Selasa, 01 April 2014

PKS PIYUNGAN

PKS PIYUNGAN


Polisi Pengamanan Kampanye PKS: Makan sate dululah, orang PKS dah tertib..

Posted: 01 Apr 2014 06:51 AM PDT


PEKANBARU - Banyak cerita-cerita menarik yang dapat diungkapkan dari Kampanye Nasional PKS "Saatnya Putihkan Riau" pada Minggu (30/3) di Lapangan Purna MTQ, Pekanbaru.

Disamping banyak aksi-aksi yang menarik dan atraktif dari komunitas-komunitas yang notabene merupakan anak-anak muda Pekanbaru yang bukan kader PKS. Sehingga, benarlah jika dinyatakan bahwa PKS "Partai Kita Semua".

Ribuan massa yg memutih dan kali ini tidak tampak anak-anak berada di dalam lokasi kampanye, karena sebelumnya sudah disebarkan pemberitahuan dianjurkan tidak membawa anak-anak, namun jika terpaksa PKS Riau sudah menyiapkan tempat penitipannya.

Disamping itu, kampanye kali ini juga mendapat pujian dari Pak Polisi yang terlibat pengamanan dari Kesatuan Sabhara Polresta Pekanbaru, Pak Razali, yang menyatakan salut dan memuji kader-kader PKS yang disampaikannya sesaat setelah shalat ashar berjamaah bersama kader-kader PKS kepada Arif Banna, Tim Asykar Jempol (Tim Sosmed PKS Riau).

"Selama mengamankan kampanye di Pekanbaru,  kampanye PKS ini lah yg massanya paling rame, tertib, kader-kadernya taat hukum, tidak ada yg melanggar. Dan satu lagi saya tau kalo massa yang hadir ini datang ke sini tanpa dibayar," ujarnya.

Selain Pak Razali, ada cerita lain yg pksmarpoyan.org kutip dari status fb salah seorang Korsad DPW PKS Riau Ramon Diaz yg mendengar pembicaraan 2 orang Polisi :

Polisi 1: cepatlah, turun ke jalan, kampanyenya dah selesai nich!!! Polisi 2 : makan sate-lah dulu... org PKS dah tertib, gak perlu diatur. Jalanan aman terkendali...
(bocoran pembicaraan antar polisi-Kampanye PKS di Purna MTQ, Pekanbaru, Riau).

Anggota polisi yg dikerahkan kurang lebih 150 orang, tugas anggota kepolisian jd ringan karena PKS punya pasukan pengamanan (kepanduan). (def/PKSMARPOYAN.ORG)

Suasana Kampanye PKS di Pekanbaru, Riau

*sumber: http://www.pkspadangpanjang.org/2014/04/polisi-pengamanan-kampanye-pks-makan.html


Bung Karno Jadi Inspirasi Anis Matta

Posted: 01 Apr 2014 02:00 AM PDT


BENGKULU -- Presiden RI pertama Soekarno menjadi inspirasi Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta selama ini. Anis mengatakan, apapun latar belakang Soekarno, pada akhirnya harus diakui sosok yang dikenal sebagai Bung Karno itu merupakan panutan bangsa Indonesia.

Hal itu Anis sampaikan ketika berkunjung ke rumah pengasingan Bung Karno saat dibuang penjajah ke Bengkulu. "Bung Karno kan bukan milik satu partai saja, beliau merupakan milik bangsa ini," kata dia Selasa (1/4).

Anis mengatakan, setiap ia berkunjung ke daerah, rumah Soekarno kerap menjadi destinasinya untuk didatangi. Menurutnya, sulit untuk tidak menjadikan Bung Karno sebagai panutan dalam hal kepemimpinan.

"Saya kalau ke daerah, mengenal sejarah lebih baik. Rumah Bung Karno masuk dalam agenda kunjungan saya," ujarnya.

Anis mengungkapkan, buku pertama yang ia lahapun merupakan buku bernuansa perjuangan Soekarno. Buku berjudul 'Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat' menjadi buku pertama yang ia baca seluruh halamannya saat duduk di kelas 3 SMP.

"Saya ikuti jejaknya. Bukan hanya saya, kita semua berhutang budi kepadanya sehingga pantas dijadikan teladan," ujar dia.

Kunjungan Anis ke Bengkulu menjadi bagian dari perjalanan kampanye PKS di wilayah ini. Anis sengaja mengunjungi Bengkulu untuk mengamankan suara PKS di Bengkulu karena persaingan partai di sini cukup ketat. (ROL)


"Dari Salim A. Fillah tentang Para Kanda Sejati"

Posted: 01 Apr 2014 05:33 AM PDT









Kultwit Ustadz @salimafillah

1) Para kanda mahasiswa itu hadir ke sekolah kami; dalam acara kerohanian bagi murid baru. Para alumni ini; shalih, rapi, & berprestasi. #ks
   
2) Konon meski telah lulus, mereka rajin sowan menghadap ke rumah para guru; menghaturkan bakti, menyimak ilmu, nasehat, & pengalaman. #ks
   
3) Tak heran, Ayahanda Kepala Sekolah & para pembina amat mempercayai & membanggakan mereka; mengundang mereka tuk membina adik-adiknya. #ks
   
4) Saya; jebolan pesantren yang serba tanggung dalam ilmu; takjub akan semangat mereka mendalami Islam, mengkaji, & beramal dengannya. #ks
   
5) Saya; yang masih duduk di awal kelas I SMA; merasa menemukan kakak-kakak yang 'amat dewasa' dalam beragama; tecermin dari akhlaqnya. #ks
   
6) Ya; ketika mereka mengajak kami Tilawah Quran; sesekali kami harus 'lancang' membetulkan bacaannya; & mereka lapang dada menerimanya. #ks
   
7) Para kanda mahasiswa itu pandai menempatkan diri sebagai 'kawan sebaya' dalam mengilmui Islam & mengamalkan nan diilmui bersama kami. #ks
   
8) Perjumpaan di program penyambutan & pembinaan awal itu berkesan di hati. Setelahnyapun, mereka sering tampak hadir di sekolah kami. #ks
   
9) Selalu ada raut bangga dari para guru kami saat mereka datang; pujian & himbauan agar kami mengikuti jejak mereka kerap terdengar. #ks
   
10) Satu saat, salah seorang dari para kakanda itu menemui saya & menawarkan; apa berkenan jika pembinaan berlanjut secara intensif? #ks
   
11) Saya, dengan semangat mengiyakan. Saya merasa ini jalan tuk memenuhi amanah guru saya di pesantren; Allahuyarham KH Mu'tamid Cholil. #ks
   
12) Beliau dulu berpesan; "Di manapun kamu; imani, ilmui, amalkan, & dakwahkan Islam ini; sabari jalannya dengan bersama orang shalih." #ks
   
13) Maka saya menghimpun beberapa kawan. Jadilah kami melingkar setiap pekan; belajar Islam dibimbing beliau; sebut saja 'Kanda Sejati'. #ks
   
14) Sebagai catatan; kini, 15 tahun kemudian, kami terpisah ke segala penjuru; tapi ukhuwah yang Kanda Sejati rajutkan tak pernah padam. #ks
   
15) Kami dikenalkan dengan Tilawah, Tazkiyah, & Ta'limul Kitab was Sunnah; tugas Rasul dalam mengajar ummat yang pula pewarisnya emban. #ks
   
16) Kami selalu memulai jumpa dengan bacaan Quran, setor hafalan, mengkaji aneka madah dari 'Aqidah hingga Fiqh bersuasana kekeluargaan. #ks
   
17) Lalu ada taushiyah yang digilir tugasnya, disusul berbagi kabar gembira maupun duka, serta muhasabah yang kadang mengundang airmata. #ks
   
18) Saya selalu merindui pertemuan itu; bukan hanya karena tambah ilmu; tapi bagi saya, ia benar terasa sebagai perjumpaan karena iman. #ks
   
19) Menjelangnya selalu terngiang Mu'adz atau Ibn Mas'ud yang sesekali berkata, "Saudaraku, mari sejenak duduk, mari sejenak beriman." #ks
   
20) Dalam hadits; ialah majelis dzikir yang malaikat mengerumuninya lalu melapor pada Allah. Yang hanya mampir sekalipun beroleh berkah. #ks
   
21) Sungguh terasa; ialah tempat dicurahkan rahmat, dinaungkan sayap malaikat, diturunkan sakinah, & para pesertanya dibanggakan Allah. #ks
   
22) Berjumpa Kanda Sejati adalah nikmat bertemu orang shalih; sinar wajah, kata, & geraknya; semua mengilhami kami dalam ibadah & 'amal. #ks
   
23) Entah kaset, majalah, atau buku, kadang makanan & minyak wangi; Kanda Sejati sering membawakan kami buah tangan yang mengesan hati. #ks
   
24) Agaknya, beliau tak alpa memantau kami. Sering masalah kawan sekelompok yang kami belum saling tahu; beliau telah mencarikan solusi. #ks
   
25) Kawan yang tak cerita apapun tentang keluarganya terkejut saat Kanda Sejati bersama kami tetiba muncul di RS tempat ayahnya dirawat. #ks
   
26) Seorang kawan lain heran dengan biaya sekolahnya; ternyata sudah dibayarkan Kanda Sejati yang diam-diam ajak kami iuran membantunya. #ks
   
27) Kawan yang berbeda tersipu malu, saat ditepuk bahunya oleh Kanda sambil senyum di RS; kala menunggui akhwat pujaannya yang sakit;D #ks
   
28) Ya, hanya senyum. Itu nasehat beliau untuk yang masih melanggar larangan berduaan meski tahu ilmu. Petuah tanpa kata itu menghunjam. #ks
   
29) Saya pula pernah diusir pulang dari acara menginap yang disebut Mabit; karena Kanda tahu Ibu saya sakit, tapi saya memaksakan pergi. #ks
   
30) Kanda Sejati berjuang memperlakukan kami dengan hikmah; masing-masing sesuai kekhasannya, seakan dialah yang paling mengenal kami. #ks
   
31) Saya selalu takjub & bertanya; tentang segala biaya, tenaga, & waktu Kanda Sejati yang berharga; yang beliau korbankan bagi kami. #ks
   
32) "Sebab jika kalian kelak jadi pejuang Islam", ujarnya satu hari sambil berkaca-kaca menatap kami, "Saya berharap memegang sahamnya." #ks
   
33) Berat sekali. Tapi kesungguhannya membimbing kami membuat kami tak ragu bahwa Kanda Sejati pantas disebut sebagai "Sang Murabbi!" #ks
   
34) Begitulah, meski kami belum laik menjadi 'mutarabbi' baginya; sungguh saat-saat bersama beliau adalah hari terindah di masa sekolah. #ks
   
35) Di kelas III, beliau minta kami tuk mulai pula membina; sebab perbaikan diri akan terjaga dengan mengajar sembari belajar, katanya. #ks
   
36) Memang terasa ada kefahaman berlipat saat kami mulai jadi pembina adik-adik kelas. Rasa malu pada mereka, melecut pula ilmu & 'amal. #ks
   
37) Ialah percepatan bagi kami; didikan pendewasaan yang diarahkan Kanda Sejati, dengan teladan membina yang beliau torehkan selama ini. #ks
   
38) Pergaulan dengan Kanda Sejati membuat wawasan dunia Islam & antarbangsa kami juga meluas. Tentang Palestina, 'Iraq, hingga Amerika. #ks
   
39) Bagaimana dengan politik? Kanda Sejati hanya selalu menekankan kemenyeluruhan Islam nan sempurna, mengatur pribadi hingga bernegara. #ks
   
40) Dari Kanda Sejati kami kenal nama Rahmat 'Abdullah, @hnurwahid, & @anismatta misalnya; tapi hanya karena tulisan mereka dikutipnya. #ks
   
41) Sungguh tak pernah Kanda Sejati melanggar 'kesucian' wiyata mandala sekolah kami, dengan membicarakan pilihan politiknya, misalnya. #ks
   
42) Kami hanya menduga-duga, mungkin di Pemilu lalu, Kanda Sejati memilih partainya Rahmat 'Abdullah, @hnurwahid, & @anismatta itu; PK. #ks
   
43) Kami kian suka juga dengan tulisan-tulisan tokoh yang sering dikutip Kanda Sejati; kala itu kami baca dari Majalah Tarbawi misalnya. #ks
   
44) Satu hari, Kanda Sejati hanya memberitahu kami, bukan mengajak; bahwa akhir pekan nanti KH Rahmat 'Abdullah akan hadir ke kota kami. #ks
   
45) Ketika saya & kawan lain memutuskan ikut acara yang bingkainya umum itu; bukan kepartaian; beliau ada di sana. Hanya tersenyum saja. #ks
   
46) Saat @anismatta, Sekjen PK hadir beracara di Jogja; kami tahu dari pamfletnya. Itu acara Partai; & Kanda Sejati tak mengabari kami. #ks
   
47) Tapi lagi-lagi; ketika kami hadir ke acara itu dengan niat cari ilmu; Kanda Sejati ada di sana; jadi panitia; & cuma tersenyum pula. #ks
   
48) Kami lalu berfikir, jika partai ini telah memberi hadiah pada kami berupa sosok sedahsyat Kanda Sejati; betapa bagus pengkaderannya. #ks
   
49) Kami lalu berfikir; jika di partai ini banyak sosok seperti Kanda Sejati; betapa ia layak untuk menjadi tumpuan masa depan negeri. #ks
   
50) Partainya Kanda Sejati ini aneh; kegiatannya Tatsqif untuk pembekalan ilmu agama, bakti sosial, berbagai layanan dakwah & keummatan. #ks
   
51) Kian saya banyak mengenal para kadernya; saya merasa bertemu ratusan sosok semacam Kanda Sejati; meski berbeda karakter khasnya. #ks
   
52) Orang-orang ini tetap menjadi dirinya; hanya dicelup dengan 'Tarbiyah' hingga terbentuk kepribadian Islami & kepribadian dakwahnya. #ks
   
53) Sejak itu rela hati saya libatkan diri ke aneka kegiatan Partai ini. Dengan alami; tak disuruh Kanda Sejati; saya merasa jadi kader. #ks
   
54) Bagaimanapun, Kanda Sejati adalah jalan hidayah saya sebakda para Kyai di Ma'had; ia yang mengenalkan dakwah & perjuangan tuk Islam. #ks
   
55) Maka jalan hidayahnya Kanda Sejati; wadah di mana beliau digembleng, sangat layak jadi pilihan saya tuk ikut berjuang dalam Islam. #ks
   
56) Kala itu, sedikit-banyak saya telah pula mengenal berbagai jama'ah yang juga berjuang untuk Islam dengan aneka kebaikan pada mereka. #ks
   
57) Tapi berulang kali menimbang, Partainya Kanda Sejati menjadi pilihan utama saya melabuhkan 'amal yang tak seberapa; karena cinta;) #ks
   
58) Mungkin setelah melihat kemantapan saya; satu malam, Kanda Sejati mengajak saya ke sebuah forum bersahaja yang tak asing rasanya. #ks
   
59) Sama dengan yang saya ikuti dengan beliau sebagai murabbinya; hanya saja, di rumah Ustadz itu rupanya Kanda Sejati jadi 'mutarabbi'. #ks
   
60) Akhirnya; di hadapan seorang Ustadz yang teduh, lucu, bijak, & bicara ngapak, saya dikukuhkan sebagai kader Partainya Kanda Sejati;) #ks
   
61) "Konon memandang gunung itu lebih indah jika dari kejauhan saja", nasehat beliau malam itu. Bersama waktu, saya menangkap maksudnya. #ks
   
62) Iya. Kala telah berada di dalam, tentulah saya menemukan ada banyak ketidaksempurnaan. Kanda Sejati & yang lainnya tetaplah manusia. #ks
   
63) Mereka ada salah & lupa. Tapi semua ketaksempurnaan itu terbayar oleh kebersamaan juang yang berasas kebenaran, kebaikan, keindahan. #ks
   
64) Sayapun dipindahbinakan beberapa kali, aneka watak Murabbi saya akrabi, tapi semua adalah 'Kanda Sejati'. Amat banyak Kanda Sejati. #ks
   
65) Meski banyak pula empedunya, madu sebelanga yang ada di Partai Kanda Sejati tak habis-habis manisnya. Izinkan menyebut sebagiannya. #ks
   
66) Tertugas jadi relawan ke daerah bencana; Kanda Sejati telah mengatur agar para istri sekelompok binaan membantu yang ditinggalkan. #ks
   
67) Jika perlu membelanjakan; atau mengantar anak ke sekolah sekalian. Kanda Sejati menjadikan kelompok mengaji sebagai keluarga hakiki. #ks
   
68) Di situ rukun ukhuwah; saling mengenal, saling mengerti, saling menolong, saling menanggung, & berlomba mendahulukan hajat saudara. #ks
   
69) Salah satu Kanda Sejati; saat itu menjabat Wakil Ketua DPRD & setia dengan motor tuanya; membimbing kami memahami dakwah bernegara. #ks
   
70) Bahwa kita bercita mewujudkan Maqashidusy Syari'ah, yang dharuriyatnya telah diambil sebagai dasar negara oleh para Bapak Bangsa. #ks
   
71) Mereka merumuskan pancasila; Menjaga Agama dengan ketuhanan esa; Menjaga Jiwa dengan kemanusiaan; Menjaga Turunan dengan persatuan.. #ks
   
72) ..Menjaga Akal dengan hikmat kebijaksanaan, serta Menjaga Hak Milik Insan dengan keadilan sosial. Kini tugas kita tuk mewujudkannya. #ks
   
73) Dan kami jadi saksi, selama menjabat dengan bersahaja; beliau perjuangkan kebijakan & penganggaran pada kesemua tujuan syari'at itu. #ks
   
74) Menjadi kader Partai Kanda Sejati juga membuat saya banyak mengunjungi kegiatannya di sudut negeri; menatap benih kebajikan tumbuh. #ks
   
75) Dalam tema 'Pengarus-utamaan Keluarga', saya jadi saksi betapa Partainya Kanda Sejati amat memikirkan pondasi masa depan negeri ini. #ks
   
76) Demi generasi; mereka selenggarakan pembekalan pranikah, pelatihan kompetensi suami-istri; hingga keibu-ayahan, & pendidikan anak. #ks
   
77) Di sela-sela tugas daerah itu; saya sowan berkunjung pada banyak Kanda Sejati; menyimak & takjub, bangga & syahdu, menangis & haru. #ks
   
78) Bahwa para Kanda Sejati seperti pernah ditulis Yunda @helvy & rekan 'Bukan di Negeri Dongeng'; masih terus ada & tak henti berbakti. #ks
   
79) Jika media kurang tertarik meliput bakti mereka; sebab mungkin bagi yang banyak kebaikannya, keburukanlah yang mencolok jadi berita. #ks
   
80) Dan citra buruk yang kian tertampil di hari-hari ini dengan izin Allah; moga tetap tanda cintaNya; lecut baginya tuk terus berbenah. #ks
   
81) Sebab kita semua percaya, dakwah Kanda Sejati ini milik Allah; Dia yang akan menjagaNya; Dia yang akan memilih & memilah tentaraNya. #ks
   
82) Seperti pasukan Thalut; akan tiba masa yang 'minum dengan lahap' dipinggirkan Allah dari perjuangan. Tamak itu melahirkan kelemahan. #ks
   
83) Yang akan teguh adalah mereka yang berkeyakinan; "Amat banyak kelompok sedikit mengalahkan golongan yang banyak, dengan izin Allah." #ks
   
84) Moga kita dijaga tuk selalu mengimani; bahwa kejujuran & keadilan jauh lebih mampu mengundang pertolongan Allah dari harta & kuasa. #ks
   
85) Ini mula-mula yang harus dididikkan Partainya Kanda Sejati pada saya & semua kader lainnya; "Hiya liLlah, la lilkursi wa la liljah!" #ks
   
86) Agar kami senantiasa tak cuma berpatokan perilaku benar & halal; melainkan juga bersikap & bergaya yang patut, mulia, lagi terpuji. #ks
   
87) Inilah pula jadi kewajiban Partainya Kanda Sejati tuk dididikkan pada rakyat; jadi warga sejati; tak mudah dibeli berujung dikibuli. #ks
   
88) Pula harus ditanamkan oleh Partainya Kanda Sejati; seluruh warga bangsa berhak atas rahmat dakwah, & kaum muslimin raih mahabbahnya. #ks
   
89) Dengan tetap bernasehat; cinta pertama tetap menambat saya. BismiLlah, 9 April nanti insyaaLlah #SayaPilihPKS; Partai Kanda Sejati. #ks
   
90) Mungkin di antara Shalih(in+at) ada yang kecewa mengapa saya berkampanye begini. Maafkan kami, hidup sering mengharuskan memilih. #ks
   
91) Ini barangkali hanya tahadduts binni'mah; mengkhabarkan kenikmatan yang saya rasakan; yang saya ingin jua semua sempat merasakannya. #ks
   
92) Semoga termasuk tanda iman; saya mencintai & mengharapkan untuk saudara-saudara saya, apa yang saya cintai untuk diri saya sendiri. #ks
   
93) Betapa saya amat bersyukur, dipertemukan dengan Para Kanda Sejati; ingin sebersyukur Gurunda @felixsiauw yang lalu berjuang di HTI;) #ks
   
94) Sesiapa yang jadi jalan hidayah kita, tetaplah anugrah Allah yang takkan begitu saja kita kesampingkan dari doa, kata, & 'amal kita. #ks
   
95) Maka saya khabarkan tentang mereka; Para Kanda Sejati saya dalam Islam; yang secara politik berhimpun membawa Cinta, Kerja, Harmoni. #ks
   
96) Kalaupun ada di antara mereka yang telanjur cacat di mata Shalih(in+at); moga masih ada nama lain yang layak tuk diprasangkabaiki;) #ks
   
97) Masih banyak insyaaLlah Kanda Sejati yang ingin berbakti pada Shalih(in+at) & negeri ini; "Apapun Yang Terjadi Kami Tetap Melayani". #ks
   
98) Akhirnya; maafkan Salim yang lancang berbagi dengan kebodohan & kelemahannya ini; doakan selalu dia mampu mempertanggungjawabkannya. #ks
   
99) Tamat pernyataan ini; dari hamba Allah yang tertawan dosanya, santri tertahan kejahilannya, & jauh dari citanya jadi 'Kanda Sejati'. #ks




*edisi chirp: http://chirpstory.com/li/197582



Anis Matta: Saya Cuma Didukung Anak Muda

Posted: 31 Mar 2014 11:56 PM PDT


Bengkulu - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengatakan suara anak muda menjadi kekuatannya yang utama untuk mengajukan diri menjadi calon presiden.

"Saya tidak punya media, tidak punya jet pribadi, dan bukan jenderal, cuma didukung anak muda seperti kalian," kata Anis Matta saat melakukan pertemuan dengan komunitas anak-anak muda di Bengkulu, Senin (31/3) malam.

Generasi Anis Matta Pemimpin Muda (Gen-AMPM), Komunitas Vespa dan Komunitas Reggae Bengkulu turut serta dalam pertemuan itu.

Menurut Anis, selain singkatan dari Anis Matta Pemimpin Muda, AMPM yang secara harfiah juga berarti "After Midnight" (siang) dan "Pre-Midnight" (malam) menggambarkan kerja generasi muda yang sinergis, harmonis dan konstan (terus-menerus).

Anis juga mengapresiasi dukungan kalangan muda Bengkulu atas pencapresannya, namun hal terpenting saat ini adalah memenangkan PKS menjadi tiga besar dalam Pemilu Legislatif 9 April mendatang.

"Insya Allah jika kita menjadi tiga besar, kita bisa memimpin koalisi dan mengajukan capres sendiri," kata dia.

Pada Selasa (1/4), Anis dijadwalkan menjadi juru kampanye akbar PKS di Stadion Semarak Sawah Lebar, Bengkulu.

Provinsi Bengkulu hanya memiliki satu daerah pemilihan (dapil) untuk empat kursi legislatif di DPR pusat. Pada Pemilu Legislatif 2009 lalu, PKS mendapat satu kursi di DPR dari Bengkulu.


Besok PKS Akan Putihkan Samarinda

Posted: 31 Mar 2014 11:26 PM PDT


"Bukan sekedar kampanye politik tapi juga kampanye budaya"

SAMARINDA - Kampanye Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dipastikan berbeda dengan partai lain. Kampanye partai bernomor 3 ini, yang digelar di Gor Segiri, Rabu (2/4) besok, akan dimeriahkan dengan beragam acara seperti pesta budaya, wisata kuliner, pemeriksaan kesehatan, pengobatan dan Bekam gratis.

Selain itu, juga disediakan layanan potong rambut gratis, penukaran sampah plastic dengan sayur-mayur, info beasiswa dan lowongan pekerjaan. Semua  program tersebut disiapkan untuk melayani warga Samarinda yang datang ke lokasi kampanye PKS.

Dengan tampil beda, PKS yakin kampanye yang digelar besok bisa memutihkan Samarinda seperti yang telah sukses dilaksanakan di kota lain. Puluhan ribu kader dan simpatisan PKS akan memenuhi halaman GOR Segiri. Termasuk akan hadir komunitas-komunitas unik seperti komunitas Sepeda Ontel, Motor dan Vesva, Dancer, Fotografer, Barong Sai, Maulid Habsy, grup Band, dan masih banyak komunitas yang lain telah mengkonfirmasi akan hadir secara sukarela.

Ketua DPW PKS Kaltim H Masykur Sarmian S.Pdi, MM, mengatakan, kampanye kali ini bukan sekedar kampanye politik, tetapi juga kampanye budaya untuk semua warga Samarinda. "Kami yakin PKS bisa meraih suara tiga besar di Kaltim. Salah satu penyumbang suara terbesar berasal dari Samarinda. Karena itu, kami undang seluruh warga Samarinda untuk hadir memeriahkan kampanye PKS Rabu besok. Ayo kobarkan semangat Indonesia, bersama kita meraih kemenangan." ungkap Masykur. (Humas PKS, Setiawan)

Menu Acara


Masyarakat Masih Percaya PKS

Posted: 31 Mar 2014 11:06 PM PDT


Menarik melihat isi stand PKS (Partai Keadilan Sejahtera) yang disediakan oleh panitia acara Koalisi Untuk Suara Perempuan. Dengan atribut PKS, baik berupa brosur dan stiker caleg/partai maupun banner, mampu menyedot pengunjung PKOR Way Halim, Bandar Lampung yang kebetulan mengikuti acara ini, Minggu (30/3/2014).

Disamping atribut standar tersedia di stand, PKS juga membagikan CD (compact disc) "Ada Apa Dengan PKS" yang berisi lagu-lagu theme song kampanye PKS. Selain itu disediakan pula banner kosong bertemakan "Suarakan Suaramu - PKS Dimata Anda".

Banner tersebut menjadi media penyerap aspirasi dari masyarakat kepada PKS. Melalui banner tersebut, PKS banyak menyerap aspirasi dan harapan masyarakat kepada PKS.

"PKS pilihanku yang akan mewakili aspirasi masyarakat," kata Herman dalam tulisannya di banner tersebut.

Menurut Sekretaris Eksekutif Tim Pemenangan Pemilu PKS Lampung, Fahmi Sasmita, dirinya bersama kader PKS yang kebetulan hadir di acara tersebut, sangat berterimakasih atas masukan dan harapan besar masyarakat kepada PKS yang di tuliskan dengan spidol pada banner yang telah disediakan.

"Masukan dan harapan besar tersebut, pada hakikatnya adalah bentuk kepercayaan masyarakat kepada PKS, dan Insya Allah itu menjadi bukti bahwa PKS masih dipercaya mampu memperbaiki kehidupan berbangsa dan bernegara melalui pemilu 9 April mendatang," kata Fahmi.

Stand PKS makin menarik, setelah tim dari PKS Lampung mengajak berfoto para pengunjung dengan atribut foto berbentuk text box yang bertuliskan "I Love PKS", atau bahkan ada yang "Gue Cari yang PKS: Pintar, Kaya dan Sholeh". (emir)

*sumber: http://www.beritanda.com/suara-pemilu/335-suara-pemilu/19736-masyarakat-masih-percaya-pks.html#sthash.2Qbj0kVq.dpuf


Anak-anak Muda PKS di Jerman Siap Sambut Kemenangan

Posted: 31 Mar 2014 10:59 PM PDT


Community Gathering PKS Jerman
'PKS Ajak Masyarakat Bertekad Ulangi Kemenangan 2004'

Sekitar seratusan masyarakat dari segenap penjuru Jerman menghadiri acara Community Gathering yang diadakan oleh Pusat Informasi dan Pelayanan Partai Keadilan Sejahtera (PIP-PKS) Jerman Sabtu 29 Maret 2014.

Acara akhir pekan yang berlangsung sehari penuh itu diadakan di Kletterwald Darmstadt, Negara Bagian Hessen, 30 menit berkendaraan dari Frankfurt, Ibukota Finansial Uni Eropa, dengan dua variasi kegiatan, yakni outbond dan dialog kebangsaan.

Peserta yang kebanyakan anak-anak muda mahasiswa serta masyarakat Indonesia yang bermukim di Jerman itu datang dari berbagai kota seperti Frankfurt, Giessen, Kassel, Fulda, Berlin, Stuttgart, Kaiserslautern, Ingolstadt, Karslruhe, Erlangen, Heidenheim dan bahkan Zurich-Swiss. Mereka terlihat sangat antusias mengikuti acara uji ketangkasan dan terlibat aktif dalam dialog kebangsaan.

Disamping itu juga diadakan pengumuman lomba fotografi PIP PKS Jerman yang sangat diminati oleh masyarakat, terbukti dengan total jumlah 'like' sebesar 1579 dari 29 jumlah foto dari 18 peserta di Jerman dan luar Jerman yang berakhir pada pukul 15.00 waktu Jerman di laman sosial media facebook.

Acara uji ketangkasan (outbond) sendiri berlangsung sangat menarik selama tiga jam. Para peserta uji ketangkasan yang kebanyakan anak muda generasi ketiga itu malah berkata bahwa seharusnya acara semacam ini harus lebih sering diadakan dan bagusnya seharian.


Sebelum memulai aksi, mereka dipandu oleh para pemandu panjat (klettertrainer) terkait prosedur pemakaian alat panjat, standar pakaian dan sepatu dan formulir keamanan yang sudah dtandatangani. Demikian antusiasnya, panitia terpaksa mengadakan dua sesi, sehingga acara makan siang sedikit diundur dari target yang sudah direncanakan. Sementara itu kalangan orang tua, begitu bersemangat menyaksikan dan mendokumentasikan kegiatan yang penuh tantangan tersebut

Ketua PIP PKS Jerman, Dipl.-Ing. Azhari Aziz, MSc. yang didampingi Ketua Panitia, Fiddinul Hayat mengatakan bahwa acara ini adalah wujud pendidikan politik dan pelayanan yang diberikan kepada PIP PKS Jerman yang merupakan partai yang sudah lama berinteraksi dan melakukan pelayanan dan kerja kerja kepada publik baik semasa mau diluar masa pemilu di Jerman.

PIP PKS Jerman juga menyatakan sangat optimis bahwa perolehan suara akan mencapai 1 besar pada Pemilu Legislatif kali ini, sebagaimana PKS juga selalu berada di 2 besar di dua pemilu terakhir di Jerman. Pada tahun 2004 PKS menjadi pemenang umum di Jerman, sementara pada Pemilu 2009, PKS menempati urutan kedua, namun tetap menjadi favorit nomor satu masyarakat di Berlin, ibukota Republik Federal Jerman.

Sementara itu peserta yang kebanyakan generasi muda, para undangan dan tokoh masyarakat sempat bertanya banyak hal dalam dialog kebangsaan yang dilaksanakan setelah makan siang. Diskusi tersebut berlangsung dalam suasana keakraban. PIP PKS Jerman dalam hal ini menjawab sejumlah pertanyaan terkait kandidat PKS untuk pemilih diluar negeri yakni Dr. Taufik Ramlan Wijaya dan seputar isu bagi para calon pemilih di luar negeri.

Menanggapi pertanyaan peserta mengenai tidak adanya kekuatan media PKS layaknya partai-partai lain, Ketua PIP PKS Jerman mengatakan bahwa kekuatan media terbesar PKS adalah kader-kadernya yang bersemangat bekerja penuh cinta dan harmoni dengan semua elemen masyarakat.

Masyarakat sebenarnya tidak terlalu perduli dengan apa yang terjadi diatas, karena yang selalu dekat dan menjadi tempat berdiskusi yang mereka percaya dan beraktifivitas di setiap lini masyarakat adalah kader-kader PKS.


Di akhir acara, PIP PKS dan Fans Club PKS Jerman mengajak peserta dan semua masyarakat di Jerman untuk kembali memilih PKS yang bernomor urut 3 dan menjadi pemenang Pemilu 2014 sebagaimana yang terjadi 10 tahun lalu di Jerman dan di banyak pemilu luar negeri.

Jika anda yakin, dukunglah kami
Jika simpati, doakan kami
Jika ragu, pelajarilah kami
Jika tidak setuju, kami akan terus bekerja memperjuangkan aspirasi anda.


*by Fiddinul Hayat
Ketua Panitia Acara



Pendidikan Politik PKS Berhasil

Posted: 31 Mar 2014 10:43 PM PDT


JAKARTA - Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Hidayat Nur Wahid menyatakan partainya berhasil menjalankan fungsi politik, sehingga menjadi sesuatu yang bermartabat.

Indikatornya, kampanye PKS selalu ramai. Di dalamnya tidak ada intimidasi, money politics, apalagi black campaign. "Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan politik PKS berhasil," ujar Hidayat.

Hidayat menuturkan bahwa ada maupun tidak ada pemilu, PKS bekerja dan melayani masyarakat. PKS meyakini bahwa itu tugasnya sebagai partai politik dan oleh karena itu PKS dicintai warga. PKS optimistis, kampanye bisa lebih berkualitas dengan wacana-wacana yang berkualitas.

Mengenai sebuah survei yang menyebutkan bahwa PKS adalah partai nomor dua paling dibenci di masyarakat setelah Partai Demokrat, hal ini tidak terbukti dengan semaraknya setiap aksi PKS di masyarakat.

"Jika PKS dibenci oleh masyarakat, mana mungkin Anda datang ke tempat ini? Tentunya Anda datang ke sini atas dasar cinta, karena PKS terus bekerja bagi masyarakat," tegas Hidayat.

Pemilu 9 April nanti adalah ajang pembuktian bagi PKS. Apakah yang PKS lakukan selama ini berbekas di hati masyarakat.

"Cita-cita kami bukan sekadar kemenangan PKS, tapi kemenangan rakyat. Oleh karena itu, gunakan hak pilih Anda untuk memilih orang-orang yang bekerja bagi masyarakat," katanya. (vivanews)


Tidak Terdaftar di DPT? Bawa Saja KTP, KK, atau Paspor #MASIHBISANYOBLOS

Posted: 31 Mar 2014 10:20 PM PDT


Bagi warga yang tidak masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT) dan daftar pemilih khusus (DPK) bisa tetap menyalurkan aspirasinya saat hari pemungutan suara. Mereka hanya perlu membawa identitas diri seperti kartu tanda penduduk (KTP), kartu keluarga (KK), atau paspor.

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Klaten, Siti Farida, mengatakan ada empat kategori pemilih dalam Pemilu Legislatif 2014 yakni DPT, DPT tambahan, DPK, dan DPK tambahan. DPT tambahan untuk memfasilitasi pemilih yang tidak bisa mencoblos di tempat pemungutan suara (TPS) asal atau statusnya pindah pilih.

"Sedangkan DPK untuk mendata pemilih yang belum terdaftar dalam DPT tambahan dan pendataannya maksimal sampai 5 Maret. Sedangkan DPK tambahan yakni pemilih yang boleh langsung datang ke TPS (tempat pemungutan suara) dengan membawa KK, KTP, atau parpol," katanya.

Namun, lanjut dia, para pemilih dalam DPK tambahan tersebut hanya bisa memilih satu jam sebelum penutupan pemungutan suara. Jadi, pemilih dalam DPK tambahan baru bisa memilih setelah pukul 12.00 WIB karena pemungutan suara ditutup pada pukul 13.00 WIB.

Menurut Farida, aturan itu untuk mengantisipasi ketersediaan surat suara di TPS karena surat suara cadangan hanya disediakan dua persen dari total DPT Klaten. Selain itu, tidak ada tambahan surat suara jika ada kekurangan di TPS.

"Sesuai aturan, DPK tambahan baru boleh mencoblos setelah pukul 12.00 WIB atau satu jam sebelum penutupan pemungutan suara. Ini untuk antisipasi kekurangan jumlah surat suara. Jadi, kami mendahulukan DPT," imbuhnya. (EWE)

*sumber: http://www.apsiwatch.co.id/news/read/600


Luar Biasa Pengorbanan Ikhwah Kader PKS di Papua

Posted: 31 Mar 2014 07:36 PM PDT


Kalau anda bingung kenapa PKS bisa terus bertahan? ini salah satu penyebabnya....

(Senin, 30/3/2014) Aksi Konsolidasi Akbar DPD PKS Kota Jayapura dalam 2 jam berhasil mengumpulkan lebih dari Rp 100 juta, 10 buah cincin emas, 1 gelang emas, sepasang giwang dan 1 motor matic Vario. Itu semua mereka sumbangkan untuk kemenangan dakwah ini. Dan ini hanya dari kader yang jumlahnya 100an orang.


*by @ipoet_aja

(foto: suasana konsolidasi PKS Kota Jayapura)

Menjemput Suara dengan Silaturrahim

Posted: 31 Mar 2014 04:48 PM PDT


Oleh : Liza Martha Lova

Siapa kira beban amanah yang berat ini akan tertumpang di pundak wanita lembut itu? Dia tak pernah mengira sama sekali hal itu akan menjadi tanggung jawabnya. Tapi yang namanya amanah tentu harus dijalani dengan baik dan sungguh-sungguh. Karena banyak harapan yang tertumpang saat ini di pundaknya. Banyak aspirasi rakyat yang harus disuarakan dan disampaikan, banyak kehidupan yang harus diperjuangkan, terutama kehidupan kaum wanita yang menjadi fokus utamanya dalam menjalankan amanah yang berat ini.

Menggawangi 6 kabupaten dan kota, menjemput aspirasi warga, mengetuk setiap pintu-pintu rumah, berharap di sana akan di sambut dengan senyum yang merekah dan satu kata yang di nantikan oleh setiap caleg, "Ya kami mendukung dan akan memilih Ibu".  Sungguh jika tidak dilakukan dengan hati yang ikhlas dan sabar, pekerjaan ini akan terasa semakin berat.

Berangkat ketika matahari belum terbit dengan sempurna, dan pulang ke rumah ketika semua mata telah terlelap tidur. Meninggalkan anak-anak dan hanya menitipkannya ke Allah saja. Itulah yang dilakukan oleh Yuliza, caleg DPR RI untuk daerah pemilihan wilayah sumbar 1 ini. Tak mudah memang, apalagi baginya yang seorang wanita yang sering di notabenekan oleh masyarakat kita sebagai makhluk yang lemah. Tapi beruntung ditengah kesibukannya yang begitu padat, suaminya tercinta Dr. Khairul Ikhwan selalu mendamping kemanapun dia pergi. Tanda bahwa dia tidak berjuang sendiri, tetapi juga di dukung oleh suaminya, sehingga beban berat itu  menjadi ringan.

Seperti hari ini dalam kunjungan beliau ke Padang Panjang untuk menjemput aspirasi rakyat juga di dampingi oleh suami beliau dan juga di dampingi oleh Caleg kota, Buk Nuraini yang bernomor urut 2, dan juga Ibu Desiaty caleg Provinsi daerah pemilihan enam, bernomor urut enam. Dalam kunjungan kali ini, Bu Yuliza beserta rombongan mengunjungi masyarakat secara langsung juga melakukan audiensi dengan beberapa tokoh yang ada di padang panjang timur. Dalam audiensi yang beliau lakukan, di samping beliau meminta dukungan secara langsung dari para tokoh, juga meminta masukan dalam menjalankan amanahnya sebagai wakil rakyat di parlemen nantinya.

Di masa yang gila pamor dan popularitas ini, dimana orang rela melakukan apapun demi mendapatkan popularitas dan jabatan yang di inginkannya. Tak peduli lawan maupun kawan. Saling sikut dan hantam. Baik dan buruk susah untuk di bedakan. Caleg perempuan bernomor urut 6 ini, tampil ke masyarakat dengan gayanya sendiri. Dengan cara mendatangi masyarakat secara langsung. Karena baginya masyarakat yang akan mendukung dan memilihnya haruslah masyarakat yang sudah diketahuinya kehidupan mereka dan sudah melihatnya secara langsung, tidak lagi hanya melihat dan mengenalnya lewat kartu nama dan baliho yang dipasang oleh tim sukses.

Sekali lagi tak mudah memang menjalankan amanah ini, tapi meyakinkan masyarakat dengan sorot mata dan menggenggam erat tangan mereka justru memberikan hasil yang tak terduga. Bagi Bu Yuliza yang bernomor urut 6 ini terpilih atau tidak bukan menjadi persoalan utama.

"Kalau toh ternyata saya tak terpilih tak masalah bagi saya, yang jelas saya sudah mengetahui betapa banyak ternyata kehidupan masyarakat yang harus di sejahterahkan dan di tingkatkan perekonomian mereka. Maka saya menghimbau kepada seluruh caleg apapun partainya. Jika nanti terpilih, tolong perjuangkan kehidupan masyarakat ini," ungkapnya dengan tegas.


Anis Matta: Berkompetisi Sambil Tetap Tersenyum

Posted: 31 Mar 2014 04:39 PM PDT


Anis Matta hadir dengan senyum lebar ketika berkampanye pada Sabtu (29/3) di Lapangan Cingcin, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Pada kesempatan itu, Anis mengungkapkan ciri manusia bahagia.

"Orang bahagia itu, meskipun ia bertarung, ia tetap bisa tersenyum. Ia bertarung, tapi tetap bisa berpikir dengan kepala dingin," katanya.

Ciri tersebut, menurut Anis, cocok dengan keseharian orang Jawa Barat. Hal tersebut dikarenakan masyarakat Jawa Barat memiliki dasar agama yang kuat dan mencintai kesenian, sehingga menghasilkan kreatifitas kolektif.

"Masyarakat Jawa Barat pada umumnya merupakan masyarakat Indonesia yang paling religius, paling berkesenian, dan paling kreativitas. Itu yang membuat masyarakat di sini lebih banyak tersenyum," ungkapnya.

Dengan tersenyum, tambah Anis, hidup bisa dijalani dengan lebih bahagia meski menghadapi masalah.

"Kalau kita kampanye, kita tidak perlu menjual kecemasan. Karena sebenarnya kita bisa hidup bahagia tanpa harus terlalu tegang," pungkasnya.

Selain Anis Matta, kampanye yang berlangsung sekitar tiga jam ini juga dihadiri oleh Ketua Majelis Syuro PKS KH. Hilmi Aminudin, Ketua DPW PKS Jawa Barat Tate Komarudin, calon dan anggota legislatif PKS, dan ribuan kader dan relawan PKS Kabupaten Bandung. (DLS/MFS/anismatta.net)


Memahami PKS Sebagai Aset Bangsa dan Jalan Politiknya Menuju Kemenangan

Posted: 31 Mar 2014 04:30 PM PDT


Oleh Ubedilah Badrun
Direktur Pusat Studi Sosial Politik Indonesia

Penulis akhir-akhir ini cukup intensif mengamati PKS ditengah-tengah rutinitas mengajar, meneliti dan menulis sejumlah artikel untuk media massa.

Penulis mengamati PKS secara lebih intensif sejak Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PKS di Bali 1-3 Februari 2008, kemudian Musyawarah Nasional (Munas) ke-2 di Jakarta pada 2010. Kesimpulan pada waktu itu adalah ada semacam pergeseran bersejarah dari PKS karena Mukernas dan Munas 2 telah menjawab Pekerjaan Rumah (PR) besar PKS yaitu bergeser dari partai yang ekslusif menjadi partai yang inklusif, partai yang terbuka untuk semua anak bangsa.

Tentu langkah berani elit PKS ini tidak luput dari sikap resisten dari sejumlah pengurus internal PKS   maupun simpatisannya, tetapi langkah berani ini membuat PKS makin matang sebagai kekuatan Islam yang masuk ke arena politik nasional dengan pemahaman politik kebangsaan yang lebih maju.

Ijtihad mereka rela dikritik dari dalam dan simpatisannya habis habisan. Perlahan kritik dan reisitensi internal itu makin hilang. Penulis mencermati dengan langkah itu PKS menjadi lebih Indonesia. Langkah ini patut diapresiasi oleh bangsa Indonesia, mengapa? Selain karena PKS menjadi lebih terbuka, makin nasionalis, tetapi lebih dari itu PKS sesungguhnya menjadi aset penting bangsa ini. Sebab dibalik makin nasionalisnya kader dan simpatisan PKS, sumber daya manusia partai ini sesungguhnya sangat berharga bagi masa depan Indonesia.

Temuan Pusat Studi Sosial Politik Indonesia (Puspol Indonesia) menunjukkan bahwa ada sedikitnya 500 lebih Ilmuwan yang memiliki kapasitas nasional dan internasional adalah kader dan simpatisan PKS. Kini jumlahnya terus bertambah.

Hal ini terjadi karena PKS adalah partai yang berbasis aktivis kampus yang bekerja secara serius membina aktivis kampus sejak tahun 1980an. Terpilihnya Dr.Nurmahmudi Ismail sebagai Ketua Umum Partai Keadilan (PK)-sebelum berubah menjadi PKS- pada periode pertama adalah fakta yang menunjukan kebenaran analisis diatas. Nurmahmudi adalah alumni Program S3 Doctor of Philosophy Science Food and Science Technology Texas A & M University Amerika Serikat, S2 di Universitas yang sama dan S1 dari Teknologi Pertanian IPB (Institut Pertanian Bogor). Nurmahmudi Ismail Kemudian Menjadi Menteri Kehutanan di era Presiden Gusdur (Abdurrahman Wahid) dan saat ini menjadi walikota Depok.

Sebagaimana diketahui bahwa PKS lahir dari semangat anak muda Islam kampus yang bergerak dari kesolehan pribadi menjadi kesolehan sosial dan dari kesolehan sosial menjadi kesolehan politik membentuk Partai Keadilan (PK) dan kemudian menjadi Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Langkah ini patut diapresiasi karena dalam studi gerakan Islam kontemporer di Indonesia, tidak sedikit kelompok gerakan Islam yang anti politik dan anti demokrasi di Indonesia yang mengancam masa depan demokrasi di Indonesia dan bahkan mengancam konstitusi Indonesia. Sementara gerakan PKS masuk dalam sistim melalui politik. Bergeraknya kelompok aktivis dakwah kampus membentuk Partai itu menunjukan kesepakatannya pada Demokrasi dan sistim di negeri ini.

Dalam perjalanannya partai ini telah menunjukan eksistensi dan perannya di kancah politik nasional. Perjalannan panjang Partai ini yang menunjukan grafik perolehan suara yang terus meningkat sejak ikut pemilu 1999 adalah fakta yang menarik. Pada Pemilu 1999 memperoleh suara 1,3% , pada Pemilu 2004 memperoleh 7,34 % suara, dan pada Pemilu 2009 memperoleh 7,9% suara.

Kader dan simpatisannya berharap partai ini menjadi partai besar dan menjadi salah satu pemenang pada Pemilu 2014. Tetapi kemudian pasca penangkapan Luthfi Hasan Ishaq (LHI) oleh KPK harapan itu terganggu dan hampir mengikis habis semangat kader dan simpatisannya.

Oleh sebagian pengamat peristiwa penangkapan LHI oleh KPK telah menohok jantung utama PKS dan merontokan semangat kader untuk terus berjuang di PKS. Tesis pengamat tersebut ternyata kemudian keliru ketika PKS ditengah badai itu memenangkan Pemilukada di Jawa Barat dan Sumatera Utara, serta sejumlah daerah lainnya ditingkat Kabupaten dan Kota. Ini Fenomena politik unik yang mencuri perhatian penulis menelusuri lebih dalam tentang PKS.

Dalam analisis Puspol Indonesia kemenangan PKS pada pemilukada Jawa Barat, Sumatera Utara dan seterusnya itu ada semacam kontribusi cukup besar dari  peran elit partai. Dalam perspektif teori elit dalam politik diyakini bahwa peran elit begitu penting dalam proses perubahan arah politik sebuah partai ( lihat S.P, Varma, Modern Political Theory, 1976). Apalagi di suatu komunitas politik seperti PKS yang masih terus memperbaiki kemampuan politiknya.

Dalam konteks peran elit ini, sosok Luthfi Hasan Ishaq (LHI) dan sosok Anis Matta (AM) menjadi tokoh penting dalam situasi sebelum dan sesudah penangkapan oleh KPK. Dalam pengamatan Puspol Indonesia sejak LHI menjadi Ketua Umum PKS pada 2010,  LHI memiliki  peran selain menggeser posisi partai ke posisi partai Islam moderat dan makin nasionalis ia juga mematangkan mesin politik melalui gerakan yang oleh PKS di lapisan grassroot pada waktu itu disebut gerakan kembali ke asholah tarbiyah sebagai basis gerakan mereka ketika di kampus.

Sementara Anis Matta (AM) punya peran penting dalam membangkitkan kembali semangat kader menghadapi situasi berat pasca KPK menangkap LHI. Tentu ini bukan pekerjaan mudah dan tidak semua orang bisa menghadapinya.

Jika kita memperhatikan data kerja kerja PKS dalam dua tahun terakhir penulis melihat LHI dan AM menjadi tokoh kunci nafas panjang PKS saat ini, dimana LHI punya peran dalam membangun mesin politik melalui perbaikan kaderisasi dan AM memiliki peran penting membangun kembali semangat kader dalam situasi berat.

Anis Matta (AM) berhasil melaluinya dengan sangat baik dalam beberapa bulan terakhir ini. AM juga kemudian tidak hanya mampu memompa semangat kader dan simpatisan tetapi juga mampu menggerakkan mesin politik PKS. Terbukti dengan terus beranjaknya elektabilitas PKS dari sejumlah survei terakhir dan meluapnya antusiasme kader dan simpatisan saat kampanye baru baru ini.  Penulis menunggu kejutan apa yang diberikan PKS pada 9 April 2014 nanti yang tentu menarik untuk penulis amati.

Antara Partai Ideologis, Pandangan Publik dan Kemenangan 2014

Sebagai partai politik, PKS sesungguhnya telah menjadi partai ideologis yang secara internal kuat dan militan, bahkan berdasarkan data penulis dibanding partai lain PKS adalah partai yang paling serius memikirkan kaderisasi. Uniknya ditengah penguatan kaderisasi, partai ini juga nampak bekerja keras memperbaiki paradigma kadernya secara serius menjadi makin nasionalis, islamis dan makin modern. Produk kerja kerja ini kemudian melahirkan tagline kampanye "Kobarkan Semangat Indonesia" yang diususng PKS dalam kampanye 2014 ini.

Selain PKS partai yang penulis cermati sebagai partai yang makin ideologis dan makin modern adalah PDIP yang dalam tiga tahun terakhir makin membenahi kaderisasinya secara massif meski faktor patron ketokohan menjadi kelemahan besar PDIP. Tagline PDIP juga mengangkat semangat kebangsaan dengan tagline "Indonesia Hebat!".

Bekerjanya kedua partai ini seolah memenuhi kriteria makna Partai Politik sebagaiman diungkapkan Carl J. Friedrich dalam Constitutional Government and Democracy ( 1967) yang ia sebut sebagai a group of human beings, stably organized with the objective of securing or maintaining for its leaders the control of a government, with the further objective of giving to members of the party, through such control ideal and material benefits and advantages .

Dalam kategori kaderisasi, PKS dapat diandalkan sebagai partai modern yang progresif, namun secara sosiologis politik apakah PKS akan memperoleh kemenangan pada pemilu 2014 ini? Nampaknya PKS sedang berupaya memahami masyarakat atau pemilih dengan perspektif sosiologi politik yang lebih komprehensif.

Keberhasilan memahami masyarakat adalah kunci kemenangan. Dalam perspektif sosiologi ketika membaca masyarakat salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan metode analitik yang disebut interpretative understanding  (penafsiran pemahaman) yang oleh Weber disebut sebagai verstehen yaitu melakukan penafsiran bermakna bahwa untuk memahami makna subyektif suatu tindakan sosial politik, seseorang harus dapat membayangkan dirinya berada di tempat pelaku untuk ikut menghayati pengalamanya. Semacam kemampuan untuk menempatkan diri dalam kerangka berpikir orang lain.(lihat Max Weber, Theory of Social and Economic Organization, 1963).

Dalam pemilu 2014 ini penulis menemukan salah satu strategi PKS yang nampak mencoba melakukan agenda dengan spirit menempatkan diri dalam kerangka memahami pikiran orang lain yaitu melalui pola relasional yang intensif yang mereka sebut sebagai Gerakan Silaturahim (Gesit). Ini semacam upaya PKS  memahami konstituen secara lebih mendalam, intensif dan dialogis.

Sementara pada sisi lain, jika kita mencermati masyarakat perkotaan yang melek media, penulis menemukan semacam adanya pandangan publik terhadap PKS yang minor seiring dengan konstruksi media (framing -red) dengan sejumlah pemberitaan negatif tentang PKS. PKS tidak memiliki media besar untuk melawan pemberitaan negatif tersebut. Namun demikian PKS diuntungkan dengan kehadiran sosial media yang berkembang pesat saat ini.

Dalam kajian marketing politik dikenal dua konsepsi penting yaitu marketing politik transaksional dan  marketing politik relasional. Marketing politik transaksional adalah pola memasarkan partai dengan transaksi dalam bentuk money politic atau pemberian material lainnya, dsb. Sementara marketing politik relasional dimaknai sebagai memasarkan partai secara intensif dialogis dengan konstituen atau masyarakat secara umum.

Nampaknya PKS dalam pemilu 2014 ini berusaha keras menggeser kecenderungan pola marketing politik yang transaksional menuju marketing politik yang relasional. Temuan lapangan Pusat Studi Sosial Politik (Puspol) Indonesia menunjukkan bahwa mesin politik PKS telah berusaha membangun pola marketing politik relasional sejak usai pemilu 2009 lalu. Akankah pada pemilu 2014 ini PKS memetik buah kerja kerja  mesin politiknya dengan pola relasional itu ditengah konstruksi media mainstream yang cenderung negatif tentang PKS?

Jika hasil pemilu 2014 nanti PKS persentasi perolehan suaranya naik diatas 7,9 % atau peringkatnya bergeser menjadi lima, empat atau tiga besar pemenang pemilu maka PKS adalah 'kitab' menarik aset bangsa Indonesia untuk dikaji lebih mendalam oleh para ilmuwan politik kontemporer.

Pekerjaan Rumah (PR) besar PKS  sekaligus kritik utama penulis pada PKS adalah belum mampunya PKS mengeser elit politiknya yang identik dengan tokoh PKS menjadi tokoh nasional yang identik menjadi milik bangsa Indonesia. Anis Matta nampaknya sedang bekerja untuk hal itu. []


*Ubedilah Badrun
Pengamat Sosial Politik UNJ & Direktur Pusat Studi Sosial Politik Indonesia (Puspol Indonesia)

*http://www.penaaksi.com/2014/03/memahami-pks-sebagai-aset-bangsa-dan.html

Survei CSIS: Hampir 50% Pilihan Pemilih Masih Bisa Berubah

Posted: 31 Mar 2014 04:28 PM PDT


Jakarta - Peneliti Center for Strategic and International Studies (CSIS), Philips Vermonte mengatakan 45,8 persen pemilih masih belum pasti dengan pilihan partai politik (parpol) nya pada Pemilu Legisltaif (Pileg) 2014 mendatang.

"Hampir 50 persen pemilih belum pasti dengan pilihannya artinya masih bisa berubah. Tepatnya 45,8 persen pemilih menyatakan demikian," ujarnya dalam rilis survei CSIS "Di Tengah Efek Jokowi: Pemilih yang Masih Ragu dan Kontestasi yang Masih Belum Selesai," di Kantor CSIS, Jakarta Pusat, Senin (31/3).

Ditambahkan, dari hasil survei 42,4 persen pemilih menyatakan sudah pasti dengan pilihannya sementara 11,8 persen menyatakan tidak tahu.

Philips menambahkan, dengan temuan tersebut artinya konstelasi politik baik untuk pileg ataupun Pemilu Presiden (pilpres) relatif masih ketat berlangsung, terutama karena kurang lebih separuh dari responden menyatakan bahwa pilihan mereka masih bisa berubah.

Untuk diketahui penelitian ini dilakukan dengan metodologi wawancara tatap muka yang dilakukan di 33 provinsi selama 7 hingga 17 Maret 2014 dengan jumlah sampel sebanyak 1.200 orang dan margin of error 2,83 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. (beritasatu)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar