Senin, 28 April 2014

PKS PIYUNGAN

PKS PIYUNGAN


Aboe Bakar Al-Habsyi: Alhamdulillah Perolehan Suara PKS Kalsel Naik

Posted: 28 Apr 2014 04:12 AM PDT


Oleh Habib Aboe Bakar Al-Habsyi

Saya ucapkan terima kasih kepada bubuhan Banjar sabarataan yang kembali memilih saya, dan mempercayai saya kembali untuk mewakili Kalimantan Selatan di DPR RI selama lima tahun kedepan.

Harus diakui bahwa pada Pemilu kali ini saya harus puas menempati posisi kedua, untuk perolehan suara pribadi caleg. Tidak seperti pada pemilu 2009, dimana saya bisa menempati urutan pertama untuk perolehan suara pribadi caleg. Meskipun demikian, saya masih bisa berdiri tegak tanpa harus menekuk muka. Karena perolehan suara tersebut ada murni aspirasi masyarakat. Saya tidak melakukan money politic.

Saya sangat bersyukur, ditengah badai yang menimpa PKS, suara saya pribadi masih mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Bila ditahun 2009, suara caleg yang saya peroleh adalah 57.253, pada pemilu kali ini saya mendapatkan 66.864 suara, yang berarti terjadi kenaikan sekitar 10 persen.

Hal yang serupa juga terjadi untuk suara partai di dapil Kalsel I yang pada 2009 memperoleh 94,392 suara, pada pemilu kali ini PKS bisa meraup 101.440 suara, yang berarti ada kenaikan sekitar 8 persen.

Ini adalah capaian yang luar biasa untuk PKS, dimana sebelumnya kami selalu diposisikan tidak lulus PT oleh berbagai konsultan politik. Menurut berbagai lembaga survei di Indonesia, PKS hanya akan mampu meraup 2,2% suara, ternyata di Kalsel PKS bisa memperoleh diatas 10 persen suara.

Ini adalah hasil kerja keras dari kader, struktur dan simpatisan PKS di Banua, yang sekaligus membuktikan bahwa integritas mereka diakui secara riil oleh bubuhan Banjar. Tak hanya itu kebanggaan dan kesyukuran saya, angka 10 persen tersebut bukan hanya angka kebangkitan dari ramalan kematian para pengamat politik dan lembaga survei, melainkan juga daya tahan basis massa kita dari hantaman money politic. Karena, dalam anggaran pemenangan saya dan kamus politik saya tidak mengenal adanya politik uang, sehingga ini adalah bagian dari pembuktian bahwa masyarakat Banjar masih banyak yang menyuarakan aspirasi dan hati nurani yang tidak terbeli oleh para cukong.

Meskipun saya sendiri harus mengakui bahwa praktik politik uang dalam pemilu kemarin sudah sangat dahsyat. Menurut saya, praktik money politic kemarin sudah pada tahap merusak sendi-sendi demokrasi, gerakannya sudah terstruktur dan masif, angkanya pun sudah sangat besar. Sangat disayangkan memang, seolah fakta lapangan tersebut tidak terekam oleh pengawas pemilu dan penegak hukum. Seolah tidak terjadi apapun di lapangan, sehingga nihil penindakan hukum untuk persoalan money politic ini.

Kami sangat merasakan dampak langsung dari praktik politik uang tersebut, banyak suara PKS yang hilang lantaran termakan rupiah. Seperti di salah satu kabupaten yang merupakan basis PKS, suara kami tergerus hingga separuhnya. Di wilayah tersebut kami memiliki lebih dari 30ribu anggota yang sudanh memiliki KTA. Namun, pada faktanya kami hanya memperoleh 20ribuan suara di daerah tersebut. Ini membuktikan bahwa anggota kami yang berKTA dan dirawat secara berkala dengan berbagai kegiatan pun akhirnya juga termakan dengan poltik transaksional.

Saya kira, ini adalah catatan penting untuk Pemilihan Umum kedepan. Penegakan hukum, utamanya penindakan terhadap praktik politik uang harus dilakukan secara tegas oleh pengawas pemilu dan penegak hukum. Bila perlu ditambahkan unsur pidana money politic, sehingga ancaman pidana tidak hanya dikenakan kepada pemberi uang, melainkan juga penerimanya. Dengan demikian, pemilu kedepan akan semakin jurdil dan berkualitas.


Penjelasan Anis Matta: "Koalisi PKS dan Hasil Majlis Syuro"

Posted: 28 Apr 2014 01:38 AM PDT


Dari Twit @anismatta
(28/4/2014)

1. Alhamdulillah rapat Majlis Syuro berjalan lancar dan tdk hanya penuh dgn suasana persaudaraan tapi juga rasionalitas..

2. Komunikasi politik telah kami lakukan secara luas sejak selesai pencoblosan tapi tanpa liputan media..

3. Kami menerapkan disiplin organisasi dlm proses komunikasi politik ini..

4. Komunikasi politik dilakukan secara personal, tidak resmi, bertujuan menggali informasi.. bukan deal politik dan tanpa media..

5. Komunikasi kami lakukan dgn pimpinan partai dan juga ormas2 Islam yg menjadi basis konstituen kami..

6. Saya hadir dlm bbrp pertemuan yg digagas teman2 dr ormas2 Islam..

7. Setelah mempertimbangkan semua aspek, Majlis Syuro setuju utk melakukan pembicaraan yg serius dgn Prabowo dan teman2 Gerindra..

8. Komunikasi politik sebelumnya bersifat umum dan normatif, sekarang kita ingin masuk ke detil..

9. Misalnya ttg format koalisi yg diperlukan utk memenuhi syarat PT 20% kursi DPR..

10. Juga ttg strategi pemenangan dan konsep pengelolaan pemerintahan jika menang serta pola koalisi parlemen sbg oposisi jika kalah..

11. Dari hasil pendalaman itulah nanti kami akan mengambil keputusan ttg koalisi secara final..

12. Disiplin dalam proses organisasi mutlak diperlukan agar komunikasi politik berujung dgn kebaikan bukan konflik..


PKS Peraih Kursi Terbanyak di Bumi Mekongga

Posted: 28 Apr 2014 01:26 AM PDT


Kolaka - Pemilu legislatif 2014 ini, menjadi pembuktian bagi DPD Partai Keadilan Sejahtera Kabupaten Kolaka Sulawesi Tenggara mampu meraih target 3 besar. Sebab PKS berhasil mendudukan 5 calegnya di kursi DPRD Kabupaten Kolaka untuk periode 2014-2019. Bahkan, kursi ketua DPRD "digembok" oleh PKS karena hanya satu partai yang memperoleh kursi terbanyak.

Berdasarkan akumulasi perolehan kursi dari lima daerah pemilihan di Kolaka, PKS menjadi partai peraih kursi terbanyak. Disusul PAN, PPP, PDIP, Gerindra, Golkar dan Nasdem yang masing-masing mendapat 4 kursi. Demokrat hanya memperoleh 3 kursi, serta PKB, PBB dan PKPI masing-masing hanya 1 kursi. Sementara Hanura kali ini tidak kebagian satu kursi pun di DPRD Kolaka.

Sementara berdasarkan perolehan suara, PAN paling tinggi diantara partai peserta pemilu lainnya, yakni 23.643 suara. Disusul PPP dengan mengumpulkan 18.277 suara, lalu PKS 18.250 suara, PDIP 17.640 suara, Gerindra 16.833 suara, Golkar 14.671, Nasdem 13.519, Demokrat 13.020, PKB 11.360, Hanura 10.849, PBB 10.592 dan terakhir PKPI yang hanya memperoleh 9.607 suara.

Pada periode 2004-2009, PKS hanya mampu mendudukkan satu orang wakilnya, yakni Asman Aras S.Pd. Lalu periode 2009-2014, DPD PKS Kolaka berhasil mencapai satu fraksi dengan tiga orang wakil, yang kala itu Kabupaten Kolaka hanya terbagi 3 daerah pemilihan. Mereka adalah Dra. Hj. Nursiah dari dapil I, Anwar Anas S.Pd dapil II dan Rusman S.Pd dapil III. Rusman yang juga ketua DPD PKS Kolaka menjadi ketua komisi C selama periode itu, serta Anwar Anas memimpin fraksi PKS.

Nah, periode 2014-2019 (lima dapil), yang ditetapkan KPUD sebagai peraih suara terbanyak adalah Ahmar (dapil I), Syukur (dapil II), Edi Gunawan Arafik (dapil III), Irwan Pabetai (dapil IV) dan Rusman S.Pd (dapil V). Ahmar mengumpulkan 1763 suara, Syukur 875 suara, Edy Gunawan Arafik 691 suara, Irwan Pabetai 779 suara, sedangkan Rusman S.Pd 2128 suara.

"Pelantikan calon terpilih sebagai anggota DPRD Kolaka, akan dilaksanakan 27 Oktober 2014. Karena masa aktif periode 2009 berakhir Oktober," ungkap ketua KPUD Kolaka Abdul Azis.

Ketua DPD PKS Kolaka, Rusman menyampaikan terima kasihnya kepada seluruh masyarakan, kader dan simpatisan di wilayah Kabupaten Kolaka dan Kolaka Timur khususnya, karena telah mengantarkan partai ini menjadi pemenang di Bumi Mekongga (julukan Kolaka).

"Kami atas nama ketua DPD PKS Kabupaten Kolaka, mengucapkan terima kasih kepada seluruh tim dan masyarakat kabupaten Kolaka & Koltim, atas kerja keras kita semua. Semoga kemenangan ini mendapat berkah bagi kita semua," tulis Rusman melalui pesan singkat yang disebar kepada seluruh pendukung PKS.

(Gugus Suryaman)


"Posisi Strategis PKS Dalam Koalisi Pilpres" by @BroArdy

Posted: 27 Apr 2014 10:50 PM PDT

Momen saat Presiden PKS dan Sekjen wawancara pasca Rapat Majelis Syuro (27/4/14)

Twit @BroArdy
(28/4/2014)

1) Mau kasih tanggapan thd hasil rapat Majelis Syuro PKS..

2) Beberapa point hasil MS PKS semalam yg saya tangkap adalah sbb: 1. PKS ingin koalisi permanen baik menang/kalah dlm pemilu.

3) Maksud dari koalisi permanen itu spt yg dijelaskan bang @Fahrihamzah, jika kalah-pun PKS siap dlm koalisi utk jadi oposisi.

4) 2. Belajar dr pengalaman, PKS tak ingin koalisi hanya jadi stempel, yg tak dilibatkan saat ambil putusan kebijakan strategis.

5) Info dari MS semalam Gerindra dan Golkar sudah merapat ke PKS dan mengajak koalisi, Prabowo bersurat dan Ical scr lisan.

6) Tindak lanjut dari itu, MS PKS merekomendasikan Tim Lobby yg ditugaskan utk membangun komunikasi intensif membangun koalisi.

7) Dan hasil penjajakan koalisi yg dibangun oleh Tim Lobby ini akan dibahas kemudian dlm Sidang MS selanjutnya pd bulan depan.

8) #PosisiPKS saat ini sudah tepat.. Langkah hati-hati saat mencari mitra koalisi adalah keharusan.. Taruhannnya masa depan bangsa!

9) Logika yg dibangun oleh PKS adalah bhw mitra koalisi bukan hanya utk hadapi Pilpres tapi juga 'as a dream team' dlm kabinet.

10) Bahkan jika kalah dlm Pilpres, mitra koalisi juga harus siap berperan 'as a dream team' dlm oposisi yg kritis thd pemerintah.

11) Dan logika koalisi PKS ini harus disepakati (oleh mitra koalisi -red) didepan.. diawal.. sblm semua komitmen kerjasama pemenangan itu terjadi. Keren!

12) Wajar saja jika semua poros capres memperhatikan sikap politik PKS, saat ini kondisi internal PKS dlm fase paling solid.

13) Jadi kalo ada poros capres yg mengabaikan sikap politik PKS dan mengabaikannya, mk harus di periksa mental-nya! :))

14) Disaat PPP 'terguncang' dan PKB diancam gerbong si-Raja Dandut. Bersyukur.. kondisi PKS dlm kondisi paling sehat.

15) PKS sdh teruji dan terbukti punya imunitas menghadapi gempuran pemberitaan negatif, ini nilai tambah!

16) Perolehan suara PKS relatif stabil dan merata disetiap daerah pemilihan, ini juga nilai tambah!

17) Petugas Saksi PKS paling militan dan sangat paham aturan main pemilu. Ini aset mahal bro!

18) Berkoalisi dgn PKS bukan hanya dapatkan dukungan suara 7% nasional, tapi juga mendapatkan semua nilai tambah tadi.

19) Jadi wajar jika Prabowo dan Ical butuh dukungan PKS, mrk pasti perhatikan betul semua nilai tambah tadi.

20) Dan nilai tambah lainnya, menurut Kompas, tim Sosial Media PKS dianggap yg paling solid! Dan pastinya bukan 'PaNasBung' (pasukan nasi bungkus) :)

21) Dgn segala nilai tambah itu, wajar jika Prabowo dan Ical jauh-jauh hari sudah merapat ke PKS.

22) Bahkan info-nya tingkat keseriusan Gerindra utk bangun koalisi dgn PKS sdh merambah ke setiap level pengurus. #kode :))

23) Tapi kematangan PKS dlm politik sudah teruji, hasil MS PKS semalam buktinya.. PKS ingin mendalami keseriusan Gerindra.

24) Menyamakan persepsi, menyelaraskan visi-misi dan tujuan dlm mengelola negara akan menjadi fokus bahasan utama Tim Lobby.

25) Yg dibutuhkan setiap mitra koalisi saat ini adalah komunikasi yg harmonis, pembagian tugas dan peran dlm mengelola negara.

26) Sedangkan 'Revolusi Mental' itu utk mereka yg terbelakang mental-nya.. Dan saya yakin, kita lebih baik dari itu..

27) Pilpres satu putaran walau sulit mungkin saja terjadi, apalagi jika Gerindra, Golkar, PD, PKS, PPP, PAN, Hanura gabung.

28) Dan jika harus memilih, saya lebih suka membangun optimisme dgn #KoalisiSaveRI dari gabungan semua parpol tadi.

29) Yg butuh diperhatikan dari setiap poros capres adalah bukan sekedar kandidat-nya. Tapi 'siapa' penyokong dibelakang mereka.

30) Jangan mudah terkesima dgn kemasan media, krn yg kita butuhkan adalah Pemimpin BUKAN Aktor bertopeng! [end]


Anis Matta: PKS Bentuk Tim Komunikasi Resmi dengan Prabowo

Posted: 27 Apr 2014 10:52 PM PDT


Jakarta - Gelagat Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk berkoalisi dengan Gerindra perlahan kian jelas terbaca. Meski belum menyatakan secara gamblang, namun Presiden PKS Anis Matta mengatakan pihaknya sejauh ini menjalin komunikasi yang intens.

"Dengan mempertimbangkan seluruh komunikasi politik dengan Golkar, Gerindera, Hanura dan partai politik lainnya, maka pada malam hari ini Majelis Syuro telah membentuk satu tim komunikasi yang official untuk menjajaki komunikasi dengan Pak Prabowo. Karena dengan beliau komunikasinya paling resmi, melalui surat dan bertemu langsung," ujar Anis Matta di kantornya, Jl TB Simatupang, Jakarta Selatan, Minggu (27/4/2014).

Lalu sudah sejauh mana pembicaraan dengan Gerindra?

"Kita akan lakukan pembicaraan serius dulu (dengan Gerindra) setelah itu ambil kesimpulan selanjutnya. Format koalisinya, ada 3 hal utama yang harus diperhatikan. Pertama karcisnya, how to win dan how to govern (mengelola pemerintahan). Kalaupun kita kalah seperti apa koalisi yang akan kita lakukan juga mau dibicarakan. Ini baru mau masuk ke tahap detailnya," lanjut Anis.

Meski saat ini lebih intens jalin komunikasi dengan partai berlambang kepala garuda pimpinan Prabowo Subianto, pihaknya tidak menutup komunikasi dengan partai lain.

"Kita fokuskan dulu sama Gerindra. Tapi nggak menutup dengan yang lain. Karena yang paling maju saat ini dengan Gerindra," sambungnya.

Didampingi Sekjen PKS Taufik Ridho, Anis Matta mengumumkan tim komunikasi yang dibentuknya itu beranggotakan lima orang. Mereka adalah Taufik Ridho, Hidayat Nur Wahid, Maudi Abdurahman, Sohibul Iman dan Muzamil Yusuf.

Rencananya, malam ini pihaknya masih melanjutkan pembicaraan internal partai. Hal ini dilakukan guna mencatat poin-poin penting hasil rapat dengan majelis dewan syuro.

"Sekarang kita mau langsung rapat lagi merumuskan masukan-masukan yang perlu direkap karena itu masukan dari anggota majelis syuro. Hal ini untuk dijadikan rumusan dari bagian yang tidak lepas dari pertimbangan-pertimbangan komunikasi dengan pihak Pak Prabowo sehingga bisa ambil keputusan secepatnya," pungkas Taufik. (detik)


PKS Optimistis Koalisi dengan Prabowo Bisa Kalahkan Jokowi

Posted: 27 Apr 2014 04:24 PM PDT


JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Keadilan Sejahtera memutuskan membentuk tim khusus untuk merealisasikan koalisi dengan Partai Gerindra. Koalisi PKS dan Gerindra diyakini akan meningkatkan peluang kemenangan Prabowo Subianto di Pemilu Presiden 2014.

"Optimistis dong, di dalam hidup ini harus optimistis. Buat apa hidup kalau pesimistis," kata Sekretaris Jendral Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Taufik Ridho, usai rapat Majelis Syuro, Minggu (27/4/2014) malam, ketika ditanya soal peluang Prabowo dan pasangannya mengalahkan bakal calon presiden yang diusung PDI-P, Joko Widodo.

Rapat Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera, Minggu, memutuskan membentuk tim untuk lebih serius menjajaki koalisi bersama Partai Gerakan Indonesia Raya dan mendukung pengusungan Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden. Partai ini menyatakan keinginan kuat untuk dapat berkoalisi dengan Gerindra.

PKS memilih berkoalisi dengan Gerindra karena baru partai tersebut yang telah mengirimkan surat resmi kepada PKS soal koalisi, sementara partai lain sekadar melakukan komunikasi informal.

Tim tersebut akan dipimpin Taufik, beranggotakan Ketua Fraksi PKS di DPR Hidayat Nur Wahid; Wakil Ketua DPR Shohibul Iman; Wakil Ketua Komisi III DPR Muzzamil Yusuf; dan Bendahara PKS Mahfudz Abdurrahman.

Dalam komunikasi intensif tersebut, kata Taufik, akan dibahas bagaimana strategi koalisi untuk memenangkan pemilihan presiden kedepan. Namun menurutnya, pertemuan dan komunikasi politik dengan Gerindra akan lebih banyak berlangsung secara tertutup.

Taufik menolak menyebutkan waktu pertemuan perdana timnya dengan Gerindra. "Kalau tidak perlu diekspos kenapa harus diekspos? Kami sampaikan tidak ada yang ditutupi. Hanya kami tidak ingin ada hiruk-pikuk dalam koalisi seolah-olah nanti terlihatnya bagaimana," kilah dia. (KOMPAS)


"Koalisi PKS Hasil Musyawarah Majlis Syuro" by @Fahrihamzah

Posted: 27 Apr 2014 04:00 PM PDT


Twit @Fahrihamzah
(Ahad, 27/4/2014)

Kalau MS (Majlis Syuro) memutuskan Koalisi PKS artinya koalisi ini untuk bertarung dalam Pilpres.

Perlu diingat bahwa tidak ada satu partaipun yang menggapai presidential treshold (PT). Termasuk PKS.

PT adalah syarat mengajukan sepasang capres yaitu 25% suara dan 20% kursi setara 112 kursi DPR.

Kalau tak ada partai yang mencapai itu maka dia wajib cari pasangan. Inilah yg memaksanya 'berbagi' sejak awal.

Sayangnya, setiap partai yang ajukan capres ingin juga wapresnya dari partai yang sama tapi tidak bisa.

Inilah anomali pertama presidensialisme dalam multi partai. Jokowi bilang mau dimurnikan. Piye mas?

Maka, ada 3 tahapan yang dilalui: 1. Dengan siapa cukupkan PT 20%, 2. Bagaimana menang dan 3. Bagaimana berkuasa.

Ada yang mengatakan bahwa 3 tahap ini dipisah saja. Menurut saya tahap ini sulit dipisah.

Secara teknis, memperoleh tiket dan memenangkan pertarungan dan mengelola kabinet bisa dipisah.

Tetapi jika kita mulai pisahkan 3 proses yg berkelanjutan ini maka rohnya akan hilang sejak awal.

Semangat membangun Tim untuk menyelenggarakan pemerintahan yang solid harus diutamakan dari yang lain.

Sebab jika semangatnya adalah yang penting menang nanti berkuasa urusan belakang bisa bahaya.

Jika semangatnya yang penting berkuasa maka nanti partai2 akan berpikir yang penting dapat jatah kekuasaan.

Inilah akar dari munculnya pemerintahan yang tidak solid dan tidak bisa selesaikan masalah dalam diri sendiri.

Jika memutuskan 'Koalisi PKS' maka PKS juga memikirkan masalah itu sebagai masalah dasar.

Alangkah baiknya koalisi itu bahkan juga berkomitmen bahwa kalau menang berkuasa dan kalau kalah oposisi.

Jadi koalisi yang akan diputuskan ini adalah koalisi bertarung. Bukan koalisi berkuasa.

Selayaknya semua partai sekarang mulai berpikir demikian agar Dialektika makin tajam. pilihan publik tegas.

Akan sangat baik kalau partai Demokrat juga berpikir demikian, menawarkan tiga tahapan ini pada mitra sejak awal.

Akan menarik kalau ada 4 pilihan bagi rakyat dan sama sama jago sejak awal tawarkan program.

Akan seru kalau ada 4 pasang pemimpin yang berlomba tawarkan program dan berusaha menang.

Memang ada persoalan rumit karena UU Pilpres yang ada tidak berhasil mencegah uang masuk pertandingan.

Maka dapat dimengerti sejak sekarang bahwa yang akan bertarung adalah kandidat yang punya uang besar.

Sayangnya UU tidak membatasi spending dan juga tidak mengatur secara tegas sumber uang.

Maka koalisi untuk pertarungan Pilpres ini juga harus menyelamatkan martabat dan legitimasi.

Jangan sampai yang terpilih adalah yang paling penuh rekeningnya tapi paling kosong otaknya.

Btw, media salah artikan statemen Pak @aheryawan seolah PKS gak mau oposisi. Padahal ini baru mau tarung.

Maksud statement itu adalah kita koalisi perang dulu. Kalau menang koalisi Pemerintah. Kalah ya koalisi oposisi.

Koalisi PKS akan intensifkan komunikasi dengan Gerindra dan Prabowo. Itu salah satu keputusan MS.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar