Kamis, 17 April 2014

PKS PIYUNGAN

PKS PIYUNGAN


Di Kabupaten Terpencil Ini, PKS Menang 3 Kali Berturut

Posted: 17 Apr 2014 02:52 AM PDT


Hulu Sungai Selatan (HSS) sebuah Kabupaten Kecil di tengah Pulau Kalimantan, tepatnya di Provinsi Kalimantan Selatan namun memiliki arti besar bagi Keluarga Besar PKS. Di tengah badai PKS menang Pilkada di kabupaten ini, dan di tengah gemuruh makian PKS juara tuk ketiga kalinya di pileg 9 April kemarin.

Keluarga Besar PKS HSS, Kader dan seluruh pengurus serta simpatisan patut mengucapkan syukur Alhamdulillah karena dalam Pemilu 2014 ini mereka mampu menciptakan Hattrick sebagai Pemenang Pemilu.

Pada Pemilu 2004 dan 2009 secara berturut-turut PKS Kabupaten Hulu Sungai Selatan merupakan Partai Nomor 1, Partai Pemenang Pemilu sekaligus menempatkan kadernya sebagai Ketua DPRD. Kemenangan ini berlanjut pada Pemilu 2014 kali ini.

2014 ini PKS berhasil menempatkan 6 orang sebagai Anggota Dewan dari 30 kursi yang tersedia. Hal ini meningkat dari Pemilu Tahun 2009 yang mana hanya bisa menempatkan 5 orang Anggota Dewan dari 30 kursi. Sedangkan pada Tahun 2004 PKS Kabupaten Hulu Sungai Selatan pernah mencatat sejarah dengan menempatkan 7 orang Anggota Dewan dari 25 kursi yang ada.

Secara historis Kabupaten Hulu Sungai Selatan merupakan salah satu basis perjuangan kemerdekaan rakyat Kalimantan ketika melawan penjajahan, gerilya dari hutan ke hutan, dan sejarah mencatat sampai sekarang bahwa perjuangan dan napas pengorbanan tumbuh subur di Kabupaten ini.

Bahkan pada Jum'at - Sabtu 30-31 Agustus 2013 yang lalu Presiden PKS, Anis Matta, Lc, melakukan kunjungan khusus ke daerah ini untuk bertemu dengan para ulama, tokoh dan masyarakat serta Silaturrahmi dengan  jajaran pemerintahan  Kabupaten Hulu Sungai Selatan bersama dengan tokoh-tokoh masyarakat. Anis Matta, Lc didampingi oleh Habib Aboe Bakar Al Habsyi, yang merupakan anggota DPR RI dari daerah pemilihan ini.

Pemilu 2014 ini merupakan salah satu Pemilu yang berat tapi penuh berkah bagi PKS, di tengah badai serta serangan dari segala penjuru akhirnya menghasilkan posisi suara yang lumayan merata antar partai. PKS HSS menjadi juara dengan memperoleh 6 kursi, lalu diikuti Partai Golkar dengan 5 kursi, dan Nasdem juga 5 kursi, serta sisanya di partai-partai lain. (Amrullah Aviv/kompasiana)


*Foto: Anis Matta, Lc bersama Bupati HSS, Ketua DPRD dan jajaran Muspida HSS.



Kecurangan Sangat Parah, PKS Laporkan Penggelembungan Suara di Bangkalan

Posted: 17 Apr 2014 02:11 AM PDT


Penggelembungan Sampai Ribuan Suara terhadap 6 Partai Terjadi Di Bangkalan, Tim Saksi dan Caleg PKS Resmi mengajukan Laporan Kecurangan.

Berdasarkan perhitungan saksi dari PKS terkait hasil rekapitulasi suara di 36 TPS di Dapil VI, Desa Banyuajuh Kecamatan Kamal, Kabupaten Bangkalan. Terindikasi kuat telah terjadi pengelembungan suara pada hasil suara 6 partai yang jumlahnya mencapai ribuan suara. Data lengkap bisa dilihat dalam tabel dibawah ini

Penggelembungan Suara di tingkat DPRD Kabupaten Bangkalan


Penggelembungan Suara di tingkat DPRD Propinsi Jawa Timur


Penggelembungan Suara di tingkat DPR RI Pusat


Dari data ini sangat kuat diindikasikan telah terjadi transaksi Jual beli Suara sehingga dugaan Penggelembungan suara ini sudah dilaporkan tim saksi dan caleg PKS ke Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwascam) Kamal dan juga  sudah diteruskan ke Panitia Pengawas Pemilu Kabupaten (Panwaslu) Bangkalan.


*Humas DPD PKS Bangkalan

Beberapa berita terkait penggelembungan suara diatas bisa dilihat di link dibawah ini.
- https://id.berita.yahoo.com/ditemukan-penggelembungan-suara-parpol-parpol-besar-di-bangkalan-105257015.html
- http://mediamadura.com/sejumlah-caleg-meminta-penghitungan-suara-dihentikan/
- http://www.tribunnews.com/pemilu-2014/2014/04/12/ditemukan-penggelembungan-suara-parpol-parpol-besar-di-bangkalan


Di Jombang Suara PKS Naik Fantastis 250%

Posted: 17 Apr 2014 12:51 AM PDT


Jombang - Meski KPUD Jombang belum melakukan rekapitulasi secara resmi, namun sejumlah partai sudah mengetahui jumlah perolehan kursi di DPRD dari hasil pemilu 9 April lalu. Salah satunya adalah PKS Jombang.

Partai dengan nomor urut tiga ini yakin berhasil mendulang 5 kursi. Dengan begitu, peningkatan perolehan kursi tersebut meningkat tajam jika dibanding dengan perolehan kursi di pemilu 2009. Karena saat itu, PKS Jombang hanya mengoleksi dua kursi saja.

"Alhamdulillah, pemilu ini kita mendapatkan 5 kursi. Ini buah kerja keras para kader yang totalitas," kata Rochmad Abidin, Ketua DPD PKS Jombang, Rabu (16/4/2014).

Abidin mengungkapkan, mulai pelaksanaan pemilu pihaknya menerjunkan relawan ke semua TPS. Itu dilakukan untuk memantau dan mengetahui perolehan suara para caleg PKS yang bertarung di enam dapil (daerah pemilihan) di Kabupaten Jombang. Hasilnya, cukup memuaskan. Perolehan suara partai berlambang bulan sabit kembar terkerek tajam. Jika pemilu 2009 hanya mendapatkan dua kursi, kini kursi PKS melonjak menjadi 5 kursi.

Abidin merinci, perolehan kursi itu terjadi di dapil I (Jombang - Peterongan), dapil II (Diwek, Jogorot, Sumobito), dapil III (Mojoagung, Mojowarno, Bareng, Wonosalam), dapil IV (Perak, Bandar Kedungmulyo, Ngoro, Gudo), serta dapil V (Tembelang, Megaluh, Keamben). Masing-masing dapil tersebut PKS mendulang satu kursi.

"Hanya dapil VI (Ploso, Plandaan, Kabuh, Kudu, Ngusikan) kita tidak mendapatkan kursi. Namun di lima dapil lainnya kita mendapatkan 5 kursi. Sekali lagi, ini semua hasil kerja keras para kader, Selain itu, kondisi tersebut juga membuktikan bahwa PKS masih dipercaya rakyat," pungkas alumni Unej Jember, ini. (*)


Pemilu Usai, Caleg PKS Bantul Gelar Wayang Kulit

Posted: 16 Apr 2014 08:27 PM PDT

Amir Syarifudin menyerahkan tokoh wayang Werkudoro kepada dalang Ki Poniran Cermobroto

Belum juga usai penghitungan pemilu legislatif 2014, PKS kembali bekerja untuk melayani masyarakat. Melalui berbagai kegiatan kemasyarakatan, tak terkecuali bidang seni budaya. Hal ini menandakan PKS selalu bekerja kapan saja, tidak hanya saat menjelang pemilu.

Adalah Amir Syarifuddin, anggota DPRD Kabupaten Bantul dari fraksi PKS yang juga caleg DPRD Bantul periode 2014-2019 (Dapil Dlingo-Pleret-Imogiri), Selasa malam, 16 April 2014, bersama-sama masyarakat menyelenggarakan pagelaran wayang kulit semalam suntuk.

Acara ini digelar dalam rangka merti dusun, Rasulan dan majemukan di dusun Karang Asem dan Tangkil,  Desa Muntuk, Kecamatan Dlingo, Bantul, DIY. Acara ini juga dihadiri unsure Dinas Pariwisata dan Kebudayaan kabupaten Bantul. Camat, lurah, dukuh dan tokoh masyarakat.

Mengambil lakon Pandawa Kumpul, Amir berharap acara seperti ini dapat terus diselenggarakan, "diuri-uri" (dilestarikan) sebagai sarana menumbuhkan rasa persatuan dan gotong royong masyarakat. Menjadi perekat masyarakat, terlebih setelah penyelenggaraan pesta demokrasi seperti yang baru saja kita hadapi bersama. Dalam kesempatan ini pula, Amir Syarifudin menyerahkan tokoh wayang Werkudoro kepada dalang Ki Poniran Cermobroto sebagai tanda dimulainya pagelaran.

Dalam sambutannya ketua panitia menjelaskan bahwa merti dusun adalah bentuk rasa syukur masyarakat atas segala nikmat Allah SWT yang dikemas dalam budaya masyarakat Jawa. Tidak ketinggalan beliau menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pak Amir yang terus menerus hadir di tengah-tegah masyarakat Dlingo.

Hadir juga pada kesempatan itu Pak Setiya, selaku ketua Bidang Pemenangan Pemilu PKS DPW DIY memberikan apresiasi atas kinerja dewan PKS yang langsung bekerja tidak menunggu hasil pemilu ditetapkan.

"Alhamdulillah pemilu 2014 ini kita meraih banyak kemenangan. Dan kami optimis pemilu mendatang akan mendapatkan kemenangan yang jauh lebih besar. Bagaimana tidak, ini belum kering keringat kader setelah kerja pemenangan pemilu, mereka langsung bekerja untuk mempersiapkan kemenangan selanjutnya," ujarnya dengan nada optimis.


Kemenangan Dalam Senyap Merayap

Posted: 16 Apr 2014 04:24 PM PDT


Dengung kipas di dinding mengusir diamnya malam. Aku ragu apakah gerimis ikut berbisik. Ataukah itu juga suara kibasannya.

Sudah berbulan-bulan, indahnya sepi pecah oleh ganasnya tsunami politik. Berisik. Gaduh. Semburkan api benci. Aku merasa di tengahnya.

Yang kuinginkan hanyalah ikut memperbaiki sekuat kemampuanku. Tak pernah kalah. Karena kemenangan adalah bendera prinsip yang selalu berkibar. Meskipun masih sedikit bilangannya. Tapi ia akan membelah dan terus membelah. Berkelipatan. Dalam senyap. Merayap. Bukan menggerogoti hati yang mencari. Bahkan menumbuhkan tunas-tunas kebaikan yang masih ada.

Aku membayangkan negeri yang dipenuhi oleh nilai tertinggi di alam ini: keadilan. Menjadi arus yang merangkul negeri-negeri dalam dekapan kasih sayang. Seperti Rasulullah yang bersabda di hari kemenangan (Fathu Makkah): al-yaum yaumul marhamah... Hari ini adalah hari kasih sayang. Bukan hari pertumpahan darah....


*by Abdul Wahid Surhim


PKS Sebut PDIP Telah Gelembungkan Suara

Posted: 16 Apr 2014 04:11 PM PDT


SURABAYA-- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menuding PDIP menggelembungkan suara di sejumlah TPS di Kelurahan Sukolilo Kecamatan Bulak, Kota Surabaya. Saksi PKS di Panitia Pemilihan Kecmatan (PPK) Mujiono, Rabu, mengatakan dugaan kecurangan ini terungkap saat dilakukan penghitungan suara di tingkat PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan) Sukolilo, Selasa (15/4) malam.

"Ketika dilakukan penghitungan suara di tingkat PPK, ternyata data dari saksi PDIP tak sesuai dengan data dari kelurahan," katanya.

Menemukan ketidaksesuaian atau kejanggalan seperti itu, saksi PKS langsung melakukan protes. Lantas dibuka plano D-1 untuk mengkroscek data, dan ternyata data PKS yang betul. Menurut dia, pihak PPS sempat mengelak adanya perubahan tersebut dengan alasan direvisi. Padahal, ketika saksi-saksi tanda tangan terakhir tak ada perubahan.

Model penggelembungan suara yang diduga dilakukan saksi PDIP adalah mengubah jumlah perolehan suara. Ia mencontohkan enam suara ditulis menjadi 16. "Model-model seperti ini kan rawan sekali, meski jumlah suara yang digelembungkan tidak besar. Suara partai (PDIP) dan caleg 644, tapi di tingkat kelurahan menjadi 727. Jadi ada penggelembungan 83 suara," katanya.

Mujiono mengakui, PKS sendiri sempat dituding balik melakukan penggelembungan itu. Pihaknya tidak menerima tudingan itu dan minta dilakukan pengecekan formulir D-1 di tingkat PPS. Ternyata formulir D-1 ini di kotak suara tak ada.

Selanjutnya, PPK meminta dimasukkan di dalam kotak suara. "Sebenarnya ini menyalahi prosedur karena formulir D-1 diambil semua. Di Sukolilo itu ada 8 TPS, tapi diubah menjadi 7 TPS," katanya.

Wakil Ketua DPC PDIP Surabaya, Adi Sutarwijono, ketika dikonfirmasi soal adanya penggelembungan suara PDIP di Kecamatan Bulak (Dapil 3) menuturkan, bahwa kondisi Pemilu 2014 ini cukup melelahkan, sehingga kesalahan menulis sangat tinggi di tingkat PPK maupun PPS. Tapi itupun ada tiga kontrol, yakni sistem hitung (Situng), formulir D-1 dan plano.

"Saya rasa itu hanya salah hitung saja karena faktor kelelahan fisik maupun mental," katanya.

Hal ini, lanjut dia, dikarenakan penghitungan dilakukan hingga larut malam. Jadi kalau hanya 83 suara itu tidak terlalu signifikan dan berpengaruh terhadap perolehan suara PDIP. "Kalau kita mau melakukan itu (penggelembungan suara), ya tidak akan tanggung-tanggung," kata Adi seraya mengakui bahwaa partainya menemukan fakta parpol lain juga banyak melakukan kesalahan hitung.

Dikatakannya, dalam Pemilu ini PDIP berusaha menjaga kedisiplinan di tengah persaingan tidak sehat. "Sampai saat ini kondisi itu tetap terjaga. Di internal PDIP, sesama caleg itu tidak tahu perolehan suaranya," katanya.

Sementara itu, Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kota Surabaya akan memproses adanya informasi penggelembungan suara saat rekapitulasi di tingkat kelurahan. "Sampai saat ini belum banyak informasi adanya surat suara hilang atau penggelembungan suara. Tapi kami akan cari tahu. Jika terbukti kami akan usut," kata Ketua Panwaslu Surabaya Wahyu Hariyadi. (ROL)


"Oposisi Aja" by @Fahrihamzah

Posted: 16 Apr 2014 03:51 PM PDT


Twit @Fahrihamzah
(16/4/2014)

Aku baru lihat para pendiri ICW ikut gabung ke jokowi...selamat ya...

Koalisi ICW + PDIP sangat ideal...

Semakin banyak korupsi makin bagus...haha...#carinafkah

Jika partai kita berlumuran korupsi maka kita perlu LSM untuk mencuci bersih...#carinafkah

Memori publik dapat kita cuci dengan detergent baru bernama LSM...#carinafkah

Tapi deterjen modern berubah jadi benalu...#carinafkah

Kemunafikan membuat kita muak...#carinafkah

Saya mau twit soal #OposisiAja. Ini adalah pandangan pribadi saya tentang keadaan.

Saya tahu manusia tidak sempurna, dan kita sebagai partai atau LSM sama2 tidak sempurna. #OposisiAja

Manusia itu pada dasarnya sama saja, tidak ada yang luput dari salah. #OposisiAja

Bagi saya, salah tidak masalah yang saya sulit terima adalah kemunafikan. #OposisiAja

Maka, saya sangat alergi dengan sandiwara Orang2 berpura-pura dan memakai topeng serba sempurna. #OposisiAja

Kata orang kepada saya, "Anda bukan politisi, Anda terlalu kaku dan tidak biasa pura-pura".

Saya, memang sulit melihat yang salah lalu harus memujinya. Atau sebaliknya.

Maka, itulah sebabnya saya lebih cocok jadi oposisi. Saya melihat sandiwara #TipuRakyat capek juga. #OposisiAja

Seolah kita mesti terima. Dan akal sehat kita harus ditekuk menerima kebohongan. #OposisiAja

Pada tingkat publik, saya selalu ingatkan kegagalan koalisi. Karena memang selalu gagal. #OposisiAja

Aku tahu kenapa koalisi gagal. Dan aku mencoba memberitahu. Jangan rakyat jadi korban. #OposisiAja

Ada lubang di depan, aku ingatkan. Hati2 jangan ke jeblok lagi. Jangan keasyikan pesta pertemuan. #OposisiAja

Jika koalisi kalian bangun dengan cara ini apa bisa hasilnya baik? Apa ini bukan kayak perkawinan artis? #OposisiAja

Waktu kawin satu negara diundang dan semua TV menyiarkan. Tapi ternyata umurnya hanya sebulan. #OposisiAja

KASIAN rakyat. Sandiwara koalisi ini tidak substantif dan membuat kita jadi tidak cerdas.#OposisiAja

Saya tahu banyak yang melamar PKS sebab PKS dalam situasi sulit pun memiliki mesin handal. #OposisiAja

Alhamdulillah, pimpinan PKS menjamu tamu, dengan pertanyaan standar, "apa jaminan koalisi sukses?" #OposisiAja

Siapa yang memberi jaminan tidak ada perpecahan dan kabinet gagal di tengah jalan? #OposisiAja

Apa konsep saudara agar kita jalan bersama melayani rakyat hingga cita2 bersama jadi nyata? #OposisiAja

Semoga ada yang bisa menjawab terang tentang bagaimana mewujudkan mimpi indonesia.  #OposisiAja

Jika tak ada, aku usul #OposisiAja.


Ustadz Andi Susanto; Keteladanan Kader Senior PKS Menjaga Suara

Posted: 16 Apr 2014 03:38 PM PDT

Ustadz Andi Susanto (paling kanan)

Senin malam, (14/4). Jarum jam di dinding Kelurahan Batu Ampar menunjuk angka 22.00 WIB. Udara dingin di luar kantor Kelurahan Batu Ampar, Kramatjati Jakarta Timur, cukup kencang menusuk-nusuk kulit. Mengenakan jaket berlambang SBI berwarna biru dengan peci putih di kepala, Pak Andi Susanto, saksi utama PPS Batu Ampar serius duduk di depan laptop memelototi angka demi angka perhitungan suara PKS dan setiap partai bersama dengan anggota PPS Kelurahan.

Senin malam itu adalah jadwal penandatangan Berita Acara (BA) perhitungan oleh para saksi partai peserta Pemilu 9 April 2014 lalu. Setelah mendapat kontak dari Pak Harun, Koordinator Saksi PKS Kelurahan untuk menandatangani BA perhitungan, sekelebat dengan mengendarai motor mio kesayangannya, Pak Andi langsung meluncur ke Kantor Kelurahan Batu Ampar untuk memenuhi undangan dari PPS Kelurahan.

Tepat pukul 20.00 WIB, motor Mio Pak Andi surat masuk di depan kantor Kelurahan Batu Ampar. Tanpa pikir panjang dengan mengendong tas laptop berisi data hasil rekapitulasi internal DPRa Batu Ampar di 78 TPS di seluruh kelurahan Batu Ampar, Pak Andi mengayunkan langkah menuju ruangan tempat penandatanganan BA perhitungan malam itu.

Salam dan tegur sapa bersahabat keluar dari bibir Pak Andi menyapa seluruh petugas PPS dan petugas keamanan keluarahan yang hadir malam itu. Suasana cukup cair, bersahabat  dan hangat. Boleh jadi hal ini disebabkan karena selama ini para kader PKS dikenal cukup akomodatif dan sering kali membantu para petugas kelurahan, khususnya PPS Kelurahan, terutama saat mereka menemukan jalan buntu.

Menjadi Saksi PPS

Tak semua saksi partai peserta Pemilu hadir malam itu. Tanpa panjang kata, petugas PPS meminta para saksi, khususnya saksi utama PKS di PPS Kelurahan Pak Andi menandatangi BA perhitungan. Khawatir terjadi kesalahan perhitungan jumlah suara setiap partai, Pak Andi memohon izin kepada PPS Kelurahan untuk melakukan pengecekan penjumlahan hasil suara PKS dan semua partai peserta Pemilu. Petugas pun mempersilakan Pak Andi untuk melakukan pengecekan bersama-sama sebelum penandantanganan BA.

Berbekal hasil rekapitulasi internal DPRa Batu Ampar dari 78 TPS se Kelurahan Batu Ampar, Pak Andi memelototi satu per satu jumlah perolehan suara partai, tak terkecuali suara Partai Keadilan Sejahtera. Dugaan awal Pak Andi terjadi kekeliruan dalam perhitungan suara, ternyata tidak meleset. Sampai di perhitungan jumlah akhir suara partai PDIP ternyata jumlah perolehan suara PDIP tidak klop dengan hasil perhitungan internal PKS. Pak Andi meminta petugas PPS menghitung ulang perolehan suara PDIP yang setelah dilakukan perhitungan ulang diakui oleh petugas PPS telah terjadi kekeliruan di mana terdapat selisih suara sebanyak 700 suara PDIP kekurangan.                  

Kesalahan perhitungan ternyata terjadi juga di partai Gerindra. Dari pergecekan dan perbandingan data rekapitulasi yang dipegang saksi utama PPS Batu Ampar Pak Andi dengan lembar plano yang dipegang PPS, terjadi kesalahan perhitungan suara partai Gerindra kurang 500 suara.  Petugas PPS Kelurahan pun kembali mengecek jumlah perolehan suara Gerindra dan membenarkan terjadi kekeliruan perhitungan suara.

Jam di dinding menunjuk pukul 22.00 WIB. Dengan bijak Pak Andi memohon maaf kepada petugas PPS Kelurahan untuk tidak menandatangani BA dan meminta petugas PPS kelurahan untuk memperbaiki penjumlahan perolehan suara yang keliru terlebih dahulu dan beliau menyatakan siap untuk datang kembali memenuhi panggilan petugas PPS Kelurahan untuk menandatangani BA penghitungan suara di PPS Kelurahan.

Malam itu juga para petugas PPS kelurahan terlihat sibuk memperbaiki penjumlahan perolehan suara masing-masing partai, khususnya penjumlahan suara PDIP dan Partai Gerindra. Merasa dirinya tak lagi dibutuhkan dan tak ingin mengganggu konsentrasi petugas PPS kelurahan memperbaiki penjumlahan suara partai, Pak Andi Susanto mohon pamit kepada petugas PPS dan menyatakan siap kembali kapan saja memenuhi panggilan PPS datang ke kelurahan untuk menandatangani BA perhitungan.

Usai memasukkan laptop yang berisi hasil rekapitulasi internal kader Batu Ampar ke dalam tas dan menggemblokkan tas tersebut ke atas punggung, Pak Andi Susanto mengayunkan langkah menuju depan kantor kelurahan tempat motor mio berwarna biru kesayangannya di parkir. Dengan satu ayunan kaki mesin motor mio berwarna biru itu pun menyala. Dengan hati tenang, ia mengendarai mio kesayangannya menuju kembali ke rumah menjumpai istri dan anak-anak yang malam itu tengah terlelap tidur. Jarum jam di tangan sudah menunjuk angka 23.00 WIB

Mengawal Suara Partai


Selasa (15/4). Mentari telah menyembulkan sinarnya. Usai menjalankan seluruh kewajiban kepada Allah dan kewajiban lainnya, Pak Andi telah bersiap-siap kalau-kalau petugas PPS kelurahan memanggil kembali untuk menandatangani BA perhitungan. Dugaan Pak Andi tidak meleset. Koordinator Saksi PKS DPC Pak Harun memberi kabar kepada Pak Andi untuk merapat ke kelurahan akan ada penandatanganan BA perhitungan.

Seperti hari sebelumnya, tanpa pikir panjang, usai menyalakan mesin motor mio kesayangannya, Pak Andi segera bergegas ke kelurahan memenuhi undangan PPS Kelurahan untuk sign BA perhitungan suara. Seperti hari sebelumnya, berbekal hasil rekapitulasi internal DPRa Batu Ampar, Pak Andi kembali meminta izin melakukan pengecekan pejumlahan suara masing-masing partai dan ternyata masih juga terjadi kekeliruan perhitungan suara, terutama penjumlahan perolehan suara partai.

Pak Andi Susanto kembali meminta petugas PPS untuk memperbaiki sebelum ditandatangani. Kegigihan Pak Andi Susanto mempertahankan suara partai ini ternyata membuat petugas PPS geram. Bahkan dengan rawut muka yang memerah, petugas Panwaslu kelurahan kesal gara-gara "ulah" Pak Andi ini, penandatanganan BA, molor. Walhasil, Pak Andi pun dicecar banyak pertanyaan oleh petugas Panwaslu.

Meski dianggap biang kerok kemoloran penandatanganan BA dan dipotreti oleh petugas, namun Ustadz Andi tidak bergeming. Meski dicecar sana-sini oleh petugas Panwaslu, Pak Andi tetap ngotot agar ada perbaikan perhitungan dan penjumlahan suara partai agar klop dengan perhitungan hasil rekapitulasi internal PKS Batu Ampar yang beliau pegang.

Inilah yang terjadi saat ini di negeri kita ini Indonesia. Di mana orang kritis, teliti dan jujur dianggap aneh dan biang kerok penyebab molornya sign BA perhitungan. Bahkan, para petugas yang notabene seharusnya merekalah yang berada di garda terdepan  mengawal suara yang benar, kejujuran dan keadilan, justru sebaliknya menjadi pihak yang mencederai kejujuran itu sendiri. Ironis, memang.

Namun Alhamdulillah masa-masa kritis di keluarahan itu akhirnya selesai.  Dengan mengedepankan kekeluargaan, saling pengertian satu dengan lainnya dan komunikasi yang baik dilakukan Pak Andi dengan petugas PPS Kelurahan, Panwaslu dan petugas keamanan, akhirnya PPS kelurahan bersedia kembali mengoreksi kembali hasil perhitungan suara masing-masing partai.

Perbaikan kesalahan perhitungan suara ini oleh PPS, tidak sebentar dan cukup menyita waktu. Namun dengan kerja sama yang baik antar PPS dan para saksi, tak terkecuali saksi utama PKS di kelurahan Pak Andi, alhamdulillah kekeliruan perhitungan suara dapat diperbaiki. Setelah semua angka perhitungan klop dan diperbaiki, dengan mengucapkan bismillah, disaksikan PPS kelurahan, para saksi, pejabat teras kelurahan, tepat pukul 14.35 WIB, Saksi Utama PKS di PPS Pak Andi Susanto menandatangi BA perhitungan suara.

Tugas ternyata tak berhenti sampai di situ. Usai menandatangi BA perhitungan, Pak Andi Susanto ditemani petugas PPS, Pak Lurah Batu Ampar, aparat kepolisian dan saksi partai lainnya, mengawal dan mengantarkan kotak yang berisi BA perhitungan ini ke PPK tingkat kecamatan Kramatjati.

Tunai sudah amanah agama dan partai dakwah ini dijalankan. Kini, Pak Andi kembali lagi ke tugas utamanya berdakwah di masyarakat dan mengelola Usar Madya di Batu Ampar. Satu teladan telah ditunjukkan Ustadz Andi Susanto: Menjalani amanah agama, dakwah dan partai ini tanpa pamrih dan tanpa memandang posisi di jamaah ini. Bravo Ustadz Andi Susanto.

Tak Memandang Jenjang di Jamaah

Sebagai kader sekaligus Pembina salah satu liqo kader Madya di Batu Ampar, Pak Andi Susanto dikenal low profile. Dalam hal kerja-kerja dakwah di lapangan, seperti pelayanan kesehatan, baksos, senam, bantuan bencana, khususnya di Batu Ampar, ia tidak pernah absen untuk hadir dan terlibat langsung bersama para kader dakwah Batu Ampar.

Meskipun posisinya sebagai Pembina (murobbi) liqo kader Madya, namun laki-laki yang lembut tutur katanya dan selalu berpikir runut ini, selalu berusaha untuk tidak pernah absen. Kalaulah absen, ia acap kali mengabari ke qiyadah DPRa batu Ampar bahwa ia berhalangan untuk hadir dan mohon maaf tidak dapat terlibat bersama para kader dalm kerja dakwah. Keterlibatan waktu, tenaga, maal, pikirannya dalam kerja-kerja dakwah Batu Ampar, tidak kalah dengan para kader yuniornya. Bahkan, dalam beberapa item kerja dakwah, Ustadz Andi terbilang lebih di atas kader lainnya.

Yang juga menonjol dari sosok Pak Andi, demikian para kader dan mad'u nya biasa menyapa beliau, ia tak pernah merasa tinggi hati. Terlebih dalam hal kerja-kerja dakwah, ia merasa memiliki tanggung jawab dan beban yang sama dengan para kader lainnya yang notabene berada di bawahnya. Komitmen dalam kerja-kerja dakwah yang tinggi itu, bukan isapan jempol belaka dan ia buktikan secara nyata dalam kerja-kerja dakwah di hadonah Batu Ampar.

Tanggung jawab besar tanpa pamrih itu Pak Andi buktikan di Pemilu Lesgislatif 2014 baru-baru ini. Saat syuro BPH Batu Ampar membahas "pertarungan" mengawal dan mempertahankan suara PKS saat perhitungan suara di Kelurahan yang terkenal alot, memakan waktu lama dan rawan manipulasi suara partai, sebelum para kader lainnya mengacungkan tangan, ia langsung mengajukan diri menjadi saksi utama PKS di PPS Kelurahan.

Tak hanya itu, di depan para kader yang hadir dalam syuro DPRa Batu Ampar itu pula Pak Andi menyatakan akan menginfakkan seluruh waktunya, mulai pagi hingga malam selama masa perhitungan bertarung di kelurahan mengawal suara PKS hingga penandatanganan Berita Acara (BA) perhitungan dan hingga pengantaran kotak suara BA ke PPK tingkat kecamatan. Dan janji itu Pak Andi buktikan dan tunaikan dengan komitmen tinggi di lapangan. Selama dua hari berturut-turut hari Senin (14/4) hingga Selasa (15/4), seluruh waktu, pikiran dan tenaganya ia berikan untuk bertarung mengawal suara PKS di kelurahan.

Komitmen, pengorbanan dan kerja dakwah yang tinggi dari Pak Andi selama ini, ternyata tak bertepuk sebelah tangan. Di mata para kader, khususnya Kecamatan Kramatjati dan Kelurahan Batu Ampar, kiprah dan komitmen Ustadz Andi benar-benar menginspirasi para kader dakwah. Pak Harun al-Rasyid, Koordinator Saksi PKS DPC Kramatjati Pileg 2014, mengaku benar-benar terharu dan menaruh hormat kepada Pak Andi, terlebih melihat komitmen, pengorbanan  dan tanggung jawab beliau yang besar kepada dakwah dan partai ini.

Pasalnya, meskipun dilihat dari jenjang keanggotaan jamaah Ustadz Andi sebagai ustadz senior, namun Ustadz Andi tak malu untuk berkonsultasi dan bertanya terkait tanggung jawab yang diamanahkan kepadanya. Saat menjalani tugas sebagai saksi PKS di kelurahan misalnya, Pak Andi selalu berkonsultasi dengan Pak Harun, koordinasi saksi DPC yang tak lain adalah mad'unya sendiri. Bahkan, selasa sore tadi (15/4) saat meninggalkan kantor PPK, ia tetap lapor ke Pak Harun, sampai minta izin segala. "Ana terharu, merasa terhormat dan tak kuasa meneteskan air mata mengalami hal ini. Meskipun posisi beliau sebagai murobbi ana, namun beliau tidak malu untuk bertanya dan berkonsultasi kepada ana yang tak lain adalah mad'u beliau sendiri," ujar Pak Harun, dengan suara tersendat dan air mata yang meleleh, tak kuasa menahan haru.  

Hal serupa juga dirasakan sejumlah kader dan mad'u beliau lainnya di DPRa Batu Ampar. Beliau selalu hadir dalam rapat BPH yang digelar struktur. Meski DPRa Batu Ampar telah memiliki Markaz dakwah sendiri, beliau selalu saja menawarkan rumahnya sebagai tempat pertemuan dan syura DPRa Batu Ampar dan saat struktur membuat program kerja dakwah beliau selalu berusaha berada di depan mengambil tanggung jawab tersebut.

Demikian sekelebat pengorbanan, komitmen kerja dan tanggung jawab besar yang telah diambil Ustadz Andi Susanto untuk kemajuan dakwah dan partai ini. Bukan tipe beliau ingin disanjung dan dipuji lantaran pengorbanan dan kerja dakwahnya. Namun, satu hal para kader partai dakwah ini belajar dari beliau: komitmen, kerja dan pergorbanan untuk dakwah adalah yang utama, tanpa harus menonjol-nonjolkankan posisi dan jenjang ketarbiyahan. Suatu sikap yang patut diteladani dari Ustadz Andi Susanto.


*Oleh Rivai Hutapea


Tidak ada komentar:

Posting Komentar