Rabu, 30 April 2014

PKS PIYUNGAN

PKS PIYUNGAN


PBNU Kirim Surat ke PBB, Al Azhar dan Vatikan Tolak Hukuman Mati Pimpinan IM Mesir

Posted: 30 Apr 2014 04:41 AM PDT


Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengutuk keras vonis mati terhadap pimpinan dan 682 pengikut Ikhwanul Muslimin oleh Pengadilan Mesir.

Demikian disampaikan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj saat konferensi pers di kantor PBNU, Jakarta Pusat, Rabu (30/4).

"Kami spakat dengan PBB, Menlu RI dan pengamat politik, tentang Mesir. Bahwa vonis perlu ditinjau ulang. Itu kemunduran demokrasi, perilaku biadab. Selayaknya tidak dilakukan di negara yang berbudaya," tegas Kiai Said.

PBNU akan mengirimkan surat kepada pemerintah Mesir dan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), juga Vatikan agar mendorong pembatalan vonis mati tersebut. PBNU pun akan mengirim surat kepada ulama dan guru besar universitas Al-Azhar Kairo agar mau memberikan nasihat dan masukan kepada pemerintahan militer Mesir.

"Kita semua malu mendengar vonis itu. Solusi yang tepat duduk bersama, bukan di lapangan membedil orang," ungkap Kiai Said.

Pengadilan Mesir menjatuhkan vonis mati terhadap pemimpin dan 682 orang pengikut Ikhwanul Muslimin. Vonis itu dijatuhkan menyusul tindakan keras terhadap gerakan yang dimungkinkan dapat memicu protes dan kerusuhan jelang Pemilihan Umum Mesir yang diagendakan akhir Mei mendatang.

Vonis mati massal di Mesir tersebut memantik reaksi keras dari dunia internasional, termasuk organisasi pelindung Hak Asasi Manusia (HAM). PBB juga sudah mengeluarkan sikap atas vonis tersebut.

Di sisi lain, pemerintah Mesir membela putusan kejam pengadilan tersebut. Jaksa pemerintah mengaku punya bukti kuat yang memberatkan semua orang yang dijatuhi hukuman mati.

Bukti itu berupa rekaman video, laporan saksi dan dokumen yang membuktikan bahwa Ikhwanul Muslimin telah menyerukan kepada para pendukungnya untuk menyerang kantor-kantor kepolisian dan bangunan milik pemerintah dan swasta ketika aksi pendudukan di Rabaa al-Adawiya (Kairo) dibubarkan. [ald/rmol]


"Swasembada Sapi, Jokowi dan Kasus LHI" by @Fahrihamzah

Posted: 30 Apr 2014 02:38 AM PDT


Twit @Fahrihamzah
(30/4/2014)

Jokowi nyasar ke NTT nyari sapi padahal Bumi Sejuta Sapi itu di NTB...

Soal jokowi dan Sapi itu sama dengan orang mau makan nasi kapau eh malah pergi ke aceh...

Ada sih nasi kapau di aceh sebab di sana ada orang padang...tapi nasi kapau ya di padang...hehe..

Mau bisnis garmen ya ke Jawa barat...bukan ke Jawa tengah....

Kalau mau bisnis kopi ya di lampung sebab pusat kopi bukan di jakarta meski banyak Cafe...

Jokowi kan pengusaha kayu...pasti dia tahu itu pusatnya di Kalimantan...jangan ke Bali...hutannnya gak ada..

Calon Presiden Republik Indonesia, negeri yang luasnya bagai benua gak boleh salah baca peta daerah...

Gak boleh salah baca fakta tentang Indonesia...

Kebetulan soal keadaan industri peternakan di timur saya paham...karena itu kampung saya...

Selain sapi, khususnya di SUMBAWA ada kerbau...ternak yang semakin langka...

Orang kota mungkin gak tau beda kerbau sama sapi...saya bahkan paham perilaku dan beda tekstur dagingnya...

Nah SUMBAWA adalah pulau yang populasi kerbaunya masih terhitung padat di dunia...

Memang masalah kerbau ini agak unik...mereka tergantung kepada sistem LAR...ini konsep Lokal...

LAR itu semacam Kubang...tapi juga komunitas...karena pagi2 mereka mencari makan...

Kerbau lebih tergantung kepada air daripada sapi...kerbau lebih lamban dari sapi...kerbau dagingnya lebih banyak..

Tapi sapi lebih produktif sebagai bisnis...reproduksinya cepat...kerbau lamban...makanya lebih mahal...

Rakyat memang lebih suka pelihara sapi...karena alasan Produktifitas tadi...tapi sapi lebih sensitif terhadap penyakit..

Sejak zaman Pak Anton Apriantono...NTB mendeklarasikan BSS (Bumi Sejuta Sapi)...

Ini adalah bagian dari program pemerintahan SBY untuk swasembada daging...

Program swasembada itu diteruskan oleh menteri Suswono sampai sekarang...

Kita tidak perlu membela....lebih baik melihat statistik Pemerintah...bagaimana program swasembada ini...

Ini ada statistik menarik....


Data itu bisa diperiksa di kantor Pemerintah terkait...jika klaim itu benar maka program swasembada daging sapi berjalan...

Tergambar bagaimana Import turun dari 53% (2010) menjadi hanya 13%-an tahun lalu (2013)...

Sayang sekali swasembada ini gak pernah diungkap...dan dihancurkan oleh kasus suap (LHI)...

Di tengah kasus suap itulah substansi prestasi Menteri Pertanian dalam mengurangi Import ditutupi...

Bahkan dibalik itu ada kampanye hitam seolah kementrian pertanian gemar mengimport...

Pertama statistik menunjukkan penurunan impor secara ekstrem...kedua, kemendaglah yang import..

Tapi kasus (LHI) ini menutup banyak hal, tapi sudahlah...nasi sudah menjadi bubur....alhamdulillah PKS gagal mereka kubur...

Kembali kepada kebijakan daging nasional...jokowi perlu berhati-hati...basis pengembangan industri harus rakyat..

Industri berbasis "modal konglomerasi" itu salah jalan...itu sesat yang menyesatkan...

Memang cepat, tiba2 NTT eksportir daging ke seluruh Indonesia...tapi kalau basisnya konglomerasi bohong...

Membangun basis produksi rakyat adalah wajib...bahkan bisnis negara kadang harus dikalahkan demi rakyat..

Itu yang sedang dibangun di NTB....dan saya harap jokowi ketemu gubernur NTB @zainulmajdi untuk belajar..

Selamat belajar gubernur @jokowi_do2 ...semoga sukses.


Soal Koalisi PKS, Tifatul: Prabowo yang terbaik, paling kecil mudaratnya

Posted: 29 Apr 2014 08:28 PM PDT


Jakarta - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memperkirakan, munculnya poros ke-4 atau kekuatan ke-4 dirasa akan sullit.

"Sekarang ini, kan pilihan Jokowi, Ical, Prabowo. Sulit memunculkan kekuatan ke-4," demikian kata Anggota Majelis Syuro PKS dan mantan presiden partai, Tifatul Sembiring di hotel Bidakara, Rabu pagi (30/4).

Hal itu disampaikan Tifatul menanggapi respons PKS menyusul adanya wacana poros baru, yang mungkin digagas oleh Partai Demokrat. Tifatul menambahkan, saat ini partainya sedang mempertimbangkan soal koalisi. Dan Tifatul menilai koalisi dengan Partai Gerindra merupakan pilihan yang ideal.

"Ideal. Calon semuanya baik. Gerindra yang terbaik, paling kecil mudaratnya," kata dia.

Awal Mei Majelis Syuro partai itu akan memutuskan koalisi dengan parpol yang akan dipilih. Dengan Gerindra, PKS berharap masuk dalam sebuah koalisi besar.

"Proposalnya (Gerindra) bagus," lanjutnya.

Aburizal atau Ical merupakan calon presiden yang dimajukan Partai Golkar, sementara PDIP mengusung Joko Widodo atau Jokowi dan Prabowo diusung oleh Partai Gerindra. (beritasatu)


Mursyid ‘Am IM: Vonis Matiku Akan Menjadi Keranda Kematian Rezim Kudeta

Posted: 29 Apr 2014 08:13 PM PDT


Kairo - Mursyid 'Am Ikhwanul Muslimin, Muhammad Badi' menyampaikan pernyataannya dari balik jeruji seusai berkasnya akan dilimpahkan kepada mufti Mesir, Senin (28/4/2014) kemarin. Pernyataannya disampaikan kepada para pengacara dan wartawan yang hadir pada sidang pembacaan vonis mati beliau beserta 682 penentang kudeta lainnya.

Badi' melantunkan takbir seperti saat Idul Fitri, lalu mengatakan, "Hari ini adalah hariku yang paling membahagiakan. Aku bisa mengorbankan darahku untuk kebaikan Mesir, sama seperti yang telah dilakukan Ammar, anakku." *)

Beliau juga mengatakan, "Pemerintah kudeta akan segera runtuh setelah mereka mengeksploitasi peradilan.. Mesir lebih bernilai daripada nyawa kami, oleh karena itu kami rela mengorbankan segalanya untuk kemenangan Mesir dan dunia Arab."

Tentang kelanjutan perjuangan pasca vonis matinya, Badi' mengatakan, "Kami akan tetap meneruskan revolusi ini hingga Allah Ta'ala menurunkan kemenangan-Nya. Mati di jalan Allah adalah cita-cita tertinggi kami. Kemenangan adalah tujuan kami."

Selanjutnya Badi' menyebutkan bahwa vonis matinya akan mengakhiri kekuasaan pemerintah kudeta, "Vonis mati yang dijatuhkan kepadaku adalah paku terakhir untuk keranda kematian pemerintah kudeta. Aku benar-benar telah siap untuk mati di jalan Allah Ta'ala. Aku serahkan nyawaku untuk mendekatkan diri kepada-Nya dan mendapatkan ridha-Nya." (msa/dakwatuna/rassd)


*) Rezim Kudeta Militer telah membunuh putra beliau, Ammar Muhammad Badie dalam pembantaian yang juga menewaskan ribuan warga sipil lainnya di Ramses Square (Jumat, 16/8/2013)

Tukang Urut di Kota Serang Jadi Anggota DPRD

Posted: 29 Apr 2014 07:54 PM PDT


Banten - Nasib orang siapa yang tahu. Istilah ini sepertinya cocok untuk menggambarkan Iyus Gusmana. Meski berprofesi sebagi tukang urut, Iyus berhasil mendapat satu kursi di DPRD Kota Serang.

Profesi tukang urut ini dijalani Iyus sejak empat tahun lalu. 'Bakat' memijat Iyus sepertinya merupakan keahlian turun menurun.

"Saya menekuni pekerjaan ini (urut) sejak 4 tahun yang lalu sekitar pertengahan 2010. Istri saya malah sejak 2006 dan memang mertua saya sudah berprofesi ini sejak 1998, jadi ini ilmu turun temurun," kata caleg dari PKS untuk DPRD Kota Serang dapil Kota Serang 2 ini saat berbincang dengan detikcom, Rabu (30/4/2014).

Meski bukan pekerjaan tetap, namun penghasilan dari tukang urut mampu membiayai Ibu kandung yang ikut bersama dirinya dan ketiga orang anaknya.

"Walaupun tidak tetap, tapi saya merasa sangat cukup untuk membiayai keluarga saya," imbuhnya.

Pencalegan yang membuat dirinya harus berkeliling ke 6 kelurahan yakni Cipare, Kagungan, Cimuncang, Kota Baru, Lontar Baru, dan Serang di dapilnya ini, dijalaninya tanpa dana yang besar seperti caleg yang lainnya. Keikhlasan itulah yang ternyata membuat warga yang didatanginya merasa terkesan.

"Saya sangat terkesan dengan Pak Iyus ini. Dari bicaranya masuk ke hati," ujar Lukman Alhakim, warga Kota Serang yang pernah didatangi Iyus.

Ketulusan perjuangan Iyus membuahkan hasil, dirinya terpilih menjadi anggota DPRD Kota Serang periode mendatang. Menurut rekapitulasi hasil pemungutan suara, Iyus mendapat 4.770 suara dari dapil II Kota Serang. Perolehan suara yang cukup untuk membuatnya menatap kursi dewan sebagai tugas barunya. (detik)

"Jokowi dan Sapi" by @Fahrihamzah

Posted: 29 Apr 2014 05:38 PM PDT


Twit @Fahrihamzah
(29/4/2014)

Jokowi nyasar ke NTT nyari sapi padahal Bumi Sejuta Sapi itu di NTB.

Mungkin karena Gubernur NTB kader PD dan Gubernur NTT kader PDIP. Jadi nyebrang...

Tapi argumennya agak biasa...dia bilang, "kalau NTT kirim sapi ke Jakarta; NTT untung, Jakarta untung".

Ya teranglah...tapi kan sapi nya ada gak? Bagaimana kalau belum ada? Kalau ada punya siapa?

Nah menjawab pertanyaan itu, NTB sudah lebih Advance dari NTT. Tapi itu tidak mudah apalagi pencitraan doang.

Sebagai orang NTB saya anggap perjalanan ke NTT itu terpaksa karena jadwal politik jangka dekat.

Seandainya jokowi memang niat membereskan soal kekurangan daging? Harusnya dia ke NTB.

Road map swasembada daging di NTB harus dikembangkan supaya selanjutnya bisa dijual ke DKI.

Tapi kalau jokowi bukan pencitraan semoga ada konglomerat yang Sdh siap Invest di NTT.

Di tunggu follow UP oleh Pak ahok....hehe...


Caleg PKS Buruh Kelapa Sawit Terpilih Jadi Wakil Rakyat

Posted: 29 Apr 2014 05:30 PM PDT


Alhamdulillah berkat rahmat Allah swt saudara kami seorang buruh PT. SOCFINDO Mat Pasya terpilh sebagai ALEG dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk periode 2014 – 2019.

Kami sebabai saudaranya dan teman-temannya  mendoakan semoga beliau dapat menjadi orang yang istiqamah dalam menjalankan amanah yang diberikan. Selain itu selalulah Allah melimpahkan karunianya agar menjadi orang yang sehat kuat dan tegar dalam menghadapi godaan yang datang dan selalu mengintai, baik yang disadari maupun yang tidak disadari.

Sebagaimana diketahui, Komisi Independen Pemilihan (KIP) Kabupaten Aceh Tamiang, NAD, telah menyelesaikan rapat pleno rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara pemilu legislatif 2014, yang digelar di aula utama Gedung DPRK Aceh Tamiang Kecamatan Karang Baru, Aceh Tamiang, 20-21 April kemarin.

Alhamdulillah, satu diantara yang lolos jadi wakil rakyat di DPRK Aceh Tamiang periode 2014-2019 adalah Mat Pasya caleg PKS dari Dapil 3 yang meliputi Kecamatan Kejuruan Muda, Kecamatan Tenggulun, Kecamatan Tamiang Hulu dan Kecamatan Bandar Pusaka.

*by : amakruf


Dipimpin Gufron, PKS Lampung Sukses Naikkan Jumlah Kursi DPRD Se Lampung

Posted: 29 Apr 2014 05:26 PM PDT


BANDAR LAMPUNG - Ditengah situasi yang dinamis bahkan sering disebut sebagai pemilu paling keras dibanding sebelumnya, pemilu 2014 ini PKS Lampung justru mengalami peningkatan-peningkatan, baik disisi jumlah suara maupun jumlah kursi.

Berdasarkan pleno KPU, dibandingkan pemilu 2009 lalu, jumlah suara PKS Lampung di tingkat DPRD Provinsi tahun 2014 ini meningkat 22,6 persen atau sebesar 88.431 suara dari sebelumnya 302.835 suara menjadi 391.266 suara. Dengan peningkatan tersebut, PKS juga bertambah kursi dari sebelumnya 7 (tujuh) di tahun 2009 menjadi 8 (delapan) kursi di tingkat DPRD Provinsi Lampung  pada tahun ini. 

Sementara untuk tingkat DPRD Kota/Kabupaten se Lampung, PKS juga mengalami peningkatan suara. Dari sebelumnya 260.895 di tahun 2009 menjadi 306.776 pada tahun 2014, atau terjadi kenaikan sebesar 14,95 persen. Dengan peningkatan tersebut diprediksi PKS Lampung akan mengalami peningkatan jumlah kursi di tingkat DPRD Kota/Kabupaten se Lampung, dari sebelumnya 47 kursi menjadi 49 kursi. Penambahan kursi ini, diluar upaya penambahan 3 kursi dari 3 Kota/kabupaten di Mahkamah Konstitusi.

Begitupula di tingkat DPR RI, secara keseluruhan meskipun jumlah kursi tetap, PKS mengalami peningkatan suara sebesar 14,06 persen dari sebelumnya 303.326 suara pada tahun 2009 menjadi 352.971 suara.

Menurut Ketua PKS Lampung, Gufron Azis Fuadi, kenaikan-kenaikan tersebut patut kita syukuri. "Atas rahmat Allah SWT, prestasi-prestasi ini membuktikan bahwa kesolidan dan kerja keras seluruh elemen dalam pemenangan pemilu membuahkan hasil yang signifikan dan membuktikan pula bahwa masyarakat Lampung masih percaya dengan PKS" kata Gufron.

Gufron juga menyampaikan terimakasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh kader, caleg, dan simpatisan yang telah bekerja keras memenangkan PKS. "Mudah-mudahan kerja keras dan segala yang telah di keluarkan baik tenaga, waktu bahkan biaya di balas Allah dengan kebaikan-kebaikan yang berlipat ganda"  ujar Gufron.

Sementara itu, menanggapi kenaikan suara PKS di tingkat DPRD Kota/Kabupaten, Provinsi dan DPR RI  Analis Kebijakan Publik, FISIP Unila, Dedi Hermawan yang di hubungi melalui telefon seluler menyampaikan bahwa kenaikan suara PKS khususnya di Provinsi Lampung menunjukkan bahwa ditengah badai yang satu tahun belakangan menghantam partai tersebut, soliditas kader, caleg dan struktur  terlihat solid dan efektif bekerja dalam pemenangan pemilu. "Dugaan saya, pemilu tahun ini adalah puncak soliditas kader-kader PKS dibanding pemilu-pemilu sebelumnya" kata Dedi.

Disamping sisi soliditas kader, caleg dan struktur PKS, kepemimpinan Anis Matta sebagai Presiden PKS juga tampak efektif mensolidkan dan menggerakkan seluruh resource (sumber daya) yang di miliki oleh PKS.

"Menurut saya, ini entry point, bahwa disamping sebagai pemimpin, Anis Matta juga mampu mensolidkan dan kemudian memotivasi seluruh kader dan  resource yang dimiliki PKS untuk bergerak memenangkan partai tersebut" ungkap Dedi.

Satu hal lagi yang tak kalah penting menurut Akademisi FISIP Unila tersebut bahwa kepemimpinan PKS di daerah juga menjadi variabel yang tidak bisa di kesampingkan. "Karena bagaimanapun juga pemimpin PKS di daerah langsung bersentuhan dengan kader-kader dan simpatisan partai" ujar Dedi. "Sehingga kemudian pemimpin PKS di daerah, Lampung misalnya, dinilai berhasil memompa semangat kader untuk bergerak memenangkan PKS, dan mampu membedakan persoalan pribadi dengan persoalan institusi' pungkas Dedi. [Humas PKS Lampung]

Maria Elizabeth: Ustaz Luthfi Tidak Pernah Terima Uang

Posted: 29 Apr 2014 07:51 PM PDT


JAKARTA - Terdakwa Kasus dugaan suap penambahan kuota impor daging sapi, Direktur Utama PT Indoguna Utama Maria Elizabeth Liman, mengaku tidak pernah berniat meminta Mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera Luthfi Hasan Ishaaq (LHI) untuk mempengaruhi Menteri Pertanian Suswono terkait penambahan kuota impor daging sapi.

"Saya tidak mempunyai niat sedikit pun juga dan tidak punya keberanian untuk meminta LHI untuk mempengaruhi Menteri Suswono terkait penambahan kuota impor," ungkap Maria dalam kesimpulan pledoinya di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jalan HR Rasuna Said, Jakarta, Selasa (29/4/2014).

Maria menegaskan dalam pledoinya, pertemuannya dengan LHI tidak membahas sama sekali terkait penambahan kuota impor. Malah pertemuan tersebut murni membahas kelangkaan daging sapi dan maraknya beredar daging celeng dan daging tikus. "Benar pada saat itu, tidak dibahas sedikitpun mengenai kuota impor," katanya.

"Sejak awal perhatian saya adalah untul solve kelangkaan daging bahwa beredarnya daging celeng dan tikus," tambahnya.

Maria juga menambahkan, sejumlah uang yang dituduhkan Jaksa Penuntut Umum terkait penambahan kuota impor sapi yang diterima LHI melalui Ahmad Fathanah adalah keliru. "Benar, LHI tidak ada menerima uang sebanyak Rp300 juta dari Ahmad Fathanah," katanya, "LHI tidak pernah diberitahu oleh Ahmad Fathanah mengenai uang Rp1 miliar," sambungnya.

Maria pun menegaskan uang senilai Rp300 juta dipergunakan untuk membayar jasa Elda terkait pengurusan impor, dan uang Rp1 miliar yang diberikannya kepada Ahmad Fathanah, untuk membantu sumbangan kemanusiaan di Papua dan Nusa Tenggara Timur. "Untuk sumbangan Papua dan NTT, tidak ada kaitan sama sekali dengan impor," ujarnya.

Maria menyesalkan dakwaan Jaksa Penuntut Umum, yang menyalahkan niat baiknya, dan menilai LHI sebagai penyelenggara negara untuk memengaruhi Menteri Pertanian Suswono terkait penambahan kuota impor daging.

"Dimana dan atas alat bukti apa saya memberikan atau menjanjikan sesuatu kepada Ustaz LHI sebagai penyelenggara negara dan Presiden PKS? Tidak ada," tandasnya mengakhiri pledoi pribadinya. [rms/metro]


Caleg PKS Mantan Ketua KAMMI Lampung Taklukkan Kandang Banteng

Posted: 29 Apr 2014 05:30 PM PDT


Tanpa banyak publikasi selama kampanye, Ketua Badan Pemenangan Pilkada dan Pemilu (Bappilu) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Lampung Ade Utami Ibnu akhirnya melenggang ke gedung DPRD Provinsi Lampung.

Perolehan suara mantan Ketua KAMMI Lampung ini sebesar 16.701 cukup digdaya mendudukkannya di kursi ke-3 dari 10 kursi DPRD Lampung yang tersedia dari Dapil 6 Tulangbawang, Tulangbawang Barat, dan Mesuji.

Ade memang sudah diperkirakan akan menjadi salah satu rising star PKS dari dapil "merah" dan minim kader PKS tersebut. Kepiawaiannya melakukan pendekatan di kantong-kantong non tradisional PKS diakui oleh kawan maupun lawan. Pendukungnya tersebar di sejumlah lumbung suara PDI-P dan Golkar, di antaranya bahkan adalah Ketua Parisadha Hindu Dharma Tulangbawang.

Oleh massa pendukungnya, Ade juga dihadiahi slogan "Gak Bakal Lali, Tetap Sehati" yang kemudian digunakannya sebagai slogan kampanye. Slogan tersebut setidaknya dibuktikan melalui pendataan konstituen berbasis kepala keluarga.

"Jadi bila nanti ada anggaran yang harus disampaikan ke masyarakat, saya bisa langsung mendapat data siapa saja konstituen saya yang layak menerima, nama, jumlah anggota keluarga sampai domisilinya," terang Ade.

Hal lain yang menarik, Vitryah, istri Ade, sejak jauh hari minta agar tidak sepeserpun uang dewan yang masuk dapur rumah. "Ya, begitu memang janji saya ke istri. Biar itu jadi hak konstituen dan masyarakat," ujarnya. []


Muhammad Badie: Digantung 1000 Kalipun, Aku Tak Akan Berpaling dari Kebenaran

Posted: 29 Apr 2014 03:30 PM PDT


Mursyid 'Am Ikhwanul Muslimin, Muhammad Badi', mengomentari pelimpahan berkasnya ke mufti sebagai persiapan hukuman mati. Beliau mengatakan, "Kalau mereka menggantungku seribu kali, aku takkan berubah dan berpaling dari kebenaran."

Today's Opinion menyebutkan bahwa pernyataan itu disampaikannya saat persidangan kasus "spionase dengan Hamas" bersama Presiden Mursi, hari ini Senin (28/4/2014). Pernyataan itu disampaikannya kepada Usamah putra Presiden Mursi yang sempat berbincang dari balik jeruji.

Salah seorang menantu Badi', Ahmad, juga menyebutkan bahwa mertuanya sempat berkata, "Kami tidak ngelindur saat mengatakan bahwa mati di jalan Allah Ta'ala adalah cita kami yang tertinggi. Ya Allah, terimalah pengorbananku.. Ya Allah, terimalah pengorbananku."

Pengadilan Almenya, hari ini, memutuskan untuk melimpahkan berkas 683 orang penentang kudeta, termasuk Muhammad Badi', ke mufti Mesir untuk para disahkan sebelum dieksekusi mati. Sedangkan para tervonis yang berkasnya telah lebih dulu dilimpahkan ke mufti, 37 orang di antaranya telah sah untuk dieksekusi, dan 491 orang hanya divonis penjara seumur hidup.

Ahmad, menantu Muhammad Badi', juga menceritakan tentang kondisi mertuanya, "Mertuaku tidak pernah gusar atau mengeluh. Beliau selalu mengatakan bahwa apa yang menimpanya adalah ketetapan dari Allah yang pasti mengandung kebaikan."

Sedangkan putranya, Bilal, menulis status di akun facebooknya, "Hati tentu bersedih. Mata tentu meneteskan air mata. Sedangkan Nabi saja sedih dengan kematian Hamzah, dan sedih saat umatnya memusuhi."

Putrinya, Dhuha, menulis status yang tak jauh berbeda, "Perasaanku tak jauh berbeda dengan perasan saudaraku, Bilal. Aku bisa merasakan kata-katanya, bahkan merasa beratnya sejuta kali lipat. Semoga Allah memberi kami kesabaran dan jalan keluar. Amin"

Sumber: www.dakwatuna.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar