Selasa, 22 April 2014

PKS PIYUNGAN

PKS PIYUNGAN


"Dari 1 Kursi jadi 1 Fraksi", Hasil Spektakuler PKS Kabupaten Dompu NTB

Posted: 22 Apr 2014 04:29 AM PDT


Alhamdulillah....itulah kata yang terucap dari seluruh kader PKS kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB), tatkala mengetahui hasil pemilu 2014.

Selama dua periode pemilu, 2004 dan 2009, PKS Kabupaten Dompu hanya mampu menempatkan wakilnya 1 orang saja di DPRD Dompu. Kini di pemilu 2014, DPD PKS Kab Dompu yang mencanangkan program pemenangan "1 kursi menjadi 1 fraksi" akhirnya terwujud juga.

Perencanaan yang baik dalam menyusun komposisi CAD, kerja keras kader dan struktur serta izin Allah Swt, akhirnya membuahkan hasil. Ini menjadi berita gembira bagi ikhwah di Dompu khususnya.

Perlu diketahui, PKS Dompu pada pemilu 2009, memperoleh suara: untuk DPR RI sebanyak 5178, DPRD Prov NTB-6 sebanyak 5200 dan DPRD Kab sebanyak 3331. Di pemilu 2014, perolehan suara di kabupaten Dompu: DPR RI sebanyak 11.476, DPRD Prov NTB-6 sebanyak 9185 dan DPRD Kab sebanyak 9867 setara dengan 3 kursi.

Semoga dengan 3 kursi ini , DPD PKS Dompu mampu melayani masyarakat Dompu lebih baik guna mewujudkan visi Dompu yang sejahtera dan religius di tahun 2025.

ALLAHU AKBAR !!!!


*by Buhri Ramadhan


"Membeli Kemenangan"

Posted: 22 Apr 2014 02:29 AM PDT


Oleh Akmal Sjafril

"Andaikan kalian sanggup berkomitmen untuk begini dan begitu, tentu akan saya dukung. Tapi sejauh ini, saya masih melihat banyak kekurangan dari diri kalian. Sesungguhnya kita tidak mungkin membersihkan lantai yang kotor dengan kain pel yang kotor!"

Kalimat semacam di atas, dalam berbagai varian bentuknya, sering sekali terdengar. Hemat saya, terutama ungkapan yang terakhir, memang dapat menemukan konteksnya dalam banyak kasus, namun tidak untuk semua kasus. Memang benar, kain pel yang akan digunakan untuk membersihkan lantai tidak boleh kotor. Tapi sebersih apakah 'tidak kotor' itu sebenarnya?

Khalid ibn Walid ra bisa dibilang 'bukan siapa-siapa' ketika situasi memaksanya untuk menjadi pemimpin pasukan Muslim di Perang Mu'tah. Rasulullah saw telah menyerahkan bendera pasukan kepada Zaid ibn Haritsah ra, dan berwasiat agar memberikannya kepada Ja'far ibn Abu Thalib ra jika Zaid ra gugur, kemudian berwasiat lagi agar memberikannya kepada 'Abdullah ibn Rawahah ra jika Ja'far ra gugur. Allah SWT berkehendak ketiga panglima nan gagah ini menjadi syuhada. Saat itulah kaum Muslimin berembuk dan mengangkat Khalid ibn Walid ra – yang belum lama masuk Islam – untuk menjadi pemimpin mereka. Khalid ra, yang di Perang Uhud mengayunkan pedangnya untuk menghabisi kaum Muslimin, kini menjadi Syaifullaah (Pedang Allah) yang akhirnya mampu membawa pasukan Muslim meraih kemenangan.

Dalam pasukan yang dikirim ke Perang Mu'tah itu, tidak tertutup kemungkinan ada yang jauh lebih senior, jauh lebih bagus ibadahnya, dan jauh lebih baik akhlaq-nya daripada Khalid ra. Apalagi, sebelum memeluk Islam, Khalid ra bertahun-tahun mendapat pendidikan dari sang ayah, Walid bin al-Mughirah, yang sangat memusuhi Islam. Akan tetapi, Khalid ra adalah orang yang sangat pas untuk memimpin pasukan Muslim, baik di Perang Mu'tah ataupun di perang-perang sesudahnya.

Jika kita ingin mencari 'kain pel' yang putih bersih tanpa noda sama sekali, tentu kita akan berpaling kepada orang-orang yang sudah lama memeluk Islam, atau yang telah membersamai Rasulullah saw sejak dahulu, misalnya Abu Bakar ra. Akan tetapi, jika yang dibutuhkan adalah seorang panglima, maka Khalid ra nyaris tak punya pesaing.

Tentu saja kita tidak hendak mengatakan bahwa 'kain pel' yang bersih itu tidak penting. Hanya saja, dalam banyak kasus, kita tidak perlu menunggu kedatangan kain pel yang bersih mengkilat sebersih kain pel di toko sebelum akhirnya benar-benar membersihkan lantai. Tidak semua kondisi ideal dapat tercapai. Bahkan seringnya, jika kita menunggu-nunggu kondisi ideal terjadi, maka kita tidak akan beranjak dari tempat kita berada sekarang. Orang-orang tua jaman dahulu sudah mengajarkan sebuah kebijakan: tak ada rotan, akar pun jadi.

Di tengah-tengah generasi Muslim akhir jaman ini, ke manakah akan kita cari seorang Abu Bakar ra atau seorang 'Umar ibn al-Khaththab ra? Di manakah akan kita temukan sang pemimpin yang bersih tiada cela, yang kuat ibadahnya, terpuji akhlaq-nya dan cemerlang akalnya, hingga kita tak bisa menyebutkan barang satu saja keburukannya?

Betapa banyak orang yang merasa dirinya terlalu suci untuk bergabung dengan yang lain. Ia dapat menghitung secara terperinci sekian ratus kesalahan mereka. Shalatnya salah di sini dan di situ, caranya mendidik anak kurang begini dan begitu, kesehariannya masih kurang yang ini dan itu. Ia merasa tak punya harapan jika harus bergabung dengan orang-orang yang dianggapnya tak membuatnya lebih baik. Ia lupa bahwa – andaikan benar – tak ada orang yang bisa membawa kebaikan pada dirinya, maka ia sendirilah yang berkewajiban membawa kebaikan itu pada orang-orang di sekitarnya.

Betapa banyak orang yang bagus ibadahnya namun menyimpan semua kebaikan untuk dirinya sendiri. Ia membenci si pelaku dosa sebagaimana ia membenci dosa itu. Ia selalu sendiri, karena di sekelilingnya hanya ada para pembuat dosa, dan ia khawatir ia pun akan melakukan dosa yang sama jika bergaul bersama mereka. Ia hibur dirinya sendiri dengan kata-kata Rasulullah saw yang mengisyaratkan bahwa kelak orang-orang yang memegang teguh agama ini akan menjadi 'asing'. Ia lupa sama sekali bahwa setiap kamus bahasa Indonesia selalu membedakan makna "orang asing" dengan "orang yang mengasingkan diri".

Pada akhirnya, ia menghibur dirinya sendiri dengan menolak semua tuduhan bahwa ia telah memelihara penyakit ukhuwwah dalam dirinya sendiri. Muncullah kalimat seperti di atas tadi, yang menegaskan bahwa ia siap bergabung kapan saja dan berkomitmen penuh, asalkan yang hadir di hadapannya adalah kelompok yang serbasempurna dan tak pernah salah.

Janganlah heran sekiranya orang semacam ini pada akhirnya selalu berjalan sendiri. Kalaupun ia menemukan teman-teman yang segagasan dengannya, mereka hanya akan berkumpul (atau lebih tepatnya bergerombol) dan tidak jalan ke mana-mana. Mereka hanyalah sekumpulan orang malang yang diam sambil menunggu kendaraan yang tak kunjung lewat, sambil mengutuki jaman yang terus berganti.

Manusia, sebagaimana yang telah kita maklumi bersama, bukan hanya tak ada yang sempurna, namun juga tak bisa menyempurnakan dirinya sendiri. Setiap anak dibesarkan bukan atas usaha dirinya sendiri, bukan pula hanya oleh kerja keras kedua orang tuanya, melainkan juga oleh lingkungan di sekitarnya. Oleh karena itu, duhai tuan-tuan, pahamilah bahwa masyarakat yang sakit parah selamanya takkan melahirkan pemimpin yang baik. Bolehlah berikan pengecualian kepada para Nabi, karena mereka dibimbing langsung oleh Allah. Tapi di luar itu, berlaku hukum yang sama.

Maka, duhai tuan-tuan yang suci, janganlah bermimpi akan berjumpa dengan pemimpin besar nan adil jika masyarakatnya masih jauh dari nilai-nilai kebaikan. Jika para guru dan orang tua masih ridha siswa-siswi menyontek asalkan lulus UN, maka janganlah menolak takdir jika kelak mereka makan uang haram hasil korupsi. Jika orang tua masih susah mematuhi rambu lalu lintas atau menerobos lampu merah, janganlah terlalu kecewa sekiranya sang anak cepat belajar dan melanggar segala aturan dengan mudah di usia remaja. Dan tentu saja, jika engkau, tuan-tuan yang suci ini, tidak pernah membimbing umat untuk menyucikan diri dan perbuatannya, maka jangan memasang impian terlalu tinggi agar kelak suatu hari negeri ini makmur sejahtera dan dilimpahi rahmat Allah SWT dari segala penjurunya.

Orang-orang beriman tidak mengenal putus asa selama mereka masih merasakan kebersamaan dengan Allah SWT. Kita tidak berputus asa dengan negeri ini, sebagaimana kita tidak berputus asa dengan perkumpulan atau organisasi apa pun yang kita bentuk untuk membangun negeri. Jika ada kekurangan, maka itulah kenyataan, sebagaimana kenyataan yang biasa kita hadapi di tengah-tengah generasi Muslim akhir jaman ini. Kita telah berdamai dengan kenyataan bahwa keadaan negeri ini masih jauh dari ideal, dan kita berusaha menyelamatkannya dengan berbagai cara. Oleh karena itu, kita berdamai pula dengan kenyataan bahwa orang-orang yang memiliki komitmen sama dengan kita pun masih jauh dari ideal, namun kita menghargai tekadnya untuk terus memperbaiki diri dan mensyukuri kenyataan bahwa masih ada sekelompok orang yang mau menerima kita dengan segala kekurangan kita.

Berhentilah menunggu. Kemenangan yang sesungguhnya takkan hadir di depan mata dan tak bisa kaubeli begitu saja. Kemenangan itu ada di depan sana, menunggu orang-orang yang siap untuk jatuh-bangun dalam memperjuangkannya. []


Performa Menakjubkan, Saksi PKS ini Ditawari Jadi Ketua Golkar

Posted: 21 Apr 2014 11:40 PM PDT


"Pak bener saya salut dengan bapak, gak ada capeknya, berani, tegas," sambil mengangkat dua jempolnya.

"Kalo bapak ke Golkar, pasti saya pilih jadi ketua".

Itulah pernyataan seorang kader Golkar dari Kelurahan Kencana Tanah Sareal Kota Bogor ketika menyaksikan kiprah Kang Budi sebagai saksi PKS dalam rapat pleno perhitungan hasil suara di tingkat PPS yang dimulai Kamis(10/4/2014) hingga Senin Malam (14/4/2014) yang baru lalu.

Dalam pleno tingkat PPS kelurahan kencana itu, diikuti oleh saksi dari utusan PKS, PDIP, Golkar, PPP, PKB, Gerindra dan Hanura.

Seperti biasa saat pleno di PPS Kencana, saksi parpol lain hanya menjaga perolehan suara partainya saja. Jika ada ketidak sesuaian data parpol lain antara yang dibacakan ketua PPS dengan form C1 yang dipegang saksi, mereka tidak menghiraukannya. Saksi PKS-lah yang lebih vokal dan sering mengoreksi jika ada ketidaksesuaian. Bahkan berani meminta dibuka kotak untuk mencocokan dan melihat keakuratan data dengan lembar plano bahkan menghitung ulang kertas suara.

Lelahnya proses perhitungan di tingkat PPS tersebut membuat para saksi kelelahan, dan saksi partai lain tidak jarang sementara istirahat meninggalkan pleno. Beda dengan saksi PKS, walaupun lelah terasa namun panggilan tugas harus tetap dijalankan dengan tanggung jawab.

Komitmen tersebut rupanya diperhatikan oleh salah seorang kader partai Golkar yang rajin ikut melihat dan mengikuti proses pleno sampai menyatakan kekagumannya.


*by humas PKS Tanahsareal


PKS Ingin Capres yang Jaga Salat 5 Waktu Berjamaah

Posted: 21 Apr 2014 11:32 PM PDT


Jakarta - Anggota Majelis Syuro PKS Almuzzammil Yusuf tetap optimistis dengan terbentuknya koalisi partai Islam. Soal sosok Capres dan Cawapres, dia pun sudah ancer-ancer siapa yang pas dan cocok untuk posisi itu. Muzzamil menyebut kriteria Capres dan Cawapres koalisi partai Islam itu tidak usah muluk-muluk, cukup berfokus pada 3 program utama yang diisyaratkan dalam Alquran, Surat Quraisy.

"Tiga pesan tersebut akan mudah diingat publik. Yakni: Keteladanan relijius, Ketahanan Pangan dan Keamanan Publik." Jelas Muzzamil yang juga Wakil Ketua Komisi III DPR ini di Jakarta (22/4/2014).

Program pertama, tentang keteladanan relijius, lanjut Muzzammil, capres dan cawapres Koalisi Partai Islam harus orang yang mampu melaksanakan syiar minimal Islam kepada publik.

"Minimal Capres/Cawapres itu jelas salat 5 waktunya tepat waktu di masjid/mushola berjamaah bersama para menteri-menterinya di sela-sela sidang kabinet. Itu adalah syiar minimal keseharian kepala negara di negara mayoritas Muslim. Sehingga rakyat akan meniru," urai Muzzamil yang juga menjabat Ketua DPP PKS ini.

Menurut Muzzammil, capres dan cawapres dari Koalisi Partai Islam akidahnya harus bersih dan akhlak minimalnya tidak melakukan hal-hal tercela.

"Jika tiang agama kokoh, maka tiang negara akan kokoh. Insya Alloh pemimpin negara yang seperti ini akan mendatangkan keberkahan bagi rakyatnya," papar politisi asal Lampung ini.

Program kedua capres dan cawapres koalisi partai Islam, tambah Muzzammil, adalah pembebasan masyarakat dari haus dan lapar melalui program ketahanan pangan.

"Dalam bahasa Alqurannya ath'amahum min ju'. Program ini kemudian bisa diperluas dengan pemenuhan 4 kebutuhan pokok lainnya: sandang, papan, pendidikan dan kesehatan," ungkap dia.

Program ketiga, sambung Muzzammil, adalah memberikan jaminan keamanan atau 'wa amanahum min khouf' kepada publik, melalui penghormatan HAM dan penegakan hukum dan keadilan.

"Maka Capres koalisi partai Islam harus memiliki komitmen untuk melakukan reformasi dan penguatan TNI, Polri, dan aparatur penegak hukum lainnya," jelas dia.

Rasa keamanan dan keadilan tersebut, menurut Muzzammil, akan mudah dihadirkan manakala seleksi aparatur negara, sipil maupun militer, dilakukan secara jujur, transparan, berkualitas, dan tidak ada suap.

"Sehingga para aparatur negara yang melayani publik benar-benar putra-putri terbaik pelayan masyarakat. Sehingga nantinya sektor pelayanan publik akan prima dan menerapkan anti diskriminasi terhadap warganegara. Itulah ciri Islam yang merahmati semua golongan," tuturnya.

"Tentu dari situ bisa dikembangkan berbagai program unggulan lainnya, sesuai RPJP yang sudah ada di undang-undang kita. Baik koalisi partai Islam murni atau kombinasi dengan partai nasionalis, imbuh Muzzammil, harus merealisisasikan 3 program tersebut, agar negara adil makmur dengan keridhoan Alloh SWT yang kita cita-citakan sejak proklamasi terwujud," tambah dia. (detik)


'Perang Dingin' Dibalik Status Tersangka Hadi Poernomo

Posted: 21 Apr 2014 10:20 PM PDT


PERANG 'DINGIN' DI BALIK STATUS TERSANGKA HADI POERNOMO

satu hari bahas tentang KPK; ditutup berita tentang pemberian status tersangka hadi poernomo ex dirjen pajak sekaligua ketua BPK

ada apa dibalik penetapan tersangka seorang hadi poernomo?

banyak pihak (menyatakan) hal ini salah satu alasan dari upaya pengungkapan pemeriksaan kasus bank mutiara yang baru selesai

artinya hadi poernomo di tetapkan tersangka gara gara 'bermain api' di kasus penyertaan modal sementara pada bank mutiara sebesar 1,24 trilyun

tetapi apa benar demikian?

bagi saya ini menyambung kisah kedatangan kedubes amerika ke KPK belum lama ini

kedatangan dubes amerika Robert O Blake jr ke gedung KPK menarik dicermati

dan saya pun simpulkan pada status terdahulu terkait hal kedatangan dubes AS itu dengan kesimpulan sebagai berikut;

"Semua itu akan terjawab dalam waktu dekat; kita tunggu saja apa yang akan dikerjakan KPK setelah kedatangan dubes Amerik; menarik kita tunggu"
( http://www.pkspiyungan.org/2014/04/membaca-pertemuan-dubes-amerika-dengan.html?m=1 )

mengapa saya bisa simpulkan hal tersebut? bagi saya KPK saat ini diibaratkan adalah sebuah senjata ampuh yang mematikan

senjata ampuh yang mematikan

berkaca ketika operasi penahanan kepada LHI setelah kedatangan dubes amerika ke gedung KPK

dan hal itu kembali berulang pada saat ini; dengan penetapan hadi poernomo sebagai tersangka

tersangka untuk kasus yang terjadi pada tahun 2002 - 2004

pada era presiden megawati

yang menjadi pertanyaan besar kasus pajak bank BCA dengan indikasi kerugian negara 5,7 trilyun, adalah:

masa presiden megawati tidak mengetahui? dan apakah presiden megawati tidak ikut menikmati?

pertanyaan yang pasti keluar berdasarkan waktu kejadian, yaitu era presiden megawati 2001-2004

sebenarnya kunci nya pada informasi yang dikeluarkan the jakarta post yang dibaca oleh pihak kedubes amerika

terkait promeg vs projo

maka waktu itu saya beri judul status "KPK PROJO" dibalik kedatangan kedubes amerika

ada gerakan di kubu megawati lewat ketua bappilu PDIP yaitu Puan Maharani yang semakin ingin menggeser jokowi sebagai capres PDIP

dan sekarang 'perang dingin' pun semakin menarik karena menyeret kasus kasus yang terbenam pada era megawati sewaktu menjadi presiden.

tanya ma hendropriyono lah; mantam kepala BIN yang juga pendiri DAS BIN dimana hadi poernomo pernah menjadi anggotanya

bukankah prinsip perekrutan dalam intelejen karena dasar I KNOW WHAT YOU DID (wahai hadi poernomo) kata hendropriyono

karena ketahuan belangnya maka mampu di setir dan dikorbankan

-bang dw-

*fb


Program Utama Koalisi Partai Islam

Posted: 21 Apr 2014 09:33 PM PDT


Anggota Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera, Almuzzammil Yusuf menegaskan calon presiden dan calon wakil presiden dari koalisi partai Islam bisa dari kader partai atau non partai. Yang terpenting mereka memiliki program kerja keumatan dan kebangsaan yang jelas lima tahun ke depan.

"Program utama capres dan cawapres koalisi partai Islam menurut saya tidak usah muluk-muluk, cukup berfokus pada 3 program utama yang diisyaratkan dalam Alquran, Surat Quraisy. Tiga pesan tersebut akan mudah diingat publik. Yakni: Keteladanan relijius, Ketahanan Pangan dan Keamanan Publik." Jelas Wakil Ketua Komisi III DPR RI ini, Jakarta 22/4/2014.

Program pertama, tentang keteladanan relijius, kata Muzzammil, capres dan cawapres Koalisi Partai Islam harus orang yang mampu melaksanakan syiar minimal Islam kepada publik.

"Minimal Capres/Cawapres itu jelas sholat 5 waktunya tepat waktu di masjid/musholla berjamaah bersama para menteri-menterinya di sela-sela sidang kabinet. Itu adalah syiar minimal keseharian kepala negara di negara mayoritas Muslim. Sehingga rakyat akan meniru." Kata Ketua DPP PKS ini.

Selain itu, menurut Muzzammil, capres dan cawapres dari Koalisi Partai Islam akidahnya harus bersih dan akhlak minimalnya tidak melakukan hal-hal tercela.

"Jika tiang agama kokoh, maka tiang negara akan kokoh. InsyaAlloh pemimpin negara yang seperti ini akan mendatangkan keberkahan bagi rakyatnya." Papar politisi PKS asal Lampung ini.

Program kedua capres dan cawapres koalisi partai Islam, menurut Muzzammil, adalah pembebasan masyarakat dari haus dan lapar melalui program ketahanan pangan.

"Dalam bahasa Alqurannya ath'amahum min ju'.  Program ini  kemudian bisa diperluas dengan pemenuhan 4 kebutuhan pokok lainnya: sandang, papan, pendidikan dan kesehatan." Ujarnya.

Program ketiga, menurut Muzzammil adalah memberikan jaminan  Keamanan atau 'wa amanahum min khouf' kepada publik, melalui penghormatan HAM dan penegakan hukum dan keadilan.

"Maka Capres koalisi partai Islam harus memiliki komitmen untuk melakukan reformasi dan penguatan TNI, Polri, dan aparatur penegak hukum lainnya." Jelas alumni FISIP Universitas Indonesia ini.  

Rasa keamanan dan keadilan tersebut, menurut Muzzammil, akan mudah dihadirkan manakala seleksi aparatur negara, sipil maupun militer, dilakukan secara jujur, transparan, berkualitas, dan tidak ada suap.

"Sehingga para aparatur negara yang melayani publik benar-benar putra-putri terbaik pelayan masyarakat. Sehingga nantinya sektor pelayanan publik akan prima dan menerapkan anti diskriminasi terhadap warganegara. Itulah ciri Islam yang merahmati semua golongan". Tuturnya. 

Menurut Muzzammil, Inilah tiga syarat dasar kelahiran masyarakat Madani yang ideal yang belum hadir dari lebih 15 tahun perjalanan reformasi.

"Tentu dari situ bisa dikembangkan berbagai program unggulan lainnya, sesuai RPJP yang sudah ada di undang-undang kita." Katanya.

Baik koalisi partai Islam murni atau kombinasi dengan partai nasionalis, imbuh Muzzammil, harus merealisisasikan 3 program tersebut.

"Agar negara adil makmur dengan keridhoan Alloh SWT yang kita cita-citakan sejak proklamasi terwujud."Tutupnya


Dominasi Golkar Mulai Memudar, PKS Pemenang Kedua di Takalar

Posted: 21 Apr 2014 04:56 PM PDT


TAKALAR - Sudah lama propinsi Sulawesi Selatan menjadi basis kuat bagi partai Golkar. Namun di pemilu 2014 ini, dominasi kuning itu makin dikejar olah Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Di beberapa kabupaten bahkan PKS menjadi nomor satu, seperti di kabupaten Bantaeng dan Pinrang. Di beberapa daerah lain PKS menempel ketat di posisi kedua, seperti di kabupaten Takalar.

Sidang pleno KPU Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, hari sabtu (19/04) memutuskan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebagai pemenang kedua untuk tingkat DPRD II Kabupaten Takalar. Golkar merebut posisi ketua dengan raihan suara sebanyak 29.056 suara,disusul PKS meraup suara terbanyak kedua dengan perolehan 20.789 suara, disusul PKPI dengan perolehan suara 20.671.

PKS Takalar  berhasil menaikkan perolehan kursi dari pemilu sebelumnya.pada tahun 2004 PKS Takalar menempatkan 3 legislator. Ditahun 2014 menempatkan 4 kadernya di DPRD Takalar.
Bukan hanya perolehan kursi yang bertambah, perolehan suara juga meningkat signifikan sebelumnya di tahun 2009 PKS hanya meraup suara 8.818 suara, di pemilu tahun 2014 meraup 20.789 suara.

Dengan demikian , PKS Takalar berhak menempati posisi wakil ketua I DPRD Takalar, 4 kader yang menempati jabatan diantaranya Hairil Anwar, Sulaiman Rate, Nur Fitri Siama, Hj Mardiana Tanning.

tak pelak, tren positif tersebut  disambut gembira oleh kader dan simpatisan PKS. Hal tersebut tidak lepas dari kerja keras kader, sipatisan dan caleg PKS. Ujar Muh Aksin Suarso ketua DPD PKS Takalar

Perolehan Kursi DPRD Takalar:

1. Golkar 6 kursi
2. PKS 4 kursi
3. PKPI 3 kursi
4. Gerindra 3 kursi
5. PPP 3 kursi
6. Demokrat 3 kursi
7. PAN 2 kursi
8. Nasdem 2 kursi
9. Hanura 1 kursi
10. PDIP 1 kursi
11. PKB 1 kursi
12. PBB 1 kursi

Total 30 kursi


Dari Namibia Hingga Bulgaria, Ada Suara Untuk PKS Tercinta

Posted: 21 Apr 2014 04:30 PM PDT


Pemilu 2014 sepertinya makin mengukuhkan kehadiran Partai Keadilan Sejahtera di tingkat global.

PKS tidak hanya ada di negara-negara mainstream seperti Australia, Selandia Baru, Malaysia, Taiwan, Jepang, Inggris, Jerman, Belanda, Turki, Arab Saudi, Mesir, Sudan, dan Amerika Serikat, untuk menyebut beberapa.

Di beberapa negara tersebut perolehan suara PKS menembus dua besar, bahkan ada yang berhasil sebagai partai terbesar.

Di sejumlah negara ini kader-kader dan simpatisan PKS sudah lama ada dan berhimpun di organisasi yang biasa disebut sebagai Pusat Informasi dan Pelayanan atau PIP PKS.

Kader, anggota, dan simpatisan PKS mulai dari mahasiswa (baik tingkat S1, S2, maupun S3), kalangan profesional, ibu rumah tangga, hingga pekerja migran.

Di luar negara-negara ini, ternyata PKS juga mendapat dukungan, seperti yang terlihat dalam rekapitulasi suara sementara sejauh ini oleh Badan Hubungan Luar Negeri (BHLN) DPP PKS, hari Minggu (20/04).

Di Namibia, Afrika, misalnya PKS didukung oleh lima suara. Di Bangladesh PKS mendapatkan 13 suara, di Beijing memperoleh 32 suara, sementara di Kamboja PKS meraih 22 suara.

Di Bulgaria, berdasarkan data kiriman PPLN di Sofia, PKS didukung oleh tiga suara, di Portugal mendapatkan tujuh suara, dan di Venezuela PKS meraih tiga suara.

Bahkan di Kaledonia Baru, negeri kecil di Pasifik Barat Daya, PKS juga unjuk gigi dengan meraih dukungan 11 suara.

Staf BHLN mengatakan di hampir semua PPLN ada suara untuk PKS.


*by admin @PKSInggris



PKS Raih Suara Tertinggi di Sumbawa, Fahri Hamzah Ucapkan Terima Kasih

Posted: 21 Apr 2014 04:00 PM PDT


Sumbawa Besar - Rapat pleno KPU Kabupaten Sumbawa, Minggu (20/4) petang menetapkan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk DPR RI meraih suara tertinggi dibandingkan dengan 9 parpol lainnya.

Dari pleno tersebut, KPU Kabupaten Sumbawa menetapkan Partai NASDEM 11.820, PKB 11.251, PKS 54.995, PDIP 26.546, GOLKAR 23.705, GERINRA  20.101, PD 21.458 PAN 23.117, PPP 12.676, HANURA 20.724, PBB 6.165 dan PKPI 4.488.

Selain menetapkan suara parpol, KPU Kabupaten Sumbawa juga menetapkan suara pribadi yang diraih oleh para caleg DPR RI. Untuk lima besar suara terbayak diperoleh caleg PKS Fahri Hamzah dari PKS dengan dukungan 45.369 suara,  posisi kedua caleg PDI-P Rahmat Hidayat dengan 11.594 suara.

Untuk Posisi ketiga diraih oleh mantan Wakil BUpati Sumbawa dari PAN atas nama Muhammad Jabir dengan 9.023 suara dan Incumbent dari PAN M. Syafruddin dengan 7. 449 suara, serta incumben anggota DPR RI dari Partai Hanura Sunardi Ayub dengan dukungan 5.880 suara.

Menanggapi hasil pleno KPU Sumbawa, Fahri dalam pernyataan kepada Sumbawanews, menjelaskan dirinya mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Sumbawa yang tetap mendukung dirinya, "Saya mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Sumbawa yang telah mendukung saya dan menjalankan proses pemilu legislatif secara damai," jelasnya.

Selain itu Fahri mengingatkan, pasca pileg masih ada satu tahapan lagi yakni Pilpres untuk tetap berjalan aman, "Masih ada satu tahapan lagi yang harus kita amankan, semoga kita bisa menemukan Presiden RI yang terbaik bagi kita," pungkasnya. (sn01)

*http://www.sumbawanews.com/node/20725


Tidak ada komentar:

Posting Komentar