Senin, 07 April 2014

PKS PIYUNGAN

PKS PIYUNGAN


Hasil Exit Poll: PKS Raih Kemenangan di Korea

Posted: 07 Apr 2014 10:08 AM PDT


Seoul (6/4/2014) - Pemilu di Korea telah dilaksanakan secara serentak di lima kota besar pada tanggal 6 April 2014. Sebagaimana diketahui, pelaksanaan pemungutan suara di luar negeri dilakukan lebih awal daripada di tanah air, yaitu 9 April 2014.

Sekitar seribu tiga ratus orang warga negara Indonesia yang terdiri dari pelajar, pekerja, dan ibu rumah tangga, telah menyalurkan suaranya pada TPS yang berada di kota Seoul, Incheon, Ansan, Daegu, dan Gimhae.

Dari hasil exit poll yang dilakukan oleh Aktivis Peduli Pemilu, PKS berhasil mengungguli partai-partai lain dalam raihan suara. Total raihan suara yang didapat oleh PKS mencapai sekitar 37%. Di bawah PKS menyusul PDIP sebanyak 36%, GERINDRA 12%, PKB 9%, PAN 3%, dan sisanya 3% dibagi rata di antara partai-partai politik lainnya.

Exit poll dilakukan dengan memberikan pertanyaan, "Partai apa yang tadi dipilih?" kepada para pemilih usai melakukan pencoblosan. Proses perhitungan suara secara resmi sendiri baru akan dilakukan pada tanggal 9 April 2014. Keunggulan PKS berdasarkan exit poll ini juga terjadi di beberapa kawasan luar negeri lainnya seperti Hongkong dan Malaysia.

*sumber: fb


Anis Matta: Saya merasakan getaran kemenangan kita..

Posted: 07 Apr 2014 05:32 AM PDT


by @anismatta   

Tadi mlm, sy coba menegok kembali perjalanan selama masa kampanye ini..

PKS memasuki tahun pemilu dgn kondisi sdg memulihkan terpaan badai.. Kepercayaan diri mulai bangkit, tp msh rendah..

Ketika menerima amanah sbg Presiden, yg jadi fokus sy adlh damage kontrol.. Damage yg paling merusak adlh demoralisasi kader..

Itu jadi prioritas sy.. Spanjang 2013 sy keliling, brtemu & brdiskusi dgn kader.. Kegamangan itu ada, tp jg ada sesuatu dlm tatap mata mrk..

Sejak saat itu sy percaya, harapan itu msh ada!! Walau sedih & kecewa, sy melihat harapan & niat bekerja keras.. Itu modal penting..

Momen pembuktian terjadi di Gelora Bung Karno.. Putihnya GBK adlh pembuktian, bukan pd siapa2, tp pd diri sendiri..

Putihnya GBK spt rangkulan erat sahabat utk saling menguatkan.. Jabat yg erat & tatap mata berucap: Let's do it!!

Semangat itu juga yg sy rasakan ktk brkeliling Indonesia.. Lampung, Makassar, Padang, Medan, Balikpapan, Surabaya, Bengkulu, Banjarmasin..

Juga ketika di Palu, Bali, Solo, Salatiga dan Semarang..

Sy tidak merasakan suasana kampanye.. Yg sy rasakan adlh pertemuan hangat para sahabat yg sudah rindu ingin bertemu..

Suasana yg cair, penuh senyum tulus, sembari kerja keras & serius.. Fun, tp juga ada semangat religius..

Itu yg membuat saya termenung, ketika kembali dr lokasi, atau duduk di pesawat.. Saya merasakan kehangatan persahabatan..

Suasana hati ini yg lebih mahal dr apa pun.. Berjuang bersama para sahabat.. Penuh senyum.. Penuh doa.. Tulus.,

Saya merasakan getaran kemenangan kita..


*dikutip dari twit @anismatta (Senin, 7/4/2014)

Vokalis Hijau Daun Sangat Senang Ditunjuk Sebagai Saksi PKS di TPS

Posted: 07 Apr 2014 02:31 AM PDT


Vokalis grup band Hijau Daun, Dide menyatakan kegembiraan dan rasa syukur telah diberi tugas sebagai saksi PKS di TPS tempat dia tinggal pada Pemilu yang akan digelar 9 April besok.

Pelantun hits terkenal "Suara (Ku Berharap)" ini mengabarkan penugasan dari PKS ini lewat akun twitternya @HD_Dide hari ini (7/4/2014).

"Alhamdulillah, saya ditunjuk sbgai saksi untuk PKS di tps swadaya7 b.lampung di tempat tinggal saya, bismillah .."


Kicauan vocalis yang punya suara khas ini sebagai saksi PKS di TPS membuat surprise pengguna twitter. Mereka ada yang tidak percaya dan menanyakan apakah Dide mau ditugasi sebagai saksi PKS karena dibayar?

Dengan tegas Dide menampik itu.

"Dibayar ??? tidak, Mending saya manggung kalo cari bayaran, krna saya jg ikut menentukan nasib bangsa," tegasnya.

Tak hanya bicara tentang sakjsi di TPS, Dide juga mengajak untuk memilih PKS dan merenungkan arti pemilu sebagai sarana untuk menuju kehidupan berbangsa yang lebih baik ke depannya.

"Masih ada 2 hari untuk merenungkan .. Maukah anda hidup dengan cara yang bersih di bumi Indonesia #pilih PKS".

Apa alasan Dide memilih PKS? Menanggapi pertanyaan dari penggemarnya di twitter, Dide menjawab:

"Alasannya .. Saya cinta negara ini dan ingin hidup tentram dipimpin orng2 yang menjaga amanah".

Dide pun memberi semangat kepada seluruh kader simpatisan PKS yang sebentar lagi menghadapi puncak perjuangan di Pemilu 2014 ini.

"Selamat berjuang saudara2ku ... MantaPKS" tulis Dide.

***

Hijau Daun merupakan grup musik Indonesia yang berasal dari Teluk Betung, kota Bandar Lampung. Grup musik ini dibentuk pada tahun 2008. Anggotanya berjumlah 5 orang yaitu Dide (vokal), Array (gitar), Arya (gitar), Denny (drum), Richan (bass). Album pertamanya adalah Ikuti Cahaya yang dirilis pada tahun 2008. Band ini umumnya bergenre pop.

Hijau Daun mengawali karier musik profesionalnya melalui label Sony BMG Indonesia pada bulan April 2008. Debut album perdana Hijau Daun diluncurkan pada tahun 2008 dengan judul IKUTI CAHAYA. Single pertama dari album yang berisi 10 lagu ini, Suara (Ku Berharap) berhasil mencatat angka 1,5 juta untuk RBT selama bulan September-Desember 2008.



Hasil Sidang MK Hari ini Kukuhkan Kemenangan Mahyeldi-Emzalmi

Posted: 07 Apr 2014 01:59 AM PDT


JAKARTA - (7/4/2014) Pukul sebelas tadi siang Mahkamah Konstitusi (MK) menggelar sidang untuk pengajuan gugatan pemilu kepala daerah (pemilukada) kota Padang. Gugatan ini diajukan oleh pasangan Desri Ayunda dan James Hellyward (DEJE). Pasangan DEJE menginginkan adanya pemilu ulang.

Setelah dilakukan pemeriksaan dengan saksi saksi yang diajukan oleh kedua belah pasangan, MK menyatakan tidak ada atau tidak terdapat kecurangan seperti yang dituduhkan oleh pasangan DEJE. Hal ini membuat MK menolak gugatan dan menyatakan kemenangan pasangan Mahyeldi-Emzalmi sah.

Seperti yang telah diketahui Pilwako kota Padang dimenangkan oleh pasangan Mahyeldi dan Emzalmi yang diusung PKS-PPP. Pasangan ini berhasil memikat hati pemilih di kota padang.

Ketua DPD PKS kota Padang, Muhidi, menyatakan bahwa MK telah menjamin hak konstitusi dan menyatakan kebenaran. Hasil ini mengukuhkan kemenangan pasangan Mahyeldi Emzalmi.

Muhidi juga menyatakan kemenangan ini sebagai pemompa semangat seluruh kader PKS nusantara dan PKS kota Padang khususnya.

Muhidi menambahkan saat ini kader untuk bekerja keras sehingga rakyat kota Padang dapat dengan lega memilih wakil rakyat yang sevisi dengan walikota Padang Mahyledi Emzalmi.


Anak Petinggi PKS ini Harumkan Indonesia di MTQ Internasional

Posted: 07 Apr 2014 02:37 AM PDT


Ananda Muhammad Saihul Basyir nama lengkapnya, putra ke-8 dari pasangan Ustadz Mutammimul Ula dan Dra Hj Wirianingsih (aleg PKS DPR RI), saat ini sedang berada di Kuwait mengikuti ajang perlombaan MTQ Internasional yang diselanggarakan oleh pemerintah Kuwait dan diikuti oleh peserta dari lebih 50 negara.

Ananda Basyir (panggilan akrabnya) saat ini masih sekolah kelas 3 SMA di Pesantren terpadu Darul Quran Mulia Serpong dan salah satu penghafal yang masih muda karena telah mengkhatamkan dan menyelesaikan hafalan Al Qur'an ketika masih kelas 6 SD.

Informasi kedatangan Ananda Basyir sudah sejak lama dari kakaknya Mas Aaf dan berikutnya Mas Faris mengkonfirmasi ulang, lalu dicarilah informasi ke panitia bahwa ada 2 orang delegasi yaitu Mas Fatahulloh dan Ananda Basyir yang merupakan anak kader berprestasi dan salah satu dari 10 bintang Al-Qura'an.

Pada hari sabtu pagi, 5/4/2014, Alhamdulillah masyarakat dan anak-anak Indonesia menyaksikan secara langsung kakaknya, Ananda Basyir melantunkan alunan yang indah dengan sempurna di gedung IICO (International Islamic Charitable Organization), South Surra.

MTQ sendiri berlangsung selama satu pekan yang terbagi dalam kategori lomba Tilawah, Hafalan 30 Juz, Hafalan dengan berbagai riwayat dengan 6 (enam) orang juri yang berasal dari Kuwait, Saudi, Mesir, Jordan, Bahrain memeperebutkan hadiah yang sangat fantastis.

Sebelum perlombaan MTQ tersebut, Ananda Basyir menggunakan hak pilihnya sebagai WNI untuk pertama kali mencoblos di Kuwait pada hari jum'at siang, 4/4/2014. Tidak lupa, kami mengajaknya keliling kantor perwakilan dan bertemu dengan bapak duta besar, diplomat (home staff), PPLN Kuwait, serta kader-kader PKS yang saat itu sedang bertugas sebagai saksi, dan tentunya dengan masyarakat.

Pada hari keesokan harinya setelah berlomba, ananda Basyir bertemu dan bersilaturahmi dengan kader tangguh PIP yang baru usai berjihad dalam pemilu 2014 dibawah komando dari ketua PIP PKS Kuwait, Ust. Noor Aziz, Lc.

*Tim Humas PIP PKS Kuwait

"Mengapa PKS Mendunia? Dan Mengapa Kadernya Sangat Tahan Banting?"

Posted: 07 Apr 2014 02:10 AM PDT


Oleh M. Herawati 
(Dosen jurnalistik di Bandung, sedang mengikuti program doktoral di Inggris)

Melihat berbagai foto dan iklan PKS di Perancis, Jerman, Turki, Inggris, Australia dan lain-lain, bagi yang sudah lama kenal PKS sebenarnya tidak ada yang aneh.

Pergilah ke berbagai negara, hadir dalam berbagai pengajian lokal, maka akan bertemu dengan para kader PKS. Mereka calon master, calon doktor dari berbagai bidang keilmuan. Sebagian lagi doktor-doktor lulusan luar negeri yang sedang kontrak kerja dengan perusahaan asing dan menetap di negara tersebut. Mereka hadir dalam berbagai kegiatan masyarakat. Doktor, tapi guru iqra. Doktor tapi pengasuh grup anak-anak dalam kegiatan bersama.

Wajar jika ada data yang menyebutkan, jumlah doktor di dalam barisan kader PKS paling banyak dibandingkan partai lainnya. Data ini tentu agak berseberangan dengan kalimat, 'PKS mencuci otak kadernya, PKS mencocok hidung kadernya, hingga logika tidak digunakan, otak tak lagi berfungsi, bisa didustai pemimpinnya.'

I laugh. Saya hanya tertawa mendengar klaim-klaim semacam ini. Klaim yang terus berulang.

Mengapa saya hanya tertawa? Bagaimana mungkin para doktor sebanyak itu bisa dibodohi qiyadah atau pemimpin mereka? Sedang dalam kehidupan sehari-hari, mereka menggunakan logika sainstifika?

Ada satu yang sulit diterima orang luar PKS, bahwa para calon doktor dan doktor itu bergerak karena satu hal, 'Lillah, lillah, dan lillah.' Bukan lil partai.' Karena Allah, bukan karena partai.

Ingin menjelaskan pada semua pembaca di sini, dalam ruang kecil diskusi para doktor ini (saya saksinya), analisa kritis tentang kebijakan partai adalah hal biasa. Menyampaikan masukan pada pimpinan pusat tak pernah jengah. Komunikasi dua arah, atas-bawah, dan sebaliknya jauh lebih sehat dan hidup dibandingkan partai lainnya.

Partai mana yang menterinya bisa langsung ditelepon tanpa melewati asisten pribadi? Tidak ada sekat antara yang sedang memimpin dan dipimpin, karena di dalam tubuh PKS dihidupkan semangat menerima amanah, menjauh dari nafsu mengejar kekuasaan. Saat ini memimpin, esok menjadi yang dipimpin. Siap menjadi prajurit ataupun komandan jika diminta. Any time. Kapan saja. No problem. Tak masalah.

Di PKS, pemilihan calon anggota legislatif (caleg) itu dasarnya penunjukan melalui mekanisme musyawarah. Saya kenal banyak dari mereka yang awalnya keberatan dan menolak. Coba, partai mana yang calegnya menolak dicalonkan? Yang ada malah caleg membayar untuk dapat nomor di surat suara.

Berbagai dusta dan berita miring tentang PKS sedang banyak beredar. Jawabku, Allah Maha Tahu. Wa makaru wa makarallahu, wallahu khairul makirin. Allah tahu apa yang terjadi sesungguhnya.

Saya wartawan yang juga dosen jurnalistik. Dari sejak menjadi mahasiswa, saya dididik untuk berdiri hanya di atas kebenaran, di atas semua golongan. Bukan berdiri di atas kepentingan satu kelompok, misalnya PKS.

Dengan demikian, saya bersaksi, ada begitu banyak kebaikan di dalam PKS. Semoga Allah berkahi, Allah lindungi, Allah terima amal kebaikan mereka, orang-orang yang bekerja dalam diam, jauh dari sorotan media.

Saya saksikan pengorbanan harta yang tak masuk di akal dari mereka yang di sana, untuk meninggikan agama-NYA. Saya saksikan, malam-malam bertanggang, malam yang tidak dihiasi dengan tidur, yang mereka jalani untuk mencari solusi persoalan terdekat yang menjadi bebannya.

Saya saksi ketika mereka mendahulukan beberapa kerja dakwah, dan luar biasa, nilai A+ lah yang jadi hasil tugas belajar di kampusnya. Saya saksikan, mereka yang untuk bulanan saja sulit, namun tetap bersemangat memberikan kontribusi. Saya melihat perjuangan mereka datang dari kota-kota sebelah, berjam-jam dalam perjalanan, demi membuhul cinta, bekerja untuk-NYA.

Apakah kursi parlemenkah yang menjadi ambisi mereka?

Tidak. Andai ada satu dua yang menjadi lebih dekat dengan Rabbnya, cukup. Andai satu dua ada yang menemukan cinta-NYA, alhamdulillah.

Tetap bekerja, ada atau tidak ada dalam parlemen. Dekat atau jauh dari pemilu, bakti itu terus diberikan. Selalu melatih diri menjadi yang pertama menegakkan hukum-NYA.

Bukan hasil di dunia, tapi catatan di sisi-NYA hingga semoga terbawa nanti sampai di akhirat.

Hingga, apapun yang terjadi, tetap menang.

Menjadi wartawan yang berdiri di atas kebenaran, sungguh sejalan dengan semangat gerakan ini. Karena gerakan dakwah ini pun tidak bekerja demi kelompoknya. Cita-citanya adalah kebaikan bagi dunia.

Lihatlah di berbagai belahan dunia. Tak berada di Indonesia pun, semangat memberi itu tetap kobar.

Saya akan akhiri dengan: Kelemahan pun banyak. Namanya manusia. Tapi, semangat perbaikan itu kental dan merata di segala lapisan. Semangat ini kemudian melandasi kajian-kajian kritis, adu argumentasi.

Saya berdoa, semoga sambil terus bekerja, satu-satu PR atau pekerjaan rumah itu nampak solusinya. Ini juga ujian dalam perjuangan. Andai mulus-mulus saja, tentu bukan itu tabiat dakwah.

Adapun dakwah, milik Allah. Manusia di dalamnya sebagian bisa tertinggal, terlepas dari dakwah. Namun dakwah terus berjalan, ada atau tidak ada kami atau mereka di sana.

Yang mengikat adalah nilai laa ilaha illallah. Nilai tak berubah dari dahulu sampai sekarang. Di manapun berada. Palestina, Afghanistan, Suriah, Mesir, Inggris. Membawa kepada Allah.

Dan terakhir, lihatlah sosok kader PKS di sekitarmu, bandingkan dengan berita-berita di media. Percayalah, sebagian besar media sudah ditunggangi kepentingan. Baik kepentingan pemilik, maupun kepentingan ideologi. Sudah sekian banyak penelitian membuktikan.

Percayailah nuranimu.




Sumatera Barat Raih Penghargaan Penerimaan CPNS 2013 Bebas KKN

Posted: 06 Apr 2014 09:48 PM PDT


Pelaksanan Reformasi Birokrasi merupakan upaya untuk melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap system penyelenggaraan pemerintah terutama menyangkut aspek-aspek kelembagaan (Organisasi), ketatalaksanaan dan sumber daya manusia aparatur. Reformasi birokrasi dilaksanakan dalam rangka memwujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih sesuai dengan dinamika tuntutan masyarakat.

Hal ini disampaikan Gubernur Irwan Prayitno disela-sela kesibukan sehari-hari di ruang kerjanya di Rumah Dinas Gubernuran,  Jum'at  sore ( 3/4), Ikut mendamping Sekdaprov. Dr. Ali Asmar,MPd, yang berkaitan dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat mendapatkan Penghargaan dari Badan Kepegawaian Negara terhadap pelaksanaan penerimaan CPNS dilingkungan Provinsi Sumatera Barat dengan telah memakai system Computer Assisted Test (CAT) pada tahun 2013.

Lebih lanjut Gubernur Irwan Prayitno menyampaikan,  pengadaan PNS tahun anggaran 2013 merupakan langkah awal yang kongkrit dari pemerintah untuk mewujudkan reformasi pengadaan CPNS sesuai dengan PP Nomor 78 tahun 2013 yang merupakan perubahan kedua atas PP No. 98 Tahun 2000 tentang Pengadaan Pegawai Negeri Sipil.

Pemerintah pusat secara bertahap mulai menerapkan system Computer Assited Test  (CAT) dalam penerimaan khususnya Test Kemampuan Dasar ( TKD). Dimana system test tersebut mempergunakan computer dengan Lembaran Jawaban Komputer (LJK). Dan dapat diketahui oleh masing-masing peserta nilai mereka secara langsung lulus atau tidak lulus.

Hal ini tentu memberikan ruang setiap orang dan masyarakat memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat.  Apakah dia anak seorang petani, nelayan bahkan pejabat sekalipun jika mereka mampu melewati semua test dengan baik tentunya baru dapat diterima sebagai PNS. Tidak ada lagi kesempatan setiap orang untuk bermain-main, para calo atau yang lainnya memberikan harapan atau kesempatan cara lain yang tidak sesuai dengan system yang berlaku.

Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menyambut baik system CAT tersebut, karena pemerintah provinsi Sumatera Barat milik semua masyarakat, maka setiap orang warga Negera Republik Indonesia memiliki hak dan kesempatan yang sama sesuai dengan peraturan-perundangan yang berlaku, ungkapnya.

Irwan Prayitno juga menyampaikan, hal ini dilakukan guna merubah stima negative yang berkembang ditengah-tengah masyarakat bahwa seleksi penerimaan CPNS selama ini hanya formalitas belaka.  Sistem CAT merupakan sebuah upaya  pertanggungjawab untuk mendapatka sumberdaya aparatur yang kompeten secara objektif, kompetitif, transparan dan bebas dari nuansa Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.

Pemerintah Provinsi Sumatera Barat merupakan salah satu dari delapan provinsi di Indonesia yang mendapat penghargaan dari pemerintah pusat karena terbukti telah berhasil menerapkan system CAT. Disamping itu Kabupaten Dhamasraya dan Kota Sawahlunto bersama-sama dengan 13 Kabupaten/Kota lainnya di Indpnesia juga mendapatkan penghargaan yang sama.

Penghargaan ini tentunya tidak dapat diraih tanpa dukungan  berbagai pihak. Untuk itu kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi dalam pelaksanaan test CPNS tahun 2013 yang lalu, khususnya kepada Universitas Putera Indonesia yang telah menyediakan sarana dan prasarana untuk kepentingan daerah, BKN RI dan BKN Regional XII dengan software dan SDMnya serta BKD Provinsi yang telah bekerja keras dalam penyelenggaraan kegiatan ini, ujarnya.

Sekdaprov Dr. H. Ali Asmar M.Pd juga menyampaikan dalam kesempatan itu bahwa selain penerimaan CPNS yang transparan dan bebas KKN, penempatan seleksi pejabat juga telah jauh dari korupsi, kolusi dan Nepotisme semua yang ditelah dilantik sesuai dengan standard hasil penilaian test kompetensi yang dilakukan oleh pihak Universitas Indonesia.

Tidak ada ada lagi istilah penempatan pejabat itu dengan iming-iming uang dan sebagainya. Karena itu jika ada yang bilang ini orang Sekda, tidak benar.  Untuk kita berharap reformasi birokrasi di Sumatera Barat dapat berjalan dengan baik sesuai dengan atura yang berlaku demi meningkatka n pelayan kepada masyarakat dan publik, ajaknya.

( Humas Sumbar )


Surat Cinta dari PKS

Posted: 06 Apr 2014 08:36 PM PDT



Pemilih yang Budiman,

Salam cinta dari Partai Keadilan Sejahtera!

Lima belas tahun telah berlalu sejak pemilu pertama di era reformasi, lima belas tahun pula Partai Keadilan (PK)/Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berpartisipasi di parlemen dan pemerintahan pusat maupun daerah.

Kami sadar, tidak mudah menjalankan amanah yang diberikan rakyat dan memenuhi harapan besar yang digantungkan pada kami. Tapi ada satu hal yang selalu menjadi pegangan kami, yaitu memberikan yang terbaik bagi rakyat.

Sikap terhadap Kenaikan BBM

Atas dasar memberikan yang terbaik bagi rakyat itu, PKS menolak kenaikan BBM di tahun 2011 walau berseberangan pendapat dengan mitra koalisi di pemerintahan. Sebagai solusi, kami lebih mendorong sektor migas dikelola dengan  lebih efisien dan upaya konversi dari BBM ke non-BBM dioptimalkan. Akan tetapi, untuk sikap berseberangan itu PKS mendapat hukuman dari mitra koalisi berupa pemberhentian seorang kader PKS dari jabatan Menristek di tahun 2011. Saat itu, kami juga dihukum oleh media massa dan banyak pengamat dengan tuduhan sebagai partai yang plin-plan dan bermain di dua kaki.

Insya Allah, kami tidak memperdulikan tuduhan tersebut karena keberpihakan kami bukan pada pengamat dan media massa, tapi pada rakyat yang kami khawatir akan menderita jika kebijakan kenaikan BBM tersebut disetujui!

Sikap terhadap Pemberantasan Korupsi

Kami akui kondisi parlemen masih jauh dari yang diharapkan oleh rakyat Indonesia. Tapi insya Allah, kami selalu berusaha konsisten untuk memperbaikinya.  Sejarah pernah mencatat bahwa KPK pernah menyatakan pada hari senin 14 April 2008 dan dikutip luas oleh media massa terkait komitmen PKS dalam pemberantasan korupsi:

'....masih minim partai politik yang punya kepedulian melaporkan gratifikasi yang diterima para kadernya. Berdasarkan data KPK, PKS melaporkan Rp 1,9 miliar dan merupakan parpol yang terbilang paling sering melaporkan. Partai Golkar hanya melaporkan gratifikasi dengan total Rp 15,8 juta, Partai Demokrasi Kebangsaan melaporkan Rp 5 juta, dan Partai Kebangkitan Bangsa hanya Rp 1 juta. Partai besar lain yang belum pernah melaporkan gratifikasi ke KPK sejak tahun 2006 di antaranya Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Demokrat.' (Kompas, 15 April 2008).

Sejarah juga pernah mencatat dan dikutip oleh media, hasil penelitian Indonesian Corruption Watch (ICW) di penghujung tahun 2013 yang disampaikan salah satu penelitinya, Apung Widadi, dalam jumpa pers di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Jumat (28/12) bahwa dari sembilan partai yang ada hanya PKS dan Partai Hanura yang tak ada kadernya terjerat kasus kejahatan korupsi.

Hidup ini adalah ujian dan tidak selamanya indah. Tidak lama setelah mendapat kado manis predikat bersih dari ICW, kami seperti disambar oleh petir yang sangat keras ketika KPK menangkap Presiden PKS dengan tuduhan korupsi, sesuatu yang jauh dari jati diri, sikap dan usaha kami selama ini. Saat itu hati kami menjerit, dada sesak dan sekujur badan sempat limbung dengan tuduhan dan hukuman yang diberikan.

Kami menyerahkan semua ini pada Allah SWT sebagai yang Maha Mengetahui segala sesuatu. Kami hanya bisa berkhusnudzon pada-Nya  bahwa pasti ada hikmah dibalik kejadian itu semua dan kami memang mengambil banyak pelajaran dari kasus ini.

Kami bukanlah malaikat yang bebas dari nafsu dunia. Akan tetapi kami punya banyak kader, yang tidak terekspos oleh media, yang mengemban tugas sebagai anggota Dewan tapi hidupnya jauh dari berkecukupan karena hanya membawa sedikit penghasilannya ke rumah sedang sebagian besar lainnya disumbangkan ke partai atau ke masyarakat yang memerlukan. Kami punya alm Nurhuda di Kalimantan Timur yang hanya membawa pulang gaji beberapa ratus ribu saja, kami punya  Agus Sumartono di Bantul yang sudah 2 periode menjadi anggota DPRD tapi masih menggunakan sepeda motor untuk pergi kemana-mana, kami punya TB Syumanjaya anggota DPR yang pulang pergi kantor naik kereta listrik bersama masyarakat banyak, dan masih banyak yang lain yang tak terliput media. Kami juga punya 700 ribu kader inti yang setiap bulan menginfakkan sebagian penghasilannya untuk disalurkan via PKS.

Pelayanan kepada Masyarakat

Kami adalah kader yang dididik untuk  senantiasa melayani masyarakat. Untuk itulah kami dari pucuk pimpinan sampai bawah selalu turun membantu masyarakat yang mengalami musibah ataupun bencana (https://www.youtube.com/watch?v=D-ENIOKdZKI) . Itu tidak kami lakukan hanya ketika pemilu, tapi sejak Partai Keadilan didirikan tahun 1998. Oleh karenanya, kami tidak peduli dengan komentar sinis berbagai pihak dengan kehadiran kami di berbagai lokasi bencana. Adapun penggunaan atribut PKS adalah semata untuk kemudahan komando anggota kami. Kami memandang partai politik akan makin bermanfaat jika kader-kadernya turun langsung membantu masyarakat semaksimal mungkin, apalagi ketika mereka mengalami musibah.

Kami memang punya dana terbatas untuk pasang iklan di televisi, koran dan papan reklame. Akan tetapi, insya Allah kami punya dana yang akan terus mengalir dari para kader dan simpatisan untuk membantu masyarakat yang menjadi korban bencana.

Saat bencana alam marak di tanah air akhir-khir ini, Presiden PKS Anis Matta lebih memilih menginstruksikan kader-kader di daerah terdampak bencana untuk terus memberikan pelayanan kepada para korban. Anis menekankan meskipun para kader sibuk mengurusi langkah-langkah pemenangan pemilu, namun pelayanan sosial kepada korban tak boleh terhenti "Melayani manusia itu jauh lebih penting daripada memenangkan pertarungan politik. Cita-cita kemanusiaan kita jauh lebih tinggi daripada cita-cita dan kepentingan politik kita," tutur Anis Matta saat memberikan arahan di depan para ketua dan sekretaris DPW se-Indonesia di Hotel Kartika Candra, Senin (17/2/2014).

Pengkaderan dan tokoh di PKS

Kami memang belum punya tokoh sebesar Bung Karno, tapi pengkaderan di partai kami membuat kami tidak pernah kekurangan orang yang punya kemampuan memimpin dan berjiwa besar. Presiden partai kami, M Anis Matta, langsung meletakkan jabatan sebagai  Wakil Ketua DPR begitu diberi amanah sebagai Presiden PKS. Sikap itu adalah wujud sikap kader bahwa jabatan hanya diletakkan di tangan dan bukan di hati.

Kami juga secara konsisten  mengajarkan kader-kader kami yang masuk pemerintahan untuk meletakkan jabatan yang dipegang di partai supaya fokus dalam mengemban amanat rakyat dan memberikan kemampuan terbaik mereka. Alhamdulillah, tiga propinsi (Jawa Barat, Sumatera Barat dan Sumatera Utara) yang Gubernurnya adalah kader kami, semakin berkembang dan banyak mendapat penghargaan dari pemerintah pusat. Menteri Pertanian, Suswono, berhasil mencapai target surplus beras dan meningkatnya nilai tukar petani; Menteri Sosial, Salim Segaf Aljufri menggerakkan potensi relawan dalam menangani bencana; Menteri Komunikasi dan Informasi mencapai target desa berdering dan akses internet di seluruh Nusantara.

Pembinaan diri Berkelanjutan

Kami percaya, jika ingin berperan untuk perbaikan bangsa, partai politik juga perlu memastikan perbaikan pada setiap kadernya. Itu sebabnya setiap minggu kami melakukan pembinaan terhadap semua kader. Pembinaan yang mengarahkan pada peningkatan pemahaman keagamaan, kesadaran sosial, akhlak yang baik, serta akidah dan ibadah yang benar.

Kami menjadikan Islam sebagai inspirasi dalam bergerak dalam seluruh bidang kehidupan. Bagi kami, Pancasila adalah rumusan dasar negara yang  harmonis di tengah kemajemukan bangsa. Kami tidak menutup diri terhadap bergabungnya saudara-saudara setanah air yang tidak beragama Islam. Sebagaimana Nabi Muhammad melibatkan kaum non Muslim dalam urusan kemasyarakatan. Kami juga punya beberapa anggota legislatif yang non-Muslim di daerah Papua yang bersama mereka kami memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat di Papua.

Penutup

Demikian surat cinta kami ini pada para calon pemilih dalam pemilu nanti. Mohon untuk tidak golput dan pertimbangkanlah secara matang partai mana yang akan dicoblos. Insya Allah, kami adalah partai yang konsisten menghadirkan perbaikan bagi bangsa ini dan calon yang kami ajukan adalah kader kami yang siap memberikan yang terbaik untuk kesejahteraan dan kemajuan rakyat Indonesia. Insya Allah, mereka maju tanpa beban membayar hutang keuangan kampanye karena mereka dibantu secara keuangan dan tenaga oleh kader-kader lain dan simpatisan. Kader yang terpilih hanya punya utang memberikan yang terbaik bagi masyarakat banyak. Secara organisatoris, kader terpilih diawasi secara ketat oleh PKS dalam menjalankan amanah yang diemban. Begitulah kami! Selamat memilih!

Salam Cinta dari kami


Jelang Pemilu, Presiden PKS Imbau Kader & Simpatisan Puasa Sunnah

Posted: 06 Apr 2014 07:47 PM PDT


JAKARTA - Masa kampanye yang berlangsung relatif aman merupakan capaian penting dalam proses demokrasi di Indonesia. 

"Ini kemajuan penting dalam pembelajaran demokrasi. Perbedaan partai dan gagasan tidak perlu menyulut kekerasan fisik. Ini patut diapreasiasi," kata Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Anis Matta, dalam keterangan tertulisnya, Senin (7/4/2014).

Ia menyampaikan apresiasi kepada kepolisian yang telah bekerja keras menjaga situasi tetap kondusif. Memang ada insiden, seperti di Aceh dan Yogyakarta, namun Polri segera menangani keadaan.

"Saya berharap insiden tersebut hanya letupan lokal dan situasi dapat segera pulih. Saya berharap kita bisa memasuki hari tenang dengan hati dan pikiran yang betul-betul tenang," imbuhnya.

Untuk menghadirkan ketenangan itu, Anis mengimbau kepada seluruh kader, simpatisan PKS, serta seluruh umat Islam Indonesia untuk berpuasa sunnah pada Senin ini.

"Saya sudah mengirim SMS dan BBM juga Twitter, mengimbau agar seluruh kader dan simpatisan PKS, serta seluruh ummat Islam Indonesia berpuasa sunnah untuk menghadirkan ketenangan di hati dan pikiran," kata mantan Wakil Ketua DPR itu.

Anis menambahkan, pemilu merupakan hajat besar bangsa sehingga wajar jika seluruh elemen berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.

"Kebetulan di Islam ada ajaran berpuasa sunnah, maka saya mengimbau supaya kita bisa merasakan dan menghadirkan ketenangan," tegasnya.

Dalam konferensi pers penutupan kampanye di Salatiga, Jawa Tengah, Anis menyatakan optimismenya bahwa PKS akan memeroleh posisi tiga besar pada Pemilu 2014.
(hol)

*http://pemilu.okezone.com/read/2014/04/07/568/966383/jelang-pileg-presiden-pks-imbau-kader-simpatisan-puasa-sunnah


Para "Jenderal Perang" di Media Sosial

Posted: 06 Apr 2014 07:44 PM PDT


[KOMPAS] - Masa tenang telah tiba, tetapi di media sosial suasana "panas" tetap terasa. Perang justru makin terbuka. Tak sekadar perang program milik sendiri, beberapa akun diindikasikan sengaja melempar kampanye hitam yang menyerang kubu lain secara terbuka.

Hal yang melegakan, kampanye hitam kebanyakan berasal bukan dari akun-akun resmi partai politik. Karena itu, tak ada alasan perang di media sosial ini layak dilanjutkan di dunia nyata. Apa pun yang terjadi di media sosial, inilah dinamika dari teknologi canggih yang harus disikapi secara sederhana: dengarkan kata hati saja.

Lewat bantuan mesin analisis dari Politicawave, Kompas menelusuri akun-akun para "jenderal perang" yang menjadi penabuh genderang kampanye dari tiap-tiap parpol. Selama sepekan terakhir, Politicawave menganalisis percakapan di media sosial, terutama Twitter, menyangkut ke-12 parpol nasional.

Hasilnya, didapatkan peta jaringan interaksi percakapan tiap parpol dalam pola mention map. Dalam peta jaringan tersebut, muncul akun-akun para aktor yang terlibat intensif dan dominan terkait dengan isu parpol tersebut.

"Tidak semua akun di sini adalah akun-akun pendukungnya. Ada akun penyerang dan media juga yang terdeteksi. Tapi, akun-akun jenderal perangnya juga bisa dilihat di peta jaringan ini," kata Yose Rizal, Direktur Politicawave. Di peta jaringan percakapan ini, akun "bot" sudah dibuang.

Fakta menarik, ternyata tak semua parpol memiliki jenderal perang yang dominan di media sosial. Kondisi seperti ini biasanya terjadi pada partai papan menengah ke bawah. Namun, partai papan atas juga tak semuanya memiliki serangan yang signifikan dan terpola.

Pada dasarnya, tak semua akun yang terjaring adalah akun resmi milik parpol bersangkutan. Juga perlu ditegaskan, tak semua akun resmi yang sengaja dibuat oleh parpol terjaring sebagai akun dominan.

Sebaliknya, suka tidak suka, akun-akun simpatisan dan sukarelawan yang sepertinya biasa saja terjaring dalam peta ini dan secara tak sengaja menjadi "jenderal perang" dari parpol yang bersangkutan.

Peta jaringan paling mudah dibaca adalah milik PKS. Dari PKS, muncul akun @pkspiyungan yang daya tahannya dalam kampanye di media sosial sulit ditandingi. Muncul juga akun @hafidz_ary dan @pkswatch yang membela PKS.

Juru Bicara DPP PKS Mardani Ali Sera, Minggu (6/4), menjelaskan, PKS memiliki sekitar 300.000 prajurit di media sosial. Selain mengelola isu untuk dibahas, para prajurit itu juga bertugas memantau "serangan" terhadap PKS.

Mayoritas prajurit di media sosial adalah kader. "Sekitar 10 persen dari 300.000 itu adalah anak kader," katanya.

DPP PKS sendiri hanya memiliki satu akun resmi di Twitter, yakni @pksejahtera.

Dari PAN tercatat @alvinlie21, @pan_marissa, dan @hr_fans. PAN termasuk partai yang tidak secara masif mengerahkan para prajurit media sosial untuk berkampanye.

Alvin Lie mengakui, dirinya bukanlah orang yang ditugasi untuk mengampanyekan PAN di media sosial. "Saya hanya terpanggil secara moril untuk ikut membantu sosialisasi PAN," ujarnya.

PAN, kata Alvin Lie, memang mengimbau para kader untuk memanfaatkan media sosial. "Tapi, kami tak ada program khusus untuk membuat cyber army. Saya sendiri hanya meluangkan waktu senggang untuk main Twitter," ucapnya.

Hal membingungkan ketika menganalisis peta jaringan PDI Perjuangan. Di PDI-P ternyata tak ada yang dominan menjadi panglima perang. Akun @jokowi_do2 memang banyak pengikutnya, tetapi tak menjadi akun dominan untuk mengampanyekan PDI-P.

Akun @pdi_perjuangan berusaha menjadi juru bicara PDI-P. Namun, dalam peta jaringan percakapan, suaranya tenggelam oleh percakapan "tetangga". Percakapan dengan sentimen positif memang banyak disumbang dari akun-akun sukarelawan PDI-P dan Jokowi. Akan tetapi, hingga pekan lalu, suara mereka belum dominan.

Golkar tampak tak memiliki pola kampanye yang beraturan karena tak ada akun yang dominan. Akun @aburizalbakrie dan @golkar5 tenggelam oleh percakapan kompetitor.

Dari Partai Demokrat, akun dominan adalah @dipoilhamdjalil, @ulil, serta @farhatabbaslaw.

Sementara itu, Gerindra memunculkan akun dominan @fadlizon, @gerindra, baru disusul @prabowo08.

Percakapan tentang PKB memang masih belum melimpah, tetapi pola kampanye media sosial terdeteksi dari @beritapkb dan @dkngardabangsa. Hal sama terjadi pada PBB, memunculkan akun dominan dari @pbb_ntb dan @yusrilihza_mhd.

PPP terdeteksi tak punya panglima signifikan. Terdeteksi akun @dpp_ppp yang belum mampu dominan. Nasdem memunculkan @ferrymbaldan, @nasdem. Adapun Hanura memunculkan @hary_tanoe dan @wiranto1947. Sementara itu, PKPI tak memiliki panglima di media sosial.

Kelas menengah

Pengamat politik Charta Politika Yunarto Wijaya menduga perbincangan di media sosial tidak menggambarkan lapisan masyarakat keseluruhan. Pasalnya, pengguna media sosial terbatas pada kelas menengah dan pemilih muda di kawasan urban.

"Meskipun demikian, kelas menengah adalah kelas yang bisa memengaruhi kelompok masyarakat lainnya. Kelas menengah diisi, antara lain, oleh pelaku usaha yang mempunyai banyak anak buah. Ia bisa memengaruhi bawahannya untuk mengikuti preferensinya terhadap parpol atau capres," kata Yunarto.

Dengan demikian, analisis percakapan di media sosial juga cukup jitu untuk memperkirakan parpol atau capres yang akan menang dalam Pemilu 2014. (AMR/FAJ/NTA)

*koran KOMPAS (Senin, 7/4/2104) halaman 1



Ingin Bertemu Anis, Rela Jalan Kaki Boyolali - Solo #SemuaPilihPKS

Posted: 06 Apr 2014 06:15 PM PDT


SOLO (KRjogja.com) – Karena merasa ada dorongan yang sangat kuat pada dirinya untuk bertemu presiden PKS, Anis Matta, tiga orang warga Desa Dlingo dan Brajan, Mojosongo, Boyolali, Made Widana (39 th), Sarman (26 th), Agus Kurniawan (27 th), rela berjalan kaki sepanjang tak kurang 30 KM dari rumahnya menuju Solo. Di Gelora Manahan, saat digelar kampanye terbuka di hari terakhir, Sabtu (5/4/2014), ketiganya pun puas bisa bersalaman dan mencium tangan Anis Matta.

"Wah, senang rasanya bisa bertemu Pak Anis (Anis Matta, red). Saya sering ditunjukkan video-video ceramahnya di youtube yang membakar-bakar semangat rakyat kayak Presiden Sukarno dulu di laptop keponakan saya," kata Made Widana.

Ketiganya mengaku perjalanan itu dimulai sejak pagi-pagi benar. Dalam perjalanan dengan jalan kaki itu mereka mengenakan kaos ala petani desa dan baju ala militer yang sudah agak kumal.

"Asyik juga jalan kaki di tengah jalan bersama kendaraan lain yang semua bermesin dan ngebut. Ketika di tengah jalan dengan kiri kanan persawahan, rasanya segar sekali. Ini sekaligus olahraga penuh tantangan," urai Made dengan nada ceria meski tanda letih masih tampak di wajahnya.

Ketika ditanya apakah mereka tidak letih, ketiganya yang berprofesi sebagai pedagang dan petani ini, mengakui sama sekali tidak letih. "Ini sudah nazar atau kaul kami bertiga. Kami ingin bertemu Pak Anis Matta. Dia seperti mengingatkan pada presiden Soekarno kalau melihat pidato-pidatonya. Puas saya bisa bertemu dan mendengar pidato beliau. Beliau betul-betul 'Soekarno Muda'. Gara-gara melihat video pidato beliau di youtube, kami tidak golput lagi. Selama ini kami semua golput terus. Kini kami pilih PKS," kata Sarman seusai turun dari panggung.

Tidak hanya bernazar untuk bertemu Anis Matta, ketiga juga bernazar untuk bertemu tokoh dan caleg PKS yang dikenal bersahaja dan sederhana, Mahmud Mahfudz. Setelah bertemu langsung dengan kedua tokoh itu, wajah ketiganya tampak sumringah.

"Kami bertiga juga sudah bernazar lama untuk bertemu Pak Anis dan Pak Mahmud, kebetulan keduanya bertemu hari ini di Manahan. Pak Mahmud sudah banyak membantu pembangunan di desa kami. Orangnya sederhana dan juga ustadz. Begitulah mestinya pemimpin, gaya hidupnya sederhana dan benar-benar pro-rakyat," katanya. (*)

*http://krjogja.com/read/211150/ingin-bertemu-anis-rela-jalan-kaki-boyolali-solo.kr


Tifatul Sembiring Dianugrahkan sebagai Most Inspirational Minister

Posted: 06 Apr 2014 07:42 PM PDT


Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Tifatul Sembiring dianugrahkan sebagai Most Inspirational – Minister, salah satu diantara katagori dari Men's Obsession Awards 2014, dan Men's Obession Decade Award 2004-2014, oleh Majalah Men's Obession.

Menurut Direktur Utama PT Dharmanapena Citra Media Usamah Hisyam, selaku penerbit Majalah Men's Obession, alasan penganugrahan Tifatul Sembiring sebagai Most Inspirational – Minister karena beliau sukses meningkatkan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari tahun ke tahun.

"Di tahun 2013 lalu, Kemkominfo berhasil mengumpulkan PNBP sebesar Rp13,59 Triliun lebih atau sama dengan 110,94 % dari target yang ditetapkan," tutur Usamah.

Angka penerimaan PNBP ini, lanjut Usamah, mengalami kenaikan dari tahun lalu atau tahun 2012 sebesar 17,306% mengingat perolehan PNBP di tahun 2012 sebesar Rp11,58 triliun lebih.

Keberhasilan lainnya sebut dia, yaitu sampai Desember 2013, Kemkominfo telah membangun sebanyak 32.208 SSL untuk desa di wilayah non komersial yang dilayani akses, juga telah dibangun 1.857 Mobil Pusat Layanan Internet Kecamatan (M-PLIK). Sebanyak 5.956 Pembangunan Pusat Layanan Internet Kecamatan (PLIK) dan sebanyak 1.222 PLIK di pusat- pusat atau sentra produktif. Kementerian Kominfo juga telah membangun 1.330 SLL yang merupakan upgrading Desa Dering menjadi Desa Pinter.

Terkait dengan percepatan pembangunan akses internet di pelosok tanah air, telah dibangun juga national internet exchange di 33 provinsi, kemudian internasional internet Echange di 4 provinsi, pembangunan 533 PoP sebagai wujud penyediaan jasa akses publik layanan internet WIFI Kabupaten serta pembangunan 287 BTS sebagai wujud penyediaan jasa akses telekomunikasi dan informatika di daerah perbatasan dan pulau terluar (Telinfo-Tuntas).

"Penanggurahan tersebut tak lepas dari eksistensi majalah Men's Obession sebagi bagian dari keluarga besar pers Indonesia yang salah satu perannya adalah ikut mencerdaskan bangsa," kata Usamah.

Dengan tradisi memberikan penghargaan kepada mereka yang berprestasi, diharapkan akan menumbuhkan inspirasi dan menjadi trigger serta memotivasi masyarakat untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara ini dengan karya dan prestasi. "Karena hal itu, juga selaras dengan motto majalah Men's Obsession yaitu Inspiring for live," pungkasnya.

Sumber : Kominfo


Hidayat Nurwahid Lepas Atribut Kampanye

Posted: 06 Apr 2014 04:56 PM PDT


JAKARTA - Berani berbuat berani bertanggungjawab. Berani mengusik lingkungan dengan memasang atribut parpol, harusnya berani pula membersihkan dan merapikannya kembali.

Demikian ditegaskan Hidayat Nur Wahid, Caleg DPR RI Dapil Jakarta 2 (Jakarta Selatan, Jakarta Pusat dan Luar Negeri) dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Minggu (6/4/2014) sore. Hidayat ditemui tengah bersama sejumlah kader PKS, mencopoti atribut-atribut PKS dan atribut pencalegan dirinya di sekitar tempat tinggalnya di Kemang, Jakarta Selatan.

"Ya inilah pelajaran yang bisa dipetik. Berani berbuat, berani bertanggungjawab. Kita yang memasang, kita pula yang seharusnya melepaskannya kembali. Lingkungan yang sebelumnya terusik oleh atribut pesta demokrasi 5 tahunan, harus kita kembalikan seperti semula, bersih dan rapi," tutur Hidayat.

Hidayat tampak tak canggung naik turun tangga melepaskan atribut PKS dan atribut pencalegan dirinya yang terikat kawat di sejumlah tiang listrik. Selain para kader PKS, Hidayat juga dibantu putra keempatnya, Hubaib Shidiqi yang masih duduk di bangku SMA. Sesekali bapak dan anak itu bergantian menaiki tangga.

Menurut Hidayat, Sabtu (5/4/2014) malam, para kader dan simpatisan sudah mulai mencopoti atribut yang mereka pasang sejak masa kampanye dimulai. Jika pada hari pertama masa tenang masih ada atribut yang terpasang, Hidayat berharap masyarakat bisa memaklumi.

"Kalau hari ini masih belum bersih semua, mohon dimaafkan. Mungkin para caleg dan timsesnya masih kecapekan kampanye. Teman-teman sebagian besar juga baru bisa beraksi mencopoti atribut ini di malam hari, karena pagi sampai sore mereka juga bekerja dan beraktivitas lainnya," ujar Hidayat yang juga Ketua Fraksi PKS DPRRI ini.

Hidayat berharap, semua pihak segera melepaskan atribut yang mereka pasang.

"Dengan demikian ruang publik kembali rapi dan bersih dan nyaman. Warga juga bisa menikmati masa tenang sambil merenungkan dan menimbang-nimbang untuk pada akhirnya memutuskan pilihan cerdas di 9 April besok," pungkasnya. (*)



Terlalu Banyak Pahlawan dalam Diam

Posted: 06 Apr 2014 04:30 PM PDT


Oleh : Cahyadi Takariawan

Saat saya diajak berkontribusi untuk menulis di buku "Pahlawan dalam Diam", terus terang saya memang sangat antusias karena setiap hari saya menyaksikan sosok yang dimaksud oleh judul buku itu. Setiap hari saya berjalan, dari satu daerah ke daerah lainnya di Indonesia, menghadiri berbagai macam kegiatan di berbagai penjuru tanah air, saya melihat dengan mata kepala sendiri sangat banyak pahlawan dalam diam itu.

Saya harus menceritakan satu per satu. Mungkin usai Pemilu nanti saya akan mengajak banyak ikhwah memberikan testimoni, menceritakan pengalaman masing-masing, betapa masih sangat banyak orang bekerja dalam diam. Orang-orang yang ikhlas berjuang tanpa mengharapkan sesuatu yang praktis dan pragmatis, di tengah dahsyatnya pragmatisma banyak kalangan masyarakat menjelang Pemilu 2014.

Buruh Kecil Itulah Pahlawan

Kader PKS yang satu ini memang unik. Orangnya supel, gaul, dan mudah berkomunikasi dengan siapapun. Tiga bulan terakhir saya banyak berinteraksi untuk urusan pemenangan Pemilu di wilayahnya, di Jawa Tengah.

Saya mengenal pertama kali dari SMS yang ia kirim dan isinya sangat mengejutkan saya. Menggunakan bahasa Jawa yang lugas, namun tata bahasanya sangat indah. Puitis, dan membuat saya kagum dengan pilihan serta rasa bahasanya. Setelah kiriman SMS itulah saya merasa sangat ingin ketemu langsung dengan orangnya.

Alhamdulillah akhirnya saya sempat bertemu dengannya. Hanya sebentar saja, dan saya menghadiahkan dua buah buku terbaru saya yaitu "Wonderful Family" dan "Wonderful Husband" sebagai tanda cinta dan persahabatan untuknya.

Ia lelaki berusia sekitar 35 tahun. Sehari-hari ia bekerja sebagai buruh di sebuah bengkel motor. Semula saya tidak percaya kalau ia buruh di sebuah bengkel. "Terlalu pintar untuk ukuran seorang buruh bengkel motor", itu kalimat saya lewat SMS mengomentari pengakuannya sebagai buruh. Kalimatnya setiap kali mengirim SMS sangat teratur dan memiliki nilai sastra.

Terus Bekerja dalam Diam

Dia bukan caleg, juga bukan pengurus PKS. Ia hanya kader biasa, sebagaimana kader lainnya yang tinggal di pelosok desa. Namun ia setiap hari bekerja untuk memenangkan PKS, sepulang dari buruh di bengkel tempatnya mencari penghidupan. Sangat banyak kejutan yang saya dapatkan darinya.

Kejutan pertama yang saya dapatkan adalah laporan darinya usai pertemuan singkat dengan saya. Ia merasa berterima kasih mendapatkan dua buah buku hadiah dari saya, maka ia anggap membeli buku tersebut di toko buku. Karena mendapatkan gratis dari saya, maka uang pembelian itu ia infakkan di pertemuan warga tempat tinggalnya, sembari menyatakan ini sumbangan dari salah seorang kader PKS.

Saya tidak pernah membayangkan ia akan berlaku seperti itu.

Kejutan kedua, ia rajin menyambung silaturahim dengan saya melalui SMS dan menceritakan aktivitas kesehariannya dalam rangka memenangkan PKS di wilayahnya. Beberapa waktu lalu, ia mengirim SMS menceritakan melakukan 'closing' terhadap 14 sopir truk yang biasa mangkal di wilayahnya. Masyaallah, 14 sopir truk itu menyatakan siap mencoblos PKS di Pemilu 2014 nanti.

"Mereka teman-teman saya, biasa mengobrol setiap ada kesempatan. Mereka saya datangi satu per satu dan saya jelaskan tentang PKS. Alhamdulillah 14 sopir truk itu menyatakan siap mencoblos PKS dan juga mengajak keluarga serta teman-teman lainnya untuk mencoblos PKS di Pemilu 2014 nanti," ujarnya.

Luar biasa, 14 sopir truk bersedia mencoblos PKS, masih ditambah janji mereka untuk mengajak serta istri, anak, tetangga dan temannya memilih PKS.

Kejutan ketiga, ia rajin menghubungi teman-teman lama yang sudah berpencaran di berbagai daerah. Pada suatu hari, ia mengontak 68 teman-teman lamanya via SMS untuk mendukung PKS. Dari 68 nomer kontak teman-teman lama tersebut, 24 menyatakan siap mendukung PKS untuk Pemilu 2014, kemudian 9 orang menjawab dengan "insyaallah", dan sisanya belum memberikan jawaban. Ternyata yang belum memberi jawaban itu nomer-nomernya banyak yang sudah tidak aktif. Maklum mereka teman lama yang jarang dikontak.

Ketika ia mengirim SMS tersebut, semua menggunakan pulsa dari HP-nya sendiri. Ia tidak meminta pulsa untuk keperluan closing tersebut. Bahkan ketika saya tawari untuk diganti, ia hanya menjawab, "Ganti dengan doa saja untuk kebaikan kita semua".

Tentu saja saya tidak percaya begitu saja dengan laporan-laporannya. Maka saya mengutus beberapa orang kader dari daerah lainnya untuk mengecek kebenaran berita yang datang darinya. Ternyata cerita-cerita dia benar adanya. Sudah dicek, sudah dikonfirmasi, ceritanya tidak mengada-ada.

Ia selalu berpesan kepada saya agar tidak menyebut namanya jika menceritakan tentang dirinya. Seperti yang sudah saya ceritakan ini tadi....

Semoga Allah menjaga keikhlasannya dan memberikan balasan terbaik untuk diri dan keluarganya. Aamiin.


Dulu Dipecat Karena Jilbabnya, Kini Wanita Ini Memimpin Distrik di Turki

Posted: 06 Apr 2014 04:00 PM PDT


Ankara - Empat belas tahun yang lalu, Fethiye Attlee, dipecat dari pekerjaannya. Setelah berkali-kali mendapatkan teguran karena jilbab yang dikenakannya. Dia pun harus membayar denda yang cukup banyak lantara "pelanggaran" yang dilakukannya itu.

Kini, seperti apakah Fethiye? Pemilu lokal di Turki beberapa hari lalu menghadirkan kembali Fethiye dalam pemberitaan, tapi bukan karena jilbabnya. Kali ini media memberitakannya karena telah menjadi seorang pemimpin distrik Keban, di Turkim, pasca kemenangan AKP. Seperti diberitakan Alukah, Sabtu (5/4/2014)

Fethiye dipecat dari kerjanya di instansi pemerintah setelah 10 tahun menjadi pegawai negeri. Hal yang sama juga dialami rekan-rekan wanitanya yang berjilbab. Peristiwa itu terjadi setelah dilakukannya kudeta pada tahun 1997 yang menggulingkan pemerintahan Necmettin Erbakan.

Para pengkudeta saat itu membatalkan kontrak kerja dengan para wanita berjilbab. Fethiye memperkarakan pemecatannya itu ke pengadilan, tapi ditolak. AKP saat ini tidak hanya membebaskan wanita muslimah untuk mengenakan pakaian islami, tapi bahkan memenangkannya menjadi pemimpin. (msa/dakwatuna)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar