Minggu, 13 Juli 2014

PKS PIYUNGAN

PKS PIYUNGAN


Pemerintah Didesak Cabut Izin Penyiaran Metro TV

Posted: 13 Jul 2014 08:44 AM PDT


JAKARTA - Masyarakat Transparansi Informasi Indonesia (MTII) meminta Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dan Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mencambut izin penyiaran stasiun televisi Metro TV.

Ketua MTII, Yudi Fahrul Sayuti, menyatakan Metro TV selama masa kampanye pemilihan presiden tidak memberikan informasi berimbang, melakukan kampanye di hari tenang, dan mendiskreditkan salah satu calon presiden.

"Apa yang dilakukan Metro TV bukan saja melanggar ketentuan penyiaran, tapi juga penistaan pada prinsip-prinsip utama pemilu, seperti menyiarkan berita tanpa prinsip keseimbangan yang layak, membangun citra negatif salah satu calon presiden, melakukan kampanye pasangan Joko-JK pada masa tenang 6-8 Juli, dan menyiarakan quick count dengan narasumber yang tendensius berpihak kepada salah satu calon," kata Yudi, Minggu (13/7/2014).

Menurut Yudi, stasiun televisi yang menggunakan frekuensi berjaringan seperti Metro TV harus mentaati amanat undang-undang dan etika demokrasi penyiaran.

"Tidak boleh melanggar etika dan prinsip demokrasi penyiaran yang telah diatur oleh UU No. 40 tahun 1999 tentang Undang-Undang Pokok Pers, UU No. 32 tentang Penyiaran, UU No. 42 tentang Pemilu Presiden dan Waki Presiden, PP No. 11 tahun 2005 tentang Penyelenggaraan Penyiaran Lembaga Penyiaran Publik dan Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siarn (P3 dan SPS) Komisi Penyiaran Indonesia," jelas Yudi.

Sebelumnya, Metro TV juga sudah ditegur oleh KPI terkait dengan tayangan umrah yang dilakukan oleh calon presiden nomor urut dua Joko Widodo (Jokowi).

"Penyiaran umrah Joko Widodo tersebut tidak hanya dilakukan ketika berangkatnya saja, tetapi juga ketika ibadah, ziarah, dan pulangnya. Menurut kami, pemberitaan ini dirancang sedemikian rupa sejak jauh hari," kata anggota KPI, Rahmat Arifin.

Teguran KPI tersebut dilayangkan pada 7 Juli dengan nomor surat 1605/K/KPI/07/14. Metro TV dinilai sudah melanggar P3 dan SPS Komisi Penyiaran Indonesia Tahun 2012.

"Metro TV melakukan pelanggaran terhadap perlindungan kepentingan publik dan netralitas isi program siaran jurnalistik," jelas Rahmat. (//trk/okezone)


Ketahuan Manipulasi, Hari ini Data Quick Count SMRC-LSI Diupdate!

Posted: 13 Jul 2014 06:20 AM PDT


Oleh Tras Rustamaji

Tadi malam (12/7) saya kaget bukan kepalang mengetahui bahwa data quick count SMRC-LSI yang di tampilkan di http://www.komunigrafik.com/pilpres2014/stabilitas.php berubah . Berikut adalah data yang sebelumnya saya ambil untuk membuat analisa tulisan sebelumnya di https://www.facebook.com/notes/tras-rustamaji/catatan-quick-count-pilpres-2014/10152551028838914 (dipublis juga di Piyungan Online : Membongkar 'Keanehan' Quick Count SMRC-LSI yang Menangkan Jokowi-JK)

Gbr 1

Dalam notes yang saya tulis sebelumnya saya kritisi kenapa kurva stabilitas suara di atas (Gbr 1) tidak menunjukkan adanya fakta bahwa prabowo sempat leading pada saat data yang masuk 68 – 546 TPS, seperti pada kurva yang saya capture pada tanggal 9 Juli 2014 jam 13.05 seperti di bawah ini (Gbr 2).

Gbr 2

Nah, alih-alih menjelaskan kenapa ada perubahan kurva tersebut, SMRC malah mengganti datanya menjadi seperti di bawah ini. Dan ini adalah data ditampilkan pada pukul 00:56:39 dini hari tadi (Gbr 3).

Gbr 3

Kelihatan sekali bahwa data yang baru diedit tersebut dibuat untuk menghilangkan anomali yang saya jelaskan di notes sebelumnya. Kurva di ataspun kalau mau saya bahas, banyak sekali kejanggalannya, tapi saya gak mau bahas itu karena itu kurva fake. Membahas kurva stabilitas fake (palsu) hanya menghabiskan energi.

Apakah kita masih percaya quick count jika lembaga sekelas Saiful Mujani ini, suatu lembaga yang saya respect beberapa tahun terakhir karena metodologinya, akurasinya, sekarang mau bermain-main dengan data, seenaknya mengganti data hanya demi mendukung capres idolanya.

Kalau temen-temen masih kekeuh bahwa hasil quick count dari 2000 atau 4000 tps adalah yang paling valid, lebih valid daripada data KPU yang dari  478.685 TPS, saya sudah nyerah deh. Mesti dengan cara apalagi saya menjelaskannya.

Lebih gampang memanipulasi data sample quick count yang cuma 2.000 TPS tanpa pengawasan (walaupun katanya lembaga kredibel) dibandingkan memanipulasi data 478.685 TPS yang diawasi saksi kedua belah pihak dan pengawas bahkan publik sekalipun bisa ikut mengawasinya. Dan itu sudah terbukti tadi malam, smrc mengganti data quick countnya tanpa saksi, tanpa pengawasan tanpa upacara.


(https://www.facebook.com/notes/tras-rustamaji/data-quick-count-smrc-diupdate/10152555794878914)

____
UPDATE (admin):

Setelah ramai diperbincangkan di social media tentang "KEANEHAN" Quick Count SMRC-LSI, tiba-tiba kurva stabilitas suara QC SMRC-LSI diganti (Gbr 3), dan setelah ketahuan manipulasi dg kurva fake ini, hari ini kurva fake tersebut sudah hilang. Sila cek:  http://www.komunigrafik.com/pilpres2014/stabilitas.php ... maka akan terlihat tampilan dibawah ini (Gbr 4)

Gbr 4

Ketua KPU: Upload Form C1 Agar Masyarakat Tahu Hasil Pilpres

Posted: 13 Jul 2014 02:28 AM PDT


Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) langsung mengunggah dokumen rekapitulasi pemungutan suara di tingkat TPS (tempat pemungutan suara) atau form C1.

"Jadi prinsip dasar kenapa KPU upload duplikasi dokumen resmi di tingkat TPS, gunanya adalah bahwa masyarakat secepatnya mengetahui apa yang terjadi di tempat pemungutan suara," kata Ketua KPU Husni Kamil Manik, Minggu (13/7/2014).

Adanya beberapa form C1 yang terlihat janggal di website milik KPU, www.kpu.go.id, KPU meminta agar publik berpartisipasi aktif mengkritisi hal tersebut.

KPU pun menyebut pengunggahan form C1 ke website dalam rangka prinsip akuntabilitas dan integritas.

"Kami kan ingin ada koreksi dari bawah. Kalau kami mau, ya kami tetapkan saja itu langsung hasilnya tanpa memberitahu bagaimana proses rekapnya dari awal," tandasnya. [yeh/inilah]

*NB: Untuk mengetahui data C1 di KPU, klik web resmi KPU : http://pilpres2014.kpu.go.id/c1.php


Wali Kota Terbaik Dunia Serukan Warganya Aksi Solidaritas Gaza

Posted: 13 Jul 2014 12:06 AM PDT


Ridwan Kamil, Wali Kota Bandung yang  terpilih menjadi salah satu wali kota terbaik di dunia, mengajak warganya untuk peduli dengan penderitaan rakyat Gaza Palestina yang sudah beberapa hari ini dibombardir oleh penjajah zionis Israel.

Melalui halaman resmi facebooknya Kang Emil mengajak kepada segenap warga Bandung untuk terlibat mengikuti aksi solidaritas kemanusiaan untuk gaza hari ini, Ahad (13/7/2014).

"Kepada warga Bandung, hari ini kita ada aksi damai dan doa bersama untuk saudara-saudara kita di
Gaza, setelah salat ashar di Pusdai jalan Diponegoro. Mari berkumpul dan membantu dengan cara apapun yang kita mampu," seru walikota yang diusung oleh koalisi PKS-Gerindra ini.

Kebrutalan Israel masih terus berlangsung. Sampai berita ini diturunkan, data korban terbaru menunjukkan sudah 124 warga Palestina syahid dan 900 lainnya luka-luka, di samping ratusan rumah hancur lebur.


Di Garut Prabowo-Hatta Raih 70 Persen Suara, Melebihi Target

Posted: 12 Jul 2014 11:45 PM PDT


Calon presiden dan wakil presiden nomor urut 1, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa mendapat suara 70,28 persen di Garut, Jawa Barat. Perolehan ini, melebihi yang telah ditargetkan tim relawan pasangan itu, Barisan Ahmad Heryawan (Baraya) yaitu hanya 60 persen.

Ketua Baraya, Fenty Novitawati, Minggu 13 Juli 2014 mengatakan perolehan suara ini berkat kegigihannya melakukan konsolidasi dilapangan.

"Jujur kami sangat puas karena perolehan suara untuk pasangan Prabowo-Hatta melebisi target kami," kata Fenty.

Dari jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) Kabupaten Garut 1,8 juta jiwa, yang ikut berpartisipasi dalam pemilihan presiden dan wakil presiden ini hanya 1,2 juta jiwa. Sementara Prabowo-Hatta memperoleh 866.749 suara atau 70,28%.

"Adapun pasangan Jokowi-JK hanya meperoleh 365.502 atau 29,72% ", ungkap Fenty.

Fenty melanjutkan, terkait simpang siurnya hasil perolehan suara berdasarkan perhitungan cepat beberapa lembaga survei, timnya akan menunggu hasil resmi dari Komisi Pemilihan Umum pada tanggal 22 Juli 2014.

"Memang di Garut Prabowo-Hatta menang telak, tetapi untuk hasilnya secara nasional, kami menunggu pengumuman resmi KPU ", ujar dia. (adi/vivanews)


Masyarakat Kampar Galang Dana Bantuan Untuk Palestina

Posted: 12 Jul 2014 11:34 PM PDT


Bangkinang (13/7) - Kekejaman agresi militer israel yang menyerang warga sipil di Gaza- Palestina, terus menuai kecaman. Di Bangkinang, Lembaga Kemanusian Komite Nasional Untuk Rakyat Palestina (KNRP) Kabupaten Kampar, menggalang dana sebagai bentuk dukungan dan simpati kepada warga Gaza- Palestina pada pagi ahad (13/7).

Massa berkumpul di Taman Kota, kemudian melanjutkan aksinya dibeberapa titik simpang, dan di depan Plaza Bangkinang. Ketua KNRP Kabupaten Kampar Su'mirad ST menjelaskan, hingga saat ini sudah ratusan warga Gaza yang syahid akibat agresi militer Israel, yang sebagian besarnya merupakan anak- anak dan wanita.

Untuk itu sebagai bentuk dukungan kepada warga Gaza, KNRP Kampar melakukan penggalangan dana, " Sebagaimana informasi yang sudah sama- sama kita ketahui, saat ini warga Gaza sangat membutuhkan bantuan makanan dan obat- obatan. Insyaallah dana yang kita sumbangkan akan sangat membantu saudara- saudara kita disana ", terangnya.

Ditambahkannya, KNRP Kampar juga akan melakukan kerjasama dengan beberapa lembaga dan ormas, seperti Ikadi dan sekolah- sekolah untuk memaksimalkan pengumpulan dana. Khusus untuk hari ini dana yang terkumpul sebesar Rp. 18,841,600 dan satu buah cincin emas. Tampak hadir dalam Aksi penggalangan dana tersebut Ketua Ikadi Kampar, Tamaruddin,S.Pd.I, Ketua BSMI Kampar Dr.Zulfikri,S.pA, Wakil Ketua DRPD Kampar Syahrul Aidi dan Ketua Komisi 2 DPRD Kampar Indra Gamal S.Ag.

Indra Gamal menjelaskan kehadirannya merupakan bentuk dukungannya kepada warga Gaza, "Saya kira siapapun kita pasti akan mengecam dan mengutuk agresi militer yang dilakukan oleh Israel ini. Apalagi warga gaza merupakan muslim yang se-iman dan se-akidah dengan kita, dan disana ada masjidil Aqso yang merupakan kiblat pertama umat islam. Jadi kita harus memberikan dan membantu dengan apa yang kita bisa " terangnya. (@bang_delvin)

Jayapura Gelar Munasharah Palestina Terkumpul Puluhan Juta, Cincin, Kalung

Posted: 12 Jul 2014 11:20 PM PDT


Duka dan penderitaan masyarakat Palestina yang terus dibombardir oleh pemerintahan Zionis  Israel, ikut dirasakan oleh masyarakat Indonesia. Berbagai bantuan berupa dana, obat-obatan dan tenaga medis terus digalang. Tidak ketinggalan dalam upaya untuk meringankan beban masyarakat di Bumi Para Nabi itu, masyarakat di ujung Timur Indonesia, tepatnya di Ibukota Jayapura pun menggelar aksi solidaritas (munasharah) bagi Masyarakat Palestina. Acara yang dihelat oleh Lembaga Amil Zakat (LAZ) Dompet Sosial As-Salaam (DSA) ini berlangsung di Masjid Al-Ihsan kotaraja, Jayapura pada Ahad (13/7/2014).

Kegiatan ini diawali dengan penyampaian Tafsir Surat Al-Buruuj, yakni surat ke-85 Al-Qur'an oleh Ustadz Rifky Rifaat, Lc. Surat ini sangat tepat dibahas untuk menyikapi penderitaan masyarakat Palestina saat ini. Awal surat ini mengisahkan tentang pembesar negeri Najran yang menyiksa orang-orang mukmin hanya karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah. Orang-orang mukmin itu disiksa, dibunuh dan dibantai dengan cara memasukkan mereka ke dalam parit yang telah dinyalakan api dengan kayu bakar di dalamnya. Meski disiksa hingga nyawa mereka melayang,  orang-orang mukmin itu tetap teguh menjaga keyakinannya (aqidahnya). Allah menjanjikan surga kepada orang-orang beriman ini; dan mengancamkan azab dunia dan akhirat kepada orang-orang yang mendatangkan siksaan itu, jika mereka tidak bertobat.

Acara dilanjutkan dengan pemutaran film kekejaman kaum Zionis Israel terhadap masyarakat Palestina sembari dilakukan penggalangan dana. Alhamdulillah, dalam sekejap terkumpul dana sebesar Rp. 71.508.000,- berserta 2 cincin dan 1 gelang emas. Semua sumbangan ini akan secara langsung diserahkan ke Palestina melalui Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP).

Sebagaimana diketahui, aksi brutal tentara Zionis Israel yang membombardir Jalur Gaza Palestina telah mengakibatkan lebih dari 120 nyawa melayang, 500-an orang luka-luka dan ratusan rumah luluh lantak rata dengan tanah. Kebanyakan korban adalah dari anak-anak dan kaum perempuan. Dalam aksi yang sebagian besar dihadiri oleh para kader dakwah Jayapura ini juga dilaksanakan shalat ghaib bagi para syuhada yang gugur di Palestina. 

Dalam doa panjang yang dilaksanakan selepas shalat ghaib tidak sedikit hadirin yang meneteskan air mata demi mengenangkan beratnya penderitaan saudara-saudara mereka di Palestina.

Di antara lantunan doa mereka adalah:

"Ya Allah, Engkau Maha Mengetahui apa yang telah terjadi di Tanah Palestina. Di bumi para Nabi itu telah terjadi kezhaliman yang luar biasa.

Di sana saudara-saudara kami sedang dibantai, dibombardir dan diberondong peluru. Kapan pun maut mengintai saudara-saudara kami. Tidak sedikit, Ya Allah, di antara mereka adalah anak-anak...penerus masa depan agama-Mu yang suci.

Rabb, kami menyaksikan anak-anak harus kehilangan kakinya, kehilangan lengannya, sementara kami hanya bisa berdoa..tanpa kuasa mengulurkan tangan kami bagi mereka...

Kami menyaksikan seorang ibu bersimpuh menengadah kepada-Mu di reruntuhan puing-puing rumahnya yang rata dengan tanah...

Kami juga menyaksikan berapa banyak anak menjadi yatim, ibu-ibu menjadi janda karena ayah mereka/ suami mereka syahid dalam rangka mempertahankan aqidah dan tanah wakaf kaum muslimin itu...

Sementara itu, dunia saaat ini seolah hanya berdiam diri..
Maka ya Allah, satukan diri kami, kaum muslimin, untuk bisa menghentikan semua kezhaliman ini.

Jika mereka bermimpi bahwa Al-Aqsha akan dibebasakan oleh saudara-saudaranya dari Indonesia, maka Ya Allah, anugerahi kami pemimpin negeri ini yang mampu mewujudkannya...

Maafkan kami wahai saudara muslim di Palestina. Kami hanya bisa menyaksikan penderitaanmu dari jauh, tanpa kuasa mengulurkan tangan kamu. Ingin rasanya tangan ini mengapus air mata kalian, namun kami tiada kuasa. Hanya aksi kecil ini yang mampu kami persembahkan untuk mengurangi deritamu....."

(nardi/kabarpapuanet)


Real Count Sumbar: Prabowo-Hatta 78 %, Jokowi-JK 22 %

Posted: 12 Jul 2014 10:29 PM PDT


PADANG - Pasangan capres-cawapres Prabowo-Hatta meraih suara tertinggi di Sumatera Barat. Versi real count PKS, perole­han suara Prabowo-Hatta 78,53 persen. Sedangkan hasil hitung cepat (quick count) RRI, pasangan nomor urut 1 tersebut meraih suara 78,06 di Ranah Minang.

"Pak Prabowo berterima kasih dan memberikan apre­siasi yang setinggi-tingginya bagi masyarakat Sumatera Barat yang telah memberikan hak politik kepada Prabowo-Hatta. Hal itu disam­paikan beliau dalam rapat  yang diikuti pimpinan parpol pendu­kung dan jajaran tim peme­nangan pada Rabu, 9 Juli pukul 23.00 WIB," kata Irwan Prayitno, Ketua Tim Pemena­ngan Prabowo-Hatta Sumbar melalui sambu­ngan telepon dari Jakarta, Kamis (10/7).

Menurut Irwan, keme­nangan telak Prabowo-Hatta di Sumbar, menjadi perhatian khusus dan selalu menjadi bahan pembicaraan di rapat-rapat Tim Prabowo-Hatta di Jakarta. Ini tentu menjadi kebanggaan, bahwa masya­rakat Sumbar solid mendu­kung Prabo­wo-Hatta untuk sebuah peruba­han untuk penyelamatan Indo­nesia. Dia pun mengajak masya­rakat Sumbar  untuk mengawal kemenangan yang telah diraih Prabowo-Hatta. Hal yang sama juga akan dilakukan di daerah-daerah lain.

Selaku Ketua Tim Peme­nangan Prabowo-Hatta Sum­bar, Irwan juga mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada masyarakat Sumbar yang telah memilih pasangan nomnor urut 1 di Pilpres, 9 Juli 2014. Capaian itu tentunya juga tak terlepas dari kerja seluruh tim peme­ nangan, baik tingkat provinsi, kota/kabupaten yang turun bersama hingga ke kecama­tan, kelurahan/desa, bahkan ke rumah-rumah warga. "Ini adalah buah keper­cayaan masyarakat dan juga kerja tim," kata anggota Dewan Syuro PKS tersebut.

Tertinggi di Kabupaten Solok

Hasil perhitungan dari berkas C1 yang diterima seluruh saksi di Sumbar, pasangan capres cawapres Prabowo-Hatta unggul di 18 kabupaten/kota di Sumbar kecuali Kabupaten Kepu­lauan Mentawai. Pero­lehan suara terting­gi didapat di Kabupaten Solok 85 persen dan terendah di Ka­bupa­ten Dharmasraya 65,78 persen.

Rincian hasil perhi­tungan suara pemilihan umum presiden yang dihimpun saksi PKS me­nyebar, mulai dari angka 70 persen hing­ga 80 persen untuk pasa­ngan Prabowo-Hatta. Berikut hasil perhi­tungan suara di kabu­pa­ten/kota lainnya di Sumbar.

Kota Pariaman men­da­patkan perolehan 83,59 persen suara,  Kabu­paten Padang Pariaman 78,33 persen suara, Paya­kumbuh 79,90 persen suara, Padang Panjang 81,14 persen suara, Solok Selatan 80 persen suara, Sawah­lunto 77,94 persen suara, Kota Solok 83 persen suara, Kabupaten Pesisir Selatan 72 persen suara, Kota Padang 78,98 persen suara, Kabupaten Tanah Datar 78 persen suara, Kabupaten Pasa­man 79,4 persen suara, Kabu­paten Pasbar 75,9 persen suara, Kabupaten Sijunjung 77 persen suara, Kota Bukitinggi 80,59 persen suara dan Kabupaten Limapuluh Kota 79,84 persen suara.

Sementara itu di kubu Joko Widodo-Jusuf Kalla, kemenangan hanya diraih di Kabupaten Kepulauan Mentawai yaitu dengan persentase 21 persen untuk Prabowo-Hatta dan 79 persen untuk Jokowi-JK. Semen­tara, untuk Sumbar sendiri perhitungannya adalah 75 persen untuk Prabowo-Hatta dan 25 persen untuk Jokowi-JK.

Terkait hasil pilpres di Sumbar ini, Ketua DPW PKB Sumbar Febby Dt Bangso Putiah mengatakan bersyukur dengan hasil secara nasional, dimana pasangan Jokowi -JK versi tujuh lembaga survei meraih keme­nangan, meskipun di Sumbar belum berjaya. PKB merupakan partai pengusung pasangan Jokowi-JK pada pilpres 2014 ini.

"Sebagai pengusung kami juga merasa malu. Ini artinya kami belum bekerja secara maksimal," ucap Febby, Kamis (10/7).

Disebutkannya, adanya orang sumando yang menjadi calon wakil presiden ternyata tidak berpengaruh terhadap pilihan masyarakat.

Sementara itu, Sekretaris DPW Partai Nasional Demokrat Sumbar Marhadi Efendi yang juga mengusung pasangan Jokowi-JK beranggapan masya­rakat Sumbar lebih memilih pemimpin yang begaya parlente dibanding yang merakyat.

"Ini adalah kenyataan, Jokowi-JK tidak begitu disukai di Sumbar," ucapnya.

Sementara itu Ketua DPW PAN Sumbar Asli Chaidir mengatakan kemenangan yang diraih Prabowo-Hatta di Sumbar ini sudah diprediksi dari awal.

"Hasilnya memang seperti permainan Jerman dan Brazil 7-1. Dari awal kami sudah memprediksi kemenangan itu berada di kubu Prabowo. Dikare­nakan sosok Prabowo-Hatta yang cocok dengan keinginan masya­rakat Sumbar. Kemudian pro­gram-program yang ditawar­kan ini menarik perhatian masya­rakat," ucap Asli.

Di Kabupaten Sijunjung, Prabowo-Hatta unggul di delapan kecamatan yang ada. Kecamatan Sijunjung Prabowo-Hatta meraih 16.358 suara dan Jokowi-JK 3.986 suara. Kecamatan Koto VII, pasangan nomor urut satu unggul dengan perolehan sementara 11.740 suara dan pasangan  nomor urut dua meraih 3.014 suara. Di Kecamatan Lubuk Tarok, Prabowo-Hatta  4.691 suara dan pasangan Jokowi-JK 2.626 suara.

Selanjutnya Kecamatan Sum­pur Kudus, Prabowo-Hatta meraih 8.570 suara dan Jokowi-JK 4.047 suara. Kecamatan Kupitan, nomor urut satu ini mengantongi 4.641 suara dan Jokowi-JK 1.234 suara.

Kecamatan Kamang Baru, Pabowo-Hatta meraih 13.282 suara dan Jokowi-JK 6.832 suara. Sementara di Kecamatan Tanjung Gadang, Prabowo-Hatta meraup 8.788 suara dan pasangan Jokowi-JK 1.908 suara. Sedangkan Kecamatan IV Nagari, Prabowo-Hatta mengantongi 6.079 suara dan Jokowi-JK 924 suara. [Haluan 11 Juli 2014/pkspadang]


Tim Jokowi Sesumbar Raih 70%, Ternyata Prabowo yang Menang 55,64% di Kandang Banteng Kuningan

Posted: 12 Jul 2014 09:46 PM PDT


Meski KPU Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, belum mengumumkan real count hasil penghitungan suara pemilihan presiden (Pilpres), namun bisa dipastikan perolehan suara PDIP dan koalisinya gagal memenuhi target.

Alih-alih mencapai target 70 persen seperti yang selama ini disuarakan tim pemenangan Jokowi-JK, kemungkinan besar suara yang diraih pasangan nomor urut 2 tersebut di Kabupaten Kuningan sekitar 44,36 persen. Sedangkan nomor urut 1, Prabowo-Hatta berhasil mendulang 55,64 persen.

Berdasarkan data yang diperoleh Radar Cirebon (Grup JPNN), jumlah pemilih di Kota Kuda yang tercatat di daftar pemilih tetap (DPT) sebanyak 848.190. Jumlah suara sah 560.334, jumlah suara tidak sah sebanyak 8.936, dan tempat pemungutan suara (TPS) yang ditetapkan oleh KPU tercatat ada 2.271 buah di seluruh Kabupaten Kuningan.

Pasangan nomor urut 1 memperoleh 311.752 suara, dan Jokowi-JK meraih 248.582 suara. Angka partisipasi pemilih Pilpres yakni 66,68 persen.

Pemerhati politik, Syarifudin menilai, tidak tercapainya target oleh tim pemenangan Jokowi-JK di Kota Kuda dipengaruhi beberapa faktor. Antara lain kurang optimalnya peran mesin partai dan koalisinya.

Kemudian relawan yang dibentuk tidak mampu menembus simpul-simpul pemilih fanatik PDIP yang selama ini menjadi lumbung suara, ditambah lagi kurangnya koordinasi antar pucuk pimpinan tim pemenangan.

"Pergerakan tim pemenangan dan koalisinya tidak mampu meyakinkan masyarakat Kuningan. Sehingga suara yang diperoleh jauh dari target yang sudah dicanangkan," katanya, kemarin.

Dia melihat, beberapa kecamatan yang selama ini dikenal basis pendukung partai berlambang banteng gemuk dalam lingkaran mulai memudar. Misalnya, Kecamatan Cilebak, dan Subang. Di dua kecamatan tersebut, suara PDIP tergerus.

"Ini menunjukkan kantong-kantong tradisional suara PDIP mulai diambil alih oleh partai lain. Di Subang saya melihat, pasangan nomor urut 1 berhasil mengungguli nomor urut 2 dengan angka signifikan. Padahal siapapun tahu jika Kecamatan Subang selama ini menjadi lumbung suara bagi PDIP," ujarnya. (Radar Cirebon/Suaranews)

LSI Tak Berani Dibubarkan jika Surveinya Salah

Posted: 12 Jul 2014 09:07 PM PDT


JAKARTA - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) tidak berani menerima tantangan Puskaptis. Tantangan yang dimaksud adalah membubarkan diri jika hasil quick count Pilpres 2014 mereka tidak sesuai dengan hasil resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang akan diumumkan pada 22 Juli.

Ketika ditanya wartawan perihal berani atau tidak menanggapi tantangan membubarkan diri Peneliti LSI, Aji Alfarabi mengelak. "Kami perusahaan dari tahun 2004, kami juga harus menjaga kredibilitas kami di internal," kata Aji, Sabtu (12/7/2014).

Dia juga tidak menjawab ketika ditanya apakah pertaruhannya terlalu besar jika survei yang dimilikinya ternyata salah. "Bukan berarti yang berani itu benar," kata Aji.

Aji dalam diskusi yang berlangsung hari ini mengakui bahwa LSI terikat kontrak politik dengan Jokowi-JK. Dia menolak untuk menyebutkan berapa besar nilai kontrak dari capres-cawapres tersebut.

Direktur Eksekutif Pusat Kajian Pengembangan dan Kajian Strategis (Puskaptis) Husen Yazid menantang lembaga survei lainya. Tantangan tersebut hingga saat ini belum ada yang berani menanggapi oleh lembaga survei yang memenangkan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Total ada tujuh lembaga survei  dan satu lembaga penyiaran yang menyelenggarakan quick count yang mencatat kemenangan Jokowi-JK, yaitu SMRC, LSI Denny JA, CSIS-Cyrus Network, Litbang Kompas, Indikator Politik, RRI, Populi Center, dan Poltracking. (ful/okezone)

BACA: Puskaptis Tantang LSI Cs Bubar Setelah Pengumuman KPU 

Membongkar 'Keanehan' Quick Count SMRC-LSI yang Menangkan Jokowi-JK

Posted: 13 Jul 2014 06:29 AM PDT


Oleh Tras Rustamaji

Tampaknya saya harus buat notes mengenai quick count ini karena ada beberapa teman yang minta penjelasan. Baiklah, saya tuliskan yang runut biar mudah dipahami.

Teman-teman facebook saat ini mungkin mengenal saya sebagai pendukung Prabowo. Ya memang betul saya memilih Prabowo, tapi lihat di timeline saya, saya tidak pernah melakukan kampanye hitam kepada siapapun. Tapi please untuk urusan data statistik tolong inget saya bukan sebagai pendukung capres, tetapi sebagai penikmat matematika, sebagai juara matematika semasa di sekolah dulu, peserta Olimpiada Matematika di Jerman. Karena itulah saya tertarik mengamati quick count ini.

Setiap pemilu saya tertarik untuk 'menilai' lembaga-lembaga survey dgn membandingkan ramalan vs hasilnya. Dan berikut ini yang ingin saya 'nilai'.

(gbr1)

Seperti terlihat dari data survey di atas, ada 16 lembaga survey yang menjagokan Prabowo dan 4 survey yang menjagokan Jokowi.  Lembaga Survey manakah yang paling akurat? Saya nggak mau nunggu sampai KPU selesai menghitung suara, saya percaya quick count. Dan saya pilih SMRC sebagai rujukan quick count kali ini. SMRC dalam quick count ini mengambil sejumlah 4000 TPS sebagai sample, yang mana sudah bisa dianggap cukup. Tapi bukan cuma nilai suara akhir yang dipajang di TV yang saya pantau, saya melototin data real time yang ditampilkan di http://www.komunigrafik.com/pilpres2014/stabilitas.php yang selalu update setiap ada data baru masuk.

Kurva stabilitas ini sangat penting dalam menilai hasil quick count sementara. Dengan memantau kurva stabilitas data, maka jelas terlihat volatilitas data, seperti terlihat pada grafik di bawah in yang saya capture pada pukul 13.05

(gbr2)

Seperti terlihat di atas, pada data awal Jokowi unggul 90%:10% di 6 tps pertama yang dimasukan datanya, kemudian berangsur-angsur turun sampai di titik sekitar 60-66 TPS di mana terjadi perpotongan kurva yang menandakan suara Prabowo:Jokowi 50:50.

Kemudian setelah data masuk 66-84 TPS suara prabowo sekitar 60%:40%. Hal ini sesuai dengan tweet dari @saifulmujani di bawah ini yang menyebutkan pada "Hasil QuickCount SMRC pukul 11:58 - PH 63.78% JJ 36.22%. Data masuk 1.65%."

(gbr3)
Dan selanjutnya Prabowo unggul terus dengan nilai yang masih variative, sampai pada pukul 13:05 di mana gambar kurva stabilitas suara di atas saya ambil. Dan saat itu sesuai dengan tweet smrc ,"Hasil QuickCount SMRC pukul 13:05 - PH 52.94% JJ 47.06%. Data masuk 13.78%."

(gbr4)
Pada saat itu sebetulnya kurva suara sudah mulai stabil di mana Prabowo unggul sekitar 53%:47% seperti tweet smrc pada jam 13.05 tsb, tetapi dengan margin error 6.5% (? yg benar margin error 0,62%), maka selisihnya 6% masih lebih kecil daripada margin error nya. Data yang masuk saat itu 13,78% (dari 546 TPS)

Pada saat itu sebetulnya saya sudah ingin mengambil kesimpulan bahwa Prabowo yang menang dengan melihat hasil quick count SMRC tsb karena seperti terlihat pada stabilitas suara sudah mulai datar, namun saya masih ingin menunggu data berikutnya supaya lebih yakin.

Tetapi sesuatu yang aneh terjadi. Pada saat grafik refresh terjadi (buat yang paham IT, ada AJAX call yang mengupdate data dan grafik) dan hasilnya berbalik 180 derajat, seperti pada gambar di bawah:

(gbr5)
Seperti terlihat pada gambar di atas pada jam 13:19 posisi suara sekarang adalah 47.3% : 52.7% untuk keunggulan Jokowi dengan jumlah suara masuk 17.65% dari sebelumnya 13.78%.

Hal tersebut berarti dalam waktu 14 menit tersebut ada tambahan data 3.87% atau sekitar 154 TPS. Dengan penambahan suara tersebut suara Prabowo turun sebesar 5.64% sedangkan suara Jokowi naik sebesar 5.64%!

Maka dugaan saya adalah data yang baru masuk adalah dari kantong-kantong Jokowi. Tetapi saya perhatikan data-data dari kantong Jokowi sudah masuk lebih dahulu seperti Papua, Sulawesi, Bali, Kalimantan, dan Indonesia Timur pada umumnya. Hal ini bisa dilihat dari peta berwarna merah yang mendominasi pada tahap awal quick count. Intinya SMRC harus terbuka mengenai data apa yang masuk pada pukul 13.05-13.19 tsb.

Dan yang lebih aneh sebetulnya adalah kurva stabilitas suara jadi berubah! Tidak ditemukan lagi posisi cross (persilangan) di mana Prabowo menyalib Jokowi dan terus unggul sampai data ke 546 seperti pada kurva sebelumnya (lihat gbr2), dan digantikan dengan kurva seperti di bawah ini:

(gbr6)

Kurva Stabilitas (2) menunjukan bhw Prabowo tdk pernah menyalip JKW --- padahal faktanya menyalip

Hal inilah yang membuat saya bingung. Seharusnya di dalam kurva stabilitas suara tetap menunjukkan adanya posisi di mana Prabowo sempat unggul pada rentang data 68-546 seperti pada gambar sebelumnya. Kenapa jadi hilang bagian kurva yang menyatakan Prabowo sempat unggul?  Apa penjelasan logisnya?

Saya tidak bisa memastikan, tetapi yang jelas ada 'koreksi' data terhadap data sebelumnya. Hal ini yang harus dibuka oleh SMRC. Tanpa keterbukaan akan menyebabkan spekulasi.

Ada satu lagi, tapi ini mungkin di luar metodologi dan statistik tetapi mungkin bisa mempengaruhi quality: seperti terlihat di tweet SMRC di bawah ini, sedianya quick count akan dimulai pukul 13:00 WIB tetapi ternyata pada pukul 11.33 sudah mulai menampilkan data.

(gbr7)
Karena kejanggalan pada Quick Count SMRC ini akhirnya saya harus menunggu hasil KPU untuk bisa meneruskan rencana saya untuk menilai lembaga survey yang saya sebutkan di atas.

Demikian tulisan saya ini semoga bermanfaat. Mohon koreksinya kalau ada yang salah. Terimakasih.

***

UPDATE1:

Setelah TERBONGKAR PENIPUANNYA, GRAFIK ITU DIRUBAH

BACA: Ketahuan Manipulasi, Hari ini Data Quick Count SMRC-LSI Diupdate! 


UPDATE2:

SETELAH DIRUBAH, KETAHUAN LAGI KALAU GRAFIK YANG DIRUBAH ADALAH "FAKE" ALIAS PALSU. AKHIRNA WEB GRAFIK ITU SEKARANG TIDAK BISA DILIHAT LAGI. GRAFIKNYA HILANG!

Ini capture GRAFIK SMRC-LSI HILANG ... http://www.komunigrafik.com/pilpres2014/stabilitas.php




Forum Rektor Indonesia: Burhanudin tak Sesuai Kaidah Akademik

Posted: 12 Jul 2014 08:33 PM PDT


JAKARTA -- Forum Rektor Indonesia mengecam pernyataan Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi. Pernyataan itu dinilai sebagai bentuk keberpihakan dalam sebuah metode kuantitatif riset.

Ketua Forum Rektor Indonesia, Prof Laode M Kamaluddin menjelaskan, pernyataan tersebut mengandung aroma keberpihakan. Dalam metode riset kuantitatf, itu dikatagorikan bias statement dari pelaku peneliti.

"Padahal yang menjadi syarat untuk menjadi peneliti harus objektif dengan data real dan opini pelaku peneliti tidak boleh dijadikan opini. Oleh karena itu pernyataan tersebut ditolak karena tidak sesuai dengan kaidah statistik yang dianut di dunia akademis," papar Laode, Sabtu (12/7).

Ia menuturkan, sebaiknya media massa melakukan diskualifikasi kepada lembaga seperti itu. Sekaligus membatalkan pernyataan orang yang bersangkutan.

"Oleh karena empat hari terakhir ini lembaga-lembaga survei penelitiannya sudah menurunkan martabatnya sendiri. Maka sebaiknya media massa berpaling pada data real count," imbuhnya.

Sebelumnya, Burhanuddin mengaku sangat yakin dengan hasil hitung cepat yang dilakukan lembaganya. Indikator menunjukkan kemenangan Joko Widodo-Jusuf Kalla dengan 52,95 persen. Sementara Prabowo-Hatta hanya mendapat 47,05 persen.

Terlebih lagi, lanjut dia, banyak lembaga survei mainstream lain yang juga menunjukkan hasil serupa.

"Kalau hasil hitungan resmi KPU nanti terjadi perbedaan dengan lembaga survei yang ada di sini, saya percaya KPU yang salah dan hasil hitung cepat kami tidak salah," kata Burhan, Kamis (10/7).

*ROL

Kunjungan Tak Lazim, Clinton Diduga Intervensi Pilpres

Posted: 12 Jul 2014 07:51 PM PDT


Jakarta - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Bill Clinton akan mendatangi Indonesia. Namun kunjungan itu menimbulkan spekulasi bagi sebagian pihak.

Penasihat pasangan Prabowo-Hatta, Letjen TNI (Purn) Suryo Prabowo menilai kedatangan Bill Clinton ke Indonesia diduga untuk mengintervensi Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkait Pilpres 2014.

"Ini bukan kunjungan biasa tapi kunjungan politik yang dapat mengintervensi penghitungan suara pilpres oleh KPU," kata Suryo dalam keterangan persnya, Sabtu (12/7/2014).

Menurutnya, kunjungan Clinton itu tidak lazim dan dinilai berbahaya bagi independensi KPU. Pasalnya Indonesia masih dalam posisi masa transisi pemerintahan dan baru selesai melakukan pilpres.

"Clinton memang bukan Presiden Amerika lagi, tapi jangan lupa dia menjadi Presiden Amerika karena dibantu oleh James Riyadi. Semua orang tahu pengusaha Indonesia James Riyadi saat ini menjadi salah satu sponsor pasangan Jokowi-JK," ungkapnya.

Lawatan tersebut juga patut diwaspadai karena sejumlah perusahaan Amerika masih bermasalah dengan UU Minerba.

"Mereka pasti tahu Prabowo sangat konsen dengan pengelolaan sumber daya alam Indonesia. Ini yang ditakuti mereka. Kemarin mereka kirim wartawan Allan Nairn untuk menghadang laju Prabowo. Sekarang mereka kirim Clinton," imbuhnya.

Suryo mengingatkan pemilu kali ini bukan hanya persaingan antara Prabowo dan Jokowi tetapi antara perlawanan Indonesia terhadap kekuatan asing.

"Kita perlu menjaga dan mengawal KPU agar benar-benar independen dan terhindar dari intervensi asing dalam melakukan penghitungan suara. Kalau Prabowo kalah, ya itu artinya pihak asing yang menang," pungkasnya. [mes/inilah]

Abraham Samad: Quick Count Berpihak, Percaya KPU

Posted: 12 Jul 2014 07:48 PM PDT


Jakarta - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad menyatakan tidak mempercayai hasil hitungan cepat (quick count) lembaga survei. Sebab, lembaga survei sudah memihak kepada salah satu capres-cawapres.

Untuk itu, Samad menyatakan dirinya menunggu penetapan resmi presiden terpilih 2014-2019 dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) selaku penyelenggara Pilpres pada 9 Juli 2014 kemarin.

"Saya rujukannya real count. Karena quick count sudah berpihak. Jadi yang jadi rujukan KPU," kata Samad, di kantor KPK, Jakarta, Jumat (11/7/2014).

Selain itu, Samad yakin bahwa KPU tidak akan bisa diintervensi salah satu kandidat capres-cawapres. Untuk itu, lanjut Samad, bakal menunggu keputusan resmi dari pihak KPU mengenai pemenang Pilpres.

"Saya yakin masih percaya KPU. Karena belum ada indikasi (kecurangan)," tegas Samad. [mes/inilah]


Fadli Zon Ajak Timses Jokowi JK Buka-bukaan Soal Form C1

Posted: 12 Jul 2014 05:00 PM PDT


JAKARTA--Pasangan Calon Presiden/Wakil Presiden, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, mengklaim unggul tipis atas pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla melalui "real count" yang dilakukan Koalisi Merah Putih hingga Jumat pukul 18.01 WIB.

Sekretaris Tim Pemenangan Prabowo-Hatta, Fadli Zon, di Jakarta, Kamis, menyatakan berdasarkan data update sampai pukul 18.01 WIB, suara yang masuk melalui tabulasi sebanyak 67% atau 88.529.510.

"Prabowo-Hatta 51,58% dan Joko Widodo-Jusuf Kalla 48,42%," katanya.

Ia menegaskan pihaknya tidak bisa memastikan suara yang masuk itu setiap hari, karena masukan data masih dalam proses. Penghitungan yang dimilikinya itu berdasarkan perhitungan resmi berbasis form C1 atau "real count".

Selain itu, ia juga mengajak tim sukses Joko Widodo-Jusuf Kalla untuk buka-bukaan soal form C1 guna memastikan suara tersebut.

Ia menyebutkan pihaknya sekarang konsentrasi untuk mengawal surat suara dan optimistis akan memenangkan Pilpres setelah melihat real count yang ada.

"Seperti quick count menyatakan di Sumatera Barat, Prabowo-Hatta kalah, faktanya 70%, demikian juga di Sumatera Utara, Prabowo-Hatta menang sesuai real count yang ada," katanya.

Sebelumnya pada Kamis (10/7), tim kampanye nasional pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, mengklaim capres nomer urut 1 itu unggul tipis dari Joko Widodo-Jusuf Kalla berdasarkan perhitungan resmi berbasis form C1 atau real count.

"Sejak TPS ditutup, pusat tabulasi tim Prabowo-Hatta sudah mengumpulkan suara. Dari data per pukul 18.20 WIB, terkumpul 82.975.065 suara atau sekitar 60% dari total jumlah pemilih," kata Ketua Tim Kampanye Nasional Bidang Data dan Saksi, Taufik Ridho.

Hasilnya, pasangan Prabowo-Hatta mendapat 42.974.556 suara atau 51,67%, sementara pasangan nomor urut 2 Jokowi-JK dipilih oleh 40.100.509 pemilih atau 48,33%.

Ia menambahkan data itu akan terus bergerak setiap 10 menit. Jika terkumpul 60% data, maka raihan suara tidak akan berubah.Kendati demikian, kata dia, data tersebut tidak dijadikan klaim secara mutlak karena keputusan resminya ada di KPU.

Dari data yang ada, Prabowo-Hatta unggul di provinsi di Indonesia Barat, seperti Nangroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Banten, Nusa Tenggara Barat (NTB), Gorontalo dan Maluku Utara.

Ia menambahkan daerah pertarungan keduanya ada di Jawa dan di Jawa Barat atau provinsi dengan jumlah pemilih paling besar, Prabowo-Hatta unggul dengan margin yang cukup jauh.

"Kita menang di Jawa Barat, juga provinsi-provinsi yang jumlah pemilihnya banyak, sementara mereka (pasangan Jokowi-JK) unggul di daerah yang penduduknya sedikit," katanya.

Ia menjelaskan pihaknya menyebarkan 470 saksi yang disebar di setiap TPS dan data dari para saksi PKS telah disetorkan ke pusat tabulasi di Jakarta.

Rencananya, data untuk internal itu tidak dipublikasi, data ini untuk pembanding perhitungan resmi di KPU.

Pemilu Presiden dan Wapres 9 Juli 2014 diikuti oleh dua capres dan cawapres, yaitu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Sumber : Antara

Anis Matta sebut serangan Israel seperti perang Badar

Posted: 12 Jul 2014 03:32 PM PDT


Jakarta – Para Petinggi koalisi Merah Putih yang mendukung pasangan capres dan cawapres, Prabowo Subianto - Hatta Rajasa ikut meramaikan aksi sosial menggalang dukungan untuk Palestina. Mereka pun melakukan orasi di sekitar Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat.

Dalam aksi ini juga dihadiri capres Prabowo Subinto. Selain itu, para petinggi koalisi, yaitu Presiden PKS Anis Matta , Ketum Golkar Aburizal Bakrie (Ical), Politisi PKS Hidayat Nur Wahid dll.

Menurut Ical, kekejaman Israel kepada Palestina harus segera dihentikan. Dia pun mengajak para warga untuk aktif dalam aksi ini.

"Saudara-saudara, dalam bulan suci ini, saudara kita di Palestina diserang dengan cara yang keras. Mengakibatkan anak-anak jadi korban serangan Israel. Maka itu itu kita harus tampakkan ke saudara kita, yakin mereka bisa membebaskan dari antek-antek zionis," kata Ical di lokasi, Jumat (11/7).

Selain itu, Anis Matta juga meminta agar Indonesia harus sumbangkan jiwa dan pikiran untuk Palestina. Dia bahkan menyebut kekerasan Israel seperti perang Badar di zaman Nabi Muhammad SAW.

"Kita hadir menegaskan posisi kita sebagai muslim terbesar di dunia. Jiwa pikiran kita untuk Palestina. Kekerasan Israel itu mengingat kepada Perang Badar di zaman Rasulullah. Maka itu Kita berikan doa kita dan dana kita," terang Anis.

Sebelumnya, dalam aksi ini, Prabowo rela gelontorkan kocek pribadinya. "Saya hari ini komit sumbangkan Rp 1 miliar dana pribadi saya," tegasnya.

Ical juga turut menyumbang. "Saya juga sumbangkan Rp 1 miliar," ujar Ical. [bal]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar