Sabtu, 19 Juli 2014

PKS PIYUNGAN

PKS PIYUNGAN


Operasi "Ain Saalisah" Al-Qassam

Posted: 19 Jul 2014 03:30 PM PDT


Asy-Syahid Mu'min Abu Dan, yang meninggal dunia hari ini (19/7/2014) di dalam sebuah operasi serang hendap yang dilakukan Brigade Izzuddin Al-Qassam ke atas kawasan Ain Saalisah.

Dalam serang hendap tersebut Brigade Izzudin Al-Qassam berjaya meletupkan 3 buah jeep dan membunuh 6 orang tentera Israel manakala mencederakan 3 yang lain.

Seorang syahid, dan 11 yang lain pulang ke Gaza dengan selamat.

Penganalisis ketenteraan Israel mengatakan, keberhasilan penyelinapan oleh tentera Hamas ke dalam Gaza (operasi Ain Saalisah) menjadi satu penghinaa besar bagi tentera Israel.

Gaza 11:15 PM

Sumber: (QudsN, Aman Palestin)

Sosok Abdillah Onim, Relawan Indonesia Jurnalis tvOne di Garda Depan Gaza

Posted: 19 Jul 2014 03:23 PM PDT


Menjadi relawan kemanusiaan di tanah jihad, memang penuh suka dan duka. Hal ini seperti yang dialami oleh Abdillah Onim, relawan MER-C yang menetap di Gaza, Palestina. Relawan Indonesia untuk Palestina yang juga merupakan Jurnalis TVOne ini adalah putra tanah Galela, Maluku Utara.

Onim kini menjadi target tembak Israel karena selalu menjadi yang terdepang dalam mengabarkan situasi di Gaza melalui stasiun TVOne. Sementara wartawan dari luar dipersulit bahkan dilarang untuk memasuki kawasan jalur Gaza oleh militer Israel.

Awalnya Abdillah Onim adalah pria lajang yang mulai berangkat ke Gaza pada tahun 2009. Ia memang memiliki keinginan menikahi wanita Gaza, ia pun berusaha keras mencari pendamping hidup dibantu teman-temannya di Gaza.

"Waktu itu saya masih bujang, saya memang bertekad untuk mencari jodoh di Gaza. Dibantu dengan teman dan pejabat yang ada di sana saya dibantu untuk berta'aruf dengan muslimah di sana. Saya berta'aruf dengan muslimah di 4 wilayah Jalur gaza; jalur gaza Selatan, jalur Gaza tengah, Gaza City dan jalur Gaza utara," kata Abdillah Onim sebagaiman dikutip dari voa-islamdotcom.

Seperti mimpi, dirinya yang berasal dari ujung timur Indonesia, akhirnya bisa menikahi muslimah di tanah jihad Gaza, Palestina. Nama muslimah itu adalah Rajaa, seorang hafizhah (penghafal Al-Qur'an) nan cantik jelita.

"Jodoh itu takdir dari Allah Ta'ala, saya dari daerah di ujung timur Indonesia dan mendapat jodoh seorang muslimah dari negara lain yang asli Palestina dan tinggal di Jalur Gaza. Saya juga pemuda pertama dari Indonesia yang melangsungkan pernikahan di Jalur Gaza. Saya merasa ini karunia yang luar biasa, karena Allah benar-benar memberikan imbalan bagi hambaNya, apalagi saya hanya seorang yang menjalankan misi kemanusiaan," ungkap pria asal Galela ini.

Sebagai seorang relawan kemanusiaan, tentu dirinya memiliki berbagai keterbatasan, terutama soal materi. Hal ini yang membuatnya ketar-ketir, jelang pernikahan. Namun tak lama, berbondong-bondong bantuan datang dari arah yang tak disangka-sangka. Di sinilah ia merasakan pertolong Allah itu turun kepada hambaNya yang ingin melaksanakan sunnah yang suci dan demi menjaga iffah.

"Saya juga merasakan bagaimana pertolongan Allah itu turun, apalagi saat saya membutuhkan mahar, itu benar-benar 'tangan ' Allah yang membantu. Kondisi saya benar-benar dalam keterbatasan, apalagi saya sebagai relawan, tidak berharap gaji lalu menikah di wilayah konflik yang biaya hidupnya itu sangat tinggi. Mahar saya sampai puluhan juta, saya sudah jual kambing tetapi tidak cukup dan subhanallah hanya dalam waktu dua jam, saya berhasil mengumpulkan mahar itu yang totalnya sekitar sembilan puluh juta lebih," tuturnya.

Alhamdulillah, dari pernikahan Abdillah Onim dengan muslimah Gaza ini dikaruniai Allah seorang putri mungil yang kini berusia dua tahun, bernama Marwiyah Filindo.

"Ini anak pertama saya, putri pertama keturunan Indonesia walaupun lahir di Jalur Gaza, namanya Marwiyah Filindo," ucapnya.

Setelah berada di Gaza selama lebih dari dua tahun, Abdillah diberikan cuti, hal ini dimanfaatkannya untuk berkunjung ke kampung halamannya di Galela, Maluku Utara bersama istri dan anaknya.

Namun, saat ditanya mengapa tak menetap di Indonesia saja, ia mengaku tidak mampu tinggal di Indonesia. Bukannya tak cinta tanah air, hal ini lantaran lingkungan dan sisi keislaman di negeri ini berbeda jauh dari Gaza.

"Kalau untuk tinggal di Indonesia, saya dan istri saya sepertinya tidak mampu. Karena karakter dan budaya hidup di Indonesia dengan palestina itu sangat berbeda terutama dari sisi keislaman. Jadi saya lebih memilih untuk mendidik dan membesarkan anak-anak di sana," jawabnya.

Abdillah Onim pun semakin kokoh tekadnya untuk tinggal di Gaza membesarkan anaknya, ia tak peduli meskipun serangan Zionis Israel sewaktu-waktu bisa mengancam.

"Alhamdulillah istri saya seorang hafizhah dan seluruh keluarga saya di Jalur Gaza itu hafizh dan hafizhah jadi saya lebih memilih membesarkan anak-anak di sana dan kalau ada rezeki mau bangun rumah di sana. Tapi insya Allah akan bolak-balik ke Indonesia," tutupnya. (voa-islam)


Laporan Jurnalis Indonesia dari Front Depan Pertempuran di Gaza

Posted: 19 Jul 2014 06:46 AM PDT

Pasukan Israel kocar-kocir menghadapi Brigadi Izzuddin Al-Qassam

Gaza City,19/7. Tank israel belum berhasil merangsek ke Gaza krn sudah di halangi oleh oleh pejuang di Gaza, saat ini sdg terjadi perang front/saling berhadapan antara militer israel dg pejuang di Gaza. Sepasukan pejuang Palestina mengelabui militer israel dg memasuki terowongan dan mereka muncul/keluar di belakang tank dan pasukan israel di Gaza tengah, saat ini militer israel sdg terkepung.

Perang sengit, suara tembakan tank, suara roket, bom dan RJP diiringi suara tembakan dari kedua kubu, 2 militer israel di tembak mati oleh sniper pejuang Gaza dan 4 luka kritis, tank2 di hancurkan oleh ranjau anti tank. Sasaran tembak militer israel adalah anak,lansia,wanita,warga sipil dan rmh warga sipil sedangkan sasaran tembak Pejuang Gaza adalah militer israel dan markaz2 militer israel. Jika Militer israel nekat masuk Gaza,mereka tidak akan dapat keluar,maka Gaza adalah kuburan masal bagi militer israel dan banjir darah,tegas brigade Qossam.

Militer israel berperang perhari dibayar 200 USD (Rp.2 juta di bekali pampers), sedangkan Pejuang di Gaza, berperang krn Allah swt demi Alaqsa dan mereka berbuka puasa dan santap sahur dg kurma dan air putih, dan mereka pantang pulang.


Khusus hari ini, lebih dari 50 warga sipil Gaza tewas, rumah-rumah warga Gaza rata dg tanah, sebagian dari korban masih berada di reruntuhan hingga saat ini. 1 unit rumah sakit pun jd sasaran roket israel, terpaksa tim medis dan para pasien berhamburan keluar dari rumah sakit di Beit Haboun Gaza Utara.

Mohon doakan selalu, saat ini Gaza butuh doa!!doa!!

Info, walau Gaza di hujani roket oleh israel tapi tim relawan asal Gaza tetap mendistribusikan bahan makanan,obat2an dan bantuan uang cash bagi pasien korban perang, karena mereka butuh bantuan.

Abdillah Onim
Jurnalis Indonesia saat ini di Gaza





 *Info terkini, Foto, video, FB Abdillah Onim Journalist: Fb: https://www.facebook.com/pages/Abdillah-Onim/340349149452297?ref=tn_tnmn

Bawaslu Rekomendasikan Pemilu Ulang 5.802 TPS di Jakarta

Posted: 19 Jul 2014 06:29 AM PDT


Jakarta - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI Jakarta, merekomndasikan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Daerah Jakarta melakukan pemilihan ulang di 5.802 Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Ketua Bawaslu DKI Jakarta, Mimah Susanti, mengatakan dirinya mengendus adanya berbagai kejanggalan saat pencoblosan di sejumlah TPS wilayah ibu kota.

Oleh karenanya, berdasarkan surat edaran Bawaslu DKI Jakarta nomor 276/BawasluProv-DKIJakarta/VII//2014, yang ditujukan kepada KPU DKI Jakarta, Bawaslu meminta agar KPU segera menindaklanjuti temuan dugaan pelanggaran itu.

"Bawaslu melihat adanya kesalahan yang dilakukan petugas KPPS yang mencoblos hanya dengan menggunakan KTP atau identitas lainnya," kata Mimah di Jakarta, Sabtu (19/7).

Dalam PKPU No.19 Tahun 2014, pasal 11 ayat. (2) huruf a, pemilih boleh melakukan pencoblosan dengan KTP atau identitas, di TPS yang sesuai dengan alamat pemilih yang tertera di KTP. Namun kenyataannya, petugas KPPS membiarkan para pemilih mencoblos di TPS yang tidak sesuai dengan alamat identitas serta tidak menggunakan formulir A5 atau surat keterangan coblos.

"Karena itu, Bawaslu DKI meminta agar KPU melakukan pemeriksaan terhadap temuan tersebut. Jika benar terjadi pelanggaran, maka Bawaslu minta KPU DKI meneggelar pencoblosan ulang di 5.802 TPS," kata dia.

Bawaslu pun berjanji akan berkoordinasi dengan jajaran pengawas pemilu dibawahnya untuk melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan rekomendasi ini.

Surat rekomendasi pelaksaan coblos ulang di 5802 TPS ini ditandatangani langsung oleh Ketua Bawaslu DKI Jakarta, Mimah Susanti.

*http://www.aktual.co/politik/131437bawaslu-rekomendasikan-pemilu-ulang-5802-tps-di-jakarta

Pemungutan Suara Ulang di DKI, Jokowi Jadi Kalah

Posted: 19 Jul 2014 02:55 AM PDT


JAKARTA - Pemungutan suara ulang pilpres di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 99 Lagoa, Koja Jakarta Utara, mengubah posisi capres nomor urut dua Joko Widodo. Bila pada 9 Juli 2014 lalu suara diungguli Jokowi-Jusuf Kalla, maka pada pemungutan suara hari ini dimenangi oleh pasangan nomor satu Prabowo-Hatta.

Pantauan Kompas.com, pasangan Prabowo-Hatta mengumpulkan 164 suara sedangkan pasangan Jokowi -Jusuf Kalla mengumpulkan 145 suara dengan suara tidak sah sebanyak 4.

Anggota Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) TPS 99 Syamsudin mengatakan, pemungutan suara ulang hari ini terdaftar sebanyak 446 Daftar Pemilih Tetap (DPT) dan 61 orang pemilih Daftar Pemilih Khusus dan Tambahan (DPKTb).

"Pada pelaksanaannya, hari ini diikuti oleh 313 pemilih," jelasnya, Sabtu (19/7/2014).

Adapun hasil ini berubah dengan hasil pemungutan suara 9 Juli 2014 lalu, yang dimenangkan pasangan Jokowi-Jusuf Kalla memeroleh 240 suara sedangkan Prabowo Hatta 192 dengan suara tidak sah 1, dengan jumlah DPT 372 dan 61 DPKTb. (KOMPAS)

Coblos Ulang di Jakarta, Prabowo-Hatta Unggul

Posted: 19 Jul 2014 02:49 AM PDT


JAKARTA - Pemungutan Suara Ulang (PSU) yang diselenggarakan di Jalan Taman Jati Baru Timur, Kelurahan Cideng, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat, pasangan nomor urut satu Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa unggul dengan memperoleh sebanyak 161 suara.

Hasil pengamatan di lokasi sekitar pukul 14.00 WIB para panitia penyelenggara selesai melakukan penghitungan. Terpantau pasangan nomor urut dua, Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK) hanya memperoleh 145 suara.

Daftar pemilih tetap (DPT) sebanyak 666 orang ditambah 2 persen jumlah surat suara tambahan sebanyak 679. Daftar Pemilih Khusus (DPK) sebanyak 9 orang dan Daftar Pemilih Khusus Tambahan (DPKTb) sebanyak 61 orang.

Sedangan Daftar Pemilih Tambahan (DPTb) 2 orang. Secara keseluruhan di total sebanyak 751 orang. Namun di TPS tersebut terhitung yang mengikuti PSU pada DPT laki-laki sebanyak 144 orang dan perempuan 141, terhitung total 285 orang.

Untuk DPKTB sebanyak 15 orang, DPTB 2 orang, DPK 5 orang dan total keseluruhan sebanyak 307 orang. Surat suara yang tidak terpakai pun terhitung 444 suara.

Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara, (KPPS), Misbahuddin mengatakan terkait diselenggarakannya PSU, lantaranbanyak warga yang ikut memilih, namun data Kartu Tanda Penduduk (KTP)-nya di luar domisili. Tak hanya itu, warga tersebut juga tidak menyertakan form A5.

"Penyuluhan Komisi Pemilihan Umum (KPU) kurang maskimal menyampaikannya kepada masyarakat. Mungkin warga kurang paham karena soal aturan-aturannya yang berlaku, namun menyampaikannya terlalu instan," ujarnya.

Selain itu ia mengatakan, sebelumnya pada 9 Juli lalu pasangan Jokowi - JK unggul dan memperoleh sebanyak 282 suara. Sedangkan Prabowo - Hatta hanya memperoleh 234 suara.

"Di total 304 suara klop waktu itu dan sah," katanya.

Ia pun melanjutkan setelah akan melakukan rekapitulasi tingkat kelurahan dan kecamatan. Selain itu sekitar pukul 16.00 WIB, sudah harus selesai dan dibawa Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Jakarta Pusat. (tribunnews)

Perjalanan Jonru, Terlahir Kristen Kini Bersama Tarbiyah

Posted: 19 Jul 2014 02:11 AM PDT


Perkenalkan, Saya Jonru

Pemilu 2014 menyebabkan fan page Jonru diserbu banyak likers baru. Dalam sehari, penambahannya bisa mencapai 5.000 hingga 7.000-an. Bahkan pernah di atas angka 8.000. Ini benar-benar di luar perkiraan saya, sama sekali tak pernah menduga.

Banyak likers baru itu yang sebenarnya belum mengenal saya. Mereka mungkin hanya tertarik membaca posting-posting seputar capres yang dimuat di sini. Bahkan banyak yang mengira Jonru bukan nama orang. Mungkin merek produk apa, gitu, hehehe....

Karena banyak yang belum kenal itulah, tak ada salahnya saya memperkenalkan diri. Seperti kata peribahasa, "Tak kenal maka tak sayang."

* * *

Jonru adalah nama pena saya. Dan karena saya orang Karo (sering juga disebut Batak Karo), maka tentunya saya punya marga: Ginting. Makanya di sejumlah social media, saya pakai nama Jonru Ginting.

Nama asli saya adalah Jon Riah Ukur Ginting. Entah kenapa, saya kurang pede dengan nama ini. Merasa lebih sreg dengan nama Jonru.

Saya lahir dari orang tua yang ketika itu masih beragama Kristen Protestan. Sebagai orang Karo yang mayoritas beragama Kristen, banyak saudara saya yang beragama Kristen atau Katholik. Bahkan ketika saya kecil, setiap hari Natal kami pulang kampung ke rumah nenek di kabupaten Aceh Tenggara.

Hm... teman-teman mungkin heran. Hari Natal kok pulang ke Aceh?

Ya, Aceh Tenggara termasuk daerah unik. Di sana banyak orang Kristen bermukim. Gereja dan masjid bertebaran di mana-mana secara merata.

Kenapa bisa seperti itu? Karena di zaman penjajahan dulu, banyak warga Sumatera Utara (beragama Kristen) yang mengungsi ke Aceh Tenggara, dan hingga sekarang mereka masih menetap di sana bersama para keturunan mereka.

Mendiang nenek saya yang tinggal di Aceh Tenggara memang beragama Kristen. Termasuk paman saya (adik kandung ibu saya), sampai sekarang masih Kristen.

Tahu 1975, kami sekeluarga masuk Islam. Maksudnya, semua satu keluarga, yakni kedua orang tua kami dan semua anak mereka, termasuk saya. Ketika itu saya masih berusia 5 tahun, jadi masuk Islam cuma ikut ortu. Kan belum ngerti apa-apa

Hampir tak ada teman yang tahu, bahwa ketika lahir, saya diberi nama yang cukup panjang, yakni Belnatal Jon Riah Ukur Ginting. Nama "Belnatal" diberikan karena saat itu suster yang membantu kelahiran saya sedang merayakan Natal.

Dan setelah masuk Islam, nama saya dipersingkat menjadi Jon Riah Ukur Ginting.

Namun ketika tamat SD, guru saya lupa mencantumkan marga Ginting pada ijazah. Bahkan unsur "Jon" dan "Riah" digabung tanpa spasi. Sehingga secara resmi nama saya di dokumen-dokumen hukum adalah Jonriah Ukur.

Sekadar info: Riah Ukur sebenarnya nama yang lazim diberikan kepada anak perempuan, bukan laki=laki. Riah artinya gembira, ukur artinya hati. Jadi riah ukur adalah hati yang gembira. Kontraksi dari lagu "Hati Yang Luka" Betharia Sonatha, hehehe...

Kenapa saya diberi nama Riah Ukur? Karena ketika saya masih dalam kandungan, nenek saya mimpi didatangi oleh seorang pria misterius yang berkata, "Jika cucumu lahir, beri dia nama Riah Ukur. Kelak dia akan jadi bla.. bla... bla..." (Sengaja disensor, agar tidak jadi bahan omongan, hehehe...)

Kenapa sekarang saya dikenal sebagai JONRU?

Ini berawal ketika SMA, saat guru di sekolah mengharuskan semua siswa pakai badge nama. Saya yang merasa kurang pede dengan nama asli, lantas menyingkat nama di badge menjadi Jon R. U.

Hingga tamat kuliah di Universitas Diponegoro (Semarang), saya masih dikenal sebagai Jon Riah Ukur. Tak ada orang yang memanggil saya Jonru.

Barulah setelah masuk dunia kerja (tahun 2000), saya memperkenalkan diri kepada semua orang sebagai Jonru. Jadi boleh dibilang, kebanyakan orang yang mengenal saya sejak tahun 2000, tidak tahu sama sekali nama asli saya

* * *

Hingga tamat SMA, boleh dibilang saya masih tergolong Islam KTP. Hampir tak pernah shalat.

Alhamdulillah, sejak kuliah saya sedikit demi sedikit mulai menekuni Islam. Mulai memperbaiki ibadah. Dan tahun 2003 mulai ikut tarbiyah. Saya merasa bersyukur karena banyak berkenalan dengan para aktivis dakwah, orang-orang yang hidupnya dekat dengan agama.

Ketika lahir, saya tinggal di Kabanjahe, Sumatera Utara. Lalu tahun 1978 pindah ke Binjai (Sumatera Utara juga), hingga lulus SMA. Lantas saya kuliah di Undip Semarang. Sempat tinggal di Bandung juga, ikut kakak yang menetap di sana. Dan sejak tahun 2000 hingga sekarang, saya menetap di Jakarta.

Jika pulang kampung ke Sumatera Utara, saya banyak berinteraksi dengan saudara-saudara kami yang beragama nonmuslim. Kami bergaul akrab, penuh kekeluargaan, karena pada dasarnya kami memang masih bersaudara (hubungan darah).

Bahkan, ada salah seorang saudara saya yang setiap perayaan Tahun Baru selalu minta tolong tetangganya yang Muslim untuk menyembelih ayam. "Agar saudara kami yang Islam bisa memakannya," ujarnya.

Sejak kecil, saya belajar tentang toleransi langsung dari pengalaman hidup sehari-hari. Bukan dari teori-teori.

Jadi jika saya sering memposting artikel yang menurut teman-teman berbau SARA, lalu menuduh saya anti agama lain, sejujurnya saya merasa lucu. Karena di kehidupan sehari-hari, saya justru banyak bergaul dengan para kerabat nonmuslim.

* * *

Dulu, saya sempat menjadi karyawan selama 7 tahun. Lantas di awal tahun 2007 saya berhenti ngantor dan memulai hidup baru sebagai entrepreneur. Saya mendirikan Sekolah Menulis Online (SMO), yang membuat saya dijuluki "pelopor kursus menulis via internet di Indonesia". Kini SMO dikelola oleh seorang teman, dan saya fokus mengelola Dapur Buku, sebuah layanan penerbitan buku self publishing.

Saya sudah menerbitkan sejumlah buku, yakni:

BUKU PERSONAL (ditulis sendiri):

1. Novel "Cinta Tak Terlerai" (DAR! Mizan, 2005)
2. Kumpulan cerpen "Cowok di Seberang Jendela" (Lingkar Pena Publishing House, 2005)
3. Cara Dahsyat Menjadi Penulis Hebat (Dapur Buku)
4. Menerbitkan Buku Itu Gampang! (Tiga Serangkai, 2008)
5. Novel "Cinta Tak Sempurna" (Dapur Buku)

BUKU yang ditulis bersama penulis-penulis lain, dan saya sebagai penyusunnya:

1. Sekuler Loe Gue End (Dapur Buku)
2. Sembuh dan Sukses dengan Terapi Menulis (Dapur Buku)
3. Pancasila Apa Kabar? (Dapur Buku)

Selain itu, sejumlah naskah saya juga dimuat di beberapa buku antalogi. Satu di antaranya adalah cerpen "Sebuah Kota Bernama Sepi" yang dimuat di buku "Kupu-kupu dan Tambuli", kerjasama antara Forum Lingkar Pena dengan Dewan Kesenian Jakarta.

* * *

Selain sebagai penulis dan pebisnis, saat ini saya juga rutin mengisi pelatihan penulisan di berbagai kota di Indonesia, termasuk di sejumlah perusahaan besar seperti Bank Indonesia, Kraft Food, PT Pos Indonesia, dan beberapa perusahaan lainnya

* * *

Nah, semoga perkenalan ini bisa menambah keakraban di antara kita. Salam ukhuwah!

Jakarta, 19 Juli 2014
Ingin menerbitkan buku? Yuk gabung di DapurBuku.com


*sumber: fb Jonru

Gerak Cepat berikan Bantuan ke Gaza, KNRP datangi Kemlu RI

Posted: 19 Jul 2014 01:08 AM PDT


Jakarta - Keseriusan Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) dalam membantu derita kemanusiaan bangsa Palestina saat ini, ditunjukkan dengan mendatangi Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, di Pejambon Jakarta, Rabu (16/7) siang. KNRP juga menggandeng lembaga kemanusiaan lainnya Aksi Cepat Tanggap (ACT), PKPU dan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI).

KNRP yang langsung dipimpin Ketua Umumnya Soeripto menemui Direktur Jenderal (Dirjen) Asia Pasifik dan Afrika Kemlu RI Yuri Octavian Thamrin yang didampingi Direktur Timur Tengah Febrian A. Ruddyard. Soeripto menyampaikan beberapa hal terkait dengan pemberian bantuan kemanusiaan ke Gaza Palestina yang akan melalui pintu Rafah, yang sebagiannya masuk wilayah Mesir.

"KNRP mendesak Pemerintah RI, untuk menyampaikan kepada Pemerintah Mesir agar membuka pintu Rafah seluas-luasnya, untuk mengirimkan bantuan obat-obatan dan bahan makanan, sebagai wujud solidaritas kemanusiaan, dan pertanggungjawaban atas donasi yang sudah kami kumpulkan. Korban berjatuhan setiap hari dan kita harus bergerak cepat," tegas Soeripto.

Selanjutnya, mantan Anggota DPR RI Komisi Hubungan Luar Negeri ini mengusulkan kepada Pemerintah RI, untuk membentuk tim investigasi kejahatan genosida atas bangsa Palestina, "KNRP mengusulkan hal ini disampaikan di forum Dewan Keamanan PBB atau forum Pengadilan HAM Internasional," imbuh pria yang akrab di sapa  Pak Rip ini.

Sementara itu, menanggapi permintaan dan usulan KNRP Dirjen Asia Pasifik dan Afrika Kemlu RI Yuri Octavian Thamrin mengatakan, Pemerintah siap membantu hal-hal tersebut, "Menlu RI setiap hari menyampaikan kepada kami, Bagaimana caranya kita membantu rakyat Palestina dari hari ke hari," ujarnya.

Secepatnya, Yuri menambahkan, Menteri Luar Negeri RI Marty Natalegawa akan menghubungi Menlu Mesir dalam rangka pengiriman bantuan yang akan melalui pintu Rafah Mesir, "Rencananya hari ini atau besok, Menlu RI akan menghubungi Menlu Mesir, agar dapat memudahkan bantuan masuk ke Gaza Palestina," tandasnya. (KNRPMedia/sbb/dakwatuna)






Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP)
Jl. Jabir No. 11, Jaksel 021-7812311
| Donasi: BSM-701 836 2133 |BCA-760 032 5099 》 a.n Komnas Untuk Rakyat Palestina

BBC: Pemerintah Kudeta Mesir Dukung Agresi Militer Israel ke Gaza

Posted: 19 Jul 2014 12:17 AM PDT


Jaringan media Inggris, BBC, memberitakan laporan mengenai dukungan para pemimpin kudeta di Mesir terhadap serangan dan agresi militer Israel ke Jalur Gaza guna memukul Hamas dan kelompok perjuangan Palestina lainnya.

Mediasi gencatan senjata yang ditawarkan Mesir hanya untuk menjaga wibawa tokoh kudeta, Abdul Fatah As-Sisi, semata sebagaimana dikutip Islam Memo (18/7/2014).

BBC menegaskan bahwa tidak diragukan lagi jika militer Mesir menyambut baik pengebirian kekuatan Hamas, sebagaimana halnya mereka memukul Ikhwanul Muslimin di Mesir.

Meskipun demikian, pemerintah kudeta Mesir tidak bisa selamanya angkat tangan dari krisis ini karena jika negara lain seperti Qatar berhasil memediasi perundingan antara Hamas dan Israel, jelas hal itu akan menghantam kewibawaan As-Sisi.

Lebih lanjut, BBC memprediksikan bahwa Hamas tidak akan menyetujui kesepakatan apapun tanpa dukungan Qatar meskipun tidak disukai oleh Mesir karena dukungannya kepada IM. (islammemo/rem/dakwatuna)

Timses: Prabowo-Hatta Menang Tipis

Posted: 18 Jul 2014 10:53 PM PDT


JAKARTA -- Laode M Kamaludin selaku anggota Tim Sukses Pasangan Prabowo-Hatta, menyatakan optimistis capres-cawapres nomor urut satu itu memenangi Pemilu Presiden 9 Juli 2014, meski dengan perbedaan angka tipis, kurang dari satu persen.

Karena itu, Laode kepada pers di Jakarta, Sabtu, mengimbau seluruh jajaran tim sukses (timses), relawan dan pendukung tetap bersemangat dan solid karena kemenangan sudah di depan mata.

"Yakin, optimis dan menjaga soliditas dalam menghadapi pengumuman resmi KPU 22 Juli 2014. Dari data KPU kabupaten di seluruh Indonesia, keunggulan ada di pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa," ujar Laode.

Masyarakat juga harus sadar bahwa hasil final adalah yang akan diumumkan KPU, bukan "quick count" (hitung cepat) dan klaim berlebihan dari tim sukses pasangan lain, ujarnya.

Selama ini, Tim Sukses Jokowi-JK, relawan dan kelompok pendukungnya selalu mengklaim menang dan menggiring opini seolah-olah sudah pasti menang. "Nah jangan terpengaruh dengan opini mereka. buktinya, mereka yakin menang di Malaysia, tapi kenyataannya kalah. Juga di beberapa wilayah di Tanah Air," katanya.

Caranya, kata Laode, membesarkan kemenangan yang didapat di sejumlah wilayah dan menyembunyikan kekalahan. Bahkan sering mengklaim menang di daerah yang sebenarnya nyata-nyata kalah, sambil berteriak agar semua elemen mengawasi kecurangan. "Kita sudah paham cara-cara timses pihak lain," katanya.

Laode mencontohkan, sejak awal Timses Jokowi-JK yakin akan menang di Kuala Lumpur, Malaysia. Ternyata di negara yang banyak TKI itu, justru pasangan Prabowo-Hatta yang unggul. Mereka kemudian protes dan menyalahkan KPU.

Karena itu, Tim Sukses Prabowo-Hatta, selalu mendasarkan klaim kemenangan berdasarkan data-data yang valid, baik berdasarkan formulir C1 dan juga data-data dari TPS yang dikumpulkan tim sukses dan relawan.

"Sampai H-3 ini, kita masih mengungguli pasangan nomor urut 2, walaupun keunggulan itu tipis sekali," kata Laode sambil menyebut kantong-kantong perolehan suara Prabowo Hatta seperti di Jabar, Banten, Madura, NTB, Sumbar, Aceh dan kemampuan mendapatkan suara di Jateng serta mengimbangi suara di Jatim," katanya.

Sambil menunggu hari penentuan 22 Juli, Laode mengingatkan seluruh timses dan relawan Prabowo-Hatta untuk tetap solid, semangat dan percaya diri serta tidak terpengaruh opini berlebihan dari pihak Jokowi-JK. "Kita lihat saja tanggal 22 Juli, kemenangan di pihak kita," katanya yakin. (ROL)


Pengamat: Kubu Jokowi Manfaatkan KPK dan Merusak Demokrasi Melalui Fitnah

Posted: 18 Jul 2014 10:48 PM PDT


JAKARTA- Tensi politik yang meninggi dan kekhawatiran bakal menjadi pecundang di Pilpres 2014 mendorong kubu Joko Widodo - Jusuf Kalla melakukan segala cara. Pembentukan opini negatif tetap menjadi strategi utama.

Hal itu dikatakan oleh pengamat politik dari Universitas Jayabaya, Igor Dirgantara di Jakarta, Jumat (18/7/2014). "KPK dicatut dan dimanfaatkan. Mereka tahu publik hormat dan segan dengan KPK, maka itu dimanfaatkan dengan menyebar berita yang seolah-olah bersumber dari KPK agar dipercaya. Ternyata operasi tangkap tangan KPK terkait kasus tanah, bukan pilpres," katanya.

Dia juga prihatin, dengan pegiat sosial media yang langsung mengkonsumsi berita prematur dan isu yang beredar tersebut. Menurut Igor, para intelektual di belakang media utama dan sosial media patut dipertanyakan peran kritisnya.

"Mengapa untuk berita negatif yang mengarah  ke kubu Prabowo, mereka begitu sigap. Seperti kerbau dicocok hidungnya. Belakangan ketika ternyata salah, jadi malu kan," tegasnya.

Igor menambahkan, pembelokan berita membuktikan kubu Jokowi masih terus menggunakan strategi pembentukan opini. Diawali isu kecurangan jelang pelaksanaan Pilpres 9 Juli kemarin, lalu isu kecurangan Pilpres luar negeri, menekan KPU dengan quick count, isu bakal adanya kerusuhan, dan terakhir isu menggunakan media utama.

"Mereka semakin merusak demokrasi dengan KPK dimanfaatkan dan KPU dipojokkan. Ujungnya, masyarakat yang dirugikan," terangnya.

"Dari opini yang dibentuk mereka itu, dampaknya adalah masyarakat tidak lagi melihat pada medianya tetapi isunya. Mereka lantas terkondisi untuk tidak mempertanyakan validnya informasi dan kredibilitas media, tetapi hanya menerima isunya. Lalu, isu dianggap sebagai fakta," papar Igor.

Di sinilah, lanjutnya, media massa dan para intelektual  menanggalkan posisinya sebagai agen pendidikan politik. Dia juga mendukung langkah hukum yang diambil pihak-pihak yang merasa dirugikan oleh pemberitaan tersebut.

Sebelumnya, Anggota Tim Pemenangan Pilpres Prabowo-Hatta, Arya Mahendra Sinulingga, melaporkan Tempo Online ke Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri

"Kami sudah selesai membuat laporan ke Polisi dengan bukti-bukti yang kuat berupa 'tweet' (kicauan) di akun twitter dan pemberitaan di media massa online," kata Habiburokhman, kuasa hukum Arya Sinulingga, di Gedung Bareskrim Polri di Jakarta, Jumat.

Arya dan kuasa hukumnya juga melaporkan beberapa orang lainnya, seperti Yudi Chrisnandi, Emerson Yuntho, Eski Suyanto, karena dianggap telah membuat "kicauan" yang bersifat mencemarkan nama baik di akun twitter masing-masing.

Menurut kuasa hukum Arya, Habiburokhman, pihaknya melaporkan media online Tempo dan beberapa terlapor lainnya dengan dugaan pelanggaran pasal 27 ayat 3 Undang-Undang No.11 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), dan atau pasal 310 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP).

"Undang-Undang ITE ancaman hukumannya hingga enam tahun penjara maka konsekuensinya karena itu lebih dari lima tahun, nantinya bila sudah ditetapkan sebagai tersangka bisa langsung ditangkap," ujarnya.

Selanjutnya, Habiburokhman mengaku tidak ingin membawa permasalahan pemberitaan itu ke Dewan Pers karena pihaknya menilai tidak ada upaya dari tempo untuk menaati etika jurnalisme dengan membuat berita yang bersifat "cover both side".(fid)    (ahm)

*okezone

Kenapa harus ada pemutar balikan fakta Palestina?

Posted: 18 Jul 2014 08:04 PM PDT

HAMAS.... ini prajurit-prajurit HAMAS!

Kenapa harus ada pemutar balikan fakta?

Palestinians adalah korban dan yang terjadi di palestina adalah pembantaian bukan perang. Salah besar jika dikatakan wajar israel menyerang gaza karena membalas serangan HAMAS. Justru dengan adanya hamas di tengah-tengah rakyat Palestina di Gaza masih ada Palestina dan Al Aqsha hingga detik ini. Seandainya tidak ada HAMAS mungkin Palestina hanya tinggal nama.

Seharusnya kita berterimakasih karena rakyat Palestina bahu membahu menjaga Al Aqsha padahal seharusnya itu adalah tugas umat Islam di seluruh dunia.

Rakyat Palestina dengan kondisi terisolasi dibawah todongan senjata berusaha bertahan sekuat tenaga. Dibumbui ancaman serangan darat yang selalu didengung-dengungkan oleh Israel. Alhamdulillah atas izin Allah mampu menjalani kehidupan dengan semangat berani hidup dan mencintai kematian.

Sayang ketika angin kemenangan sedang menuju pejuang Palestina bisa dipastikan 'pengamat-pengamat' memaksa perjanjian damai palsu sehingga penjajah Israel kembali memiliki waktu untuk beristirahat dan mengumpulkan tenaga yang nantinya digunakan untuk melakukan penyerangan berikutnya. Media tidak lagi memihak kepada hati nurani dan kebenaran karena masing-masing memiliki agenda tersendiri.

HashunaLlah wa ni'mal wakiil, ni'mal maula wa ni'mannashiir....

(Bhara W)

Balotelli Kecam Kebiadaban Israel yang Membunuh Anak-anak Gaza

Posted: 18 Jul 2014 07:52 PM PDT


Milan - Perang antara tentara Israel dengan pasukan Hamas Palestina di kawasan Gaza semakin mencekam. Baru-baru ini, perang tersebut memakan korban jiwa empat anak-anak yang sedang bermain sepakbola di kawasan pantai. Keempat anak itu tewas akibat terkena serangan dari kapal laut Israel.

Aksi tersebut tentunya menyita perhatian banyak orang termasuk Mario Balotelli. Striker AC Milan itu sedih mendengar berita soal tewasnya empat anak yang sedang bermain bola.

"Children playing at the beach should never be a negative thing. #stopwar #gaza (Anak-anak yang bermain di pantai jangan pernah dijadikan hal yang negatif #stopwar #gaza)," kicau Balotelli di akun twitter miliknya.

Peristiwa kelam itu terjadi pada Rabu (16/7/2014) waktu setempat. Saat sedang menendang bola di pantai, sebuah kapal perang milik Israel melancarkan serangan dari laut. Ratusan tembakan mengarah ke sekumpulan anak yang bermain di sekitar kawasan tersebut.

Hasilnya, satu anak langsung tewas di tempat kejadian. Tiga lainnya mengalami luka parah dan meninggal saat dilarikan ke rumah sakit. "Anak-anak sedang bermain sepakbola di pantai. Mereka semua usianya di bawah 15 tahun," kata seorang saksi mata, Ahmed Abu Hassera kepada Independent.

Diketahui empat korban tewas tersebut merupakan anak dari nelayan setempat. Nama anak-anak yang menjadi korban adalah Mohammed Bakr (9 tahun), Zakaria Ahed Bakr (10 tahun), Ahed Atif Bakr (10 tahun) dam Mohammed Ramiz Bakr (10 tahun). (liputan6)

***

Kepala Biro The Jerusalem Post, William Booth, juga menceritakan tentang kronologis kebiadaban Israel yang membantai anak-anak Palestina yang sedang bermain bola.

Rabu (17/07/2014) sore, William Booth, Kepala Biro The Jerusalem Post sedang kembali hotel untuk melanjutkan menulis berita, sebuah penginapan al-Daira, yang menghadap ke Laut Mediterania, tempat para jurnalis berada. Tiba-tiba ia mencium asap dan aroma menyengat.

"Saya baru saja kembali ke hotel untuk mengetik beberapa catatan dan menyisipkan file berita hari itu ketika ada ledakan besar di dermaga di pelabuhan, setelah jam 4 sore," William Booth dikutip washingtonpost.com, Rabu (16/07/2014).

Tak beberapa lama, sekelompok anak berlari ke bawah menuju breakwater, bangunan pemecah gelombang dan ke pasir. Beberapa pelayan, juru masak dan awak wartawan mulai melambaikan tangan pada mereka. Tiba-tiba, sebuah serangan kedua mendarat tepat di belakang mereka.

"Mereka teluka!" ujar seorang staf hotel.

Beberapa anak-anak berlari masuk hotel tempat wartawan melihat setidak-tidaknya tiga orang dengan luka akibat pecahan peluru. Anak-anak itu menderita luka karena pecahan peluru, satu di kepala, satu di dada.

Mereka diangkut ambulans, yang juga membawa sejumlah orang terluka dari pantai, termasuk seorang pria, yang kehilangan sebagian kakinya.

Serangan pertama terjadi pada sekitar pukul 13.00 GMT (lebih-kurang 20.00 WIB), membuat anak-anak dan orang dewasa di pantai berhamburan, sementara yang lain bergegas keluar untuk melihat yang terjadi.

Serangan ini diduga hasil dari penembakan angkatan laut Israel terhadap daerah dengan gubuk kecil, yang digunakan nelayan.

Keempat dari mereka dikabarkan tewas  akibat serangan brutal Israel, kata petugas kesehatan dan saksi.

Ashraf Qodra memastikan empat anak-anak tewas dan sedikit-dikitnya lima lagi cedera, beberapa di antaranya mengungsi di hotel, yang digunakan wartawan.

Twitter Dr. Ashraf Al-Qodra, jurubicara Kementerian Kesehatan Gaza,  melaporkan nama-nama mereka: Mohammad Bakir (9); Ahad Bakir (10); Zakaria Bakir (10); dan Mohammad Bakir (11).

Beberapa saksi mata menyebutkan, anak-anak itu terbiasa bermain di tempat itu, bermain bola dan berlairan di pinggir pantai.

Seperti inilah korban kejahatan Israel

Lucunya, tak lama foto kekejaman tentara Israel ini ramai muncul di media sosial, Angkatan Pertahanan Israel mengeluarkan pernyataan resmi dengan mengatakan tarjet mereka adalah pejuang Hamas sambil mengatakan akan menyelidiki kasus ini.

Kematian tragis keempat anak ini semakin menambah jumlah korban serangan penjajah Zionis-Israel di Gaza. Selama sembilan hari penyerangan bersandi "Operation Protective Edge" ke Gaza ini setidaknya telah menambah korban menjadi 223 orang (Syahid), 1670 orang mengalami luka-luka serius dan sekitar 627 gedung hancur.

Beberapa serangan pertama pada Rabu pagi menyasar rumah pejabat tinggi Hamas, termasuk Mahmud Zahar, namun tidak ada laporan tentang korban dalam serangan tersebut.

Sejak 8 Juli, pejuang menembakkan hampir 1.000 roket balasan akibat serangan Zionis Israel yang telah menjatuhkan sekitar 2346 bom buatan Amerika (berbobot 0,5 sampai satu ton untuk setiap misil) terhadap sasaran di Jalur Gaza.

Upaya dunia bagi gencatan senjata runtuh pada Selasa, karena Hamas dan berbagai faksi perjuangan menolak mentah-mentah gencatan senjata usulan Mesir dan Israel yang isinya hanya akal-akalan agar Hamas dan semua faksi pejuang meletakkan senjatanya.

Tak urung, serangan membabi buta Israel ini mengundang banyak kecaman dunia dan dianggap sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan dan pelanggaran atas hukum antarbangsa, demikian kutip AFP. Masalahnya, apakah AS dan PBB bisa menyeret Israel? (hidayatullah)



Syeikh Shiyam Palestina: Kami Belajar dari Perjuangan Rakyat Indonesia untuk Merdeka

Posted: 18 Jul 2014 07:28 PM PDT


Ulama Palestina Syaikh Mahmud Shiyam (anak dari imam masjid Al-Aqsha) di bulan Ramadhan ini keliling Indonesia untuk mengabarkan kondisi Palestina.

Syaikh shiyam ketika diwawancara reporter televisi mengapa rakyat Palestina yang diisolasi di Gaza bertahun-tahun masih tetap bertahan, beliau menjawab,

"Kami belajar dari saudara-saudara kami di Indonesia. Mereka dijajah 350 tahun oleh Belanda dan 3,5 tahun oleh Jepang mampu bertahan dalam perjuangan hingga meraih kemerdekaan hanya dengan berbekal senjata bambu runcing, mengapa kami tidak bisa?".

ALLAHU AKBAR!!!

(foto atas: Syaikh Mahmud Shiyam saat menghadiri Munasharah Palestina di Masjid Al-Hikmah, Jakarta 15/7/2014 -- beritanya KLIK INI)

Hari Ini Pemungutan Suara Ulang di 13 TPS Jakarta, Ini Daftar TPS-nya

Posted: 18 Jul 2014 06:51 PM PDT

Suasana pemungutan suara ulang di TPS 95 Sunter Jaya Tg.Priok, 19/7/2014 (foto @PKStgpriok)

JAKARTA - Pelaksanaan pemungutan suara ulang di 13 TPS di kota Jakarta akan dilakukan serentak pagi ini. Pemungutan suara ulang di 13 TPS tersebut dilakukan menyusul adanya laporan dari Tim Advokasi Prabowo-Hatta akan adanya dugaan pelanggaran oleh peserta pemilu.

Jumlah 13 TPS yang dilansir Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI Jakarta ini berbeda dengan apa yang disebut oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta sebanyak 16 TPS.

"Kita sudah koreksi dan besok (hari ini) ada 13 TPS melakukan pemungutan suara ulang (PSU) dan ada 13 TPS yang tidak terbukti," kata Ketua Bawaslu DKI Jakarta, Mimah Susanti kepada wartawan di Jakarta, Jumat(18/7/2014) malam.

Mimah mengatakan, pemungutan suara ulang harus dilakukan karena pemilu tahun ini memerlukan penanganan dengan baik, karena ini merupakan laporan masyarakat dan panwas harus segera melakukan penanganan dugaan adanya pelanggaran pemilu.

Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta akhirnya memutuskan untuk melaksanakan pemungutan suara ulang (PSU) di 16 Tempat Pemungutan Suara (TPS). PSU tersebut akan dilaksanakan Sabtu (19/7/2014) mulai pukul 07.00 WIB hingga pukul 13.00 WIB.

"KPU DKI harus melaksanakan pemungutan suara ulang di 16 TPS yang akan dilaksanakan besok Sabtu 19 Juli 2014 jam 07.00-13.00 WIB," demikian bunyi pesan Ketua KPU DKI Jakarta, Sumarno, kepada Tribunnews.com.

Menurut Sumarno, pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU) tersebut karena adanya rekomendasi dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menyusul adanya pemilih di TPS tersebut yang memilih dengan menggunakan KTP daerah.

Berikut 13 TPS tersebut:

1. Kelurahan Bendungan Hilir TPS 03 Jakarta Pusat
2. Kelurahan Bendungan Hilir TPS 05 Jakarta Pusat
3. Kelurahan Cideng TPS 03 Jakarta Pusat
4. Kelurahan Bangka TPS 09 Jakarta Selatan
5. Kelurahan Karet Tengsin TPS 24 Jakarta Pusat
6. Kelurahan Jatinegara TPS 31 Jakarta Timur
7. Kelurahan Lagoa TPS 99 Jakarta Utara
8. Kelurahan Kebon Bawang TPS 33 Jakarta Utara
9. Kelurahan Kebon Bawang TPS 40 Jakarta Utara
10.Kelurahan Kebon Bawang TPS 60 Jakarta Utara
11.Kelurahan Sunter Jaya TPS 95 Jakarta Utara
12.Kelurahan Sunter Agung TPS 26 Jakarta Utara
13.Kelurahan Sunter Agung TPS 103 Jakarta Utara


Tim Advokasi Prabowo Minta Pemungutan Suara di Jakarta Diulang

Tim Pembela Merah Putih yang merupakan tim advokasi pasangan Prabowo-Hatta menuntut diadakannya pemungutan suara ulang di sekitar 5800 Tempat Pemungutan Suara (TPS) di DKI Jakarta. Pihaknya mengaku menemukan pelanggaran berupa pemilih siluman.

"Kami dapat informasi itu dari saksi-saksi, saksi itu sudah temukan adanya pelanggaran sejak di PHPU, dimana adanya pemilih yang tidak domisili di tempat TPS itu, boleh memilih tanpa dilengkapi formulir A5. Kejadian itu dicatat oleh saksi kita dan ternyata setelah kita kompilasi, kita kumpulkan, ada 5800 sekian TPS," kata anggota TMPT, Didi Supriyanto di Hotel Kartika Chandra, Jakarta Selatan, Rabu (16/7/2014).

Didi mengatakan, pihaknya telah mengajukan laporan temuan ini ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Dia berharap Bawaslu segera memberikan rekomendasi ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk dilakukannya pemungutan suara ulang.

"Kami juga sudah ajukan laporan ke Bawaslu, maka kami harap Bawaslu segera mengambil langkah tindakan untuk memberikan rekomendasi kepada KPU melakukan pemilihan ulang khusus di Jakarta, lebih khusus lagi di TPS-TPS yang kita buktikan adanya kecurangan. Pemilih siluman itu jumlahnya lebih dari 227.000 orang," ujarnya. (detik)


Seandainya Quick Count SMRC tidak di-intercept

Posted: 18 Jul 2014 07:06 PM PDT


Oleh Tras Rustamaji
(Ahli Statistik)

Berikut ini saya sampaikan grafik stabilitas suara pada quick count pilpres 9 Juli 2014 lalu yang bisa didownload di https://www.dropbox.com/s/n222cnykk2m8bug/SMRC_Rilis%20Quick%20Count%20Pilpres_2014%20_update_per12Jul14_.pdf


Apakah ada yang aneh pada kurva stabilitas suara di atas?

Bagi orang awam, tentunya grafik tersebut biasa-biasa saja. Tetapi TIDAK bagi ahli statistik. Hanya ahli statistik yang sedang jatuh cinta saja yang mengatakan grafik tersebut baik-baik saja? Tapi nampaknya sekarang banyak ahli statistik yang sedang jatuh cinta.

Apa anehnya? Anehnya ada di daerah yang saya lingkari di bawah ini:


Perubahan tersebut terlalu cepat dan tidak natural. Terkesan dipaksakan. Apalagi untuk urusan pilpres ini yang sangat ketat head-to-head, mestinya perubahannya tidak sedrastis itu. Bayangkan, dalam waktu 14 menit, posisi Prabowo yang tadinya unggul 52,94% tiba-tiba drop ke 47.06% hanya dengan penambahan sekitar 156 TPS. Itu berarti data yang dimasukkan pada periode ini berasal dari kantong-kantong tebal Jokowi dengan minimal 73% suara untuk Jokowi! Tidak mungkin. Karena cuma Bali dan Sulawesi yang > 73% dan itu totalnya cuma 73 samples! Mau ditambah sample dari mana lagi? Lagian kok bisa-bisanya seluruh TPS kantong Jokowi masuk datanya pada jam segitu?

Kalaupun akhirnya Jokowi menyalib Prabowo dan berbalik unggul, maka itu akan dilakukan secara perlahan tidak sedrastis itu. Apakah ini ada kaitannya dengan target deklarasi kemenangan Mega-Jokowi sehingga semuanya harus cepat kejar tayang?

Dalam ilmu statistik kita mengenal istilah outlier atau pencilan. Biasanya data seperti itu harus dibuang karena bisa membuat bias.

Saya melakukan sedikit interpolasi, kalau saja data yang masuk setelah jam 13.05 itu kita buang dan kemuadian kita interpolasi grafiknya Apa yang terjadi? Berikut hasilnya. (mohon maaf belum sempet bikin grafik yang bagus)


Jelas di situ dengan menggunakan quick count SMRC, dengan membuang data intercept, kita akan mendapatkan kurva yang sangat berbeda. Di mana sekarang Prabowo unggul sekitar 53,5% dan Jokowi di 46,5%.

Monggo yang ahli statistik bisa dikomentari?

*sumber: fb


Catatan Admin:
Hari gini masih bahas QC? Tinggal 3 hari pengumuman KPU? Admin posting tulisan ini semata sebagai dokumentasi keilmuan yang akan menambah khazanah wawasan kita. Tak ada kata terlambat untuk belajar dan menambah ilmu. Terimakasih kepada mas Rustamaji yang tak pelit berbagi ilmu secara obyektif. *follow Rustamaji di twitternya --- @rustamaji

Web KawalPemilu Terbukti Tak Valid, Hasil Real Count KPU Jabar Beda

Posted: 18 Jul 2014 04:42 PM PDT


Bandung - Rekapitulasi di Komisi Pemilihan Umum (KPU) tingkat Jawa Barat sudah rampung. Pasangan capres-cawapres Prabowo-Hatta unggul di 22 kabupaten/kota.

Dari total 33 juta Daftar Pemilih Tetap (DPT), KPU mencatat ada 23.697.696 suara sah. Sebanyak 14.167.381 luluh sebagai pemilih pasangan nomor urut 1 Prabowo Hatta. Sementara pasangan Jokowi-JK mendapatkan 9.530.315.

"Hasil rekapitulasi di Jabar alhamdulillah berjalan dengan lancar. Pasangan nomor urut satu meraih suara 59,79 persen. Sementara pasangan nomor urut 2 meraih 40,21 persen," tutur Ketua KPU Jabar, Yayat Hidayat di kantor KPU Jabar, Jalan Garut, Kota Bandung, Jumat (18/7/2014).

Rapat pleno terbuka rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Pilpres ini digelar di aula KPU Jabar sekitar pukul 10.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB.

Hasil ini berbeda dengan hasil real count yang dimuat di kawalpemilu.org. Di situs yang kini ramai dibicarakan itu, Prabowo-Hatta mengantongi 13.797.605 suara (59.75%), sedangkan Jokowi-JK sebanyak 9.291.000 suara (40,24%).

Perbedaan suara antara hasil resmi KPU Jabar dengan kawalpemilu cukup lebar. [rok/inilah]


Prabowo Memimpin Sementara dengan Unggul 5 Juta Suara

Posted: 18 Jul 2014 04:35 PM PDT


JAKARTA -- Beberapa Komisi Pemilihan Umum (KPU) tingkat provinsi telah mengumumkan penetapan hasil rapat pleno rekapitulasi penghitungan perolehan suara Pilpres 2014. Dari 34 provinsi, sebanyak 12 provinsi telah mengumumkan penetapan hasil rapat pleno tersebut pada Jumat (18/7) pukul 24.00 WIB.

Berdasarkan hitungan tersebut, pasangan capres/cawapres nomor urut satu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa memperoleh 25.030.821 suara. Sementara pasangan nomor urut dua Joko Widodo-Jusuf Kalla mendapatkan 19.859.805 suara.

Prabowo-Hatta sementara memimpin dengan keunggulan 5.171.016 suara. Perhitungan masih bisa berubah karena 22 provinsi --termasuk Jawa Tengah dan Papua yang menjadi lumbung suara Jokowi-JK-- dan pemilih luar negeri belum terhitung hingga Sabtu (19/7) dinihari WIB.

Berikut rincian rekapitulasi penghitungan perolehan suara Pilpres 2014 dari 12 provinsi tersebut.

SUMATRA
Sumatra Barat
Prabowo Subianto-Hatta Rajasa: 1.797.505 suara. (unggul)
Joko Widodo-Jusuf Kalla: 539.308 suara.               

Sumatra Selatan
Prabowo Subianto-Hatta Rajasa: 2.132.163 suara. (unggul)
Joko Widodo-Jusuf Kalla: 2.027.049 suara.              

Bengkulu
Prabowo Subianto-Hatta Rajasa: 433.173 suara.
Joko Widodo-Jusuf Kalla: 523.669 suara. (unggul)

Bangka Belitung
Prabowo Subianto-Hatta Rajasa: 200.706 suara.
Joko Widodo-Jusuf Kalla: 412.359 suara. (unggul)

Aceh
Sumatra Utara
Riau
Jambi
Lampung
Kepulauan Riau

JAWA
Jawa Barat
Prabowo Subianto-Hatta Rajasa: 14.167.381 suara. (unggul)
Joko Widodo-Jusuf Kalla: 9.530.315 suara.          
               
Yogyakarta
Prabowo Subianto-Hatta Rajasa: 977.342 suara.
Joko Widodo-Jusuf Kalla: 1.234.249 suara. (unggul)             

Banten               
Jakarta
Jawa Tengah               
Jawa Timur

KALIMANTAN
Kalimantan Barat
Prabowo Subianto-Hatta Rajasa: 1.032.354 suara.
Joko Widodo-Jusuf Kalla: 1.573.046 suara. (unggul)  
            
Kalimantan Selatan
Prabowo Subianto-Hatta Rajasa: 941.809 suara. (unggul)
Joko Widodo-Jusuf Kalla: 939.748 suara.

Kalimantan Tengah                
Kalimantan Timur                
Kalimantan Utara
          
SUNDA KECIL
Bali
Prabowo Subianto-Hatta Rajasa: 614.341 suara.
Joko Widodo-Jusuf Kalla: 1.535.110 suara. (unggul)
              
Nusa Tenggara Barat
Prabowo Subianto-Hatta Rajasa: 1.844.178 suara. (unggul)
Joko Widodo-Jusuf Kalla: 701.238 suara.

Nusa Tenggara Timur

SULAWESI
Gorontalo
Prabowo Subianto-Hatta Rajasa: 378.735 suara. (unggul)
Joko Widodo-Jusuf Kalla: 221.497 suara.              
               
Sulawesi Tenggara
Prabowo Subianto-Hatta Rajasa: 511.134 suara.
Joko Widodo-Jusuf Kalla: 622.217 suara. (unggul)

Sulawesi Utara               
Sulawesi Tengah               
Sulawesi Barat               
Sulawesi Selatan

MALUKU
Maluku               
Maluku Utara

PAPUA
Papua               
Papua Barat


*sumber: http://www.republika.co.id/berita/pemilu/berita-pemilu/14/07/19/n8x90t-prabowo-memimpin-sementara-dengan-unggul-5-juta-suara


Mahasiswi Al-Azhar Asal Padang Panjang Meninggal Akibat Dirampok di Mesir

Posted: 18 Jul 2014 07:09 PM PDT


Seorang mahasisiwi Mesir asal Sumatera Barat meninggal dunia karena dirampok. Korban yang diketahui bernama Gusti Rahma Yeni tersebut merupakan putri daerah kota Padang Panjang.

Informasi yang di terima oleh ranahberita.com dari rekan korban, Yahya Ibrahim, mengatakan Rahma Yeni merupakan alumni MAN Koto Baru Padang Panjang angkatan 2010, dan sekarang sedang kuliah di Universitas Al-Azhar.

Keluarga Mahasiswa Minangkabau di mesir menuliskan di akun facebooknya bahwa, peristiwa itu terjadi pada hari Kamis (17/7/2014) sekitar pukul 11 malam waktu setempat. Korban bersama satu orang teman perempuannya menumpangi angkutan umum berupa Tramco. Setelah jalan, ternyata Tramco itu keluar dari jalur yang biasanya.

Mobil itu menuju lokasi yang sepi di kawasan pemakaman umum Muslim dan Koptik. Di situlah tiga orang penumpang yang lebih duluan naik dari korban melancarkan aksi. Tiga orang perampok itu berusaha merebut barang-barang yang dibawanya.

Melihat kondisi itu, korban memilih melompat dari mobil. Malangnya, kepala korban terbentur keras dan meninggal dunia.

Sementara, satu orang rekan korban yang sama-sama naik, tetap berada di dalam mobil. Dia sekarang dirawat di rumah sakit setempat karena dianiaya oleh kawanan perampok itu. (Muslim/Ed5)

(http://ranahberita.com/19589/mahasiswi-al-azhar-asal-padang-panjang-meninggal-akibat-dirampok-di-mesir)

NB: Info dari @yusrindiniati bahwa korban merupakan Anggota ODOJ 3093


I'TIKAF, Cara Alami Menjaga Keseimbangan Hidup

Posted: 18 Jul 2014 04:26 PM PDT


 | Oleh @imamzamroni

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ –– يَعْتَكِفُ الْعَشْرَ الأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ

"Rasulullah beri'tikaf di 10 hari terakhir Ramadhan."

Ada mekanisme menjaga keseimbangan hidup, yaitu #berhentisejenak dari rutinitas

#berhentisejenak bisa dgn diam istirahat atau beralih ke aktivitas lainnya

Dalam islam, Allah telah menyediakan waktu2 khusus utk #berhentisejenak .

Nabi bersabda: "Sholat lima waktu, jumat ke jumat, ramadhan hingga ramadhan adl penghapus dosa selama meninggalkan dosa besar."

Dalam aktivitas harian, #berhentisejenak saat adzan berkumandang, tegakkan sholat.

Diantara aktivitas pekanan pun ada jeda utk #berhentisejenak . Jum'atan.......sholatnya berkurang rakaat, tapi ditambah khutbah.

Nah, utk siklus tahunan ada Ramadhan utk #berhentisejenak . Ada ibadah istimewa, puasa = menahan.

Di sepuluh hari penghujung Ramadhan adalah puncak, ada Lailatul Qadr yg lebih baik dr 1000 bulan.

Dalam menggapai puncak Ramadhan, nabi melakukan i'tikaf berdiam di masjid. Selalu setiap tahun sejak hijrah ke Madinah.

Dalam I'tikaf Ramadhan, nabi tak keluar masjid selama 10 hari, hanya ibadah. #berhentisejenak dari rutinitas kehidupan. Bagaimana dgn kita?

Akhir Ramadhan dlm hidup modern kini adl puncak 'hari pasar'. Pengusaha bagi THR, karyawan belanja lebaran, pedagang panen.

Mall & pasar lebih ramai dr masjid, shaff tarawih berkurang, antrian parkir & kasir bertambah.

Padahal hari2 kita biasanya jg bgitu. Gimana bisa hidup seimbang?? Discount dosa dgn maghfirah Allah tdk menarik bg kita. #berhentisejenak

Lebih menarik discount harga2 di mall yg palsu itu. #berhentisejenak

Penggandaan pahala dgn Lailatul Qadr pun tak menggoda kita utk #berhentisejenak i'tikaf di masjid.

Bagaimana akan seimbang?? Porsi dunia telah mendominasi hidup kita. Padahal kita penduduk akhirat. Apa nunggu sekarat?? #berhentisejenak

Akhirat surga adl tujuan kita, maka #berhentisejenak lah, agar bisa kita ukur kita telah sampai mana. Atau sdh benarkah arah kita?

Dgn #berhentisejenak kita bisa melihat cakrawala yg lebih luas, menikmati sisi hidup yg selama ini terlewat krn rutinitas.

Di penghujung Ramadhan ini, saya mengajak kita #berhentisejenak utk i'tikaf di masjid, demi kualitas hidup yg lebih baik, lebih seimbang.

Bahkan bagi kita yg terbelit masalah, bisa jadi solusinya bukan dgn terus mencarinya, tapi dari #berhentisejenak .

Selamat ber-i'tikaf utk kawan2 yg sdh ada di masjid saat ini, semoga ampunan Allah kita dapat.


*Kultwit @imamzamroni


300 Anggota DPR Turki Siap ke Gaza untuk Menghadang Peluru Israel

Posted: 18 Jul 2014 04:10 PM PDT


Lebih dari 300 Anggota DPR Turki berdemo di depan Kedutaan Israel di Ankara pada dini hari jam 1:30 jum'at (18/7). Anggota DPR Turki ini menyatakan kesiapanya berangkat ke Gaza untuk menjadi tameng hidup buat menghadang Peluru Yang ditembakkan kepada Rakyat Gaza.

Berikut foto suasana aksi demonstrasinya, dikutip dari Page Facebook Shehab News Agency.




*islamedia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar