Senin, 14 Juli 2014

PKS PIYUNGAN

PKS PIYUNGAN


Partai Pengusung Prabowo-Hatta Tandatangani Koalisi Permanen

Posted: 14 Jul 2014 03:25 AM PDT


Partai-partai pendukung capres-cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa berkumpul di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Senin (14/7). Mereka akan mematenkan Koalisi Merah Putih untuk lima tahun ke depan.

Tampak hadir ketua umum-ketua umum partai. Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie, Ketua Umum Gerindra Suhardi, Ketua Umum PAN Hatta Rajasa, Ketua Umum PPP Suryadharma Ali, Ketua Umum PBB MS Kaban dan Presiden PKS Anis Matta. Mereka mengapit Ketua Dewan Pembina Gerindra Prabowo Subianto. Hadir juga Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Hatta, Mahfud MD.

Dalam sambutannya Anis Matta menyambut baik pembentukan secara permanen Koalisi Merah Putih ini. "Momen Ramadhan akan membawa keberkahan bagi bangsa Indonesia," ujar Anis yang didaulat untuk memberi sambutan pertama.


Kasus Skandal BLBI, KPK Pastikan Periksa Megawati

Posted: 13 Jul 2014 07:00 PM PDT


Jakarta - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abraham Samad, memastikan penyelidikan terhadap kasus Surat Keterangan Lunas Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (SKLN BLBI) terus berjalan.

Abraham mengungkapkan, usai hari raya Idul Fitri mendatang, pihaknya akan menggelar ekspose terhadap kasus tersebut untuk menentukan naik tidaknya status kasus itu ke penyidikan.

"Tadi baru saja saya panggil penyelidiknya. Saya tanya. Dalam waktu dekatlah, habis lebaran, harus ekspose karena sudah lama kan," ujar Ketua KPK Abraham Samad usai buka puasa bersama di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (11/7).

Abraham menerangkan, kasus SKL BLBI merupakan salah satu kasus yang punya resistensi besar. Sebab, sambungnya, kasus itu akan menjadi perhatian lembaga antikorupsi tersebut sebelum masa pimpinan KPK periode sekarang berakhir.

"Kalau kita sudah berakhir masa jabatan, takutnya mangkrak," ujarnya.

Untuk itu, lanjut Abraham, KPK memastikan pula akan memanggil siapa pun pihak terkait dalam kasus SKL BLBI itu. Termasuk Megawati Soekarnoputri yang saat kasus itu terjadi masih menjabat Presiden RI.

"KPK sudah pernah periksa JK mantan Wapres. Boediono saat masih Wapres kita juga periksa dalam kasus lain (Century). Apalagi Mega, dia kan sudah mantan (Presiden)‎," kata Abraham. (aktual)


Brigade Al-Qassam Sempat Mengambil Alih Siaran TV ‘Israel’

Posted: 13 Jul 2014 06:02 PM PDT


Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, mendeklarasikan pada Jum'at (11/7) bahwa mereka mampu mengendalikan siaran jaringan TV 'Israel' Channel 2.

Brigade Al-Qassam telah mampu mengendalikan siaran Channel 2 'Israel' selama setengah jam pada hari Jum'at (11/7) dan menyiarkan pesan yang mengancam Israel," kata kelompok itu.

Situs berita harian 'Israel' Haaretz juga terkena hack. Warga 'Israel' yang rata-rata merupakan pembaca setia Haaretz menerima pesan singkat dari akun tersebut. Pesan singkat itu berisi informasi bahwa sebuah roket dari Gaza telah berhasil menghancurkan pabrik petrokimia 'Israel' yang terletak di Haifa. SMS itu menyarankan warga Haifa untuk dievakuasi.

Dalam SMS kedua juga diberitakan bahwa sebanyak 25 warga penjajah 'Israel' telah terbunuh karena roket yang menghantam pabrik petrokimia di Kota Haifa.

Sebelum mengirimkan SMS, hacker telah masuk terlebih dahulu ke dalam server Haaretz dan melumpuhkan jaringannya. Tidak lupa, hacker juga mengambil data-data pembaca, termasuk informasi nomor telepon.

Mengetahui peredaran SMS palsu ini, Haaretz segera mengeluarkan klarifikasi dalam bahasa Ibrani dan Inggris, yang menyatakan bahwa SMS tersebut bukan SMS resmi dari Haaretz. Pihak Haaretz juga berkonsultasi dengan aparat penegak hukum terkait kemungkinan mengajukan pidana.

Belum diketahui siapa dalang di balik pengiriman SMS palsu tersebut. Namun pihak 'Israel' menduga kemungkinan besar SMS dikirim oleh Hamas untuk menyerang psikologis warga 'Israel' dengan tujuan membuat panik warga Yahudi itu.

Mengetahui adanya peredaran SMS palsu ini, Hareetz segera melakukan klarifikasi dalam dua bahasa, yaitu bahasa Inggris dan Ibrani, yang menyatakan bahwa SMS tersebut bukan SMS resmi dari Haaretz.

Meski belum diketahui siapa hacker yang telah berhasil masuk ke server Haaretz, namun pihak keamanan 'Israel' menduga bahwa kemungkinan besar pelakunya adalah Hamas.

Menurut Haaretz dan pihak keamanan 'Israel', SMS tersebut dikirim untuk menyerang psikologis warga 'Israel' sehingga menimbulkan ketakutan dan kepanikan. (arrahmah.com/salam-online)

Kenapa PKS Stop Publikasikan Real Count Pilpres 2014? Ini Jawabannya

Posted: 13 Jul 2014 05:54 PM PDT


Banyak orang menunggu tentang update terbaru dari perhitungan real count Pilpres 2014 yang di lakukan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Karena kabar yang beredar, bawa perhitungan manual itu diselesaikan pada tanggal 12 Juli 2014 dan akan dipublikasikan.

Namun sudah sampai tanggal 13 Juli 2014, belum ada juga kabar tentang update terbaru real count tersebut, sehingga media pun pada 'geregetan' tidak sabar. Karena sebelumnya muncul fitnah yang mengatakan bahwa hasil real count Pilpres yang dilakukan PKS diduga palsu atau kurang bisa di percaya.

Usut punya usut, akhirnya waktu yang di nantikan itu tiba juga, yakni PKS tidak mau mempublikasikan hasil hitung manualnya ke publik, apa sebab? Jawabannya sederhana saja, karena pasangan Prabowo-Hatta adalah capres yang taat hukum dan aturan. Telah beredar larangan dari Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) yang melarang kepada siapa saja untuk mempublikasikan hasil Quick Count ataupun Real Count.

"KPI meminta seluruh lembaga penyiaran menghentikan sementara siaran quick count, real count, klaim kemenangan, dan ucapan selamat sepihak kepada capres sampai 22 Juli 2014," kata Ketua KPI Pusat Dr Judhariksawan, seperti diberitakan Antaranews.com, Jumat (11/7/2014).

Atas dasar hal tersebut, maka tim Prabowo Hatta melalui Sekretaris Jenderal DPP Partai Keadilan Sejahtera Taufik Ridho mengatakan partainya telah menghentikan publikasi real count data Pemilu Presiden 2014.

Penghentian tersebut menyusul imbauan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) yang meminta lembaga penyiaran untuk menghentikan siaran quick count maupun real count. "Real count PKS sudah kami hentikan (penyiarannya). Kami kan taat aturan," kata Taufik saat dihubungi Kompas.com, Minggu (13/7/2014).

Meski demikian, kata Taufik, proses pengumpulan data C1 dari tempat pemungutan suara untuk penghitungan real count tetap dilakukan. Data tersebut nantinya akan digunakan sebagai data pembanding manakala terdapat indikasi kecurangan pada proses rekapitulasi suara yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum. "Perhitungannya masih tetap ada," ujarnya.

Memang himbaun KPI untuk meminta semua pihak tidak mempublikasikan hasil real count dan quick count patut di apresiasi. Langkah yang bijak bagi kedua pasangan Prabowo-Hatta dan Jokowi-Jusuf Kalla untuk bersabar menunggu hasil resmi dari KPU pada tanggal 22 Juli 2014 nanti. (silontong)

Saat Konferensi Pers, Netanyahu Ngacir Ketakutan Mendengar Bunyi Alarm Roket

Posted: 13 Jul 2014 05:39 PM PDT


Tiba-tiba Perdana Menteri 'Israel' Benjamin Netanyahu mengakhiri konferensi persnya pada Jum'at (11/7/2014) di Tel Aviv setelah ia mendengar bumyi alarm roket, sebagaimana dilansir MEMO. Netanyahu ngacir ketakutan.

Palestina mengumumkan bahwa mereka akan menembakkan roket buatan sendiri yang menjangkau Tel Aviv saat Netanyahu menyampaikan konferensi persnya.

Al-Qassam mengumumkan peluncuran 4 M75s ke wilayah jajahan 'Israel', Tel Aviv, dan roket lain di Dimona di Beer Shiva Negev.

Sikap Netanyahu mengundang respon dari para pembaca di MEMO yang menganggap Netanyahu adalah seorang pengecut dan seorang "bapaknya iblis".

"Bahkan orang Palestina yang mengumumkan akan menembakkan roket, Anda sudah merasa hampir mati! Tapi lihatlah apa yang telah Anda lakukan? Anda telah membakar anak-anak tak berdosa di Gaza tanpa simpati apapun! Semoga Allah menghukum Anda perlahan-lahan seperti apa yang telah Ariel Sharon dapatkan, segera…," tulis pemberi komentar bernama #Tun Teja.

"Tak akan ada lagi tindakan tidak bermoral dan rezim fasis yang luput dari hukuman. Orang-orang mengawasi Anda. Dan kemarahan kami tumbuh hari demi hari. Kami tidak akan lagi mentolerir propaganda dan intimidasi yang Anda gunakan untuk mendominasi media dan untuk membenarkan kampanye genosida Anda terhadap rakyat Palestina. Kami akan terus memantau Anda dan untuk memperhitungkan tindakan kriminal Anda," komentar lainnya. (arrahmah.com/salamonline)

*sumber: http://salam-online.com/2014/07/saat-konferensi-pers-netanyahu-ngacir-ketakutan-mendengar-bunyi-alarm-roket.html




DPR: Mari Kita Hormati Hasil Real Count KPU

Posted: 13 Jul 2014 05:30 PM PDT


Wakil Ketua Komisi lll DPR RI, Almuzzammil Yusuf menyayangkan pernyataan Burhanudin Muhtadi yang mengatakan hasil hitung cepat lembaganya sudah tepat dan benar sehingga jika real count KPU berbeda maka KPU yang salah. Menurut Muzzammil pernyataan itu berbahaya,dapat memicu terjadinya konflik horisontal jika terjadi perbedaan hasil real count KPU dengan quick count lembaga survei pada 22 Juli 2014 nanti.

"Saya sangat menyayangkan pernyataan itu. Saya berharap semua pihak menghormati KPU  dan menahan diri dalam mengeluarkan pernyataan yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa." Kata politisi PKS ini dalam keterangan persnya 13 Juli 2014.

Menurut Muzzammil, setiap lembaga negara maupun lembaga swasta berpotensi kredibilitasnya bermasalah,termasuk lembaga survei.

"Lembaga yang berpotensi kredibilitasnya bermasalah bukan saja KPU, tapi lembaga survei yang selama ini sumber dananya kurang transparan, partisan dan tidak akurat." Tegasnya.

Menurut alumni FISIP UI ini, hasil rekapitulasi suara yang dikerjakan KPU telah diawasi oleh lembaga pengawas dan saksi kepercayaan masing-masing pasangan capres-cawapres di semua TPS.

"Sedangkan lembaga survei, selama ini siapa yang jadi saksi dan mengawasinya dalam mewawancarai responden atau dalam pengambilan data di TPS?  Bagaimana kita bisa menjamin tidak terjadi kesalahan atau manipulasi dalam pengambilan data oleh para relawan, koordinator lapangan atau tim rekapitulasi di lembaga survei? " Tanyanya.

Dalam pandangan Muzzammil, inilah yang harus dijawab oleh semua lembaga survei. Dibandingkan dengan KPU, lembaga survei memiliki mekanisme pengawasan lebih lemah sehingga hasilnya tidak dapat menjadi acuan hasil resmi Pilpres.

"Karena tidak ada mekanisme pengawasan publik dan ketidakhadiran saksi kedua pihak dalam pengambilan data di lapangan, hasil quick count justru lebih mudah terjadi kecurangan dan berpotensi partisan dalam ekspose hasilnya di media massa." Paparnya.

Sebelum hasil real count KPU diumumkan oleh KPU, terang Muzzammil, tidak perlu ada saling klaim kebenaran hasil hitung cepat yang dilakukan oleh para lembaga survei.

"Sebelum 22 Juli, tidak perlu saling serang siapa yang benar dan salah. Tidak perlu saling menuduh siapa yang manipulatif dan yang jujur. Siapa yang lebih kredibel dan tidak. Siapa yang harus diaudit? Setelah ada hasil real count KPU baru tabir itu akan terbuka." Tuturnya.

Untuk itu, Muzzammil mengajak semua pihak menghormati KPU yang diberi kewenangan oleh Konstituesi dan UU untuk menyelenggarakan,  termasuk mengumumkan hasil rekaiputlasi suara nasional Pilpres 2014.

"Termasuk kita harus menghormati jika ada diantara salah satu pihak pasangan capres- cawapres yang merasa tidak puas dengan keputusan KPU, 22 Juli 2014 nanti dengan mengajukan gugatan ke MK." Ujarnya.

Muzzammil mengajak semua pihak untuk berbesar hati dan menerima Presiden dan Wakil Presiden RI yang diumumkan secara resmi oleh KPU atau ditetapkan MK jika terjadi sengketa. Untuk itu kedua lembaga negara ini harus menjunjung tinggi profesionalisme dan kejujuran dalam menjalankan amanah rakyat. Jangan sampai suara rakyat dikalahkan oleh kecurangan-kecurangan yang dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab.

"Akhirnya, penghormatan kita kepada kedua lembaga ini merupakan bukti kedewasaan kita dalam berdemokrasi. "Tutupnya.


Hasil survei yang membingungkan buat orang awam tapi tidak buat saya

Posted: 13 Jul 2014 05:22 PM PDT


Oleh EFSON SAIRI
(Praktisi Survei)

Sebagai pelaku survey yang sudah melakukan survey bertahun-tahun, apa yang terjadi dengan hasil quick count yang berbeda-beda tersebut bisa dipahami sebagai hal yang biasa saja. Hasil survey itu hanya prediksi, bukan hasil mutlak, maka hasil quik count tersebut tidak bisa diklaim sebagai hasil final yang menentukan kemenangan salah satu pihak. Data survey yang bagus adalah data yang diambil dengan metode yang tepat, diambil dari sumber yang benar dan dilakukan oleh pengambil data yang terpercaya dan dianalisis dengan metode yang benar pula.

Sample yang digunakan para lembaga survey lebih kurang 2000an lebih dan itu tersebar dititik-titik yang sangat beragam di seluruh Indonesia, ini artinya resources yang digunakan untuk mengambil data tersebut di lapangan sangat banyak, dengan demikian tidak ada satu lembagapun yang punya SDM sebanyak itu, maksud saya SDM yang benar-benar dipercaya 100% data yang mereka hasilkan adalah valid 100%.

SDM yang direkrut oleh lembaga survey itu adalah orang yang biasa saja, yang biasanya tidak bekerja pada satu lembaga survey saja tetapi bisa tergabung dalam beberapa lembaga survey.

Sebagai contoh di Jakarta. Di Jakarta lembaga survey sangat banyak, tetapi yang menjadi tim survey dilapangan orang-orang itu juga, kalo tidak percaya boleh dicek sendiri dilapangan.

Maka itu data yang dihasilkan sepatutnya kita kritisi karena belum tentu benar, apalagi kalo saya lihat dari kegiatan quick coun ini, waktu pengumpulan datanya sangat singkat. Pencoblosan dilakukan dari jam 7 sampai jam 13.00, dan setelah itu dilakukan penghitungan di TPS. Nah data hasil penghitungan di TPS itulah yang disampaikan oleh para pengambil data dilapangan melalui sms ke pusat pengumpulan data di pusat. Karena singkatnya waktu antara penghitungan dengan hasil yang didapatkan oleh lembaga survey, karena saya perhatikan menjelang jam 13.00 sudah ada data yang masuk, maka saya berani pastikan data tersbut tidak pernah dilakukan yang namanya quality control (crossceck), sehingga hasilnya masih patut dipertanyakan.

Data yang bagus data adalah data yang sudah dilakukan quality control baik terhadap pelaku pengambil data maupun kepada pelaku penginput data karena yang namanya manusia, sangat rawan kesalahan.

Quality control terhadap pelaku pengambil data dilapangan dilakukan dengan cara mencari data pembanding dari orang lain yang mengambil data dari tps yang dijadikan sample terpilih. Tim quality control ini harusnya orang yang tidak dikenal oleh pelaku pengambil data agar benar-benar independen.

Kemudian data yang dihasilkan oleh pelaku pengambil data dilapangan akan diinput oleh tim entri data, data yang dihasilkan juga masih mungkin terjadi potensi kesalahan, maka dari itu harus dilakukan juga quality control terhadap data tersebut dengan cara melakukan sampling terhasil inputan data oleh tim yang bebeda, dengan cara ini diharapkan data yang dihasilkan bisa diminimalisir tingkat kesalahannya.

Harusnya ini yang dilakukan oleh para lembaga survey tersebut, kalo tidak ya patut diragukan validitas dari hasil tersebut. Karena survey ini melibatkan manusia yang masif, maka akan sangat mungkin terjadi human eror, maka itu terlalu sombong kalo mengatakan data yang dihasilkan pasti benar.... bahasa survey itu bahasa pendugaan, jadi bukan kebenaran mutlak, hasil yang benar adalah hasil penghitungan manual.

Saya meyakini, survey quick count yang dilakukan oleh para lembaga survey tersebut memang sudah diarahkan untuk memenangkan pihak tertentu, dengan hasil tersebut diharapkan akan terbangun opini di masyarakat bahwa sudah pasti pihak tertentu yang memenangkan pilpres.

Saya sangat yakin-seyakin yakinnya bahwa cara penentuan sampelnya sudah dimodifikasi sedimikian rupa untuk tujuan-tujuan tertentu. Sampel terpilih apabilah mengikuti kaidah statistik yang benar, maka kabupaten/kota dan tps terpilih akan tersebar pada wilayah yang sangat beragam diseluruh wilayah Indonesia, dan ini tentunya akan sangat menyulitkan lembaga survey untuk menyiapkan SDM yang cukup disemua TPS tersebut karena sebaran yang luas dan jumlah SDMnya yang sangat banyak dan juga tidak semua diwilayah tps terpilih tersebut punya jaringan sinyal handphone yang bagus, sehingga akan menyulitkan dalam pengiriman data.

Logika saya, satu tps, ya satu orang surveyor. Ini tidak mudah, karena saya sangat tidak yakin lembaga survey tersebut punya jaringan survey sampai ke pelosok desa yang terpencil. Punya jaringan survey di setiap kabupaten kota seluruh indonesia saja, saya tidak yakin apalagi kalo sampai ke pelosok desa, maka itu saya meyakini, bahwa kabupaten dan tps yang dijadikan sampel tersebut sudah dimodifikasi sedemikian rupa dengan tujuan tertentu, tujuannya bisa untuk menghemat biaya, memudahkan mencari sdm pelaku survey dilapangan, dan juga untuk memudahkan komunikasi dalam pengiriman sms data hasil survey.

Modifikasi ini masih bisa ditoleransi, kalo tujuannya hanya hal tersebut di atas, tapi kalo tujuan memodifikasi tersebut untuk tujuan tertentu, misalnya untuk dengan sengaja membangun opini untuk memenangkan salah satu capres, ya dengan mudah bisa saja dilakukan, misalnya untuk memenangkan pihak tertentu, maka dengan mudah tinggal pilih kabupaten/kota terpilih yang merupakan basis dukungan dari salah satu pihak, sehingan dengan sangat mungkin maka hasilnya akan mengarah kepada pihak terntu tersebut.

Ini sangat mungkin terjadi karena hampir semua lembaga survey tersebut sudah berafiliasi kepada pihak tertentu, maka independensinya wajib kita pertanyakan. Ini sungguh sangat jahat kalo ini yang mereka lakukan. Mereka dengan sengaja mengarahkan hasil survey ini untuk membangun opini di masyarakat, seolah-olah sudah sangat yakin bahwa pihak tertentu yang menang. Ini sangat berbahaya kalo hasilnya nanti berbeda dengan hasil hitungan manual KPU karena bisa menimbulkan konflik di akar rumput. Karena survey ini melibatkan pelakua survey yang masif dengan sebaran yang sangat luas, maka tidak ada yang akan bisa mengontrol hasilnya 100% adalah benar.

Adalah terlalu arogan dan sombong kalo ada yang mengklaim bahwa hasil surveynya pasti benar. Padahal dia hanya menerima data yang tersaji saja tanpa dia tahu 100% tingkat kepercayaan orang-orang yang melakukan pengambilan data-data dilapangan. Saya yang telah melakukan survey lebih dari 10 tahun saja tidak yakin.

Maka kalo ada yang mengatakan bahwa data hasil survey dari lembaga mereka pasti benar dan kalo hasil realcount KPU berbeda dengan hasil mereka maka KPU yang pasti salah, sungguh merupakan suatu pembodohan kepada masyarakat, patut diragukan intelektualitas mereka, mereka itu sudah keblinger, ya mungkin takut periuk nasinya akan habis, karena kalo mereka salah, maka habislah mereka, tidak akan ada lagi orang yang percaya.... kepada lembaga survey mereka.

Lembaga survey yang mengaku paling kredibel harus berani membuka datanya kepada publik, berani gak mereka membuka daftar nama tim survey dengan alamat ktp dan no hpnya, terus alamat sampel TPS yang dipilih... kalo ini berani mereka buka, saya angkat topi buat kejujuran mereka. Karena dengan dua hal dia atas kita akan bisa buktikan benar apa tidak SDM mereka ada sebanyak itu (sebanyak sampel yang mereka tentukan) dan benar tidak alamat tim survey tersebut sama dengan lokasi tps yang dipilih...dan dengan itu juga akan bisa kita buktikan apakah sebaran tps terpilihnya apa sudah sesuai dengan kaidah statistik apa tidak.... ayo berani ga..?


Lucunya Cover Jokowi di TEMPO

Posted: 13 Jul 2014 05:10 PM PDT


Oleh Jonro

Awalnya saya kira, cover majalah Tempo terbaru (yang saya posting di status sebelumnya) dibuat pakai editing desain grafis belaka. Artinya, pihak Tempo hanya mengutak-atik foto Jokowi dan jadilah seperti itu.

Namun ternyata, itu FOTO ASLI. Jokowi benar-benar dilibatkan dalam proses pembuatan cover. Luar biasa sekali, betapa besar upaya mereka dalam membangun opini publik, sampai-sampai Jokowi pun dilibatkan dalam pembuatan cover sebuah majalah.

Berikut adalah sebuah foto yang saya temukan barusan, berisi adegan "the making of" cover Tempo tersebut.

Foto asli sebelum di-EDIT

PKS Sumsel Galang Dana untuk Palestina

Posted: 13 Jul 2014 05:04 PM PDT


Palembang - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) kembali menunjukan kepeduliannya terhadap permasalahan Palestina. Hal ini terlihat dari ribuan kader dan simpatisan PKS Sumatera Selatan saat mengikuti Aksi Solidaritas Untuk Palestina (13/7).

Aksi yang dimulai dari halaman DPRD Sumsel yang dilanjutkan dengan longmarch menuju Bundaran Air Mancur Masjid Agung Palembang tersebut mampu menyedot perhatian masyarakat. Pasalnya, mobil komando yang dipakai tidak biasa, kali ini PKS menggunakan mobil truk tronton sebagai mobil komando sekaligus panggung orasi.

Hadir dan ikut berorasi Ketua DPW PKS Sumsel H. Imam Mansur, Lc, Ketua MPW PKS Sumsel yang juga Wakil Ketua DPRD Sumsel Drs. KH. Iqbal Romzi, Ketua DSW KH. Tol'at Wafa Ahmad, Lc dan semua unsur DPTW PKS Sumsel.

Imam Mansur dalam orasinya mengutuk keras agresi militer zionis Israel ke Jalur Gaza.

"Ada banyak alasan mengapa kita harus membela Palestina, salah satunya adalah karena pembelaan pada negeri terjajah adalah amanat konstitusi, maka dari itu kami mengutuk keras kebiadaban zionis Israel kepada warga Palestina," jelas Imam Mansur.

Sedangkan Iqbal Romzi mengatakan bahwa Israel adalah teroris yang sebenarnya. "Zionis Israel tidak bisa menutup-nutupi bahwa merekalah teroris dunia yang sebenarnya," ujar Iqbal.

Koordinator aksi, Erza Saladin mengatakan bahwa dalam aksi ini juga dilaksanakan penggalangan dana.

"Selain aksi mengutuk kebiadaban Israel atas warga Palestina khususnya Jalur Gaza, kita juga memberikan dukungan moral untuk warga Palestina dan juga menggalang bantuan dari masyarakat Palembang untuk disalurkan ke Gaza," ujarnya saar diwawancara oleh wartawan di sela-sela aksi.

Dalam aksi ini, terkumpul uang sebesar Rp 108.550.100,- ditambah 3 cincin emas, 1 hp android, 1 ipad, dan beberapa lembar uang asing seperti riyal dan dollar. [amg/pks-sumsel]


Benarkah Pilpres di Malaysia Terjadi Kecurangan?

Posted: 13 Jul 2014 07:51 PM PDT


Beberapa hari ini media Indonesia cukup ramai dengan berita indikasi kecurangan pemilihan presiden di PPLN Kuala Lumpur Malaysia, mulai dari "kesenjangan" perolehan suara cukup jauh antara pasangan Capres No 1. Prabowo-Hatta Rajasa dengan pasangan Capres NO 2 Jokowi-Yusuf Kalla, sampai isu terjadinya penggelembungan DPT.

Salah satu pernyataan beberapa saksi di lapangan yang terjun langsung dan melihat kondisi yang terjadi memaparkan bahwa isu penggelembungan DPT yang dituduhkan oleh salah satu NGO migran di Kuala Lumpur tanpa melihat narasumber yang tidak mengetahui pasti mengenai DPT menjadi tuduhan yang mengada-ada.

Saksi di lapangan dan pihak PPLN menjelaskan tentang mekanisme pemilihan di PPLN Malaysia. Sesuai catatan ketika rapat yang dihadiri oleh para saksi dan PPLN bulan lalu sebelum terjadinya Pilpres, bahwa jumlah surat suara Pilpres PPLN Kuala Lumpur adalah 420.543 surat suara dengan penyebaran: 126.421 surat suara melalui pemilihan langsung di TPS, 246.626 pemilihan melalui pos, dimana surat suara dikirim ke alamat pemilih, dan 47.496 surat suara pemilihan melalui sistem dropbox.

Pemilihan Dropbox diadakan di beberapa lokasi dan titik konsentrasi Warga Negara Indonesia seperti pabrik-pabrik dan kongsi-kongsi (kumpulan) berdasarkan daerah asal di Indonesia seperti kongsi warga asal Madura, Lombok dan pemilihnya tidak bisa datang ke TPS pada hari pemilihan karena alasan kerja dsbnya, maka PPLN didampingi Panwaslu dan Saksi kedua capres mendatangi lokasi-lokasi tersebut.

Hasilnya, penghitungan yang dimulai sejak Rabu 9/7/14 hingga hari ini sebagai berikut:  Pemilihan langsung di 2 titik TPS yaitu KBRI KL dan Sekolah Indonesia KL, Capres No 1 meraih 4.099 suara dan capres No 2: 4.816 suara, sementara suara tidak sah  93 suara dengan total pemilih 9.008, (7.1% dari surat suara yang disediakan).

Pemilihan dengan pos dari 2 hari penghitungan yang telah dilaksanakan, hasil sementara Capres No 1 meraih 66.227 suara, Capres No 2 memperoleh 6.154 suara. Suara tidak sah 1.038 dengan total partisipasi 73.419 (30% dari surat suara yang disediakan). Penghitungan  suara undi pos akan dilanjutkan pada hari terakhir penghitungan, Senin 14/7/2014.

Sementara itu, pemilihan Drop box final hasilnya, Capres No 1 meraih 30.935 suara sementara Capres no 2. 8.901 suara, Suara tidak sah 2.777 dengan total 42.613 (90% dari surat suara yang disediakan).

Berdasarkan informasi diatas dapat kita analisa benarkah terjadi kecurangan, khususnya pemilihan/undi pos yang sekarang ramai dibicarakan?

Mengandalkan undi/pemilihan pos memang debatable dan telah menjadi masalah klasik di PPLN Malaysia. Ketika ditanyakan pada salah seorang anggota PPLN mengapa quota undi pos jumlahnya sangat fantastis dan kenapa tidak dibuatkan TPS seperti pileg April yang lalu?

Jawabannya, karena partisipasi TPS di pileg April sangat rendah yaitu dibawah 2% makanya undi pos sebagai alternatif yang dimaksimalkan oleh PPLN berikut juga keterbatasan lainnya. Pastinya, opsi ini telah disepakati semua stakeholder; PPLN, Panwaslu, dan Tim sukses kedua belah pihak. Maka, hasil kebijakan bersama tersebut adalah seperti yang sebutkan diatas. Jika ada yang protes dengan hasil tersebut sah-sah saja dan wajar.

Pertama: wajar jika dikomparasi dengan pemilihan Dropbox dimana selisih suara antara pasangan No 1 dengan No 2 juga cukup mencolok yaitu, silahkan cek lagi data diatas. Jika undi pos dikhawatirkan terjadi kecurangan karena berkurangnya pengawasan PPLN disebabkan surat suara diberikan kepada pihak ketiga yaitu Kantor Pos tapi tidak dengan Dropbox karena disana ada petugas KPPSLN, Panwaslu, Saksi Capres dan pemilihan dilakukan layaknya seperti di TPS dan setelah pemilihan kotak suara disegel dan sisa surat suara dicoret PPLN.

Sebagai contoh, pemilihan Dropbox yang dilakukan di Pabrik Western Digital, Petaling Jaya Selangor pada Selasa, 24 Juni 2014, pemilih yang memberikan suaranya adalah 4.794. Pasangan No 1 meraih 3.339 dan No 2 meraih 1.430 suara. Suara tidak sah 25 suara. Begitu juga beberapa Dropbox lain dengan variable hasil kurang lebih sama dimana pasangan No 1 mendominasi suara 71% dari total suara sah Dropbox.

Jadi, ketika ditemukan selisih suara di pemilihan pos masih dalam tahap wajar mengingat proses penghitungan belum final dan masih akan ada penghitungan suara dengan potensi 173.207 suara lagi. Jadi, menuduh ada kecurangan dalam undi pos adalah tindakan terburu-buru dan gegabah.

Kedua: komparasi lainnya adalah capaian pemilu PPLN lainnya di bawah wilayah beberapa KJRI seperti Sabah Serawak (PPLN Tawau, PPLN, Kuching, dan PPLN Kota Kinabalu), justru Capres no 2 menjadi jawara, saat berita ini diturunkan kami belum menerima data secara detail tapi kabarnya pasangan Capres no 2 menyapu mayoritas suara, begitu juga di KJRI Johor.

Mengapa hal ini kita jadikan perbandingan? Berdasarkan hasil Pileg, pemenang mayoritas pemilu di Sabah Serawak adalah partai-partai koalisi merah putih seperti contoh di PPLN Kota Tawau dengan menguasai 71% suara sebanyak 26.384 suara dari total 37.097 suara sah, tapi ternyata peta di pilpres berubah drastis. Setelah diselidiki, perubahan tersebut karena faktor Yusuf Kalla cukup dominan dimana pemilih di daerah tersebut yang kebanyakan suku Bugis. Biasanya mereka mendukung karena faktor kesukuan.


Ketiga: Faktor partai politik pendukung. Meskipun ini tidak mutlak karena Pilpres lebih kepada figur tapi bagaimanapun koalisi merah putih adalah pemenang dan meraih mayoritas suara di Pileg Malaysia, seperti Golkar, PKS, dan Demokrat. Jadi adalah sangat mungkin mesin politik partai yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih dengan konstituen mereka ketika pileg diaktifkan kembali membawa pengaruh signifikan terutama di semenanjung Malaysia dimana disana adalah kosentrasi kader-kader mereka.

Keempat: Ketokohan Prabowo dan Mahfud MD. Kenapa dua orang ini membawa dampak signifikan dalam perolehan suara Capres No 1 di Malaysia? Aksi nyata Prabowo membebaskan Wilfrida dari hukuman mati membawa pesan khusus dan simpati bagi warga Indonesia yang mayoritas berprofesi sebagai TKI, berita tersebut menjadi pembicaraan dari mulut ke mulut oleh WNI dan TKI hingga tentu saja membawa citra baik bagi Prabowo yang di hajatan pilpres kali ini maju sebagai calon.

Bagaimana pula dengan Mahfud MD? Beliau tokoh Madura yang sangat dihormati, dan menjadi ketua tim pemenangan Nasional Prabowo-Hatta. Ketika beliau berkunjung ke kongsi Madura di daerah Shah Alam sebelum pilpres kemarin, ribuan warga Madura menghadiri acara tersebut. Sebagai informasi saja, warga Madura, merupakan etnis terbesar asal Indonesia yang menetap di Malaysia.

Kelima: Tren kemenangan Prabowo-Hatta di beberapa wilayah Indonesia. Kita sempat terkecoh dengan deklarasi kemenangan Jokowi-Kalla di hari pilpres 9 Juli berdasarkan hitung cepat (Quick Count) yang belakangan kenyataannya terbalik dengan rilis resmi Tim Sukses Capres Prabowo-Hatta berdasarkan real count form C1 seluruh TPS di Indonesia.

Rilis detail presentase perolehan suara tersebut telah tersebar luas di media sehingga kubu dan pendukung Capres No 2 tidak lagi jumawa seperti hari H pemilihan. Lihatlah Detikcom, Tribunnews dan media pendukung Jokowi lainnya, intensitas berita terkait klaim kemenangan jagoan mereka menurun drastis ketika data real count PKS tersebar di Media yang membalikan kenyataan bahwa ternyata Capres No 1 lah memimpin perolehan suara Nasional.

Jadi wajar kiranya tren kemenangan tersebut meluas sampai ke Malaysia. Yang tidak wajar adalah ketika kita buru-buru klaim kemenangan berdasarkan Quick Count kemudian menuduh KPU salah jika keputusannya berbeda dengan Quick Count. [KA]

Saksi Prabowo vs Saksi Jokowi

Posted: 13 Jul 2014 04:30 PM PDT


Oleh Jonru

Saya sudah dua kali menjadi saksi, yakni pada pemilu 9 April 2014, dan pilpres 9 Juli 2014. Karena menjadi saksi itulah, saya paham bahwa Formulir C1 merupakan DOKUMEN PALING OTENTIK untuk melakukan penghitungan suara (mulai tingkat kelurahan ke atas).

Formulir C1 inilah yang digunakan oleh para petugas saksi untuk me-rekap hasil perolehan suara.

Saking pentingnya formulir C1, di beberapa daeah sempat terjadi aksi perampokan formulir C1. Hm.. sadis banget, kan?

Nah, foto yang saya share ini memperlihatkan perbedaan antara saksi kubu Jokowi dan kubu Prabowo. Saksi dari kubu Prabowo terlihat sangat serius menghitung berdasarkan formulir C1. Sementara saksi dari Jokowi hanya bermodalkan kertas oret-oret.

Dari fakta seperti ini, kita tentu bisa menilai, penghitungan suara dari kubu mana yang paling layak dipercaya.


Serukan Jihad Palestina, Mursi: 'Labbaik Ya Gaza'

Posted: 13 Jul 2014 04:20 PM PDT


KAIRO -- Presiden Mesir terguling, Mohammad Mursi, meneriakan seruan jihad 'Labbaik Ya Gaza' (Kami penuhi panggilanmu wahai Gaza) saat menjalani persidangan terkait kasus penyerbuan ke penjara pada Ahad (13/7).

Mursi berulang kali meneriakan kalimat "Labbaik Ya Gaza" saat memasuki ruangan akademi kepolisian di ibu kota Mesir, Kairo, Ahad. Seruannya direspon oleh sejumlah rekannya dengan simbol 4 Rabiah Adawiyah.

Hal ini memicu amarah hakim dan mengancam mengusir Mursi dari ruangan. Namun, seperti dikutip Infopalestina, pengacara membelanya dan mengatakan kliennya sebagai mantan Presiden berhak menyampaikan pendapat terkait peristiwa yang terjadi.

Sikap Kairo terhadap Gaza berubah di era Abdul Fattah As-Sisi. Dia menuding Hamas sebagai gerakan teroris karena keterkaitannya dengan Jamaah Ikhwanul Muslimin.

Mesir tidak bersikap terhadap kejahatan penjajah zionis Israel. Mesir hanya mencukupkan diri dengan pernyataan Menlu yang mengutuk kejahatan Israel ke Gaza. (ROL)

Kisah Koordinator Saksi PKS Pedalaman Mengumpulkan C1 dari Parit ke Parit

Posted: 13 Jul 2014 06:09 PM PDT


Berjuang tak kenal lelah, semangat mengawal pemenangan dan kemenangan Prabowo-Hatta itulah yang dilakoni Abdul Fattah (koodinator saksi Prabowo-Hatta Kecamatan Mandah, INHIL Riau).

9 Juli 2014, setelah perhitungan di TPS selesai bapak muda 1 anak ini bergerak dengan sigap mengumpulkan C1 di wilayahnya. Kecamatan Mandah ini 90% perairan, untuk menjangkau daerah-daerah harus melewati sungai-sungai dan parit. Dan terkadang air nya surut dan pasang tak menentu.

Dari sore hingga malam ketua DPC PKS Mandah ini bekerja dari TPS ke TPS, dari desa ke desa, dari parit ke parit mengumpulkan Form C1 dari saksi dengan menyewa 1 speed boat bersama 1 orang anggotanya ...tak pernah merasa lelah walau jauh jaraknya.

Pada sore menjelang magrib speed boat yang mereka tumpangi tidak bisa melanjutkan perjalanan karena lumpur... berbagai upaya dilakukan sampai beliau terjatuh dan tercebur ke dalam lumpur. Seluruh bajunya berlumuran lumpur dan telepon genggamnya rusak. Namun semangat beliau tak pernah pudar.....beliau bangkit dan mengganti baju seadanya melanjutkan perjalanannya hingga pukul 02.00 wib dini hari dan beliau sampai ke ibukota Tembilahan Kabupaten Inhil untuk menyerahkan Form C1 yang didapatnya.

Dan esok hari pagi- pagi beliau sudah bersiap kembali lagi ke desa memastikan para kordes (koordinator desa) untuk mengikuti pleno di desa dan kelurahan dan esok nya lagi akan mengikuti pleno tingkat kecamatan.

Inilah sepenggal potret semangat para saksi PKS yang bersiap siaga jiwa raga mereka untuk mengawal pemilu pilpres ini. Mereka rela meninggalkan anak istri demi pemilu bisa berjalan dengan baik. Mereka tunaikan amanah dari Prabowo-Hatta yang telah mempercayakan urusan saksi pilpres ini pada PKS.


*Dikirim oleh Mas'ud Tahidin. S.Pt
(Koordinator Saksi kabupaten Inhil, Riau)


Perang Darat, Israel Makin Terkulai

Posted: 13 Jul 2014 04:00 PM PDT


By: Nandang Burhanudin

Surat kabar harian di Israel memuat headline news: "HAMAS sukses menggempur Israel hingga Tel Aviv. Gempuran yang tidak bisa dilakukan seluruh negara Arab termasuk Hizbullah di Libanon."

Pagi Ahad waktu setempat, setidaknya 40 rudal jenis Rantissi-80 berjatuhan di Tel Aviv. Dampaknya sangat dahsyat. Harian Ekonomi Globes Israel menyebutkan, "Invasi Israel sejak 6 hari lalu menelan biaya 8.5 Milyar Syekel (2.4 Milyar Dollar). Invasi ini akan membangkrutkan Israel seperti invasi tahun 2009. Jika invasi darat dilakukan, maka Israel akan mengalami perang panjang."

Belum lagi dampak ekonomi dan psikologis yang dirasakan rakyat Israel. Terbukti, serangan roket dan rudal dari brigade Izzuddin Al-Qassam telah membuyarkan segmen pariwisata devisa kedua terbesar Israel, pabrik-pabrik berhenti operasi, roda ekonomi stagnan, bahka pelabuhan Osdud berhenti total, hingga tidak ada bongkar muat yang dilakukan khawatir terjangan roket HAMAS.

Nah, yang paling parah dialami oleh perusahan-perusahaan asuransi Israel. Setiap harinya, pihak asuransi harus membayar milyaran dollar dari klaim kerusakan akibat serangan HAMAS. Kerugian sangat besar dan tentunya dirahasiakan.

Di sisi lain, para pakar militer Israel meragukan kemampuan Iron Dome, berupa rudal anti rudal yang katanya canggih. Padahal satu rudal berharga 100.000 dollar. Modal yang besar untuk menangkis serangan rudal HAMAS yang tarapnya baru home industry.

Melihat kerugian Israel, Mesir tiba-tiba mengusulkan gencatan senjata. Usulan militer Mesir tidak didasari rasa empati atau spirit persaudaraan sesama muslim terhadap rakyat Gaza. Namun lebih didasari pada kekhawatiran, jika Israel harus bangkrut dan dipermalukan dunia. Allahu  Akbar!


Rindu Pagi dan Kemenangan

Posted: 13 Jul 2014 03:30 PM PDT



Oleh Nina Mariana

13 Juli 2014, di tengah rintik hujan…Mesjid Agung AlBarkah, Bekasi (setelah acara Munashoroh PALESTINA).

Pagi nan bening dipertengahan bulan Ramadhan…semburat kilau mentari dari balik jendela, langit jernih menampakkan cahaya-Nya, angin diutus menghembuskan harum bulan nan suci, senandung orang yang berpuasa, sempurnakan setiap anugerah.

Rindu pada pagi, sebab pagi membuat kita mampu tegak berdiri kembali, setelah larut dengan malam, kadang kepekatan tanpa purnama, kebingungan arah tanpa bintang, kegundahan dunia membuat malam semakin panjang, malam-malam bulan suci berlalu tanpa kenangan, mimpi kelampun kian meretas, seakan malam tak bisa tuntas.

Sementara dibelahan bumi lain…langit pagi dan malam tanpa beda. Raga kerap tegak berdiri di atas tanah perjuangan, mereka tegar mengemban amanah besar, degup bergemuruh tak henti mengiringi sosok yang pergi silih berganti dan tak akan kembali, pekik takbir bersanding dengan desing senjata dan peluru.

Rindu kemenangan, sebab sejarah mencatat tentang beberapa kemenangan abadi kaum muslimin di bulan suci. Fitrah, apabila jasad merindukan sang pencipta, persembahan terindah di bulan penuh kemulian dan kebahagian.

Seiring pagi penuh harapan, tumbuhlah cinta bagai hujan yang membersihkan reruntuhan derita perang. Walaupun hingga detik ini, tidak akan ada yang dapat menyangsikan pertolonganNya, bagaimana barisan panjang dengan langkah tegap itu tetap kuat bertahan…

Selamat berjuang saudara-saudaraku…


Tidak ada komentar:

Posting Komentar