Jumat, 04 Juli 2014

PKS PIYUNGAN

PKS PIYUNGAN


Prabowo Minta Massa PKS Karawang tak Terprovokasi

Posted: 04 Jul 2014 08:08 AM PDT


Jakarta - Kantor DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Karawang Jawa Barat, diserang puluhan orang. Penyerangan ini di saat Salat Jumat, sekitar jam 11.30 Wib.

Seorang kader PKS yang ada di kantor saat penyerangan terjadi, Samsul Fahry (30), ikut terluka. Matanya memar akibat pemukulan.

Menyikapi aksi anarkis ini, capres Prabowo Subianto, meminta para kader dan simpatisan PKS untuk tetap tenang.

"Jangan terpancing,mereka saudara kita ..semoga mereka lekas sadar pentingnya persatuan," kata Prabowo dalam akun twitter miliknya, Jumat (4/7/2014).

Seperti dikutip dari pkspiyungan.org, sekitar pukul 11.30 Wib datang sejumlah orang yang diperkirakan 10 orang. Mereka mengenakan baju koko putih, celana panjang hitam. Beberapa lagi mengenakan pakaian preman, dan menumpangi lima buah motor.

Tiba di kantor DPD PKS, mereka langsung melakukan pengrusakan. Barang-barang yang ada diobrak abrik. Tidak hanya itu, seorang yang ada di kantor bernala Samsul Fahry (30) tak luput dari penganiayaan.

Para pelaku memukul Samsul hingga korban mengalami luka memar di mata dan wajah.

Tidak hanya itu, mereka juga mengotori kantor PKS dengan melemparkan plastik berisi oli, dan terus mengobark abrik barang-barang yang ada di dalam.

Aparat kepolisian sudah disiagakan di kantor tersebut. [gus/inilah]

*BACA juga:  Kantor PKS Karawang diserang, jatuh korban luka dan kantor rusak

Ini Nasihat SBY jika Prabowo Menjadi Presiden

Posted: 04 Jul 2014 07:51 AM PDT


JAKARTA — Calon presiden Prabowo Subianto menemui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di kediaman pribadi SBY di Puri Cikeas. Dalam pertemuan yang dihadiri elite koalisi Merah Putih itu, SBY memberikan lima nasihat.

Nasihat Pertama SBY adalah mengingatkan bahwa seorang pemimpin atau presiden haruslah orang yang sabar. "Ini era kebebasan, demokrasi dan masyarakat yang kritis, masyarakat memiliki harapan yang tinggi. Sering kali masyarakat menyalahkan presidennya," kata SBY, Jumat (4/7/2014) malam.

Nasihat kedua, pemimpin harus terus bekerja dan berikhtiar. SBY mengingatkan seorang pemimpin tidak boleh menyerah. "Yang penting bekerja dan berikhtiar pasti ada yang dihasilkan. Meskipun rakyat kita kritis, bahkan bisa jadi dihujat dan disalahkan, jadi terus bekerja dan berikhtiar," kata SBY.

Untuk nasihat ketiga, SBY menekankan bahwa seorang pemimpin harus meletakkan kepentingan rakyat di atas kepentingan partai, kelompok, bahkan keluarga.

Pesan terakhir Ketua Umum Partai Demokrat ini adalah Prabowo harus mengedepankan dan menghormati nilai-nilai demokrasi.

"Indonesia sudah menjadi negara yang demokratis. Meskipun demikian, bagaimanapun, demokrasi ini harus tetap dihormati. Saya yakin bapak bisa hormati nilai-nilai demokrasi ini," pesan SBY. (KOMPAS)

Kantor PKS Karawang diserang, jatuh korban luka dan kantor rusak

Posted: 04 Jul 2014 03:27 AM PDT


Hari Jum'at  4 Juli 2014 jam 11.30 wib, di kantor DPD PKS Karawang, Jawa Barat, telah terjadi aksi penyerangan oleh orang yang tidak dikenal.

Kronologis:

Pada jam 11.30 WIB di TKP tiba2 datang kurleb 10 orang dengan menggunakan sepeda motor sebanyak 5 unit, 1 orang diantaranya menggunakan baju koko warna putih, peci corak dan celana panjang hitam dan yang lain menggunakan pakaian preman.

Para pelaku dengan secara tiba-tiba melakukan pengrusakan terhadap barang yang ada di kantor DPD PKS Karawang dan melakukan penganiayaan terhadap korban sdr. SAMSUL FAHRY, 30 TH, yang mengakibatkan luka memar di mata dan wajah serta pelaku lain melempari kantor dengan plastik berisikan oli bekas dan melakukan pengrusakan.

Saksi-saksi saat kejadian di TKP:

1. SH, 39TH, ISLAM, satpam DPD PKS.

2. M, 37 th, staf DPD PKS.

Akibat kejadian penyerangan tsb kantor DPD PKS Karawang mengalami kerusakan dan kotor akibat disiram oli dan selanjut korban dibawa ke RS guna visum dan melaporkan ke polres Karawang.

Guna mengantisipasi kejadian yang sama agar para kapolsek melakukan pengamanan terhadap DPC PKS di setiap kecamatan di kab. Karawang.

(sumber: Info dari Intel Polres Metro Bekasi)

*foto-foto TKP:








KPU Pastikan Informasi dari Timses Jokowi-JK Hoax

Posted: 04 Jul 2014 12:12 AM PDT


JAKARTA -- Peneliti dari Migrant Care, Syaiful Anas mengatakan, surat suara pemilu presiden 2014 yang hanya menampilkan gambar satu pasangan calon merupakan surat suara palsu. Surat suara yang dikabarkan beredar di Hongkong tersebut menurutnya sengaja diedit oleh oknum tertentu.

"Sudah kami klarifikasi, ternyata itu Hoax. Kerjaan iseng dari temen-temen TKI di Korea yang diunggah di Facebook dan tersebar ke teman-teman di Hongkong," kata Sayiful di Gedung Bawaslu, Jakarta, Kamis (3/7).

Sebelumnya, anggota tim pemenangan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla, Eva Kusuma Sundari, mengatakan menerima informasi bahwa surat suara untuk Pilpres Indonesia di Hongkong hanya berisikan gambar pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

Senada dengan Syaiful, Komisi Pemilihan Umum (KPU) juga membantah ada surat suara di Hongkong hanya menampikan gambar salah satu pasangan calon. KPU memastikan surat suara yang dikirimkan ke luar negeri sudah sesuai desain yang disepakati KPU dan pasangan calon.

"PPLN (panitia pemilihan luar negeri) di Hongkong sudah mengecek hari ini, mereka memastikan tidak menemukan surat suara yang gambarnya hanya satu pasangan calon. PPLN juga belum menerima laporan dari siapapun tentang itu (surat suara hanya bergambar pasangan calon nomor urut 1)," kata Komisioner KPU Arief Budiman.

Menurut dia, KPU memang mendengar isu tentang beredarnya surat suara yang hanya menampilkan gambar satu pasangan calon. Biro Logistik KPU telah mengonfirmasi kepada perusahaan percetakan. Untuk memastikan apakah ada kesalahan pencetakan.

"Percetakan bilang surat suara yang dicetak sudah sesuai dengan desain yang ditetapkan," ujarnya.

Selain itu, Biro Perencanaan KPU juga sudah mengonfirmasi langsung ke PPLN di Hongkong. PPLN menyatakan, surat suara yang diterima termasuk surat suara yang dikirim ke pemilih melalui pos dipastikan bukan surat suara rusak. Surat suara yang dikirimkan merupakan surat suara yang menampilkan gambar dua pasangan calon.

"Kalau sekarang ada yang bilang surat suaranya hanya ada gambar satu pasangan calon, itu surat suara dari mana?. Kalau dari media sosial apa bisa dipertanggungjawabkan," ungkapnya. (ROL)

BACA JUGA: Heboh Surat Suara LN Tanpa Jokowi, Ini Hasil Penelusuran Kebenaran

Instruksi Serbu Kantor TVONE, Cara PDIP Mirip Komunis

Posted: 03 Jul 2014 11:36 PM PDT


Aksi massa organisasi sayap PDIP ke Kantor TV One Biro Yogyakarta dan Jakarta jadi sorotan Wakil Ketua Umum (Waketum) Gerindra, Fadli Zon. Sekretaris Tim Prabowo-Hatta ini menyebut aksi itu sebagai cara-cara komunis. Fadli menyoroti instruksi Tjahjo Kumolo untuk kader PDIP.

"Sikap dan tindakan atas instruksi Tjahjo Kumolo, Sekjen PDIP, untuk mengepung TV One adalah cara-cara KOMUNIS. Ini menghancurkan demokrasi," kicau Fadli dalam akun @fadlizon yang dikutip Solopos.com, Kamis (3/7/2014).

"Waktu G30S 1965, RRI dikepung dan direbut oleh PKI. RRI corong utama berita waktu itu. PKI umumkan Dewan Revolusi pagi, 1 Oktober 1965," tambahnya.

Menurut Fadli, aksi massa PDIP itu bukti nyata kepanikan Tim Jokowi-JK. Waketum Gerindra ini mengatakan pers adalah pilar demokrasi yang seharusnya bebas dari intimidasi.

"Cara Tjahjo ini wujud kepanikan paripurna. Pers adalah pilar demokrasi yang penting bagi bangsa ini. Intimidasi terhadap pers melawan demokrasi," ujarnya.

Fadli kembali mengungkit pernyataannya beberapa waktu lalu, yang mengaitkan Revolusi Mental dengan paham komunis.

"Apakah pengepungan terhadap TV One dan intimidasi bagian dari 'Revolusi Mental'?" sindirnya. "Kalau pengepungan TV One merupakan wujud 'Revolusi Mental', maka jangan salahkan kalau dikaitkan dengan tradisi komunis yang selalu halalkan segala cara," lanjutnya. (suaranews)


Tolak Aksi Anarkis, Pendukung Prabowo Gelar Aksi Bersih Taman Kota

Posted: 03 Jul 2014 11:30 PM PDT


Massa pendukung Prabowo-Hatta yang tergabung dalam Prabowo-Hatta Rajasa Demi Jawa Barat Bersatu (Praja Dejatu) menegaskan tidak akan terpancing menyusul memanasnya aroma persaingan menjelang pelaksanaan Pilpres 2014.

Relawan di bawah komando tokoh muda Jawa Barat, Dede Yusuf itu memilih melakukan kampanye simpatik dengan menyiram taman kota di alun-alun Ciamis, Kamis, 3 Juli kemarin.

"Kami tidak mau terpancing melakukan aksi premanisme dan anarkisme, kami tidak mau menodai bulan suci Ramadan dengan aksi-aksi seperti itu, sejak awal kami komit menjauhi kampanye hitam dengan cara kampanye bersih," ujar Dede, Jumat (4/7/2014).

Anggota DPR RI terpilih dari Partai Demokrat ini mengatakan, aksi menyiram taman kota sebagai bentuk kesejukan akhlak dan kesantunan sikap yang dianjurkan oleh Prabowo Subianto.

"Semua harus menahan diri apalagi saat ini bulan suci Ramadan, hati dan kepala harus tetap dingin. Maka dari itu Praja Dejatu menggelar aksi menyiram taman kota agar suasana panas menjadi sejuk kembali," paparnya.

Mantan Wakil Gubernur Jawa Barat ini juga menegaskan bahwa Prabowo adalah sosok yang paling tepat untuk memimpin Indonesia saat ini. Dia membantah jika Prabowo menjadi presiden maka Orde Baru akan bangkit kembali di Indonesia.

"Itu adalah bentuk kampanye hitam yang ditujukan kepada Prabowo, karena sesungguhnya gerbong reformasi mendukung Prabowo-Hatta," tandasnya. (sus/okezone)

*foto: dukungan untuk Prabowo dari WNI di luar negeri

Jokowi lovers seperti anak TK

Posted: 03 Jul 2014 11:18 PM PDT


Oleh Muhamad Rifqi
(pelajar)

Peristiwa brutal yang menimpa tv one beberapa waktu berupa aksi penyegelan kantor biro tvone Yogyakarta telah membuka mata kita tentang watak asli para jokowi lovers yang kasar.

Lihat saja prilaku pendukungnya hanya gara-gara berita yang menyebutkan bahwa PDIP sarang PKI dan ini diperkuat dengan adanya kunjungan beberapa fungsionaris PDIP yang belajar kaderisasi ke Partai Komunis China yaitu Eva Kusuma Sundari, Ripka Tjiptaning dan beberapa fungsionarisnya langsung mendapat kecaman sampai sampai harus menyegel kantor tv one segala. Padahal kalau mereka mau ya klarifikasi apa susahnya sih tinggal datang ke tv one baik-baik musyawarah dengan tv one toh mereka pasti diterima tidak perlu mereka bertindak bak anak TK yang tak pernah kenal etika.

Kalau kita flashback ke belakang bukan kali ini saja mereka berindak anarkis. Di Jogja pun mereka tak segan menyerang warga bahkan mahasiswa pun pernah jadi korbannya waktu kampanye.

Dari sinilah publik seharusnya bisa menilai siapa yang pantas dipilih, siapa yang punya etika dan moral yang tinggi dan siapa orang yang haus kekuasaan serta punya mental seperti anak TK .

aksi coret-coretan 'anak tk' jokowi lovers

Timnas Aljazair sumbangkan uang hadiah Piala Dunia buat warga Gaza

Posted: 03 Jul 2014 08:56 PM PDT


Aljir- Di saat para pemain negara-negara Afrika seperti Ghana dan Kamerun tengah meributkan masalah bonus penampilan di Piala Dunia 2014, timnas Aljazair menempuh langkah terpuji. Pemain-pemain Aljazair memutuskan tidak mengambil seluruh hadiah yang didapat dari penampilan di Brasil. Sofiane Feghouli dan kawan-kawan akan menyumbangkan uang tersebut untuk rakyat Gaza.

Aljazair tampil menawan di Piala Dunia 2014 dan mengundang decak kagum pecinta sepakbola di seluruh dunia. Meski awalnya tidak begitu diunggulkan mereka mampu lolos ke 16 besar setelah menjadi runner-up Grup H.

Di babak 16 besar, Aljazair juga mampu merepotkan kandidat juara Jerman. Der Panzer dipaksa berjuang hingga perpanjangan waktu sebelum bisa menekuk Aljazair 2-1. Yang lebih hebat, mayoritas pemain Aljazair berjuang melawan Jerman sembari tetap berpuasa.

Seperti dikutip dari Bleacherreport, striker Islam Slimani memastikan seluruh anggota skuat Aljazair setuju memberikan seluruh hadiah yang didapat di Piala Dunia 2014 untuk warga di Jalur Gaza yang masih menderita akibat blokade Israel. "Mereka lebih membutuhkan uang ini ketimbang kami," kata Slimani.

Jumlah uang yang disumbangkan skuat Aljazair untuk rakyat Gaza cukup banyak. Karena berhasil lolos sampai 16 besar, Aljazair menerima hadiah sekitar USD 9 juta atau Rp 106,2 miliar

Langkah ini membuat rakyat Aljazair semakin bangga dengan tim asuhan Vahid Halilhodzic. Saat kembali ke negaranya, para pemain Aljazair disambut bak pahlawan. Mereka diarak keliling kota dengan bus tingkat yang atapnya dibuka seperti perayaan klub-klub besar Eropa saat menjadi juara. (liputan6)

Sekarang Jokowi Membela Kekerasan, Bagaimana Kalau Sudah Berkuasa?

Posted: 03 Jul 2014 08:38 PM PDT


Sikap Joko Widodo yang membenarkan pendukungnya berbuat vandalisme di kantor stasiun televisi TV One mendapat kecaman dari pihak pasangan Pilpres nomor 1, Prabowo-Hatta.

Menanggapi aksi pendukungnya kemarin malam, hari ini Jokowi terkesan menyalahkan stasiun televisi yang diserang. "Gimana relawan kita nggak panas. Salah sendiri manas-manasi. Jangan salahi relawannya, salahin yang buat isu, fitnah dan buat panas," ujar Gubernur DKI Jakarta non aktif itu di Bandung, seperti dikutip dari JPNN.

Direktur Hukum dan Advokasi Tim Kampanye Nasional Prabowo-Hatta, Habiburokhman, menegaskan, Jokowi akan menuai masalah besar dengan pernyataan yang mendukung kekerasan itu.

"Ada masalah besar dengan pernyataan itu. Bagaimana kelak dia akan pimpin pemerintahan kalau sekarang saja toleran pada tindakan vandalisme. Apakah pada saat berkuasa dia akan sering gunakan kekerasan. Saya kasihan melihatnya," ujar Habiburokhman kepada Rakyat Merdeka Online, Kamis (3/7).

Dia menegaskan bahwa vandalisme terhadap instsitusi pers adalah kejahatan terhadap bangsa. Apalagi, Indonesia bersusah payah membangun kebebasan pers.

"Saran kami ke penegak hukum, kasus ini harus ditindak tegas. Ini tragedi memalukan bangsa dan sudah jadi pemberitaan di internasional. Polri jangan takut menindak parpol tertentu. Jangan takut ada pengaruh politiknya," jelasnya.

Dia juga meminta Polisi cepat menindak pelaku yang memprovokasi pengepungan stasiun televisi TV One. Yang paling menonjol adalah Sekjen DPP PDIP, Tjahjo Kumolo.

Kemarin malam, dalam pesan disebarkan melalui Blackbery Messenger dan SMS, Tjahjo Kumolo menyebutkan, fitnah terhadap PDIP sudah pada tahap kritis. Berikut instruksi dari Ketua Tim Pemenangan Jokowi-JK itu:

Fitnah sdh pada situasi krItis seolah PDI PERJUANGAN mengusung kader PKI. PDIP kawan PKI maka PDIP musuh AD di dmk "berita TVone"  :  -sikap saya sbg sekjen Partai-anggota kader PDI PERJUANGAN segera kami 'SIAGA SATU' disiapkan segera mengepung studio TVone- surat Ijin ke Polda Metro km siapkan. Partai minta pertanggung jawaban Bukti siapa nama anggota PKI yg diberitakan TvOne tsb--ini menyangkut Harga diri Kehormatan Partai dan Ibu Megawati Soekarnoputri yg dilecehkan oleh beritaTvONE-- (TjahjoKumolo-sekjen PDIPERJ)---disiagakan/dikonsolidasikan seluruh kader--sambil menunggu perintah Lanjut ! . [ald/rmol]


Menangkan Prabowo-Hatta, Rustriningsih Siapkan Gerakan BERSIH

Posted: 03 Jul 2014 08:36 PM PDT


Mantan Wakil Gubernur Jawa Tengah yang juga mantan kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Rustriningsih, deklarasikan gerakan BERSIH untuk mendukung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

Rustri menjelaskan, sudah sejak dua minggu lalu sudah membentuk Gerakan BERSIH. Gerakan tersebut menurutnya merupakan tekad para simpatisan Rustri untuk mengawal Pilpres yang aman, damai dan transparan.

"Bisa juga diartikan Bersama Rustriningsih atau BERSIH," kata Rustri, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (4/7).

Sebelumnya, bertempat di kediamannya, perempuan berusia 47 tahun itu secara terbuka menyatakan dukungan ke Koalisi Merah Putih.

"Saya mohon maaf sebelumnya kepada rekan-rekan pers karena tak banyak bicara dan menghindar. Tapi mulai hari ini rumah saya terbuka 24 jam untuk pers, termasuk sebagai basis pemenangan Prabowo-Hatta di Jawa Tengah," kata Rustri.

Alasan utamanya tidak mendukung Jokowi-JK dan sebaliknya mendukung Prabowo-Hatta, yakni karena pengalamannya belasan tahun di pemerintahan membuatnya yakin bahwa perubahan tak hanya bisa dilakukan dengan instrumen undang-undang dan manajemen pemerintahan semata.

Di balik itu ada yang lebih menentukan, yaitu keberanian mengambil risiko. Rustri yakin Prabowo dan Hatta memiliki keberanian yang dimaksud.

Mendapat dukungan tokoh utama Jawa Tengah, Cawapres Hatta pun mengucapkan terima kasih dan rasa bersyukur yang sebesar-besarnya.

"Ibu Rustri bukan hanya tokoh Jawa Tengah, tetapi juga nasional. Beliau peletak tata pemerintahan yang bersih dan transparan," kata Hatta.

Dikatakan, dengan prestasi terpilih dua periode dengan elektabilitas di atas 80%, sosok perempuan eks kader PDIP itu tak perlu diragukan.

Lebih jauh Rustri juga tidak ambil pusing bila kini ia dianggap hanya politisi biasa tanpa gerbong massa yang dulu ia miliki.‎ (beritasatu)

Mahfud MD: Tak Ada yang Salah di Kicauan Fahri Hamzah

Posted: 03 Jul 2014 08:31 PM PDT


JAKARTA - Ketua tim kampanye nasional Prabowo-Hatta, Mahfud MD menilai tidak ada yang salah dengan 'ocehan' Fahri Hamzah di akun twitter miliknya. Menurutnya, Fahri tidak menghina figur capres Joko Widodo, melainkan mengkritisi gagasannya.

"Yang saya baca dia tidak menyebut Jokowi sinting, gagasan yang disebut bukan orangnya," kata Mahfud saat ditemui di rumah Polonia, Cipinang Cempedak, Jakarta Timur, Selasa (1/7/2014).

Menurut Mahfud, 1 Muharram sendiri sudah dijadikan sebagai Hari Libur Nasional. Sehingga akan beda gagasannya jika masih akan ditetapkan sebagai Hari Santri Nasional.

"1 Muhammarm itukan sudah jadi hari libur nasional, kalau Hari Santri itu gagasannya bukan orangnya," kata Mahfud.

Soal membina pesantren, lanjutnya, kubu Prabowo-Hatta sudah memiliki program yang bersifat substantif bukan simbolik seperti kubu Jokowi-JK. Visi dan misi capres-cawapres ini yaitu menjadikan pendidikan pesantren mewarnai pendidikan nasional. "Sehingga tidak hanya teknis profesionalisme tapi moral spiritual," katanya.

Terkait sikap santri yang terhina karena pernyataan Fahri, menurut Mahfud hal tersebut tidak benar. "Tidak ada yang terhina. Saya santri dan saya tidak terhina. Kan dia tidak menghina santri," katanya. (ahm)

*http://pemilu.okezone.com/read/2014/07/01/567/1006715/mahfud-tak-ada-yang-salah-di-ocehan-fahri-hamzah

Rujuk di Semarang, “Prabowo-Titiek” Bagikan Takjil ke Warga

Posted: 03 Jul 2014 08:19 PM PDT


SEMARANG – "Prabowo Subianto" akhirnya rujuk dengan "Titiek Hediati Soeharto". Rujuk tersebut ditandai dengan kemesraan mereka saat berada di Jalan Pahlawan, Semarang, Kamis (3/7/2014) sore dengan membagikan takjil buka puasa kepada pengguna jalan yang melalui area tersebut.

Aksi freezemob pasangan 'Prabowo-Titiek' ini digelar 50 orang dari tim sukses Prabowo-Hatta Jawa Tengah dengan mengambil tema Prabowo-Titik cinta sejati. Para relawan tersebut mengenakan topeng Prabowo dan Titik serta emmbagi – bagikan takjil berupa es dhawet ayu kepada pengguna jalan di seputar Semarang.

"Aksi ini adalah sebagai bentuk dukungan kepada Prabowo dan Mbak Titiek untuk segera rujuk, karena sebentar lagi mereka akan menjadi pemimpin di Indonesia, sekaligus motivasi bagi mereka berdua jika mereka adalah cinta sejati," papar Amir Darmanto, koordinator aksi freezemob Prabowo-Titik, dalam rilis yang diterima piyungan online.

Selain memberikan takjil kepada warga, 25 pasang "Prabowo-Titiek" ini juga tampil cukup mesra dengan menggandeng pasangan masing – masing. Menurut Amir, hal ini adalah simbol cinta sejati bagi pasangan tersebut.

"Simbol tersebut kita tunjukkan dengan membagikan bunga mawar tanda cinta, karena kita berharap proses rujuknya Prabowo-Titiek ini segera terjadi, mengingat Prabowo sebagai Presiden nantinya mmebutuhkan ibu negara, dan kami kira mbak Titiek adalah sosok ibu negara tersebut," tandasnya.

Aksi freezemob "Prabowo-Titiek" ini sendiri juga mengundang perhatian dari warga skeitar yang melewati jalan Pahlawan saat menjelang buka tersebut. Ratusan warga pun berbondong – bondong menghampiri aksi tersebut dan menerima bunga cinta serta takjil untuk berbuka puasa.

Seperti diketahui, Prabowo Subianto dan Titiek Hediati adalah pasangan suami istri yang pisah sejak beberapa tahun lalu akibat tragedi politik. Kini sejak Prabowo resmi menjadi capres, kemesraan antar mereka berdua semakin dekat. Bahkan dalam beberapa agenda kampanye, termasuk diantaranya debat, Titiek dengan setia mendampingi Prabowo Subianto.


Rapat DPR Dipimpin PKS, Anggaran Jilbab Polwan Disetujui

Posted: 03 Jul 2014 06:46 PM PDT


JAKARTA -- Komisi III DPR menyetujui pagu anggaran khusus jilbab Kepolisian Republik Indonesia (Polri). Pos anggaran yang selama ini menjadi alasan Polri menunda pemberlakuan busana Muslimah untuk polisi wanita (polwan) itu disetujui dalam rapat kerja Komisi III bersama Polri, Rabu (2/7).

Rapat kerja yang mengagendakan Penyempurnaan Rencana Kerja Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (RKA-K/L) 2015 tersebut dipimpin anggota Komisi III dari Fraksi PKS Almuzzammil Yusuf. Almuzzammil berharap, tidak akan ada lagi alasan Polri menyangkut anggaran terkait jilbab polwan.

"Anggaran sudah dipertegas. Bola kini sudah ada di tangan Polri, tinggal pelaksanaannya," ujar Almuzzamil di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (2/7). Dia melanjutkan, anggaran Polri akan disampaikan ke Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR untuk ditindaklanjuti. BAKN bakal menyikapi anggaran tersebut setelah Polri melakukan revisi terkait jumlah polwan yang akan menggunakan seragam jilbab.

Wakapolri Komjen Polisi Badrodin Haiti menerangkan, alokasi pembiayaan untuk jilbab Polri termasuk dalam anggaran subprogram peningkatan sarana dan prasarana aparatur Polri yang mencapai Rp 7,658 triliun. Berdasarkan hitung-hitungan Polri, indeks harga yang dialokasikan untuk per unit jilbab adalah Rp 25 ribu. Badrodin menjelaskan, saat ini Polri sedang dalam proses menyusun peraturan yang akan terbit melalui Keputusan Kapolri.

"Kemarin ada dari Brimob juga mengusulkan perubahan seragam. Kami juga sedang menyiapkan jilbab untuk PNS Polri, jadi biar tidak bolak-balik, sekalian saja. Kami menunjuk tim khusus," ujar Wakapolri. Dia menambahkan bahwa ketentuan seragam polwan berjilbab sudah diterangkan dalam surat perintah bernomor Sprin/1164/VI/2013 tanggal 26 Juni 2014 dan Sprin/1063/VI/2014 tanggal 17 Juni 2014.

Dalam catatan yang disuguhkan untuk DPR, Polri menyebutkan, polwan beragama Islam di tubuh Polri sebanyak 10.546 orang atau 74,05 persen dari keseluruhan jumlah polwan yang mencapai 14.242 personel. Saat ini, kata Badrodin, Polri sedang melakukan pendataan berapa banyak polwan Muslimah yang mau berjilbab. Dia berharap program jilbab Polri terealisasi pada 2015. "Tinggal menunggu peraturannya. Itu kan butuh proses," tutur Badrodin.

Menurut dia, desain jilbab polwan sudah dibuat. Polri pun memamerkan rancangan tersebut kepada anggota Komisi III melalui salah seorang personel polwan yang turut hadir dalam rapat kerja. Jilbab yang akan dikenakan polwan berwarna cokelat tua dengan sedikit petak krem di atas dahi. Seperti didemonstrasikan sang polwan, jilbab tersebut dapat dilepas sekali tarik, menyisakan lapisan tudung berwana hitam yang melekat lentur di baliknya.

Mengenai anggaran 2015, Badrodin menjelaskan, Polri akan mendapatkan total anggaran mencapai Rp 47,566 triliun. Jumlah tersebut telah mendapat persetujuan bulat dari seluruh fraksi Komisi III DPR. Jumlah pagu anggaran definitif tersebut memenuhi 72,25 persen dari usulan kebutuhan anggaran minimal Polri yang mencapai Rp 65,837 triliun. "Apabila dibandingkan dengan pagu indikatif tahun 2014, angka ini lebih besar 20,07 persen," ujar dia.

Di hadapan belasan anggota Komisi III DPR yang hadir, Badrodin memaparkan, anggaran Polri diperuntukkan bagi 13 program yang mencakup enam program generik dan tujuh program teknis guna menunjang operasi 1.230 satuan kerja di lingkungan Polri. Alokasi untuk program generik mencapai Rp 34,515 triliun, sedangkan program teknis Rp 13,051 triliun. Anggaran jilbab polwan masuk dalam alokasi dana program generik. n c54/antara ed: eh ismail


***

Rp 47,566 Triliun  : Total anggaran Polri pada 2015.
Rp 7,658 Triliun    : Anggaran subprogram peningkatan sarana dan prasarana aparatur Polri. Jilbab polwan masuk dalam pos anggaran ini.
Rp 25 Ribu             : Alokasi anggaran per unit jilbab polwan.
14.242 Orang         : Total jumlah polwan.
10.546 Orang         : Jumlah polwan Muslimah.

*sumber: http://www.republika.co.id/berita/koran/halaman-1/14/07/03/n84dw818-anggaran-jilbab-polri-disetujui


Polcomm: Elektabilitas Prabowo Salip Jokowi Gara-gara Debat

Posted: 03 Jul 2014 06:13 PM PDT


JAKARTA - Elektabilitas pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa disebut menyalip elektabilitas pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Hal itu terlihat dari hasil survei yang dilakukan Political Communication Institute (Polcomm) setelah digelarnya putaran ketiga debat antarcapres.

Direktur Polcomm Institute Heri Budianto menyampaikan, elektabilitas Prabowo-Hatta unggul 1,5 persen dari elektabilitas rivalnya, Jokowi-Kalla. Ia menyebutkan bahwa elektabilitas Prabowo-Hatta mencapai 46,8 persen dan Jokowi-Kalla mencapai 45,3 persen.

"Elektabilitas Prabowo naik karena responden menilai penampilan Prabowo dalam debat putaran ketiga mampu tampil lebih meyakinkan dari Jokowi," kata Heri di Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (3/7/2014).

Selain karena hasil debat, kata Heri, publik juga mengaku terpengaruh pemberitaan media massa dan berita yang beredar di media sosial tentang hal negatif dari Jokowi atau PDI Perjuangan. Bahkan, Heri menyatakan banyak suara responden yang mengaku lebih setuju Jokowi menuntaskan pekerjaannya sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Heri menyampaikan, surveinya ini dilakukan di 33 provinsi setelah acara debat antarcapres, mulai 23-27 Juni 2014. Metode yang digunakan adalah multistage random dengan wawancara tatap muka pada 1.200 responden. Ia mengklaim surveinya ini memiliki tingkat kepercayaan sebesar 95 persen dan margin error sebesar tiga persen.

Biaya survei disebut berasal dari Pusat Studi Komunikasi dan Bisnis Universitas Mercu Buana bersama Polcomm.

Heri menambahkan, elektabilitas Prabowo-Hatta itu naik sekitar 3,5 persen dari survei sebelumnya. Dalam survei Polcomm pada 16-20 Juni 2014, elektabilitas Prabowo-Hatta ada di angka 43,3 persen, di bawah elektabilitas Jokowi-Kalla sebesar 46,4 persen. Dengan demikian, elektabilitas Jokowi-Kalla turun sekitar 1,1 persen.

"Angka undecided voters juga menurun, pada survei sebelumnya mencapai angka kumulasi 10,3 persen, sekarang menurun menjadi 7,9 persen," pungkas Heri. (KOMPAS)

Dukungan Nasdem Terhadap Jokowi Goyah

Posted: 03 Jul 2014 06:45 PM PDT


Dukungan Partai Nasdem terhadap pasangan Capres  Cawapres Jokowidodo Yusuf Kallah, mulai goyah. Bahkan di internal Nasdem mulai terbelah. Pemicunya tak lain karena Surya Paloh merasa dikhianati mitra koalisinya PDIP.

Goyahnya dukungan Nasdem ke pasangan Capres Cawapres Joko Widodo Yusuf Kalla, diungkapkan Faizal Assegaf, yang mengaku masih aktivis Nasdem, sebagaimana ia tulis dalam facebooknya, Kamis (3/7/14).

Seperti ditulis Faizal, seminggu lalu secara kebetulan ia berkumpul dengan sejumlah petinggi DPP Nasdem dan terlibat pembicaraan serius seputar situasi jelang Pilpres 9 Juli.

Mereka kata Faizal, sengaja mengajaknya, dengan alasan saya masih aktivis Nasdem yang belum dipecat oleh Ketua Umum Surya Paloh. (terima kasih atas apresiasinya). Menurut aktivis 98 ini, dalam pertemuan terbatas tersebut, terungkap ihwal internal Nasdem yang makin kacau-balau serta sikap Surya Paloh yang mulai goyah karena menganggap telah dikhianati oleh mitra koalisi PDIP. Intinya Surya Paloh telah dimarginal karena dianggap tidak efektif dan meyakinkan mitra koalisi untuk bekerja keras memenangkan Jokowi.

Dalam perbincangan itu, kata Faizal, komentar rekan-rekan senior ( ia tak menyebut rekan rekan senior itu siapa), dan orang-orang yang saya kenal begitu dekat degan Surya Paloh, spontan saya bertanya: "Kalau benar pak Surya Paloh sudah kehilangan selera berkoalisi dengan PDIP, tapi mengapa Metro TV masih getol dan membabi-buta mendukung Jokowi…?"

Menjawab pertanyaan itu, "Soal metro tv karena terikat dengan bayaran sponsor senilai 120 miliar lebih dan hal itu juga tidak begitu efektif karena jangkauan metro tv sangat kecil dan tidak memberi pengaruh apa-apa ke publik…," ujarnya.

"Saya terdiam dan mencoba berpikir jernih, kok tumben para senior NasDem menunjukan signal kekecewaan yang begitu dalam dengan mitra koalisinya. Memang tidak banyak yang tahu kalu NasDem berkoalisi dengan PDIP tidak melalui urung rembuk (musyawarah nasional) yang melibatkan unsur-unsur DPC dan DPW. Tapi koalisi itu adalah keputusan pribadi Surya Paloh dan segelintir orang di sekitarnya, yakni Enggartiasto Lukita, Jannet dan Akbar Faisal" katanya.

" Kelompok ini di internal NasDem dikenal sebagai makelar politik, yang sering kali menuai kecaman dari internal Nasdem karena dianggap sering menjebak Surya Paloh dengan deal-deal politik transaksional" Lebih jauh saya tanyakan: "Kalau benar Surya Paloh dan DPP NasDem sudah kecewa dengan PDIP, lantas bagaimana dengan kerja mesin partai…?"

Mereka tegaskan bahwa 80 persen pengurus NasDem di daerah-daerah telah mengambil posisi mendukung Prabowo namun tidak melalui simbol-simbol NasDem, dan hal itu diketahui oleh Surya Paloh, sikap beliau pasif mengisyaratkan apa yang dilakukan oleh kawan2 di daerah dibiarkan. Luar biasa, sebelumnya memang saya telah mengatahui bahwa secara pribadi Surya Paloh akan mendukung Jokowi, namun saya tidak yakin kalau infrastruktur Nasdem seluruh daerah akan mendukung.

Sebagai misal, pengurus DPW Nasdem di DKI Jakarta, Jabar dan Jatim, sejak dua bulan lalu telah melebur dan bergabung dengan Tim Prabowo. Hal serupa juga berlangsung di daerah lainnya. Melalui kesempatan ini saya sampaikan simpati yang dalam kepada sahabat-sahabat NasDem di seluruh Indonesia yang telah bersikap kritis untuk tidak terjebak mendukung Jokowi. Selanjutnya kepada pak Surya Paloh, saya kira sangat tepat bila mengambil sikap untuk meninggalkan mitra koalisi PDIP.

Tindakan itu perlu selaku Ketum NasDem agar publik dapat menghormati banpak selaku tokoh yang mengusung RESTORASI. Dan mana mungkin semangat restorasi harus bermitra dengan PDIP yang sejauh ini dikenal oleh rakyat sebagai partai pembela kepentingan konglomerasi hitam. Demikian catatan kecil ini saya buat, semoga bermanfaat dan saya bersedia untuk mempertangungjawabkan apa yang saya sampaikan di atas…***

sumber: http://www.dakta.com/2014/07/dukungan-nasden-terhadap-jokowi-goyah/


"Senyuman Langit" | Salim A. Fillah

Posted: 03 Jul 2014 05:57 PM PDT


Inilah kota berjuluk sepotong Syam yang jatuh di Hijjaz; ialah Thaif, di tahun kesebelas kenabian.

Sungguh penduduk kota ini sama sekali tak sesejuk cuaca negerinya, bahkan mereka lebih garang dari angin gurun Tihamah. Inilah Sang Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, yang telah ditolak oleh tiga bersaudara putra 'Amr Ats Tsaqafi, pemimpin Thaif, tetap berupaya menyampaikan risalahnya.

Maka orang-orang yang takut kedatangan Muhammad merusak niaga mereka dengan Makkah ini makin murka atas seruan Sang Rasul. Mereka berkerumun, mencerca dan meneriakinya. Dari dua barisan mereka mengejar dan melemparinya dengan batu. Tubuh Nabi itu lebam. Kakinya luka.  Darah meleleh membasahi terompahnya. Zaid ibn Haritsah yang membentengi dengan tubuhnya, entah berapa rajaman yang tertoreh di kepala dan badannya.

Sang Nabi dihinakan dan diusir. Dia terus dikejar dan disakiti hingga tiga mil kemudian sampai di kebun anggur milik putra-putra Rabi'ah. Di sinilah mereka lalu meninggalkannya dan kembali ke Thaif. Adapun Rasulullah, tertatih beliau menghampiri sebatang pohon anggur, lalu duduk beristirahat meredakan rasa sakit yang zhahir maupun batin. Dengan senyum yang tertengadah ke langit namun airmata melelehi pipinya yang mulia, segala aduan hanya tertuju pada Penciptanya.

Utbah dan Syaibah ibn Rabi'ah yang sedang ada di kebunnya merasa iba melihat keadaan cucu 'Abdul Muthalib itu. "Hai Addas", panggil salah satu di antara keduanya kepada seorang pembantu, "Ambillah setandan anggur dan serahkan pada lelaki di sana itu."

Addas beranjak menemui Sang Nabi. Diulurkannya anggur itu dan beliau menerimanya dengan tersenyum. "Siapakah namamu wahai saudara yang mulia?", tanya Rasulullah. "Namaku Addas. Aku hanyalah pembantu Tuan Utbah dan Tuan Syaibah." Addas memperhatikan, ketika memetik sebulir anggur dari tangkai, lelaki lusuh dan terluka namun berwajah seri itu menyebut nama Allah.

"Bismillaahirrahmaanirrahiim", ucap Rasulullah sambil mengulurkan kembali anggurnya untuk menawari Addas. Addas menggeleng dan tersenyum.

"Kata-kata itu tak pernah diucapkan oleh orang-orang di negeri ini", kata Addas.

"Dari manakah asalmu hai Addas, dan apa pula agamamu?"

"Aku seorang Nasrani. Aku penduduk negeri Ninaway."

"Oh, dari negeri seorang shalih bernama Yunus ibn Matta?", tanya Sang Rasul dengan penuh minat begitu Adas menyebut nama negeri asalnya. Mata Addas mengerjap, pupilnya melebar. Lelaki ini benar-benar membuatnya tertarik.

"Apa yang kau ketahui tentang Yunus ibn Matta?", tanya Addas.

Sang Utusan tersenyum. "Dia saudaraku. Dia seorang Nabi, dan akupun seorang Nabi."

Mendengar itu, Addas langsung merengkuh kepala Rasulullah. Dikecupnya dahi beliau dengan penuh cinta, diciumnya tangan beliau dengan penuh hormat, dan dikecupnya kaki beliau dengan penuh khidmat. Melihat kejadian itu Utbah dan Syaibah saling berbisik. "Demi Allah", kata Utbah, "Muhammad telah merusak pembantu kita itu!"

Yang tertarik itu menarik. Maka Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam adalah pribadi yang paling menawan di langit dan bumi, sebab cinta dan perhatiannya pada setiap insan yang dihadapi. Inilah kaidah penting pergaulan yang harus dihayati para da'i. Alih-alih menghabiskan waktu membuat orang-orang menyadari pesona kita, jauh lebih bermanfaat bagi seorang pejuang untuk tertarik pada mereka yang diserunya menuju kebenaran. Ialah ketertarikan pada diri lawan bicara, dan segala hal yang terkait mesra dengan mereka. Addas, Ninaway, dan Yunus ibn Matta umpamanya.

Sesungguhnya ketampanan, kepandaian, dan ketaatan pada Allah memang pesona yang menawan mata maupun rasa. Tetapi alangkah memuakkan sesosok insan yang gemar mengunjuk-unjukkan betapa rupawan, betapa cerdas, dan betapa shalih dirinya. Yang dinanti para manusia dari setiap keunggulan jasmani maupun akal, juga  kemesraan kita dengan Allah; hanyalah akhlaq mulia. Bukan yang lain.

Maka seperti Rasulullah, biarkan tangis kita tumpah-ruah hanya pada Allah; dan izinkan sesama merasakan manisnya senyuman langit yang merasuk ke hati mereka, sebab ia berhulu dari ketulusan dalam dada.

Salim A. Fillah

(http://salimafillah.com/senyuman-langit/)


Kepincut Maher Zain, Kecewa Aksi Segel TvOne

Posted: 03 Jul 2014 05:41 PM PDT


*by Cak Ijo

KEJUTAN MALAM INI (3/7). Baru buka facebook, seorang sahabat telepon:

"Cak, nonton Maher Zain di RCTI. Orasi Prabowo luar biasa," katanya.

"Tumben... rek? "

"Kali ini aku sehati karo peno. Milih Prabowo..," tegasnya.

"What?!"

"Lama-lama aku risih. Teman-teman juga. Kami kecewa, sudah belain mati-matian, eh... malah parpol pengusungnya pakai demo segala. Bener-bener ga simpati deh.. mau hari tenang mestinya kerja keras malah bikin ulah," paparnya.

Sahabat Prabowo di mana pun berada.. tahukah siapa si penelpon? Ia salah satu pengurus parpol koalisi sebelah dan orang dekat Dahlan Iskan.

Benar pesan Guru Rahasiaku: Babak Goro-Goro usai sudah, punakawan segera penjadi pengadil para bindaranya. Dan temanku tadi telah memilih menjadi pengadil yang baik. Siapa pengadil berikutnya...? (*)


*sumber: fb

Copot Seragam, Satgas PDIP Dukung Prabowo

Posted: 03 Jul 2014 05:34 PM PDT


KARANGANYAR - Puluhan anggota Satuan Tugas (Satgas) Pengurus Anak Cabang (PAC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah, mencopot seragam mereka. Selain mencopot seragam, mereka  juga merobohkan papan nama Sekretariat Satgas PDIP PAC Colomadu, Karanganyar.

Setelah seluruh atribut serta papan nama Satgas PDIP mereka copot, selanjutnya mereka pun mendirikan papan nama baru bertuliskan Gerakan Rakyat Indonesia Baru (GRIB). Selain mendirikan papan nama baru, massa pun beramai-ramai menggunakan kaos bergambar pasangan Prabowo-Hatta Rajasa serta membentangkan spanduk bertuliskan dukungan mereka terhadap pasangan nomor urut 1, diiringi tekad memenangkan pasangan yang diusung Koalisi Merah Putih ini.

Ketua GRIB yang sebelumnya Ketua Satgas PAC PDIP Colomadu, Karanganyar, Ruliatmo mengatakan, dengan berdirinya papan nama GRIB serta spanduk yang mereka bentangkan berisi dukungan mereka terhadap pasangan Prabowo-Hatta ini, secara resmi mereka keluar dari PDIP.

Alasan mereka memilih keluar dari PDIP dan menyatakan bergabung dengan Prabowo-Hatta adalah mereka tidak cocok dengan capres yang diusung PDIP, Joko Widodo alias Jokowi. Selain itu, mereka melihat sosok Prabowo sebagai sosok prajurit sejati yang dipercaya mampu bertindak tegas dan mengembalikan harga diri bangsa Indonesia yang selama ini selalu diinjak-injak negara lain.

"Kita selama ini tahu kalau kita selama ini diinjak-injak oleh negara luar, contohnya Malaysia. Sehingga kita memerlukan sosok pemimpin yang tangguh dan berwibawa. Tidak hanya ke dalam tapi juga keluar. Dan itu kita lihat ada di Prabowo, bukan di Jokowi," papar Ruliatmo, Kamis (3/7/2014).

Alasan lain kenapa mereka memutuskan keluar dari PDIP karena selama ini keberadaan mereka sudah tidak dianggap lagi. Bahkan, Kartu Tanda Anggota (KTA) PDIP sejak 2013 lalu tidak diberikan meski mereka telah mengajukan berulang kali kepada pihak DPC PDIP Karanganyar. "Kita berulang kali mengajukan KTA pada pihak DPC sejak 2013 atau setelah Pilbup. Tapi hingga kini tidak ada respons. Kalau kondisinya begini, kita keluar dari PDIP," jelasnya.

Sedangkan pakaian satgas yang telah mereka copot selanjutnya dikumpulkan dan akan mereka buang ke Sungai Bengawan Solo.

Di tempat yang sama, Ketua DPC Partai Gerindra Karanganyar Yulianto menyambut baik bergabungnya para Satgas PDIP ini ke dalam koalisi Prabowo-Hatta. Yulianto optimistis, bergabungnya kader PDIP ini akan berpengaruh terhadap perolehan suara Prabowo-Hatta di Karanganyar.

"Kita optimis target 52 persen suara Prabowo-Hatta bisaa terlampaui. Apalagi dengan bergabungnya para Satgas PDIP, ini akan menambah daya dobrak kita untuk memenangkan Pak Prabowo," jelasnya.

Pihak PDIP belum memberi respons terkait mundurnya para Satgas PDIP tersebut. Bahkan, Ketua DPC PDIP Karanganyar, Jawa Tengah Paryono saat dikonfirmasi tidak merespons. Pesan BlackBerry Messenger (BBM) yang dikirim pun tak dijawab. (sindonews)

Alasan Forum Ulama Haramkan Memilih Jokowi-JK

Posted: 03 Jul 2014 05:29 PM PDT


BANDUNG -- Forum Ulama Ummat Indonesia (FUUI) keluarkan maklumat haram untuk memilih pasangan Jokowi-JK dalam Pilpres mendatang. Alasannya, pasangan itu dianggap meresahkan dan mengancam eksistensi umat Islam. Pasangan itu juga dinilai akan berpotensi menciptakan iklim sentimen keagamaan yang dapat bermuara pada konflik horizontal.

Penilaian itu muncul atas keputusan dan rencana politik yang selama ini telah dinyatakan secara terbuka baik oleh institusi maupun oleh tim sukses bila pasangan itu berhasil terpilih. FUUI yang selama ini menyatakan bersih dari politik praktis, kini merasa wajib untuk memberikan pandangannya. Pihaknya menyatakan, sikap itu muncul agar umat Islam tidak salah dalam memilih pemimpin.

Putusan maklumat ini diakui telah melalui proses yang panjang. Sejak berdiri pada tahun 2001, FUUI selalu menghindar untuk masuk dalam ranah politik praktis. "Saya perlu pertegas, ini tidak dalam posisi dukung mendukung salah satu calon, kami berkomitmen hanya untuk memikirkan umat, kami bersih dari kepentingan politik praktis," ujar Athian Ali Ketua FUUI, kepada wartawan di Masjid Al-Fajr, Jalan Cijagra, Kota Bandung, Senin (30/6).

Dalam Plipres tahun ini pihaknya mengeluarkan maklumat dalam bentuk istihad syar'i. Hal ini diakuinya untuk membimbing umat Islam agar mereka bisa memilih seuai dengan syariat Islam. Ia juga menyatakan bahwa pernyataan resmi ini dikeluarkan untuk menyelamatkan umat agar tidak mengambil keputusan yang salah.

Athian sendiri mengakui bahwa sangat mungkin maklumat yang dikeluarkan akan terkesan mendukung salah satu calon dan menafikan calon lain. Namun, ia mengklaim bahwa putusan ini murni ditinjau melalui dasar syar'i dan hukum Islam. "Kalau sudah bicara hukum ini tentu saja kita pertanggung jawabkan di hadapan Allah SWT, dunia akhirat," katanya.

Ia menambahkan bahwa sebenarnya secara syar'i, pihaknya tidak melihat sosok ideal pada dua calon presiden. Menurutnya tidak ada satupun calon presiden yang dianggap layak untuk dipilih mewakili umat. Namun, dalam hal ini mereka harus melihat mana yang nilai kerentanannya (mudharat) bagi umat paling rendah.

Ia tidak menafikkan adanya ajakan salah satu pihak Capres agar FUUI memberikan dukungannya. Namun, FUUI tetap menyatakan sampai detik ini tidak pernah tereseret dan tidak ada hubungan dengan salah satu timses manapun. "Kami sedang berusaha memberi kesan bahwa kami tidak mewakili capres manapun, jadi kami nggak ada niatan untuk merapat kepada capres manapun," tegasnya.

Ia menjelaskan bahwa putusan ini dikeluarkan salah satunya berkaitan dengan niat kubu Jokowi-JK untuk memperjuangkan pencabutan ketetapan MPRS No. 25 Tahun 1966 tentang Larangan Paham Komunisme. Hal itu menurutnya diikuti pula oleh keberpihakan kubu capres nomor dua itu kepada paham yang menurut Syariat Islam sesat, seperti Ahmadiyah, Islam Liberal, dan Syiah.

Pengharaman FUUI ini berangkat pula dari keinginan kubu Jokowi-JK untuk menolak Perda Syariat Islam. Hal ini diangap sebagai bentuk pernyataan terbuka terhadap kebencian pada Syariat Islam. "Karena secara UU No.11 tahun 2011 dan UU Otonomi Daerah sangat memungkinkan lahirnya sebuah Perda yang melindungi adat istiadat di daerah termasuk agama, pandangan, paham dan sebagainya. Seharusnya dihormati karena Islam salah satu dari enam agama yang diakui oleh negara," jelas Athian. (ROL)

Ini Berita Video TVOne yang Bikin PDIP Ngamuk

Posted: 03 Jul 2014 05:18 PM PDT


Rabu malam (2/7) massa PDIP menggeruduk kantor redaksi TV One di Pulogadung, Jakarta Timur, dan menyegel kantor TV One Biro Yogyakarta.

Salah seorang dari massa PDI Perjuangan, Foki Ardiyanto, di Yogyakarta, Kamis, mengatakan kekesalan massa memuncak setelah melihat tayangan berita di TV One yang menyebutkan kader PDI Perjuangan adalah anggota Partai Komunis Indonesia (PKI).

"Atas pemberitaan tersebut, massa PDI Perjuangan menginginkan ada klarifikasi dari TV One serta meminta maaf kepada seluruh kader PDI Perjuangan," kata Foki sebagaimana diberitakan republika online.

Selain penyegelan, massa tersebut juga melakukan aksi vandalisme atau mencorat-coret bangunan kantor TV One dengan tulisan berisi kekesalan. Tulisan corat-coret itu antara lain "Tv One Anjing" "Kader PDIP bukan PKI". Aksi tersebut mendapat pengawalan ketat dari sejumlah anggota Polri serta TNI.

Bagaimana sebenarnya tayangan Tv One yang membuat massa PDIP mengamuk? Berikut ini rekaman video tayangan berita Tv One yang diunduh di Youtube:


Link Video:  http://www.youtube.com/watch?v=WogkusbicE8&feature=youtu.be

Peringati 1 Tahun Kudeta, Rakyat Mesir Turun ke Jalan Tuntut Kembalinya Mursi

Posted: 03 Jul 2014 05:06 PM PDT


Sejak Kamis sore (3/7), rakyat Mesir turun kejalan dengan jumlah yang cukup besar, memperingati setahun terjadinya kudeta militer terhadap presiden sah Mesir, Muhammad Mursi.

Koalisi pro Mursi, organisasi utama yang dikenal sangat konsisten menentang kudeta menamakan 3 Juli sebagai hari kemarahan rakyat Mesir, dan diharapkan sebagai momentum tumbangnya pemerintah kudeta yang dipimpin oleh petinggi militer disana.

Seperti yang dilansir stasiun berita Aljazeera, aksi penolakan terhadap pemerintah kudeta tidak hanyak terjadi di Kairo atau Giza, tetapi juga terjadi di provinsi provinsi, seperti di daerah Fakus, bagian timur Mesir. Gelombang manusia turun kejalan menuntut turunnya rezim militer walaupun sudah ada larangan dari pihak pemerintah untuk tidak melakukan aksi demonstrasi, tetapi jumlah rakyat yang turun kejalan membuat pihak keamanan kesulitan.

Begitu juga di provinsi lainnya, Kafr Shekh, rakyat turun ke jalan menuntut dibebaskannya presiden sah mesir Muhammad Mursi yang ditahan oleh pihak militer, sambil mereka membawa poster bertuliskan "lengserlah pemerintah militer".

Koalisi pro Mursi menyatakan bahwa penolakan rakyat terhadap pemerintah kudeta akan terus berlanjut, dan kami akan menjadikan momentum peringatan setahun terjadinya kudeta di Mesir sebagai detik detik terakhir runtuhnya dominasi militer dalam pemerintahan sipil.

Rakyat telah memilih anggota legislatif dah presiden yang sah secara konstitusi, maka rakyat akan terus berjuang untuk mendapatkan hak hak mereka walaupun sudah tidak terhitung jumlah rakyat yang ditangkap dan dibunuh, kembalinya pemerintahan yang sah adalah harga mati.

Koalisi pro Mursi juga menghimbau seluruh rakyat Mesir untuk turun kejalan meminta hak mereka yang dirampas pemerintah kudeta, sore ini (Kamis) kami akan bergerak menuju Tahrir Square, tuturnya.

Pihak pemerintah Mesir telah meningkatkan keamanan di jalan jalan dan kota kota yang diprediksi menjadi titik konsentrasi masa, terutama disekitar Tahrir Squrae, Rab'ah dan Nahdah Square. Pihak keamanan Mesir juga telah menutup jalur lalu lintas disekitar Tahrir Square, antisipasi masuknya demonstran kesana.

Lebih dari itu pihak keamanan Mesir juga telah menyiapkan pasukan khusus lengkap dengan persenjataan militer untuk menghadang demonstran memasuki Tahrir Square.

Dalam aksi demonstrasi damai ini pihak aparat rezim melakukan pembunuhan. Saksi mata melaporkan, terbunuhnya 3 orang demonstran akibat aksi represif yang dilakukan oleh polisi pemerintah kudeta abdul fattah as-sisy di kawasan Pyramid, Giza Mesir.

(aljazeera/bakhtiar)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar