Senin, 07 Juli 2014

PKS PIYUNGAN

PKS PIYUNGAN


Survei INSTRAT: Pilpres Jabar, Prabowo-Hatta 65% Jokowi-JK 35%

Posted: 07 Jul 2014 07:52 AM PDT


INSTRAT menyelenggarakan survey pada tanggal 3 – 5 Juli 2014 untuk melihat preferensi pilihan publik Jawa Barat terhadap pasangan kandidat Presiden dan Wakil Presiden RI 2014-2019; melihat aspek-aspek yang mampu merubah suara pemilih serta persepsi karakter pasangan kandidat Presiden-Wakil Presiden oleh public.

Survey ini  melingkupi 26 Kabupaten / Kota se-Jawa Barat dengan mengambil 1200 sampel responden. Survey menggunakan metode multi-stage random sampling dan pengambilan data dilakukan surveyor dengan wawancara tatap muka. Margin Error dari survey ini adalah 2.85% dengan tingkat keyakinan 95%.

Elektabilitas Pasangan Kandidat: Prabowo-Hatta Unggul di Jawa Barat

Berdasarkan temuan survey INSTRAT, kami menemukan bahwa pasangan Prabowo – Hatta unggul cukup telak ketimbang pesaingnya Jokowi-JK. Prabowo – Hatta mendapatkan dukungan 65.01% suara dan Jokowi-JK mendapatkan dukungan 34.99%.

Menariknya, publik yang memilih pasangan kandidat tertentu cenderung memiliki tingkat keyakinan tinggi bahwa pasangan yang mereka pilih akan memenangkan Pemilu. Sedangkan para swing voters cenderung akan memilih Prabowo – Hatta (60%) dan Jokowi – JK (40%). Temuan survey juga menunjukkan bahwa suara Prabowo – Hatta cukup merata di semua profil responden; baik usia, pendidikan, pekerjaan, dan kelas ekonomi.

Untuk sebaran Kabupaten / Kota; Jokowi – JK unggul di Kab Cirebon, Kab Majalengka, Kab Subang, dan Kota Cirebon. Persaingan sangat ketat terjadi di Kab Sumedang, Kota Bandung, Kota Bekasi, dan Kota Sukabumi. Sedangkan di sisa 18 Kab / Kota lain, Prabowo-Hatta unggul.

Aspek-aspek yang Mempengaruhi Perubahan Pilihan: Debat Kandidat Televisi dinilai sebagai aspek yang dominan berpengaruh

Hanya sekitar 25% responden mengatakan bahwa masih memiliki peluang untuk merubah pilihannya, sedangkan sisanya mengatakan sudah yakin dengan pilihannya. Survey menemukan bahwa performa kandidat di debat televisi yang telah dilakukan sebanyak lima kali oleh KPU memiliki pengaruh sangat besar dalam mempengaruhi pilihan publik. Diperkenalkannya debat kandidat dengan jumlah yang cukup banyak memberikan pencerdasan politik tersendiri kepada publik. Hal ini terkonfirmasi dengan ekspektasi publik terhadap visi-misi dan program kerja pasangan kandidat sebagai bahan konten kampanye yang di sampaikan oleh pasangan kandidat dan tim sukses.

Analisis Pemilu Presiden 9 Juli 2014

Prabowo – Hatta kemungkinkan besar akan memenangkan suara publik di Jawa Barat. Pasangan kandidat ini dinilai lebih mampu memenuhi harapan publik akan Indonesia mendatang; di dukung dengan karakter tegas yang dimiliki oleh sosok Prabowo. Jumlah swing voters yang relatif tidak besar juga sangat berpengaruh terhadap tidak akan banyak berubahnya konstelasi hasil pemilu di tanggal 9 Juli 2014. Performa Prabowo – Hatta di debat kandidat televisi sangat berpengaruh terhadap pilihan publik, debat kandidat televisi kini telah memberikan arus dampak baru dalam kampanye di Indonesia.

Hasil raihan suara di Jawa Barat sangat berpengaruh terhadap hasil akhir dari hasil pemilu nasional. Dengan jumlah pemilih 32.8 juta, tentunya hasil di Jawa Barat ini secara relatif bisa mencerminkan hasil dari pemilu nasional tanggal 9 Juli 2014.

Demikian pres rilis INSTRAT yang diterima piyungan online.

Mayoritas Pemilih Muslim Dukung Prabowo-Hatta

Posted: 07 Jul 2014 06:51 AM PDT


JAKARTA - Hasil penelitian Lingkaran Survei Indonesia (LSI) bila dipilah ke dalam aneka segmen masyarakat. Ternyata elektabilitas Calon presiden-Calon wakil presiden (Cawapres) Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dalam segmen agama berhasil unggul dari Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK). 

Peneliti LSI, Fitri Hari mengatakan, Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK, memang bertarung ketat merebut dukungan dari pemilih muslim yang mayoritas.

"Dukungan terhadap Prabowo-Hatta pada segmen pemilih muslim sebesar 47,30 persen. Sementara dukungan terhadap Jokowi-JK sebesar 46,39 persen," katanya saat memaparkan hasil survei di kantor LSI, Jalan Pemuda, Rawamangun, Jakarta Timur, Senin (7/7/2014), seperti diberitakan okezone.

Bawaslu: Kisruh di Hong Kong Karena Pemilih yang Sudah Nyoblos Ingin Nyoblos Lagi

Posted: 07 Jul 2014 06:45 AM PDT


JAKARTA - Ketua Badan Pengawas Pemilu, Muhammad mengklarifikasi informasi yang beredar di masyarakat terkait kekisruhan pemilu presiden di Victoria Park, Hong Kong. Menurut dia, kekisruhan tersebut dipicu oleh kedatangan pemilih yang sudah mencoblos ke tempat pemungutan suara yang sudah ditutup.

"Tapi kosong TPS itu. Victoria Park sudah kosong. 30 menit setelah dinyatakan ditutup tiba-tiba gerombolan orang datang menyatakan, 'Kami belum memilih'," kata Muhammad di Jakarta, Senin (7/7/2014), seperti diberitakan KOMPAS.

"Sementara jarinya sudah warna hitam semua," lanjut dia.

Muhammad membantah pemberitaan yang menyebutkan bahwa massa yang datang tersebut belum memilih. Dia mengatakan, kedatangan mereka adalah bentuk solidaritas terhadap beberapa orang yang belum memilih.

Muhammad yang berada di lokasi saat kejadian mengatakan, penyelenggara tidak mungkin tidak melayani hak WNI untuk memilih jika sudah antre di TPS. Dia pun menegaskan, apabila para pemilih masih antre meski sudah lewat batas waktu pukul 17:00, maka akan tetap dilayani.

"Tapi media menganggap orang itu belum memilih. Demi Allah tidak seperti itu," tandas dia.



PBNU Tuntut Jakarta Post Sebagai Pelaku Penodaan terhadap Islam

Posted: 07 Jul 2014 06:29 AM PDT


JAKARTA - Pengurus Besar (PB) Nahdlatul Ulama (NU) akan menuntut harian The Jakarta Post karena telah melakukan tindak pidana religious crime alias penodaan terhadap agama, dalam hal ini Islam. Ketua PBNU KH Maksum Machfoedz menegaskan, organisasinya akan meminta klarifikasi kepada koran berbahasa Inggris tersebut.

Dia akan meminta apa maksud dari publikasi gambar karikatur berlafadz Kalimat Tauhid, Allah, dan Muhammad itu yang disandingkan dengan gambar tengkorak yang menjadi simbol bajak laut.

"Kita harus tuntut permintaan maaf terbuka dari Jakarta Post. Kita harus tuntut ini sebagai religious crime, urusannya sudah pidana, bukan sekadar perdata," ujar Kiai Maksum, dikutip dari Republika Online, Senin (7/7).

Menurut Kiai Maksum, karikatur Jakarta Post, jelas melukai hati umat Islam.

"Secara pribadi, saya gemetar melihat karikatur itu. Saya juga gemetar membaca berita itu. Tega sekali melakukan pelecehan terhadap agama mayoritas. Tentu ini harus diperkarakan," tegas Maksum.

Tanpa tindakan tegas itu, Maksum mengaku khawatir gelombang gerakan pengadilan jalanan akan membengkak. Menurut Maksum, PBNU dalam setiap  geraknya senantiasa mempromosikan kedamaian dan persaudaraan sejati antar umat melalui toleransi tanpa batas, lokal dan global. (RoL/salamonline)

Bawaslu Beberkan Para Perusuh Pilpres Hongkong

Posted: 07 Jul 2014 02:37 AM PDT


JAKARTA -- Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Muhammad menceritakan sedikit kronologi terjadinya kisruh pemungutan suara pilpres di di Hong Kong pada Ahad (6/7).

Ia mengatakan sebelum pukul 17.00 waktu setempat TPS yang terletak di Victoria Park sudah sepi. Namun, 30 menit setelah TPS ditutup, tiba-tiba gerombolan orang datang menyatakan mereka belum memilih.

"Ada gerombolan orang yang menyatakan mereka belum memilih, padahal jarinya sudah hitam," katanya, Senin (7/7).

Saat itu, ia pun bertanya pada gerombolan orang yang datang di detik-detik terakhir pemungutan suara. Mereka mengatakan datang untuk menunjukkan solidaritas kepada orang-orang yang belum memberikan suaranya.

"Tapi, media menangkap seluruhnya yang belum memilih," jelas Muhammad.

Sebelumnya, pada Ahad sore, jejaring sosial facebook dan twitter diramaikan isu tentang pemilu di Hong Kong yang nyaris rusuh. Lantaran ratusan Warga Negara Indonesia (WNI) tidak bisa menggunakan hak pilihnya di TPS yang dibangun di Victoria Park, Hong Kong.

Mereka tidak bisa memilih karena TPS sudah ditutup pada pukul 17.00 waktu setempat. Sementara penyelenggara pemilu disebut tidak berupaya mengakomodasi kepentingan pemilih. (ROL)

BACA JUGA:
- Catatan Kecil Petugas KPPSLN Hong Kong
- KASUS HONGKONG: PROYEK INTELIJEN BAKAR EMOSI JOKOWERS

Media Pro Jokowi Tampilkan Karikatur Menghina Kalimat Tauhid

Posted: 06 Jul 2014 09:35 PM PDT


Surat kabar Indonesia berbahasa Inggris, The Jakarta Post, yang beberapa waktu lalu secara terang-terangan mendukung Jokowi-JK, menampilkan karikatur yang menghina kalimat Tauhid... Laa Ilaha illa Allah.

Pada edisi Kamis 3 Juli 2014, The Jakarta Post menampilkan karikatur bendera Jolly Roger (bendera hitam tengkorak khas bajak laut_red) dengan simbol kalimat tauhid (Laa Ilaha illa Allah) serta tulisan Allah dan Muhammad. Karikatur itu dimaksudkan menyindir deklarasi Khilafah oleh kelompok pejuang Islamic State of Iraq and Sham (ISIS).

Karikatur dalam surat kabar itu menggambarkan seorang komandan kelompok pejuang yang menyandang senapan AK-47 tengah menaikkan bendera bertuliskan lafadz kalimat tauhid "Laa Ilaaha illa Allah" yang dipadukan dengan bendera tengkorak Jolly Roder khas bajak laut. Lalu tepat di tengah-tengah tengkorak, tertera lafadz bertuliskan Allah, Rasul, Muhammad.

Sementara dalam ilustrasi lainnya, di samping orang yang tengah mengerek bendera, terdapat gambar seorang pejuang siap mengeksekusi 5 orang tawanan.

Bendera hitam bertuliskan kalimat tauhid selama ini digunakan sebagai simbol kelompok pejuang Islamic State of Iraq and Sham (ISIS). Sementara bendera tengkorak hitam dikenal sebagai bendera para bajak laut yang kejam.

Karikatur pelecehan kalimat Tauhid sungguh melukai umat Islam, terlebih ini terjadi di bulan suci, bulan Ramadhan.

Catatan Kecil Petugas KPPSLN Hong Kong

Posted: 06 Jul 2014 09:13 PM PDT


Bismillahirohmanirohim

Tidak ada niat untuk mencari pembenar atau mencari kesalahan orang lain ketika saya menuliskan catatan ini. Anggap saja ini sebagai curahan hati saya sebagai salah satu petugas KPPSLN di Hong Kong.

Semenjak pukul 07.00 waktu Hong Kong panitia sudah berkumpul di Lapangan Rumput Victoria Park sebagai tempat perhelatan akbar PILPRES kali ini. Cuaca yang sangat ekstrem kali ini sudah menjadi tantangan bagi kami semua, panas dan pengap lagi puasa pula, sungguh menjadi tantangan bagi umat muslim yang sedang menjalankan puasa di bulan suci Ramadhan kali ini. Kurang lebih pukul 08.30 TPS telah selesai di tata dan siap, seluruh petugaspun kembali ke TPS masing-masing dan dalam keadaan yang sudah basah kuyup, sekali lagi basah kuyup mandi keringat. Petugaspun berkumpul dan mulai disumpah serta berdoa sebelum menjalankan tugas.  Sejurus kemudian saya menengok ke arah selatan dimana terletak pintu utama/ gerbang wow... sudah ratusan yang antri. Kamipun sesama petugas saling berbisik siap-siap ya ... pemilih akan lebih banyak dari pemilu legislatif kemaren.

Jam 9.00 kami sudah kebanjiran para pemilih dan itu berlangsung tanpa jeda sedikitpun hingga pukul 17.30. TPS kami melayani hampir 1800 pemilih. Bila dalam pemilu legislatif lalu satu TPS hanya berkisar 400-600 pemilih, kali ini setiap TPS rata-rata 1400- 1800 pemilih dengan jumlah petugas 7 orang di setiap TPS. Ada 13 TPS di HK dan 2 TPS di Macau.

Mbak, Mas, Ibu, Bapak... ketika anda semua mengeluhkan kepanasan kamipun sama kepanasan semenjak anda semua belum antri. Ketika mbak-mbak marah-marah mengatai kami tidak becus dan hanya duduk di dalam TPS, kami tidak hanya duduk. Dua orang (ketua TPS dan satu anggota) menulis pada setiap kertas suara yang akan pemilih gunakan, menandatanginya dan menyerahkan ke tangan anda semua. Tangan-tangan merekapun protes sebenarnya, ketika letih dan keju menyerang nulisin kertas suara 1800 tanpa henti, tapi kembali sadar bahwa kami harus melayani, memastikan bahwa semua harus berjalan dengan baik.Sebelumnya dua orang yang anda anggap duduk saja di ujung pintu masuk, mengecek data anda, memastikan benar dan suara anda tidak tertukar atau telah disalah gunakan. Sebab di ujung bilik suara sana ada 2 saksi dan satu orang panwaslu yang juga memastikan kerja kami harus benar dan clean.

Ketika kami memilih tidak duduk diam di dekat bilik suara, bertugas berbicara tiada henti menjelaskan kepada anda semua bagaimana cara mencoblos yang benar, memastikan kertas suara tidak cacat, mengingatkan dan memastikan bahwa anda tidak boleh membawa camera, HP serta tas anda ke dalam bilik suara. Sebab di ujung bilik suara ada 2 saksi yang juga mengawasi kerja kami, yang sering juga dengan sering berkata-kata pedas ketika mata kami meleng sedikit kemudian ada salah seorang pemilih tasnya ikut kebawa masuk, Tapi kembali kami harus menyadari semua menjalankan tugas masing-masing dan ingin memastikan bahwa semua harus berjalan lancar dan baik.  Kadang dengan santainyapun pemilih tersebut juga berkata " Ribet amat sih, ntar kalau barangku hilang piye? kamu mau tanggung jawab!" Demi Allah dada saya berdesir ingin menangis ketika menjawab "Iya Mbak, kami akan jaga kok" hampir 1500 kali menjawab dan mengeluarkan suara kami. Tapi kamipun sungguh sadar dan terus berusaha mengerti bahwa anda semua juga telah antri, berdiri kepanasan berjam-jam. Untuk ketidaknyamanan dan kekurangan pelayanan kami, saya sebagai salah satu petugas mohon maaf.

Di tenda besar tengah sana, tak henti-hentinya petugas mengingatkan agar teman-teman tetap menjaga kesehatan, tetap tertib dan dan berbagi payung, sebab mendadak jam 10.00 turun hujan, sungguh cuaca sangat ekstrem. Kami di TPS juga kalang kabut, menyelamatkan kertas suara, komputer yang basah, bilik suara yang mendadak kebanjiran bahkan di TPS 13 sempat ambruk karena angin sangat kencang. Akibatnya sedikit ricuh, antrian semakin mengular, komputer ada yang Hang. Berkali-kali kami harus berkoordinasi memanggil Pak Didi, Pak Fajar, Pak Bukit untuk membuka password komputer yang mendadak eror atau macet. Dan beliau-beliau datang dengan sigap dengan keadaan basah setelah berhujan-hujan. Ya Allah, saya masih beruntung bisa berteduh dibawah tenda.

Pukul 16.00, semakin sering petugas melalui pengeras suara mengingatkan bahwa TPS akan di tutup jam 17.00, berharap agar teman-teman segera datang dan antri. Hong Kong adalah negara yang super ketat, mungkin tidak banyak yang tahu ketika kami sering di datangi petugas Victoria park, Polisi dan security yang daoso atau warning. Memperingatkan bahwa pengeras suara kita terlalu keras dan menurut aturan Hong Kong itu tidak di perbolehkan. Bahwa arah speaker sound system itu tidak boleh mengarah ke pemukiman, harus mengarah ke arah laut. Seberapa sering pihak HK terus mengawasi memastikan bahwa tidak ada keributan, mengingatkan bahwa waktu ijin bagi KJRI hanya sampai jam 17.00. Ah.. saya rasa semua kawan-kawan di HK sudah mahfum seberapa cerewetnya dan ketat orang Hong Kong tentang peraturan/perijinan.

16. 30 semua proses dipermudah untuk memberi kesempatan kepada semua pemilih, dan kami memasukkan ke DPT ( Daftar pemilih tambahan) semua yang hanya menggunakan KTP, Paspor Indonesia kami terima. Tentu saja kami tidak mengabaikan bahwa tetap harus jeli memeriksa jari dan ID yang digunakan memperhatikan wajah mereka sesuai atau tidak dengan fotonya.

17.03 setelah tak henti-hentinya ketua PPLN Pak Sam Aryadi mengumumkan ,mengingatkan bahwa gerbang akan ditutup akhirnya ditutuplah gerbang tersebut. Akan tetapi kami masih melayani para pemilih yang sudah masuk dalam area hingga kurang lebih pukul 17.20 menit, jadi TPS benar-benar tutup sekitar 17.30 an. Barulah kami semua mempersiapkan semua administrasi laporan. Saya yakin dengan yakin-yakinnya bahwa pada pukul 17.03 itu sudah tidak ada antrian di gerbang utama, semua sudah masuk dalam area dalam. Sebab posisi duduk saya adalah menghadap ke gerbang selatan.Ketika kami sedang berberes menyelesaikan laporan itulah datang dari arah timur segerombolan mbak-mbak yang mengacung-acungkan tangan, jumlahnya sekitar 50-70an orang awalnya.

Saya segera berlari ke Pak Sam dan Pak fajar yang ada di TPS 10 bertanya siapa itu dan ada apa, kami semuapun terkejut dan saling pandang, ada apakah ini? Bukankah tadi sudah hening, sudah aman dan tidak ada orang. Jeda peristiwa ini kurang lebih 30 menit setelah TPS ditutup. Semakin lama, semakin banyak yang berdatangan dengan meneriakkan yel-yel capres tertentu. Jumlahnya saya yakini tidak seperti di berita-berita sampai ribuan, awalnya hanya beberapa puluh dan kemudian semakin banyak sekitar 100- 200 an orang. Sungguh kami hanya bisa saling pandang ketika dengan mereka semakin banyak yang datang dari berbagai arah, seperti ada yang menggerakkan. Sayapun berusaha mendekat, dan inilah sekarang menjadi salah satu penyesalan saya. Saya tidak membawa camera saat itu, ketika mereka berteriak-teriak meminta pagar dibuka dan berteriak ingin nyoblos sembari meneriakkan nama salah satu capres, banyak juga diantara tangan-tangan mereka sudah yang berwarna alias bertinta. Saya pun menebah dada, Ya Allah, sudah demikian gampangkah teman-temanku terprovokasi? sudah sedemikian hebatnyakah aksi untuk memecah belah ini?

Saya semakin dibuat melongo ketika bertemu salah seorang kontributor media HK yang kebetulan adalah teman saya pula, Mbak Wijiati Supari. Beliau menyampaikan bahwa beliau menyaksikan bahwa ada seorang lelaki di luar sana yang sepertinya menggerakkan ini dan kemudian dia menghilang begitu saja ketika massa sudah tidak terkendali. Sayang ketika kami berusaha mencari jejak foto orang yang dimaksud di kamera Mbak Wiji, kami belum berhasil menemukannya. Kemudian kami berdua mencoba mendatangi Bu Helena (Konsul Sosbud KJRi HK) mencoba bertanya dan beliaupun sama bingungnya, mengapa mendadak bisa begini. Hal ini menguatkan pemikiran saya bahwa ada pihak-pihak yang tidak menginginkan PEMILU di HK ini damai, sebagai mana berbulan-bulan ini kita dibuai dengan segala macam berita hoak dan black campaign. Begitu mudahnya kita dibuat untuk saling menghujat, mengumbar aib calon pemimpin kita dan mempermalukan bangsa kita sendiri. Astaghfirulah....

Semalam ketika saya mendengar dari salah satu teman FLP di WA FLP sedunia berkaitan dengan TPS 13 yang diduga membuka TPS lagi, saya bisa jelaskan itu TIDAK BENAR, bahwa saat itu saya tahu teman-teman saya di TPS 13 sedang membuat laporan administrasi dan kemungkinan menghitung/ mencocokkan surat suara yang telah terpakai, bukan membuka TPS lagi.Mengenai ada oknum yang mengatakan bahwa memperbolehkan masuk bagi pencoblos capres 1, hal ini masih menjadi penyelidikan panitia. Yang pasti tidak ada TPS yang dibuka kembali saat kami di demo, tidak ada satu TPS pun yang menerima pemilih lagi setelah TPS ditutup. 

Saya berharap BMI HK yang sudah pintar dan cerdas semua, melek tehnologi ini tidak gampang menjadi obyek yang di manfaatkan oknum-oknum dalam kancah politik ini. Jangan mudah percaya dan menyebarkan hal yang anda sendiri tidak tahu kebenarannya. Satu tambahan kalimat opini anda dalam menyebarkan berita, itu adalah blunder dan bisa menjadi fitnah-fitnah baru yang siap dimanfaatkan banyak pihak.Sekali lagi anggap saja ini curahan hati saya sebagai salah satu petugas yang sama sekali tidak sempurna, tapi tolonglah dimengerti bahwa kami seluruh Petugas PPLN HK sudah berusaha semaksimal mungkin untuk mensukseskan PEMILU. sekali lagi mohon maaf yang sebesar-besarnya bila masih banyak kekurangan di sana sini.


 **UNTUK INDONESIA YANG LEBIH BAIK


Dhieny Megawati /Dian Tri Megawati

Petugas KPPSLN TPS 12

*sumber: https://www.facebook.com/notes/10154360809985187/


KASUS HONGKONG: PROYEK INTELIJEN BAKAR EMOSI JOKOWERS

Posted: 06 Jul 2014 09:01 PM PDT


Oleh Ragil Nugroho*

Kejadian di Hongkong hanyalah tes apakah strategi yang dijankan Jendral E dkk bisa berjalan.

Kata sandi "Pilpres Curang" seperti yang ditiupkan dalam strategi Jendral E mempunyai dua tujuan. Kedua tujuan ini yg sedang dimainkan.

Tujuan pertama adlh ke dalam: membakar semangat para pendukung Jokowi. Tentu saja agar mereka seperti "Banteng Ketaton". Ketaton=terluka.

Jendral E dkk sudah tau kalau elektabilitas Jokowi merosot menjelang Pilpres. Dengan situasi ini, stratagi pamungkas di menit akhir

Strategi itu adalah memacu militansi pendukung Jokowi. Dlm perang, ketika dalam situasi kpepet di tepi jurang, panglima perang akan berkata:

"Di belakang kalian jurang. Bila kalian tidak mau mati sia2 dimakan jurang, kalian harus bertempur habis habisan," kt panglima.

Prajuritpun akan betempur mati matian krn pilihannya hanya dua: mati sia2 masuk kedalam jurang atau melawan sampai titik darah penghabisan.

Pilihan kedua, melawan sampai mati, akan menumbukan militansi "Banteng Ketaton" yg mau bertempur habis2an. Ada potensi menang.

Tes uji militansi lain yg sudah dijalankan Jendral E dkk adlh kasus penyerbuan TV One. Emosi massa Jokowi mmang sengaja dibakar.

Usaha membakar militansi pendukung Jokowi dengan mengatakan TV one sudah keterlaluan menuduh PKI, mendapat respon dari fundamentalis Jokowi.

Di Jogja mereka mengobrak abrik kantor Tv One. Sedangkan di Jakarta aksi tengah malam.

Ini u menunjukkan militansi masih ada. "Banteng Ketaton" mengamuk.

Jendral E yang sudah lama bermain strategi2 seperti itu sejak jaman Orba tentu sudah terbiasa memainkan emosi militansi pendukung Jokowi.

Maka, begitu kasus Hongkong muncul, langsung digoreng habis habisan u memperlihatkan Jokowi sedang dicurangi. Seolah tuduhan mjd fakta

Pengorengan tersebut agar "Banteng Ketaton" muncul militansinya. Muncul amarahnya. Muncul semangatnya u bertarung

Ketika pendukung Jokowi sudah disuntik militansinya seperti pasukan yg terjepit di jurang, maka mereka mau melakukan apa saja.

Dengan militansi "Banteng Ketaton" mereka mau bekerja keras untuk menyeret pemilih yg masih abu2. Pemilih ini masih byk jumlahnya.

Dengan pasokan di kepala mereka pilpres akn curang, mereka akan giat menyakinkan orang lain bahwa biar menang maka coblos Jokowi

Setelah berusaha menyakinkan pemilih yang abu abu, pada hari penghitungan suara, mereka akan menjadi saksi yg militan

Saksi saksi PKS yg selama ini dikenal militan akan mendapatkan lawan dari pendukung Jokowi yg telah berubah menjadi "Banteng Ketaton".

Mereka sudah siap perang habis habisan di TPS melawan saksi saksi Prabowo yg dikoordinir oleh PKS. Klu perlu intimidasi dilakukan. Sruduk.

Bila upaya u menyuntikkan militansi pd pendukung Jokowi dg hantu pilpres curang gagal, artinya Jokowi ttp kalah, mk rencana ke 2 dimainkan.

Dengan sejak awal mengatakan Pilpres curang dan kemudian terbukti Jokowi kalah, maka kubu Jokowi punya legitimasi untuk ngamuk.

Jendral E sebagaimana Joko Tingkir telah memasukkan tanah lempung yg dimantrai "pilpres curang" ketelinga Banteng agar mengamuk.

Disinilah strategi "Bandung lautan api" dipakai. Yaitu operasi bumi hangus. Jendral E dkk sudah mahir melakukan seperti ini.

Sebagai contoh, ketika jajak pendapat di Timor Leste menghasilkan Pro Kemerdekaan menang, maka Jendral E dkk melakukan operasi bumi hangus.

Mereka mau meninggalkan Timor Leste, tapi harus membumi hanguskan dulu kota tersebut. Api membakar seantero kota

Dlm Pilpres kali ini strategi itu akan dipakai klu Jokowi kalah.Sjk awal hantu Pilpres curang sudah dihembuskan ketelinga Banteng fans club.

Massa pendukung Jokowi yg sudah disulut militansi/emosinya tentu akan mudah digerakan u melakukan operasi "Bandung lautan api."

Banteng akan siap mengamuk memporak porandakan apa saja sebagaima banteng zaman Joko Tingkir yg mengobrak abrik alun2 Demak.

Inilah yg diantisipasi Pak Beye. Yg kemudian mengintruksikan polisi dan tentara untuk siaga. Para jogoboyo untuk bersiap 24 jam

Kolaborasi antara Jendral E dkk dan dendam Calon Arang, tentu akan menghasilkan teluh yang mematikan.

Karena Mpu Baradah tak ada, Pak Beye akan turun langsung menggantikan posisi Mpu Baradah. Meredam teluh Calon Arang

Begitulah strategi yang sedang dijalankan Jendral E cs menghadapi detik detik pencoblosan n paska pencoblosan.

*sumber: https://twitter.com/ragilnugroho1

BACA JUGA:

- Pendukung Jokowi Bikin Kisruh Pilpres LN di Hongkong | Ini Kronologisnya
- Prabowo Siap Menang, Siap Kalah | Kubu Jokowi Tak Siap Kalah


Tetangga Jokowi dan Tetangga Megawati Ramai-Ramai Dukung Prabowo-Hatta

Posted: 06 Jul 2014 09:00 PM PDT


Ratusan warga Kelurahan Banyuanyar, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, ramai-ramai memutuskan pilihan politiknya untuk Capres-Cawapres Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa. Yang menarik, dukungan bukan karena ratusan warga berasal dari kota Solo, tapi lebih karena keseluruhan warga itu adalah tetangga Capres nomor urut 2, Joko Widodo.

Para tetangga Joko Widodo ini mengaku jika selama ini hubungan mereka dengan Gubernur DKI Jakarta non aktif itu sangat dekat, baik terhadap Joko Widodo maupun terhadap keluarganya, namun untuk memilih pemimpin, mereka hanya yakin kepada Capres dan Cawapres nomor urut 1, Prabowo-Hatta.

"Kami semua adalah warga kampung tempat kelahirannya Bapak Jokowi, di sini dulu mayoritas pendukung Bapak Jokowi, tapi ternyata (sekarang) banyak yang menginginkan bangsa berubah lebih maju, lebih jaya, lebih disegani negara lain sehingga banyak warga yang memilih Pak Prabowo," ujar Yanto, seorang tetangga Joko Widodo.

Hal senada juga diungkap Sutrisno, seorang tetangga Joko Widodo yang lain, menurutnya meskipun ia bertetangga dengan Capres usungan PDI-P tersebut namun untuk memilih Presiden dan Calon Wakil Presiden ia mengaku tak perlu segan menyuarakan pilihannya.

"Tadinya banyak warga yang merasa tidak enak memilih selain Pak Jokowi, karena kita tetanggaan, termasuk saya juga. Warga disini sepakat tidak mau diumumkan (deklarasi) sampai nanti tanggal 9 Juli, langsung coblos Pak Prabowo saja,"  celoteh pria yang akrab disapa Trisno ini.

Sementara banyak para tetangga Joko Widodo lainnya yang lebih memilih tidak hadir dalam acara deklarasi yang dihadiri oleh sejumlah anggota Tim Pemenangan Prabowo-Hatta, seperti musisi Ahmad Dhani, Mulan Jameela, dan Hashim Djojohadikusumo itu.

"Tetangga dan keluarga saya sebenarnya banyak yang tidak hadir mas, nggak enak sama keluarganya Pak Jokowi," sambung Edi lagi.

Dukungan para tetangga Joko Widodo sebenarnya telah direncanakan sejak beberapa minggu lalu, namun baru dapat terealisasi pada Sabtu 5 Juli 2014. 

Sebelumnya, deklarasi dukungan kepada Capres-Cawapres nomor urut 1 juga dilakukan para tokoh agama, tokoh masyarakat, dan ratusan warga RT. 10/RW. 04, Kebagusan, Jakarta Selatan.

Ratusan warga yang tergabung dalam 'Tokoh Muda Masyarakat Kebagusan Bersatu' tersebut tak lain adalah tetangga dekat Ketua Umum DPP PDI-P, Megawati Soekarnoputri.

Lokasi deklarasi para warga tersebut bahkan berada tak jauh dari rumah Megawati, hanya berjarak sekitar 5-6 rumah. Para warga mengaku sangat kenal dengan Megawati dan Puan Putrinya.

Acara tersebut dihadiri oleh anggota Tim Pemenangan Prabowo-Hatta, diantaranya adalah Letnan Jenderal (Purn) Muhammad Yunus Yosfiah dan Mukhlis Sidik. (spektanews)

Pendukung Jokowi Bikin Kisruh Pilpres LN di Hong Kong | Ini Kronologisnya

Posted: 06 Jul 2014 09:13 PM PDT


Turut prihatin dg berita Pemilu di HK..

PPLN HK sebenarnya telah sukses menyelenggarakan Pilpres tgl 6 Juli 2014... Kurang lebih 23000 pemilih ikut meramaikan pilpres di lapangan Victoria kali ini..

Jam 5 sore, sesuai harapan, lapangan sdh kosong, sepi dari pemilih.. Panitia senang dan bersyukur..
Dan capek juga pastinya setelah sekian jam 'berjemur' di bawah matahari dan suhu 35°C.. XP
(Selamat yaaa untuk semua panitia, yg antara lain suami dan siswa2 suami saya)

Tapiii... Beberapa saat setelah itu, datang serombongan sekitar 100 orang.. Sambil mengacungkan dua jari... Berteriak-teriak mendemo panitia karena mereka belum memilih, tapi TPS sudah ditutup.. Panitia dikatakan tidak fair... (Padahal sebelumnya sudah sepiii..
Panitia, Bawaslu, pihak kepolisian HK dan kepolisian RI termasuk Pak Konjen HK jadi saksi)

Segala macam ancaman dan kata2 kasar berhamburan.. Termasuk : "kalau sampai Pra**** menang, kami akan.berdemo"...

Weeeeew... Apa hubungannya yaaa... Panitia bahkan Bawaslu ditunjuk2 mukanya...
Weeeew lagi....

Yg lebih mengejutkan...., ternyata sdh banyak media yang meliput.. Termasuk me*** tv...

*Harusnya gak perlu terkejut yaa...
XD

Begitulah Pemilu di HK sebenarnya...

(by Lukita P Kurniawan)

*sumber: fb

***

KESAKSIAN LAIN:



Prabowo Siap Menang, Siap Kalah | Kubu Jokowi Tak Siap Kalah

Posted: 06 Jul 2014 08:31 PM PDT


JAKARTA -- Calon Presiden (capres) Prabowo Subianto menegaskan ia siap menang dan kalah dalam pemilihan presiden dan wakil presiden mendatang. Ia mengatakan menyerahkan sepenuhnya mandat kepada rakyat Indonesia untuk menentukan pilihan dan pemimpinnya di masa depan.

"Saya dan Pak Hatta dan koalisi merah putih, kami berjanji akan terima apapun keputusan rakyat Indonesia," katanya saat memberikan pidato dalam acara deklarasi pemilu berintegritas dan damai, Selasa malam (3/6).

Ia menegaskan jika pasangan nomor urut 1 itu menerima mandat dari rakyat, maka akan bekerja sekeras tenaga. Tetapi, jika mandat diberikan kepada pasangan lain, maka ia pun menegaskan akan menghormati keputusan rakyat tersebut.

"Apapun, kami yakin saudara Jokowi dan Jusuf Kalla adalah patriot yang cinta tanah air. Apapun terjadi, kami akan jadi warga negara yang setia pada merah putih dan bangsa," katanya.

Kedua pasangan capres-cawapres menghadiri acara deklarasi pemilu berintegritas dan damai yang diselenggarakan KPU. Keduanya pun menandatangani prasasti yang menekankan komitmen untuk berkompetisi secara sehat. (ROL)

***

Sekarang, coba bandingkan dengan Capres sebelah? Sepertinya mereka tidak siap kalah. Lihat saja, di hari tenang jelang Pilpres ini sudah bertebaran spanduk-spanduk provokatif dari mereka.

"HANYA KECURANGAN YANG MENGALAHKAN JOKOWI-JK. LAWAN!!!" begitu isi spanduk mereka.



Sembilan warga Gaza syahid, tujuh diantaranya pejuang Al-Qossam

Posted: 06 Jul 2014 06:18 PM PDT


Wartawan aljazeera di Gaza, Tamer Mishal melaporkan sembilan warga Palestina syahid, tujuh diantaranya anggota brigade izuddin alqossam, akibat serangan udara yang dilakukan militer Israel di jalur Gaza subuh tadi waktu setempat (7/7).

Sebelumnya, minggu petang sampai dini hari, tentara Israel juga melancarkan serangan udara kewilayah Gaza yang menewaskan empat warga sipil Palestina.

Sumber didalam kementrian kesehatan Gaza, Ashraf Alqudrah menyebutkan, serangan udara tentara zionis yahudi kewilayah bagian timur pengungsian Alburaij menyebabkan satu warga sipil Palestina terluka.

Pejabat militer Israel menyebut serangan udara yang mereka lancarkan ke wilayah Gaza merupakan sebuah keberhasilan dalam melindungi warga Israel dari serangan roket yang dilontarkan pejuang palestina dari wilayah Gaza.

Ditempat terpisah, kelompok perlawanan rakyat Palestina menyebutkan beberapa anggota pejuang terluka, akibat serangan udara yang dilakukan militer Israel.

Menurut laporan wartawan Aljazeera di jalur Gaza, sedikitnya dua serangan udara dilancarkan oleh militer Israel sejak minggu petang, salah satu sasarannya adalah daerah pengungsian Alburaij yang menewaskan dua pejuang Palestina, dan serangan berikutnya didaerah bagian utara Gaza, menewaskan tiga anggota pejuang Palestina.

Dua serangan udara pada minggu petang dan subuh senin merupakan rangkaian serangan yang dilakukan oleh militer Israel dalam tiga pekan terakhir, serangan yang diklaim pihak Israel sebagai balasan atas penculikan terhadap tiga warganya.

Menurut pejabat militer Israel, serangan yang mereka lakukan bertujuan melumpuhkan pejuang Palestina, mereka menargetkan serangan kewilyah yang dicurigai menjadi tempat penembakan roket kewilayah Israel, sekaligus sebagai balasan terhadap pejuang Palestina yang berhasil menembakkan sedikitnya 29 roket kewilayah Israel dalam kurun waktu dua hari terakhir.

Kementrian kesehatan Palestina merasa khawatir dengan persediaan obat obatan dan peralatan kesehatan yang sangat minim dirumah sakit palestina, mengingat jumlah korban penyerangan Israel terus bertambah.

Wakil menteri kesehatan Palestina, Yusuf Abu Arisy menuntut pemerintah Israel untuk bertanggung jawab atas banyaknya warga sipil yang menjadi korban dalam serangan udara tersebut. (aljazeera/bakhtiar)

Konser Dua Jari Pesta Makan, Ini Kata Kubu Jokowi-JK

Posted: 06 Jul 2014 06:08 PM PDT


Jakarta - Media sosial, baik facebook maupun twitter, tiba-tiba ramai dengan beredarnya foto acara di dalam Gelora Bung Karno (GBK), yang menggambarkan beberapa pengunjung asyik makan dan minum.

Foto-foto ini beredar setelah Konser Dua Jari, yang mendukung Jokowi-JK, berlangsung pada Minggu (5/7/2014) kemarin. Konser itu menghadirkan banyak artis seperti Slank, dan pendukung kandidat nomor dua ini. Termasuk, hadir juga tokoh Islam Quraish Shihab.

Foto ini, oleh sejumlah pihak, dinilai aneh lantaran saat itu masih dalam suasana Ramadan atau puasa. Bahkan, beberapa akun di media sosial menyinggung para pendukung yang tidak berpuasa ini.

Menyikapi hal itu, salah satu tim sukses Jokowi-JK, Poempida Hidayatullah mengatakan, keabsahan foto itu belum bisa dibuktikan. Walau sudah melihat foto yang beredar ini, Poempida mengatakan tidak semua bisa dipertanggung jawabkan.

"Dan kalau dari medsos (media sosial) itu umumnya sulit untuk dapat dipertanggung jawabkan keasliannya," kata Poempida kepada INILAHCOM, Minggu (6/7/2014).

Dari foto-foto yang beredar, terlihat beberapa peserta sedang asyik menghirup rokok. Diantaranya juga minum es teh. Ada juga, yang asyik membagikan nasi kotak, dan terlihat beberapa orang yang menggunakan baju Jokowi-JK, menyantap makanan itu.

"Bulan Ramadan memang diwajibkan bagi muslimin dan muslimah. Tapi kan di Jakarta ini tidak semua orang adalah muslimin dan muslimah. Bahkan, yang muslimah pun jika sedang datang bulan diharamkan berpuasa. Jadi, kalau dalam suatu acara, ada yang makan minum, bukan berarti tidak menghormati yang sedang berpuasa. Dan tidak dapat disimpulkan melalui foto-foto yang tidak bisa mewakili kejadian yang riil di acara tersebut," jelas Jubir Jusuf Kalla ini. (inilah)


- Kiai PKB Sesalkan Konser Dua Jari Jokowi
- Konser 2 Jari Menodai Bulan Suci

LIPI: Imbas Debat Pamungkas, Banyak Undecided Voters Pilih Prabowo

Posted: 06 Jul 2014 06:03 PM PDT


Pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro menilai, acara debat kandidat sangat mempengaruhi persepsi 'undecided voters' (pemilih yang belum menentukan pilihan).

Dampak dari debat kandidat terakhir, Sabtu lalu, boleh jadi banyak suara 'undecided voters' yang mengalir ke pasangan nomor urut satu.

Mengapa demikian? Siti menjelaskan, suara 'undecided voters' mayoritas berada di perkotaan, bukan di pedesaan. Kebanyakan dari pemilih yang masih belum menentukan itu memiliki tingkat informasi soal politik serta memiliki independensi yang cukup baik.

"Tak tertutup kemungkinan arah dukungan paling banyak mengalir ke nomor satu," ujar Siti, Minggu (6/7/2014) siang seperti diberitakan tribunnews.

Tentara Israel Bakar ABG Muslim Ini Hidup-Hidup

Posted: 06 Jul 2014 05:40 PM PDT


Tanpa belas kasih, tentara Israel membakar hidup-hidup Mohammed Abu Khdeir, seorang remaja Palestina hanya karena mendendam usai ditemukannya 3 remaja Israel dalam kondisi tak bernyawa beberapa waktu lalu.

Tak diketahui siapa yang membunuh 3 remaja Israel tersebut, namun puluhan warga Palestina telah dibunuh secara keji oleh tentara Israel dalam beberapa minggu terakhir saat melakukan serangkaian aksi penyisiran mencari keberadaan 3 remaja tersebut.

Tak puas membunuh puluhan warga Palestina dan melukai ratusan lainnya, tentara Israel pun melakukan aksi tak berprikemanusiaan. Mohammed hangus dibakar tentara zionis tersebut. Padahal, Mohammed tidak mengetahui perihal hilang dan tewasnya 3 remaja Israel itu.

Melansir The Guardian, Minggu (6/7), berdasarkan temuan postmortem awal di mana ada deposit jelaga di paru-parunya. Itu menunjukkan dia masih bernapas ketika ia dibakar hidup-hidup.

"Penyebab kematiannya dipastikan adalah luka bakar akibat komplikasi dan dibakar," kata Jaksa Agung Palestina, Al-A'wewy kepada kantor berita resmi Palestina, Wafa.

Khdeir yang masih berusia 17 tahun itu dimakamkan pada Jumat (4/7) lalu, di luar sebuah masjid di samping rumahnya. Hingga saat ini, pejabat Israel masih belum membuat pernyataan resminya.

Ketegangan Israel dan Palestina meningkat setelah tiga remaja Israel diculik pada 12 Juni lalu dan kemudian ketiga remaja Israel tersebut ditemukan tewas di Tepi Barat. Ini kemudian memicu kemarahan Israel apalagi usai mereka mendapat hasutan provokatif dimedia sosial.

Sabr Al-Aloul, Direktur Lembaga Forensik Palestina mengatakan ia ikut menhghadiri tes postmortem yang dilakukan dokter-dokter Israel di Tel Aviv. Banyak debu ditemukan di saluran pernapasannya yang berarti anak itu menghirup bahan ini ketika dia dibakar. Tubuhnya menderita luka bakar hingga 90 persen.

Tubuh anak itu kemudian ditemukan di sebuah hutan di pinggiran Jerusalem. Ini kemudian memicu kemarahan rakyat Palestina yang akhirnya bentrok dengan prajurit Israel. Para pejabat Palestina kemudian berusaha memenangkan ketegangan dan menyatakan mereka akan mencari solusi untuk krisis tersebut. (spektanews)

Kiai PKB Sesalkan Konser Dua Jari Jokowi

Posted: 06 Jul 2014 05:50 PM PDT


Jakarta - Kampanye terakhir pasangan capres nomor 2, Jokowi-JK bertajuk konser salam dua jari, disoal. Mengurangi kekhusyu'an Bulan Ramadan.

Anggota DPR asal PKB, Achmad Fadil Muzakki, mengkritisi konser salam dua jari yang merupakan rangkaian kampaye Jokowi-JK digelar di Gelora Bung Karno (GBK), Sabtu (05/07/2014).

''Sah-sah saja kampanye di Bulan Ramadan, Alhamdulillah kampanye Jokowi kemarin, tertib dan lancar. Hanya saja, ada yang mengganjal, mengurangi kekhusyu'an Ramadan,'' tutur Fadil kepada INILAHCOM, Minggu (06/07/2014).

Menurutnya, yang dimaksud mengurangi kekhusyuan bulan Ramadan dalam konser dua jari tersebut adalah banyaknya orang yang tidak berpuasa saat hadir di GBK.

''Dari pemberitaan, kita sama-sama tahu, banyak yang tidak puasa, makan-minum, merokok bahkan ada yang bagi-bagi makanan sebelum waktu berbuka. Tentu ini tidak elok sekali, apalagi diliput oleh media,'' tutur putera KH Muzaaki Syah, pengasuh Ponpes Al Qodiri, Jember, Jawa Timur itu.

Dia meyakini, tidak semua masyarakat yang hadir dalam konser salam dua jari Jokowi, tidak berpuasa. Mereka harus menahan diri melihat pemandangan yang tak lazim.

''Ini kan tidak bagus sekali, seharusnya yang tidak puasa menghormati yang berpuasa. Kok kesannya kayak acara berbuka bersama sebelum waktunya,'' pungkasnya.[jat/inilah]





Konser 2 Jari Menodai Bulan Suci

CATATAN PENTING UNTUK SAKSI PKS DI PILPRES | WAJIB BACA & SEBARKAN

Posted: 06 Jul 2014 05:42 PM PDT


Assalamualaikum teman-teman,

Kami buatkan sedikit catatan dari hasil pertimbangan Putusan MK kemarin, yang menjadi pegangan para saksi PKS.

Catatan Untuk Kader PKS terkait dengan tugas kita menjadi penanggungjawab Saksi dalam Pemilihan Presiden 2014, maka hal-hal yang harus kita perhatikan adalah sebagai berikut:

Dalam hal sebelum tanggal Pemilihan Capres, kita menemukan terjadinya:

1.  Money politic, maka kita harus mengupayakan mendapatkan 2 (dua) alat bukti segera. Bisa berupa foto kejadian penyerahan,bukti uangnya, catatkan siapa pelakunya, jam berapa kejadiannya, siapa penerimanya, dimana lokasinya. Dan segeralah melaporkan kejadian tersebut ke Panwas setempat. Mintalah kepada Panwas Berita Acara atau surat penerimaan Laporan kita, dan simpan untuk kita kumpulkan sebagai alat bukti surat.

2. Begitu pula dengan pembagian sembako gratis menjelang hari H. Laporkan langsung ke Panwas. Usahakan bahwa kita melihat kejadian tsb bersama satu saksi lainnya.

3. Adanya ancaman fisik atau psikis, maka segera juga laporkan ke Panwas dan minta bukti tanda bahwa kita sudah melaporkannya.

4.  Kejadian-kejadian pelanggaran, baik itu money politic,  pembagian sembako atau ancaman yang tidak dilanjutkan dengan pelaporan ke Panwas, sekalipun terjadi masif, merata di banyak tempat, maka jika tidak dilaporkan, tidak akan mempengaruhi perhitungan suara dan tidak dapat mengganjal kemenangan pihak yang berbuat curang.


Pada Saat Pemilihan Capres Berlangsung;

Hal-hal yang harus diperhatikan oleh saksi, (dengan mengambil pertimbangan-pertimbangan Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi dalam mengambil pertimbangan hukum untuk permohonan sengketa Pileg yang lalu) antara lain:

1. Saksi sebaiknya laki-laki dan didampingi oleh saksi-saksi pendamping, yang jumlahnya lebih dari 2 orang. Ini untuk pertimbangan keamanan ketika saksi akan membawa formulir C-1 pulang. Ada banyak wilayah yang tidak cukup aman. Dan bisa saja terjadi perampasan kotak suara.

2. Sebelum dimulai, saksi sebaiknya memastikan bahwa form keberatan ada di lokasi. Sehingga jika ada permasalahan, langsung ajukan keberatan. Ketiadaan pengajuan formulir keberatan, maka akan dianggap kita menerima keadaan. Sehingga sebaiknya segala peristiwa yang menurut kita diluar kebiasaan, haruslah saksi menyatakan keberatan.

3. Sampaikan kepada Ketua KPPS agar setiap warga membuka kertas suara didepan KPPS sehingga bisa diketahui apakah sudah ada coblosan atau bersih. Sepakati bahwa kertas yang sudah tercoblos langsung di sobek. Dan nanti dimasukkan dalam Berita Acara.

4. Dalam hal terdapat pemilih baru, yang namanya tidak tertera dalam DPT, maka minta dicatatkan sesuai KTPnya. Jika memungkinkan foto orangnya. Dan masukkan dalam catatan Berita Acara.

5. Dalam hal ada pemilih yang sakit dan harus didatangi ke rumah, maka sebaiknya saksi tidak pergi, tetapi meminta saksi pendamping yang melakukannya.

6. Saksi sebaiknya tidak meninggalkan TPS untuk keperluan yang tidak penting. Dan jika harus keluar, maka saksi pendamping harus menunggui TPS. Dan mencatatkan setiap peristiwa selama saksi utama pergi.

6. Dalam hal penghitungan suara, pastikan saksi utama didampingi saksi pendamping dan teman-teman lainnya.

7. Saksi harus mendapatkan C-1 Asli. Dan tidak membiarkan KPPS atau petugas TPS lainnya untuk membawa keluar untuk difoto copy, tanpa didampingi oleh saksi utama atau saksi pendamping.

8. Dalam hal terjadi coretan-coretan, maka atas coretan tsb, harus dibubuhkan paraf Ketua KPPS dan timnya, juga semua saksi. Jika tidak ada, maka bukti tersebut akan dianggap tidak benar oleh Majelis Hakim MK. Dan tidak diperkenankan menghunakan tip-ex. Karenanya jika terjadi kesalahan hitung, mintalah dicoret, kemudian bubuhkan paraf KPPS dan anggotanya serta saksi kedua belah pihak.

9. Setelah selesai perhitungan suara maka saksi sebaiknya memfoto hasil perhitungan C-1 ataupun semua tulisan-tulisan yang ada di papan tulis (white board).

10. Dalam hal terjadi perbedaan pendapat dengan pihak lawan atau KPPS, maka saksi haris segera menyampaikannya ke KPPS dan jika tidak direspon, maka sampaikan keberatan tsb kepada Panwas yang hadir. Dan minta bukti atas pernyataan keberatan kita tsb berupa Berita Acara Penerimaan atas keberatan yang kita ajukan. Sebagai antisipasi, bawalah kertas HVS/Kwarto sebagai persediaan untuk menyatakan keberatan.

Sekalipun ini bukan alat bukti yang sah/formal yang dikeluarkan oleh KPU, tetapi bila KPPS menyatakan keberatan untuk memberikan formulir keberatan, maka sebaiknya kita mempergunakan kertas pribadi, tetapi tetap mintakan tandatangan KPPS, Anggota dan saksi lawan.

11. Jika perhitungan telah berakhir, dan dalam proses kita sudah mengajukan keberatan, tetapi tidak direspon oleh Ketua KPPS, maka saksi jangan menandatangani Berita Acara Penghitungan Suara tersebut (C-1). Karena, jika ada permasalahan, kemudian kita tetap menandatangani form C-1, maka keberatan kita tidak akan dipertimbangkan oleh Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi. Maka sebaiknya jangan menandatangani, tetapi tetap berada disana sampai selesai.

12. Jangan lupa untuk memfoto rekap perhitungan suara yang sudah ditandatangani KPPS. Jika memungkinkan kita memiliki petugas yang khusus membawa kamera untuk memfoto hasil rekap dibeberapa TPS dan bertugas keliling ke TPS-TPS setelah proses penghitungan selesai. Dan pastikan bahwa Rekap yang akan diberikan oleh kita, juga sama isinya dengan yang dimiliki oleh KPPS dan juga saksi lawan. Pastikan semua tulisannya sama. Jangan sampai ada perbedaan gaya penulisan, atau dituliskan oleh yang lain. Usahakan agar kita mendapatkan C-1 asli yang dituliskan oleh KPPS, bukan oleh anggota lainnya. Dan pastikan tandatangan KPPS dan petugas TPS lainnya, serta tanda tangan saksi, sama antara yang diberika kepada kita dengan yang dipegang KPPS.

13. Sebaiknya perjalanan kertas suara ke tingkat PPS, PPK diikuti oleh beberapa orang dari saksi, selain saksi utama. Dan di PPS, saksi secara bergantian harus menunggui kotak suara. Jangan membiarkan saksi utama sendirian. Semakin banyak yang menemani akan semakin baik. Untuk menghindari terjadinya kecurangan. Karena kecurangan ini, potensi besarnya terjadi di tingkat PPS.

14. Perhatikan selalu langit-langit di lokasi penyimpanan kotak suara di PPS, PPK dan KPUD. Jika perlu difoto.

15. Pada semua tingkatan, jika ada masalah yang tidak sesuai, baik perhitungan angka yang salah atau kejadian lainnya, maka segera menyatakan keberatan dan mengisi form keberatan. Dalam hal permintaan perubahan atau keberatan kita tidak ditanggapi, maka sampaikan secara baik-baik berkali-kali sampai ada solusi yang dituangkan dalam Berita Acara. Ini harus dilakukan. Karena jika tidak maka hal tersebut akan dianggap kita menerima keadaan. Dan pastikan untuk tidak menandatangani Hasil Perhitungan suara yang merugikan pihak kita. Tidak apa tidak menandatangani. Tetapi jangan sekali-kali meninggalkan lokasi penghitungan suara. Sekalipun kita tidak sepakat.

16 Ketika menerima form C-1 atau form-form lainnya, pastikan bahwa jumlah lembarannya sudah pas. Dan tidak ada yang dihilangkan.


Evi Risnayanti, SH
Advokat dan koordinator PHPU


Tanyakan Pada Prabowo, Kemana Dirinya Saat Titiek Menangis Duka...?!

Posted: 06 Jul 2014 06:08 PM PDT


Sesungguhnya tidak ada yang diharapkan seorang wanita pada calon suaminya, kecuali seorang pria yang dapat menjaga, melindungi dan selalu mendampinginya setiap saat. Bukanlah seorang suami yang kerap berjibaku dengan lumpur, hutan, rawa-rawa, apalagi bermain dengan kematian dan nyawa.

Yang dinikahi Prabowo Subianto adalah Siti Hediati Hariyadi, putri kesayangan Soeharto. Seorang dara keturunan kraton yang selalu berbicara lembut dan jauh dari kehidupan keras dan kasar. Namun saat cinta datang, Titiek tak bisa mengelak memilih suami seorang prajurit ABRI. Taman Mini Indonesia Indah menjadi saksi, bersatunya dua keluarga, Soeharto dan Soemitro ini. Lalu kemudian, Titiek pun mulai merajut asa rumah tangganya dengan angan indah dan bahagia hingga akhir hayat nanti.

Saat itu, kewibawaan negeri tengah dirongrong pihak asing. Saat Portugal dan Australia menginginkan kemerdekaan Timor Timur. Mereka ciptakan GPK (Gerakan Pengacau Keamanan) dari warga lokal untuk melakukan pemberontakan. Aksi GPK jelas mengancam stabilitas nasional. Mereka bergerilya di hutan-hutan untuk menyerang ABRI dengan senjata otomatis. Puluhan tentara RI meregang nyawa dengan tubuh penuh luka peluru. Pemerintah tak bisa tinggal diam. Telalu banyak pasukan keamanan RI yang telah mereka bunuh. Prajurit ABRI pun diterjunkan pemerintah untuk mempertahankan teritorial tumpah darah ibu pertiwi.

Namun sayangnya, Soeharto tak tebang pilih saat mengirim prajurit untuk berperang. Suami putrinya yang belum menghabiskan masa bulan madu turut diterjunkan ke medan tempur. Sebagai prajurit, Prabowo siap kapan pun dipanggil tugas mengabdi pada negara. Tapi tidak dengan Titiek. Namun Titiek harus pasrah. Ini bukan pilihan, tapi perintah! Saat Prabowo akhirnya angkat tas, tinggalkan istri yang baru saja ia nikahi untuk berjuang, Titiek menangis, tak menyangka ayahnya begitu tega melepas menantunya mengadu jiwa dengan GPK. Kenapa bukan yang lain saja? Itu yang ada di benak Titiek.

Seorang prajurit seperti yang sering Titiek dengar dari ayah kandungnya adalah, siap membela negara, siap hidup di alam liar, siap mengadu jiwa, dan siap pulang hanya tinggal nama. Titiek sangat mengerti, dan itu yang membuatnya menangis. Namun air mata Titiek tak dapat mengubah keputusan ayahnya, tak dapat mengubah tekad Prabowo, dan tak dapat mengubah apapun.

Prabowo saat bertugas di NTT

Beratus malam putri Soeharto tidur dalam kesendirian dan kekuatiran yang mendalam. Di dalam kamar nyaman yang tak pernah terasa nyaman, karena bulir-bulir air mata Titiek kembali meleleh dan membasahi bantal dan guling. Malam-malamnya ia lalui di atas pembaringan yang empuk, gizi makanan yang terjamin, pakaian yang elok, tapi yang ada di pikirannya adalah, apa yang sedang terjadi pada suaminya di luar sana? Adakah ia terluka? Ataukah ia dalam keadaan sehat? Di tengah malam pekat gulita, di antara dinginnya cuaca, dengan perihnya perut karena lapar, Prabowo dengan kondisinya yang letih dan sangat lelah harus tidur di atas rerumputan dan bahkan di tanah lumpur alam terbuka.

Titiek merasa ia telah diperlakukan tidak adil oleh ayahnya. Lebih dari itu, Titiek bahkan merasa ia sedang dipelakukan tidak adil oleh negaranya. Kenapa rumah tangganya yang harus dikorbankan untuk bangsa? Kenapa kebahagiaannya yang harus digadaikan untuk negara? Tidak bisakah seorang Soeharto menukar Prabowo dengan prajurit lain, atau setidaknya memerintahkan suaminya pulang ke rumah barang sejenak. "Titek rindu..., Titiek kangen suami Bapak...,"  tangis Titiek di depan Soeharto kala itu. Namun ayahnya, dari dulu, selalu hanya bisa menjawab, "Sabar nduk..., sabar..., ".

Ketidakadilan dirasa Titiek tidak hanya sampai disitu, hatinya sedih dan berkecamuk, ia ingin bertanya kepada siapa saja yang bisa menjawab, ke mana suaminya saat ia ingin berkeluh kesah? Ke mana suaminya saat ia ingin bermanja? ke mana suaminya saat dirinya tergolek sakit? Ke mana suaminya saat ia mulai merasakan kehamilan? Di mana suaminya saat ia mengidam? Di mana Prabowo saat perutnya kerap mengalami kontraksi? Di mana putra Soemitro itu kala dirinya mulai memasuki masa melahirkan? Dan di mana pria yang selalu mengaku cinta kepadanya itu saat ia harus merawat dan mengasuh putranya sendirian? Tanyakan pada Didit kecil yang selalu menunggu ayahnya pulang di depan pintu. Tanyakan pada Titiek seperti apa rasa deg-degan hati ketika suaminya selalu berada di garis depan pada setiap pertempuran. Tanyakan juga pada Titiek seberapa tegar dirinya saat mendengar suaminya sempat berhari-hari hilang di tengah pertempuran, dan saat Prabowo ditemukan dalam kondisi pingsan dengan tubuh dipenuhi semut dan ulat. Prabowo selamat setelah nyaris saja tewas.

Titiek sulit menjalani kehidupan normal seperti saudari-saudarinya yang lain. Ayah dan ibunya mencoba menghiburnya seraya mengajarkan, bahwa cinta tak selamanya harus di sisi. Cinta tak selamanya selalu mendampingi. Cinta adalah mengabdi pada negeri. Bahwa cinta adalah pengabdian, dan cinta adalah pengorbanan meski harus beresiko tinggi dan menyakitkan hati. Titiek mencoba untuk belajar mengerti apa yang disebut dengan kalimat 'mengabdi pada ibu pertiwi'.

Kisah keluarga yang tak memperoleh kasih sayang sempurna dari seorang suami dan ayah, hanya karena membela ideologi bangsa. Kisah suami dan ayah yang lebih memilih tidur di hutan, makan rerumputan dan dedaunan, meminum air mentah, dan lebih memilih tertembak mati di medan tempur dari pada sekedar membelai rambut anak dan istrinya dengan kasih dan cinta

Saat meledak peristiwa Mei 1998, Letjen (Purn) Prabowo Subianto tiba-tiba dipersalahkan atas kasus yang tidak pernah ia lakukan. Prabowo Subianto dituduh melakukan serangkaian pelanggaran HAM.

Diantara heningnya malam, di sela-sela renungan, kepada sang Pencipta, Prabowo tiba-tiba dikejutkan oleh kabar dari putra mahkota Yordania, Pangeran Abdullah, yang mengajaknya tinggal di negaranya. Prabowo pun kembali harus berpisah dari istri dan anaknya. Dan ini sebuah hal yang harus mereka lalui. Sebuah proses kehidupan yang tak ada satupun orang mengetahuinya kecuali Tuhan.

Di bahu kekar Prabowo Titiek terisak, di dada Jenderal Prabowo Titiek menangis. Kisah cinta sangat menyakitkan. Tapi inilah pengorbanan yang harus dipersembahkan untuk ibu pertiwi. Bahwa butuh lebih dari sekedar cinta untuk berkorban pada bangsa dan negara. (Ibnu Umar Junior/spektanews)


Debat Final Capres: Prabowo Siap Kalah, Jokowi Tak Mau Mengaku Salah

Posted: 06 Jul 2014 04:17 PM PDT


JAKARTA - Pengamat Politik UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Iswandi Syahputra memuji penampilan kandidat presiden nomor urut 1 Prabowo Subianto dalam acara debat final, Sabtu(5/7/2014) malam. Menurutnya, Prabowo menonjolkan sikap siap menang dan siap pula kalah.

"Prabowo ksatria tulen. Sepanjang debat dia tunjukkan sikap untuk siap menang dan siap kalah dalam pilpres," ujar Iswandi dalam pernyataannya, Minggu(6/7/2014).

Sebaliknya lanjut Iswandi, calon presiden nomor urut dua Joko Widodo justru terlihat tidak siap untuk kalah.

"Bukan hanya tidak siap untuk kalah, Jokowi bahkan tidak mau mengaku salah untuk sesuatu yang benar. Pertanyaan Prabowo tentang koperasi dibantah Jokowi. Kalau menguntungkan, diakuinya kalau merugikan dibantahnya. Ukuran nilainya jadi untung rugi bukan benar atau salah," ujarnya.

Dijelaskannya, keunggulan sikap ksatria Prabowo dalam debat tersebut terlihat dari tiga hal. Pertama, Prabowo berani mengakui kelebihan lawan. Kedua, Prabowo mau mengakui salah. Ketiga, Prabowo siap menang dan kalah dalam Pilpres.
"Tidak banyak orang yang punya karakter yang kuat seperti ini", ujarnya.

Selain itu, dalam debat tersebut Iswandi juga menyesalkan sikap kekanakan yang dipertontonkan oleh Jusuf Kalla. "Padahal kekeliruan penggunaan istilah oleh Hatta Rajasa tidak mengurangi substansi masalahnya, tapi JK tetap tidak ingin menjawab pertanyaan Hatta. Sepertinya dia menikmati sekali kalau ada orang yang keliru. Memang benar kata orang, semakin tua semakin seperti anak-anak," ujar Iswandi. (tribunnews)

Rois Syuriah NU Jatim: 1 Muharam Hari Besar Islam, Jangan Dikerdilkan

Posted: 06 Jul 2014 04:17 PM PDT


SURABAYA--Rois Syuriah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur KH Miftahul Akhyar minta kepada para pendukung masing-masing calon presiden supaya tidak mudah terpancing emosi.

"Sebentar lagi memasuki masa tenang kampanye, dan saya harap tidak ada yang mudah terpancing emosinya agar pelaksanaan pemilihan presiden bisa berjalan dengan lancar," katanya saat dikonfirmasi di Surabaya, Sabtu.

Ia mengemukakan, kedua kelompok masing-masing calon presiden juga harus bersikap dewasa demi menjaga ketenangan menjelang hari pemilihan berlangsung.
"Mari dijaga persatuan dan ketenangan proses pemilihan presiden yang merupakan salah satu tahapan dan juga hak rakyat untuk menyalurkan aspirasinya," katanya.

Ia mengatakan, saat ini memang ada kecenderungan masyarakat mudah terpancing emosinya dan gampang dipengaruhi oleh hal-hal yang sebenarnya tidak perlu dibuat besar.

"Sekali lagi, mari dijaga perdamaian dan juga ketenteraman negara ini, terutama pada saat pemilihan presiden nanti," katanya.

Disinggung soal adanya aksi massa terkait dengan rencana 1 Muharam untuk dijadikan hari santri dirinya menyatakan sebenarnya ada pengerdilan dari peringatan itu.

"Peringatan 1 Muharam merupakan hari besar Islam. Nah, ini mau dijadikan sebagai peringatan hari santri. Padahal santri itu sendiri merupakan bagian dari Islam," katanya.

Pada pemilihan Presiden 9 Juli 2014 diikuti oleh dua pasangan calon masing-masing Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla. (ROL)

Ketua MUI: Tjahjo Kumolo pecah belah bangsa

Posted: 06 Jul 2014 04:16 PM PDT


Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin meminta juru bicara partai ataupun pasangan calon presiden dan wakil presiden tidak provokatif. Din mencontohkan apa yang dilakukan jubir sekaligus Sekretaris Jendral PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo sebagai langkah memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.

"Jubir partai jangan provokatif, jangan sampai pernyataannya memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa. Sangat disayangkan pernyataan Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo yang menginstruksikan pengepungan Kantor TV One, karena kecewa dengan pemberitaannya," ujar Din Syamsuddin dalam acara tausyiah kebangsaan di Jakarta, Kamis (3/7/14).

Meski demikian, Din juga meminta seluruh media massa untuk tidak provokatif ataupun memojokkan salah satu pasangan capres dan cawapres. "Harga sosial terlalu mahal untuk kita bayar. Luka yang ditimbulkan cukup dalam dan tidak akan cepat sembuh setelah 9 Juli."

Lagi pula, dengan sikap jubir dan media demikian, maka hakikat demokrasi sulit tercapai di Indonesia. "Saya mengimbau kelompok yang cinta persatuan untuk menjadi kekuatan moral, penengah, wasit moral dan bisa mengedepankan kearifan."

Dia juga meminta pemerintah yang masih berkuasa untuk menunaikan tanggungjawabnya, karena sangat bergantung pada pemerintah. "Pemerintah harus netral. Kondisi yang damai dapat terlaksana jika kelompok negarawan, kelompok yang cinta damai dapat bersama-sama menghindari pertikaian."

Ketua MUI mengaku prihatin dengan kondisi kebangsaan yang menampilkan gejala perpecahan bangsa dan saat ini sudah tidak sehat. Situasi tersebut diperparah dengan sikap tim sukses dan pendukung yang melakukan kampanye hitam.(win10/kanalsatu)

Jenazah (alm) Ibu Kokom TKI Cibinong Dimakamkan di Makkah

Posted: 06 Jul 2014 03:30 PM PDT


Komariah binti Umar, atau sering disapa Ibu Kokom TKI asal Cibinong Hilir Rt/Rw 03/07, Cilaku- Cianjur, meninggal dunia pada hari kamis (26/07/2014 ), diakibatkan jatuh dari kamar mandi, di Rumah Kontrakanya yang berada di Makkah-Saudi Arabia. Jenazah Ibu Kokom di Evakuasi ke Rumah Sakit pukul 11:00 malam setelah Pak Asap selaku penanggung jawab kontrakan menghubungi Kepolisian Saudi Arabia.

Pada keesokan harinya Aktivis BMI-SA Cabang Makkah yang diwakili Budiman (Bendoet) mendatangi Pihak KJRI Jeddah untuk meminta surat keterangan dan pendampingan terkait Jenazah Ibu Kokom, namun dikarnakan waktu perjalanan yang memakan waktu kurang lebih empat jam dan di hadang macet dijalan, akhirnya surat-suratnya tidak bisa diselesaikan pada hari itu juga.

Proses pemakaman baru bisa dilaksanakan pada hari ini, Minggu ( 06/07/2014 ) dikarnakan baru selesainya surat admiinistrasi dari Rumah Sakit dan Kepolisian. Sebelum dimakamkan Jenazah dibawa ke Masjidil Haram untuk disolatkan dan seterusnya dibawa ke pemakaman umum Soraya-Makkah.

Dalam acara pemakaman tersebut turut dihadiri Dudu BadruSalam.A.ma selaku Ketua BMI-SA Cabang Makkah, Budiman ( Bendoet ) selaku koordinator, Pak Asap,( penaggung jawab kontrakan ) serta sebagian WNI dan Warga Pribumi. Dudu BadruSalam.A.ma mengungkapkan awalnya pemakaman akan dilaksanakan pada hari Jum'at, namun pada hari itu pihak Kepolisian tutup/libur dan terpaksa dialihkan dihari minggu.

(pengirim: Karyadi Wirayuda)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar