Rabu, 17 September 2014

PKS PIYUNGAN

PKS PIYUNGAN


Muhaimin Ingin Jadi Menteri Sekaligus Ketum PKB

Posted: 17 Sep 2014 06:00 AM PDT

Politikus PKB Eko Sanjojo mengakui ketua umumnya, Muhaimmin Iskandar (Cak Imin) akan tetap mempertahankan posisinya ketika menjadi menteri nanti.

Sebenarnya menteri yang berasal dari partai politik (parpol) mempunyai nilai lebih dibandingkan yang berasal dari profesional.

"Menteri dari parpol itu dapat kelebihan dari sisi politik (bagi Jokowi-JK)," katanya.

"Tugas-tugas ketum nanti kan bisa didelegasikan kepada yang lainnya (ketika Cak Imin menteri)" kata Eko di Kantor Transisi, Jakarta Pusat, Rabu 17/9 September 2014.

Namun dengan begitu, Eko masih belum mau membocorkan nama-nama kader PKB yang akan dipersiapkan menjadi menteri nanti.

"Itu nanti biar dibicarakan dulu antara Pak Jokowi dengan Cak Imin (Muhaimin). Namun yang jelas kami akan ajukan berdasarkan track record-nya" tandasnya. (in/fs)


Ahok : Orang Bogor Juga Pakai Plat B Semua

Posted: 17 Sep 2014 05:50 AM PDT

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), keberatan bila warganya disebut sebagai penyebab kemacetan yang terjadi di Bogor, terutama saat akhir pekan.

"Ya enggak gitu juga sebetulnya sih (warga Jakarta bikin macet Bogor). Jakarta juga dimacetin orang Bogor juga," ujar Ahok, di Balaikota, Rabu (17/9/2014).

Ahok justru balik menyebut, warga Bogor juga menjadi penyebab kemacetan yang terjadi di Jakarta.

Menurutnya, warga DKI Jakarta sebenarnya bukan warga asli. Sebab, kebanyakan yang datang ke Jakarta adalah pendatang yang tinggal di wilayah pinggiran seperti Bogor.

Meski membuat kemacetan, Ahok tak akan melarang warga Bogor dan sekitarnya untuk masuk ke Jakarta.

"Enggak lah. Orang Bogor juga pakai plat B semua," katanya.

Sebelumnya, Pemerintah Kota Bogor akan membuat kebijakan melarang mobil plat B (Jakarta) masuk ke Kota Bogor pada saat akhir pekan.

Kebijakan yang akan mulai disosialisasikan tahun 2015 itu, bertujuan untuk mengantisipasi kemacetan yang sering terjadi di Kota Bogor.

Kebijakan itu, saat ini mulai dikaji oleh Tim Percepatan Penanggulangan Prioritas Pembangunan (TP4), yang sudah dibentuk oleh Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto.

Wakil Wali Kota Bogor Usmar Hariman mengatakan, kebijakan itu merupakan gagasan dari wali kota, yang sudah berkonsultasi dengan Tim TP4.

Nantinya, setiap kendaraan yang berplat B baik warga Jakarta dan Bogor, tidak bisa masuk kawasan Kota Bogor pada akhir pekan.

"Ada wacana sehari tanpa kendaraan berplat B. Baik itu warga Kota Bogor maupun yang akan masuk ke Kota Bogor. Artinya orang yang ingin masuk Kota Bogor harus menggunakan angkutan massal. Baik itu APTB maupun melalui jaringan transportasi regional yang akan kita bangun nanti antara kota kabupaten dan DKI," katanya kepada wartawan, Selasa (16/9/2014) (in/fs)


Lowongan Pekerjaan di Perum Perhutani

Posted: 17 Sep 2014 05:30 AM PDT

Perum Perhutani kembali membuka kesepatan berkarir bagi lulusan SLTA sederajat tahun 2014 untuk menjadi Pekerja Pelaksana.

Rekruitment ini dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan tenaga lapangan atau mandor di tingkat Kesatuan Pemangkuan Hutan Perum Perhutani.

Tertulis dalam situs BUMN tersebut, Rabu 17 September 2014, formasi dan status calon karyawan dalam rekuitment SLTA sederajat tahun 2014 sebanyak 5 (lima) orang untuk masing-masing KPH dengan Status Pekerja Pelaksana dan akan ditempatkan sebagai tenaga lapangan (Mandor) di KPH masing-masing.

"Kami meminta masyarakat berhati-hati dengan pada tindak penipuan yang mengatasnamakan Perum Perhutani. Perum Perhutani tidak bekerjasama dengan agen travel manapun dalam rekuitmen ini dan tidak dipungut biaya apapun," terang di situs tersebut.

Inilah tahapan rekruitment :
1. Pendaftaran
2. Seleksi administrasi
3. Tes tertulis
4. Tes Wawancara
5. Tes kesehatan

Sedangkan persyaratan peserta :
1. Jenis Kelamin : Laki-laki
2. Usia Minimal 21 Tahun dan maksimal 30 Tahun pada tanggal 1 September 2014
3. Belum Menikah / Lajang
4. Lulus Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) sederajat dengan nilai rata-rata minimal 7,00
5. Penduduk lokal / sekitar wilayah kerja KPH masing-masing, yang dibuktikan dengan KTP dan Surat keterangan domisili.
6. Bersedia ditempatkan sebagai tenaga lapangan (Mandor) di wilayah kerja KPH Perum Perhutani.

Surat lamaran ditujukan kepada Kepala KPH / Administratur masing-masing kantor KPH dengan melampirkan persyaratan :
1. Curicullum Vitae / Daftar Riwayat Hidup
2. fotocopy ijazah dan daftar nilai yang dilegalisir
3. Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK)
4. Surat Keterangan sehat dari Dokter/Puskesmas setempat
5. Pas foto 46 berwarna 2 (dua) lembar
6. Fotocopy KTP dan surat keterangan domisili yang dilegalisir oleh RT/RW/kelurahan pelamar
7. Surat keterangan tidak memiliki hubungan suami / isteri dengan karyawan Perum Perhutani
8. Surat Pernyataan bersedia ditempatkan sebagai tenaga lapangan di wilayah kerja KPH Perum Perhutani.

Sementara itu, tes tertulis menggunakan sistem GUGUR. Tes Tertulis dilaksanakan secara serentak pada hari Selasa, 30 September 2014 di masing-masing kantor KPH.

Untuk waktu pelaksanaan rekruitment :
16–20 September 2014 - Pengumuman Rekuitment
17-21 September 2014 – Penerimaan berkas lamaran
22-24 September 2014 – Seleksi Administrasi berkas lamaran
24-27 September 2014 – Pemanggilan mengikuti tes tertulis
30 September 2014 – Pelaksanaan test tertulis serentak di semua kantor KPH
6-7 Oktober 2014 – Pemanggilan mengikuti wawancara
8-10 Oktober 2014 – Pelaksanaan wawancara
13-14 Oktober 2014 – Pengumuman hasil wawancara dan pemanggilan test kesehatan
16-18 Oktober 2014 – Pelaksanaan tes kesehatan
12-14 November 2014 – Pengumuman hasil tes di masing-masing Divisi Regional dan Kantor KPH. (fs)


Tantowi : Tak Ada Menteri Jokowi dari Koalisi Merah Putih

Posted: 17 Sep 2014 05:20 AM PDT

Juru Bicara Koalisi Merah Putih Tantowi Yahya menampik koalisi menyediakan dua figur untuk dijadikan menteri di kabinet pemerintahan Jokowi - JK.

Menurut Tantowi, jika ada kader partai Koalisi Merah Putih yang menjadi menteri di kabinet Jokowi, maka sifatnya hanya individu dan tidak mewakili partai.

Menurut Tantowi, jika melihat dari sisi kapasitas dan kualitas, banyak figur di Koalisi Merah Putih yang kompeten menjabat menteri. Namun, ia menegaskan, Koalisi tetap konsisten dengan pilihan politiknya yaitu berada di luar pemerintahan.

"Tidak tertutup kemungkinan kader terbaik Koalisi Merah Putih ditarik ke pemerintahan Jokowi. Tapi dengan konstelasi dan status politik sekarang, yang bersangkutan tidak mewakili partainya," kata Tantowi, di Jakarta, Rabu, 17 September 2014.

Wakil Ketua Komisi I DPR itu mengatakan, kehadiran kader partai Koalisi Merah Putih di kabinet Jokowi juga tak akan menimbulkan kerancuan. Ia yakin, masyarakat akan memahami bahwa Koalisi Merah Putih tetap berada di luar pemerintahan.

"Rancu pada awalnya. Tapi sejak awal kita jelaskan mereka bukan representasi dari parpol, rakyat pasti bisa terima," kata dia.

Sebelumnya, politisi senior Partai Golkar, Aksa Mahmud, mengungkapkan, peluang kader Golkar dipilih sebagai menteri dalam kabinet Joko Widodo dan Jusuf Kalla cukup terbuka.

Mereka yang terpilih, kata Aksa, harus siap menerima sanksi pemecatan.

"Kita tidak melihat Golkar-nya, kita melihat profesionalnya. Kalau itu orang Golkar profesional, nah kita bisa saja menerimanya sebagai seorang profesional," ujar Aksa seusai pemutaran film Tabula Rasa di Epicentrum Walk, Jakarta, Senin, 16 September 2014.

Menanggapi hal ini, Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Agung Laksono menegaskan, kader partainya tidak akan ada yang masuk dalam kabinet Joko Widodo-Jusuf Kalla. Jika ada kader Golkar yang direkrut, Agung mengatakan, itu tidak atas nama partai.

"Ya tidak atas nama partai," kata Agung di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu, 17 September 2014. (in/fs)


Di mana Letak Efisiensi Kabinet Jokowi?

Posted: 17 Sep 2014 05:05 AM PDT

Pengamat  politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Pangi Syarwi Chaniago mengatakan, rencana pemekaran kementerian Jokowi tidak efektif.

"Terkait pengabungan dan pemekaran kementerian saya rasa nggak efektif dan efisien," kata Pangi, Selasa, 16 September 2014.

Menurut dia, selama ini Jokowi selalu bicara penghematan, namun dimana letak penghematan dan efisiensinya dengan adanya pengabungan serta pemekaran kementerian yang belum dijelaskan.

"Coba diumumkan dan dijelaskan ke publik. Saya rasa yang ada bukannya penghematan tapi pemborosan yang terjadi," ujarnya.

Oleh karena itu, Pangi meminta kepada Jokowi yang sering menjanjikan untuk pemekaran supaya diumbar ke rakyat.

"Kalau ada umumkan ke publik berapa banyak penghematannya yang dilakukan," jelas Pangi.

Seperti diketahui, Jokowi-JK menerapkan 16 kursi menteri untuk jatah partai politik. Sementara 18 untuk menteri dari profesional atau nonparpol. (fs)

Jokowi Bicara Tanpa Data

Posted: 17 Sep 2014 05:00 AM PDT

Sebagai Presiden, ucapan-ucapan Jokowi sungguh memalukan. Ia sering bicara ngawur tanpa dukungan data.

Salah satu yang memalukan adalah pendapatnya soal kabinet di Malaysia.

"Saya berikan contoh, negara tetangga Malaysia jumlah penduduknya 24 juta kementeriannya ada 24. Nah kita 240 juta penduduknya, kementerian harusnya 240," kata Jokowi saat jumpa pers di Kantor Tim Transisi, Jakarta, Senin, 15 September 2014.

Data menunjukkan, penduduk Malaysia bukanlah 24juta. Sensus penduduk tahun 2010, adalah sejumlah 28.334.135 jiwa. Sementara jumlah penduduk tahun ini diperkirakan 30juta jiwa.

Dengan demikian, pernyataan Jokowi tadi, jelas tak berdasar, ngawur, dan asbun seperti biasa.

Contoh lain, misalnya, saat debat capres dan kampanye, Jokowi berjanji akan membuat kabinet ramping untuk efisiensi dan tak akan meniru SBY.

Nyatanya, koalisi bentukan Jokowi - JK memutuskan tetap menggunakan 34 kementerian dalam kabinetnya. Persis seperti SBY.

Contoh lagi, Jokowi mengatakan, tak ada syarat dalam koalisinya. Nyatanya mengalokasikan 16 kursi menteri untuk partai politik pendukungnya. Sementara, SBY yang jelas mengaku berkoalisi, hanya memberi jatah 15 menteri.

Melihat contoh-contoh di atas. Semestinya pendukung Jokowi mulai harus berpikir ulang.

Jokowi bisa saja berkelit ingin menguatkan pemerintahan dan memilih menteri adalah hak prerogatifnya, namun Jokowi mesti ingat, ia dipilih rakyat, bukan dipilih parpol. Semestinya Jokowi melayani rakyat, bukan tunduk pada parpol. (fs)

Dubes RI Untuk Aljazair Meninggal Dunia

Posted: 17 Sep 2014 04:45 AM PDT

Duta Besar RI untuk Aljazair, Ahmad Ni'am Salim, meninggal dunia. Ni'am yang juga kader PKB itu meninggal diduga akibat penyakit stroke dan pendarahan di otak.

".. Beliau terkena stroke dan pendarahan otak," jelas Wasekjen DPP PKB, Jazilul Fawaid, Rabu, 17 September 2014.

Kabar duka meninggalnya Dubes RI untuk Republik Aljazair itu diterimanya pukul 08.30 WIB.

"Saya terima info pukul 08.30 pagi ini",jelasnya.

Anggota DPR RI dari Fraksi PKB itu mendoakan agar almarhum mendapat tempat yang mulia di sisi Allah SWT.

"Semoga tergolong syahid dan husnul khatimah, sebab dia meninggal ketika bertugas untuk bangsa dan negara," tukasnya

Sementara dari istana negara dikabarkan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, belum mendapatkan kabar atas meninggalnya Duta Besar RI untuk Aljazair, Ahmad Ni'am Salim, akibat penyakit stroke dan pendarahan di otak.

"Pak presiden belum dilaporkan, Menlu juga kebetulan tidak hadir hari ini. Nanti saya sampaikan ke Bapak," kata Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha, di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Rabu, 17 September 2014.

Julian juga belum mengetahui kapan pemerintah akan membawa pulang politisi PKB tersebut.

"Saya belum tahu, biasanya itu protokoler negara dari Kementerian Luar Negeri, yang akan berkoordinasi, saya juga belum tahu persis teknisnya seperti apa," jelasnya.

Kendati demikian, Julian memastikan pemerintah akan memfasilitasi pemulangan jenazah Ni'am ke Indonesia.

"Tapi yang jelas, pemerintah akan membantu dan memfasilitasi proses pemulangan almarhum ke tanah air," ujar Julian. (fs)


Anies Baswedan Tak Layak Jadi Menteri Jokowi

Posted: 17 Sep 2014 04:30 AM PDT

Anies Baswedan, Rektor Universitas Paramadina, yang digadang-gadang beberapa pihak untuk menjadi salah seorang menteri di kabinet Jokowi, ternyata tak layak menduduki posisi tersebut.

Sebagai seorang akademisi, Anies semestinya menampakkan sikap kritis terhadap problem sosial. Namun yang terjadi, Anies justru lebih sering melakukan manuver di dunia politik melalui pernyataan-pernyataan yang tak didasari data sahih.

Masih segar dalam ingatan, ketika dalam sebuah sesi debat capres, Prabowo mengatakan tentang kebocoran negara lebih dari 1000 Triliun.

Tanpa pikir panjang, Anies segera menertawakan Prabowo dan bahkan mempermalukan Prabowo dalam laman pribadi milik Anies.

"Bayangkan dari angka 1.842.5 triliun total angka Anggaran Belanja Negara (data dari  http://www.kemenkeu.go.id), kebocorannya 1.000 Triliun! Angka ini sangat fantastis. Lebih dari 60 persen angka tersebut diasumsikan oleh Prabowo bocor. Seharusnya Prabowo melakukan ricek terlebih dahulu, menanyakan lebih detil kepada timnya mengenai perbandingan angka tersebut sebelum membuat pernyataan tersebut", jelas Anies yang dilansir dari laman pribadi miliknya.

Rektor Paramadina yang kini duduk manis dan menjadi anggota Tim Transisi Jokowi-JK seharusnya merasa malu, ketika Tim Transisi akhirnya bersepakat dengan Prabowo mengenai kebocoran pendapatan negara lebih dari 1000 Triliun.

Anies Baswedan, sebagai seorang akademisi, seorang yang diharapkan bijak dalam bertutur, ternyata tak lebih dari seorang pembenci yang memaki tanpa bukti.

Pun ketika bukti sudah tersaji, Anies tak merasa perlu menyesal telah mendiskreditkan Prabowo.

Seorang Anies Baswedan, seharusnya menuliskan hal yang didasari oleh data yang kuat, meski itu hanya opini semata.

Bagaimana Anies akan mampu menjalankan sebuah lembaga negara, bila untuk berbicara sesuai fakta saja ia tak mampu? Mau kemana negeri ini?

Karenanya, Jokowi semestinya tak memilih orang yang berkompeten seperti Anies menjadi menterinya. (fs)


Tim Transisi Akhirnya Sepakat Dengan Prabowo

Posted: 17 Sep 2014 04:05 AM PDT

Masih ingat ketika Prabowo Subianto menyatakan kebocoran negara mencapai 1000 T?

Ya benar! Prabowo mengungkapkannya dalam debat capres jelang Pilpres 2014. Apa reaksi pendukung Jokowi ketika itu?

Sosial media ramai berteriak, "Bochoooor... Bochoooorr", dan banyak gambar ejekan ditujukan untuk Calon Presiden yang didukung oleh Koalisi Merah Putih tersebut.

Para pengamat menilai, kebocoran yang dimaksudkan Prabowo bukanlah kebocoran pendapatan negara, melainkan hanya POTENSI kebocoran pendapatan negara. Prabowo pun dikecam habis-habisan. Jokowi dan tim sukses, juga pendukungnya menertawakan pernyataan Prabowo.

Mereka mungkin lupa, Prabowo adalah anak begawan ekonomi Soemitro Djojohadikusumo, salah satu arsitek keuangan Indonesia di era dua Presiden besar Indonesia. Sebagai anak dari ekonom hebat, Prabowo tentu sangat berhati-hati dalam memberikan pernyataan, apalagi yang menyangkut keuangan negara.

Pernyataan Prabowo yang tak terbantahkan mengenai kebocoran negara sebesar lebih dari 1000 T, akhirnya dibenarkan oleh Tim Transisi Jokowi.

Tim Transisi Jokowi-JK mengatakan bahwa, potensi pajak yang hilang mencapai Rp 1.000 triliun per tahun. Karena banyak wajib pajak tidak membayar kewajibannya.

"Tunggakan pajak sudah kita kalkulasi semua itu kita kehilangan Rp 1.000 Triliun per tahun. Ketika kami tanya Dirjen Pajak, dia menjawab dengan data kalau kekurangan orang," ucap Hasto K, anggota Tim Transisi, Jumat, 12 September 2014.


Pernyataan Tim Transisi Jokowi-JK tersebut, baru terkait kepada kantor Pajak saja, belum dilakukan pemeriksaan kepada kantor pemerintah lainnya.

Pernyataan Tim Transisi itu membuktikan, Jokowi dan Tim Suksesnya sadar, bahwa pernyataan Prabowo benar, didukung data akurat dan tak terbantahkan. (fs)


Setelah Dilantik, Jokowi Akan Kunjungi Partai Komunis China

Posted: 17 Sep 2014 01:56 AM PDT


JAKARTA - China nampaknya akan menjadi negara pertama yang Jokowi kunjungi pasca resmi dilantik sebagai Presiden RI. Kunjungan kenegaraannya akan dirangkaikan dengan kehadirannya dalam KTT APEC yang tahun ini diselenggarakan di Beijing, China.

Pada saat bersamaan, Pemerintah China juga secara resmi mengucapkan selamat atas terpilihnya Jokowi jadi Presiden RI dan mengirimkan undangannya kepada Jokowi untuk hadir dalam KTT APEC pada 10-11 November 2014. Undangan disampaikan melalui Kepala Departemen Luar Negeri Partai Komunis China Wang Jairui dan Duta Besar China untuk Indonesia Xie Feng di Balai Kota, Jakarta, Senin kemarin.

"Dia mengucapkan selamat atas terpilihnya saya dan Pak JK sebagai presiden dan wakil presiden. Juga, nanti mengundang untuk datang ke APEC di Beijing. Nanti akan ada pertemuan antara saya dan Presiden Xi Jinping di Beijing, pada November nanti," jawab Jokowi saat ditanya kedatangan perwakilan pemerintah China di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin (15/9/2014) sore dikutip merdeka.com.

Pertemuan Jokowi dan petinggi China itu juga membahas hubungan bilateral antara Indonesia dan China. Terutama dukungan Partai Komunis China terhadap pembangunan infrastruktur di Indonesia

"Kami juga menyampaikan Partai Komunis China yang sangat mementingkan dan mengutamakan hubungan kedua negara. Kami juga banyak diskusi tentang kerjasama di berbagai bidang dan mencapai banyak kesepakatan untuk meningkatkan hubungan kedua negara dalam berbagai bidang," kata Wang Jairui melalui penerjemahnya. [sumber: islamedia/merdeka.com]


Jokowi Ubah Kabinet Sebelum Dilantik

Posted: 17 Sep 2014 01:30 AM PDT

The Jokowi Insitute menyarankan agar Jokowi memperbaiki postur kabinetnya sebelum pelantikan presiden pada 20 Oktober mendatang.

Kepala Pusat Penelitian The Jokowi Institute pada Jokowi Watch, Muhammad Sadli Andi menilai, sikap presiden terpilih Jokowi yang akan memakai 34 menteri pada pemerintahannya mendatang merupakan sikap yang merusak janjinya saat kampanye.

"34 kementerian yang diumumkan Jokowi kemarin menunjukkan sikap tidak konsisten. Saat kampanye Jokowi secara terang-terangan menyebut akan merampingkan kabinet dari yang ada saat SBY," kata Andi di Jakarta, Selasa, 16 September 2014.

Meski memang, menurut Andi, pembentukan dan penyusunan kabinet merupakan hak prerogratif presiden. Namun, seharusnya Jokowi tidak melupakan janji kampanye dan harus mulai berhati-hati.

Sebab bukan tidak mungkin beberapa janji kampanye yang lain juga akan 'disimpangkan'.

"Apalagi, publik juga memiliki penilaian 'prerogatif' individual dan kolektif. Ini adalah 'catatan hitam' perdana bagi Jokowi sejak kemenangannya dalam pilpres 2014," ujarnya.

Ketidakkonsistenan Jokowi ini lanjut Andi, sudah mulai ditunjukkan kepada publik. Ke depan, hal itu bisa jadi mengakibatkan pemahaman publik yang berbeda kepada Jokowi.

"Yang tadinya pro terhadap Jokowi justru akan berpaling. Karena, mereka menilai Jokowi mulai tidak konsisten," tambahnya.

Kandidat Doktor dengan keahlian System Dynamics di Universitas Indonesia (UI) ini menjelaskan, jika Jokowi terus "mengingkari" janji saat kampanyenya keadaan ini sangat berbahaya.

"Jika seperti ini diulang lagi, bukan tidak mungkin suara yang awalnya pro terhadap Jokowi justru akan meninggalkannya. Memang, hal itu sekarang tidak signifikan tapi bisa menjadi 'penyegar' bagi kelompok koalisi permanen merah putih," tutup Andi. (fs)


Umat Nasrani Sesalkan Sikap Jokowi

Posted: 17 Sep 2014 12:56 AM PDT

Penggantian nama Kementerian Agama menjadi Kementerian Urusan Haji, Wakaf dan Zakat  disesalkan oleh banyak umat Nasrani.

Ibu Sri W, dari GKI Pondok Indah, misalnya, menyesalkan sikap Jokowi yang membiarkan dirinya dikendalikan oleh pihak-pihak yang mengerti pentingnya kehidupan beragama di Indonesia.

"Ada pihak di belakang Pak Jokowi yang inginkan Indonesia jadi permisif terhadap perilaku-perilaku yang bertentangan dengan agama," demikian ungkap Ibu dari 4 anak ini, Rabu, 17 September 2014.

Lebih lanjut, Ibu Sri menambahkan, kementerian agama bukan milik segolongan umat semata.

"Kalau namanya diganti, jadinya cuma ngurusi satu agama doang dong. Padahal Indonesia ini kan ada beberapa agama?", keluhnya.

Senada dengan Ibu Sri, pasangan Vina dan Santo, jemaat GPiB Immanuel juga mengeluhkan pemerintahan Jokowi yang dinilai tak memperhatikan konstitusi. Mereka pun mengaku menyesal memilih Jokowi.

"Nyesel deh milih Jokowi. Dulu saya pilih dia karena katanya mau menjunjung tinggi konstitusi. Eh, enggak taunya kaya gini.. UUD kan menjamin pemeluk agama bebas beribadah, kalau kementeriannya enggak ada, siapa yang mau jamin? Jokowi?", cetus Vina kesal.

Senada dengan Vina, Santo juga menyayangkan sikap Jokowi yang terkesan meremehkan kementerian agama.

"Kalau ditutup gara-gara ada menteri yang jadi tersangka korupsi, ya salah besar. Kementerian agama penting banget lho. Temen-temen muslim nanti nikahnya gimana?", ujar Santo.

Suprayitno dari Paroki Kleco, Solo juga mengaku terkejut dengan keputusan Jokowi ini. Pria yang mengaku mencoblos Jokowi ini menilai sikap Jokowi terlalu gegabah.

"Indonesia ini negara berkeTuhanan. Kalau kementeriannya agama nya dihapus, berarti umat beragama tak lagi dinaungi negara. Ini bisa jadi pintu masuknya konflik agama..", ujar dosen di salah satu perguruan tinggi di Solo ini.

Ketika ditanyakan apakah setuju bila kementerian agama diubah namanya menjadi Kementerian Haji, Wakaf dan Zakat, mereka kompak menjawab, "Tak setuju". (fs)


Aher: Bandara Kertajati untuk Pengembangan Kawasan Timur Jawa Barat

Posted: 17 Sep 2014 12:39 AM PDT


Bandung (17/9) - Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ahmad Heryawan menyampaikan bahwa dibangunnya Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati dimaksudkan untuk pengembangan kawasan timur Jabar.

Hal ini disampaikannya dalam kultwit #AherInterActweet, Selasa (16/9) sore dengan hashtag #majuBIJB. "Yaitu, sektor ekonomi, patiwisata, dan industri untuk meningkatkan kesejahteraan bahkan pendidikan dan kebudayaan," tutur Gubernur yang akrab disapa Aher ini.

Bandara yang dibangun diatas lahan 1.800 hektar ini, akan mulai dibangun pada tahap pertama dengan luas 930 hektar. Terdiri dari 1 runway dan terminal, dengan kapasitas 12 juta penumpang. "Sisanya 900 hektar akan dibangun pada tahap berikutnya," tambahnya.

Direncanakan, BIJB akan terintegrasi dengan kawasan Aerocity untuk kawasan pemukiman, perdagangan, pariwisata, industri padat karya ramah lingkungan. "Aerocity adalah kawasan perkotaan yang saling memberikan nilai tambah antara bandara dan masyarakat kota disekitarnya, dan ini akan kita bangun di atas lahan seluas 3.200 hektar sehingga keseluruhan kawasan (bandara dan Aerocity) ini seluas 5.000 hektar," papar kader PKS ini.

Saat ini, tambah Aher, sedang dibangun runway sepanjang 2.500 meter (dari keseluruhan panjang 4.000 meter) dengan lebar landasan 60 meter. "Saat ini juga sudah dilakukan pembebasan lahan seluas 777,5 hektar," ungkapnya. Bandara yang akan mulai operasi tahap pertama pada tahun 2017 ini, didukung oleh 2 jalan tol, yaitu Cikapali (Cikampek-Palimanan) dan Cisumdawu (Cileunyi, Sumedang dan Dawuan).

"BIJB ini juga terintegrasi dengan jalur kereta api Rancaekek-Tanjungsari-Sumedang-Kertajati, kita juga akan membangun sarana antar moda (bandara, terminal bus dan stasiun kereta api) dalam 1 sistem," pungkasnya.

Bandara yang akan memiliki Tower ACT (Air Trafic Control) setinggi 60 meter ini dimiliki oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar melalui PT. BIJB dan Pemerintah pusat melalui PT. Angkasa Pura 2 yang akan membentuk perusahaan bersama. (sumber: pks.or.id)





USIR AHOK DARI JAKARTA!!

Posted: 17 Sep 2014 12:32 AM PDT

"Usir Ahok dari Jakarta karena Arogan, Melecehkan/Menghina Anggota DPRD Se-Indonesia"

Begitulah tertulis dalam spanduk berukuran sekitar 2 x 0,5 meter yang terpampang di pagar Gedung DPRD DKI Jakarta, Jln. Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa, 16 September 2014.

Spanduk serupa juga pernah terpasang di tempat yang sama, bertuliskan "Usir Ahok dari Jakarta Sekarang Juga, karena Mau Cabut Subsidi BBM di Jakarta" pertengahan Desember 2013.

Ada apa dengan Ahok? Mengapa Ahok dibenci oleh rakyatnya sendiri?

Forum Betawi Bersatu (FBB), yang diduga memasang spanduk tersebut menyatakan alasannya.

"Forum Betawi Bersatu Menolak Keras, Usir Ahok dari Jakarta karena Arogan, Melecehkan/Menghina Anggota DPRD Se-Indonesia,"demikian dinyatakan FBB dalam tulisan pada spanduk tersebut.

Secara terpisah, beberapa warga yang berhasil ditemui juga menyatakan, Ahok terlalu sombong sebagai pemimpin.

"Pemimpin kok sombong. Merasa diri lebih hebat daripada rakyatnya. Ingat, dia memimpin rakyat Jakarta, banyak petinggi dan eksekutif perusaan yang tinggal di sini. Mestinya dia bisa jaga mulut", ujar Dino, salah satu eksekutif di perusahaan kosmetik asal Perancis.

Pernyataan serupa juga disampaikan Hidayat, salah seorang pemegang lisensi perusahaan IT asal Amerika. Hidayat mengungkapkan, kalau pilkada langsung hanya akan menghasilkan pemimpin arogan dari daerah lain, lebih baik pilkada dipercayakan kepada DPRD.

"Lihat hasil pilkada kemarin. Gubernur dan Wakil Gubernurnya bukan orang Jakarta. Gak ngerti apa-apa soal Jakarta, cuma modal berani komentar ngawur dan bentak-bentak. Lebih baik Gubernur dipilih DPRD. DPRD kan wakil rakyat. Tahu mana yang terbaik untuk rakyat", ujar Hidayat.

Semoga ungkapan warga tadi dapat menjadi masukan untuk Ahok agar mampu bersikap dan bertindak bijak, tak asal komentar yang menyakitkan warga. (fs)


"Kontroversi RUU Pilkada 2014" by Prof @mohmahfudmd

Posted: 16 Sep 2014 11:33 PM PDT



1) Sebenarnya Hukum Pemda & cara pemilihan Kepala Daerah sejak awal kemerdekaan berjalan dlm eksprementasi, percobaan & perubahan yg trs menerus.

2) Minimal sdh 9 kali kita mengubah hkm Pemda: UU 1/45, UU 22/48, UU 1/57, Penpres 6/59, UU 18/65, UU 5/74, UU 22/99, UU 32/04, dan UU 12/08.

3) Selalu terjadi perubahan2 sesuai perubahan konfigurasi politik, pilihan langsung dan tak langsung, tapi semuanya konstitusional.

4) Pilihan lamngsung atau tak langsung adalah soal kesepakatan politik sj antara DPR, Pemerintah serta interaksinya dgn civil society & pers.

5) Pd awal reformasi utk membalik sentralisme Orba kita buat UU No. 22/1999 yg menguatkan DPRD. DPRD memilih Kepda dan bisa menjatuhkannya.

6) Ternyata pilkada melalui DPRD menimbulkan fenomena korupsi & pemerasan scr vulgar. Mau jadi Kepda menyuap, sesudah jd sering diperas.

7) Maka sjk 2003 kita mulai usul Pilkada langsung. Asumsinya, takkan mungkin ada calon kepda yg mampu menyuap rakyat. Lahirlah UU No.32/04.

8) Sejak awal 2003 sy dan GD melalui PKB mendukung Pilkada langsung itu. Rakyat hrs memilih sendiri pemimpinnya, tidak lewat agen.

9) Saat itu terpikir jg, seumpama politik uang tak terhindarkan, msh lbh baik pilkadasung (dgn UU 32/2004) krn yg menikmati jg rakyat jg.

10) Tp korupsi dan penyuapan terjadi dgn pilkadasung itu. Birokrasi diobrak abrik, harmoni sosial banyak trbelah. Kemendagri melakukan evaluasi.

11) Sbg Ketua MK yg mengadili ratusan sengketa pikadasung sy jg mencatat neraca manfaat & mudarat. Ternyata mudaratnya scr kualitatif lbh besar.

12) Melalui seminar bersama (MK, Polhukkam, Kemendagri, KPU, Bawaslu) tgl 24-26/1/12 kita bedah masalah. Ksmpulanya Pilkadasung hrs dievaluasi.

13) Pd seminar bersama ada kcnderungan kita stuju dgn kemendagri, pilkada di DPRD dgn perbaikan2 melalui RUU. Tp hampir smua parpol isi RUU itu.

14) Oleh krn DPR nolak pilkada kembali ke DPRD, kita pun setuju tetap pilkada langsung dgn penekanan agar celah-celah korupsinya ditutup ketat.

15) Sy pun yg sejak awal (2003) sdh pro pilkadasung setuju dgn DPR agar tetap pilkadasung asal ada instrumen hukum yg menutup celah korupsinya.

16) Krn saat itu DPR ttap ingin pilkadasung maka dukungan utk kmbalikan pilkada ke DPRD tak dpt dipaksakan. Kita dukung berlakunya pilkadasung.

17) Ternyata stl Pilpres terjadi perubahan konfigurasi politik hukum pilkada di DPR. Kontroversi memanas, pd-hal dulunya biasa2 sj saat dibahas.

18) Alhasil, hukum pemda/pilkada kita slalu dlm eksperimen yg tak selesai2. Tp eksperimen2 itu konstitusional. Tinggal yg mana yg disepakati.

19) Alhasil jg, sebenarnya alasan2 yg pro maupun yg kontra pilkadasung spt skrng ini sdh lengkap terungkap pd th 2011 & 2012. Cuma skrng panas.

*sumber: twit @mohmahfudmd (Selasa, 17/9/2014)



Sukses Terbesar Seseorang akan Tercapai Jika Dia Bekerja Sesuai Passion

Posted: 16 Sep 2014 11:23 PM PDT


Semua kita ingin sukses dalam dunia kerja. Tulisan ini sangat menginspirasi untuk meraih sukses dalam dunia kerja. Tulisan ini berdasar kisah nyata dari JONRU, seorang penulis dan trainer kepenulisan. Selamat menyimak.
_______

"Sukses Terbesar Seseorang akan Tercapai Jika Dia Bekerja Sesuai Passion"


Ya, ini bukan teori semata. Tapi sudah demikian banyak orang membuktikannya, termasuk saya. Sukses terbesar dalam hidup ini, alhamdulillah telah saya dapatkan karena selama ini saya bekerja mengikuti passion.

"Apa sih passion itu?"

Secara umum, passion bisa kita sebut sebagai sesuatu yang paling kita sukai di dunia ini. Passion bukan hanya sebatas hobi, tapi passion juga menyangkut kebiasaan, gaya hidup, bahkan mungkin prinsip hidup yang paling kita sukai.

Passion adalah sesuatu yang kita rela dan dengan senang hati penuh kegembiraan melakukannya secara all out, walau tak ada bayarannya sama sekali, walau kita justru harus mengorbankan banyak hal (uang, waktu, tenaga, harta, dan sebagainya) untuk mengerjakannya.

Itulah passion!

"Saya tak punya passion, bagaimana, dong?" ujar seorang teman, suatu hari saat ia menyapa saya di inbox Facebook.

Saya jawab, TAK MUNGKIN. Semua orang pasti punya passion.

Jika si teman merasa tak punya passion, itu sebenarnya karena dia BELUM YAKIN passionnya bisa membawanya ke gerbang SUKSES TERBESAR.

Misalnya:

Ada orang yang sangat suka bahkan tergila-gila nonton pertandingan bola. Setiap hari, fokus perhatian utama hidupnya hanya seputar pertandingan bola. Dia merasa bahwa ini sekadar hobi atau kesukaan belaka. Dia pikir, "Bagaimana mungkin hobi seperti ini bisa mendatangkan sukses terbesar dalam hidupku? Bukankah aku justru harus keluar uang banyak untuk kesukaan yang satu ini? Aku sering beli kaos bola, beli tiket agar bisa masuk ke stadion. Semua itu butuh uang, bukan? Dan aku tak mungkin bisa mendapat banyak uang bahkan kaya raya dari nonton bola. Justru uang saya habis banyak untuk mengikuti kesukaan yang satu ini. Benar, kan?"

Ya, sekilas pandangan seperti itu memang terasa benar. Tapi sebenarnya, itu pandangan yang keliru.

Si teman ini mungkin lupa, bahwa banyak sekali peluang besar di dunia pertandingan sepakbola. Kalau selama ini dia rajin membeli kaos bola, rajin membeli tiket pertandingan sepakbola, coba sekarang dia bayangkan dirinya seperti si penjual kaos bola, atau si penjual tiket pertandingan. Di luar sana, banyak sekali orang yang mau membeli kaos bola, mau membeli tiket, karena mereka adalah pencinta sepakbola.

Dengan berpikir seperti itu, saya yakin Anda mulai bisa melihat di mana peluang tersebut. Ya, si teman yang hobi nonton pertandingan sepakbola ini mungkin suatu saat nanti bisa berjualan kaos bola, menjadi agen penjualan tiket pertandingan sepakbola, dan sebagainya. Bahkan suatu hari nanti, dia mungkin bisa memiliki klub sepakbola sendiri, di mana dia bisa mendapatkan banyak uang dari penjualan tiket pertandingan klubnya tersebut, juga dari bantuan para sponsor.

Bisakah seperti itu? Insya Allah sangat bisa!

Yang kita butuhkan hanya tiga kata sakti berikut: FOKUS, KONSISTEN, SERIUS.

Fokuslah dan konsistenlah dalam menekuni passion Anda, secara serius dan bersungguh-sungguh. Investasikan waktu, tenaga, bahkan kalau perlu uang dan harta Anda untuk menekuni passion tersebut.

Itu saja kuncinya. Terkesan sangat sederhana karena hanya beberapa kalimat. Namun jika Anda praktekkan, maka insya Allah hasilnya SANGAT LUAR BIASA.

"Oke, saya ingin fokus, konsisten dan serius menekuni passion. Tapi saat ini, passion saya belum bisa mendatangkan uang. Padahal hidup ini butuh biaya. Saya tentu harus bekerja mencari nafkah di tempat lain, dan melupakan passion saya. Gimana, dong?"

Ya, benar. Realita seperti itu pun dulu saya hadapi. Saya ingin total jadi penulis, tapi bekal saya ke arah sana masih sangat jauh dari memadai. Maka saya terpaksa menjadi karyawan selama tujuh tahun, sebuah karir yang sebenarnya sangat tidak saya sukai, bahkan membuat saya stres luar biasa.

Ya, kita memang harus realistis. Ketika passion kita belum bisa menjadi sandaran hidup (dari segi finansial), maka memang sebaiknya kita mencari nafkah di bidang lain, apapun itu, yang penting halal. Ini sah-sah saja, bahkan seharusnya memang demikian. Tak ada yang salah dengan kondisi seperti itu.

Yang salah adalah ketika kita sibuk dan TERLENA oleh aktivitas mencari nafkah, kita terbuai oleh pesona KEMAPANAN HIDUP, gaji yang besar, fasilitas yang mewah, lalu kita TIDAK BERANI meninggalkannya.

Hm… fakta membuktikan bahwa banyak sekali manusia di dunia ini yang seperti itu. Mereka terjebak di dalam rutinitas pekerjaan yang tidak mereka suka, pekerjaan yang sebenarnya sering membuat mereka mengeluh, merasa capek, hidup ini terasa sangat berat. Tapi mereka TERPAKSA melakoninya demi sesuap emas segenggam berlian :-D

Padahal jika MAU DAN BERANI, mereka bisa memiliki hidup yang jauh lebih baik: Bekerja dan berkarya sesuai passion. Kita insya Allah akan bisa jauh lebih sukses dari segi materi, dan sekaligus hidup SENANG DAN BAHAGIA.

Saya sengaja menekankan kata "senang dan bahagia", karena inilah bedanya bekerja sesuai passion dengan bekerja di luar passion.

Kalau bekerja di luar passion, Anda mungkin bisa sukses, kaya raya, dan sebagainya. Namun pasti Anda akan sering mengeluh, merasa pekerjaan Anda demikian berat. Intinya, hidup kurang bahagia.

Namun jika bekerja sesuai passion, Insya Allah Anda bukan hanya sukses, tapi juga bahagia. Karena bekerja sesuai passion adalah DIBAYAR UNTUK BERSENANG-SENANG.

Anda mungkin belum tahu, ada seorang pemuda yang tergila-gila main game. Dia bekerja di sebuah perusahaan pembuat game. Pekerjaan dia hanya sederhana: Mengetes game-game baru. Intinya, tugas dia di perusahaan tersebut hanyalah bermain game. Jika di perusahaan lain, karyawan yang ketahuan bermain game akan ditegur atau dipecat. Sedangkan si pemuda ini justru ditegur keras bila dia tidak bermain game!

Saya yakin, semua orang sebenarnya sangat mengimpikan bekerja seperti si pemuda ini. Bukan soal main game-nya, tapi soal "dibayar untuk bersenang-senang". Anda bisa memikirkan dan membayangkan apa kesenangan terbesar Anda dalam hidup ini. Misalkan Anda paling senang memarahi orang. Lalu Anda dibayar Rp 5 juta untuk satu kali memarahi orang. Hm… asyik, kan? Seperti itulah bahagianya jika kita bekerja sesuai passion!

* * *

Oke, kembali ke laptop! Kita kembali ke pertanyaan di atas yang belum terjawab:

"Oke, saya ingin fokus, konsisten dan serius menekuni passion. Tapi saat ini, passion saya belum bisa mendatangkan uang. Padahal hidup ini butuh biaya. Saya tentu harus bekerja mencari nafkah di tempat lain, dan melupakan passion saya. Gimana, dong?"

Jika kondisi Anda masih seperti itu, yang harus dilakukan adalah FOKUS MENCARI NAFKAH. Namun passion tetap ditekuni dengan serius. Artinya, Anda harus melakoni "aktivitas mencari nafkah" dan "aktivitas menekuni passion" dengan SAMA seriusnya. Jangan berat sebelah!

Jangan sampai Anda hanya sibuk mencari nafkah, lalu passion terlupakan. Ini yang keliru! Sebab bila itu Anda lakukan, bahkan jika Anda terlena oleh kemapanan hidup di sana, bahkan tidak berani meninggalkannya, maka itulah yang menjadi penyebab utama kegagalan Anda dalam meraih impian "bersenang-senang dan dibayar".

Passion akan bisa menjadi penopang hidup kita dari segi materi, HANYA JIKA kita menekuninya secara serius, fokus dan konsisten. Jila tidak seperti itu, ya jangan harapkan apapun. Passion Anda akan selamanya hanya menjadi sebuah kesenangan hidup belaka, tak lebih dan tak kurang.

Namun jika Anda bersedia melakoni "aktivitas mencari nafkah" dan "aktivitas menekuni passion" dengan porsi yang sama seriusnya, maka insya Allah suatu saat nanti Anda akan menemukan fakta, "Wah, ternyata sekarang saya sudah bisa menghasilkan banyak uang dari passion ini. Peluang dan kesempatan sangat terbuka lebar."

Jika sudah seperti itu, maka Anda bisa dengan tenang, aman dan damai MENINGGALKAN dunia kerja yang tidak Anda sukai, dan fokus 100% mencari nafkah yang di bidang yang sesuai passion Anda.

"Saya saat ini bekerja tidak sesuai passion. Tapi hidup saya sudah sukses dan mapan. Jadi saya tak perlu lagi mengejar passion, bukan?"

Ya, itu adalah pilihan hidup Anda. Tentu Anda berhak menentukan jalan hidup Anda sendiri.

Namun jika Anda berani meninggalkan pekerjaan yang sekarang, dan fokus menekuni passion, saya yakin Anda akan jauh lebih sukses. Bahkan di situlah letak sukses terbesar Anda.

Bahkan seperti yang saya tulis di atas, yang kita raih dari menekuni passion bukan hanya kesuksesan terbesar, namun juga kebahagiaan terbesar dalam hidup ini. Tentu saja SANGAT BAHAGIA, karena kita DIBAYAR UNTUK BERSENANG-SENANG. Ini adalah situasi yang tak akan pernah kita dapatkan jika bekerja di luar passion.

* * *

Pengalaman Saya


Saya termasuk orang yang sangat passion oriented. Sejak dulu, saya hanya mau bekerja, berkarya, dan berbisnis di bidang yang sesuai passion saya, yakni MENULIS. Dan hingga kini, memang hanya dunia penulisan yang saya tekuni sebagai sarana mencari nafkah.

Dan sejak mengenai internet, ternyata saya menemukan passion yang lebih spesifik, yakni MENULIS DI INTERNET. Ya, saya sangat suka menulis di internet. Baik itu di blog, Facebook, Twitter, dan sebagainya. Hampir setiap hari saya menulis di dunia maya. Bukan hanya tulisan berupa artikel yang panjang, namun juga update status Facebook atau tweet di Twitter. Ini juga termasuk menulis, bukan?

Sekitar enam bulan lalu, salah seorang kakak pernah menasehati saya dengan nada suaranya yang sangat prihatin:

"Dek Jon, kau itu sudah dewasa, anak kau sudah tiga. Coba pikirkan masa depan mereka. Bagaimana nasib mereka nanti? Mereka harus sekolah, butuh biaya macam-macam. Dari mana kau menghidupi mereka jika kerjaan kau sehari-hari hanya bermain Facebook?"

Saat itu, terus terang saya pun sangat galau, merasa bahwa nasehat kakak tersebut sangatlah benar. Namun saya tak bisa menghindar dari panggilan jiwa untuk terus menulis dan bermain-main di dunia maya. Maka, saya teruskan saja hobi dan passion tersebut, walau tak ada uangnya, walau saya masih sering kekurangan uang karena penghasilan dari bisnis yang saya tekuni belum terlalu memadai.

Dan sungguh di luar dugaan! Ketekunan saya bermain-main di Facebook AKHIRNYA mendatangkan rezeki tersendiri. Bukan dalam bentuk uang, tapi dalam bentuk jumlah likers di Fan Page Jonru.


Dulu, Fan Page Jonru relatif sepi. Dalam sehari, jumlah likers baru hanya sekitar 7 atau 9 orang. Kini, dalam sehari bisa mencapai 2.000 likers perhari. Bahkan di masa kampanye pilpres 2014, jumlah likers perhari mencapai 5.000 hingga 9.000 orang!

Banyak haters yang bilang, saya memanfaatkan momen pilpres untuk mencari popularitas, Setelah ngetop, maka saya pun jualan. "Sungguh strategi yang sangat licik!" ujar mereka.

Ya, silahkan saja para haters berkata apapun. Saya tidak peduli, karena mereka hanya sok tahu, berburuk sangka, dan tak akan percaya pada klarifikasi apapun dari saya.

Adapun bagi teman-teman yang mendukung dan percaya pada saya, tentu tak butuh penjelasan apapun dari saya, bukan? Karena itu, saya tak akan repot-repot memberikan klarifikasi apapun. Saya hanya ingin menjelaskan satu hal:

Saya pun aslinya tidak menduga jika jumlah likers Fan Page Jonru bisa melejit sangat drastis seperti itu. Yang saya lakukan hanya menulis, menyuarakan hal-hal yang saya yakini benar. Dan di luar dugaan banyak orang yang suka. Dan itulah awal dari popularitas yang sangat tak terduga tersebut.


Setelah Fan Page Jonru menjadi sangat populer, jumlah likersnya hari ini (17 September 2014) sudah hampir 260.000, saya tiba-tiba menyadari bahwa inilah rezeki yang diberikan oleh Allah kepada saya. Rezeki yang merupakan KONSEKUENSI dari keseriusan saya dalam menekuni passion.

Jika enam bulan lalu saya hanya bersenang-senang di Facebok dan belum ada penghasilan yang berarti dari situ, bahkan seorang kakak memarahi saya karena hal tersebut, kini alhamdulillah situasinya sudah berbalik seratus delapan puluh derajat.

Ramai dan populernya Fan Page Jonru membuat saya dengan sangat mudah menjual buku-buku saya di situ. Ketika saya mengiklankan workshop penulisan pun, alhamdulillah peminatnya kini sangat banyak. Bahkan banyak teman pebisnis yang tertarik untuk beriklan di fan page Jonru dengan bayaran tertentu.

Alhamdulillah… inilah berkah dari keseriusan saya dalam menekuni passion. Kesenangan yang dulu hanya sebatas kesenangan belaka, tak lebih dan tak kurang, kini sudah bisa mendatangkan banyak rezeki bagi keluarga saya.

NB: Lagi-lagi haters berkomentar, "Setelah fan page-nya rame, kini dimanfaatkan untuk jualan, ya? Dasar licik!"

Walau komentar mereka itu terdengar sinis, sebenarnya apa yang mereka ucapkan itu ada benarnya.

Ya, saya memang memanfaatkan popularitas Fan Page Jonru untuk berbisnis. Apa yang salah dengan itu? Hanya buruk sangka dan pikiran negatif yang mengatakan itu salah.

Berbisnis, berjualan, mencari uang, itu adalah bagian dari mencari nafkah. Dan mencari nafkah adalah salah satu ibadah.

Jadi, apa yang salah dengan orang yang memaanfaatkan popularitas fan page-nya untuk mencari nafkah? Selama itu baik, suka sama suka, bahkan para anggota fan page pun sangat tertarik untuk membeli produk-produk yang saya tawarkan, tentu tak ada yang perlu disebut salah, bukan?

Lagipula, saya berjualan di Fan Page Jonru sudah sejak lama. Sudah sejak fan page tersebut masih sangat sepi. Jadi, ucapan para haters tersebut memang asal bunyi, hanya sok tahu, karena buruk sangka dan pikiran negatif semata.

* * *

Oke, mari lupakan para haters. Kita kembali ke laptop. Kembali ke pembahasan semula, yakni PASSION.

Apa yang saya ceritakan di atas, termasuk pengalaman saya, menjadi BUKTI NYATA, bahwa pasion bukan hanya membawa kita kepada kesuksesan terbesar dalam hidup ini, namun juga kebahagiaan terbesar. Karena menekuni passion adalah DIBAYAR UNTUK BERSENANG-SENANG.

Jadi bagi Anda yang selama ini belum terlalu serius dalam menekuni passion, yuk mulai sekarang diseriusi, ya.

Semoga bermanfaat, salam sukses selalu!

Jonru

(sumber: https://jonru.wordpress.com/2014/09/17/sukses-terbesar-seseorang-akan-tercapai-jika-dia-bekerja-sesuai-passion/)


Gerakan Moral Lewat Akun @AdiliSitok untuk Kebiadaban Sitok

Posted: 16 Sep 2014 09:32 PM PDT


Kasus Sitok Srengenge kembali mencuat, setelah adanya kabar polisi akan menghentikan kasus dugaan tak menyenangkan. Sehingga banyak gerakan moral yang dilakukan para mahasiswa UI selaku teman korban sebagai rasa empati.

Bahkan, baru-baru ini Serikat Mahasiswa Progresif (Semar) UI juga menggelar dukungan moral untuk kasus ini agar tak terus diam di tempat. Salah satunya dengan menggelar nonton film bareng dengan judul The Accused terkait pemerkosaan.

Anggota Semar UI Bayu Febianto menuturkan bahwa SP3 oleh polisi dapat dipastikan belum ada begitupun gelar perkara. Bayu menyebut isu SP3 Sitok sebagai kasak-kusuk media sebab polisi memang belum menerbitkannya begitu pula kuasa hukum korban.

"SP3 itu enggak ada, dan kami menggelar nobar film ini sebagai gerakan moral bahwa perkosaan sudah terjadi dan dibawa ke pengadilan harus diadili, sebagai motivasi kasus Sitok selagi tetap mendampingi secara advokasi," tegas Bayu di Depok, Selasa 16 September 2014 malam seperti dilansir Sindo.

Bayu menambahkan, selama hampir lima bulan kasus tersebut tak ada kejelasan. Sehingga mahasiswa merasa perlu mendorong kembali kasus tersebut. Salah satunya dengan gerakan massive di media sosial twitter dengan akun @AdiliSitok.

"@AdiliSitok seluruh mahasiswa ada wadahnya juga masyarakat umum untuk sharing dan membagi saran soal kasus Sitok secara massive," kata Bayu.

Kanal tersebut sebagai pusat informasi dengan jumlah pengikut (follower) mencapai ratusan orang. "Kami pun mau ada acara aksi @AdiliSitok di Aula Terapung tanggal 18 September 2014," tandas mahasiswa Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) UI ini. (pm)



Koalisi Tanpa Syarat Itu Cuma Dongeng, Terbukti!

Posted: 16 Sep 2014 09:09 PM PDT


Postur kabinet dengan komposisi 18 untuk profesional dan 16 kursi untuk orang partai, membuktikan Jokowi tidak mampu memenuhi janji politik untuk bikin kabinet ramping.

"Jokowi juga tidak bisa meninggalkan parpol pendukungnya," kata Ketua DPP Partai Gerindra yang juga Sekretaris Badan Komunikasi Partai Gerindra, Asrian Mirza, seperti dilansir RMOL (Selasa, 16/9).

Dalam catatan Asrian, jumlah 34 kursi menteri Jokowi-JK itu sama saja dengan jumlah menteri SBY. Sementara jatah menteri untuk 16 partai membuktikan dukungan kepada Jokowi-JK dalam Pilpres 2014 itu tidak gratis.

"Jadi nggak ada itu namanya koalisi tanpa syarat," kata Asrian Mirza.

Asrian berharap Jokowi bisa memenuhi janji-janji lain yang sudah diucapkan pada rakyat saat kampanye yang lalu.

"Walaupun paling tidak dua janji di atas tadi, ternyata hanya dongeng untuk rakyat saja," demikian Asrian.  (pm)



Kisah Si Pemabuk Lem Kini Jadi Pandai Ngaji dari Master

Posted: 16 Sep 2014 08:22 PM PDT


Ilustrasi: Kaskus
Dengan dalih untuk makan dan menambah uang jajan, GP (16),  A alias I (12) dan AK (16 ) kompak melakukan aksi pemerasan dan perampokan dengan menggunakan pistol mainan. Sasarannya, tak lain adalah mereka yang juga masih berusia remaja, berstatus pelajar sekolah.
       
Namun siapa sangka, salah satu dari komplotan ini ternyata fasih membaca ayat suci Alquran. Adalah, A alias I, satu dari tiga pelaku yang berbadan kecil ini belakangan diketahui ternyata memiliki kemampuan luar biasa di balik aksi kriminalnya tersebut.
     
Kemahiran I dalam melafazkan ayat suci tersebut bahkan sempat membuat sejumlah penyidik tertegun. Pada VIVAnews, I pun mengaku kemampuannya menghafal sejumlah ayat suci Alquran, ia peroleh dari tempatnya mengenyam pendidikan di sekolah terbuka Masyarakat Terminal (Master) Margonda Depok.
       
"Dulu waktu umur delapan tahun saya sempat sering mabuk dengan menggunakan lem. Namun sekarang sudah enggak lagi, saya sumpah. Saya bisa mengaji dari Master," ujar I dengan muka memelas di Mapolresta Depok, Rabu 17 September 2014.
       
I pun mengaku menyesal telah menjadi salah satu dari komplotan bandit ini. Lebih lanjut dia menambahkan, meski kedua orangtuanya masih hidup, namun I pun mengaku enggan kembali ke pelukan orangtuanya.
       
"Saya ditinggal orangtua umur 6 tahun. Seandainya saya dikasih kesempatan, saya ingin ke Jonggol aja, belajar di Pesantren," ucapnya lirih.

Setidaknya sudah empat kali I dan kedua temannya melakukan aksi kejahatan berupa pemerasan dan perampokan di sejumlah titik di wilayah Depok. Sasaran mereka adalah mereka yang masih berusia remaja dan rata-rata berstatus pelajar.
   
Dalam aksinya, I, GP dan AK, kerap menakut-nakuti korbannya dengan menggunakan pistol korek api dan pisau lipat. Sepak terjang ketiga bandit ingusan ini berakhir setelah mereka dibekuk polisi Sabtu pekan lalu.
       
"Peran saya cuma mintain duit aja, 'mana duit lo sini'. Begitu saja. Yang pegang pistol dan pisau bukan saya," kata I.
       
Guna mempertanggungjawabkan perbuatannya, ketiga bandit ingusan ini pun kini tengah menjalani pemeriksaan di Mapolresta Depok. (pm)



Ini Bukti Jokowi Pandai Bersilat Lidah

Posted: 16 Sep 2014 07:57 PM PDT


Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menilai presiden terpilih Joko Widodo lihai bermain silat lidah berkenaan dengan 16 orang jumlah menteri untuk partai politik 'profesional'.

"Bila dulu kita menyebutnya dari partai politik, sekarang ditambah embel-embel 'profesional'," kata Ketua DPP PKS, Aboe Bakar Al Habsy, Rabu (17/9) seperti dilansir RMOL.

Saat Jokowi kampanye koalisi tanpa syarat dan tidak ada bagi-bagi kursi menteri, Aboe Bakar membayangkan kabinet Jokowi memang 100 persen diisi orang profesional. Namun ternyata sama dengan sekarang, 34 pos kementerian.

Untuk diketahui, KIB I kebinet SBY-JK ada 16 menteri dari parpol, dan KIB II kabinet SBY-Boediono ada 14 menteri dari parpol.

"Bedanya adalah, dulu SBY tidak pernah berkoar akan membuat kabinet profesional dan tidak bagi-bagi kursi menteri, tidak pernah berjanji akan buat koalisi tanpa syarat," sindir Anggota Komisi III DPR ini.

Terakhir, Aboe Bakar menyerahkan kepada rakyat untuk menilai bagaimana konsistensi dari pemimpinnya, apakah omongannya bisa dipegang atau tidak.

"Saya rasa publik sudah sangat cerdas untuk menilai hal itu," tandasnya. (pm)



Biarlah Jokowi Tentukan Siapa Pembantu Sesuka Hatinya

Posted: 16 Sep 2014 07:40 PM PDT


Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) telah memutuskan ada 34 kementerian dalam struktur kabinet pemerintahannya dengan Jusuf Kalla, atau sama dengan pos kementerian SBY.

Partai Keadlilan Sejahtera (PKS) tidak mau ikut campur. Ketua DPP PKS, Aboe Bakar Al Habsy mengatakan, soal menteri itu hak perogratif presiden terpilih.

"Biarlah Jokowi menentukan siapa pembantunya sesuka hatinya," kata Aboe Bakar, Rabu (17/9) seperti dilansir RMOL.

Memang, ungkap Aboe Bakar, sekarang publik banyak mempertanyakan janji kabinet ramping ala Jokowi yang selama ini dijanjikan.

Menurut Anggota Komisi III DPR ini, saat Jokowi menjanjikan perampingan kabinen untuk efisiensi, yang secara tidak langsung juga mengkritik postur kabinet sebelumnya.

"Saya dulu membayangkan hanya ada sekitar 24 pembantu presiden, namun ternyata posturnya sama saja seperti zaman sebelumnya dengan 34 kementerian," tandas Aboe Bakar.  (pm)



Diusir dari Qatar, Turki Siap Sambut Pimpinan Ikhwanul Muslimin

Posted: 16 Sep 2014 05:18 PM PDT


Turki akan menyambut tokoh senior pimpinan Ikhwanul Muslimin (IM) setelah mereka diminta untuk meninggalkan Qatar di bawah tekanan dari negara-negara Teluk Arab lainnya, media Turki mengutip pernyataan Presiden Tayyip Erdogan Senin (15/9).

Seorang pejabat IM senior yang berbasis di London mengatakan hari Sabtu bahwa Qatar telah meminta tujuh tokoh senior dari gerakan itu untuk meninggalkan Qatar setelah negara-negara tetangga menekannya untuk menghentikan dukungan pada Islamis.

Tokoh senior Ikhwanul Muslimin akan dipersilakan untuk datang ke Turki jika mereka ingin melakukannya, stasiun televisi Turki mengutip perkataan Erdogan kepada wartawan di pesawatnya saat kembali dari kunjungan resmi ke Qatar, Senin.

Qatar dan Turki adalah satu-satunya negara-negara regional yang mendukung IM setelah militer Mesir menggulingkan Presiden Sah Mohammad Mursi tahun lalu.

Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan negara-negara Teluk Arab lainnya, sebaliknya, mendukung penuh penguasa baru Mesir dengan kucuran dana miliaran dolar. Mereka melihat Ikhwanul Muslimin sebagai ancaman eksistensial monarki mereka.

Mesir telah menyatakan IM sebagai gerakan teroris. Namun demikian, Ikhwan terus melanjutkan aksi damai untuk merbeut kembali revolusi Mesir yang dirampok Rezim As-Sisi. (alarabiya.net)


PKS: Hanura Setujui Tatib DPR, Koalisi Jokowi Mulai Goyah

Posted: 16 Sep 2014 04:56 PM PDT


Dua partai pengusung Joko Widodo-Jusuf Kalla, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), walk out dalam pengambilan keputusan atas rancangan peraturan Dewan Perwakilan Rakyat tentang Tata Tertib (Tatib DPR), Selasa 16 September 2014.

Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Hidayat Nur Wahid, menilai koalisi pengusung presiden terpilih itu mulai tidak solid. Sebab, Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) yang juga mengusung Jokowi-JK memilih untuk menyetujui pengesahan rancangan Tata Tertib DPR itu.

"Ternyata koalisi rekan PDIP sudah mulai goyah ini. Justru, Partai Hanura mendukung Koalisi Merah Putih," kata Hidayat di Gedung DPR, Jakarta, seperti diberitakan vivanews.

Dalam Sidang Paripurna yang berjalan alot sekitar dua jam itu, Fraksi Golkar, Fraksi PKS, Fraksi PAN, Fraksi PPP, Fraksi Gerindra, Fraksi Demokrat, dan Fraksi Hanura setuju rancangan peraturan Dewan Perwakilan Rakyat tentang tata tertib disahkan.

Pada Tata Tertib DPR yang baru disahkan dalam sidang Paripurna disebutkan bahwa pimpinan DPR terdiri dari satu ketua dan empat wakil ketua yang berasal dari fraksi yang berbeda. Pimpinan DPR RI periode 2014-2019 dipilih dalam sidang paripurna DPR, hal ini berbeda dengan periode lalu dimana Ketua DPR RI otomatis berasala dari partai pemenang Pemilu Legislatif. (Baca: Ambisi PDIP Pimpin DPR Pupus)



Ambisi PDIP Pimpin DPR Pupus

Posted: 16 Sep 2014 04:39 PM PDT


Jakarta - Ambisi PDI Perjuangan (PDIP) sebagai pemenang Pemilu 2014 untuk memimpin parlemen kian pupus. Tata Tertib DPR yang disahkan dalam Sidang Paripurna DPR RI Selasa (16/9/2014) simetris dengan UU No 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD.

PDIP harus gigit jari. Ambisi untuk menunda pengesahan Tatib DPR RI gagal total. Partai koalisi yang dihimpun dalam koalisi Jokowi-JK tak mampu membendung kemauan politik dari fraksi-fraksi di DPR yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih (KMP).

Upaya lobi yang dilakukan antarfraksi juga menemukan jalan buntu. Akhirnya PDIP cuma bisa  ngambek dengan melakukan aksi walk out dari Sidang Paripurna. Langkah serupa juga diikuti oleh Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) namun tidak untuk Fraksi Hanura yang tetap berada di ruang sidang.

Juru Bicara Fraksi PDIP Honing Sani mengatakan pihaknya secara substansi tidak menerima apa yang terkandung dalam Tatib DPR hingga Mahkamah Konstitusi (MK) mengeluarkan putusannya. "PDI Perjuangan berbeda beberapa hal terutama terkait pasal-pasal yang diujimaterikan di MK. Kami ingin uji materi UU MD3, yang menurut kami sarat dengan kepentingan Pilpres," ujar Honing.

Begitu pula yang disampaikan Juru Bicara Fraksi PKB Jazilul Fawaid yang mengatakan pihaknya juga memberi catatan terkait Tatib DPR di antaranya terkait dengan mekanisme pembahasan, substansi serta UU MD3 yang saat ini tengah diujimaterikan di MK. "Sejak awal kami meminta fraksi-fraksi bersabar menunggu putusan MK. Kalau diambil keputsan saat ini, kami tidak ikut," tegas Jazilul.

Sikap yang mengejutkan justru muncul dari Fraksi Hanura. Ketua Fraksi Partai Hanura Sarifudin Suding saat menyampaikan sikap resmi fraksinya yang setuju dengan pengesahan Tatib DPR RI, meski dengan catatan. "Pasal di MD3 jika dibatalkan di MK, yang juga pasal di Tatib DPR merupakan turunan MD3 maka Tatib DPR RI perlu ada perbaikan," ujar Suding.

Setelah ketiga fraksi menyampaikan catatannya, pimpinan sidang Wakil Ketua DPR RI Priyo Budi Santoso menanyakan kepada anggota DPR apakah setuju Tatib DPR RI disahkan? Anggota DPR minus Fraksi PDIP yang keluar dari ruang sidang setuju dan Tatib DPR RI pun disahkan.

Koalisi Merah Putih Solid

Ketua Fraksi PKS DPR RI Hidayat Nurwahid mengatakan pengesahan Tatib DPR RI menunjukkan Koalisi Merah Putih solid. Menurut dia, soliditas KMP semata-mata untuk menciptakan parlemen yang kuat serta bukan asal beda. "Harus ada pihak yang melakukan konrol yang kuat terhadap eksekutif," sebut Hidayat.

Keputusan DPR mengesahkan Tatib DPR RI ini semakin menjadikan PDIP kian terpuruk. Ambisi partai ini mendudukkan kadernya memimpin DPR RI. Nama Puan Maharani disebut-sebut sebagai kader PDIP yang bakal disorong menjadi Ketua DPR RI. Namun ambisi PDIP ini tidak selaras dengan ikhtiar partai ini di parlemen. Pembahasan dan lobi terkait UU MD3 serta Tatib DPR terbukti PDIP tidak mampu mendominasi wacana dan dukungan dari fraksi lainnya. [mdr/inilah]


PKS: LHI Harus Ajukan PK

Posted: 16 Sep 2014 04:30 PM PDT


JAKARTA - Diperberatnya hukuman mantan presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaaq (LHI) dalam putusan kasasi Mahkamah Agung (MA) menjadi 18 tahun penjara dipertanyakan oleh petinggi parpol tersebut. Anggota Majelis Syuro PKS, Refrizal menilai vonis MA terasa tidak adil.

"Apalagi kan itu ditambah juga dengan pencabutan hak politik, dia (LHI) kan punya hak hukum, lihat lah nanti masih ada PK (Peninjauan Kembali) ya," kata Refrizal di Komplek Parlemen, Jakarta, Selasa (16/9), seperti diberitakan ROL.

Politisi yang juga anggota Komisi IV DPR ini mengatakan putusan MA juga masih bisa dipertanyakan karena belum jelasnya kasus impor daging sapi yang menjerat LHI. Dari mulai apa yang dikorupsi, hingga proyek mana sebenarnya yang merugikan negara, menurutnya tidak pernah terungkap.

Maka dengan vonis yang nyaris mendekati hukuman maksimal itu, ia menilai nasib LHI benar-benar dikorbankan. Refrizal pun menuding bahwa di balik kasus LHI, banyak pihak dicampuri oleh kepentingan mafia.

"Pribadi saya yakin, Pak LHI tidak salah, biarlah kita yakini dunia ini sebentar, peradilan sebenarnya bukan di dunia," kata Refrizal.

Sebelumnya, MA memperberat hukuman LHI yang sebelumnya sudah divonis di tingkat awal dan tinggi dengan 16 tahun penjara. Kemarin, MA memutuskan menambah hukuman LHI menjadi 18 tahun ditambah vonis tambahan yaitu pencabutan hak untuk berpolitik.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar