Sabtu, 06 September 2014

PKS PIYUNGAN

PKS PIYUNGAN


Keluarga: Sebuah Sistem Imunitas

Posted: 06 Sep 2014 03:00 AM PDT


Bila kita perhatikan dari setiap apa yang diciptakan oleh Allah swt,  Allah swt menciptakan sistem di seluruh jagat raya ini dengan kesempurnaan yang teramat istimewa. Dan bagaimana sistem yang dibangunnya tidak cacat dan diciptakan hanya untuk kemaslahatan umatnya. Bilakah ada sebuah kesalahan kecil didalam satu sistem tersebut maka secara sistematis dan efektif sistem tersebut meresponnya dengan cepat agar terjadi keseimbangan kembali untuk kemudian kembali kedalam keadaan semula.

Dalam tubuh manusia juga allah swt menciptakan rangkaian sistem yang istimewa. Bagaimana allah swt menciptakan tubuh ini dengan sempurna seperti allah swt tegaskan dalam surat At-tin. Jikalau terdapat benda asing masuk kedalam tubuh, dan itu akan sangat mengganggu kestabilan tubuh maka secara otomatis tubuh manusia mengelolanya dengan sistem imunitasnya agar benda asing tersebut tidak sampai mengganggu tubuh manusia.

Kita juga dapat menyaksikan pola tersebut dalam lingkungan rumah tangga. Disaat awal mencari pendamping hidup harapan terbesarnya adalah membentuk rumah tangga yang baik. Menurut islam inilah awal penempatan kita sebagai muslim dalam menapaki kehidupan rumah tangga yang benar. Pendamping hidup yang baik (sholeh/sholihah), akan melahirkan keturunan yang baik sekaligus awal pembentukan sistem yang siap kita bangun dalam keluarga dalam kerangka pondasi agama yang kuat. Guna membentuk sistem keluarga yang diridloi oleh Allah SWT tentunya sang suami dan istri harus mampu menata keluarga melalui kemauan belajar dari apa yang rosulullah ajarkan. Ada sikap saling terbuka untuk menutup segala kekurangan, dan mempunyai cita-cita yang luhur terhadap keluarga yang akan dibangun.

Dan disaat yang telah ditentukan pun tiba, maka Allah SWT mentakdirkan kita dikaruniakan anak, mereka hadir ditengah keluarga. Mereka adalah ladang yang perlu untuk di pupuk, diolah agar menghasilkan buah-buah kehidupan yang akan bermanfaat di dunia maupun di akhirat.

Karena obsesi dan visi membangun keluarga yang telah menjadi kesepakatan suami dan istri, seyogyanya anak akan terus mendapatkan bimbingan dan tuntunan, tak terkecuali disaat kondisi badan kita cape dan letih. Dimanapun dan kapanpun, karena pada dasarnya pembelajaran yang kita berikan merupakan air murni yang mampu menyegarkan kerongkongan dan mencerahkan pikiran mereka, hingga di saat tertentu, sang anak pun sudah terbiasa dalam kehidupannya dan menjaganya sampai akhir hayat. Pelajaran kepada anak-anak pun tak putus dalam sebuah periode tertentu, kita akan terus memberikan pelajaran tersebut sesuai kebutuhan keluarga sampai kapanpun dan sampai umur kita masih ada, kita tetap memberi ilmu kepada mereka.

Kewajiban ini, adalah sebuah keniscayaan dalam membangun sistem dalam rumah tangga. Sistem ini akan berkembang menjadi sistem imunitas bagi orang-orang yang ada didalamnya. Bila terjadi penyelewengan atas sebuah pengajaran yang telah diberikan, baik seorang ayah, ibu ataupun anak serta merta sistem ini akan bekerja untuk memberitahu atas kekeliruan tersebut apakah dalam bentuk teguran ringan maupun berat.

Contoh sederhananya adalah dikala kita selalu mewajibkan anak untuk sholat di mesjid, di setiap adzan yang berkumandang otomatis kita bergerak untuk melakukan sholat di mesjid. Namun adakalanya keimanan kita terjadi penurunan dan malas untuk melakukan sholat di Mesjid, maka sistem keluarga secara otomatis akan menegur berupa ajakan atau rewelan anak yang meminta untuk sholat di Mesjid. Atau kebaikan amal lainnya yang sudah tersistem dalam keluarga, secara otomatis akan mengarahkan kita untuk terus melakukan kebaikan-kebaikan tersebut jika tidak dilakukan maka sistem imunitas keluarga berjalan untuk mengarahkan kepada jalan kebaikan amal tersebut.

Seyogyanya kita harus bersyukur atas segala karunia yang diberikan Allah SWT karena memiliki keluarga yang sangat perhatian terhadap pengajaran-pengajaran kehidupan, yang tak lain dan tak bukan untuk kemuliaan yang akan didapatkan bagi dunia maupun akhirat.*

(Abu Hafidharwan)


Tim Transisi Jalan Sendiri-sendiri

Posted: 06 Sep 2014 12:36 AM PDT

Sekretaris Kabinet (Seskab) Dipo Alam mengungkapkan Tim Transisi Jokowi-JK jalan sendiri-sendiri. Ada orang-orang yang mengaku anggota tim transisi, datang ke BUMN strategis dan menteri-menteri.

Politikus PDIP Eva Kusuma Sundari mengaku tidak tahu-menahu hal tersebut. "Aku enggak tau tentang itu, karena koordinasinya selama ini (Jenggala dengan Kantor Transisi Situbondo) bagus," kata Eva di Jakarta, Jumat 5 September 2014.

Eva menjelaskan, antara Jenggala dan Kantor Transisi tidak terbelah, karena buktinya ada Koordinator Konten, Andrinof Chaniago sebagai penghubung antara Jenggala dan Kantor Transisi.

"Dikita ada, ada Andrinof Chaniago yang merupakan elemen Jenggala dan merupakan Koordinator Konten di Kantor Transisi," jelasnya.

Seperti diketahui untuk menyikapi adanya orang-orang yang mengaku anggota Tim Transisi, Seskab Dipo Alam telah mengeluarkan surat edaran Nomor: SE- 10/Seskab/IX/2014 mengenai Koordinasi dan Komunikasi dengan Tim Transisi Presiden Terpilih Jokowi periode 2014-2019. (fs)



Dishub DKI Jakarta : Parkir Sembarangan di Jakarta, Ini Hukumannya

Posted: 06 Sep 2014 12:14 AM PDT

Pemprov DKI Jakarta makin galak. Terhitung tanggal 8 September 2014, ada aturan baru untuk mereka yang parkir  sembarangan di badan jalan.

"Pengendara yang akan mengeluarkan mobil dalam penampungan tak perlu lagi membayar di kantor Dishub. Cukup mengirim SMS", demikian ujar Wakil Kepala Dishub DKI Bunjamin Bukit di kantornya, Jl Jatibaru, Tanahabang, Jakarta Pusat, Senin, 1 September 2014.

"Bagi Pelanggar Parkir akan diderek dan Bayar Retribusi Rp.500rb/hari melalui BANK DKI, format sms gateway: Parkir [spasi] no pol kirim ke 085799200900", tambah Benjamin.

Inilah tata cara pembayaran kendaraan yg di derek.

Setelah kendaraan di derek:

1.Pelanggar/Wajib Retribusi sms ke 085799200900 (sms gateway, Format: Parkir [spasi] Nomor Kendaraan), akan dibalas berupa Virtual Account untuk pembayaran di ATM Bersama/Prima atau ke teller Bank DKI, artinya tidak ada kontak antara Wajib Retribusi dengan anggota di lapangan.

2.Setelah bayar, Wajib Retribusi Ke Kantor Dishub Gd 3 Lantai 2 Jln.Taman Jatibaru,  Tanah Abang Jakarta Pusat dan menyerahkan bukti transfer/ bukti setor kepada Petugas.

3.Petugas memverifikasi bukti pembayaran ke CMS (cash management system) Bank DKI.

4.Setelah bukti bayar di verifikasi, Petugas menyerahkan SKRD (Surat Ketetapan Retribusi Daerah) dan Surat Pengeluaran Kendaraan kepada Wajib Retribusi.

5.Wajib Retribusi ke Pool Penyimpanan Kendaraan (Ada 3 Pool: Rawa Buaya, Tanah Merdeka, Pulogebang) untuk mengambil kendaraan dengan menyerahkan Surat Pengeluaran Kendaraan kepada Petugas Pool.

6.Operasi dilakukan secara gabungan terdiri dari unsur Dishub, Kepolisian, Garnisun.

7.Jika terdapat lokasi-lokasi parkir liar dapat diinformasikan ke Call Centre Dishub DKI Jakarta 021-3457471.

Dishub DKI akan menerapkan retribusi derek dan inap dengan denda tinggi ini di 5 titik terlebih dahulu mulai 8 September 2014.

5 Lokasi itu adalah Tanahabang, Jatinegara, Marunda, Kalibata dan kawasan Stasiun Kota. (fs)



Provinsi Jabar Raih Penghargaan Peduli Museum 2014

Posted: 06 Sep 2014 12:00 AM PDT

PemProv Jabar meraih penghargaan kategori Provinsi Peduli Museum 2014 pada acara Malam Penganugerahan Pelestari Cagar Budaya dan Permuseuman 201 yang4 diselenggarakan Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Museum Nasional, Jakarta, Jumat 5 September 2014.

"Fungsi museum sejak zaman dulu hingga sekarang adalah sebagai sarana edukasi dan rekreasi," terang Deddy Mizwar, Wakil Gubernur Jawa Barat.

Deddy Mizwar mengapresiasi acara yang diselenggarakan Dirjen Kebudayaan untuk mendorong cagar budaya dan museum di Indonesia khususnya Jabar tetap bertahan sebagai sarana edukasi dan rekreasi.

Malam penganugerahan itu dihadiri Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Wiendu Nuryanti dan perwakilan peraih penghargaan delapan kategori pelestari cagar budaya dan permuseuman.

Pemenang untuk kategori Museum Provinsi terbaik diraih oleh Museum Mpu Tantular, Provinsi Jawa Timur, kategori Pemerintah Provinsi Peduli Museum diraih Pemprov Jabar

Selanjutnya kategori Museum Kota terbaik diraih Museum Tekstil DKI Jakarta, kategori Museum Milik Kementerian/Lembaga Terbaik diraih Museum Geologi, Bandung, kategori Museum Swasta Terbaik diraih Museum Batak TB Silalahi Center Balige.

Selain mendapatkan penghargaan, untuk  juara kategori pelestari cagar budaya dan permuseuman mendapat hadiah uang masing-masing sebesar Rp25 juta. (fs)



Hore.. Akhirnya Jokowi Bagi-Bagi Jatah Untuk Relawan

Posted: 05 Sep 2014 11:50 PM PDT

Politikus PDIP Eva Kusuma Sundari mengakui bahwa Jokowi telah setuju dengan rencana relawan masuk dan terlibat dalam pemerintahan.

"Pak Jokowi sudah setuju, cuma hanya tinggal menunggu waktu saja," kata Eva, di Jakarta, Jumat, 5 September 2014.

Eva menjelaskan ada dua skenario yang dipersiapkan untuk relawan dalam pemerintahan.

"Pertama masuk kementerian dan kedua dengan melalui keppres (keputusan presiden) dalam bentuk unit kerja seperti UKP4," ujarnya.

Melalui keppres, Eva mencontohkan relawan dapat terlibat dalam agenda pemberantasan korupsi. Ia juga menambahkan melibatkan relawan ini meniru seperti model yang ada di Argentina, Brazil dan negara Amerika latin lainnya.

Dengan dukungan kroni-kroni di pemerintahan, Eva berharap posisi Jokowi sebagai eksekutif khususnya akan menjadi kuat. (fs)



Inilah Pandangan Berbagai Agama Mengenai Perkawinan Beda Agama

Posted: 05 Sep 2014 11:45 PM PDT

Bagaimana sesungguhnya pandangan agama-agama mengenai perkawinan beda agama?

Mari kita lihat catatan ini..

1. Menurut Agama Islam

Al Quran tegas melarang perkawinan antara orang Islam dengan orang musyrik seperti yang tertulis dalam Al Quran yang berbunyi : "Janganlah kamu nikahi wanita-wanita musyrik sebelum mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik, walaupun dia menarik hati. Dan janganlah kamu menikahkan orang musyrik (dengan wanita- wanita mukmin) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik daripada orang musyrik, walaupun dia menarik hatimu". (Al-Baqarah [2]:221)

Larangan perkawinan dalam surat Al Baqarah ayat 221 itu berlaku bagi laki-laki maupun wanita yang beragama Islam untuk menikah dengan orang-orang yang tidak beragama Islam.

2. Menurut Agama Katolik

Gereja Katolik memandang bahwa perkawinan antara seorang beragama Katolik dengan yang bukan agama Katolik bukanlah bentuk perkawinan yang ideal.

Menurut Kanon (Hukum)  Gereja Katolik, ada sejumlah halangan yang membuat tujuan perkawinan tidak dapat dilangsungkan. Misalnya, adanya ikatan nikah(kanon 1085), adanya tekanan/paksaan baik secara fisik, psikis maupun sosial/komunal (kanon 1089 dan 1103), dan juga karena perbedaan gereja -Gereja Katolik dan Kristen non Katolik (kanon 1124), maupun agama lain (kanon 1086).

Namun demikian, sebagaimana disebut dalam Hukum Kanonik, perkawinan karena perbedaan agama ini baru dapat dilakukan kalau ada dispensasi dari Ordinaris Wilayah atau Keuskupan (Kanon 1124). Jadi, dalam ketentuan seperti ini, Agama Katolik pada prinsipnya melarang perkawinan antara penganutnya dengan seorang yang bukan Katolik. Kecuali dalam hal-hal tertentu Uskup dapat memberikan dispensasi atau pengecualian.

Menurut pandangan Katolik, setiap perkawinan, termasuk perkawinan antar agama (dan salah satunya bukan Katolik), hanya dianggap sah apabila dilakukan di hadapan Imam Katolik (Uskup,pastor).

Perkawinan adalah sebuah sakramen, tanda kehadiran Allah. Sehingga perkawinan tidak bisa dilakukan dengan sembarangan.

Sehingga kalau ada perkawinan antar agama (dan salah satu pihak adalah Katolik), dan tidak dilakukan menurut agama Katolik, maka perkawinan itu dianggap belum sah.

3. Menurut Agama Kristen

Pada umumnya pernikahan beda agama tidak dikehendaki di dalam Perjanjian Lama (PL). Larangan yang eksplisit terdapat dalam Ul. 7:3-4, "Janganlah juga engkau kawin-mengawin dengan mereka: anakmu perempuan janganlah kauberikan kepada anak laki-laki mereka, ataupun anak perempuan mereka jangan kauambil bagi anakmu laki-laki; sebab mereka akan membuat anakmu laki-laki menyimpang dari pada-Ku, sehingga mereka beribadah kepada Allah lain. Maka murka TUHAN akan bangkit terhadap kamu dan Ia akan memusnahkan engkau dengan segera."

Gereja Kristen Indonesia (GKI) menerima dan dapat melaksanakan pernikahan beda agama dengan syarat, jika salah seorang calon mempelai bukan anggota gereja, ia harus bersedia menyatakan secara tertulis dengan menggunakan formulir yang ditetapkan oleh Majelis Sinode bahwa: Ia setuju pernikahannya hanya diteguhkan dan diberkati secara Kristiani. Ia tidak akan menghambat atau menghalangi suami/isterinya untuk tetap hidup dan beribadat menurut iman Kristiani. Ia tidak akan menghambat atau menghalangi anak-anak mereka untuk dibaptis dan dididik secara Kristiani. (Tata Laksana GKI Pasal 29:9.b)

4. Menurut Agama Hindu

Dalam agama Hindu di Bali istilah perkawinan disebut Pawiwahan. Wiwaha atau perkawinan dalam masyarakat Hindu memiliki kedudukan dan arti yang sangat penting. Dalam catur asrama, wiwaha termasuk ke dalam Grenhastha Asrama.

Disamping itu dalam agama Hindu, wiwaha dipandang sebagai sesuatu yang maha mulia, seperti dijelaskan dalam kitab Manawa Dharmasastra bahwa wiwaha tersebut bersifat sakral yang hukumnya wajib.

Adapun syarat-syarat wiwaha dalam agama Hindu adalah: Perkawinan dikatakan sah apabila dilakukan menurut ketentuan hukum Hindu. Pengesahan perkawinan harus dilakukan oleh pendeta/rohaniwan atau pejabat agama yang memenuhi syarat untuk melakukan perbuatan itu.

Suatu perkawinan dikatakan sah apabila kedua calon mempelai telah menganut agama Hindu.

Berdasarkan tradisi yang berlaku di Bali, perkawinan dikatakan sah setelah melaksanakan upacara byakala/biakaonan sebagai rangkaian upacara wiwaha.

5. Menurut Agama Budha

Perkawinan antar agama di mana salah seorang calon mempelai tidak beragama Budha, menurut keputusan Sangha Agung Indonesia diperbolehkan, asal pengesahan perkawinannya dilakukan menurut cara agama Budha. Dalam hal ini calon mempelai yang tidak bergama Budha, tidak diharuskan untuk masuk agama Budha terlebih dahulu. Akan tetapi dalam upacara ritual perkawinan, kedua mempelai diwajibkan mengucapkan "atas nama Sang Budha, Dharma dan Sangka".

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa agama Budha tidak melarang umatnya untuk melakukan perkawinan dengan penganut agama lain. Akan tetapi untuk penganut agama lainnya maka harus dilakukan menurut agama Budha.

Kewajiban untuk mengucapkan atas nama Sang Budha, Dharma dan Sangka, ini secara tidak langsung berarti bahwa calon mempelai yang tidak beragama Budha menjadi penganut agama Budha, walaupun sebenarnya ia hanya menundukkan diri pada kaidah agama Budha pada saat perkawinan itu dilangsungkan.

Dengan demikian, jelas kiranya bahwa semua agama pada dasarnya tidak menginginkan adanya perkawinan beda agama.

Agama memandang bahwa perkawinan bukan semata-mata persatuan cinta dan tubuh melainkan persatuan manusia dengan Sang Pencipta.

Oleh karenanya, relasi manusia dengan Sang Pencipta akan melahirkan sebuah generasi yang memerlukan landasan bukan hanya dari segi hukum negara, namun juga hukum agama. (fs)



Dukung Legalisasi Perkawinan Beda Agama, Komnas HAM Salah Alamat

Posted: 05 Sep 2014 11:20 PM PDT

Abai dalam menanggapi kasus-kasus HAM berat (Kasus Talangsari, Kasus Munir, Kasus Trisakti dll), tiba-tiba Komnas HAM menyeruak ke ruang publik dengan wacana baru. Mendukung legalisasi perkawinan beda agama.

Entah mungkin karena tak sanggup mengurai kekusutan kasus HAM berat, atau mungkin mulai ingin mengganti paradigma Indonesia sebagai negara berketuhanan, Komnas HAM tiba-tiba nyempil mencari celah untuk menunjukkan eksistensinya sebagai lembaga negara.

Sekadar agar tak dianggap macan ompong, Komnas HAM bersuara mendukung legalisasi perkawinan beda agama.

Menteri Agama, sudah menegaskan. Indonesia bukan negara sekuler. Sehingga kehidupan beragama melekat pada individu.

"Agama menduduki posisi vital dan strategis dalam menata kehidupan bersama, termasuk kehidupan pernikahan. Itulah bedanya Indonesia dengan negara lain. Kita memang bukan negara Islam, tetapi juga bukan negara sekuler yang harus memisahkan relasi negara dengan nilai-nilai agama," kata Lukman, Kamis 4 September 2014.

Lalu bagaimana hukum pernikahan beda agama menurut undang-undang perkawinan yang berlaku di Indonesia?

Menurut UU No. 1 Tahun 1974 tentang perkawinan, yang dalam pasal 1 berbunyi: "Perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seseorang pria dan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa".

Selanjutnya dalam pasal 2 ayat 1 dinyatakan: "Perkawinan adalah sah apabila dilakukan menurut hukum masing-masing agama dan kepercayaan itu".

Dalam penjelasan atas pasal 1 disebutkan : "Sebagai negara yang berdasarkan Pancasila, dimana sila pertama adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, maka perkawinan mempunyai hubungan yang erat sekali dengan agama/kerohanian, sehingga perkawinan bukan saja mempunyai unsur lahir/jasmani, tetapi unsur batin/rohani juga mempunyai peranan yang penting. Membentuk keluarga yang bahagia rapat hubungan dengan keturunan, yang merupakan tujuan perkawinan, pemeliharaan dan pendidikan menjadi hak dan kewajiban orang tua".

Nah, menilik hal-hal tersebut di atas, jelas sudah bahwa pernyataan dukungan Komnas HAM terhadap legalisasi perkawinan beda agama, salah alamat.

Akan lebih baik kalau Komnas HAM kembali fokus mengusut kasus pelanggaran HAM seperti kasus Sitok, dan kasus-kasus lain yang mangkrak tak pernah usai. (fs)



KNRP Gelar Konser Kemanusiaan Peduli Palestina di Solo Hari Ini

Posted: 05 Sep 2014 09:32 PM PDT

Keprihatinan Opick terhadap Gaza membawanya tampil pada Konser Kemanusiaan Peduli Palestina yang digelar di GOR Manahan Solo, Hari ini 6 September 2014, mulai pukul 12.30 WIB.

Pada pembukaan acara ini, Menampilkan Grup Nasyid dari Kota Bengawan Zukhruf yang akan berkolaborasi dengan Syahura String Orchestra.

Setelah itu, penyanyi religi Sulis, melanjutkan pertunjukan dengan membawakan lagu religi andalannya. Selepas Sulis turun panggung, penonton bakal diajak sejenak menyimak Orasi Palestina. Acara kemudian dilanjutkan dengan penampilan Opick selaku bintang tamu utama.

Steering Committee Konser Kemanusiaan Peduli Palestina, Eghar Prasetya, menjelaskan konser amal yang digelar selepas Salat Zuhur tersebut terbuka gratis bagi masyarakat.

"Konser ini gratis. Namun jangan lupa menyiapkan sumbangan bagi saudara kita yang ada di Palestina," terang Eghar, Jumat 5 September 2014.

Opick tak hanya menyumbangkan suaranya untuk konser amal tersebut, penyanyi yang hampir setiap tahun mencetak album religi tersebut juga akan melelang beberapa koleksi pribadinya, lanjut Eghar.

Selain menggelar konser amal, pada kesempatan ini pihaknya juga secara simbolis akan meresmikan Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) wilayah Soloraya. "Di sela acara ada peresmian KNRP wilayah Surakarta," tutupnya.

Seluruh donasi dari pengunjung yang datang dalam acara Konser Kemanusiaan Peduli Palestina akan disalurkan melalui perwakilan KNRP Pusat secara langsung ke Palestina. (fs)




Koalisi Jokowi Kembali Gigit Jari

Posted: 05 Sep 2014 09:00 PM PDT

Pergerakan parlemen dalam pembahasan RUU Pemilihan Kepala Daerah menghasilkan sebuah opsi menarik. Pilkada melalui mekanisme DPRD.

Mekanisme ini beresiko, rakyat tak lagi memilih pemimpinnya melalui pemilihan langsung. Wakil mereka di DPRD lah yang akan melakukannya.

Pilihan politik ini semakin menunjukkan koalisi Jokowi-JK di parlemen tak punya suara. Habis dihajar Koalisi Merah Putih. Hanya bisa gigit jari.

Dalam berbagai momentum politik di parlemen, koalisi Jokowi tak bisa banyak bersuara.

Sebut saja soal pimpinan Panitia Khusus Tata Tertib DPR RI yang disapu bersih oleh Koalisi Merah Putih (KMP), partai pendukung Prabowo-Hatta dalam Pemilu Presiden 2014 lalu.

Terkait mekansime pemilihan kepala daerah melalui DPRD, fraksi yang tergabung dalam KMP kompak mendukung usulan ini seperti Fraksi Partai Demokrat, Fraksi Partai Golkar, Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Fraksi Partai Gerindra.

Sebaliknya, koalisi Jokowi-JK mendorong Pilkada tetap dilakukan secara langsung.

Wakil Ketua Komisi II DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat Khatibul Umam Wiranu mengatakan, pilihan politik Partai Demokrat agar Pilkada dilakukan melalui pemilihan di DPRD didasarkan karena mekanisme tersebut tidak mengurangi esensi demokrasi.

Umam merujuk Pasal 18 ayat (4) UUD 1945 disebutkan kepala daerah, gubernur, bupati dan walikota hanya disebutkan dipilih secara demokratis.

"Dengan begitu, baik langsung atau tidak langsung merupakan persoalan teknis yang sama sekali tidak mengurangi makna dari demokratis itu sendiri," kata Umam di Jakarta, Jumat, 5 September 2014.

Dampak dari pilkada langsung, disebut Umam menyebut soal dampak pilkada  memberi dampak negatif. Umam menyebut ketegangan sosial, kerusuhan sosial dan sengketa yang selalu berujung di Mahkamah Konstitusi (MK).

"Hampir semua Pilkada langsung melahirkan ketegangan dan kerawanan baik sosial maupun politik," tambah Umam.

Umam juga menyebutkan praktik politik uang dalam pilkada langsung kenyataannya lebih memberi mudharat ketimbang manfaat bagi publik

"Dari segi biaya pun, Pilkada langsung butuh dana besar," tambah Umam.

Politisi Partai Golkar Bambang Soesatyo pun mengeluarkan pernyataan serupa. Bambang menilai, kajian Partai Golkar menunjukkan mekanisme pilkada secara langsung justru memberi dampak negatif ketimbang positifnya bagi rakyat dan kehidupan politik berbangsa dan bernegara.

"Sudah banyak pilkada memakan korban anak bangsa. Pertikaian antar pendukung, ras dan suku selalu mewarnai setiap pilkada," kata Bambang.

Namun bila pilkada dilakukan melalui DPRD, Bambang menyebutkan kepala daerah dapat berkonsentrasi bekerja selama lima tahun masa jabatan. Kondisi ini lantaran kepala daerah hasil pilkada langsung di tahun ketiga telah berpikir untuk maju kembali.

"Good government tak pernah bisa tercapai karena di tiap Pilkada para pejabat/PNS akan terbelah menjadi Tim Sukses masing-masing kandidat. Baik incumbent maupun penantang baru," sebut Bambang.

Sementara Sekjen DPP PPP M Romahurmuziy mengatakan, partainya bahkan telah menyatakan sikap politik partainya terkait moratorium pilkada langsung.

Romi  menegaskan, sikap politik itu telah muncul dalam rekomendasi Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) II PPP di Medan awal 2012 lalu.

Beberapa alasan moratorium Pilkada dikarenakan biaya politik yang mahal, 292 kepala daerah tersangkut kasus hukum, rawan nepotisme, rawan politik uang serta rawan politik balas budi.

"Karenanya usulan pilkada tak langsung bukanlah hal baru, apalagi bukan karena koalisi merah putih," tepis Romi. (fs)



Koalisi Jokowi-JK vs KMP di MK

Posted: 05 Sep 2014 08:53 PM PDT

Partai koalisi Jokowi-JK siap menantang kembali parpol Koalisi Merah Putih di Mahkamah Konstitusi, pasca putusan sengketa hasil pilpres beberapa waktu lalu. Perlawanan partai koalisi Jokowi-JK ini karena mereka tidak setuju apabila pilkada dilakukan oleh DPRD.

Sementara, dalam pembahasan RUU Pilkada, partai-partai Koalisi Merah Putih yang mayoritas menguasai suara parlemen, sepakat supaya pilkada dikembalikan ke DPRD. Kalau terjadi voting, parpol koalisi Jokowi-JK akan kalah.

Eva Kusuma Sundari, Politisi dari PDI Perjuangan mengatakan, akan melakukan gugatan ke MK apabila nanti partai koalisi Jokowi-JK kalah dalam voting RUU Pilkada tersebut.

"Akan kita gugat ke MK dan juga sudah banyak yang sepakat dan mendukung kita," kata Eva, di Jakarta, Jumat 5 September 2014.

Penolakannya terhadap kembalinya kepala daerah dipilih oleh DPRD bukan karena kekhawatiran terhadap kekuatan Prabowo-Hatta yang akan sampai pada daerah, jelas Anggota Komisi III DPR RI tersebut.

"Tetapi karena kita tidak akan menemukan sumber baru rekruitmen yang menghasilkan tokoh seperti Jokowi, Risma, Ahok, Ridwan Kamil dan lain-lain," imbuhnya.

Alasan Koalisi Merah Putih mengembalikan pilkada ke DPRD karena banyak kepala daerah yang korupsi, memakan biaya mahal, kerentanan konflik yang tinggi. Juga dalam UUD 1945 pasal 18 ayat 4 hanya dijelaskan pemilihan umum dilakukan secara demokratis bisa langsung ataupun melalui DPRD. (fs)



Mengaku Tim Transisi, Ngemis Jabatan di BUMN

Posted: 05 Sep 2014 08:00 PM PDT

Sekretaris Kabinet (Seskab) Dipo Alam mengungkapkan Tim Transisi Jokowi-JK jalan sendiri-sendiri.

Hal ini diungkapkannya karena ada orang-orang yang mengaku anggota tim transisi, datang ke BUMN strategis dan menteri-menteri.

"Ada (yang datang sendiri-sendiri). Ada. Kalau nggak, saya nggak bikin surat edaran. Kan perlu ditertibkan," ujar Dipo, Jumat, 5 September 2014.

Sementara, politikus PDIP Eva Kusuma Sundari mengaku tidak tahu-menahu hal tersebut. Karena selama ini dua kantor pendukung Jokowi-JK yang ada di Jenggala dan Situbondo (Kantor Transisi) koordinasinya bagus.

"Aku enggak tau tentang itu, karena koordinasinya selama ini (Jenggala dengan Kantor Transisi Situbondo) bagus," ujar Eva di Jakarta, Jumat, 5 September 2014.

Eva menjelaskan antara Jenggala dan Kantor Transisi tidak terbelah, karena buktinya ada Koordinator Konten, Andrinof Chaniago sebagai penghubung antara Jenggala dan Kantor Transisi.

"Di kita ada ada Andrinof Chaniago yang merupakan elemen Jenggala dan merupakan Koordinator Konten di Kantor Transisi," katanya.

Dengan begitu, Eva kembali menegaskan Jenggala dan Kantor Transisi saling melengkapi dan berkesinambungan dalam menyiapkan pokja-pokja Jokowi-JK.

Seperti diketahui untuk menyikapi adanya orang-orang yang mengaku anggota Tim Transisi, Seskab Dipo Alam telah mengeluarkan surat edaran Nomor: SE- 10/Seskab/IX/2014 mengenai Koordinasi dan Komunikasi dengan Tim Transisi Presiden Terpilih Jokowi periode 2014-2019.

Seiring dengan surat itu Dipo juga mengatakan agar jangan ada orang-orang yang 'kegesitan' dalam proses transisi ini.

"Kalau malah jalan-jalan sendiri, tiba-tiba datang orang, ada yang... Memang lain yah, ini bukan case ini, memang banyak penipuan-penipuan bisa terjadi, jangan kegesitan. Ada yang kegesitan", urai Dipo. (fs)



Emil : Hati-hati Menulis Status di Media Sosial

Posted: 05 Sep 2014 07:43 PM PDT

Ridwan Kamil, Walikota Bandung meminta masyarakat untuk lebih berhati-hati mengungkapkan ekspresi di media sosial. Sebab ada undang-undang yang mengatur di dalamnya.

Melalui akun Twitternya, Emil, panggilan akrab Ridwan Kamil, akan memperkarakan @kemalsept dengan Pasal 27  Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008.

Dalam pasal itu disebutkan, orang yang sengaja atau tanpa sengaja menyebarkan sesuatu yang melanggar kesusilaan di dunia maya, diancam pidana pasal 45 ayat 1, yakni pidana penjara paling lama enam tahun atau denda paling banyak Rp1 miliar.

"Intinya hati-hati dalam menulis status di sosial media, ada undang-undangnya," terang Emil, Sabtu 6 Agustus 2014.

"Tidak boleh seenaknya, seolah-olah orang-orang tidak akan menuntut hak dan kewajibannya," jelas Emil.

Emil sendiri belum mengajukan laporan resmi ke kepolisian terkait hal ini. Namun jika jadi melapor, pemilik akun @kemalsept bakal bernasib sama dengan mahasswi S2 Universitas Gajah Mada, Florence Sihombing yang terjerat UU ITE karena dianggap menghina warga Yogyakarta melalui akun jejaring sosial path miliknya. (fs)



Tim Transisi Jokowi-JK Kurang Sopan Santun

Posted: 05 Sep 2014 07:00 PM PDT


JAKARTA - Tinggal sebulan lagi Pemerintahan SBY berakhir. Untuk itu, tim transisi Jokowi-JK diminta sabar dan tak terlalu agresif.

Hal itu dikatakan Syahganda Nainggolan, Ketua Lembaga Kajian Publik Sabang-Merauke Circle (SMC). Menurutnya yang terjadi sebaliknya, tim transisi Jokowi-JK terlihat tidak sabar.

"Kelihatannya (tidak sabaran), (tim transisi) ini kurang sopan santun. Seperti tergesa-gesa mendesak (SBY) menaikkan harga BBM, itu urusannya (Jokowi) apa," kata Syahganda seperti diberitakan Sindonews, Sabtu (6/9/2014).

Lebih lanjut dia mengatakan, sebaiknya tim transisi ini menyiapkan konsep terkait pemerintahan. Jadi ketia masa pemerintahan SBY berakhir, maka konsep ini bisa segera dilaksanakan.

"Yang penting nanti setelah dia (Jokowi-JK) dilantik jadi presiden, baru dia bekerja. Jangan kemudian (pemerintahan) dibagi dua, enggak ada itu," tuturnya.

"Pokoknya SBY masih presiden, ya tunggu saja nanti pas sudah habis masa jabatan SBY. Tinggal siapkan saja siapa calon-calon menteri, silakan. Silakan bikin rencana-rencana kerja," pungkasnya.



Mr. Jokowi, Jangan Remehkan Pemilih Prabowo Hatta!

Posted: 05 Sep 2014 06:00 PM PDT


Pada suatu kunjungan ke sebuah kabupaten di Jabar Selatan, Bapak Bupati berbisik pada saya, "Stad, benarkah Prabowo-Hatta kalah?" Saya jawab waktu itu dengan nada opitmis, "InsyaAllah menang pak. Sabar saja!"

Obrolan yang tidak tuntas, namun mencerminkan kekhawatiran para pejabat di daerah soal kebijakan Jokowi yang dipastikan terlalu "berpihak kepada ahli maksiat" dan mafia-mafia asing dari Asia hingga Eropa dan Amerika.

Saya tidak menyalahkan demokrasi. Karena demokrasi adalah bagian terkecil dari kehidupan yang mengajarkan kita untuk berlomba-lomba. Tergantung masyarakatnya, berlomba dalam kebajikan atau kemaksiatan. Bagi saya, kegagalah pendukung Prabowo-Hatta, sebaris lurus dengan kinerja pembinaan dan penyadaran untuk bangkit dari masyarakat tentang kondisi riil Indonesia. Plus sumbangsih tak terpisahkan dari internal umat Islam sendiri, yang menganjurkan golput dan mengharamkan demokrasi. Di sisi lain, kalangan non Islam sepakat melakukan mobilisasi yang massif dan terstruktur.

Lalu saya teringat dengan kasus kudeta di Mesir. Saat Mursi berkuasa, tuduhan yang paling kental adalah: Ikhwanisasi dan kegagalan ekonomi. Namun tuduhan ikhwanisasi dan kegagalan ekonomi di era Mursi, terbantahkan di lapangan. Bahkan kini diakui sendiri oleh tokoh-tokoh dan ormas anti Mursi. Seburuk-buruknya zaman Mursi berkuasa, tawanan politik dibebaskan, kebebasan pers dijamin, kebebasan berkumpul dan berserikat tidak diganggu, plus investasi besar-besaran membanjiri Mesir. Bahkan rakyat Mesir yang berdiaspora di luar negeri, dengan sukarela mengirimkan dollar dan uang asing ke Mesir. Hingga di penghujung kekuasaan Mursi, uang asing berlimpah dan cadangan APBN Mesir surplus.

Lalu apa yang terjadi setelah kudeta? Kita paham bersama. Nyawa menjadi murah. Siapa yang kuat, dia yang hebat. Tak ada lagi norma hukum yang digunakan. Patokannya, like and dislike. Ikut kudeta, atau mati terhina! Lebih parah lagi, ekonomi Mesir mengandalkan bantuan Emirates dan Saudi. Bantuan yang tidak gratis tentunya. Di titik in, junta kudeta pun menyadari, mengabaikan pendukung Mursi itu sama dengan menistakan setengah warga Mesir. Maka ketika As-Sisi mencanangkan kampanye "Tahya Mesir" (Mesir Jaya), respons masyarakat sangat sepi. Surat Utang Negara atau Obligasi tidak digubris, bahkan oleh para konglomerat Mesir, termasuk yang dulunya menjadi donatur kudeta.

Kondisi di atas, akan mirip halnya dengan kondisi di Indonesia. Jika Jokowi bersikap abai terhadap para pemilih Prabowo, maka sama halnya mengabaikan 1/2 rakyat Indonesia. Seandainya semua sepakat melakukan mogok menabung di bank, saya prediksi, berapa kerugian pemerintahan Jokowi untuk 5 tahun ke depan. Tentu saya tidak menganjurkan boikot pembayaran pajak, listrik, air. Toch itu adalah kewajiban terpakai yang seharusnya dibayarkan. Namun 1/2 pendukung Prabowo-Hatta, bisa menghukum Jokowi jika kekuasaannya terlalu berpihak kepada ahli maksiat, atau tunduk berlebihan pada kepentingan Mami Megawati dan Papi China serta Paman Sam AS. Persis seperti zaman Megawati berkuasa, asset-asset strategis dilelang. Lalu rakyat Indonesia hanya kebagian, gigit jari!

(Nandang Burhanudin)


RUU Pilkada: Koalisi Merah Putih Sepakat Pilkada oleh DPRD, PDIP Ngamuk!

Posted: 05 Sep 2014 05:30 PM PDT


Pembahasan RUU Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Panja DPR RI yang sedang berlangsung menjadi ajang adu kekuatan antara partai-partai yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih vs Kubu Jokowi.

Pembahasan masih berjalan alot terkait pemilihan gubernur dan bupati/wali kota secara langsung atau tidak langsung (dipilih oleh DPRD).

Enam Parpol Koalisi Merah Putih, yakni Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Demokrat, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Amanat Nasional, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sepakat dengan opsi Pilkada oleh DPRD.

Ketua Fraksi PKS, Hidayat Nur Wahid menjelaskan Pilkada oleh DPRD akan memperkecil potensi money politic yang selama ini marak di Pilkada Langsung.

"Sikap (PKS) tentang RUU Pilkada ada dinamika, secara prinsip pada UUD konstitusi kita yang memberi pilihan pimpinan kepala daerah secara demokratis baik langsung atau DPRD, agar kemudian bisa memaksimalkan makna dari demokrasi berjenjang," kata Hidayat di DPR RI, Jakarta, Jumat (5/9).

Dengan semangat itu, lanjutnya, PKS akhirnya menginginkan Pilkada dipilih oleh DPRD. Hal itu untuk memperkecil ruang korupsi dan money politic.

PDIP Ngamuk

Sikap partai Koalisi Merah Putih yang memilih Pilkada oleh DPRD membuat kubu PDIP meradang dan mengancam akan menggugat ke Mahkamah Konstitusi (MK).

"Jika kami kalah, kami akan ajukan judicial review ke Mahkamah Konstitusi," kata anggota Komisi II dari PDI-P, Budiman Sudjatmiko, Jumat (5/9/2014) siang, seperti dikutip dari KOMPAS.

Meski begitu, kata Budiman, PDI-P bersama PKB dan Hanura akan terus melakukan proses lobi agar pilkada nantinya akan tetap dilakukan secara langsung. Dia berharap proses musyawarah bisa mencapai kata sepakat.

"Kita akan terus lobi karena ini adalah persoalan masyarakat," ujar Budiman.

Meradangnya PDIP dan parpol pendukung Jokowi diyakini karena ketakutan mereka kalau Pilkada oleh DPRD maka PDIP dan kubu Jokowi akan gigit jari. Gubernur, Walikota, Bupati di daerah-daerah akan dikuasasi dan dimenangkan calon dari Koalisi Merah Putih.


Majapahit Kerajaan Islam

Posted: 05 Sep 2014 05:15 PM PDT


Judul          : Majapahit Kerajaan Islam
Penulis        : Herman Sinung Janutama
Penerbit       : Noura Books
Editor         : Imam Muhtarom
Tahun Terbit   : Pertama, April 2014
Jumlah Halaman : 184 halaman
ISBN           :  978-602-1637-05-0
Harga          : 39.000,-
Peresensi      : Muhammad Rasyid Ridho, Pustakawan-Koordinator Klub Buku Booklicious di Malang.


Dalam sejarah Majapahit selalu diidentikkan dengan agama Hindu. Hal ini jika dilihat dari peninggalan berupa candi dan beberapa tempat yang biasa menjadi tempat sakral pemeluk Hindu. Namun, tidak sedikit pula yang mencoba membuat antitesa dari tesis yang sudah lama berkembang ini. Termasuk dari pelajaran yang diajarkan di sekolah-sekolah.

Adalah Louis Charles Damais, Profesor sejarah antropologi dari Prancis mengatakan bahwa tesis perihal Nuswantara itu masih perlu dipertanyakan. Seperti penaklukan para petualang Hindu ke Nuswantara. Menurutnya, hal ini tidak pernah memiliki argumen yang proporsional.

Hal ini berdasar fakta bahwa di Nuswantara tidak pernah ada peninggalan bahasa penganut Hindu. Justru, yang menonjol adalah kosakata Sanskerta yang memperkaya bahasa-bahasa Melayu Kuno, Jawa Kuno dan Bali Kuno. Bahkan, sebagian besar kosakatanya berupa bahasa dan istilah teknik. Kata-kata Sanskerta ini pun asalnya bukan dari para pendatang Hindu, melainkan berasal dari kitab-kitab kuno yang dibaca orang Nuswantara zaman dahulu. Secara linguistik, jelas tidak terdapat peninggalan bahasa lisan orang India kuno di Nuswantara.

Maka, sebenarnya istilah Hindu yang dipakai oleh sejarawan Belanda itu mengacu pada istilah hindoesh, Indische, Indie atau Indo. Pengertian kata-kata ini mutlak berarti Hindia Belanda. Hal ini bersesuaian dengan istilah Oost Indische (Hindia Timur) untuk dunia Islam (Islamtand) sebelah timur Granada. West Indische (Hindia Barat) untuk Islamtand di sebelah barat Granada, Spanyol. Dalam peta dunia, bisa dilihat bahwa Granada adalah kota yangd ditetapkan kaum kolonial sebagai garis bujur bumi nol derajat.

Karena para penulis sejarah Nuswantara tidak menjelaskan secara terperinci apa yang dimaksud dengan koloni-koloni Hindu pada zaman dahulu. Maka sebagai konsekuensinya, kalimat "Raja-Raja Hindu Majapahit" atau "Pula Hindu" (untuk Bali) sama sekali tidak benar. Bahkan, beberapa tokoh di Bali lebih suka disebut sebagai agama Siwa (halaman 9). Jadi asumsi Hinduisme ini sebenarnya tak layak.

Herman (penulis Majapahit Kerajaan Islam) sendiri mengungkapkan, jika dicermati secara saksama, religi yang berkembang di Nuswantara adalah agama Abraham atau millatu Ibrahim. Hal ini tertera dalam catatan Fa Xian atau Fa Shien sepulang dari India pada era tahun ketujuh Kaisar Xiyi (441 M). Fa Xian yang ulama senior di China waktu itu sempat singgah di Yapoti (Jawa dan atau Sumatera) selama lima bulan. Dia mengatakan bahwa agama Abraham di Yapoti sangat berkembang, sedangkan Buddha tidak seberapa pengaruhnya.

Buku ini Herman tulis sebagai tandingan para sejarawan yang banyak diantaranya selalu mengikuti sejarah Nuswantara yang ditulis oleh para Kolonial, dalam hal ini adalah Belanda. Sejarawan kolonial seringkali menulis sejarah Nuswantara dengan struktur "tidak-akan-melihat-Islam", seperti kata Nancy K. Florida (seorang filolog berkebangsaan Amerika Serikat). Karenanya, Herman mencoba menulis sejarah Nuswantara dengan "apa adanya".

Jika para sejarawan kolonial menganggap bahwa yang pertama datang ke Nuswantara adalah petualang Hindu atau Buddha. Sedangkan dalam tradisi lisan klasik yang selama ribuan tahun lestari tertanam dalam ingatan orang Nuswantara berbeda. Salah satunya yang termaktub dalam Jangka Jayabaya mengatakan bahwa yang pertama kali datang ke Nuswantara  adalah para utusan Nabi Ibrahim a.s. (sekitar 3500 SM).

Menurut Herman, Jangka Jayabaya berarti Nubuwwah Islamiyah. Jadi, bukan ramalan, melainkan sebuah peletakan periodisasi zaman yang telah, sedang dan akan dilaksanakan oleh Orang Nuswantara. Ia semacam Garis Besar Haluan Negara (GBHN). Namun, rentang waktunya sangat panjang, sekitar 2100 tahun. Sejak orang Nuswantara masih millatu Ibrahim hingga kemudian memeluk dienul Muhammad atau Islam.

Herman mengatakan bahwa para penyebar Islam di Nuswantara adalah para durriyah nabi atau para keluarga Nabi dari sahabat Ali dan putri Rasul, Fatimah Az-Zahra. Hal itu karena keadaan Timur Tengah yang mulai tidak sehat, maka para durriyah nabi ini harus eksodus ke China melalu jalur darat dan ke Nuswantara melalui jalur laur laut (halaman 33).

Jadi menurut Herman, orang Nuswantara sekarang adalah keturunan durriyah nabi. Buku ini mungkin sangat kontroversial. Namun, penulis tidak hanya mencoba merekonstruksi sejarah Nuswantara secara omong kosong. Namun, disertai dengan penelitian yang melahirkan beberapa bukti. Seperti penemuannya bahwa koin transaksi pada masa majapahit yang bertuliskan dua kalimat syahadat dan lambing kerajaan Majapahit yang memuat delapan unsur penting dalam Islam dalam bahasa Arab (lambang yang menjadi sampul buku sejarawan Prancis, Denys Lombard).  Maka selayaknya jerih payah penelitian penulis sekaligus budayawan yang dibantu oleh Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik Muhammadiyah ini diapresiasi.

*sumber: http://ridhodanbukunya.wordpress.com/2014/09/04/majapahit-kerajaan-islam/



Decak Kagum Kemajuan China | Catatan Perjalanan

Posted: 05 Sep 2014 05:00 PM PDT



Dalam sebuah riwayat disebutkan "Tuntutlah ilmu hingga ke negeri China"... Saya penasaran apa specialnya China ini dibalik 'pepatah' tersebut?

Alhamdulillah, saya berkesempatan untuk mengunjungi negeri tirai bambu ini, banyak pelajaran hidup yg didapat dari perjalanan Surabaya-Jakarta-Guangzhou-Shunde-Xi'An-Guangzhou dan kembali ke Jakarta lalu Surabaya.

Dari segenap perjalanan itu, saya bergumam sebagai kesimpulan "...  Pantas mereka maju !"

Kesan pertama ketika menginjak Quan Chou (begitu orang China menyebut Guangzhou) adalah jumlah orangnya yang sangat banyak. Tiga puluh tahun lalu, China mengalami "ledakan penduduk" , sekarang bayi-bayi itu telah menjelma menjadi generasi produktif dan kreatif.

Bisa dibayangkan jika 30 tahun lalu dalam satu keluarga ada 7 hingga 15 anak, maka saat ini anak-anak tersebut sudah menjelma menjadi para professional, owner perusahaan kecil dan menengah, sebagian mereka menjadi pengusaha kelas kakap, sebagian mereka menjadi ilmuan, dosen, dan ada juga yg jadi kuli bangunan, ojek becak, atau supir taksi.

HIDUP YANG KERAS

Ada hal unik yg nampak dalam keseharian mereka, baik para pekerja rendahan, kelas professional, maupun para pemilik dollar.. semua mereka adalah pekerja keras pada bidang mereka masing-masing dan nampak sangat menekuninya, hingga rata-rata mereka cukup ahli dibidangnya.

Hasil bincang-bincang ringan dengan seorang kolega orang asli China, sebut saja "Chau" (bukan nama sebenarnya), ternyata hal mendasar yg membuat mereka begitu tekun adalah kehidupan mereka yang keras, mereka perlu bertahan hidup. Biaya hidup yang tidak bisa dibilang murah, mulai perumahan dimana mereka harus mbayar sewa apartment yang mahal atau membelinya untuk masa waktu 60 - 70 tahun hak guna pakai, biaya makan minum, kesehatan, pendidikan, dan semua kebutuhan hidup harian telah memaksa mereka untuk "melakukan sesuatu" agar bisa mempertahankan hidup yang layak.

Aturan hukum yg tegas dan kontrol para abdi hukum memaksa mereka untuk tunduk pada aturan. Bisa anda bayangkan, negeri dengan penduduk terbesar di dunia ini jika tidak memiliki aturan dan pelaksanaan aturan yg tegas maka seperti apa jadinya.

KEMAJUAN INDUSTRI & INFRA-STRUKTURNYA

Sebuah laju ekonomi yang kuat tentu sangat bergantung pada factor-factor penopangnya baik dari keberlimpahan resouces alam, sumber daya manusia, technology, dan tentu juga infrastructure.

Sebagai professional di dunia industry, saya sangat merasakan betapa kekuatan daya topang infrastructure terhadap kemajuan teknologi sangat vital.

Kini China bukan lagi sekedar negara agraris, tetapi juga negara industri yang kuat, bahkan bisa jadi dalam satu dasawarsa kedepan sudah bisa mengalahkan Jepang jika mereka memperkuat sistem R&D-nya.

Kembali pada infrastruktur di China saat ini, sungguh kita akan melihat pemandangan yg luar biasa. Pabrik-pabrik industri berat berjajar di sepanjang aliran sungai, dan sungai-sungai yang lebar itu bisa dilalui oleh kapal-kapal pengangkut container, baja, pasir kuarsa, dan bahan baku industri lainnya. Tentu saja rantai pasokan material industri dan output product industri berat itu akan sangat lancar dengan menggunakan jalur transportasi sungai yg sangat murah. Ujungnya cost produksi akan sangat kompetitip dan harga produk akhir pasti sangat bersaing.

Menengok sistem transportasi darat, anda disuguhi pemandangan yg mampu membuat kagum pada kemajuan negeri ini. Jika di Indonesia kita sangat bangga dengan adanya jembatan terpanjang yang menghubungkan pulau jawa dengan madura sehingga waktu tempuh surabaya madura menjadi sangat singkat, maka di China, anda akan menemukan jembatan seperti itu puluhan jumlahnya. Bahkan sistem konstruksi jembatan yg melintasi sungai sekalipun dibangun dengan sistem konstruksi modern yang memungkinkan kapal-kapal pengangkut bahan baku dan hasil industry berat bisa lewat dibawahnya tanpa mengganggu lalulintas darat diatas jembatan.

Ketika anda melintasi kota-kota yang disitu diizinkan untuk pengembangan industri kecil, maka pemandangan menarik akan anda temukan, dimana ruko-ruko pinggir jalan telah disulap menjadi pusat industri kreatif yang memasok industri utama di kawasan industri manufaktur. Jangan bertanya bagaimana kondisi infrastruktur jalan disana. Sangat sulit saya menemukan jalan berlubang atau retak karena aliran air disaat hujan, sebab setiap ruas jalan sudah dilengkapi dengan sistem pengendalian air yg baik sehingga jalanan tetap mulus dan nyaman dilalui dengan Hyundai Sonata yang kami gunakan.

Saya berkesempatan juga untuk menikmati subway train kota Guangzhou.

Komentar saya... "luar biasa..!" Ini mengingatkan saya pada pengalaman beberapa tahun silam ketika berselancar di kota-kota Jepang, fasilitas subway mereka bahkan dalam beberapa hal lebih maju dari Tokyo. Fasilitas kereta listrik di china bukan hanya subway, tetapi kereta diatas tanah, kereta melayang (fly over train) juga jalur kereta yang menembus gunung dengan terowongan-terowongan panjang.

Kegigihan, kreatifitas, tak kenal kamus menyerah, dan selalu tak pernah puas dengan apa yang telah dicapai, kebersamaan perasaan antara rakyat dan pemerintah yang sama-sama serius ingin maju, teladan para pemimpin negeri yang tidak kemaruk harta dan menjauhkan diri dari korupsi, serta kebanggaan rakyat akan negara dan pemimpinnya menjadi bumbu kehidupan mereka untuk terus bangkit dan terus berkembang menjadi negara besar yang maju.

Sungguh tidak salah kalau pepatah itu mengatakan "carilah ilmu walau sampai kenegeri China..."

PROTEKSI & SISTEM ADMINISTRASI

Sudah menjadi rahasia umum para pebisnis ketika berbicara tentang China...

Di China, jika anda ingin mengurus izin bisnis, pendirian pabrik, pajak, amdal, dan sebagainya, jika misal ada 5 izin yang harus anda kantongi, maka anda cukup mendatangi satu kantor pemerintah dan semua akan selesai di kantor itu dalam waktu yg tidak lama. Jadi pantas kalau bisnis dan industri di China berkembang pesat bagai jamur di musim hujan.

Namun demikian, lagi-lagi ini adalah strategy pemerintah untuk melindungi rakyat dan mengembangkan sistem ekonomi negara, jika anda orang asing yang akan berinvestasi di China maka anda akan sangat dipermudah untuk menanamkan modal disana, tapi sebaiknya anda jangan berpikir utk menarik kembali modal anda dari sana, sebab ini agak sulit dilakukan. Dengan demikian perputaran uang terjadi di dlm negeri dan hanya sedikit aliran uang yang lari keluar, sungguh sebuah strategi yang sangat briliant dalam mengembangkan sistem perekonomian negara dan layak untuk ditiru pemerintah negeri pertiwi tercinta.

ANTRAKTIF BISNIS

Sedemikian luar biasanya dukungan pemerintah terhadap iklim investasi sangat merangsang para professional muda untuk berpindah quadran cashflow dari quadran pekerja professional lompat ke quadran pelaku bisnis. Dari bincang singkat dengan kolega saya tadi, diketahui bahwa dia memulai bisnis setelah sebelumnya bekerja sebagai professional di sebuah perusahaan besar selama hanya 10 tahun, sungguh keberanian yang luar biasa dan didukung oleh sistem yang sangat merangsang rakyat untuk terus berkreasi.

Pemandangan asyik di kota Sundhe, Xi'an, dan Guangzhou, atau mungkin juga kota-kota lain di China ketika anda melihat mobil-mobil cantik berseliweran di jalan, dari mulai bermerek Jepang seperti Honda, Toyota, Suzuki, dan Nissan, merek eropa-amerika, mulai GM, Chevrolet , Jaguar, bahkan Forche, lalu merek korea Hyundai dan KIA, tak kalah mencengangkan lebih dari 30% yang berselancar dijalanan adalah merek lokal sekelas Cherry, Geely, dan TNB dan merek local lainnya. Lebih mencengangkan ketika anda memperhatikan manusia-manusia dibalik kemudi mobil-mobil keren itu adalah bayi-bayi yang lahir pada 30 atau 40 tahun lalu.

Melihat dari atraktifnya bisnis di China, Maka konsep ATM (Amati, Tiru, Modifikasi) yang selama ini kita dengar dari para presenter seminar atau training ke training ternyata hal tersebut sudah mereka lakukan sejak beberapa tahun silam. Menjadi rahasia umum juga kalau bicara masalah quality product, China unggul dengan variasi level quality-nya. Hingga sangat kena pepatah jawa yang mengatakan "ono rupo ono regho" ada rupa ada harga, begitulah cara mereka berbisnis. Jika anda ingin membeli product mereka, maka anda harus kenal level quality nya terlebih dahulu agar rupa yg anda beli sesuai dengan harga yang anda bayar. Tak jarang anda harus membayar harga yang sangat mahal untuk sesuatu yang level quality-nya rendah jika anda tidak faham dengan spesifikasi barang yang anda beli. Namun demikian bukan berarti tidak ada barang yang bagus dan berkualitas, buktinya Jepang mengimport banyak product dari China atau perusahaan-perusahaan Jepang yang membangun pabriknya di China lalu mengimport hasil barang jadinya dari China ke Jepang.

Dulu teman saya pernah berpesan, "jangan beli product China kau, nanti ditipu... " maka sekarang saya tahu jawabnya. Jadi yang tertipu hanya mereka yg tidak mengerti spesifikasi product.

Lalu bagaimana dengan bus Jakarta yg karatan dan terbakar yang konon dibeli dari China? Maaf, untuk point ini saya tidak berwenang menjawabnya, sebaiknya tanyakan saja ke team pengadaan bus tersebut, hehehe...

PENUTUP

Akankah kita, bangsa ini, generasi Indonesia saat ini, hanya menjadi pengagum kemajuan negeri orang tanpa melakukan apa-apa?
Lalu kemana para pemuda kita?
Kemana para professional kita di semua lini bisnis?
Apa kabar para anggota dewan yang terhormat?
Bagaimana sistem hukum dan pelaksanaannya di negeri ini?
Akankah kita terus berbangga kosong dengan negeri "kaya raya" yang rakyatnya hidup melarat?
Mari saudaraku, bangkit dan penuhi hari-harimu dengan karya-karya besar....

Wassalam

Ditulis dalam perjalanan pulang Guangzhou – Jakarta sambil membunuh sepi selama 5 jam perjalanan
oleh : Wawan Setyawan
(Kuli pabrik kasta sudera yang tak pernah ingin berhenti belajar)



Nikah Beda Agama; Yang Halal dan Yang Terlarang

Posted: 05 Sep 2014 04:30 PM PDT


Pernikahan beda agama masih menjadi isu kontroversial setiap kali diperbincangkan. Sebagian kalangan menolak pembatasan-pembatasan ekspresi cinta termasuk dalam pernikahan beda agama. Sebagian lagi bersikukuh pada keharaman nikah beda agama dalam segala bentuknya. Dibutuhkan ketaatan pada syariat dan kelapangan dada dalam mengkaji fiqih untuk menjadi penengahnya.

Menilik hukum syariat, pernikahan beda agama memang dimungkinkan. Quran surat Al Maidah ayat 5 telah menjadi dasar hukum bagi jumhur (mayoritas) ulama termasuk 4 imam mazhab dalam mengesahkan terjadinya pernikahan beda agama ini. "… (dihalalkan bagimu mengawini) wanita yang menjaga kehormatandiantara wanita-wanita yang beriman dan wanita-wanita yang menjaga kehormatan di antara orang-orang yang telah diberi Al Kitab sebelum kamu.." (Al Maidah:5)

Namun dalam berbagai penjelasan lanjutannya, kebolehan ini memiliki syarat-syarat khusus seperti hanya boleh terjadi antara laki-laki muslim dan perempuan ahli kitab dan pernikahan itu dilangsungkan dengan memenuhi rukun dan syarat pernikahan Islam seperti ada calon pengantin, wali, saksi, mahar serta ijab dan qabul.

Hikmah mengapa hanya laki-laki muslim yang diizinkan menikah dengan ahli kitab adalah karena secara syariat kepemimpinan, dan pertanggungjawaban rumah tangga itu dibebankan kepada para suami seperti dinyatakan dalam QS An Nisaa: 34.

Menjelaskan kaitannya dengan kebolehan laki-laki muslim menikahi perempuan ahli kitab, Ustadz Abdul Hasib Hasan, Lc menjelaskan, "Pernikahan  secara umum merupakan sebuah wasilah-sarana dakwah.        Islam yang rahmatan lilalamin tidak memaksa seseorang untuk berpindah agama.  Namun dengan kepemimpinan dan tanggungjawab rumah tangga yang berada pada diri suami, besar kemungkinan seorang istri akan terajak untuk memeluk agama suaminya, lewat muamalah, lewat interaksi yang bisa dirasakan dampak positifnya."

Dengan demikian rumusan pernikahan beda agama menurut mayoritas ulama hanya terdiri atas tiga kemungkinan:

1) Pernikahan lelaki muslim dengan perempuan ahli kitab, hukumnya halal.
2) Pernikahan perempuan muslim dengan lelaki ahli kitab, hukumnya haram.
3) Pernikahan laki-laki/perempuan muslim dengan nonmuslim yang bukan pula ahli kitab, hukumnya haram.

Ahli kitab, yang mana?

Ahli kitab secara sederhananya ditujukan hanya bagi pemeluk agama Yahudi dan Nasrani, mereka yang menyembah Tuhan, bukan berhala, pagan atau dewa-dewa.

"Ahli kitab itu memiliki persamaan dasar dengan umat Islam. Mereka sama mempercayai Tuhan, Malaikat, Para Nabi, Akhirat, Surga, Neraka, memiliki kitab suci, dengan sejarah beririsan. Pendek kata, bedanya orang Yahudi dengan orang Islam itu kan nabinya kurang dua, sementara bedanya orang Nasrani dengan orang Islam itu nabinya kurang satu. Nah mereka inilah yang disebut sebagai ahli kitab," urai lelaki lulusan Fakultas Ushuluddin, Jurusan Quran Universitas Imam Riyadh, Saudi Arabia ini lebih lanjut.

Maka, selain ahli kitab yang disepakati sebagai pemeluk agama Yahudi atau Nasrani, mereka disebut sebagai kaum musyrik dan siapapun muslim terlarang menikahinya. "Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita mukmin) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dari orang musyrik, walaupun dia menarik hatimu…" (Al-Baqarah : 221)

Perbedaan pendapat yang kemudian masih banyak berlangsung kini tinggal berkisar pada apakah para penganut Yahudi dan Nasrani yang ada pada masa sekarang tergolong ahli kitab?

Mereka yang menolaknya beranggapan, Yahudi dan Nasrani yang ada sekarang tidak asli berasal dari bani Israil, telah menyimpang dari ajaran aslinya dan bahkan karena mempertuhankan Isa, mereka termasuk kelompok yang haram dinikahi.

Namun, Ustadz Hasib mengingatkan bahwa sejak masa Rasulullah hidup pun, umat Yahudi dan Nasrani sudah memiliki penyimpangan-penyimpangan ajaran, bukan baru terjadi kali ini saja. Sayyid Sabiq dalam Fiqh Sunnahnya juga berpendapat bahwa ahli kitab pada masa dulu sama saja dengan yang ada di masa sekarang.

"Urusan ini memang tidak bulat ketetapannya diantara para ulama, tetapi sebagian besar, mayoritas, menetapkan bahwa ahli kitab saat ini sama saja dengan ahli kitab di masa Nabi hidup dulu, karen itu, kita pun berpendapat sebagaimana jumhur-mayoritas ulama berpendapat, yaitu menghalalkan pernikahan antara laki-laki muslim dengan perempuan Yahudi atau Nasrani,"  

Halal, tapi…

Meski secara fiqih pernikahan ini halal dilakukan oleh dua orang yang bersikukuh dengan agamanya, namun rukun dan syarat nikahnya harus terpenuhi sebagaimana aturan Islam. Ada wali, saksi, mahar, ijab dan qabul.  Lalu siapakah wali si pengantin yang non muslim ini?

Ustadz yang mengaku hobinya adalah berdakwah ini memaparkan bahwa wali si pengantin perempuan tentu saja ayah kandungnya, atau wali lain seusai urutan wali umumnya. "Syarat wali muslim kan hanya berlaku bagi pengantin yang muslim pula," tambah Abdul Hasib.

Pada ijab qabul pun, pengantin wanita beserta walinya tentu tak wajib bersyahadat sebagaimana umumnya pernikahan yang terjadi pada pengantin yang keduanya muslim. Lantas, bagaimana dengan tempat menikah? Bolehkah dilaksanakan di gereja atau sinagog?

"Tempat menikah memang tak disyaratkan harus di masjid. Bisa di mana saja. Namun, karena umat Islam dilarang tasyabbuh-menyerupai orang kafir, menikah di gereja tentu terlarang. Itu kan sudah lebih dari tasyabbuh, apalagi kalau pakai upacara keagamaan Nasrani segala," tegas suami Aan Rohana, Lc ini lagi.

Tak hanya itu, soal kemaslahatan perjalanan pernikahan pun tentu harus jadi pertimbangan. Suami dan istri ini meski memiliki hubungan yang sah, tetap tak bisa saling mewarisi karena berbeda agama. Anak-anak yang lahir pun demikian. Selain cenderung akan mengalami krisis identitas yang cukup serius dalam masa perkembangan jatidirinya, kebingungan dalam menentukan sikap keberagamaan, bila kelak berbeda agama karena ikut agama ayah atau agama ibunya tak bisa pula saling mewarisi dan atau bahkan terhalang dari perwalian.

Itu sebabnya, meski halal, pernikahan jenis ini sebaiknya dihindari. Ustadz Hasib mengingatkan bahwa kondisinya pun sekadar boleh, bukan anjuran apalagi sunnah. "Dalam skala 1 sampai 10 pernikahan model ini saya katakan hanya bernilai 6 saja, dan sebaik-baiknya nilai kita tentu ingin yang paling mendekati 10," ucapnya mencoba beranalogi.

Bukankah Rasulullah pun telah mewanti-wanti para pemuda untuk mempertimbangkan faktor agama yang baik (keshalihan) sebagai pertimbangan memilih pasangan demi mencapai kebahagiaan dan keberkahan? Maka kesamaan agama ibarat gerbang awal yang akan mempermudah tercapainya tujuan-tujuan mulia pernikahan karena suami istri telah memiliki misi hidup dan mati yang selaras.

Dari Abu Hurairah ra bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Perempuan itu dinikahi karena empat hal, yaitu: harta, keturunan, kecantikan, dan agamanya. Dapatkanlah wanita yang taat beragama, maka engkau pun akan berbahagia." (Muttafaq Alaihi dan Imam Lima). Dalam riwayat muslim disebutkan "engkau akan memperoleh berkah."

Lagipula, keqowaman suami berarti kesiapan bertanggungjawab atas keluarganya di dunia dan akhirat. Kalau sampai akhir hayatnya istri tak kunjung beriman pada Allah dan RasulNya, begitu pula dengan anak-anak yang dilahirkan, bagaimana mempertanggungjawabkan hal ini di hadapan Allah kelak? []

*sumber: ummi-online.com


Yogyakarta Gelar Konser Amal Peduli Palestina di XT Square

Posted: 05 Sep 2014 04:20 PM PDT



Yogyakarta - Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) DI Yogyakarta akan menggelar acara Solidaritas Palestina bertajuk Konser Amal Peduli Palestina pada Minggu 7 September 2014 pukul 08.00-13.00 WIB.

Acara ini digagas sebagai bentuk penggalangan dana untuk rakyat Palestina yang tengah dijajah bangsa Israel. Konser amal yang akan digelar di XT Square ini juga akan dimeriahkan dengan konser musik gratis menghadirkan Opick, Fathul Jihad, Kanjeng Anom dan hiburan yang lainnya.

Dalam selebarannya, Panitia menghimbau kepada masyarakat Yogyakarta untuk datang dalam acara ini dengan membawa infaq yang nanti akan disumbangkan langsung kepada rakyat Palestina.


Popularitas HAMAS Melonjak Pasca Perang Gaza

Posted: 05 Sep 2014 04:10 PM PDT


Dukungan terhadap Hamas melonjak setelah perang dengan Israel belum lama ini. Kuatnya dukungan tersebut diprediksi Hamas akan mengalahkan seterunya Fatah apabila digelar Pemilihan Umum di Palestina.

Hal itu berdasarkan jajak pendapat Pusat Riset dan Survei untuk Kebijakan Palestina, yang dirilis Rabu kemarin (3/9/2014).

Hasil survei menunjukkan, lebih dari separuh responden mengatakan perlawanan senjata sebagai ideologi Hamas akan memenangkan Negara Palestina dibandingkan dengan 20 persen suara yang mendukung cara-cara non kekerasan.

Sementara 79 persen responden percaya bahwa Hamas telah memenangkan Perang Gaza, 3 persen yang didukung oleh Israel dan 17 persen mengatakan bahwa kedua belah pihak kalah.

Karena itu, hasil jajak pendapat tersebut menunjukkan Pemimpin Hamas, Ismail Haniya, akan memenangkan Pemilu hampir lebih dari 2 kali suara Mahmoud Abbas dari Fatah dalam 2 kali Pemilihan Presiden.

Memang, sampai saat ini belum ada Pemilihan Umum sejak Hamas memenangkan Pemilihan Umum pada tahun 2007 dan menguasai Gaza.

Hamas telah memenangkan 3 perang melawan Israel sementara Fatah melanjutkan  perundingan-perundingan yang diperantarai oleh Amerika Serikat, yang sejauh ini gagal untuk mengamankan kemerdekaaan Negara Palestina di tepi Barat, Yerusalem Timur dan Gaza.

Sementara itu ribuan pendukung Hamas melakukan reli di Ramallah pada Sabtu berjalan tanpa insiden di bawah pengawasan pasukan berseragam Fatah, meskipun Hamas mengeluhkan bahwa beberapa pendukungnya ditangkap setelah itu.

Pusat Riset dan Survei untuk Kebijakan Palestina menjelaskan bahwa lembaga tersebut adalah lembaga nirlaba independen yang berbasis di Ramallah. Survei ini diadakan dengan lebih dari 1,000 warga Palestina di Gaza dan Tepi Barat Palestina. (jppn)



Ayah....

Posted: 05 Sep 2014 04:00 PM PDT



Di masjid komplek ada setumpuk kertas brosur jualan buku-buku Islam. Ada yang meletakkannya di situ, entah siapa. Oleh anakanak kecil kertas-kertas itu diambil, dilipet-lipet buat pesawat-pesawatan.

Ada Kevin (anakku) di antara anak-anak itu.

Allah :(

"Kevin sini." panggilku. Kevin mendekat. "Jangan buat mainan kertas-kertas itu." bisikku.

"Engga kok Pa."

"Itu kan ada orang jualan yang naro kertasnya di situ, berharap ada yang baca dan membeli dagangannya." ceritaku, "Bayangin kalo Papa yang jualan gitu, Papa yang naro disitu lalu dibuat mainan ama anak-anak kecil. Kamu sedih ngga?"

Kevin ngangguk.

"Tapi aku ngga ngambil (kertas itu) Pa."

Iya iya. Aku elus kepalanya, "Alhamdulillah."

Nasehatku ke Kevin malah bikin aku terbayang-bayang sendiri.
Ah.. langsung jadi teringat jerih payah ayah-ayah kita.

Mungkin sebagian ayah tidak bisa menunjukkan cintanya sebagaimana cinta ibu kepada anaknya. Mungkin sebagian ayah tidak seluwes ibu dalam mendidik anaknya. Tapi melalui jerih payahnya mencari nafkah lah kita bisa seperti sekarang. Jangan karena ayah jarang tampak (berangkat pagi pulang malam) berarti dia ngga ada.

Kalo pulang kerja, aku kadang memperhatikan pengendara motor lain. Ada yang pake jaket. Ada yang bawa ransel. Ada tas slempangnya udah jelek. Ada yang plat motornya miring. Ada yang bawa botol minum. Mereka para ayah yang pulang ke rumah setelah seharian bekerja, akan segera berjumpa dengan anak istri yang menunggu di rumah.

Begitu pula ayah-ayah kita.
Jika dulu ayah kita gagah, ganteng, tegap dan kuat, mungkin kini sudah tua, sudah lemah, sudah keriput atau mungkin sudah meninggal dunia mendahului kita.
Kapan terakhir kali kita sebut namanya?
Tadi malem ya saat tahajud? Oh atau antara adzan dan iqomah Subuh tadi?
Doakan selalu... Doakan selalu...

(Ardian Squ Candra)



"Kisah Sebutir Garam" | Salim A Fillah

Posted: 05 Sep 2014 03:40 PM PDT



Hakikat kesyukuran dalam Rajut kisah #Garam di buku "Lapis Lapis Keberkahan" ustadz @salimafillah

1. Ini kisah sebutir #Garam.

2. Titah Ar Rahman kepadanya adalah untuk mengasinkan lidah dan mengisi darah seorang hamba hina bernama Salim, yang tinggal di Yogyakarta.

3. Betapa jauh baginya, sebab ia masih terjebak di dalam ombak, di Laut Jawa yang bergolak.

4. Setelah terombang-ambing bersama penantian yang panjang, angin musim bergerak ke timur, menggesernya pelan-pelan menuju pesisir Madura.

5. Dan petani-petani garam di Bangkalan, membelokkan arus air ke tambak-tambak mereka.

6. Betapa bersyukur sebutir garam itu saat ia mengalir bersama air memasuki lahan penguapan. Penunaian tugasnya kian dekat.

7. Tiap kali terik mentari menyinari, giat para petambak itu menggaru ke sana kemari, agar bebutir yang jutaan jumlahnya kian kering dan mengkristal.

8. Sebutir #Garam yang kita tokohkan dalam cerita ini,

9. Harap-harap cemas semoga ia beruntung dimasukkan ke dalam karung goni.

10.  Sebab sungguh, ada bebutir yang memang tugasnya berakhir di sini. Tertepikan bersama becekan lumpur di sudut-sudut ladang #Garam.

11.  Dan dia terpilih, terbawa oleh para pengangkut ke pabrik pemurnian di Pamekasan.

12.  Sebakda melalui serangkaian pembasuhan dan pengisian zat-zat yang konon mendukung kesehatan, dia dikemas rapi.

13.  Digudangkan untuk menunggu pengepakan dan pengiriman.

14.  Betapa masih panjang jalannya, betapa masih lama berjumpa dengan sosok yang ia dijatahkan sebagai rizqi baginya.

15.  Ringkasnya, setelah berbulan, ia malang melintang menuju Jakarta, lalu Semarang, sebelum akhirnya tiba di Yogyakarta.

16.  Dari pasar induknya, terlempar ia ke pasar kota, baru diambil pedagang pasar kecamatan akhirnya. #Garam

17.  Lalu terkulaklah ia oleh pemilik warung kecil, yang rumahnya sebelah-menyebelah dengan makhluq yang ditujunya. Kian dekat, makin rapat. #Garam

18.  Ketika seorang wanita, istri dari lelaki yang akan ia tuju dalam amanah yang diembannya, membeli dan menentengnya pulang, betapa haru rasanya. #Garam

19.  Masuklah ia ke dalam masakan lezatnya, berenang dan melarutkan dirinya. #Garam

20.  Lalu terdengar suara, "Sayang, silakan sarapan. Masakannya sudah siap." #Garam

21.  Dan lelaki itu, bergerak pelan dari kamarnya, menjemputnya dengan sebuah suapan yang didahului doa. #Garam

22.  Segala puji bagi Allah, yang memberi titah untuk mengasinkan lidah dan mengisi darah. #Garam

23.  Segala puji bagi Allah, yang mengatur perjumpaannya dengan makhluq ini sesudah perjalanan yang tak henti-henti. #Garam

24.  Segala puji bagi Allah, yang menyambutkan doa bagi tunainya tugas yang diembannya. #Garam

25.  Betapa jarang kita mentafakkuri rizqi. Seakan semua yang kita terima setiap hari adalah hak diri yang tak boleh dikurangi. #Garam

26.  Seakan semua yang kita nikmati setiap hari adalah jatah rutin yang murni dan tak boleh berhenti. #Garam

27.  Seakan semua yang kita asup setiap hari adalah memang begitulah adanya lagi tak boleh diganggu gugat. #Garam

28.  Padahal, hatta sebutir garampun adalah rizqi Allah yang menuntut disyukuri. #Garam

29.  Hatta sebutir garam, menempuh perjalanan yang tak mudah lagi berbulan, #Garam

30.  Untuk menemui pengasupnya yang hanya berpindah dari kamar tidur ke ruang makan. #Garam

31.  Betapa kecil upaya kita, dibandingkan cara Allah mengirimkan rizqiNya. #Garam

32.  Kita baru merenungkan sebutir garam, bagaimanakah bebijian, sayur, ikan, dan buahnya? #Garam

33.  Bagaimanakah katun, wol, dan sutranya? Bagaimanakah batu, kayu, pasir, dan gentingnya? Bagaimanakah besi, kaca, dan karet rodanya? #Garam

34.  Maka seorang 'Alim di Damaskus suatu hari berkata tentang sarapannya yang amat bersahaja.

35.  "Gandum dari Najd, garam dari Marw, minyak dari Gaza, dan air Sungai Yordan. Betapa hamba adalah makhluqMu yang paling kaya wahai Rabbana!"

36.  Seperti sabda Nabi saw. "Bukanlah kekayaan itu dari banyaknya bebarang harta".

37.  Demikian yang direkam Imam Al Bukhari dan Imam Muslim, "Kekayaan sesungguhnya adalah kayanya jiwa."

38.  Akhirnya, mari kita dengarkan sang Hujjatul Islam. "Boleh jadi kau tak tahu di mana rizqimu", demikian Imam Al Ghazali berpesan,

39.  "Tetapi rizqimu tahu di manakah engkau. Jika ia ada di langit, Allah akan memerintahkannya turun untuk mencurahimu.

40.  Jika ia ada di bumi, Allah akan menyuruhnya muncul untuk menjumpaimu. Dan jika ia berada di lautan, Allah akan menitahkannya timbul untuk menemuimu."

41.  Demikian rajut kisah #Garam dalam buku #Lapis-LapisKeberkahan ust. @salimafillah. Semoga kita bisa memahami tentang hakikat kesyukuran.

*dari twit @nurrohmanna2n9



Tidak ada komentar:

Posting Komentar