Rabu, 14 Mei 2014

PKS PIYUNGAN

PKS PIYUNGAN


Fahri Hamzah, Hidayat Nurwahid dan Yudi Kotouky Peraih Suara Terbanyak PKS

Posted: 14 May 2014 08:09 AM PDT


Berdasarkan daftar calon anggota DPR terpilih yang ditetapkan KPU di kantor KPU Jalan Imam Bonjol, Jakpus, Rabu (14/5/2014), Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berhasil meraih 40 kursi dari 560 kursi tersedia dalam pemilu legsilatif 2014.

40 kursi DPR yang diraih PKS pada Pemilu 2014 ini membentang dari Sabang sampai Merauke, dari Aceh sampai Papua. Dan diantara 40 caleg PKS yang berhasil ke Senayan ini, Fahri Hamzah menempati rangking pertama peraih suara terbanyak (125.083 suara), disusul Hidayat Nurwahid di posisi dua (119.267 suara), dan di pososi tiga adalah Muhammad Yudi Kotouky dari Papua yang meraih 102.371 suara.

Berikut 40 caleg DPR RI dari PKS yang duduk sebagai anggota DPR perideo 2014-2019:

1. Nasir Djamil (62.400 suara)
2. Tifatul Sembiring (74.510 suara)
3. Iskan Qolba Lubis (40.763 suara)
4. Ansory Siregar (33.291 suara)
5. Refrizal (25.568 suara)
6. Hermanto (25.756 suara)
7. Chairul Anwar (51.700 suara)
8. Mustafa Kamal (35.857 suara)
9. Mohd Iqbal Romzi (38.652 suara)
10. Almuzammil Yusuf (43.974 suara)
11. Abdul Hakim (72.238 suara)
12. Ahmad Zainuddin (50.474 suara)
13. Hidayat Nur Wahid (119.267 suara)
14. Adang Daradjatun (27.164 suara)
15. Ledia Hanifa Amaliah (30.179 suara)
16. Ma'mur Hasanudin (31.854 suara)
17. Ecky Awal Mucharam (52.823 suara)
18. Yudi Widiana Adia (30.119 suara)
19. TB Soemanjaja (17.196 suara)
20. Mahfudz Abdurrahman (61.832 suara)
21. Sa'dudin (50.935 suara)
22. Mahfudz Siddiq (47.338 suara)
23. Nur Hasan Zaidi (36.517 suara)
24. Surahman Hidayat (68.380 suara)
25. Mohamad Sohibul Iman (42.553 suara)
26. H.M. Gamari (20.785 suara)
27. Hamid Noor Yasin (47.257 suara)
28. H. Abdul Kharis Almasyahri (34.320 suara)
29. Abdul Fikir (34.173 suara)
30. Sukamta (49.771 suara)
31. Sigit Sosiantomo (34.930 suara)
32. Rofi' Munawar (46.669 suara)
33. Zulkieflimansyah (38.966 suara)
34. Jazuli Juwaini (81.291 suara)
35. Fahri Hamzah (125.083 suara)
36. Habib Aboe Bakar Alhabsyi (66.206 suara)
37. Hadi Mulyadi (53.143 suara)
38. Tamsil Linrung (63.577 suara)
39. Andi Akmal Pasluddin (33.896 suara)
40. Muhammad Yudi Kotouky (102.371 suara)


Inilah Daftar 40 Anggota DPR RI PKS Hasil Pemilu 2014

Posted: 14 May 2014 06:39 AM PDT


Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) resmi mengumumkan perolehan kursi partai politik berdasarkan hasil pemilu legislatif 2014. Penetapan perolehan kursi dibacakan oleh Ketua KPU Husni Kamil Manik yang dimuat dalam Surat Keputusan Nomor 416/kpts/KPU/2014, Rabu sore, 14 Mei 2014.

Berikut perolehan kursi Dewan Perwakilan Rakyat untuk periode 2014-2019:

1. Partai Nasional Demokrat mendapat 35 kursi atau 6,3 persen
2. Partai Kebangkitan Bangsa mendapat 47 kursi atau 8,4 persen
3. Partai Keadilan Sejahtera mendapat 40 kursi atau 7,1 persen
4. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan mendapat 109 kursi 19,5 persen
5. Partai Golongan Karya mendapat 91 kursi atau 16,3 persen
6. Partai Gerakan Indonesia Raya mendapat 73 kursi atau 13.0 persen
7. Partai Demokrat mendapat 61 kursi atau 10,9 persen
8. Partai Amanat Nasional mendapat 49 kursi atau 8,8 persen
9. Partai Persatuan Pembangunan mendapat 39 kursi atau 7,0 persen
10. Partai Hati Nurani Rakyat mendapat 16 kursi atau 2,9 persen

40 Kursi DPR dari PKS

Berikut daftar 40 orang caleg PKS yang lolos ke Gedung DPR RI:

1. M Nasir Djamil (Aceh)
2. Tifatul Sembiring (Sumatera Utara)
3. Iskan Qolba Lubis (Sumatera Utara)
4. Ansory Siregar (Sumatera Utara)
5. Chairul Anwar (Riau)
6. Hermanto (Sumatera Barat)
7. Refrizal (Sumatera Barat)
8. Mustafa Kamal (Sumatera Selatan)
9. M Iqbal Romzi (Sumatera Selatan)
10. Almuzammil Yusuf (Lampung)
11. Abdul Hakim (Lampung)
12. Hidayat Nur Wahid (DKI Jakarta)
13. Adang Darajatun (DKI Jakarta)
14. Ahmad Zainuddin (DKI Jakarta)
15. Zulkiflimansyah (Banten)
16. Jazuli Juwaini (Banten)
17. Ledia Hanifa (Jawa Barat)
18. Ma'mur Hasanudin (Jawa Barat)
19. Ecky A Muharram (Jawa Barat)
20. Yudi Widiana Adia (Jawa Barat)
21. Soenmandjaja Rukmandis (Jawa Barat)
22. Mahfudz Abdurrahman (Jawa Barat)
23. Sa'aduddin (Jawa Barat)
24. Mahfudz Sidiq (Jawa Barat)
25. Nurhasan Zaidi (Jawa Barat)
26. Surahman Hidayat (Jawa Barat)
27. M Sohibul Iman (Jawa Barat)
28. Gamari (Jawa Tengah)
29. Abdul Kharis (Jawa Tengah)
30. HamidNur Yasin (Jawa Tengah)
31. Abdul Fikri (Jawa Tengah)
32. Sigit Sosiantomo (Jawa Timur)
33. Rofi' Munawar (Jawa Timur)
34. Sukamta (DI Yogyakarta)
35. Fahri Hamzah (Nusa Tenggara Barat)
36. Aboe Bakar (Kalimantan Selatan)
37. Hadi Mulyadi (Kalimantan Timur)
38. Tamsil Linrung (Sulawesi Selatan)
39. Akmal Pasludin (Sulawesi Selatan)
40. Yudy Kotouky (Papua)

PKS Ajukan Gugatan Sengketa Pemilu ke MK

PKS mendaftarkan gugatan sengketa hasil Pemilu 2014 ke Mahkamah Konstitusi (MK). Gugatan diajukan karena adanya praktik kecurangan.

Sekretaris tim advokasi PKS, Yanuar Arif, menuturkan, partainya menduga ada suara yang hilang di sejumlah wilayah. Yanuar menambahkan jika suara itu dikembalikan, maka otomatis partainya akan mendapat 4 kursi tambahan. Demikian ujar Yanuar di Gedung MK, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta, Senin (14/5/2014).

*dari berbagai sumber

KETIKA JOKOWI DI 'SANDERA' SBY

Posted: 14 May 2014 04:05 AM PDT



joko widodo (jokowi) pada deklarasi koalisi yang baru saja selesai (14/5); tampak menampilkan raut muka yang sedikit 'asem'

asemnya mungkin karena juga habis di semprit oleh ibu megawati terkait pertemuan dengan ARB dan fungsionaris golkar di pasar gembrong

tetapi juga karena situasi 'kuning' alias hati hati terkait goreng menggoreng kasus mark up pembelian busway karatan di kejaksaan agung yang semakin menyeret nyeret nama dirinya

deklarasi koalisi yang baru saja dilakukan pun terasa menjadi #basi karena tanpa pengumuman nama cawapres pendamping jokowi

ada apa gerangan yang terjadi dengan jokowi pada saat ini, seperti ada belenggu besar yang membuat dirinya stag tidak bisa bergerak

jawabannya karena dirinya di sandera SBY

loh kok bisa; seorang jokowi di sandera seorang SBY?

biar bagaimanapun kejaksaan agung masih wilayah kuasa milik SBY

rasa kekuatiran tingkat tinggi seorang jokowi lah yang menyebabkan dirinya 'merendahkan diri' datang sendiri bertemu ARB bersama fungsionaris golkar tanpa di dampingi orang orang penting PDIP

rasa kuatir alias ketakutan serangan balik dari demokrat

jokowi ingin mencari teman koalisi yang banyak; agar bisa menggagalkan usaha demokrat membuat poros sendiri diluar dirinya dan prabowo

selidik cari selidik, beberapa hari lalu, pertemuan di Myanmar antara megawati dan SBY tidak membuahkan hasil yang menggembirakan (baca: KETIKA SI BIRU DAN SI MERAH BERTEMU DI LUAR)

keduanya tetap keukeuh pada pendiriannya

megawati tidak mau menyerahkan posisi wapres kepada demokrat

dan demokrat tentu tidak mau koalisi ompong saja

semuanya stag dan imbasnya kepada seorang jokowi

kejaksaan langsung menetapkan tersangka udar mantan dishub DKI
(serangan pertama)

pun tiba tiba KPK menetapkan tersangka kepada sutan bhatoegana karena abraham samad 'dikompori' bakal menjadi wapres jokowi
(serangan balik)

pengumuman wapres jokowi pada 20 mei bisa dikatakan #kode buat semua

termasuk megawati kepada jokowi; masih melihat 'oknum oknum gelap' yang menyetir dibalik jokowi

kedua #kode antara PDIP vs demokrat

karena semua masih bisa terjadi

menjadi kawan koalisi atau saling berhadapan untuk terus saling sandera

-bang dw-


Ketika detikcom Berani Beritakan Kebohongan Jokowi

Posted: 14 May 2014 03:06 AM PDT


Ada yang 'aneh' dengan berita dari situs detikcom hari ini (14/5/2014). Tak seperti biasanya detikcom memberitakan hal yang negatif dari Jokowi, tapi berita hari ini cukup membuat pengguna social media merespon heran. Karena secara jelas dan terang-terangan berita detikcom itu membeberkan kebohongan Jokowi. Tumben, ada apa, kode apa ini; begitulah respon di twitter atas berita detikcom.

Inilah berita di detikcom yang 'berani' menelanjangi kebohongan Jokowi:


"Jokowi Hadiri Deklarasi Koalisi di Jam Kerja dengan Mobil Dinas"

Jakarta - Capres PDIP Joko Widodo datang ke acara deklarasi dukungan di kantor DPP PDIP. Ia datang di jam kerja serta menggunakan mobil dinas yang kerap dipakainya blusukan.

Jokowi tiba di kantor DPP PDIP, Jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan sekitar pukul 13.40 WIB. Ia mengenakan baju putih khas blusukannya.

Biasanya, Jokowi tak menggunakan mobil dinasnya bila menghadiri acara-acara di luar posisinya sebagai gubernur DKI. Ia juga memilih untuk menghadiri acara politik di luar jam kantor yakni di sore atau malam hari.

Tapi, hari ini berbeda. Dari kantornya di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jokowi langsung melesat ke kantor DPP dengan mengenakan baju batik.

Saat ditanya wartawan apakah keluarnya dari kantor untuk menghadiri acara di kantor DPP PDIP, Jokowi mengaku ingin ke arah Tambora, Jakarta Barat.

"Nggak (ke DPP PDIP). Ini mau ke Tambora. Mau ngecek rusun," kata Jokowi sesaat sebelum meninggalkan kantornya.

Namun, mobil yang ditumpangi Jokowi tak mengarah ke Jakarta Barat namun ke kantor DPP PDIP. (detik.com)



Kisah Cuti Seorang Jokowi

Posted: 14 May 2014 02:37 AM PDT


Oleh Abdullah Sammy
(Wartawan Republika)

Sebelum memulai tulisan ini, saya ingin menyatakan bahwa artikel saya ini bukan dibuat oleh tim. In Sya Allah karya ini asli, bukan kebohongan intelektualitas demi popularitas.

Memang, akhir-akhir ini agak sulit memastikan keaslian sebuah artikel opini. Bisa jadi, orang yang mengaku sebagai penulis hanya menyampaikan pokok-pokok pikirannya saja, sedangkan timlah yang merumuskan kata-katanya.

Saya ulangi sekali lagi, tulisan ini adalah karya yang ditulis sendiri. Banyak waktu untuk merumuskan tulisan ini, kendati saya belum dalam masa cuti.

Di dunia kerja, terutama media, mengajukan izin cuti memang tak pernah mudah, terlebih cuti ratusan hari. Jika mau mendapat cuti panjang yang mudah, barangkali lebih baik banting setir saja menjadi politisi.

Bayangkan saja, DPR bisa dibuat sepi karena anggotanya izin obral janji. Seorang gubernur seperti Jokowi pun hanya dalam hitungan hari bisa mengajukan cuti panjang demi misinya duduk di Istana Negara. Hebatnya lagi, semasa cuti itu para politisi dan gubernur ini tetap bisa menerima gaji yang uangnya dari keringat rakyat.

Tapi bukan berarti dengan cuti waktu politisi ini jadi lebih luang. Tengok saja yang dialami Jokowi. Dia sampai tak punya waktu untuk menuliskan tulisannya sendiri di sebuah media.

Dia perlu tangan-tangan pembantu untuk menghasilkan karya jurnalistik yang memiliki identitas penulis Jokowi semata. Terserah, apakah orang mau bilang itu wajar atau sebuah penipuan akademis. Masing-masing orang tentunya punya penafsiran pribadi.

Berbicara soal Jokowi, maka kita akan berbicara seseorang yang makin sulit diterka. Pada awal kemunculannya, banyak publik termasuk saya, akan mudah menerka siapa sosok pria asal Solo itu.

Sosok yang paling mudah diterka adalah sikap Jokowi yang out of the box. Dia mendobrak kemapanan pejabat dan birokrat di tanah air.

Bila sebelumnya pemimpin erat dengan jalur birokratis dan tetek bengek protokoler, Jokowi jadi antitesisnya. Dia bukan pemimpin yang sulit untuk dijangkau. Sebaliknya, Jokowi justru yang datang menjumpai rakyat. Maka akhirnya dikenal istilah blusukan sebagai trade mark Jokowi.

Bisa dikata, Jokowi adalah pejabat dengan tampilan rakyat jelata. Berkat tingkah polahnya itu Jokowi dapat simpati. Alasan lain orang menyukai Jokowi adalah gayanya yang tak neko-neko. Jokowi bukan pemimpin yang bersuara keras. Dia pun bukan pemimpin yang reaksioner pada pengkritik dan penghujat. Mungkin fans Jokowi yang justru jauh lebih reaksioner dibanding Jokowi sendiri.

Namun semakin hari, Jokowi malah tidak bisa ditebak. Terutama antara kata yang dia ucapkan dan perbuatan yang bertolakbelakang. Simak saja, awal tahun ini Jokowi sempat berujar bahwa dia tak mau bicara soal "copras-capres." Menurutnya, dia lebih mementingkan mengurusi banjir dan kemacetan di Ibu Kota.

Faktanya kini, urusan "copras-capres" jadi kesibukannya nomor satu. Urusan banjir dan kemacetan? Jawabannya cuti dulu.

Saya pun ingin mengutip ucapan Jokowi dalam jumpa pers di rumah Megawati Soekarnoputri pada 20 September 2012. Saat itu dia mengatakan akan memimpin Jakarta selama lima tahun dan tidak menjadi kutu loncat dengan mengikuti Pemilu 2014. Faktanya? Nilai saja sendiri kini.

Dan yang terbaru, Jokowi mengatakan akan membuat koalisi yang ramping demi efektifitas pemerintahan. Namun hanya dalam hitungan hari, ucapan itu tak terbukti. Koalisi ramping pun jadi makin gembrot dengan bergabungnya Partai Golkar.

Sulit rasanya menerka maksud dari ucapan dan janji Jokowi. Sebab nyatanya, ucapan dan perbuatan tak melulu sama. Sebuah sikap yang bisa menjadi bumerang bagi Jokowi dalam kontestasi pemilihan presiden 2014.

Namun apapun itu, Jokowi bisa bernafas lega karena kalaupun dirinya gagal di bursa presiden, dia masih punya pekerjaan. Jabatan pun masih di tangan. Sebab faktanya, dia masih menjadi Gubernur DKI Jakarta. Hanya saja, sedang cuti demi mencari jabatan yang lebih tinggi.

Rasanya, lagu Koes Plus berjudul "Kembali ke Jakarta" pantas dinyanyikan Jokowi, apapun hasil Pemilu Presiden 9 Juli nanti. "Ke Jakarta aku kan kembali....Walaupun apa yang kan terjadi...."


*sumber: ROL

PKS: Jika Salah Pilih Cawapres, Prabowo Bisa Kalah

Posted: 13 May 2014 10:18 PM PDT


Jakarta - Capres Gerindra Prabowo Subianto menegaskan rencananya duet bareng Hatta Rajasa ke Pilpres 2014. PKS bersuara agak miring lantaran Prabowo tak mengajak bicara dulu soal rencana duet itu.

‎"Meski parpol koalisi menyatakan keputusan cawapres di tangan Prabowo sebagai capres, namun keputusan itu harus dilakukan dengan tepat dan cermat. Pasalnya jika salah dalam memilih cawapres, Prabowo bisa terancam kalah, bahkan pahitnya bisa kehilangan tiket capres," kata Wasekjen PKS Mahfudz Siddik kepada detikcom, Selasa (13/5/2014).

PKS mengapresiasi Prabowo yang pernah menyatakan bahwa soal cawapres akan dibicarakan bersama seluruh parpol koalisi. Dengan cara itu maka koalisi pendukung Prabowo bisa ikut menimbang dari berbagai aspek dan secara objektif menyeleksi sosok cawapres.

"Jika cara itu tidak ditempuh dan Prabowo ajukan capres yang taken for granted (suka nggak suka harus diterima), saya khawatir koalisi ini akan menabur masalah di awal," ungkap Mahfudz.

Untuk memastikan soliditas dan kekuatan bertarung di Pilpres, sangat mungkin Prabowo bersama parpol koalisi menginventarisir dan menseleksi calon-calon cawapres baik dari tokoh parpol koalisi maupun selainnya. PKS sejauh ini terus berkomunikasi dengan Gerindra dan akan menyempurnakan kesekapakan prinsip hingga teknis.

"Mudah-mudahan saja semua berjalan lancar. PKS juga lakukan komunikasi informal dengan PPP dan Hanura untuk bertukar pandangan soal koalisi," kata Mahfudz.

Apakah PKS menolak duet Prabowo-Hatta? "Kan saya nggak nyebut nama hahaha....," pungkas Mahfudz sembari tertawa. (detik)

Udar Pristono Mengaku Kenal Makelar Bus Transjakarta Lewat Jokowi

Posted: 13 May 2014 09:44 PM PDT


Jakarta - Mantan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono yang ditetapkan tersangka pengadaan Transjakarta mengaku mengenal Michael Bimo Putranto, yang disebut sebagai timses Jokowi saat di Solo dan juga makelar pengadaan Transjakarta.

Nama Michael Bimo mencuat setelah pengadaan Transjakarta bermasalah. Kejagung juga didesak memeriksa Michael terkait kasus dugaan korupsi pengadaan bus Tranjakarta.

"Saya ngomong sejujur-jujurnya. Yang saya tahu namanya Bimo. Saya kenal sama Pak Bimo di teras Balaikota," ujar Udar Pristono di ruangannya di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (13/5/2014).

Kala itu, ia menghadap Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) untuk melaporkan perihal perhubungan. Ketika keluar ruangan, Michael Bimo bersama Ketua Umum Kopaja Nanang Basuki, tengah menunggu Jokowi untuk menghadap.

"Tapi Pak Gubernur mau keluar. Akhirnya sudah, pak gubernur bilang 'kamu ke pak Pris aja soal apa diutarakan," tutur dia.

Setelah itu, hubungan Pemprov DKI dan Bimo berlanjut ketika Bimo berniat membantu mendatangkan pengunjung ke Blok G, Pasar Tanah Abang, tahun lalu. Menurut Pristono, Bimo sampai menyerbu bus untuk mendatangkan sejumlah orang yang telah diberi kupon belanja ke Blok G.

"Dia nyewa bus, mendatangkan pengunjung. Baik nggak tuh? Dikasih kupon, orang belanja di situ. Supaya pedagangnya nggak lari," jelasnya.

Pada 12 Maret 2014, Michael Bimo Putranto bertandang ke Balai Kota DKI dan mengaku kenal dengan Udar Pristono. Pertemuannya dengan Pristono pertama kali berlangsung di Jakarta.

"Ya, kenal beliau pas di sini (Jakarta). Kenalnya pas Pak Pristono mencegat Pak Jokowi, temannya temen saya juga lagi nunggu, terus ada yang nanya 'Pak ini ada ide bagus, bagusnya apa, tentang solusi mengatasi kemacetan'," ujar Bimo kala itu.

Namun dia mengaku baru menjalin hubungan komunikasi dengan anggota Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) itu saat ikut berkontribusi membangun Pasar Blok G Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Udar ditetapkan sebagai tersangkan setelah 2 anak buahnya ditetapkan lebih dulu sebagai tersangka oleh Kejagung. Kedua anak buah Pristono yakni R Drajat Adhyaksa dan Setyo Tuhu. Mereka diduga terlibat dalam kasus dugaan korupsi pengadaan Armada Bus Transjakarta senilai Rp 1 triliun dan pengadaan bus untuk Peremajaan Angkutan Umum Reguler senilai Rp 500 miliar. (Yus/liputan6)


Akhwat "5 cm" Penakluk Semeru

Posted: 13 May 2014 07:35 PM PDT


Gunung Semeru atau Sumeru adalah gunung berapi tertinggi di Pulau Jawa, dengan puncaknya Mahameru, 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl). Kawah di puncak Gunung Semeru dikenal dengan nama Jonggring Saloko. Posisi gunung ini terletak di antara wilayah administrasi Kabupaten Malang dan Lumajang, Jawa Timur.

Namun siapa sangka, salah satu gunung tertinggi di pulau Jawa tersebut mampu ditaklukkan oleh Yani, akhwat kader PKS DPRa Kramat Jati, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur.

Seperti diceritakan Yani kepada PKS Laweyan, ia dan rombongan tiba di lokasi pendakian pada hari Sabtu, 10 Mei 2014. Kemudian pada pukul 00.30 sabtu dini hari, rombongan yang berjumlah 21 orang termasuk Yani memulai pendakian dari Pos Kalimati menuju puncak Semeru, dan sampai di puncak pukul 07.30 pagi.

"Pukul 00.30 Sabtu dini hari mulai melakukan pendakian dar Kali Mati menuju puncak. sampai puncak jam 07.30. saperempat perjalanan sempat menyerah tapi dengan niat dan yakin, Allah permudah semuanya ...," cerita Yani kepada PKS Laweyan.

Yani pun mengungkapkan bahwa dirinya satu-satunya muslimah dari DPRa PKS Kramat Jati yang mengikuti pendakian ini, "  Yaa pak cuman sendiri ... the first ladies from DPRA Kramat Jati " ungkapnya.

Pendakian ke puncak Gunung Semeru bukan perjalanan yang ringan, tapi berat. Bahkan Gunung yang terkenal sebagai lokasi syuting Film fenomenal "5 cm" ini termasuk lokasi berat untuk kalangan pendaki. Namun Yani mampu membuktikannya dan menaklukkan puncak Mahameru. 

"Travelling yang luar biasa pak. Semangat karena teman-teman semua. Dengan kecintaan pada alam, kerja keras untuk sampai ke puncak dengan niat ingin mengibarkan tulisan-tulisan di atas puncak tertinggi pulau jawa dan dengan harmoninya suara angin yang makin membuat rindu pada Sang Pencipta. Rasanya indah bersahabat dengan alam  ... pergi dan lihatlah apa yang mampu kau lihat maka kau akan tau arti kehidupan... ," ungkapnya menggambarkan kegembiraan yang luar biasa ketika sampai ke puncak Mahameru.

Dalam rombongan tersebut Yani memang bukan satu-satunya wanita, ia ditemani oleh 6 orang wanita rekan sesama kerja di kantor, tapi ia satu-satunya Muslimah kader PKS, dan yang harus membuat kita bangga adalah keteguhannya untuk tetap mengedepankan kostum syariah selama pendakian.

"Di puncak Mahameru ane tetap pake rok, tapi rok jadi korban semangat ane alias sobek. hehe..." ujarnya.

Alhasil, dari 21 orang dalam rombongan tersebut, hanya 11 orang saja yang sanggup menaklukkan puncak Mahameru yang salah satunya adalah Yani.

"Cinta, kerja dan harmoni .. dari puncak tertinggi di pulau jawa manusia terlihat kecil bahkan sampai tek terlihat. Bagaimana di mata Allah, duhh mungkin kita sangat kecil dari debunya Mahameru," ungkapnya mengakhiri cerita perjalanananya ke gunung Semeru pada PKS Laweyan.

Mudahan-mudahan semangat Yani menjadi inspirasi kita untuk terus berkarya dan berbuat kebaikan. Semangat ya...

*Ditulis oleh: Albadr Cilawey - PKS Laweyan


Gubernur Jabar Ngantri Ambil Obat di Apotik

Posted: 14 May 2014 04:39 AM PDT


Bandung - Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, tertangkap kamera sedang mengantri obat di salah satu apotik tepatnya apotik Kimia Farma Dago, Bandung, Senin malam (11/05) pukul 19.30 wib. Beliau terlihat duduk sendiri tanpa ada pengawalan sambil memegang gadget menunggu giliran dipanggil oleh apoteker.

Di dalam ruangan tampak para pegawai apotik sedikit gugup ketika menyadari kedatangan Gubernur Jawa Barat ini. Walaupun Kang Aher (panggilan akrab beliau) sendiri duduk santai dengan memegang gadgetnya.

Salah seorang pengunjung yang juga sedang mengantri obat, mengaku terkejut dan tidak menyangka kalau seorang Gubernur sebuah provinsi dengan penduduk terbesar di Indonesia akan mau menunggu antrian hanya untuk mengambil obat, tidak disertai dengan pengawalan atau tidak meminta pengawalnya untuk mengambilkan obat.

"Sepertinya beliau pegang gadget sambil tilawah", tutur pemilik akun @essafatimah yang meng-uplod foto Aher saat di apotik ketika dikonfirmasi oleh pksciktim via pesan singkatnya.

Subhanallah, semoga Pak Gubernur Ahmad Heryawan diberikan kesehatan oleh Allah SWT. Semoga semakin banyak pemimpin yang amanah, rendah hati dan melakukan seluruh aktivitasnya untuk pengabdian dan kecintaan kepada rakyat, bukan karena pencitraan semata.

(abuhuz/pksciktim/muslimina)


Menteri Suswono Nekad Panjat Pohon Duku

Posted: 14 May 2014 04:40 AM PDT


LABUHA - Ada yang menarik dari kunjungan Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia (RI) Suswono, ke perkebunan buah Duku di Desa Amasing Kali, Kecamatan Bacan, Kabupaten Halmahera Selatan, belum lama ini.

Menteri asal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu membut kaget masyarakat setempat dengan aksi nekadnya  memanjat pohon duku.

Tidak tanggung-tanggung, sang menteri memetik buah duku lalu menyerahkan kepada Bupati Muhammad Kasuba dan para muspida yang berada di bawah pohon. Berselang beberapa menit kemudian Menteri Suswono, turun dari atas pohon kemudian menyambangi pemilik tanaman duku La Idu, dan para kelompok tani.

Dalam kesempatan itu Menteri Suswono, menyampaikan rasa terimaksih kepada masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Halsel, yang memberikan kesempatan dirinya melihat langsung dari dekat pohon Duku Bacan. Ia, mengaku Duku Bacan memiliki cita rasa dan kualiatas berbeda dengan buah Duku lain di Indonesia. "Saya sudah makan Duku Bacan, dan rasanya sangat beda dengan buah Duku di daerah lain di Indonesia. Karena itu saya tertarik untuk melihat langsung dari dekat tanaman duku Bacan," ungkap Suswono, di hadapan ratusan warga Desa Amasing Kali, Kecamatan Bacan, Selasa (6/5).

Menurut  Suswono, perbedaan Duku Bacan dengan Duku Palembang Sumatera Selatan, letaknya pada kualitas. Duku Bacan memiliki kulit cukup tebal sehingga bisa bertahan lebih lama, dibandingkan duku Palembang.

Begitu juga cita rasa jauh lebih manis ketimbang duku pada umumnya di Indonesia. Sementara itu Kepala Desa (Kades) Amasing Kali, Lamakmur Ode Ramida, memberikan apresiasi kepada Menteri Pertanian yang berkesempatan hadir melihat langsung buah Duku Bacan.

"Ini momen paling bersejarah bagi masyarakat Amasing Kali, karena selama desa itu berdiri belum pernah ada menteri yang datang. Namun, dengan potensi buah Duku yang dimiliki Desa Amasing kali akhirnya dikenal. Ia berharap dijadikannya Duku Bacan sebagai icon  daerah dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat," harapnya.

Di akhir pertemuan Menteri Pertanian Suswono, memberikan bantuan uang tunai dalam bentuk tabanas kepada para kelompok tani Duku Bacan, senilai Rp 3,5 miliar. Disamping itu Menteri, juga berjanji akan memberikan bantuan dalam bentuk yang lain setelah kembali ke Jakarta. (Ris/dar)

Kabartimur.co.id


Mahyeldi dan Emzalmi Resmi Pimpin Kota Padang

Posted: 13 May 2014 05:00 PM PDT


Padang (13/5) - Pasangan Walikota dan Wakil Walikota Padang terpilih Mahyeldi Ansharullah dan Emzalmi dilantik oleh Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno Selasa (13/5) pagi. Pelantikan pasangan yang diusung Partai Keadilan Sejahttera (PKS) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sebagai Walikota dan Wakil Walikota Padang periode 2014 - 2019 dilaksanakan dalam Sidang Paripurna Istimewa di Gedung DPRD Kota Padang di Jalan Sawahan.

Acara yang telah ditunggu-tunggu seluruh masyarakat Kota Padang ini, berlangsung terbuka dan dapat disaksikan masyarakat. Kapasitas gedung DPRD yang terbatas membuat pihak Pemerintah Kota dan DPRD memasang televisi layar di beberapa sudut di luar gedung.

Pelantikan berlangsung tertib dan khidmat dengan didahului pembacaan petikan keputusan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono tentang pemberhentian pejabat walikota dan wakil walikota Padang periode 2009-2014 lalu, serta pengangkatan Mahyeldi Ansharullah dan Emzalmi sebagai Walikota dan Wakil Walikota baru untuk lima tahun ke depan.

Mahyeldi Ansharullah sebelumnya adalah Wakil Walikota Padang, sementara Emzalmi pernah menjabat sebagai Sekretaris Daerah Kota Padang. Turut hadir dalam pelantikan ini tokoh-tokoh Sumatera Barat, seperti Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPR) RI Irman Gusman, Walikota Padang periode lalu Fauzi Bahar, serta seluruh walikota di Sumatera Barat. (pks.or.id)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar