Sabtu, 03 Mei 2014

PKS PIYUNGAN

PKS PIYUNGAN


Muhammadiyah-NU Dukung Penutupan Lokalisasi Dolly

Posted: 02 May 2014 11:20 PM PDT


SURABAYA--Dukungan terhadap penutupan lokalisasi Dolly terus mengalir. Kali ini, dukungan datang dari dua ormas Islam terbesar di Indonesia, Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU) Jatim.

Wakil Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Jatim, Nurcholis Huda, akan mendorong Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini untuk menutup lokalisasi Dolly. "Muhammadiyah secara prinsip setuju Dolly ditutup. Kami pasti mendukung," ujarnya via telepon seluler kepada Republika.

Terpisah, Ketua Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim KH Mutawakkil Alallah meminta penutupan Dolly jangan hanya sekedar wacana, tapi harus dibuktikan secara konkrit di lapangan. "Sudah lama kami sebenarnya menginginkan lokalisasi Dolly ditutup. Mumpung Gubernur mewacanakan penutupan Dolly. Kalau bisa jangan wacana saja, sebab kami setuju," katanya.

Mutawakkil mengungkapkan bahwa dirinya malu jika Jatim, khususnya Surabaya memiliki lokalisasi terbesar dari segi penghuni. Pasalnya, kata Mutawakkil, Jatim tercatat sebagai provinsi yang paling banyak memiliki pesantren. Dari sekitar 14 ribu pesantren di Indonesia, 60 persen berada di Jatim.

"Fakta itu membuat saya malu. Hampir setiap pertemuan baik skala nasional maupun internasional, ulama asal Jatim selalu ditanya soal Dolly," bebernya. (ROL)


Pesan @Fahrihamzah Menghadapi 'Serangan Lawan'

Posted: 02 May 2014 10:47 PM PDT



Tim Pemenangan Dibentuk, Jokowi: 'Serangan Udara' Mulai Malam Ini
(http://news.metrotvnews.com/read/2014/05/02/237621/tim-pemenangan-dibentuk-jokowi-serangan-udara-mulai-malam-ini)

Kami siap!

Kita harus tahu arti serangan musuh...

Kita harus punya peta pertarungan yang utuh...

Kita harus tahu makna serangan lawan...

Kita harus tahu daya rusak serangan lawan...

Kita harus tahu kekuatan riil kita...

Kita harus tahu kekuatan riil lawan...

Jangan terkecoh oleh jebakan...

Fokus pada target dan sasaran...

Jangan terganggu oleh riak...perhatikan gelombang...

Setiap bidak lawan yang bergerak...perhatikan yang tak bergerak...

Jangan terpancing oleh umpan palsu...

Perhatikan: gerakan lawan adalah karena gerakan kita...

Atau: gerakan kita karena gerakan lawan....

Ingat: rukun dari kekuatan kita berawal dari pemahaman...

Ingat: rukun dari barisan kita berakhir dengan kepercayaan...

Musuh boleh memecah orang lain tapi bukan kita...

Infiltrasi lawan boleh makin dalam tapi tidak kepada kita...

Jangan anggap remeh besarnya konspirasi meski tak harus dikatakan...

Waspadalah pada pujian...dan nikmatilah kritik dan serangan...

Terbiasa lah dalam keterbatasan agar kita hargai kecukupan...

Musuh menang bukan karena dia kuat tapi karena kita lemah...

Jangan lemah oleh cacian....

Jangan takut oleh ancaman...

Jangan kecewa oleh kegagalan....

Selalu awas dan waspada...

Kesempatan selalu ada...jika tiada, ciptakan...!

Aku ingin menggambarkan mu kawan...

Dengan kata2 yang indah....

Kaulah mawar di taman kami....


*dari Twit @Fahrihamzah
(3/5/2014)

"Jokowi Jangan Menipu Rakyat NTT dengan Pencitraan"

Posted: 02 May 2014 04:22 PM PDT


KUPANG, KOMPAS.com -- Tokoh masyarakat Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Lerik, menuding kunjungan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) ke Kupang pada Selasa (29/4/2014) lalu membohongi warga NTT, terutama dalam kaitannya dengan kerja sama pasokan sapi.

"Calon presiden dari PDI Perjuangan Jokowi dan Gubernur NTT Frans Lebu Raya berbohong dan menipu rakyat NTT karena sapi di NTT tidak mungkin memenuhi pasokan untuk Jakarta. Bagaimana bisa sapi yang katanya akan dipasok dari NTT ke Jakarta 823.000 ekor, padahal kenyataannya menurut data BPS Provinsi NTT itu sangat mustahil," kata Viktor kepada Kompas.com, Jumat (2/5/2014).

Menurut Viktor yang juga mantan Ketua DPRD Kota Kupang itu, kebutuhan konsumsi daging sapi di NTT sebanyak 58.535 ekor sapi. Sementara ketersediaan sapi potong (jantan dewasa) adalah 96.614 ekor sehingga terdapat surplus 38.079 ekor.

"Sementara itu, seekor sapi betina hanya melahirkan satu ekor setiap dua tahun. Sedangkan pola pemeliharan sapi di NTT adalah tradisional (lambat pertumbuhannya ), yang artinya kalau sapi dikonsumsi NTT sendiri, maka akan berkurang drastis setiap tahunnya karena pertumbuhan sapi yang layak potong adalah berumur dua atau dua setengah tahun," bebernya.

Apalagi, kata Viktor, Perusahaan Daerah Pasar Jaya di Jakarta yang mengurus daging sapi bermasalah karena selalu merugi dan terdapat temuan BPK yang mengindikasi ada korupsi besar-besaran. Karena itu, Viktor menyarankan kepada Jokowi dan Frans Lebu Raya agar segera menghentikan penipuan dan pencitraan di NTT.

"Jangan menipu rakyat NTT dengan pencitraan penuh kebohongan itu karena rakyat sudah tahu semua itu hanyalah pencitraan," katanya.

Diberitakan sebelumnya, Jokowi mengunjungi Kupang pada Selasa (29/4/2014) lalu. Kunjungan ini terkait dengan kesepakatan di bidang peternakan antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur terkait pengadaan daging sapi. Kunjungannya ini juga dilatarbelakangi kelangkaan dan mahalnya harga daging sapi di DKI Jakarta, beberapa waktu lalu. (KOMPAS)

___
Baca juga:
- "Swasembada Sapi, Jokowi dan Sapi" kultwit @Fahrihamzah


"Re-Orientasi Pendidikan Indonesia" kultwit @anismatta

Posted: 02 May 2014 04:00 PM PDT


Twit @anismatta
(Di Hari Pendidikan Nasional, 2 Mei 2014)

1. Hari ini #2Mei adlh Hari Pendidikan Nasional.. Bnyk yg lupa, pendidikan adlh salah satu pilar kemerdekaan Indonesia..

2. Nasionalisme Indonesia dibntk olh prsamaan nasib sbg bngsa terjajah.. Nasionalisme jg hsl prsentuhan pendiri bngsa dgn kemodernan..

3. Para pelajar yg mendpt previlese dr pemerintah kolonial wkt itu sebenarnya bisa saja "duduk manis"..

4. Mrk tingal siap2 menjd pejabat atau "pangreh praja" dlm struktur birokrasi pemerintahan kolonial..

5. Tp mrk malah melakukan "bunuh diri kelas".. Pendidikan yg mrk terima malah memercikan pencerahan..

6. Mrk memilih meninggalkan kenikmatan jaminan masa depan & memperjuangkan gagasan kemerdekaan yg sebenarnya belum jelas..

7. Krn itu, pendidikan adlh bagian tak terpisahkan dr nasionalisme Indonesia.. Tdk ada Indonesia jk tdk ada pencerahan dr pendidikan..

8. Kini, kita bertanggung jawab memajukan pendidikan sbg bagian tanggung jawab kebangsaan kita..

9. Kita perlu memikirkan model baru pendidikan nasional sbg sarana pencerahan bangsa..

10. Dlm bbrp kesempatan saya menekankan pentingnya orientasi yg jelas dlm 2 tahap pendidikan: dasar-menengah dan tinggi..

11. Pendidikan dasar harus berorientasi membangun karakter dan menanamkan tradisi belajar..

12. Ini berkaitan dgn pendidikan dasar sbg bagian dr pemenuhan hak dasar suatu bangsa..

13. Krn itu, model pendidikan dasar-menengah harus menyenangkan murid.. Yg penting belajar logika (lwt matematika), bahasa dan sains..

14. Ajaran moral, selain lwt keteledanan, juga lewat sastra & kesenian.. Murid diajak berani menyatakan pndapat..

15. Dgn memori ttg belajar yg menyenangkan, akan tertanam tradisi belajar hingga dewasa.. Apa pun profesinya kelak..

16. Pendidikan tinggi bertumpu pd 2 pilar: membangun daya saing dan pengalaman ilmu murni..

17. Jadi, ketika orang masuk perguruan tinggi, tidak ada lagi pertanyaan "mau jadi apa?" atau "mau kerja apa?"

18. Belajar filsafat sama pentingnya dgn belajar IT.. Begitu juga syariah atau akuntansi..

19. Dgn pendalaman ilmu murni dan penguatan excellence, kemajuan bangsa dpt diraih..

20. Amati.. Skrg bnyk org Korea belajar antropologi dan sosiologi di universitas2 Indonesia.. Dulu orang Amerika.. Utk apa??

21. Mereka belajar itu utk membangun daya saing bangsa mereka dlm kompetisi global..

22. Wajah Indonesia ke dpn adlh: bangsa yg suka belajar, berpikir runtut dan logis, mampu mengutarakan pndapat dgn baik..

23. Selain itu, didukung oleh pengembangan ilmu murni dan daya saing dlm kompetisi global..

24. Itulah hasil pendidikan dgn penekanan pada dua pilar tadi.. Semoga Indonesia menjd bangsa yg maju, adil dan sejahtera..

25. Kobarkan semangat Indonesia!!


Dikenal Sebagai Pedagang Jujur, Pemuda PKS ini Terpilih Jadi Wakil Rakyat

Posted: 02 May 2014 04:11 PM PDT


Aam Amarullah adalah salah satu fenomena unik dalam pesta demokrasi April 2014 lalu. Pemuda asal Garut ini didaulat menjadi calon anggota legislatif kota Cilegon, Banten, dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk dapil 3 Grogol - Pulomerak.

Setelah melalui tahapan perhitungan, Aam dipastikan maju menduduki kursi Dewan periode 2014 - 2019. Tapi siapa sangka pemuda yang mendapat kepercayaan itu ternyata berprofesi sebagai pedagang sembako di Pasar Baru Merak. Aam mengaku sudah melakoni usahanya sejak pasar Merak belum direlokasi, sekitar delapan tahun  lalu. Mulai dari kecil-kecilan, hingga memiliki auning (tempat jualan) sendiri.

Walau hanya berprofesi sebagai pedagang sembako, Aam juga memiliki kemampuan organisasi yang tak boleh dianggap sebelah mata. Hingga saat ini dirinya tercatat sebagai ketua DPC PKS Kecamatan Pulomerak, Cilegon, dan ketua Forum Silaturahmi Masyarakat Asli Garut (Asgar). Aam juga pernah memprakarsai berdirinya koperasi syariah simpan pinjam bagi pedagang pasar Merak. Koperasi ini dia dirikan sebagai bentuk keprihatinan banyaknya pedagang yang sulit memperoleh bantuan usaha lalu akhirnya meminjam ke renteneir (lintah darat).

Sejak kasus yang menimpa LHI setahun yang lalu, Aam mengaku perlu usaha keras untuk meyakinkan warga sekitar Pulomerak untuk memilih PKS lagi.

"Kita silaturahmi ke warga berkali-kali. Kita datengi warga tidak sekali dua kali," jelas Aam.

Menurut warga, Aam termasuk pribadi yang jujur dan diyakini dapat menyuarakan aspirasi rakyat kelak di dewan.

"Aam itu termasuk pedagang jujur. Kalau blusukan, Aam itu tiap hari ya pasti blusukan keluar masuk kampung dan naik turun gunung," papar Jupri, tetangga Aam.

Warga maklum nanti ketika sudah dilantik menjadi aleg DPRD, Aam akan jarang terlihat melayani pembeli di pasar karena tugas sebagai wakil rakyat. Namun Aam tidak akan meninggalkan usaha dagangnya di pasar karena masih ada istri dan keponakan yang membantu. Aam juga mempersilahkan warga menyampaikan aspirasinya termasuk sembari berbelanja di warungnya.

"Kan masih ada Istri yang jaga warung. Malah aneh kalau nanti malah sering jualan dari pada dateng rapat dewan," kelakar Aam.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar