Sabtu, 31 Mei 2014

PKS PIYUNGAN

PKS PIYUNGAN


"Timbulnya Kecurigaan Jika JKW Tak Dimintai Keterangan Oleh Kejagung"

Posted: 31 May 2014 04:12 PM PDT

Gubernur DKI dan Kepala Dinas Perhubungan (Udar Pristono)

Oleh @addeLeandro

Dlm kasus bus karat, terkait atau nggak bukankah pasti ada kesaksian Udar yg musti diklarifikasi dlm BAP? Itu bs jd syarat panggil ki joko.

Udar Pristono (Tersangka dugaan korupsi Bus Transjakarta, Kepala Dinas Perhubungan DKI) itu persis 1 tingkat dibawah ki joko. Keterangan ki joko ini menjadi sgt penting utk pembuktian kesalahan udar..

Jika ki joko tak mengetahui apapun ttg lelang, lalu kerjaan dia selama ini ngapain? Anggaran diatas 100 M bukannya jd tgg jwb ki joko?

Ki joko tak diminta keterangan sedikitpun justru aneh dan menimbulkan kecurigaan. Diminta keterangan itu bukan hal yg tercela lho..

Misalnya guru melakukan pencabulan, otomatis kepala sekula sbg penanggung jawab pasti diminta keterangan terlepas ada keterkaitan atau nggak.

Keterangan perlu diminta itu salah satunya untuk mengetahui mekanisme lelang proyek tersebut. Ki joko pasti tau gmn proses resminya tho?

Andai diminta keterangan saja tak dilakukan, patut diduga ada tikus2 sakti yg berupaya melokalisir kasus bus karat ini.

Ada anak kecil di SD Makasar Jakarta Timur brantem sampe terbunuhpun kepala sekolah yg tak tau menahu dipecat tuh.. mosok ki joko mau lepas tgn gitu aja? (baca: Jokowi Perintahkan Kepsek SDN Makassar 09 Dipecat)

Kalo sy kejagung, sy akan panggil ki joko untuk sekedar konfrontir mekanisme lelang apa betul seperti yg Udar katakan? Kok tak dilakukan?

Mau ki joko kek.. prabowo kek.. tikus kek!!! Sekedar dipanggil untuk diminta keterangan ya bukan hal tabu dan jangan dicap mrk terlibat!!

Lagian KPK yg biasanya dohot sama kasus di proyek2 trilyunan gini skrg mendadak kalah gesit sama jagung!! Memble sih bos2 di KPK..

Ki joko sbg penanggung jawab anggaran itu mutlak terkait dgn kasus ini. Apakah dia terlibat atau nggak, itu soal lain yg perlu dibuktikan.


*http://chirpstory.com/li/209939


"Pemimpin dan Isi Pikiran"

Posted: 31 May 2014 03:46 PM PDT


Oleh Zulfi Akmal

Seorang teman diskusi bertanya: Bang, pemimpin yang bagaimana yang akan kita pilih?

Saya menjawab: Tentu saja pemimpin yang punya program yang jelas, punya visi-misi yang transparan, mudah dipahami dan masuk akal, serta.........berdiri di atas kaki sendiri. Bukan dikendalikan orang lain bagaikan wayang.

Teman: Bagaimana kalau itu hanya janji-janji manisnya saja, nanti pas jadi presiden dia khianat, atau tidak bertindak sesuai yang dia katakan sebelumnya?

Saya: Kalau yang punya program jelas saja belum bisa kita yakini komitmennya, lalu bagaimana pula kita akan meyakini calon pemimpin yang ga' punya program yang jelas, yang ga' mikir? Apalagi digerakkan pakai remot kontrol bagaikan robot bikinan Jepang.

Mau diajak kemana kita ini? Mau dijadikan apa negara ini? Apa bisa negara ini diurus bagai anak-anak main masak-masak?

Biasanya orang yang bisa memaparkan isi pikirannya dengan jelas dan gamlang, itu artinya pikiran tersebut sudah betul-betul mendarah daging dan menyatu dengan jiwanya. Yang sudah menjadi mimpi-mimpinya semenjak lama. Bukan hasil perenungan sesaat, bisikan dari orang lain, apalagi igauan di siang bolong.

Teman: Oooo...begitu ya bang?

Saya: Ho oh.....!!!!!

Teman: Kalau begitu saya ikut pilihan abang sajalah.

Saya: 'Ala bashirah ya (atas pengetahuan, pemahaman dan kemauan sendiri), bukan berdasarkan tiru-tiruan, mentang-mentang saya senior kamu.

Teman: Tentu saja lah bang....!!!

Saya: Mantap kamu!!!


Pernah Sukses Menangkan SBY, Kali Ini LIRA "Garap" Prabowo

Posted: 31 May 2014 01:57 AM PDT


JAKARTA — Presiden Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Jusuf Rizal yakin akan mendulang kesuksesan setelah sebelumnya memenangkan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono pada Pemilu 2004 dan 2009. Kali ini, melalui Rumah Relawan Prabowo-Hatta, Jusuf yakin bahwa Prabowo juga akan menjadi orang nomor satu di Indonesia. Menurut Jusuf, Prabowo memiliki karakter seperti SBY.

"Karakter Prabowo ini sama dengan SBY. Sama-sama tegas. Saya yakin Prabowo bisa melanjutkan kerja SBY," ujar Jusuf di sela peluncuran Rumah Relawan Prabowo-Hatta di Jakarta, Jumat (30/5/2014).

Jusuf mengatakan, LIRA membantu mengerahkan dukungan untuk pemenangan SBY pada Pemilu 2004 dengan Blora Center. Pada 2009, LIRA membentuk President Center untuk kembali memenangkan SBY dengan target suara 46 persen.

"Sekarang target gerakan 70 persen menang Prabowo-Hatta. Kita jadikan jaringan ini sebagai ujung tombak," kata Jusuf.

Jusuf menyebutkan beberapa langkah pemenangan yang akan dilakukan LIRA, antara lain dengan menjawab kampanye-kampanye hitam yang menyerang Prabowo-Hatta dan melakukan kampanye politik dari pintu ke pintu oleh tim yang dinamakan Laskar Soekarno Muda. (KOMPAS)

Militan, Kader PKS Jadi Saksi TPS Pasangan Prabowo-Hatta

Posted: 31 May 2014 01:53 AM PDT


Tim pemenangan pasangan Prabowo-Hatta mempercayakan urusan saksi dan pengamanan suara di tempat pemungutan suara (TPS) ke Partai Keadilan Sejahtera.

"Kita fokus pada PKS sebagai saksi," kata Ketua Partai Gerindra Sumatera Utara Gus Irawan Pasaribu usai rapat koordinasi teknis Partai Gerindra Kota Medan di Medan, Sabtu (31/5).

Kepercayaan itu merupakan hasil kesepakatan secara nasional dari peserta koalisi pendukung Prabowo-Hatta yang terdiri Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Bulang Bintang (PBB), dan Partai Amanat Nasional (PAN).

"Di daerah, tinggal menjalankan (kesepakatan itu)," kata caleg DPR terpilih dari Sumatra Utara tersebut.

Menurut Gus Irawan, kepercayaan itu muncul karena harus diakui secara jujur militansi saksi PKS lebih baik lantaran memiliki sikap disiplin dan disiapkan sejak awal. Bukti militansi dan tingkat disiplin saksi PKS itu dapat terlihat dari fenomena banyaknya peserta Pileg 2014, yang mencari data tentang hasil suara ke saksi parpol tersebut.

"Kalau orang kehilangan atau tidak mendapatkan data, mencarinya ke PKS," katanya.

Kepercayaan kepada PKS untuk mengurusi saksi di TPS tersebut memberikan pengaruh yang positif dalam upaya menjaga hasil suara yang akan diraih pasangan Prabowo-Hatta.

"Tinggal bilang, hei ini ada pengawal kita yang sangat solid," kata mantan direktur utama PT Bank Sumut itu. (ROL)


Prabowo akan tindak tegas negara pengganggu kedaulatan Indonesia

Posted: 30 May 2014 06:00 PM PDT


Negara Malaysia diduga melakukan pembangunan mercusuar yang dibangun di wilayah perairan Tanjung Datok, Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, perbatasan Kalimantan Barat. Bila hal itu terbukti, negara tetangga itu dianggap melecehkan kedaulatan Indonesia.

Menanggapi hal itu, calon presiden Prabowo Subianto menyatakan kedaulatan bangsa merupakan tugas utama negara dengan seluruh komponen bangsa.

"Sikap dan semangat rakyat Indonesia tegas. Sangat jelas. Kami akan mempertahankan kedaulatan bangsa dan negara dengan tidak ragu-ragu," tegas Prabowo di bilangan Tanah Abang, Jakarta, Jumat (30/5) malam..

Selain itu, mantan Danjen Kopassus tersebut juga berharap pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mampu mengambil langkah strategis untuk menyelesaikan persoalan tersebut.

"Saya kira kita ingin selalu bersahabat dengan semua bangsa. Terutama tetangga kita. Saya percaya. Bahwa hal ini bisa diselesaikan dengan baik. Oleh pemerintah sekarang," ungkapnya.

Seperti diketahui, Panglima TNI Jendral Moeldoko mengaku pihaknya masih melakukan pengecekan lebih detail terkait pembangunan mercusuar yang dibangun Malaysia di wilayah perairan Tanjung Datok, Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, perbatasan Kalimantan Barat.

Jika TNI Angkatan Laut menemukan bukti bahwa Malaysia mendirikan pembangunan tersebut di wilayah Indonesia, maka pihaknya akan melayangkan surat protes.

"Kapal yang saat ini sedang operasi di Natuna sedang kita geser satu kapal tempur untuk lihat situasi. Kalau masuk wilayah abu-abu akan kita protes, tidak boleh ada kegiatan apa pun di sana. Sekarang ini sedang dicek," kata Moeldoko usai acara 'Peran Perguruan Tinggi Dalam Memelihara Pertahanan dan Ketahanan kepada wartawan di Balai Sidang Kampus UI, Depok, Jawa Barat, Selasa (20/5).

Pemerintah Malaysia diduga telah melakukan aktivitas pembangunan mercusuar di kawasan perairan Indonesia tepatnya titik koordinat 02.05.053 N-109.38.370 E Bujur Timur, atau sekitar 900 meter di depan patok SRTP 1 (patok 01) di Tanjung Datu Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas, perbatasan Kalimantan Barat.

Pembangunan ini diketahui oleh petugas navigasi perhubungan laut. Mereka memergoki kapal-kapal Malaysia yang akan menuju perairan di mana mercusuar akan dibangun. Kemungkinan, pembangunan mercusuar tersebut telah melanggar batas wilayah Indonesia. Hingga saat ini, Malaysia dan Indonesia belum menyepakati wilayah perbatasan negara untuk kawasan perairan di wilayah tersebut. (merdeka)


Gubernur Made Mangku Pastika Pimpin Kampanye Prabowo di Bali

Posted: 30 May 2014 05:27 PM PDT


Denpasar - Tim Kampanye Prabawo-Hatta di pusat menunjuk Gubernur Bali Made Mangku Pastika dan Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta sebagai Ketua Tim Kampanye Prabowo-Hatta di wilayah Bali.

"Hasil rapat tim pusat, tim kampanye Prabowo-Hatta di Bali diharapkan dipimpin Pak Gubernur (Mangku Pastika) atau Pak Wagub (Ketut Sudikerta)," kata Koordinator Wilayah (Korwil) DPP Golkar Bali, NTB dan NTT Gede Sumarjaya Linggih, Jumat (30/5/2014).

Pengusaha yang biasa disapa Demer ini mengaku di sejumlah daerah di luar Bali, banyak kepala daerah baik gubernur, bupati maupun walikota yang menjadi Ketua Tim Kampanye Prabowo-Hatta di daerah masing-masing. Seperti, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) dan sejumlah bupati/walikota di Jawa Barat.

"Tidak ada masalah kalaupun Gubernur Pastika atau Wagub Sudikerta menjadi Ketua Tim Kampanye Prabowo-Hatta wilayah Bali," jelasnya.

Menurut Demer, alasan dipilihnya Gubernur Pastika atau Wagub Sudikerta menjadi Ketua Tim Kampanye Prabowo-Hatta mengingat ketokohannya di Bali. Di samping, kata Demer, keduanya mampu menggerakkan dan mengarahkan masyarakat untuk memilih pasangan Prabowo-Hatta.

"Ini karena ketokohan mereka. Kami lihat di daerah lain banyak gubernur juga menjadi ketua tim," tegasnya.

Sebagaimana diketahui, Gubernur Pastika merupakan anggota Dewan Pembina DPP Partai Demokrat dan Wagub Sudikerta merupakan Ketua DPD I Golkar Provinsi Bali. Keduanya saat Pilgub Bali 2013 lalu diusung koalisi Golkar, Demokrat, Gerindra dan partai lainnya.

Sementara dalam perhelatan pilpres ini, pasangan Prabowo-Hatta diusung koalisi Merah Putih yakni partai Gerindra, Golkar, PAN (Partai Amanat Nasional), PPP (Partai Persatuan Pembangunan), PKS (Partai Keadilan Sejahtera) dan PBB (Partai Bulan Bintang).[ris/inilah]


Jumat di Sunda Kelapa, Jokowi Disuguhi Khatib “Pentingnya Amanah”

Posted: 30 May 2014 05:29 PM PDT

Suasana Masjid Sunda Kelapa selepas Shalat Jumat (ms.doc)

Oleh Abdul Munir Sara*

Seperti biasa, aktivitas Mingguan saya, shalat jumat di Masjid Sunda Kelapa. Kesukaan saya di Masjid samping istana wapres itu, karena khatibnya berkualitas, dan imamnya rata-rata masih muda dan penghafal Al quran.

Selain itu, menikmati kuliner di plaza masjid selepas jumat, juga fardhu 'ain sejak menginjakkan kaki di Jakarta. Tentu karena sate Padang-nya pedas menggoda dan soto Lamongan yang gurihnya menyengat lidah.

Hari ini, Jumat, (30/5/14) begitu panas. Melewati kawasan Matraman seperti dipanggang saja. Sedikit terburu-buru, akhirnya sampai juga di masjid Sunda Kelapa.

Jamaah di masjid padat merayap. Penuh hingga lapangan tenis. Taman masjid pun dipadati jamaah. Saya nyaris tak ada tempat duduk. Terpaksa selonjor saja di pojok pintu ruang bawah. Duduk berdesak-desakan dintara ribuan jamaah. Untungnya masjid Sunda Kelapa punya AC sentral, jadi panas dari luar tadi ditepis menjadi adem.

Seperti biasa, sebelum khatib ke mimbar, ada beberapa pengumuman yang disampaikan pengurus (ta'mir) masjid. Dan spesialnya dalam pengumuman itu, Jokowi hendak bersilaturahim dengan jamaah masjid ba'da shalat Jumat.

Ketika nama Jokowi disebut, tak ada yang gubris, semua orang khusyuk shalat sunnah dan membaca Al quran atau wirit. Saya bahkan penasaran memandang wajah setiap jamaah yang ada, kok tak seheboh yang dikira. Biasanya tempat yang dikunjungi, sorak suara menggemuruh, tak peduli itu masjid. Atau ada teriakan shalawat dan takbir mengiringi Jokowi.

Bahkan seorang pegawai Bappenas (terlihat dari ID Card) di samping saya celetuk ketika nama Jokowi disebut pengurus masjid; "Jokowi ga ngaruh". Mungkin jamaah ini orang jawa. Ujung katanya medok. Jamaah lainnya juga sama, bahkan ada pak Haji di samping juga berseloroh "emang Jokowi hebat apa?". Beginilah. Yang jelas saya tak tahu haluan politik dua jamaah yang ketus itu.

Jokowi duduk di baris shaf pertama. Persis dekat mihrab. Ketika khatib naik mimbar, ia memegang dagu, dua bola matanya bergerak ke arah khatib. Di samping Jokowi ada Aksa Mahmud (adik Ipar Jusuf Kalla; Cawapres Jokowi). Aksa ketua ta'mir masjid Sunda Kelapa. Tak mengerti apa kahidaran Jokowi itu atas undangan Aksa.

Tema khutbah jumat ini menimpuk Jokowi. Khatib menyampaikan dengan tajam soal "amanah". Contohnya pun diintrodusir dengan seorang pejabat yang tak amanah atau meninggalkan jabatannya, demi jabatan lain yang lebih tinggi atau; meminjam istilah khatib serakah.

Kata khatib, pemimpin dengan model ini, hanya menghasilkan kehancuran. Ceramah khatib itu bertemali dengan pernyataan JK waktu lalu, bahwa kalau Jokowi jadi presiden "Bisa rusak negara ini". Mungkin ada hubungannya.

Dari layar LCD, kening Jokowi kerut memerah. Ceramah itu menghujam batinya. Ia terkoyak dengan soal amanah memimpin Jakarta. Bukan cuma saya yang mengira, disaat menuju tempat titipan sandal, bisik-bisik suara mengemuka, salah satu jamaah bilang, "cerama tadi kena Jokowi…sudah betul ceramah tadi."

Selepas jumat Jokowi hendak turun menghampiri jamaah. Hanya 10 hingga 20 orang yang mendatanginya dan bersalaman.

Ia menuruni anak tangga dengan gesture tubuh tak cerah. Senyumnya pudar. Pesonanya tak nampak. Rupanya ceramah khatib tadi memanggang batinnya. Mungkin juga kecewa dengan Aksa Mahmud yang mengerjainya.

Karena sepi dan ditinggal pergi Jamaah, Jokowi terpaksa masuk ke ruang sekretariat Masjid. Akibat jamaah yang sepi, pengurus masjid berulang-ulang menyampaikan pengumuman. Tapi tak ada yang peduli.

Jamaah Jumat sibuk dengan diskusi-diskusi kecil di pojok masjid, dan lebih tertarik dengan tawaran aneka makanan yang ada di plaza masjid. Saya yang dari tadi penasaran menunggu acara itu, pun jenuh dan pergi karena kelamaan.

Tak berapa lama, Jokowi pun kabur dari Masjid Sunda Kelapa. Tak ada yang peduli. Hanya beberapa wartawan yang memotretnya dari luar masjid. Mungkin untuk pencitraan. []

*sumber: http://polhukam.kompasiana.com/polhukam/1970/01/01/jumat-di-sunda-kelapa-jokowi-dusuguhi-kahtib-pentingnya-amanah-655689.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar