PKS PIYUNGAN |
- Ketua PBNU Dukung Prabowo, Kok Bukan Jokowi? Ini Alasannya
- Bangkrut, Hidup Mike Tyson Lebih Menyenangkan
- Prabowo Temui Anis Matta, PKS Minta Cawapres Dibahas Bersama
- Mensyukuri Nikmat Waktu
Ketua PBNU Dukung Prabowo, Kok Bukan Jokowi? Ini Alasannya Posted: 15 May 2014 08:37 PM PDT JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Said Agil Siradj mengaku secara pribadi dirinya mendukung pencalonan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai presiden. Namun, ia menegaskan bahwa warga NU bebas memilih siapa pun calon pemimpinnya. "Warga NU bebas memilih siapa saja sebagai capres, tapi secara pribadi saya mendukung Prabowo Subianto sebagai capres yang akan bertarung nanti ," ujar Said dalam keterangan tertulis di Jakarta, seperti dikutip dari Antara. Menurut dia, Prabowo mempunyai sikap tegas, berani, dan berwibawa untuk memajukan dan membangun Indonesia ke arah yang lebih baik lagi. "Prabowo adalah sosok pemimpin tegas yang memikirkan rakyat kecil antara lain petani, buruh, nelayan dan sebagainya" ujar dia. Indonesia, kata dia, juga harus berdaulat secara ekonomi, politik serta budaya. Jadi bukan hanya secara geografis saja. "Jangan sampai bangsa Indonesia dikangkangi oleh para investor. Karena itu Indonesia butuh pemimpin yang berani sehingga dapat berdaulat secara ekonomi," kata Said. Selain itu, lanjutnya, siapapun pemimpin yang terpilih kelak harus selektif dan tidak boros dalam menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). "APBN digunakan untuk kepentingan rakyat Indonesia dan Pilpres harus berjalan secara damai karena itu bagian dari proses demokrasi," ujar dia. Pencapresan Prabowo rencananya akan didukung oleh PAN, PPP dan PKS. Gerindra belum memutuskan siapa bakal calon wakil presiden yang akan mendampingi Prabowo. Hanya, PAN mengusulkan Hatta Rajasa sebagai cawapres bagi Prabowo. Hatta juga sudah mengundurkan diri sebagai Menteri Koordinator bidang Perekonomian. (KOMPAS) |
Bangkrut, Hidup Mike Tyson Lebih Menyenangkan Posted: 15 May 2014 06:00 PM PDT Mantan juara dunia tinju kelas berat, Mike Tyson, mengatakan kehidupannya jauh lebih baik saat ini. Padahal, mantan petinju yang dijuluki "Si Leher Beton" itu mengaku sudah bangkrut. Hal tersebut diungkapkan aktor Hollywood yang juga sahabat Tyson, Jamie Foxx. Seperti dikutip dari ABC News, pemeran film "Ray" dan "Django Unchained" itu mengaku sempat berbincang dengan Tyson di Miami, Amerika Serikat. Foxx mengatakan kehidupan Tyson jauh lebih baik saat ini. "Kami bertemu dan saya bertanya mengenai kabarnya. Dia bilang, 'Saya senang. Semuanya berkat Allah, teman. Saya tidak punya uang, jadi saya senang. Tidak ada orang yang menginginkan sesuatu dari saya'," ujar Foxx menirukan pernyataan Tyson. Foxx mengaku sedih ketika Tyson mengatakan telah bangkrut. Pasalnya, mantan petinju yang punya rekor bertanding 50 menang (40 menang KO), 6 kalah dan 2 no contest itu adalah petinju idola Foxx. "Saya bertanya, 'Maksud kamu apa?'. Dan dia bilang, 'Ketika saya punya uang, saya melakukan hal-hal yang buruk, dan semua orang selalu berharap dari saya. Padahal, yang saya inginkan hanyalah tetap dicintai'," ujar Foxx. Dalam pertemuan tersebut, Foxx juga meminta izin kepada Tyson untuk membuat film perjalanan hidup petinju kelahiran Brooklyn, New York, tersebut. "Saya punya kesempatan berteman ketika Tyson masih sukses, dan hingga kini dalam situasi sulit. Saya bilang ke Tyson ingin membuat film mengenai kehidupannya. Menurut saya itu akan menjadi cerita yang luar biasa," ujar Foxx. (one/vivanews) |
Prabowo Temui Anis Matta, PKS Minta Cawapres Dibahas Bersama Posted: 15 May 2014 04:56 PM PDT Jakarta - Capres Partai Gerindra Prabowo Subianto menemui Presiden PKS Anis Matta di Kantor DPP PKS, Jl TB Simatupang, Jakarta Selatan, kemarin siang, pukul 14.00 WIB. PKS menyampaikan ke Prabowo agar pembahasan keputusan cawapres ditetapkan melalui pembahasan bersama. "Kan Pak Hatta Rajasa (Ketua Umum PAN) ingin diajukan menjadi cawapres. Sesuai dengan kesepakatan awal, pembahasan cawapres ataupun kementerian dibahas secara transparan dan terbuka bersama dengan semua mitra koalisi," tutur Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera kepada detikcom, Kamis (15/5/2014). Pembahasan soal cawapres dinilai PKS memang perlu dibahas bersama dulu dengan seluruh anggota koalisi. Mardani juga merujuk pada sikap yang ditunjukkan PPP bereaksi atas menguatnya isu Hatta Rajasa menjadi cawapres Prabowo. "Kita sih berharap sesuai kesepakatan awal semuanya dibahas bersama. Karena kemarin PPP juga sudah memberikan catatan," ujar Mardani. Sebelumnya, Ketua DPP PPP Habil Marati menyatakan sikap tak terima jika Hatta dideklarasikan sebagai cawapres Prabowo. Seharusnya, Gerindra duduk bersama dahulu sebelum menentukan cawapres. Prabowo sendiri sebenarnya belum mengumumkan siapa sesungguhnya cawapres dia meski belakangan kabar menguat Hatta-lah yang akan menjadi cawapresnya. "Jadi memaknai koalisi tanpa syarat, jangan diartikan kita nggak berhak sama sekali membicarakan power sharing," kata Habil Marati dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Rabu (14/5/2014). Sementara itu Wakil Ketua Umum Gerindra, Edi Prabowo, yang mendampingi Prabowo dalam pertemuan itu menyatakan hasil pembahasan koalisi dengan PKS sudah mendekati final. "Biasa kan mempertajam rencana pembicaraan kita. Lusa kita akan bertemu lagi. Insya Allah sudah 99,99%," ujar Edi pada wartawan. (detik/pkssumut/abuhuz) |
Posted: 15 May 2014 04:29 PM PDT Oleh Aa Gym Segala puji milik Allah Swt. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Rasulullah Saw. "Demi waktu, sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan saling nasehat-menasehati dalam menetapi kebenaran dan nasehat-menasehati dalam menetapi kesabaran." (QS. AI 'Ashr [103]:1-3). Saudaraku, waktu adalah karunia yang sangat berharga. Betapa pentingnya waktu hingga Allah Swt. bersumpah dalam AI Quran, "Wal 'Ashri (Demi waktu)", "Wadh Dhuha (Demi waktu dhuha)", "Wal Lail (Demi waktu malam)". Waktu adalah modal yang sangat besar untuk hidup kita. Setiap orang di dunia ini mendapatkan modal yang sama yaitu 24 jam sehari, 168 jam seminggu, 672 jam sebulan, dan seterusnya. Akan tetapi, mengapa kemudian ada orang yang sukses dan ada yang tertinggal, ada yang beruntung ada dan ada yang merugi? Mari kita simak keteladanan yang ditunjukkan oleh suri teladan kita Rasulullah Saw., para sahabat dan generasi setelahnya. Rasulullah Saw. dalam tempo 23 tahun mampu membawa Islam menjadi peradaban besar di dunia, hingga sekarang dan masa yang akan datang. Insya Allah. Beliau juga mengikuti 80 peperangan dalam kurun waktu 10 tahun dalam rangka membela Islam. Dalam waktu-waktu tersebut beliau juga sukses memberikan contoh bagaimana menyayangi sesama dan menjadi pemimpin yang adil lagi bijaksana. Zaid bin Tsabit ra. bisa menguasai bahasa Parsi hanya dalam waktu dua bulan saja. Kemudian beliau dipercaya sebagai sekretaris Rasulullah Saw. dan penghimpun ayat-ayat Al Quran dalam sebuah mushaf. Sedangkan Abu Hurairah ra. masuk Islam dalam usia 60 tahun, dan ketika wafat di usia 80 tahun beliau telah menghafal 5.374 hadits secara akurat. Beliau adalah sahabat yang paling banyak menghafal hadits. Masih banyak contoh-contoh lainnya selain ketiga contoh tersebut di atas, contoh-contoh yang memperlihatkan bagaimana seseorang memanfaatkan waktunya sebaik mungkin. Sehingga tak heran jika dalam kehidupan sehari-hari kita melihat ada orang yang sukses dalam bisnisnya, ada juga yang tidak. Ada yang berprestasi di sekolahnya, ada juga yang tidak. Ada yang mampu menambah hafalan surat-surat dalam Al Quran, dan ada yang tetap saja malah berkurang karena lupa. Mengapa hal itu terjadi? Tiada lain adalah karena waktu yang dimiliki manusia itu sama, namun cara menggunakannya yang berbeda. Ada yang menggunakannya sebaik mungkin. Ini adalah wujud rasa syukur atas nikmat waktu yang diberikan Allah Swt. Ada juga yang menggunakan waktu seenaknya saja, dan ini adalah wujud dari mengkufuri nikmat waktu. Sedangkan barangsiapa yang mengkufuri nikmat Allah, maka ia sama saja dengan mencelakai dirinya sendiri. Karena Allah Swt. berfirman, "Sesungguhnya jika kalian bersyukur, pasti kami akan menambah nikmat kepada kalian. Dan jika kalian mengingkari nikmat-Ku, maka sesungguhnya adzab-Ku amat pedih." (QS. Ibrahim [14]: 7). Sedangkan Rasulullah Saw sudah mengingatkan kita bahwa nikmat waktu ini seringkali dilupakan oleh manusia. Dalam haditsnya beliau bersabda, "Dua kenikmatan yang sering dilalaikan oleh sebagian besar manusia adalah nikmat sehat dan nikmat waktu luang". (HR. Bukhari dan Ibnu Majah). Orang yang memanfaatkan waktu sebaik mungkin akan beruntung baik di dunia maupun di akhirat. Mengapa? Bayangkan, jika dalam perlombaan balap sepeda, si X berhasil mengayuh dua putaran setiap detik, sedangkan si Y satu putaran setiap detik. Maka, dengan meyakinkan si X yang akan menjadi juara, karena pada detik yang sama ia dapat berbuat lebih banyak daripada si Y. Ini baru dalam urusan dunia. Bayangkan juga jika si X senantiasa menunaikan shalat di awal waktu, tidak ketinggalan ia menunaikan juga shalat sunnah dan tilawah. Ia juga menyempatkan diri menunaikan dhuha di waktu pagi dan tahajud di malam hari. Ia pun tetap bekerja normal sebagaimana manusia lainnya. Sedangkan si Y berleha-leha. Lebih banyak santai, belanja, nonton dan ngobrol tak karuan. Manakah yang akan beruntung di akhirat kelak? Tentulah si X. Kerugian orang-orang yang lalai akan semakin bertambah karena waktu yang telah ia lewati tidak akan pernah kembali. Orang yang beruntung akan sangat bersyukur, dan orang yang rugi akan sangat menyesal. Sedangkan penyesalan tak akan mengubah keadaan. Oleh karena itulah Rasulullah Saw. bersabda, "Manfaatkan lima perkara sebelum lima perkara, [1] Waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu, [2] Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu, [3] Masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu, [4] Waktu luangmu sebelum datang waktu sibukmu, [5] Hidupmu sebelum datang kematianmu." (HR. Al Hakim). Saudaraku,mari kita tafakuri hal ini. Renungkanlah bagaimana waktu yang sudah kita lalui. Sudahkah kita mengisinya dengan hal-hal bermanfaat sebagai wujud syukur kita kepada Allah Swt.? Ataukah malah sebaliknya, berlalu begitu saja secara sia-sia? Renungkanlah dan waktu saat ini dan yang akan datang dengan mengkuatkan tekad bahwa kita akan mengisinya dengan hal-hal yang akan semakin mendekatkan diri kita kepada Allah Swt. Semoga kita tergolong orang-orang yang beruntung di dunia, juga di akhirat. Amiin ya Rabbal 'Alamin.[*] *sumber: inilah |
You are subscribed to email updates from PKS PIYUNGAN To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar