Selasa, 20 Mei 2014

PKS PIYUNGAN

PKS PIYUNGAN


Ini Kelebihan Prabowo-Hatta Dibanding Jokowi-JK

Posted: 20 May 2014 04:33 AM PDT


Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dianggap lebih cerdas dibanding dengan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Pernyataan tersebut dikemukakan peneliti Lingkaran Survei Indonesia Adjie Alfarabi ketika dihubungi VIVAnews, Selasa 20 Mei 2014.

"Prabowo juga dinilai publik lebih tegas dari Jokowi," katanya.

Menurut Adjie selain lebih cerdas dan tegas, Prabowo-Hatta juga dinilai publik lebih memiliki pengalaman di pemerintahan. Adjie mengatakan minimnya pengalaman Prabowo di pemerintahan dapat ditutupi oleh Hatta yang memiliki pengalaman sebagai menteri selama lebih dari 10 tahun.

Terakhir, Hatta menjabat sebagai Menteri Koordinator Perekonomian di Kabinet Indonesia Bersatu jilid II sebelum mengundurkan diri. Sebelum menjadi Menko, Hatta sebelumnya juga pernah menjabat sebagai Menteri Perhubungan dan Menteri Sekretaris Negara. Pada era Presiden Abdurrahman Wahid, Hatta juga pernah menjadi Menteri Riset dan Teknologi.

"Hatta dengan pengalamannya di birokrasi sebagai menteri akan mampu menutupi kekurangan Prabowo," ujarnya.

Namun seperti pasangan Jokowi-JK, pasangan Prabowo-Hatta juga harus gencar melakukan sosialisasi ke publik. Menurut Adjie paket kedua pasangan capres-cawapres belum dikenal oleh publik. Elektabilitas cawapres menurut Adjie juga belum mampu mendongkrak elektabilitas capres.

Pasangan Jokowi JK diusung oleh empat partai politik yaitu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai NasDem, Partai Kebangkitan Bangsa dan Partai Hati Nurani Rakyat. Koalisi keempat partai melampaui syarat pengajuan pasangan capres-cawapres sebesar 25 persen suara nasional yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum.

Perolehan suara PDIP pada pemilu legislatif lalu sebesar 23.681.471 (18,95 persen), Partai Nasdem sebesar 8.402.812 (6,72 persen), PKB sebesar 11.298.957 (9,04 persen) dan Hanura sebesar 6.579.498 (5,26 persen).

Pasangan Prabowo-Hatta didukung oleh enam partai politik dan juga melampui syarat yang diajukan KPU. Pada pemilu legislatif lalu Partai Gerindra berhasil meraih 14.760.371 (11,81 persen). PAN meraih 9.481.621 (7,59 persen), PKS meraih 8.480.204 (6,79 persen), PPP memperoleh 8.157.488 (6,53 persen).

Sementara PBB meraih 1.825.750 (1,46 persen) dan dinyatakan tidak berhasil melampaui ambang batas pemilu atau electoralthreshold. Partai Golkar berhasil meraih posisi kedua ada pemilu lalu di bawah PDIP. Partai Golkar berhasil meraih 18.432.312 (14,75 persen).

*sumber: vivanews

POLLING MEDIA: Prabowo-Hatta 68,2%, Jokowi-JK 29,3%

Posted: 20 May 2014 03:10 AM PDT


Setelah resmi pendaftaran calon presiden dan wakil presiden di KPU yang diikuti oleh dua pasang calon Joko Widodo-Jusuf Kalla dan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, berbagai media mulai melakukan POLLING untuk mengetahui kecenderungan pilihan masyarakat.

Salah satu media online yang mengadakan Polling adalah Rakyat Merdeka OnLine (rmol.co). Dari hasil Polling sampai ditulisnya liputan ini (Selasa, 20/5/2014 pukul 17.00 WIB), pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa unggul jauh dari Joko Widodo-Jusuf Kalla. Prabowo Subianto-Hatta Rajasa meraih suara 68,2% sedang Joko Widodo-Jusuf Kalla meraih 29,3%, sisanya 2,5% memilih Golput.


Anda bisa mengikuti Polling tersebut dengan meng-Klik link ini: http://www.rmol.co/polling.php


Resmi Daftar ke KPU, Aa Gym Doakan Prabowo-Hatta

Posted: 20 May 2014 02:51 AM PDT


JAKARTA - Pasangan bakal calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa resmi mendaftarkan diri sebagai peserta Pemilu Presiden (Pilpres) 2014 ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), Selasa (20/5/2014).

Sebelum mendaftar ke KPU, Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa bersama para pimpinan parpol pendukung dan tokoh masyarakat menuju Masjid Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat. Mereka mengawali dengan sholat berjama'ah yang diimami Menteri Agama, Suryadharma Ali.

Pada kesempatan itu, Ustaz kondang Abdullah Gymnastiar didaulat untuk mengisi tausiah di depan pasangan capres-cawapres tersebut. Pria yang dikenal dengan nama AA Gym ini berharap pasangan yang diusung Partai Gerindra, PAN, PPP, PKS dan Golkar ini akan memperjuangkan nilai-nilai kebaikan.

"Mudah-mudahan poros ini Fastabiqul Khairat. Poros yang bukan hanya yang baik tapi poros yang berlomba-lomba yang berbuat baik, itulah yang wajar," harap AA Gym.

Sebagai manusia, AA Gym mengingatkan semua manusia sudah ditakdirkan untuk meninggalkan dunia fana. Tapi tak akan meninggalkan catatan-catatan kebaikan yang dilakukannya semasa hidup.

"Kita sama-sama akan mati. Dan mudah-mudahan catatan kebaikan kita yang kita berikan, tidak penting apa yang diberikan tetapi yang kita lakukan buat kebaikan," lanjutnya.

Sebelum mengakhiri ceramah, AA Gym juga mendoakan agar poros Prabowo-Hatta dapat membawa manfaat bagi negara.

"Mudah-mudahan pasangan ini membawa perbaikan dan perubahan. Membawa kebaikan bagi bangsa kami, lindungi dari kejahatan, robbana atina fiddunya hasanah wafil akhirati hasanah waqina adzabannar," tutup AA Gym.

*dari berbagai sumber


Prabowo dan Jokowi, Catatan Kecil Wartawan

Posted: 20 May 2014 02:31 AM PDT


Nanik S Deyang (Seorang wartawan peliput deklarasi Prabowo Hatta dan Jokowi JK) Senin, 19 mei 2014


"MINUS MORAL"

Kebetulan Allah SWT selalu menempatkan saya di saat-saat terakhir bagaimana seorang akan dinaikkan derajatnya oleh SWT menjadi pemimpin.

Dua tahun lalu, saya sakit perut karena hanya kurang dari 2 x24 jam Jokowi belum dapat restu dari Bu Mega. Bukan hanya Jokowi yg senewen, Prabowo sebagai orang yg ngotot Jokowi jadi Gubernur DKI juga senewen. Untuk keempat kalinya Prabowo menghadap Bu Mega, hingga akhirnya Bu Mega mau merestui Jokowi sebagai Cagub. Kenapa alot karena Bu Mega sudah memberi persetujuan bahawa PDIP mendukung Foke.

Saat bertemu terakhir antara Prabowo dan Bu Mega, Prabowo sudah nekat kalau Bu Mega tdk mengijinkan Jokowi, maka Prabowo akan "meminjam" Jokowi saja (tidak mencabut dari PDIP), dan Prabowo akan mengumpulkan partai kecil agar bisa mendaftarkan Jokowi ke KPU. Namun Bu Mega akhirnya trenyuh pada kegigihan Prabowo yg menghendaki Jokowi jadi pemimpin di Jakarta. Namun Bu Mega bilang PDIP tdk memiliki dana untuk membiayai Jokowi, maka Prabowo pun menyatakan sanggup untuk membiayai.

Ketika restu datang, persoalan muncul, yakni siapa wakil Jokowi yg tepat? Maka Prabowo yg sudah mengagumi Ahok, lantas membajak Ahok dari Golkar (karena Golkar mendukung Foke waktu itu). Prabowo sangat yakin Ahok orang bersih dan mau bekerja keras.

Saat disodorkan Ahok, Jokowi kurang sreg, bahkan dia lebih memilih Deddy Miswar. Tengah malah sebelum esok hari mendaftar di KPU, Jokowi menilpun saya soal Ahok ini. Waktu itu sy bilang…"Sudah lah terima saja dulu, dari pada milih2 ini-itu besok malah gak jadi daftar. Lagi pula Ahok ini akan bisa mendulang suara di Jakarta yg selama ini golput ," pokoknya aku yakinkan Jokowi sampai hampir satu jam, bahwa Ahok pilihan terbaik dari nama lainnya.

Hari ini saya melihat "manusia-manusia" baik ini terbelah menjadi berhadapan atau satu sama lain menjadi lawan. Saat saya melihat Prabowo menonton TV di pendopo rumah SBY, dimana di sebuah stasiun TV tengah di putar ulang liputan deklarasi Jokowi-JK ….entah kenapa air mata saya hampir jatuh.." dari samping saya lihat Prabowo menatap gambar di TV itu tanpa bicara sepatah kata pun, meski di sampingnya mulai dari Hatta Rajasa, Menteri Jero Wacik, Cicip Syarif Sutardja, Djan Faris dll berkomentar …Prabowo memilih diam…dan perlahan dia mundur di kerumunan itu..dan memilih tdk mendongakkan lagi waajhnya untuk melihat TV. Saya membayangkan betapa campur aduknya rasa di hatinya saat "anak" yg dibantu naikkan derajatnya itu kini menjadi "lawannya".

Prabowo pernah berkata, kalau toh Jokowi yg "dibesarkannya" akhirnya jadi lawan, ia pernah bilang tdk masalah. Namun yg mengecewakannya adalah sejak dilantik hingga Jokowi nyapres, ternyata Jokowi itu mengucapkan terimakasih saja tidak pada Prabowo. (saya sebetulnya pernah mengingatkan Jokowi utk bertemu Prabowo, tapi kyaknya dia cuek, dan malah mengatakan yg membuat dia jadi Gubernur itu orang banyak, bukan Prabowo saja).

Sebagai orang jawa dimana saya menjujung tinggi toto kromo mikul duwur mendem jero, saya melihat apa yg saat ini saya saksikan sungguh menyayat batin saya. Bagimana tidak? Terhadap guru saya yg menjadikan saya dan teman-teman wartawan, yaitu Alm Om Valens Doi, bukan saja saya dan kawan saya Budi, bertanggung jawab terhadap keluarganya setelah Om Valens wafat, tapi kami tiap tahun juga memberingati wafatnya beliau, sebagai ungkapan rasa terimaksih kami, bahwa kami bisa seperti sekarang karena Om Valens. Kami juga selalu mengajarkan pada anak-anak wartawan, dimana ada sebagian sempat mengenal dan sebagain tdk mengenal Om Valens untuk selalu hormat, karena beliaulah kami semua bisa membangun perusahaan di mana kami bisa mencari makan dan berkarier. Kami pasang foto Om VAlens di ruang tamu kantor kami, dan kami selalu membuat kaos bergambar alm Om, sebagai rasa cinta dan hormat kami.

Hari ini saya menyaksikan seorang calon Pemimpin Negara yang dalam pandangan saya sebagai orang Jawa atau orang Indonesia MINUS MORAL, karena jangankan dia paham dengan konsep kesantunan mikul duwur mendem jero, mengucapakan terimaksih pun ternyata tdk dilakukan terhadap orang yg sudah menjadikannya dia hebat dan populer.

Ini bisa tdk penting, tapi buat saya pribadi menjadi penting, karena buat saya seorang pemimpin itu harus memiliki keteladanan moral yg baik, dan juga memiliki hati nurani yg baik. Bila tidak? Maka yg akan dilakukan hanya mengumbar nafsu-nafsu yg ada di kepalanya dengan menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuannya.

Jujur salah satu yg membuat keputusan saya mendukung Prabowo,  karena sy melihat Prabowo lebih punya kwalitas moral yg baik. Misalnya sebiji jarak saja orang pernah melakukan kebaikan padanya itu akan diingatnya. Sebagai contoh ada sopir pribadinya yg sudah 13 tahun pensiun, karena usia, Prabowo masih menggaji sang sopir ..bukan hanya para sopir, para ajudannya mulai dia jadi komandan grup sampai jadi Pangkostrad masih diperhatikan hidupnya. Alasannya, karena Prabowo sering dibantu oleh sopir dan ajudannya.

Itulah sebabnya, sy tdk pernah habis pikir kalau ada orang yg tdk mengenal Prabowo dengan seenak perutnya menyebut Prabowo sebagi manusia fasis, kejam, maniak, kasar dll….Padahal orang yg dikatakan jahat itu, memiliki hati yg jauh lebih mulia, bahkan jauuuuuuuh sekali mulianya dibandingkan yg secara fisik disebut santun, ramah, dan merakyat itu…..

SAYA MENYAKSIKAN KEDUANYA BUKAN MEMBACA BERITA!

*sumber: Kompasiana


Aher Siap Jadi Jurkam Prabowo-Hatta

Posted: 19 May 2014 08:31 PM PDT


BANDUNG — Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang juga Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menyatakan siap jika ditugaskan menjadi juru kampanye pemenangan pasangan capres dan cawapres Prabowo - Hatta Rajasa pada Pilpres 2014.

"Ya, bakal (membantu mengampanyekan) atuh. Harus bersedia jika diminta menjadi jurkam (Prabowo-Hatta), orang dia (Prabowo-Hatta) didukung partai saya juga, kok," kata Aher di Bandung, Senin (19/5/2014).

Namun, Aher mengaku belum terima permintaan dari tim sukses Prabowo-Hatta untuk menjadi jurkam. "Ya, belum ada permintaan, kan tim suksesnya juga baru mau dibentuk," katanya.

Meski disibukkan dengan tugas-tugas sebagai Gubernur Jawa Barat, Aher bisa meluangkan waktu untuk menjadi jurkam pasangan tersebut.

"Ya, kita lihat saja nanti. Kalau kampanyenya Sabtu-Minggu, kan gak perlu cuti, dan cuti dua hari maksimal dalam hari kerja selama seminggu," katanya.

Intinya, kata Aher, ia siap memenangkan pasangan Prabowo-Hatta pada Pilpres 2014. "Pokoknya saya harus menyukseskan pasangan Prabowo-Hatta karena saya sebagai kader partai yang mendukungnya," pungkasnya.

Seperti diketahui, Aher, yang sebelumnya masuk ke kriteria cawapres untuk Prabowo, tidak jadi dipilih. Prabowo lebih memilih Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta Rajasa sebagai pendampingnya.

Meski begitu, Aher tetap legawa menerima apa yang menjadi keputusan Prabowo dan internal Partai Gerindra. Pasangan Prabowo-Hatta didukung oleh gabungan enam partai, yakni Gerindra, PKS, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Golkar, dan Partai Bulan Bintang. (KOMPAS)


JK: Belum Ada Bukti Sukses, Jokowi Belum Pantas Diusung Jadi Capres

Posted: 19 May 2014 08:07 PM PDT


JAKARTA - Joko Widodo selalu digadang-gadang sebagai sosok yang pantas maju sebagai calon presiden (capres). Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) tidak sepakat dengan usulan itu. Menurutnya, pria yang biasa disapa Jokowi itu belum pantas diusung jadi capres.

Dia menyarankan agar Jokowi konsentrasi dulu dengan pekerjaannya sebagai gubernur DKI Jakarta. "Jangan berpikir dulu jadi presiden. Karena masyarakat mendukung itu baru dalam tahap harapan, nah harapannya itu harus dibuktikan," kata JK kepada Okezone di kantor pusat Palang Merah Indonesia (PMI), Jakarta, baru-baru ini.

Selama ini, kata dia, Jokowi dihargai lalu didukung jadi calon presiden bukan karena bukti bahwa kinerjanya membangun Ibu Kota sukses. "Macet masih macet, banjir masih banjir, kumuh masih. Belum ada buktinya sukses," tegasnya.

Jika berhasil menjadi Gubernur DKI, pria kelahiran Bone itu yakin pada waktunya Jokowi akan dipercaya masyarakat untuk jadi presiden. Menurut JK, keyakinannya bukan bualan semata, tapi sudah ada bukti. Lee Myung-bak bisa jadi presiden Korea Selatan karena sukses jadi wali Kota Seoul. Contoh lainnya yakni Presiden Iran, Ahmadinejad yang sebelumnya berhasil membenahi Teheran. 

"Kalau banjir, macet, kekumuhan teratasi, perkelahian tidak ada, langsung tidak usah pakai kampanye lah. Itu terbukti bukan hanya Jokowi," ujarnya.

Mantan menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat itu mengatakan, jika Jokowi terpengaruh dengan desakan untuk jadi calon presiden, maka ketika tidak berhasil mantan walikota Solo itu akan merasakan sakit luar biasa. "Jadi sabar untuk membuktikan," ungkapnya.

"Saya yang mengajak Jokowi ke Jakarta. Saya punya harapan pada dia, kalau dia terlalu cepat bergeser banyak orang yang kecewa, nanti orang menyalahkan saya," tambahnya seraya tersenyum.

Tapi JK yakin jika Jokowi tidak akan tergoda dengan hasil survei beberapa lembaga yang menunjukkan jika elektabilitas pria bertubuh kurus itu tinggi. "Saya tidak yakin dia tergoda," pungkasnya.
(trk)

*sumber: http://news.okezone.com/read/2013/03/27/339/782050/jk-belum-ada-bukti-jokowi-sukses
( Berita 27/3/2013, anda bisa menilai sendiri sekarang...)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar