PKS PIYUNGAN |
- 6 dari 7 Fraksi DPRD Surabaya Setuju Pemberhentian Risma, Kecuali PKS
- "Gue PKS, Lo?"
- Realisasi Investasi Jabar Lampaui Target
- Bidpuan PKS Hijaz-Saudi Sosialisasikan UU Perlindungan Anak
- PKS Minta BPK Audit, Gita Jangan Menghindar Dari Tanggung Jawab
- Kembalikan Mobil Mewah, Aleg PKS ini Membuat Wawan Tertegun
- "BUTA POLITIK"
- Relawan PKS 10 Jam Berjibaku Padamkan Kebakaran di Pontianak
6 dari 7 Fraksi DPRD Surabaya Setuju Pemberhentian Risma, Kecuali PKS Posted: 12 Feb 2014 08:32 AM PST Empat kali Wali Kota Risma 'diseruduk banteng' Surabaya Merdeka.com - Tri Rismaharini pernah hendak dimakzulkan hanya karena menaikkan pajak reklame. Waktu itu, enam dari tujuh fraksi di DPRD Kota Surabaya menyetujui pemberhentian Risma dari jabatannya. Enam dari fraksi yang menyetujui itu termasuk Fraksi PDIP yang sebelumnya mengusung Risma menjadi wali kota. Sikap PDIP ini juga diikuti Fraksi PDS dan PKB, Fraksi Amanat Persatuan, Fraksi Demokrat dan Fraksi Golkar. Waktu itu, hanya Fraksi PKS yang menolak pemberhentian Tri Rismaharini. Untuk kasus ini, Risma dinilai telah melanggar undang-undang karena mengeluarkan Peraturan Wali Kota Surabaya Nomor 56 Tahun 2010 tentang Perhitungan Nilai Sewa Reklame dan Perwali Nomor 57 tentang Perhitungan Nilai Sewa Reklame Terbatas di kawasan khusus Kota Surabaya. Namun wali kota perempuan pertama di Surabaya itu beralasan pajak di kawasan khusus perlu dinaikkan agar pengusaha tidak seenaknya memasang iklan di jalan umum, dan agar kota tak menjadi belantara iklan. Dengan pajak tinggi, pemerintah berharap, pengusaha iklan beralih memasang iklan di media massa, ketimbang memasang baliho di jalan-jalan kota. *sumber: http://www.merdeka.com/politik/empat-kali-wali-kota-risma-diseruduk-banteng-surabaya/pdip-surabaya-ikut-makzulkan-risma-gara-gara-pajak-reklame.html | ||
Posted: 12 Feb 2014 01:19 AM PST | ||
Realisasi Investasi Jabar Lampaui Target Posted: 11 Feb 2014 11:57 PM PST BANDUNG -- Realisasi investasi PMA (Penanaman Modal Asing) dan PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) 2013 di Jabar mengalami kenaikan. Bahkan, capaiannya di luar target dan ekspektasi Pemprov Jabar. Menurut Kepala Badan Koordinasi Promosi dan Penanaman Modal Daerah (BKPPMD) Jabar, Dadang Masoem, realisasi investasi ke Jabar selama 2013 mencapai Rp93,518 triliun. Angka ini, menurutnya di luar ekspektasi pihaknya yang menargetkan mencapai Rp76,72 triliun. "Ada kenaikan 122 persen dari target bila dibandingkan 2012 yang hanya mencapai Rp52,680 triliun," katanya. Menurut Dadang, angka Rp93,518 triliun ini datang dari PMA yang mencapai 7.124.879.970 dolar Amerika atau Rp67,500 triliun dibandingkan periode yang sama 2012 lalu sebesar Rp 36,656 triliun. Sedangkan PMDN, sebesar Rp26,018 triliun atau naik Rp9,994 triliun dari periode investasi sebelumnya. Realisasi ini, kata Dadang, dari sisi angka menunjukkan investasi ke Jabar pada 2013 lalu meledak atau melebihi ekspektasi pihaknya. Hal tersebut, lahir dari pencatatan realisasi investasi yang lebih detil. Dadang mengatakan, pada 2013 lalu pihaknya menggunakan sistem pelayanan informasi dan perizinan investasi (SPIPSE) dan non SPIPSE. Melalui sistem ini, kabupaten/kota melakukan pendataan lebih mendetil pada PMDN yang perizinannya melalui daerah. "Tahun lalu, investasi di bawah Rp500 juta itu didata masuk non SPIPSE, pusat baru mewacanakan kami sudah menjalankannya 2013 lalu," katanya. Selama ini, kata dia, PMDN di bawah Rp500 juta tidak dilakukan pendataan dan tidak masuk SPIPSE. Namun, mulai tahun ini dilakukan pendataan. Yakni, berbekal anggaran Rp 600 juta untuk biaya pendataan di daerah. Proses pencatatan ini, jauh lebih baik dan detil. Ia memastikan, PMDN yang dicatat bukan yang baru memiliki SIUP namun swasta yang sudah merealisasikan investasi. "Yang baru memiliki SIUP tidak kami masukan, ada antusias daerah dalam melaporkan," katanya. Di tempat yang sama, Kabid Pengendalian BKPPMD Jabar Rina Mutmainah mengatakan pada realisasi investasi PMA/PMDN 2013 lalu terdapat sejumlah perubahan minat swasta merealisasikan investasi. Dari sisi peringkat investasi, Kabupaten Karawang masih jadi primadona dengan realisasi sebesar Rp41,073 triliun atau 43,92 persen dari total investasi. Namun, kata dia, dari sisi penyerapan tenaga kerja, Kabupaten Bekasi menggeser Karawang dengan jumlah tenaga kerja Indonesia 98.955 orang serta asing 610 orang. Sementara, dari sisi daerah yang jumlah proyeknya paling tinggi dihasilkan Kota Bandung dengan jumlah proyek sebanyak 6.671 disusul Kabupaten Bekasi 4.198 proyek dan Cianjur 2.759 proyek. "Ada perubahan primadona lokasi dan daerah penyerap tenaga kerja dan sektornya," katanya. Menurut Rina, tahun lalu sektor industri kendaraan bermotor dan alat transportasi lain menggeser industri logam,mesin dan elektronika dengan nilai investasi mencapai Rp29 triliun. Menurutnya, ekspansi Group Astra Internasional mendongkrak sektor tersebut. Penyerap tenaga kerja terbesar, masih sektor industri tekstil sebanyak 86.999 orang. Sedangkan proyeknya, kini didominasi perdagangan dengan 23.294 proyek. (ROL) | ||
Bidpuan PKS Hijaz-Saudi Sosialisasikan UU Perlindungan Anak Posted: 11 Feb 2014 11:48 PM PST
JEDDAH - Tinggal di luar negri tidak membuat kepedulian kader perempuan PKS Hijaz (Jeddah - Mekkah) terhadap nasib anak-anak dan perempuan Indonesia berkurang. Oleh karena itu, kemarin malam (Selasa, 11/2/14) bertempat di Gedung Darul Ulum (KB, TK dan SDIT Indonesia di Jeddah) kader perempuan PKS Hijaz mengadakan Silaturahim Tokoh Perempuan Indonesia dengan Hj. Ledia Hanifa Amaliah, SSi., MPsi.T, Anggota Dewan dari Fraksi PKS, wakil ketua Komisi VIII DPR RI, komisi yang membawahi pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. Di awal acara Bu Ledia Hanifa memberi penjelasan betapa pentingnya sosialisasi Undang Undang perlindungan anak di Indonesia, melihat semakin maraknya kasus pelecehan, eksploitasi dan kekerasan terhadap anak baru-baru ini. Hanya saja, wadah yang tepat untuk sosialisasi dirasa masih kurang. Padahal anak, sebagai aset bangsa, selayaknya mendapat perhatian besar. Teknologi dan media sewajarnya tetap memperhatikan dampak baik buruknya terhadap anak. Disinilah fungsi orang tua begitu penting, yang bisa memberikan filter agar anak tetap terjaga, bukan Sekolah, karena sekolah hanyalah pendamping. Ditambah peran negara dengan regulasinya yang juga tak kalah penting. Session dialog tetaplah menjadi bagian yang ditunggu, karena disinilah inti dari acara silaturahim. Salah satu Tokoh Perempuan yang hadir, Bu Liana perwakilan dari TKI Overstayer perempuan di Jeddah menyampaikan uneg-uneg nya terkait nasib anak-anak dan TKW Indonesia di Jeddah yang sampai saat ini beberapa masih tinggal di tenda-tenda sementara dengan fasilitas yang sangat terbatas. Bu Liana berpendapat, anak-anak dan perempuan di luar negri tetaplah warga negara Indonesia yang berhak mendapatkan perhatian yang cukup dari pemerintah. Fakta bahwa tidak sedikit tenaga kerja Indonesia yang tinggal di Jeddah memiliki anak-anak kadang luput dari perhatian pemerintah, terutama nasib pendidikan mereka. Disini, ditambahkan oleh Ibu Dr. Elly Warti Maliki. MA, tokoh perempuan Jeddah yang juga hadir, pendidikan yang layak bagi anak-anak para TKI perlu, karena dikhawatirkan anak-anak yang terbengkalai pendidikannya kelak tidak dapat berkesempatan mendapatkan taraf hidup yang lebih baik dari orang tuanya. Bahkan Ibu Elly berinisiatif mendirikan Sekolah Islam Terpadu Darul Ulum, karena keprihatinan beliau terhadap nasib pendidikan anak bangsa khususnya yang tinggal di Jeddah. Perjuangan Ibu Elly tidak mudah, karena ternyata Sekolah yang beliau dirikan mendapatkan kendala perijinan dan kendala fasilitas. Dan hingga saat ini beliau masih berupaya untuk mendapatkan fasilitas yang layak dan perijinan tetap dari pemerintah Saudi. Ibu Elly berharap aspirasi beliau tersampaikan melalui Ibu Ledia, dan bisa diteruskan kepada Komisi X DPR RI. Semoga acara ini bisa menjembatani aspirasi warga negara Indonesia yang tinggal di Jeddah, khususnya tentang permasalahan anak-anak dan perempuan. Sehingga kedepannya, kita bisa menemukan solusi yang bermanfaat, untuk mewujudkan generasi bangsa yang lebih baik. aamiin. (Sonia Atika/ @SoniaAtika) | ||
PKS Minta BPK Audit, Gita Jangan Menghindar Dari Tanggung Jawab Posted: 11 Feb 2014 11:34 PM PST
"Untuk itu tidak sepantasnya ditengah terjadi kisruh impor beras ini, Gita lantas meninggalkan posnya sebagai Menteri Perdagangan", tegasnya Lebih lanjut legislator Partai Keadilan Sejahtera ini mendesak Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk segera menuntaskan audit investigasi. "Apalagi, sebagaimana diungkapkan Ketua BPK Hadi Poernomo bawah BPK menemukan 3 Kejanggalan Impor Beras Vietnam. Pertama, terjadi perbedaan jenis beras yang diimpor. Kedua, ada penyatuan hak dari dua peraturan yang berbeda. Ketiga, penyurvei asing yang ditunjuk pemerintah tidak transparan karena lalai mencantumkan perincian impor beras Vietnam tersebut," paparnya. Sebagai gambaran, Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan impor beras pada 2013 dengan kode harmonized system (HS) yang dipermasalahkan ialah 1006.30.99.00 mencapai 47.867 ton dengan nilai US$25,46 juta. Khusus beras impor Vietnam jumlahnya 29.900 ton atau senilai US$14,59 juta. (fraksipks.or.id) | ||
Kembalikan Mobil Mewah, Aleg PKS ini Membuat Wawan Tertegun Posted: 12 Feb 2014 09:57 AM PST
BANTEN – Agus Puji Raharjo, anggota DPRD Banten dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengakui menerima mobil Mercedez seri C200 dari Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan. Mobil warna hitam itu diterimanya pada tahun 2010. Ketika menerima mobil itu, Agus Puji menjabat sebagai Ketua Badan Anggaran DPRD Banten. Agus menceritakan, suatu siang di tahun 2010, datang kepadanya orang suruhan Wawan mengantarkan mobil Mercedez C200 Kompressor warna hitam. Mobil itu diberikan kepadanya tannpa STNK (surat tanda nomor kendaraan) dan BPKB (bukti pemilikan kendaraan bermotor). Ia kemudian melaporkan pemberian mobil itu kepada pimpina PKS Banten, dalam hal ini Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Banten Irfan Maulidi. Menyikapi laporan Agus Puji, Irfan segera menggelar rapat pengurus DPW Banten malam harinya. Rapat memutuskan mobil tersebut harus dikembalikan. Siang hari berikutnya, Agus Puji langsung menemui Wawan untuk mengembalikan mobil tersebut. Menurut Agus, Wawan heran dan sempat tertegun melihat aksi Agus Puji ini. "Biasanya yang dari saya tidak pernah kembali," kata Agus menirukan ucapan Wawan saat menerima pengembalian mobil pemberiannya itu. "Jadi saya tidak pernah sekali pun menggunakan mobil itu. Mobil itu saya kembalikan," terang Agus, Rabu (12/2) di Banten. Agus Puji Raharjo bersama sejumlah anggota DPRD Banten lainnya diberitakan menerima pemberian mobil dari Wawan, yang tidak lain adalah adik kandung Gubernur Banten Ratu Atut Choisiyah. Pemberian mobil tersebut kini ditelusuri penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena diduga berkaitan dengan kasus Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) yang dilakukan Wawan. (HAS/tajuk) | ||
Posted: 11 Feb 2014 06:58 PM PST "Buta yang terburuk adalah BUTA POLITIK. Dia tidak mendengar, tidak berbicara dan tidak berpartisipasi dalam peristiwa politik. Dia tidak tahu bahwa biaya hidup, harga kacang, harga ikan, harga tepung, biaya sewa, harga sepatu dan obat, dll semua tergantung pada KEPUTUSAN POLITIK. *** Manusia Rabbani "Melek Politik" مَا كَانَ لِبَشَرٍ أَن يُؤْتِيَهُ اللَّهُ الْكِتَابَ وَالْحُكْمَ وَالنُّبُوَّةَ ثُمَّ يَقُولَ لِلنَّاسِ كُونُوا عِبَادًا لِّي مِن دُونِ اللَّهِ وَلَٰكِن كُونُوا رَبَّانِيِّينَ بِمَا كُنتُمْ تُعَلِّمُونَ الْكِتَابَ وَبِمَا كُنتُمْ تَدْرُسُونَ "Tidak wajar bagi seseorang manusia yang Allah berikan kepadanya Al Kitab, hikmah dan kenabian, lalu dia berkata kepada manusia: "Hendaklah kamu menjadi penyembah-penyembahku bukan penyembah Allah." Akan tetapi (dia berkata): "Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani, karena kamu selalu mengajarkan Al Kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya." (QS Ali Imran:79) Apa arti dari Rabbani? Imam Ibn Jarir al-Thabari yang dikenal dengan sebutan Imamul Mufassirin mengatakan dalam kitab tafsirnya bahwa "Rabbaniyyin" adalah seseorang yang memenuhi beberapa kualifikasi yaitu: - Faqih, dalam arti memahami agama Islam dengan sangat baik. - 'Alim, dalam arti memiliki ilmu pengetahuan - Bashir bis siyasah ('melek' politik) - Bashir bit tadbir ('melek' manajemen) - Qaim bi syu-un al-ra'iyah bima yuslihuhum fi dun-yahum wa dinihim (melaksanakan segala urusan rakyat yang mendatangkan kemaslahatan mereka, baik dalam urusan dunia maupun agama) | ||
Relawan PKS 10 Jam Berjibaku Padamkan Kebakaran di Pontianak Posted: 11 Feb 2014 03:57 PM PST Kiprah nyata PKS Pontianak untuk turut serta menanggulangi kabut asap yang menyelimuti kota Pontianak, tidak hanya ditunjukkan dengan pembagian masker gratis kepada masyarakat (baca: Kiprah PKS Ditengah Kabut Asap). Tapi juga terjun langsung untuk ikut memadamkan kebakaran lahan yang terjadi di beberapa titik di sekitar kota Pontianak. Tim Pemadam Kepanduan Siaga bentukan DPD PKS kota Pontianak ini, ikut dalam tim gabungan pemadam kebakaran kota Pontianak yang berhadapan langsung dengan kebakaran lahan yang terjadi hampir di setiap hari. Ditambah medan lahan gambut yang sulit dipadamkan dan cuaca kemarau yang mudah memantik kebakaran membuat upaya pemadaman butuh usaha ekstra dari biasa. "Hari ini kita memadamkan kebakaran lahan di daerah perdana dari jam 10 pagi sampai jam 8 malam," ujar Ahmad Zulkarnaen, salah seorang anggota tim Pemadam Kepanduan Siaga yang juga ketua DPC PKS Pontianak Kota. Sekali lagi, PKS dengan Pemadam Kepanduan Siaga-nya membuktikan bahwa kehadiran mereka adalah untuk melayani masyarakat. Meski jauh dari hingar-bingar pemberitaan media, mereka terus berkerja untuk masyarakat. |
You are subscribed to email updates from PKS PIYUNGAN To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar