PKS PIYUNGAN |
- "Locked-In Syndrome"
- (video) "Mars PKS" by Paduan Suara Gereja Spiritus Santos
- Presiden PKS: Kita Sudah Pimpin 25% Penduduk Indonesia
- Anak-anak muda ini siap jadi Saksi PKS
- "Bu, baju koko PKS-ku dimana ya?"
- Unik, Caleg PKS Bantu Caleg Partai Lain
- Paduan Suara Spiritus Santos Nyanyikan Mars PKS
- Pelajaran Berharga Dari Debu Gunung Kelud
Posted: 17 Feb 2014 03:00 PM PST Ada teman yang mengirimkan cerita ini untuk dijadikan status. Semoga bisa berbagi inspirasi. "Locked-In Syndrome" Suatu saat di tahun 1995 ada seorang pria berumur 44 tahun yang terkena stroke yg menyebabkan seluruh tubuhnya lumpuh. Ia mengalami apa yang disebut "Locked-InSyndrome", yaitu suatu kelumpuhan total yang disebutnya "seperti pikiran di dalam botol". Memang ia masih dapat berpikir jernih, tetapi sama sekali tidak bisa berbicara maupun bergerak. Bahkan menelan ludah pun ia tak mampu. Satu-satunya otot yang masih dapat diperintahnya adalah kelopak mata kirinya. Jadi hanya dengan kelopak mata kirinya itulah ia berkomunikasi dengan para perawatnya, dokter rumah sakit, keluarga dan temannya. Untuk mengetahui apa yang dimaui pria itu, mereka menunjukkan huruf demi huruf, kemudian si pria akan berkedip bila huruf yang ditunjukkan adalah yang dipilihnya. Demikian, hingga tersusun satu kata atau kalimat yang akhirnya dimengerti oleh mereka apa yang diinginkan si pria ini. Semangat dan tekad pria ini sangat istimewa. Ditengah keterbatasan fisiknya itu, ia bersikeras menulis buku yang berisi kisah hidupnya. "Agar bisa berbagi kepada orang lain..." katanya. Ia menulis dengan bantuan para perawat yang menunjukkan huruf demi huruf dan dia menyusun kata serta kalimat dari huruf-huruf itu dengan kedipan kelopak matanya yang hanya sebelah. Setahun kemudian, di tahun 1996 akhirnya ia meninggal dunia dalam usia 45 tahun setelah menyelesaikan memoarnya yg "ditulisnya"secara sangat luar biasa..! Buku itu diberinya judul "Le Scaphandre et le Papillon" (The Bubble & the Butterfly = Gelembung & Kupu-Kupu). Ia meninggal dunia 3 hari setelah bukunya diterbitkan. Bukunya pun menjadi 'Best Seller'. Dalam kata pengantarnya, ia menulis sebuah kalimat yang sangat menyentuh: "I would be the happiest man in the world if I could just properly swallow the saliva that permanently invades my mouth" (Sungguh, aku akan menjadi orang yang paling bahagia sedunia, andai saja aku bisa menelan ludahku yang selalu meleleh di mulutku) Bayangkan, menelan ludahpun ia tak mampu..! Tapi mampu membagi inspirasinya untuk banyak orang lain. Bagaimana dengan kita? *by Zulfi Akmal |
(video) "Mars PKS" by Paduan Suara Gereja Spiritus Santos Posted: 17 Feb 2014 06:13 AM PST Lagu "Mars PKS" dibawakan oleh Paduan Suara Gereja Spiritus Santos mengawali acara "Dialog Kebangsaan" yang digelar pada Sabtu (15/2), di Ruang Kalimutu, Grand Wisata Hotel, Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT). Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta pun dibuat takjub. "Lagu Mars PKS dibawakan dengan sangat indah oleh saudara-saudara kita dari kelompok paduan suara ini. Saya telah beberapa kali mendengar lagu ini dibawakan, tapi malam ini saya mendengar versi yang jauh lebih merdu dari yang pernah saya dengar sebelumnya," Anis mengapresiasi. Inilah video "Mars PKS" yang dibawakan Paduan Suara Spiritus Santos: LINK: http://www.youtube.com/watch?v=RZ1GSWzs5EY |
Presiden PKS: Kita Sudah Pimpin 25% Penduduk Indonesia Posted: 17 Feb 2014 01:42 AM PST Jakarta : Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengklaim menguasai 60 juta penduduk Indonesia. Klaim itu menjadi pemicu tersendiri untuk memperoleh suara terbanyak pada Pemilu Legislatif dan memenangkan capres yang akan diusungnya nanti. "Lebih dari 10 persen kepala daerah adalah kader PKS. Kalau dikumpulkan penduduk dari 4 kader kita 60 juta, lebih dari Malaysia dan Maroko. Kalau ada alasan menang Pileg nanti, karena kita sudah mimpin 25 persen penduduk Indonesia saat ini," kata Presiden PKS Anis Matta di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Senin (17/2/2014). Menurut Anis, 3 dari 4 gubernur dari PKS menang setelah menghadapi 'badai'. Yang terakhir, PKS memenangkan posisi Gubernur Maluku Utara. "Ini jadi tanda, semakin kuat kita dalam tekanan, semakin kuat lompatan kita," katanya. Total kepala daerah seluruh Indonesia yang berasal dari kader resmi PKS berjumlah 30 orang. Hal itu membantu pula untuk mendongkrak elektabilitas. "Hasil survei internal kita, kita di posisi 5 besar pada 5,1 persen," imbuhnya. "Saya kira dalam suasana keyakinan pada Allah SWT dan keyakinan pada diri kita, kita juga putuskan untuk coba dalam pilpres mendatang. Badai tahun lalu tak akan menghalangi kita. Semoga Allah memberi kita jalan," papar Anis. (Liputan6.com) |
Anak-anak muda ini siap jadi Saksi PKS Posted: 17 Feb 2014 01:18 AM PST Untuk mengamankan suara PKS pada Pemilu 2014, DPC PKS Serpong Utara mengumpulkan seluruh saksi PKS dalam acara silaturahim bertajuk "Temu Kangen Saksi, Makin Dekat Makin Akrab" di lapangan Futsal Tiki – Taka, Paku Jaya, Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan, akhir pekan lalu (16/2/2014). Slamet Suwanto, Sekretaris DPC Serpong Utara menyatakan, acara tersebut merupakan ajang untuk mengakrabkan kembali para saksi dan memudahkan koordinasi, apalagi dalam acara ini juga diikuti saksi-saksi baru yang mayoritas anak-anak muda. "Para saksi TPS ini bukan semua kader atau simpatisan, kita rekrut mereka melalui kegiatan futsal. Mereka anak-anak muda yang penuh semangat," ujar Slamet. Slamet mengatakan, melalui jalur rekruitment saksi ini diharapkan simpatisan atau kader PKS di Serpong Utara akan bertambah dengan program yang digulirkan. "Kalau partai lain hanya memberikan sisi finansial saja kepada para saksi, tapi kalau PKS ingin merawat mereka supaya bisa menjadi simpatisan PKS," ujarnya. Menurutnya, jumlah seluruh TPS (Tempat Pemungutan Suara) di Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerag Selatan sebanyak 226 titik, karena itu pihaknya akan menyiapkan saksi PKS untuk mengawal suara PKS di TPS tersebut. Slamet menambahkan, untuk merawat para saksi ini, pihaknya akan mengadakan program secara berkala. "Ini baru awal, setelah ini bisa nobar (nonton bareng) bersama, outbound saksi, dan pelatihan petunjuk teknis saksi," imbuhnya. Dalam acara ini, juga dibagikan sebanyak 140 mushaf Al-Quran kepada para saksi. Menurut Wahid Wahyudi, Ketua DPC PKS Serpong Utara pembagian mushaf Al-Quran tersebut adalah untuk memberikan sentuhan yang berbeda dengan kegiatan yang dilakukan partai lain. "Ciri khas kader PKS itu tidak meninggalkan tilawah harian. Semoga Al-Quran ini bisa dibaca di rumah masing-masing," harapnya.***[cip]. |
"Bu, baju koko PKS-ku dimana ya?" Posted: 17 Feb 2014 01:16 AM PST Ahad (16/02/2014) Calon Anggota DPRD Kabupaten Purwakarta Daerah Pemilihan II, Ibu Zainul Fathonah, mengunjungi rumah warga-warga di lingkungan kompleks Purnayudha, Kecamatan Bungursari, Purwakarta. Seperti pekan-pekan sebelumnya, Ibu Zainul kembali memanfaatkan waktu libur akhir pekan untuk bersilaturahim ke rumah-rumah warga di sekitar tempat tinggalnya di kompleks Purnayudha. Namun Kali ini gerakan silaturahim Ibu Zainul begitu menarik. Pasalnya, Ibu Zainul bersama kader Partai Keadilan Sejahtera yang mendampinginya membawa balon bergambarkan logo PKS untuk dibagikan kepada anak-anak, sambil mengunjungi rumah warga. Hal ini tentu menambah meriah dan keceriaan. Dalam setiap silaturahim, memang selalu ada kejutan yang muncul. Begitu pula halnya dengan kali ini, kejutan muncul dari seorang bapak berusia 60 tahunan yang kami kunjungi di kediamannya. Saat ditemui di rumahnya, istri bapak ini sedang memasak di dapur. Begitu kami meminta waktu untuk berfoto, bapak ini langsung sibuk mencari-cari sesuatu di dalam rumah. "Bu, baju koko PKS-ku dimana ya?", katanya sambil terus mencari di dalam rumah. Padahal awalnya kami hanya ingin mendokumentasikan silaturahim saja, seperti yang kami lakukan di rumah-rumah lainnya. Namun, bapak ini bersikeras mencari hingga akhirnya baju koko itu pun ditemukan sang istri dan segera ia pakai untuk berfoto. Saat ditanya kenapa tidak mau foto dengan baju biasa saja, bapak ini menjawab dengan mantap, "Kalau foto ya harus bagus, aku ya kepinginnya pakai baju ini toh, kan aku dukung sekali sama PKS", tuturnya sambil segera bersiap foto bersama :) *by Riska Mardiana |
Unik, Caleg PKS Bantu Caleg Partai Lain Posted: 17 Feb 2014 12:59 AM PST *by Nindyo Kusmanto Ketika melakukan sosialisasi di lapangan, dalam perjalanan bertemu dengan Tim sukses dari Partai dan Calon yang berbeda. Sudah sekian jam dia menunggu mobil yang akan lewat untuk diminta bantuannya karena ban mobilnya pecah. Dengan spontanitas Tim Sukses dari PKS yang lewat langsung mberi bantuan. Alhmdulillah mobil tersebut berajalan kembali. Apapun yang terjadi kami tetap melayani walaupun dengan Partai yang berbeda dan calon yang berbeda pula. (Lokasi daerah pedalaman Kec.Air Nipis Kab.Bengkulu Selatan). *sumber: fb |
Paduan Suara Spiritus Santos Nyanyikan Mars PKS Posted: 16 Feb 2014 04:10 PM PST Nusa Tenggara Timur – Lagu "Cinta, Kerja, dan Harmoni" yang dibawakan oleh Paduan Suara Spiritus Santos mengawali acara Dialog Kebangsaan yang digelar pada Sabtu (15/2), di Ruang Kalimutu, Grand Wisata Hotel, Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT). Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta pun dibuat takjub. "Lagu 'Mars PKS' dan lagu 'Cinta, Kerja, dan Harmoni' dibawakan dengan sangat indah oleh saudara-saudara kita dari kelompok paduan suara ini. Saya telah beberapa kali mendengar dua lagu ini dibawakan, tapi malam ini saya mendengar versi yang jauh lebih merdu dari yang pernah saya dengar sebelumnya," Anis mengapresiasi. Dua lagu kebanggaan kader PKS itu terdengar berbeda, menurut Anis, karena dinyanyikan dengan teknik yang juga berbeda. "Bahkan, lagu 'Mars PKS' yang dinyanyikan tadi harmoninya terdengar lebih indah. Biasanya kita menyanyikannya hanya dengan semangat. Tapi malam ini kita lebih menikmatinya karena dinyanyikan dengan ilmu vokal dan paduan suara yang begitu harmoni," ungkap mantan wakil ketua DPR itu. Gubernur NTT Frans Lebu Raya dalam sambutan tertulisnya mengatakan, "Saya berharap PKS bisa mengokohkan diri dari partai kader menjadi partai yang lebih merangkul mayoritas bangsa ini. Jika itu dapat dilakukan, maka PKS NTT akan mendapat amanah yang besar dari rakyat untuk mengawal perjalanan republik ini." Dialog Kebangsaan bertema "Membangkitkan Semangat Kepahlawanan" ini merupakan salah satu agenda Anis Matta dalam kunjungan dua hari di Ende, yaitu 15-16 Februari. Acara ini dihadiri oleh ratusan peserta dari berbagai kalangan, seperti tokoh masyarakat, organisasi kepemudaan, partai politik, serta kader, caleg, dan simpatisan PKS NTT. Selain menyapa masyarakat, pria yang digadang sebagai capres PKS itu juga mengunjungi rumah pengasingan Bung Karno saat Pemimpin Besar Revolusi itu diasingkan Belanda pada 1934-1938. (DLS/MFS) |
Pelajaran Berharga Dari Debu Gunung Kelud Posted: 16 Feb 2014 03:57 PM PST By : Abu Mufti Debu Kelud, debu yang istimewa: aromanya lembut khas, kelihatan halus tapi kasar, sangat ringan tapi bila basah lengket, bila dicuci tak meninggalkan bekas, tidak putih juga tidak hitam. Sebutir debu jadi masalah saat masuk ke mata, bermilyar debu jadi masalah di mana-mana. Kemaksiatan yang telah menyebar rata di mana-mana tak akan mampu dibersihkan oleh seorang saja atau beberapa orang saja sebagaimana kita saksikan seorang yang menyapu teras rumahnya karena debu Kelud mengotorinya. Setelah bersih, tiba-tiba ada motor atau mobil yang lewat menerbangkan debu dan hinggap lagi ke teras rumahnya. Begitulah terus menerus sampai Pak RT menyerukan kerja bakti bersama dengan menyemprotkan air ke rumah-rumah dan jalan-jalan yang ada. Legalah hati para ibu yang sehari bisa membersihkan lantai lebih dari lima kali. Namun kelegaan itu ternyata hanya sesaat karena angin besar yang menerbangkan debu dari RT sebelah yang belum dibersihkan mengotori halaman dan jalan-jalan lagi. Maka terpikirlah kapan saatnya pemimpin negeri menyerukan kerja bakti bersama dengan menyiramkan air ke debu yang tebal di berbagai penjuru agar tidak mengganggu pandangan sehingga banyak kecelakaan, atau mengganggu kesehatan badan kita. Atau kapan pemimpin negeri mengajak rakyatnya memohon hujan agar debu-debu yang di pohon yang tinggi dan atap-atap hilang karenannya. Wahai saudaraku sesungguhnya amar-ma'ruf nahi munkar di negeri ini tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri atau beberapa kelompok karena kita akan lelah karenanya jika kemungkaran sudah laksana debu yang menggunung dan tersebar di mana-mana. Maka pilihlah pemimpin negeri yang mampu menyeru dan bersama-sama membersihkan debu yang menggunung itu dengan alat apapun dari sapu, ember, cangkul, tangki air, diesel, kompresor dan lain-lain sebagaimana kita saksikan saat ini sebelum Allah mendatangkan fitnah yang lebih besar. Karena kalau debu kita biarkan di jalan maka saat mobil atau motor kita lewat maka debu itu akan beterbangan berubah laksana kabut dan mengganggu siapapun yang lewat tanpa pandang bulu. Saat debu kita biarkan di rumah dan halaman pasti akan mengganggu seluruh aktifitas kita dan orang yang di sekitar kita. Mengganggu pandangan, mengganggu keindahan, mengganggu kesehatan, mengganggu ibadah dan pekerjaan kita sebagaimana saat ini kita saksikan sendiri anak-anak terpaksa tak ke sekolah, petani tidak ke sawah, pegawai kantor tak bisa kerja, restoran banyak yang tutup, bandara tutup, pedagang pasar juga banyak yang malas membuka dagangannya, nelayanpun tak melaut. Sesungguhnya tersebarnya kemungkaran dan kemaksiatan tak jauh berbeda dampaknya dengan debu Kelud saat ini bahkan lebih dahsyat lagi. Maka mari kita banyak beristighfar dan bertaubat atas segala dosa dan kesalahan kita secara bersama-sama sebagaimana kita membersihkan debu ini di badan, di pakaian, di rumah, di kendaraan dan lingkungan kita. Kita butuh pemimpin yang mengerti apa yang harus dilakukan, merasakan apa yang kita rasakan, mengerti bagaimana menyelesaikan masalah, mampu memberi contoh, berani memerintah, ada di depan dalam aksi dan dekat, bahkan dekat sekali, dengan Allah swt... Allah, anugerahi kami dengan pemimpin semacam itu. Aamiin.. |
You are subscribed to email updates from PKS PIYUNGAN To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar