Kamis, 13 Maret 2014

PKS PIYUNGAN

PKS PIYUNGAN


Survei: Kota Bandung Basis PKS

Posted: 13 Mar 2014 06:16 AM PDT


BANDUNG - Lembaga survei Rectoverso Institute melansir Kota Bandung menjadi basis suara bagi Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Hal tersebut terbukti dari kemenangan parpol tersebut pada Pilgub Jabar 2013 dan Pilkada Kota Bandung 2013.

"Kota Bandung adalah basis PKS, ini dibuktikan dengan kemenangan parpol ini Pilgub Jabar dan Pilkada Kota Bandung," kata Koordinator Survey Rectoverso Institut Zaenal Arifin, di Kota Bandung, Kamis (13/3), seperti diberitakan republika online.

Rectoverso Institute, kata Zaenal, telah melaksanakan survei tentang partisipasi politik masyarakat Kota Bandung menjelang Pemilu Legislatif pada 9 April 2014.

"Survei tersebut kami lakukan pada tanggal 1 hingga 9 Maret 2014, dengan menggunakan metode Multi Stage Random Sampling dengan jumlah responde 480 orang dan margin error nya kurang lebih 4,56 persen," kata dia.

Dari hasil survei itu, PKS menempati urutan pertama parpol pilihan warga Kota Bandung. Berikut adalah hasil survei tingkat elektabilitas partai politik di Kota Bandung pada awal Maret 2014: PKS (20 persen), Partai Golkar (18 persen), PDIP (14 persen), Partai Demokrat (11 persen), PKB (9 persen), Partai Gerindra (9 persen) dan Partai Nasdem (6 persen).

Ketika ditanyakan apakah tinggi tingkat elektabilitas PKS pada survei tersebut akan sama dengan hasil Pemilu Legislatif 2014, Zaenal mengatakan belum tentu ini akan sama dengan hasil Pileg. "Ini sifatnya prediksi, maka nanti bisa saja berubah. Ini kan memotret keadaan masyarakat saat ini. Kemudian di survei ini juga dijelaskan 40 persen akan merubah pilihannya saat hari H," kata dia.


*Foto: Presiden PKS Anis Matta dan Walikota Bandung Ridwan Kamil di sela sela kegiatan Apel Siaga Kader DPD PKS Kota Bandung, (2/3/2014)



Metro TV Akui PKS Tetap Lebih Bersih Dibanding Parpol Lain

Posted: 13 Mar 2014 04:51 AM PDT


Berita Metro TV Sore ini (Kamis 13/3/2014) merilis kasus korupsi yang menimpa partai politik. Dari 9 Parpol yang sekarang ada di DPR RI, PKS adalah partai yang lebih bersih, sedang PDIP menjadi juara parpol terkorup. Namun anehnya, seperti diberitakan metro TV ini, parpol yang kadernya banyak terjerat kasus korupsi malah banyak dipilih dalam survei-survei.

Berikut Ranking Korupsi Parpol yang dirilis Metro TV:

1. PDIP 84 Kasus
2. Golkar 60 Kasus
3. PAN 36 Kasus
4. Demokrat 30 Kasus
5. PPP 13 Kasus
6. PKB 12 Kasus
7. Hanura 6 Kasus
8. Gerindra 3 Kasus
9. PKS 2 Kasus

Video Youtube Tayangan Metro TV


)
LINK: http://www.youtube.com/watch?v=yS2DI6J-oqo&feature=youtu.be


Orang-orang Biasa Yang Memenangkan PKS

Posted: 13 Mar 2014 04:31 AM PDT


Cerita aksi Jaring Aspirasi Indonesia (JAI) yang dituturkan oleh Ust Syafaruddin di Pamulang Timur:

***

Sedikit berbagi kisah JAI kemarin (Ahad 9 Maret 2014), sekaligus Laporan ke Pak Ketua. Ketika pulang dari Masjid (sholat ashar) saya melanjutkan JAI (ahad kemaren dapat -+ 18 KK ). Gak tahu tergerak saja hati saya mampir dirumah dekat Masjid itu. Terus terang walau saya sudah 3 tahun di komplek MA tapi saya buta peta Dakwah di MA. Makanya kemarin ketika sedikit longgar dari aktifitas wilda, saya niatkan mau menebus dosa - dosa saya yang selama ini banyak menelantarkan ladang Dakwah di Pamtim (Kel. Pamulang Timur).

Nah kembali ke JAI tadi, ada satu Rumah yang membuat saya tertegun.

Saya mendapati seorang Pak Tua yang sudah memutih rambutnya, sedang santai - santai duduk di beranda rumahnya. Ketika saya memperkenalkan diri saya dari PKS, tanpa dinyana wajah Bapak ini berbinar-binar... yang tadi diawal mungkin sempat menaruh curiga atas kedatangan saya, beliau langsung menyambut dengan akrab lalu memanggil istrinya "Bu, ini ada (orang) dari PKS", singkatnya terjadi dialog yang panjang. Beliau menuturkan, "Alhamdulilllaah kita dari dulu PKS Pak gak kemana-mana, sampai sekarang tetap PKS, kita dari dulu mobilisasi orang-orang kampung. Pernah kampanye di Gintung (Kec. Ciputat) kita kerahkan 8 mobil dari sini".
Dan masih banyak kisah heroik dari beliau.

Yg menarik dari diskusi itu ada beberapa pelajaran yang dapat saya petik:

1. Keikhlasan yang luar biasa Bapak ini (bersama keluarga) bekerja dalam senyap.
2. Keberpihakan yang jelas kepada kebaikan (karena menurutnya PKS jelas dipihak itu).
3. Kontribusi pada kebaikan dengan sekemampuannya.

Antum tahu yang membuat hati saya bergetar? ucapannya yaitu, "Sekarang pun saya tetap mendukung PKS tapi sekarang saya tidak seperti dulu lagi. Sekarang saya sudah lumpuh tidak bisa seperti dulu lagi"... kemudian dia memanggil istrinya, "tapi insya ALLAH, ini istri saya nanti akan tetap memobilisasi orang-orang MA atau diatas (kampung Tetangga MA)"...

Si Ibu ini gak kalah getolnya dengan si bapak. Katanya dulu karena ada caleg partai lain dari MA dia pernah ditegur supaya tidak memasarkan PKS disitu tapi dia memang benar-benar "mabuk PKS". Gak peduli terus aja bergerak. Dan akhirnya 2004 itu saya yakin berkat keikhlasan orang-orang seperti inilah PKS menjadi no 1 di MA.

Di 2009 juga beliau tetap memperjuangkan PKS, tapi tidak no 1 karena mungkin imbas Sosok SBY. Antum atau Aleg kita sekarang juga mungkin tak kenal orang ini dan memang dia tidak untuk itu berbuat (untuk PKS).

Saya sebagai Kader terus terang malu, gimana ada orang yang BUKAN KADER begitu kuat perhatiannya pada PKS, tapi kita (saya pribadi) yang mana PKS sudah sangat berjasa mendidik dan membentuk kepribadian muslim sehingga seperti sekarang ini, tidak mampu semilitan beliau.

Antum tahu siapa Beliau?

Beliau adalah orang yang biasa yang Memiliki kepribadian luar biasa. Pak Simar. Yang tinggal di jl. Heligenia blok D11/35 Kel. Pamulang Timur Kec. Pamulang Kota Tangerang Selatan, yang sekarang sudah Lumpuh, tapi masih tetap berupaya memenangkan PKS.

Terima kasih Pak Simar. Kau sudah memberikan pelajaran yang luar biasa, terutama arti sebuah keikhlasan. Sampai saya pamit, tak ada satu patah katapun keluar dari mulutnya ungkapan kecewa. Karena mungkin setelah menang Aleg-aleg kita ketika itu tidak memperhatikannya (karena mungkin Aleg pun tidak tahu perannya), dan sebenarnya ketika beliau bertemu saya yang secara resmi mengatakan kepadanya mewakili PKS Pamulang, seharusnya dia bisa saja meminta perhatian pada PKS atas jasa-jasanya, mengingat kondisinya yang lumpuh, tapi itupun tidak dilakukannya. Bahkan malah dia seperti mewakafkan istrinya untuk terus memperjuangkan PKS. Ya Rabb...

Tadinya saya hanya mengira kisah-kisah sperti ini hanya ada di PKS Piyungan yang tujuannya hanya uutuk menyemangati kader yang sudah melempem, tapi nyatanya saya malah mendapat kisah nyata seperti ini, bukan di web, tapi langsung saya alami sendiri.

Ya ALLAH... Kami berharap ilmu keikhlasan orang-orang seperti ini juga Engkau berikan pada kami Ya Rabb, Kader-kader Partai Dakwah ini ,yang sudah semestinya terdepan dalam berjuang meraih ridhoMu.

Aamiin. Semoga Bermanfaat.

***seperti diutarakan Ust. Syafaruddin (0812-1031-4970) di group BBM PKS Pamulang
(foto: Ust. Syafaruddin dan Pak Simar)


Gubernur Sumatera Barat Tolak Uang Setoran

Posted: 12 Mar 2014 08:15 PM PDT


Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno menegaskan sikapnya hanya akan mengangkat dan memberhentikan pejabat melalui mekanisme yang jelas dan berdasarkan pertimbangan objektif. Bukan berdasarkan pertimbangan orang dekat, tim sukses, teman sekampung, ataupun karena membayar uang setoran.

Penegasan itu disampaikannya dalam pidato setelah melantik Suprapto sebagai Kepala Dinas Prasarana Jalan dan Tata Ruang Pemukiman (Prasjal Tarkim) Provinsi Sumatera Barat di auditorium Gubernuran, Padang, Kamis (17/2) kemarin. Suprapto berasal dari pejabat eselon III di Kementerian Pekerjaan Umum Jakarta. Ia menggantikan pejabat lama Doddy Ruswandi yang telah pindah ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Jakarta.

Gubernur menjamin, pengangkatan pejabat eselon di semua SKPD (Satuan Kerja Pemerintah Daerah) akan dilakukan sesuai mekanisme dan aturan yang berlaku. Dalam hal ini, proses fit and proper test dan uji kemampuan seseorang dalam memangku jabatan.

Namun, dalam penilaian tersebut, gubernur juga memperhatikan nilai kinerja, loyalitas dan kepatuhan terhadap kebijakan pemerintah sebagai pelaksanaan visi dan misi gubernur.

Tolak uang setoran

Tak lama setelah dilantik sebagai gubernur dan wakil gubernur Sumatera Barat 15 Agustus 2010, memang deras rumor berhembus di lingkungan Rumah Bagonjong (sebutan kantor gubernur) bahwa Irwan Prayitno –Muslim Kasim akan 'menghabisi' pejabat-pejabat semasa Gubernur Gamawan Fauzi-Marlis Rahman. Bahkan pernah diisukan Irwan pernah menyebut hanya sekitar 30 persen pejabat di lingkungan pemprov Sumbar yang akan dipakai.

Tetapi ia pernah pula menyampaikan kabar menyejukan tak lama setelah dilantik, bahwa mutasi atau penggantian pejabat tidak akan ada sampai tahun 2011. Dan itu memang terbukti,   karena hingga enam bulan ia menjabat belum ada mutasi besar-besaran di lingkungan pemerintah daerah Sumatera Barat. Kecuali hanya untuk pengisian jabatan-jabatan yang kosong karena pejabatnya pensiun  atau pindah tugas.

Dalam pidatonya kemarin, Gubernur Irwan Prayitno menyebutkan, pengangkatan pejabat SKPD di pemerintah provinsi tidak sama dengan pengangkatan menteri kabinet oleh presiden. "Kalau di kabinet, berganti presiden berganti pula menterinya. Karena menteri itu jabatan politis. Sedangkan pejabat SKPD di pemerintah daerah adalah jabatan karir," katanya menegaskan.

Untuk mengisi jabatan politik bisa berasal dari berbagai kalangan, tidak hanya dari pegawai negeri sipil (PNS). Sementara untuk jabatan karier, seperti kepala SKPD di pemda provinsi, harus diisi oleh PNS yang memenuhi syarat-syarat tertentu, dan ada mekanisme dan aturannya.

"Pelantikan hari ini (kemarin-red) merupakan aplikasi dari sistem dan mekanisme yang telah sesuai dengan aturan itu," kata Irwan.

Mekanisme pengangkatan pejabat tersebut, kata gubernur, memerlukan proses yang panjang. Termasuk proses pengangkatan Kepala Dinas Prasjal dan Tarkim ini. "Saudara Suprapto ditunjuk sesuai dengan kompetensinya, demi memajukan dan mengembangkan potensi yang dimiliki Sumbar. Jadi tak ada istilah orang dekat," jelasnya.

Dalam sambutan itu, Irwan membantah rumor yang berkembang selama ini bahwa ia akan mengganti sebagian besar pejabat lama dan akan memasukkan orang-orang dekat, orang sekampung dan tim sukses sebagai pejabat baru. Ia bahkan menegaskan, dalam seleksi calon pejabat, tidak ada perbedaan yang namanya tim sukses, orang dekat atau orang sekampung.

Di luar faktor-faktor di atas, Irwan juga mengingatkan, dalam setiap pengusulan pejabat, tidak ada uang setoran. "Tidak ada itu. Jika itu (uang setoran) ketahuan , walaupun yang bersangkutan yang terbaik, takkan akan diterima, dan tetap akan diproses sebagaimana mestinya," ujarnya.

(haluan/kasurau)

"Dua Rasa Cinta" (Catatan Kecil @si_bina Putri Mahyeldi, Walikota Padang Terpilih)

Posted: 12 Mar 2014 08:07 PM PDT

Keluarga Mahyeldi

Ketika berita itu satu persatu bermunculan. Berita kemenangan. Kemenangan kita. Aku bahagia, bahagia sekali. Namun disaat yang sama, perasaan lain muncul, bercampur aduk.

Disatu sisi, aku bahagia. Rasa bahagia ini buya, adalah ekspresi cinta yang kian lama kian bertambah. Aku bahagia memiliki buya apa adanya, dengan setumpuk kekurangan dan kelebihan yang dimiliki. Aku bahagia memiliki buya yang tak pernah berhenti berjuang walau dibanjiri air mata, keringat, bahkan darah. Aku cinta buya, teramat cinta karena Allah.

Aku senang, akhirnya perjuangan buya beserta para tim sukses dan sahabat menuai hasil. Hasil yang teramat diharapkan sejak lama. Namun hasil ini bukanlah pertanda perjuangan berakhir. Bahkan, inilah titik dimana jihad kita bermula. Jihad untuk merealisasikan janji-janji yang selama ini tercap maupun terucap. Jihad untuk mewujudkan visi dan misi untuk kemajuan kota Padang bertahun-tahun kedepan.

Perjuangan ini, bukan hanya perjuangan buya sendiri, bukan juga perjuangan tim buya, melainkan perjuangan kita semua, masyarakat kota Padang, bersama saling mengisi dan melengkapi batu bata untuk membentuk sebuah bangunan masyarakat yang kokoh tak terkalahkan. Itulah masyarakat kota Padang kedepan (insya Allah).

Disisi lain, ada rasa yang bertolak belakang. Perasaan sedih yang perlahan menyelinap masuk dalam kalbuku. Setelah 5 tahun sebelumnya, aku mengikhlaskan buya untuk kota Padang, 5 tahun kedepan aku juga harus rela melepasnya kembali. Melepas buyaku yang telah lama mewakafkan dirinya untuk dakwah, untuk Islam. Bahkan kali ini aku harus melepasnya secara total sebagai orang nomor satu yang bertanggung jawab atas keberlangsungan kota Padang.

Mungkin perasaan sedih ini membuatku terlihat cengeng. Bagaimana tidak. Banyak anak-anak dengan orang tua yang jauh lebih sibuk dibandingkan buya dan ummi, seperti anaknya gubernur, wakil gubernur, pembesar-pembesar partai, namun mereka tidak terlihat cengeng sepertiku. Bahkan saking cengengnya aku, banyak orang yang menguatkan sambil berkata "masa anak buya cengeng" atau "masa anak buya segini aja udah nyerah, ngga kuat".

Rasa sedih ini adalah refleksi cintaku pada buya. Aku kehilangan waktu untuk berlama-lama bersamamu. Waktu kita bercengkrama semakin lama semakin sedikit. Kuharap, walaupun kuantitas masa kita terbatas, semoga kualitasnya tiada batas. Aku sedih, aku harus membagi cinta lagi.

Aku sadar. Jabatan ini bukanlah permainan, tapi ini amanah yang akan dipertanggung jawabkan didepan Tuhan. Berat, sungguh berat. Karena itu, aku bertekad untuk tidak menjadi beban tambahan untuk buya, baik didalam rumah ataupun di masyarakat. Aku berharap, aku bisa menjadi sumber kekuatan untuk buya. Ya, disaat kita jumpa diwaktu-waktu berkualitas tanpa batas.

Inilah, dua rasa cinta yang kurasakan saat ini.

Shofia Shabrina Ansharullah
@si_bina on twitter


*sumber: kasurau


PENTING: Surat Edaran KPU Tentang Surat Pindah Memilih

Posted: 12 Mar 2014 07:41 PM PDT


Bagi Anda warga pemilih yang bingung menyalurkan suaranya karena sedang menjalankan tugas belajar, tugas kerja, atau pindah domisili di kota lain, ini Surat Edaran Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia tentang Surat Pindah Memilih (Model A.5-KPU) yang memungkinkan Anda bisa memilih. Pelajarilah.


Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia

Jakarta, 4 Maret 2014

Nomor   : 127/KPU/III/2014
Sifat   : Segera
Perihal : Surat Pindah Memilih (Model A.5-KPU)

Kepada, Yth.

1. Sdr. Ketua KPU / KIP Provinsi
2. Sdr. Ketua KPU / KIP Kabupaten Kota

SURAT EDARAN

Formulir Model A.5 KPU sebagaimana telah diatur di dalam Peraturan  KPU Nomor 9 Tahun 2013 dan Peraturan KPU Nomor 26 Tahun 2013 dikeluarkan oleh PPS (Panitia Pemungutan Suara) tempat asal. Selanjutnya kepada pemilih yang akan pindah tempat memilih diharuskan melaporkan kepada PPS dimana pemilih terdaftar di DPT (Daftar Pemilih Tetap) dan mengisi formulir pindah memilih (Model A.5-KPU).

Dalam rangka melayani pemilih, khususnya bagi pemilih yang sedang menjalankan tugas belajar, tugas kerja, atau pemilih yang pindah domisili di kota lain dan tidak memungkinkan untuk mendapatkan model A.5-KPU dari PPS asal, KPU Kabupaten/Kota dapat mengeluarkan Model A.55-KPU untuk pemilih yang bersangkutan dengan prosedur:

1. KPU Kabupaten/Kota memberikan formulir pindah memilih (Model A.55-KPU) kepada pemilih melalui PPS dimana pemilih ingin menggunakan hak pilihnya paling lambat 10 hari sebelum hari pemungutan suara.

2. KPU Kabupaten/Kota tujuan memastikan bahwa pemilih telah terdaftar pada DPT di tempat asal pemilih.

3. Pemilih wajib menyerahkan Model A.55-KPU kepada PPS tujuan paling lambat 3 hari sebelum hari pemungutan suara.

4. PPS dapat menentukan nomor TPS dimana pemilih tersebut akan menggunakan hak pilihnya dengan memperhatikan jarak tempat tinggal dengan TPS dan ketersediaan surat suara di TPS.

5. PPS mencatat atau mendaftar pemilih pindah tersebut ke dalam Daftar Pemilih Tambahan (Model A.4-KPU) dan menyerahkan kepada KPPS untuk diumumkan di TPS.

6. KPU Kabupaten/Kota tujuan agar menyusun dan merekap semua pemilih pindah memilih (Model A.5-KPU) dan mengirimkannya ke KPU Provinsi tempat asal pemilih.

7. Susunan pemilih yang dimaksud pada angka 6, memuat elemen NIK, Nama, Tempat Lahir, Tanggal Lahir, Alamat Asal, Kabupaten/Kota-Kecamatan-Desa/Kelurahan-TPS Asal, serta Kabupaten/Kota-Kecamatan-Desa/Kelurahan tujuan.

8. Melalui koordinasi KPU Provinsi, KPU Kabupaten/Kota tempat asal pemilih pindah memberikan catatan "pindah memilih" pada kolom keterangan di DPT dimana pemilih tersebut terdaftar.

Demikian untuk menjadi perhatian dan dilaksanakan.

Ketua KPU RI

ttd

HUSNI KAMIL MANIK


*sumber: http://matapublikpusat.wordpress.com/2014/03/12/surat-edaran-kpu-indonesia-tentang-surat-pindah-memilih-model-a-5-kpu/



Anis Matta: PKS Menuju Istana

Posted: 12 Mar 2014 05:30 PM PDT


Hari ini Partai Keadilan Sejahtera (PKS) telah memasuki episode baru, episode menuju istana. Hal itu ditegaskan oleh Presiden PKS Anis Matta di hadapan ribuan kader dan simpatisan yang menghadiri apel siaga partai berlambang bulan sabit kembar itu di Gedung PGRI, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi, Sabtu (8/3/2014).

Anis kembali menyinggung kisah perjalanan Nabi Yusuf a.s.. Berawal dari intrik yang dilakukan oleh saudara-saudaranya yang dengki, diceburkanlah Yusuf ke dalam sumur gelap dengan harapan segera binasa. Namun akhir cerita, justru Yusuf mendapat kemuliaan menjadi Raja Mesir, sementara para pendengki datang menghadap dalam keadaan terhina.

Anis Matta menjadikan kisah tersebut sebagai tamsil bagi perjalanan partai yang dipimpinnya. Badai yang menghantam PKS awal 2013 yang lalu ia ibaratkan dengan kondisi terperosok dalam sumur. Dalam kondisi seperti itu yang ia lakukan adalah berkonsentrasi dan bekerja keras untuk keluar dari sumur. Anis yang saat itu tampil sebagai presiden baru PKS segera melakukan konsolidasi. Rangkaian perjalanan ke berbagai pelosok Indonesia ia gelar dalam rangka memastikan kesolidan struktur partai dan para kadernya.

Dari perjalanan keliling Indonesia tersebut, Anis bersukur mendapati kondisi partai dan para kadernya tetap solid. Bahkan Anis yang menjadi salah satu kandidat calon presiden Republik Indonesia 2014 dari partainya ini langsung menyambungnya dengan silaturrahim ke berbagai kalangan mulai dari kampus, buruh hingga kalangan para kyai dan pesantren. Sambutan positif Anis rasakan dari berbagai pihak yang ia kunjungi.

Atas dasar itulah Anis Matta memiliki keyakinan partainya akan mengalami kenaikan suara signifikan pada pemilu legislatif 9 April 2014 nanti. Target PKS untuk masuk tiga besar pemenang pemilu insyaallah akan teraih demikian optimisme Anis. Menurutnya berdasarkan survei dan perhitungan internal partainya per hari ini PKS telah mampu mendapatkan kembali 57 kursi di DPR, sebagaimana jumlah kursinya saat ini. Sementara dalam waktu tiga puluh hari ke depan, ia optimis mendapatkan tambahan suara yang lebih besar mengingat masih ada 60% calon pemilih yang belum menentukan pilihannya.

Lebih lanjut Anis memiliki optimisme langkah partainya untuk memenangkan pemilihan presiden yang akan digelar setelah pemilu legislatif juga akan semakin mudah. Episode PKS tercebur ke dalam sumur telah usai dan hari ini PKS telah berada di bagian kedua yakni episode "PKS Menuju Istana", demikian penegasan Anis Matta di hadapan ribuan kadernya di Kabupaten Bekasi.

Sumber : pks-bekasi.org


Agar Koruptor Tak Danai Parpol, KPK Harusnya Rilis Indeks Korupsi Partai Politik

Posted: 12 Mar 2014 05:00 PM PDT


Oleh: Mustofa B. Nahrawardaya*

KEGIGIHAN  KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) dalam memburu para koruptor Hiu selama ini telah mengindikasikan betapa Indonesia ingin secara serius menghabisi ikon-ikon korupsi, baik itu secara ikon personal maupun ikon kelembagaan.

Alhasil, banyak koruptor mulai dari kelas Hiu sampai kelas kakap bahkan hingga kelas teri dibuat tidak berkutik oleh KPK. Mereka ketakutan, terbirit-birit dan tidak ada kesempatan untuk mengulangi lagi perbuatannya. KPK di atas angin.

Apalagi dengan adanya LSM semacam ICW  (Indonesian Corruption Watch) dan PUKAT (Pusat Kajian Anti Korupsi) UGM, ditambah dukungan segenap masyarakat terhadap kedua lembaga itu, jelas akan membuat para koruptor maupun calon koruptor tidak bisa tidur nyenyak.
Seluruh lubang yang kemungkinan dipakai untuk berlindung koruptor, hampir-hampir saja tidak ada lagi. Semua sudah disumpal, dan semakin hari peluang untuk korupsi tampaknya akan semakin sempit. Meski demikian, bukan berarti ladang-ladang korupsi tersebut hilang.

Salahsatu ladang empuk yang sering dianggap korup barangkali Parlemen. Salahsatu Komisioner KPK, Adnan Pandu Praja dalam sebuah diskusi tahun lalu, juga pernah menyebut bahwa Parlemen adalah salahsatu lembaga paling korup, setelah Pengadilan dan Kepolisian.

Dengan demikian, KPK sudah pasti akan memfokuskan bidikannya ke arah tiga lembaga tersebut, karena dengan masuknya Pengadilan, Kepolisian dan Parlemen, maka ketiganya dianggap sebagai ikon koruptor. Hampir semua kasus korupsi berawal dari mereka titik mulanya. Banyak kasus yang diungkap KPK, akhirnya memang membuktikan ucapan Adnan Pandu itu.

Sudah tak terhitung lagi, berapa politisi yang akhirnya meringkuk di balik jeruji besi. Berapa Hakim yang tertangkap tangan, dan bahkan ada oknum Jenderal Polisi yang sudah menghuni  hotel prodeo. Jika saat ini masih ada juga koruptor pada ketiga lembaga itu, ini mungkin hanya soal waktu saja. Suatu saat akan terlibas juga. Bahkan bagi yang sudah tertangkap dan diadili serta sudah berkekuatan hukum tetap (in-kracht), siap-siap saja menjadi bulan-bulanan masyarakat, karena korupsi adalah kejahatan besar (extra ordinary crime) selain terorisme dan narkotika.

Jadi Terdakwa Sebelum Waktunya

Pada kasus kejahatan besar, belum in-kracht saja sudah menjadi bulan-bulanan media dan masyarakat, apalagi kalau sudah in-kracht. Inilah yang barangkali akhirnya menjadi efek jera bagi pelaku, dan juga menjadikan momok bagi yang belum tertangkap maupun bagi yang berniat melakukan kejahatan korupsi.

Bagaimanapun, orang-orang atau lembaga yang berurusan hukum dengan KPK, terpaksa harus rela menjadi sorotan kamera media, dan harus siap menerima resiko terburuk: menjadi "terdakwa" sebelum waktunya.

Yang jelas dengan dukungan media massa, masyarakat saat ini dengan mudah bisa mengenal wajah-wajah tersangka korupsi yang hampir setiap sebelum atau sesudah pemeriksaan di KPK atau sidang di Pengadilan selalu tertangkap kamera, bahkan sering diwawancarai secara live, dan tidak ada satupun para tersangka korupsi yang bisa menghindar dari bidikan media massa.

Seumur-umur, baru ada satu nama (kalau tidak salah Budiono—mantan Gubernur BI yang sekarang menjadi Wakil Presiden) yang saat sebelum maupun sesudah pemeriksaan oleh KPK tidak ter-ekspose media secara live, hingga menyebabkan adanya aksi ancaman pemboikotan media kepada KPK. Selain Budiono, hampir semua pemeriksaan, baik sebelum maupun sesudahnya selalu ter-ekspose media massa.

Tidak bisa dibantah, blow up media massa selama ini cukup efektif untuk menjadi shock teraphy bagi calon koruptor yang ingin atau siapapun sudah terbukti korupsi. Pengungkapan sisi-sisi lain terduga/tersangka koruptor oleh media massa, meski ini kontroversial, benar-benar berhasil memukul telak para koruptor maupun pihak-pihak yang terlibat di dalamnya. Mereka sering menjadi bulan-bulanan media massa dan bulan-bulanan di dunia jejaring sosial.

Koruptor sebagai Donatur Parpol

Saya tidak tahu, apakah ketika Kuwait Anti-Corruption Authority (KANCOR)/KPK-nya Kuwait mengunjungi KPK seminggu lalu, soal-soal tersebut disampaikan KPK kepada Lembaga Anti Rasuah milik negara tetangga ini. Yang jelas, mau diakui atau tidak, saat ini KPK menjadi buah bibir masyarakat, meski masih ada kontroversi dan masih ada persoalan yang belum terpecahkan antara KPK, Pemerintah dan DPR.

Ada satu catatan yang perlu disampaikan bahwa, pada Pemilu 2014 nanti, dimana KPK sudah sepantasnya berperan aktif pada momen penting hajatan Bangsa Indonesia lima tahunan ini. KPK seharusnya memanfaatkan momen besar ini sebagai bukti keseriusannya dalam mencegah korupsi.

Hadirnya Pemilu setiap lima tahun, udah semestinya dapat dipakai oleh KPK untuk mengedukasi masyarakat terhadap bahaya koruptor sebagai public enemy. Karena pada setiap Pemilu pula, Indonesia sedang dan akan melahirkan banyak orang menjadi Anggota Parlemen. Indonesia sedang dan akan melahirkan banyak orang menjadi Menteri. Indonesia juga sedang dan akan mengganti Presiden dan Wakil Presiden.

Berkaitan dengan itu, saya sejak lama memiliki keyakinan baik KPK sudah pasti memiliki data lengkap siapa saja yang telah dinyatakan terlibat korupsi, baik yang saat ini masih dalam tahap penyidikan, maupun sudah in-kracht. Mereka punya analisa-analisa lengkap seputar nama-nama koruptor yang patut diketahui masyarakat. Karena sebagian besar mereka adalah pejabat publik, sudah pasti KPK dengan mudah bisa mengetahui jabatan para oknum sebelum akhirnya keluar atau dikeluarkan oleh otoritas lembaga dimana para koruptor bekerja atau memiliki kaitan antara korupsi dan jabatannya itu.

KPK perlu merilis mereka secara lengkap data riwayat hidupnya, termasuk yang terpenting adalah nama Parpol yang pernah dimasukinya. Sekali lagi, yang yang paling utama untuk dirilis adalah para terpidana atau boleh dibilang koruptor yang sudah in-kracht.

Selain itu, juga perlu dirilis nama-nama koruptor besar meskipun bukan pengurus parpol atau pejabat pemerintahan, karena bukan tidak mungkin merekalah para donatur Parpol yang akhirnya menyebabkan di dalamnya bercokol para koruptor.

Dengan demikian, baik  KPK bisa memberi gambaran pasti kepada masyarakat khususnya pemilih pada Pemilu 2014, seberapa banyak orang-orang yang terbukti korup yang secara kebetulan sebelum ditangkap KPK adalah orang Parpol tertentu. Rilis nama lengkap beserta riwayat hidup koruptor kepada masyarakat, termasuk nama Parpolnya,  akan sangat membantu pemilih yang akan menuju bilik suara. Mereka akan menentukan pilihan, salahsatunya berkaca pada data nama-nama orang yang pernah menjadi pengurus parpol yang dinyatakan korupsi oleh KPK maupun Pengadilan. Dengan demikian itu, maka masyarakat kini bisa memberi hukuman 'adat' bagi Parpol yang tercatat sebagai Parpol korup.

Adakah Parpol Bersih Korupsi?

Masyarakat akan ramai-ramai menghindari parpol paling korup, dan tidak lagi memberi peluang mereka untuk hidup meski selama masa kampanye mereka mampu membeli durasi dalam beiklan di media massa. Jika ini dilakukan, jelas akan menjadi alat pukul bagi parpol untuk berhati-hati setiap kampanye di tengah masyarakat. Parpol tidak akan mudah membuat janji-janji politik, dan yang paling penting masyarakat tidak akan lagi sudi memilih Parpol korup.

Apakah ada Parpol yang bersih dari kasus korupsi?

Sehebat-hebatnya Parpol, sehebat-hebat semboyan Parpol, sulit untuk menghindari adanya oknum di dalamnya. Karena di sana adalah kumpulan manusia biasa, maka dari itu jika ada satu dua yang terlibat dengan urusan KPK maupun urusan kejahatan lain, tentu masih dapat difahami.

Sebaliknya, jika kemudian ada yang menyatakan sebagai Parpol Suci, justru ini jelas tidak yang masuk akal. Sebagai lembaga yang didirikan, diisi, dikendalikan, dan dimiliki oleh manusia, adanya oknum bukanlah sesuatu yang mengagetkan.

Lalu konten apa yang harus disampaikan KPK untuk Pemilu 2014? Yang harus dilakukan KPK adalah merilis indeks korupsi Parpol berdasar nama pelaku,  jumlah angka yang dikorupsi, serta status yang disandangnya: terpidana atau tersangka tetapi buron. Dan yang lebih penting adalah data parpol yang berafiliasi dengan pelaku. Tidak perlu ada istilah terduga korupsi untuk menghindari fitnah seperti yang banyak terjadi di kasus terorisme. 

Jika perlu, data koruptor bisa meluas hingga data Nasional. Artinya, data koruptor yang dirilis berasal dari Ibukota hingga Kabupaten. Dengan data-data itu saja, sudah bisa dilakukan pemetaan, dan grafis informasi sederhana yang nantinya dengan mudah bisa dibaca masyarakat. Grafis indeks Parpol korup, dengan grafis sederhana, dicetak dan diumumkan ke publik. Jika perlu, KPK adakah sosialisasi hasil analisa dan pembuatan grafis indeks korupsi setiap hari sebelum Pemilu berlangsung. Gemakan nama-nama koruptor dan identitas Parpolnya. Pemilu 2014 adalah momen tepat Bung!

Dengan demikianlah, KPK kini benar-benar bisa menjadi mitra masyarakat, karena kedua lembaga itu mau membantu mereka untuk terhindar dari istilah "salah pilih" kepada Parpol korup. Yang perlu digarisbawahi, karena hampir semua Parpol (lama) pernah bermasalah hukum dengan KPK, maka masyarakat kini terpaksa harus pandai memilihm satu diantara mereka. Tips yang paling mudah adalah masyarakat TIDAK  memilih Parpol di dalamnya pernah banyak kader yang terlibat korupsi. Masyarakat bisa memilih Parpol yang paling kecil mudharatnya, yakni Parpol yang paling sedikit terlibat hukum dengan KPK.

Lantas bagaimana dengan adanya Parpol baru? Apakah masyarakat tidak lebih baik memilih Parpol baru saja? Bisa baik bisa tidak. Karena seluruh Parpol baru, belum teruji di Parlemen maupun di Pemerintahan. Namanya juga baru, mereka ikut Pemilu pun baru pertama kali. Resiko coba-coba pilih Parpol tentu bisa fatal akibatnya. Karena jika kemudian Parpol baru ternyata menjadi pilihan masyarakat dan di kemudian hari ternyata para pengurusnya juga dinyatakan terlibat korupsi, maka ini akan menjadi preseden buruk sejarah perpolitikan kita karena akan banyak Parpol baru di Pemilu berikutnya. Fatal.

Bagaimana jika KPK tidak memiliki kewenangan untuk ini?

Data mentah bisa digodok oleh ICW atau PUKAT UGM yang selama ini berperang di luar KPK melawan korupsi. Saya yakin ICW/PUKAT UGM memiliki SDM untuk itu. Bahkan, jika ICW/PUKAT UGM memang benar-benar pelawan korupsi terbaik, maka tidak ada susahnya baginya untuk sekedar mempublish data seluruh koruptor berdasar Partai Politiknya saja.

ICW/PUKAT UGM memiliki kepentingan untuk penyebaran informasi ini untuk mengurangi koruptor masuk ke parlemen atau Istana, sebelum Pemilu 2014 dilakukan. Yang lebih penting adalah, janganlah masyarakat dibiarkan melakukan keputusan-keputusan besar dalam hidupnya – termasuk memilih Caleg dan Presiden/Wapres, yang pertimbangannya ternyata hanya didapat dari membaca berita media massa semata. Masyarakat jelas bisa saja tersesat, karena jika pertimbangan memilih Parpol atau Caleg hanya berdasar pemberitaan-pemberitaan jelang Pemilu, maka akan memunculkan fenomena fatal.

Di mana, seolah Partai Politik yang paling akhir dan paling sering diberitakan kasusnya di saat-saat  mendekati Pemilu, akan dikira masyarakat sebagai kode dan tanda bahwa itulah Partai Politik paling korup di Indonesia dan seolah itulah kode dan tanda dari media massa agar masyarakat menghindari Parpol tersebut.

Padahal jauh hari sebelum Pemilu, sudah banyak koruptor dari Parpol yang menjadi HL (HeadLine) media massa, namun karena porsi pemberitaan kebetulan mendekati Pemilu, maka nasib sial akan dialami oleh Parpol yang bersangkutan.

Jika itu yang terjadi, maka sejarah akan terus terulang. Masyarakat akan tertipu, dan secara tidak sadar justru kembali memilih Partai Politik yang ternyata di dalamnya banyak dijejali koruptor. Maka ada kesan, justru masyarakatlah yang selama ini senang mengantar Partai Politik korup untuk menguasai Parlemen maupun Pemerintahan. Tragisnya, itu malah terjadi di hampir setiap Pemilu.

*Mustofa B. Nahrawardaya, Aktifis Muda Muhammadiyah yang sekarang menjadi Caleg DPR RI PKS di Jateng V.

sumber: tribunnews


Fahri Hamzah: "Tolong Bilangin Ahok, Dia Salah!"

Posted: 12 Mar 2014 07:29 PM PDT



Bilangin Ahok tuh...soal sumbangan BUS dia salah....

Masak kalau ada swasta nyumbang mau diterima gitu aja....ngaco kawan tuh...

Memasukkan dan atau mengeluarkan kekayaan ke dan atau dari kekayaan negara ada aturannya....

Ada UU perbendaharaan negara, ada UU keuangan negara, dll...

Itu juga harus dikaitkan dengan pajak dan cukai sebab banyak modus orang pura2 nyumbang untuk hindari pajak/cukai.

Banyak modus orang nyumbang dengan motif nyogok. ..Saya pernah menegur beberapa polda...

Dengan mudah beberapa polda mengumumkan adanya "dukungan" masyarakat berupa sumbangan mobil/motor patroli.

Bagaimana kalau penyumbang ternyata adalah penyelundup atau pengusaha hitam?

Maka itu setiap asset masuk dan juga keluar dari negara aturannya ketat...

Prosedur tidak boleh sembarangan...neraca aset negara harus bersih...termasuk dari motif ganjil...

Jadi tolong kasi tahu Ahok. .salah2 bisa dituduh gelapkan aset. ...


*sumber twit-twit @Fahrihamzah (12/3/2014)



Yuks Ikutan Lomba Foto Selfie Kampanye PKS di GBK

Posted: 12 Mar 2014 04:30 PM PDT


PKS akan putihkan stadion Gelora Bung Karno (GBK) Senayan Jakarta, Ahad 16 Maret 2014 jam 08.00 - 12.00.

Ribuan kader dan simpatisan akan hadir meramaikan even besar ini. Kamu salah satunya? Yuks siapin kostum, aksesoris dan tampil k3r3n buat ikutan Lomba Foto Selfie di acara itu yang diadain Relawan PKS Foto.

Caranya?

- follow twitter @relawanpksfoto
- mention foto selfiemu ke @relawanpksfoto dengan hashtag #PKSm3nang
- foto diunggah melalui smartphone
- terakhir submit tanggal 16 Maret 2014 pukul 23.33 wib
- pengumuman pemenang tanggal 23 Maret 2014 pukul 13.33 wib

Dapatkan hadiah: kaos, buku, mukena, dan hadiah menarik lainnya.

AYO PUTIHKAN GBK DAN TAMPILIN FOTO SELFIEMU *\(^▼^)/*

 

Persoalan SNMPTN Bagi Difabel, Politisi PKS Minta Kemdikbud Bersikap Bijak

Posted: 12 Mar 2014 04:23 PM PDT


JAKARTA - Polemik tentang persyaratan Saringan Nasional Masuk Pergurun Tinggi Negeri (SNMPTN) sangat mengecewakan banyak pihak, khusunya para penyandang difabel. Syarat yang tidak memperbolehkan penyandang difabel mengikuti SNMPTN dinilai sebagian pihak sebagai bentuk perlakuan deskriminatif.

Seperti yang tertulis dalam websiteb resmi yang dikelola panitia SNMPTN 2014 dan majelis rektor perguruan tinggi negeri Indonesia. Menyatakan bahwa pendaftar SNMPTN tidak tuna netra, tuna rungu, tuna wicara, tuna daksa, dan tidak buta warna keseluruhan maupun sebagian.

Permasalahan ini mengundang reaksi dari salah satu anggota Komisi X DPR RI, yang membidangi masalah pendidikan, Surahman Hidayat dari Fraksi PKS, ketika dihubungi di Jakarta, (13/3), mengatakan persyaratan semacam itu menurutnya merupakan bentuk pembatasan bagi kaum difabel untuk mendapatkan akses pendidikan. 

Padahal  jika anak didik punya kapasitas intelektual yang memadai dan sehat secara mental, seharusnya mereka tidak boleh dibatasi. " Jangan sampai ada bentuk deskriminasi terhadap anak bangsa, mereka semua berhak mendapatkan pendidikan yang baik, karena setiap penyandang difabel adalah generasi penerus bangsa." tegas Surahman.

Surahman melanjutkan, Pemerintah seharusnya mendorong para siswa difabel untuk memiliki semangat yang tinggi dalam berprestasi, berikan kesempatan yang sama kepada mereka sama seperti siswa yang normal lainnya, jangan hanya melihat sisi kekurangannya, sebab jika dicermati, biasanya Tuhan berikan kelebihan pada aspek lain, " saya berharap pemerintah bisa lebih bijak terhadap para siswa penyandang difabel," tutupnya.


Kemampuan yang Dimiliki Sang Pemenang | Anis Matta

Posted: 12 Mar 2014 04:00 PM PDT


Setidaknya ada empat kemampuan berpikir yang harus dimiliki oleh kader dan relawan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) jika ingin menjadi pemenang di pemilu 2014. Hal tersebut disampaikan Anis Matta saat berorasi di konsolidasi pemenangan PKS Kota Tangerang, Sabtu (8/3), di Rumah Makan Pondok Selera, Tangerang.

"Pertama, milikilah kemampuan berpikir sebagai seorang desainer, perekayasa, engineer. Itulah makna manusia menjadi khalifah di muka bumi. Allah memberikan bumi supaya kita atur. Dan siapa pun yang bisa mendesain masa depan bagi Indonesia, dialah yang akan memimpin Indonesia di masa yang akan datang," kata pencetus ide gelombang ketiga Indonesia itu.

Kemampuan berpikir yang kedua, menurut Anis, adalah kemampuan berpikir sebagai seorang penakluk. Orang yang memiliki kemampuan berpikir seperti ini akan mampu mendayagunakan segala hal yang ada di depannya.

"Coba lihat singa. Hewan ini punya confident yang tinggi, juga punya ketenangan yang tinggi. Kalau ingin menyergap mangsa, ditatapnya mangsa ini dengan baik. Dia tidak banyak bergerak, namun begitu mangsanya itu lewat, dia sergap. Seperti itulah seorang penakluk bekerja."

Lalu presiden PKS itu melanjutkan, "Kemampuan berpikir yang ketiga adalah kemampuan berpikir eksperimental. Artinya, jangan takut melakukan sesuatu yang baru. Kita coba, kalau ada kesalahan, kita perbaiki. Jangan pernah takut gagal."

Terakhir, setiap kader dan relawan PKS diharapkan memiliki kemampuan berpikir inovatif. Dengan kemampuan berpikir ini, maka akan tercipta diferensiasi antara PKS dengan partai selain PKS.

"Kemampuan berpikir yang keempat adalah kemampuan berpikir inovatif. Jangan pernah ragu melakukan inovasi. Biasakanlah memikirkan hal-hal yang tidak dipikirkan oleh orang lain. Lakukan hal-hal yang tidak dilakukan orang lain. Insya Allah ini akan menciptakan perbedaan," tutup sosok yang digadang-gadang sebagai capres PKS ini.

Acara konsolidasi yang berlangsung sekitar tiga jam ini dihadiri oleh ribuan kader dan relawan PKS Kota Tangerang. Acara ini juga dihadiri oleh pengurus teras PKS Kota Tangerang dan anggota DPR RI Jazuli Juwaini. Di akhir acara, secara simbolis Anis Matta memakaikan rompi kepada puluhan relawan yang siap memenangkan PKS di pemilu 2014. (DLS/MFS/anismatta.net)


Ungkapan Sarat Makna

Posted: 12 Mar 2014 03:30 PM PDT


*by Zulfi Akmal

Nemu Ungkapan-Ungkapan Ini. Mungkin ada manfaatnya.


Anda tidak wajib mengatakan segala yang anda ketahui, akan tetapi anda wajib mengetahui apa yang anda katakan.

___________________

Jangan meludah di sumur, boleh jadi suatu hari nanti anda akan meminum airnya.

___________________

Bukanlah hal yang sulit anda berkorban untuk seorang teman, akan tetapi yang sulit itu adalah menemukan teman yang berhak menerima pengorbanan anda.

___________________

Kehidupan itu dipenuhi batu-batu. Jangan sampai batu itu menyandung kakimu, tapi kumpulkanlah ia kemudian dirikan tangga untuk naik menuju kesuksesan.

___________________

Boleh jadi anda merasa bahwa anda tidak ada apa-apanya di dunia ini, sementara ada orang yang merasakan bahwa anda lah segala-galanya di alam ini.

___________________

Bila kamu dicintai oleh sejuta orang maka aku lah salah seorang di antara mereka.

Bila kamu dicintai oleh satu orang maka aku lah dia orangnya yang satu itu.

Dan bila tidak ada seorang pun yang mencintaimu berarti waktu itu aku sudah tiada.

*_^

___________________

Siapa yang cinta kepada Allah, ia akan melihat segalanya menjadi indah.

___________________

Persahabatan itu bagaikan payung, semakin lebat hujan semakin bertambah kebutuhan kepadanya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar