PKS PIYUNGAN |
- Foto Dipakai Kampanye, Slank: "Bimbim marah-marah? itu berita gak bener"
- Semarang Memutih Oleh Ribuan Massa PKS
- Kampanye PKS Galang Donasi Kepedulian untuk Satinah
- "PKS Ora Beres"
- Merapi Kembali Erupsi, Relawan PKS Sigap Bagikan Ribuan Masker ke Warga
- Sepuluh Ribu "Relawan Blangkon" Siap Menangkan PKS di Jateng
- Tak Terduga, Kampanye PKS Brebes Ribuan Massa Membludak
- Wirausahawan Muda Mantap Pilih PKS
- Kebenaran Mulai Terkuak
- "Pasukan Semut PKS" yang Tak Kenal Lelah
Foto Dipakai Kampanye, Slank: "Bimbim marah-marah? itu berita gak bener" Posted: 28 Mar 2014 07:23 AM PDT Slank: Sejak 1991, Atribut Kami Sering Dibawa dalam Kampanye JAKARTA, KOMPAS.com -- Bimbim, drummer band Slank, mengatakan bahwa atribut-atribut Slank sudah sering dibawa dalam kampanye Pemilihan Umum (Pemilu) sejak 1991. Hal itu disampaikannya berkait dengan beredarnya foto hasil manipulasi yang memperlihatkan ia seolah mengajak para penggemar Slank atau Slankers mendukung partai politik tertentu. "Dari (kampanye) Pemilu 1991, bendera Slank, foto Slank, suka dibawa partai. Foto Kaka dibawa partai, buat gue itu enggak masalah. Jadi, kalau ada berita Bimbim marah-marah (karena foto, bendera, atau atribut-atribut lain dari Slank dibawa dalam kampanye), itu enggak bener," kata pemilik nama lengkap Bimo Setiawan Almachzumi ini dalam wawancara di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Jumat (28/3/2014). "Kalau foto Kaka, bendera Slank, atau foto Bang Iwan Fals dibawa dalam kampanye, itu sering ya. Kan banyak juga Slanker yang ikutan kampanye," imbuhnya. Di luar masalah atribut-atribut Slank dibawa dalam kampanye Pemilu, Bimbim berharap para Slanker tetap menggunakan hak suaranya dalam Pemilu 2014. "Kalau kita nyoblos, kita bisa protes, bahkan bisa ngejatuhin mereka (kalau pemimpin terpilih tak bertugas dengan baik dan benar). Kecuali kalau enggak nyoblos, jangan protes," pesan Bimbim. sumber: KOMPAS | ||||||||
Semarang Memutih Oleh Ribuan Massa PKS Posted: 28 Mar 2014 02:34 AM PDT SEMARANG - Parpol peserta pemilu 2014 tidak bisa menganggap remeh kekuatan PKS. Pasalnya, dua kali kampanye terbuka di Kota Semarang, seolah menjadi ajang unjuk kekuatan PKS. Seperti yang terjadi di Lapangan Kalicari Jl.Supriyadi, Semarang, Jumat (28/3). Ribuan kader PKS dari berbagai wilayah di Semarang mampu memutihkan lapangan Kalicari, dalam kampanye yang menghadirkan ikon PKS Jateng H Zuber Safawi, Sekum PKS Jateng H Ahmadi SE dan Ketua DPD Kota Semarang Agung BM . Denga berbagai aktribut dan bendera, simpatisan PKS yang didominasi anak muda, mulai datang ke lapangan Kalicari sekitar pukul 13.30. Dengan tertib, mereka langsung masuk ke lapangan Kalicari, sambil mengibarkan bendera PKS ukuran besar dan kecil yang mereka bawa. Sekretaris MPP PKS H Zuber Safawi dalam orasinya menyatakan pemerintah tidak serius menangi berbagai persoalan nasional. Yang terbaru dalah kasus Satinah, TKW yang terancam hukuman mati di Arab Saudi. "TKI yang terancam hukuman mati, sekarang ini bahkan mencapai puluhan orang, "ungkapnya didepan ribuan kader PKS, jumat (28/3) kemarin. Menurutnya, seharusnya pemerintah segera mengambil langkah kongkrit untuk menyikapinya. Kalau itu dibiarkan, maka kasihan rakyat Indonesia yang menjadi korban. "Jangankan untuk tenaga kerja Indonesia di luar negeri, yang didalam negeripun terancam mereka itu,"paparnya. Zuber lebih lanjut menyampaikan,"Dulu deyat itu hanya sekitar Rp 1,5 sampai Rp 3 milyar. Tapi sekarang ini sudah mencapai Rp 20 milyar," bebernya dengan mimik sedih. Dalam kesempatan itu, Zuber Safawi juga melayani para kader dan simpatisan yang menukarkan sampah dengan sayur mayur. Pasalnya, pada kampanye kemarin memang PKS juga menyediakan sayur mayur.
Para peserta kampanye yang membawa sampah, bisa menukarkan sampahnya dengan sayuran. Terlihat, kurang dari 10 menit, sayuran yang disediakan panitia sudah habis ditukar dengan sampah. | ||||||||
Kampanye PKS Galang Donasi Kepedulian untuk Satinah Posted: 28 Mar 2014 02:14 AM PDT SEMARANG -- Ribuan kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Tengah menggalang donasi kepedulian untuk Satinah, TKW asal Kabupaten Semarang yang terancam hukuman mati di Arab Saudi. Penggalangan donasi kepedulian ini dilakukan melalui 'Gerakan Peduli Satinah' (GPS) yang dilaksanakan para kader dan simpatisan PKS bersamaan kampanye putaran ke-2 daerah pemilihan (DP) 1Kota Semarang, di lapangan Kalisari, Kecamatan Genuk, Kota Semarang, Jumat (28/3). Anggota DPR RI Fraksi PKS, Zuber Safawi mengatakan, PKS sebagai bagian dari elemen bangsa siap menggalang dana untuk membantu pemerintah membayar diyat tersebut. Melalui GPS ia berharap akan menjadi gerakan pemantik bagi semua elemen bangsa, untuk untuk terlibat masif dalam membantu menyelamatkan Satinah dari eksekusi mati. PKS juga mengapresiasi langkah dan upaya pemerintah untuk membantu ibu Satinah terbebas dari kasus hukum yang menimpanya. Sehingga PKS siap membantu pemerintah menuntaskan kasus ini. "Gerakan ini murni kepedulian kita kepada Ibu Satinah yang sedang tersandung masalah hukum di negeri orang," tambah caleg DPR RI PKS DP 1 Jawa Tengah ini. Ia juga menyebut gerakan ini memang belum seberapa dari kebutuhan pemenuhan diyat. Namun upaya yang dilakukan para kader dan simpatisan partainya ini diharapkan dapat membantu Satinah. (ROL) | ||||||||
Posted: 27 Mar 2014 08:13 PM PDT Ibnu Syakir Saya akui sudah banyak akademisi yang menjadikan PKS sebagai objek penelitian ilmiah. Apakah itu untuk skripsi, thesis atau mungkin desertasi. Namun izinkan saya menguliti partai yang berlaga di pemilu 2014 bernomor 3 ini. Sejak SMP saya lebih memilih majalah-majalah politik semisal Gatra, Tempo, Ummat dll sebagai bahan bacaan daripada majalah lainnya. Sesekali saya membeli majalah musik, pada waktu itu yang paling terkenal adalah HAI. Dari "petualangan" saya mengamati partai politik di Indonesia sejak belum memiliki hak pilih, saya menyimpulkan PKS satu-satunya partai yang ora beres. Apa itu ora beres? Obah Obah adalah bahasa Jawa yang artinya "Bergerak". PKS memang menjadi salah satu partai yang memiliki kader yang terus bergerak. Bahkan umur "obahnya" lebih tua dari partai itu sendiri. Dan yang unik, bergeraknya PKS tidak saja menjelang masa pemilu, namun kader-kadernya terus obah memberi kontribusi kepada masyarakat kala pesta demokrasi masih jauh. Siapa yang mau obah, maka akan sehat jiwa dan raganya, begitu nasehat orang tua. Dokter pun mengatakan hal yang serupa. Jadi dapat disimpulkan PKS adalah partai yang paling sehat di Indonesia. Partai yang sehat layak menjadi pilihan rakyat. RAsional Di setiap momen pemilu, hampir menyertakan kisah pilu soal ketidak-warasan calon anggota dewan untuk menjemput kursi yang diimpikan. Ada yang mandi di laut, ada yang bertapa di gua, kuburan keramat dan pohon besar. Dari beberapa orang yang tergolong sesat pikirnya itu tidak ada satu calon anggota dewan PKS yang melaksanakannya. Di PKS rasionalitas harus dijunjung tinggi. Sehingga kerja-kerja untuk menjemput amanah ummat dilakukan dengan cara yang logis dan terstruktur. Jika dirasa sudah maksimal maka tinggal menyerahkan saja kepada Allah sebagai pemilik "cerita" kehidupan. Dan orang-orang rasional tentu sangat layak memimpin Indonesia. BEda Harus diakui, PKS adalah satu-satunya partai yang berbeda. Beda soal militansi kadernya. Beda cara kampanyenya. Beda kualitas kader-kadernya. Beda .. beda … akkkhhhh banyak sekali bedanya. Namun, keunikan PKS ada yang membuat orang dengki dengan segala aktivitasnya. Saya yakin [padahal] di hati mereka mengakui kebaikan PKS, namun lisan mereka terasa berat untuk mengakui keunikan "si putih" ini. Dan tangannya seolah berat untuk menuliskan "pengakuan" hati mereka terhadap si nomor 3 ini. Aneh memang. Dan sampai hari ini saya masih gagal memahaminya, apa karena over cinta mereka, atau karena ada sesuatu yang menyumpal mulut mereka. Padahal partai yang melekat pada dirinya perbedaaan positif sangat layak untuk menjadi pilihan rakyat bukan? REligiuS Ada partai yang menjadikan slogan dirinya sebagai partai "Nasionalis Religius". Sedang PKS, tidak pernah mencantumkan kalimat religious dalam slogannya. Namun, di berbagai survey, rakyat menunjuk PKS sebagai partai yang kadernya lebih "alim". Jika mencari pasangan, kriteria agama menjadi kunci keberhasilan. Maka tidak lah salah bila memilih partai dan calon anggota dewannya dari partai yang memang terbukti religius bukan? Lebih tenang kata orang-orang. Selamat memilih PKS. Jumat Barakah, 28 Maret 2014 (kompasiana) | ||||||||
Merapi Kembali Erupsi, Relawan PKS Sigap Bagikan Ribuan Masker ke Warga Posted: 27 Mar 2014 07:14 PM PDT Klaten (27/3) –Merapi kembali memuntahkan pasir dan abu valkanik pada Kamis (27/3) sore, yang sebelumnya diawali dengan getaran gempa pada pukul 13.10 WIB. Langkah antisipatif langsung dilakukan setelah ashar oleh Pengurus Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Klaten dengan membagikan ribuan masker kepada pengguna jalan yang melewati beberapa jalan raya di Klaten. Selain membagikan masker bagi para pengguna jalan raya di Klaten, PKS Klaten juga membagikan masker untuk warga Klaten yang berada di lokasi pengungsian di Karangnongko dan Kebonarum, Klaten. "Selain membagikan masker, Tim Kepanduan PKS Klaten juga sudah bersiaga di kantung pengungsian dibawah koordinasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Klaten," ujar Ketua Humas PKS Klaten Janu Kurniawan. Di tempat terpisah, Komandan Kepanduan DPW PKS Jateng Amir Darmanto mengatakan bahwa meskipun sedang disibukkan dengan agenda Pemilu, PKS Klaten tetap siap ikut membantu pemerintah menangani bencana Merapi. "Kami memiliki Tim Kepanduan PKS khusus dari provinsi yang siap terjun kapanpun aktivitas gunung Merapi semakin meningkat." tegas Amir. Hingga berita ini diturunkan, aktivitas gunung merapi masih meningkat dan sejumlah warga masih berada di lokasi pengungsian. (kabarpks) | ||||||||
Sepuluh Ribu "Relawan Blangkon" Siap Menangkan PKS di Jateng Posted: 27 Mar 2014 04:51 PM PDT SEMARANG - Dua pekan jelang Pemilihan Umum (Pemliu) 2014 pada 9 April mendatang, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) semakin memantapkan langkah guna mencapai target menjadi tiga besar nasional dan Jawa Tengah. Berbagai strategi pemenangan telah disiapkan dan dijalankan oleh ratusan ribu kader PKS Jateng. Salah satu yang menjadi strategi utama PKS Jateng adalah dengan membentuk relawan blangkon. Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) PKS Jateng Hadi Santoso mengatakan, diantara tugas relawan yakni menyiapkan pemenangan dengan model pendampingan untuk caleg PKS di Jateng. "Dari total 10.184 relawan, kita berdayakan 8 relawan mendampingi satu caleg. Jadi relawan tersebut total mendampingi 1.273 caleg di daerah pemilihan Jateng dengan komposisi kader dan simpatisan PKS," tandas Hadi, Rabu (26/3). Terpisah, Koordinator Relawan Blangkon, Ibnu Dwi Cahyo mengungkapkan bahwa keberadaan para relawan yang tersebar di seluruh daerah di Jateng itu dibagi menjadi beberapa segmen pemilih, diantaranya adalah bagian kesehatan, media, sosial dan pendidikan. Dikatakan Ibnu, fungsi dan peran utama para relawan tersebut adalah melakukan dan memberikan pendidikan politik kepada masyarakat. "Hasil kerja para relawan selama ini adalah seperti misalnya melakukan kerja sosial, seperti sembako murah per 20 rumah, memberikan layanan kesehatan se Jateng yang terdiri dari 782 dokter dan paramedis, menyelesaikan permasalahan pokok masyarakat, seperti penanganan banjir di Kudus dan Pekalongan beberapa waktu lalu, hingga pemberdayaan masyarakat dengan pembuatan kelompok ternak di Karanganyar dan pembibitan papaya merah di Batang," jelasnya. Tugas para relawan tersebut, imbuh Ibnu, selain mengawal basis suara PKS, melakukan pendidikan politik, dan mensosialisasikan PKS melalui media, adalah bekerja sama dengan tokoh masyarakat setempat membatasi politik uang. Selain itu yang menjadi fokus relawan adalah pemberdayaan keluarga yang mandiri dan sehat. "Untuk melakukan pemberdayaan tersebut, para relawan membentuk Rumah Keluarga Indonesia (RKI) yang tersebar di 35 Kabupaten/Kota di Jateng. Hasil yang nampak adalah saat kampanye terbuka sabtu (22/3/2014) RKI PKS membuka tempat penitipan anak," ungkap pria yang juga alumnus Universitas Diponegoro (Undip) ini. Sementara itu, Ibnu juga menyatakab bahwa untuk pembiayaan semua karya – karya besar para relawan PKS tersebut adalah dari kantong kader PKS. Dengan mengedepankan prinsip shunduquna juyubuna, uang dari kader tersebut dikumpulkan untuk pembiayaan para relawan tersebut. "Uang kader tersebut diberikan untuk pembiayaan para relawan dengan penuh kesadaran diri," pungkasnya. [suaramerdeka.com] | ||||||||
Tak Terduga, Kampanye PKS Brebes Ribuan Massa Membludak Posted: 27 Mar 2014 04:42 PM PDT BREBES (27/3) - Ternyata tak hanya di kota-kota besar PKS mampu "memutihkan". Di Brebes yang merupakan ujung barat wilayah Jawa Tengah, belasan ribu kader dan simpatisan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memadati Lapangan Asri Bumiayu pada putaran kampanye PKS, Kamis (27/3). Acara yang digagas oleh DPD PKS Brebes ini mengambil lokasi di daerah Brebes Selatan dan dimulai pada pukul 13.00 wib. Dari pantauan kami, nampak iring-iringan peserta kampanye sudah terlebih dahulu berkonvoi dari beberapa kecamatan seperti Paguyangan, Bumiayu, Sirampog, dan Tonjong. Hadir dalam putaran kampanye PKS tersebut para calon anggota legislatif (caleg) dari tingkat kabupaten sampai pusat. Nampak di barisan caleg Tingkat Kabupaten ada Ir. Rasyidi Ramli, Sururul Fuad, Lc., Adam A. Effendi, Sobir, dan Nurlela. Di barisan caleg Tingkat Provinsi ada Ust. Rusman, Imron Rosadi, S. Pd., M.M., dan Ustz. Evi Adhiyah. Sedangkan dibarisan caleg Tingkat Pusat ada H. Abdul Karim Nagib, dan dr. Faisal Amri. Semua caleg semangat berorasi memaparkan visi dan misinya dan massa pendukung dari masing-masing nampak sangat antusias mendengarkannya. Target 8 Kursi Menurut Rusman, Caleg Propinsi Jawa Tengah, menjelaskan bahwa partainya menargetkan perolehan 8 kursi di wilayah Kabupaten Brebes sehingga pada 2017 mendatang PKS memungkinkan untuk mencalonkan kadernya menjadi Calon Bupati Brebes. Oleh karena itu, masih menurut Rusman, sangat diharapkan dukungan masyarakat pada pemilu 9 April nanti agar masyarakat Brebes mampu memberikan dukungan suaranya kepada PKS. Arena Bermain Anak-anak Acara kampanye PKS ini nampak meriah namun begitu tidak tampak kehadiran anak-anak di arena kampanye. Rupanya panitia sudah menyiapkan arena penitipan dan bermain bagi anak-anak kader dan simpatisan PKS yang ikut kampanye. Anak-anak tersebut nampak ceria dengan dibimbing oleh panitia perempuan kader PKS dengan arena permainan yang menyenangkan anak. Tempat penitipan dan permainan bagi anak nampak efektif berjalan sehingga nyaris tidak dijumpai adanya anak-anak yang memasuki arena kampanye. Nampak para satgas PKS juga aktif memonitor jika ada peserta kampanye yang membawa anak-anak ke area kampanye segera diarahkan ke lokasi penitipan dan permainan anak. Selepas kampanye, nampak para kader PKS sibuk melakukan "operasi semut" memungut sampah-sampah yang berserakan sehingga begitu acara selesai lapangan kembali nampak bersih seperti semula. di Akhir acara, kampanye ditutup dengan untaian doa oleh Ust. Nur Fauzan Lc. Panitia mengapresiasi kerja Kepolisian setempat serta elemen organisasi lain yang ikut mengamankan jalannya acara seperti Perkumpulan beladiri Persatuan Setia Hati Teratai (PSHT). (Humas/Ifad/pksbrebes). | ||||||||
Wirausahawan Muda Mantap Pilih PKS Posted: 27 Mar 2014 04:30 PM PDT "Prinsip entrepreneur adalah kejujuran, kerja keras, komitmen dan konsistensi. Hal itulah yang saya lihat dari PKS. Yang jujur dalam bertindak, sungguh-sungguh dalam bekerja, serta komitmen dan konsisten dalam mencapai visi misinya. Saya mantap memilih PKS" Bayu Ihsan Romadhon (24 tahun, wirausahawan muda Juara Wirausahawan Muda Mandiri Jateng-DIY, Direktur Digilab Technology -produsen robot & alat elektronika inovasi) | ||||||||
Posted: 27 Mar 2014 04:09 PM PDT Moh Rozaq Asyhari S3 Fakultas Hukum UI Beberapa waktu yang lalu, setelah vonis Dedy Kusdinar (kasus Hambalang -red) saya memposting sebuah grafis yang saya buat untuk menyandingkan dua perkara, yaitu kasus LHI dan DK, seperti ini : Berbagai tanggapan muncul, diantaranya menyatakan bahwa "sudahlah LHI sudah divonis janganlah dibela membabi buta". Sebenarnya yang ingin saya sampaikan dalam grafis tersebut adalah konsistensi penerapan hukum, baik pada proses penyidikan, penuntutan maupun peradilan. Dalam logika saya, jenis dan berat pidana yang dilakukan seharusnya linier dengan tuntutan yang dibuat serta vonis yang dijatuhkan. Soal putusan hakim "it's fine" kita hormati proses hukumnya sebagai suatu bentuk kepastian hukum, namun isi tuntutan dan putusan merupakan manifestasi dari keadilan hukum. Terlepas dari persoalan tersebut, beberapa fakta persidangan semakin meneguhkan adanya kebenaran yang mulai terkuak. Berikut adalah fakta persidangan yang saya dapati, silahkan dicermati : 1. Fathanah menjual nama Mentan dan LHI Hal ini terungkap saat persidangan Elizabet Liman, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta Selatan, Selasa (25/3/2014). Fathanah yang memberikan keterangan dibawah sumpah menyampaikan : "Saya minta duit saya Ibu Elda itu. Saya menjual nama ustatd Luthfi. Akhirnya dikasih Rp1 miliar. Saya terus datang ke Indoguna ambil duit. Tapi bukan sama Ibu Elda (ambilnya), sama Pak Juard dan Arya dan satu lagi saya enggak tahu," Menurut Fathanah, uang Rp1,3 miliar itu digunakan untuk membayar biaya interior rumah sebesar Rp550 juta dan cicilan mobil sebesar Rp250 juta : "Jadi uang itu untuk saya. Untuk saya pribadi. Ibu (Maria) kan banyak duitnya mungkin pak. Jadi saya meminta uang itu menjual nama ustad Luthfi. Itu tidak pernah ada perintah ustad. Berarti itu kan untuk saya pribadi," Silahkan dinilai sendiri, saya kira semua sudah dengan lugas bisa memahami arti kalimat tersebut. Silahkan baca beritanya di sini. 2. Perkara Penipuan Dengan pengakuan tersebut, sebenarnya perkara ini hanyalah satu sisi, yaitu hubungan antara AF dengan Maria Elizabet Liman. Dimana Fathanah sebenarnya menipu Maria Elizabet dengan mencatut nama LHI dan Mentan. Dengan kata lain, LHI dan Mentan adalah juga korban, dimana namanya dicatut oleh AF. Mendengar pernyataan itu, Maria menuding Fathanah sebagai penipu. Lantaran telah meminta uang dengan menjual nama Luthfi. "Berarti anda penipu dong?" kata Maria sambil menunjuk Fathanah. "Ya minta maaf saja, ya bu ya," kata Fathanah sambil mengangkat tangannya. Oleh karenanya, delik sempurnanya perkara ini adalah 378 KUHP yaitu perkara penipuan. Silahkan dicermati, bila ada yang punya analisa berbeda, sumonggo :) 3. Fatanah Terbukti Memiliki Hutang Ke LHI Menurut keterangan LHI dalam persidangan serupa yang diberikan dibawah sumpah Fathanah berhutang kepadanya sebesar Rp 2,9 miliar. Dari jumlah tersebut, Fathanah baru bisa membayar Rp 1 miliar. masih menyimpan surat perjanjian pembayaran hutang Fathanah. Menurut Lutfhi uang Rp 1 miliar itu dibayar Fathanah dengan mencicil. Mendengar pernyataan Lutfhi, Fathanah yang saat itu duduk di sampingnya tampak menahan tawanya. Dia mengakui berhutang dengan Luthfi. Namun, sisa hutang tersebut baru akan dilunasi setelah masa tahanannya dipenjara selama 14 tahun berakhir. "Iya saya masih ada hutang. Nanti 14 tahun lagi saya bayar," ucap Fathanah. Dengan demikian terbukti secara meyakinkan bahwa bila ada aliran dana dari AF ke LHI adalah bagian dari pembayaran hutang tersebut. Bahkan tagihan LHI di AF masih ada 2,9 Milyar yang belum terbayarkan. Silahkan simak beritanya di sini. (sumber: kompasiana) | ||||||||
"Pasukan Semut PKS" yang Tak Kenal Lelah Posted: 27 Mar 2014 04:02 PM PDT Kami berjanji untuk menjaga area kampanye tetap bersih, bahkan mungkin lebih bersih, setelah kami selesai beraksi. Namun jika kami sendiri, mungkin kami tidak sanggup, karena itu Allah mengirimkan bala tentara yang membantu kami. Pasukan ini tak kenal malu Siapa yang tak kenal dengan rasa gengsi di masa hedonis nan materialistis ini? Jangankan untuk mengangkat sapu lidi dan sekop sampah di antara ribuan orang, bahkan untuk memungut sampah 1 atau 2 di jalan, wajah-wajah seperti dilumuri lumpur. Malu, Juragan! Tapi berbeda dengan pasukan ini, mereka bahkan dengan bangga memunguti satu per satu sampah yang dicampakkan di tanah dan kadang bercampur dengan lumpur dan kotoran lain. Di antara kelompok-kelompok kecil ini, ada yang rela mengangkat trash bag yang ukurannya hampir menyerupai tinggi tubuh mereka. Tidak ada yang malu. Tidak ada… Pasukan ini tak kenal lelah Zaman sekarang siapa sih yang tak menjadi manja? Bahkan mungkin sedikit keringat di dahi menjadi hiperbola yang di-share di seluruh media sosial yang dimiliki. Tapi berbeda sekali dengan sekelompok orang ini. Di bawah terik matahari, senyum seperti tak pernah absen dari wajah mereka. Bahkan sering kali terlihat tawa di antara mereka sembari tangan terampil menyisir tanah lapang yang ukurannya lebih luas dari lapangan sepakbola. Pasukan ini tak peduli Saat ini era-nya orang-orang apatis. Tak peduli dengan apa yang terjadi di sekeliling mereka, yang penting diri sendiri bahagia dan tidak mengganggu orang. Bagaimana dengan kelompok ini? Ya, mereka juga tidak peduli! Tapi mereka tidak peduli dengan hujan yang turun menderas membasahi tanah lapang itu. Bahkan bukan satu dua yang rela berhujan-hujanan untuk menyelesaikan "tugas" mulia mereka. Mereka juga tidak peduli dengan tatapan aneh orang-orang yang menganggap mereka melakukan hal-hal ajaib yang di luar kebiasaan. Fokus mereka adalah bekerja, bekerja dan bekerja. Lalu, siapa pasukan ini? Mereka adalah sekelompok pemuda dan remaja yang mengazamkan diri untuk berkontribusi untuk dakwah dengan apa yang mereka punya. Jika gerbong-gerbong untuk para politisi, dokter, fotografer, reporter, sudah penuh terisi maka mereka memilih untuk menjadi semut. Sebuah pilihan yang menuntut mereka menjadi sosok yang tidak mencolok, bekerja dalam diam, tidak populer, tapi memiliki efek luar biasa bagi dakwah.
Barakallah bagi antum semua wahai para Relawan Pasukan Semut. Semoga setiap gerakan retina menyusuri tiap inci tanah yang telah kami pijak saat kampanye menjadi pahala yang memberatkan timbangan amal di yaumil akhir nanti. Aamiin ya mujiibud du'a. *by @HikariAzzahirah (sumber: blog) |
You are subscribed to email updates from PKS PIYUNGAN To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar