Sabtu, 22 Maret 2014

PKS PIYUNGAN

PKS PIYUNGAN


#SayaPilihPKS Juarai Trending Topik Indonesia

Posted: 22 Mar 2014 10:51 AM PDT


Malam minggu ini (22/3/2014) terasa spesial. Bukan karena tim bola kesayangan menang, atau dapat traktiran makan.. hehehe, tapi karena hestek #SayaPilihPKS menjadi Trending Topik nomor satu di jagad twitter Indonesia.

Pengguna twitter mulai meramaikan hestek #SayaPilihPKS sekitar pukul 20.40 WIB. Dan secara mengejutkan secara cepat hestek #SayaPilihPKS sudah masuk menjadi salah satu Trending Topik.

Presiden PKS Anis Matta, Sekjen Taufik Ridho, dan 'Singa Parlemen' Fahri Hamzah turut meramaikan hestek #SayaPilihPKS.









Hestek #SayaPilihPKS awalnya masih kalah dengan geger berita sepakbola Liga Inggris, dimana Chelsea berhasil mempermalukan Arsenal 6-0. Lalu pukul 22.35 WIB hestek #SayaPilihPKS pun berhasil nangkring di posisi teratas Trending Topik Indonesia.

Pencapaian ini sekali lagi, dan lagi-lagi membuktikan soliditas dan kreatifitas kader dan simpatisan PKS yang tersebar di seluruh pelosok tanah air dan dunia. 

BRAVO PKS !!!


NB: Capture beberapa twit dari teman-teman






Hidayat Nur Wahid Takziyah Kakaknya Surya Paloh

Posted: 22 Mar 2014 06:17 AM PDT


JAKARTA -- Suhu politik menjelang Pemilu 2014 semakin tinggi. Para politisi saling melempar caci maki. Bahkan laporan Bawaslu menyebutkan banyak politisi dalam kampanyenya melakukan pelanggaran mulai dari hasutan hingga pengrusakan posko pemenangan lawan politiknya.

Peristiwa berbeda terjadi ketika Hidayat Nur Wahid mengunjungi ketua umum Partai Nasdem Surya Paloh yang baru saja kehilangan kakaknya tercinta Hj Rohana Yusuf. "Pak, semoga Allah mengampuni dosa almarhumah,menerima amalnya, dan melapangkan kuburnya. Saya juga mendo'akan agar keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran oleh Allah SWT," do'a Hidayat sambil menggenggam erat tangan Surya Paloh di rumah duka di Jl Matraman Dalam 3, Jakarta Timur, Sabtu (22/3).

"Terima kasih atas do'anya Pak, insya Allah, kami sekeluarga ikhlas dan sabar melepas kepergiannya," ujar Surya Paloh sambil membalas genggaman erat tangan Hidayat dengan mata yang berkaca-kaca.

Seharusnya peristiwa ini menjadi contoh bagi para politisi di negeri ini. Rivalitas politik hanya terjadi di panggung politik. Ketika sudah turun dari panggung maka semua menjadi keluarga. Rivalitas bukan berarti permusuhan yang membabi buta.

"Sebagai sesama Muslim kita wajib mengunjungi keluarga,sahabat,teman, dan handai taulan yang meninggal. Bahkan jika kita berbeda keyakinan pun,sepantasnya kita melakukan yang sama. Soal tahun politik, saya pikir hal itu tidak relevan dibicarakan di saat-saat seperti ini," ujar Hidayat dalam siaran persnya kepada ROL. (ROL)


Lampung Memutih, Anis Matta: Mari Putihkan Istana!

Posted: 22 Mar 2014 03:11 AM PDT


Bandar Lampung (22/3)- Sebagai presiden dari partai yang mengusung warna putih dalam kampanyenya, Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta memiliki perumpamaan tersendiri untuk menunjukkan keyakinan kader dan pengurus PKS dalam Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden 2014.

"PKS tahun ini akan menang! Mengapa? Karena Istana pernah rasa merah. Istana pernah rasa kuning. Istana pernah rasa hijau. Istana pernah rasa biru. Tapi Istana belum pernah rasa apa?" tanya Anis kepada 7 ribu kader yang memadati Gelanggang Olah Raga (GOR) Saburai. Seluruh GOR langsung bergemuruh dengan jawaban, "Putih!"

Warna putih tersebut adalah warna yang selalu diusung PKS dalam kampanyenya, seperti dalam tagar #putihkanGBK dan #putihkanLampung.

Anis tidak hanya membahas tentang warna, tetapi juga menyampaikan visi PKS tentang masa depan Indonesia saat PKS mampu memenuhi jabatan legislatif dan eksekutif.

"PKS itu seperti air putih. Kalau kita meminum air putih, rasanya hambar. Berbeda dengan soda. Soda memiliki sparkling di mulut. Tapi kalau kita minum air putih, dalam jangka panjang kita akan sehat. PKS adalah air putih, yang akan bekerja secara ikhlas tanpa popularitas untuk menyehatkan Indonesia," papar Anis yang disambut riuh GOR Saburai.

Anis Matta hadir dalam kampanye nasional PKS di Bandar Lampung yang kali ini tanpa dihadiri anak kecil. Orangtua yang membawa anak-anak kecil menjaga anak mereka di luar GOR dan menunggu di tempat penitipan anak yang disediakan panitia.

PKS menargetkan untuk mengirimkan empat wakilnya di DPR pada Pemilu Legislatif 2014 mendatang dari sebelumnya ada dua anggota DPR dari PKS yang berasal dari Lampung. (pks.or.id)



PKS Sukses Putihkan Bantul dengan Jumlah Massa Terbanyak

Posted: 22 Mar 2014 02:51 AM PDT


IMOGIRI - (Sabtu, 22/3/2014) Hari ini PKS berhasil memutihkan Bantul. Kampanye perdana Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Bantul DI Yogyakarta yang digelar hari ini dihadiri 5000an kader dan simpatisan. Dengan lima ribuan peserta tercatat sebagai partai dengan jumlah peserta kampanye terbuka terbanyak se-DIY hingga masa kampanye ini.

Kampanye PKS DPD Bantul yang digelar di lapangan Kebonagung kecamatan Imogiri Bantul ini menghadirkan jurkam DR Sukamta.

Dalam orasinya doktor lulusan Inggris ini mengatakan bahwa dalam sisa masa kampanye ini seluruh kader PKS akan mengetuk rumah warga.

Ketua DPW PKD DIY yang juga caleg PKS untuk DPR RI ini juga optimis PKS DIY akan mencapai target 3 besar.

Acara kampanye terbuka PKS Bantul yang dimulai siang sekitar pukul satu ini berjalan tertib. 

:: PKS PIYUNGANKlik Download App BB | Klik Download App Android

PKS Optimis Menang di Lampung

Posted: 22 Mar 2014 12:33 AM PDT

Ribuan kader simpatisan hadiri Kampanye PKS di GOR Saburai Bandar Lampung (22/3)

Bandar lampung (22/3) - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menargetkan menang di Lampung. Mengingat provinsi ini memiliki jumlah penduduk yang cukup banyak sekaligus dikenal sebagai laboratorium politik di Indonesia.

"Lampung ini dikenal sebagai laboratorium politik di Indonesia. Sehingga PKS harus menang disini," kata Anis Matta saat diwawancarai wartawan di kantor DPW PKS Lampung, Sabtu (22/3).

Tak hanya menang di Lampung, Anis juga optimistis masuk dalam tiga besar pemenang pemilu secara nasional. Hal itu karena berdasarkan hasil survey terakhir elektabilitas PKS terus naik.

"Insyaallah kami masuk dalam tiga besar. Kami terus bekerja dan melayani masyarakat. Untuk Target kursi dari Lampung sebanyak empat kursi dari dua dapil," ungkapnya.

Setelah makan siang di DPW PKS Lampung, Anis Matta dan rombongan akan berorasi di GOR Saburai Bandar Lampung dalam kampanye terbuka yang akan dihadiri sedikitnya 7.000 kader dan simpatisan PKS siang ini pukul 14.00 WIB. (pks.or.id)


Anis Matta Ganti Jam Tangan Rolex dengan "Al Fajr", Apa itu?

Posted: 22 Mar 2014 12:39 AM PDT


Beberapa teman kerap bertanya kepada saya "Anis Matta pakai rolex ya?" yang kemudian biasanya dilanjutkan dengan berbagai kritik tajam. Beberapa kali saya sampaikan bahwa sejak jadi presiden, setahu saya beliau tak pernah saya lihat memakai rolex. Namun sepertinya beberapa teman belum merasa puas dengan jawaban tersebut.

Untuk menjawab pertanyaan beberapa kawan tersebut, saya sengaja memfoto jam tangan AM. Foto ini diambil di VVIP room GBK sesaat setelah beliau menyampaikan orasi pada 16 Maret 2014.

Pengen tahu merk jam tangan yang dipakai oleh AM? saya pun penasaran, karena belum pernah melihat jam serupa. Hampir setengah jam saya mengamatinya, tetap saja saya tidak mengenalinya. Namun saya yakin itu bukan rolex, karena bahannya dari plastik dan jenisnya adalah digital.

Karena penasaran saya memberanikan diri bertanya merk jam tersebut. Setelah dibalikkan tangan, kemudian saya lihat merk yang tertulis pada kait penguncinya, oo....baru ketahuan merknya adalah "al fajr".

Ternyata jam serupa dipakai oleh Fahri Hamzah, warnanya sama hitam dan saya yakin tipenya sama. Kemudian Bang Fahri menjelaskan bahwa memilih "al fajr" untuk mengingatkan jadwal shalat. Karena jam tersebut memang didesain untuk alarm sholat. Tanpa saya tanya, bang Fahri pun menjelaskan bahwa jam itu seharga 400 ribuan. Semoga bisa menjawab pertanyaan rekan-rekan.

*by Rozaq Asyhari

(sumber: fb)


NB: Banyak yang pengen beli jam tangan Al-Fajr dan nanya belinya dimana? Admin barusan dapat info ustadz Abdullah Haidir yang tinggal di Riyadh, jam tangan Al Fajr belinya di Mekkah. "Dekat masjidil Haram banyak dijual," katanya. Jadi yang berminat dan mau beli sekalian umrah, atau minta oleh-oleh yang umrah :)


Akhwat PKS, The Real Power

Posted: 22 Mar 2014 12:29 AM PDT

Kader Akhwat PKS dari lorong ke lorong menyemai dakwah

By: Nandang Burhanudin

Akan banyak yang menyangka, bahwa PKS kuat dan besar karena faktor qiyadah dan nama besar. Namun siap-siap kecewa. Nama-nama besar di PKS saat ini, justru dibesarkan oleh komunitas.

Nah akan ada yang mengira, komunitas yang membesarkan PKS adalah pria-pria pendekar yang bertubuh kekar, kalau bicara menggelegar, dan kalau berjalan bikin bumi bergetar. Saya pastikan harus siap-siap kecewa. Karena kekuatan hakiki yang mengokohkan PKS adalah makhluk halus, lembut, kuat perasaannya, namun bulat tekadnya. Mereka adalah para akhwat. Pesona memikat yang mampu menjadi pendamping kader-kader PKS, di semua level.

Para ummahat PKS rela berbagi "jatah", baik waktu dan materi suaminya untuk PKS. Malah tak sedikit curahan perhatian suami-suami kader PKS, lebih besar untuk masyarakat dibanding untuk keluarganya.

Tengoklah militansi ummahat dan akhwat PKS. Militansi mereka hampir sejajar dengan gerakan wanita kiri. Para akhwat rela blusukan mengalahkan Jokowi. Bahkan para ummahat tampil di depan tanpa segan apalagi sungkan.

Belum lagi peran ummahat melahirkan generasi militan. Hal yang tidak mampu dilakukan tokoh sekaliber Anis Matta, sekalipun. Kemampuan mengelola emosi, adalah keunggulan yang tak terkalahkan.

Singkatnya, jangan pernah meremehkan peran akhwat dan ummahat PKS. Mereka adalah srikandi-srikandi yang sarat inovasi. Energinya tiada tanding tiada banding. Maka para ikhwan harus berterimakasih. Jangan pernah biarkan para akhwat merana dalam ketidakpastian. Sebagaimana jangan biarkan ummahat terserang demam gundah yang tak tentu arah. []



Kader PKS Banjarnegara Kampanye "On The Street"

Posted: 21 Mar 2014 11:14 PM PDT


Banjarnegara, Sabtu pagi (22/3) DPD PKS Banjarnegara mengadakan kampanye di masing-masing Daerah Pemilihan. Daerah Pemilihan 1 yang meliputi Kecamatan Bawang, Banjarnegara, Sigaluh dan Pagedongan mengadakan Direct Selling, Mobil Keliling (Woro-Woro), Kampanye on The Street dan Fresh Mob.

Untuk Kegiatan Kampanye on The Street dan Fresh Mob di pusatkan di sekitar Alun-Alun Banjarnegara tepatnya di Bundaran Trafic Light Alun-Alun. Acara ini dimulai dari jam 06.30 dan direncanakan berakhir pada pukul 17.00 WIB.

Pada acara ini juga akan dibagikan 3.000 paket coklat kepada masyarakat sebagai bentuk cinta PKS kepada masyarakat.

Kader PKS yang mengikuti Fresh Mob mengenakan pakaian yang terbuat dari kardus bekas dan berbagai asesoris unik lainnya.



"Kampanye PKS di GBK" The Amazing Documenter Movie

Posted: 21 Mar 2014 06:03 PM PDT


Tayangan tentang kampanye PKS pada hari Minggu, 16 Maret 2014 yang membuat seluruh kader & simpatisan PKS di seluruh Indonesia dan dunia menjadi pecah dan berkumpul di satu titik yaitu Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta.

Film mini dokumenter besutan anak-anak GKreatip ini tak sekedar merekam gambar, tapi yang luar biasa film berdurasi 9 menit 6 detik ini mampu menangkap dan menyebarkan 'ruh' PKS yang akan memasuki babak kedua Perjalanan PKS Menuju Istana.

Saksikan salah satu episode epic PKS yang akan menjadi saksi sejarah, ketika dakwah memasuki istana!




LINK video: https://www.youtube.com/watch?feature=player_detailpage&v=tXBPoO2zGgc


Mudji Massaid: Pilih PKS, Lebih Bersih!

Posted: 21 Mar 2014 05:00 PM PDT


"2009 Gue pilih Demokrat karena bang Adjie, 2014 Gue mantap Pilih PKS karena PKS partai yang masih bersih diantara partai yang lain," kata Mudji Massaid adik kandung (Alm) Adjie Massaid.


PKS "The Influencer" Piyungan

Posted: 21 Mar 2014 04:30 PM PDT


Kampanye spektakuler Partai Keadilan Sejahtera di Gelora Bung Karno benar-benar menjadi berkah tersendiri bagi partai dakwah ini. Tak hanya mampu menaklukkan GBK dengan lautan massa yang memutih, namun juga PKS mampu menjadikan momen ini sebagai senjata bertarung yang efektif sekaligus efesien. Ya, media sosial menjadi alternatif melakukan 'perang dingin' pemilu dengan biaya murah dan langsung menembus sasaran, pengguna internet khususnya kaum muda.

Usai kampanye GBK, PKS menuai panen bahan topic perbincangan untuk mengobarkan semangat kader dan simpatisannya di seluruh Indonesia bahkan dunia. Momen-momen luar biasa dan mengesankan secara masif diproduksi dan disebar ke berbagai saluran media. Pendukung PKS mampu mengimbangi pemberitaan media mainstream yang biasanya mengambil "framing" berita dari sisi biasa atau bahkan kurang menguntungkan PKS. Momen-momen indah sesaat setelah  menaklukkan GBK segera meluncur deras di media sosial, baik itu Facebook, twitter, blog maupun twitter.

Saya mencoba  melacak arus deras penyebarluasan topik PKS ini di situs analisis topic politik di media sosial politicawave. Hasilnya sungguh diluar dugaan. Topik perbincangan tentang PKS langsung melonjak pada tanggal 16 Maret 2014. PKS pun melesat menjadi nomor satu di perbincangkan di Medsos.


Hasil ini terekam tiga hari pasca "Penaklukan GBK". Artinya pesan-pesan dari kampanye GBK terus bergaung dan mengobarkan semangat pendukung PKS berjuang menembus media yang tidak bisa dihambat oleh siapapun.

PKS memang Partai yang jarang beriklan di media mainstream tapi sangat "ngotot" memainkan perang di media sosial. Aksi memutihkan Gelora Bung Karno (GBK) pada kampanye perdana PKS pada 16 Maret 2014 memberi kontribusi yang sangat signifikan bagi pendukung PKS untuk membuat topik tentang PKS dan menyebarluaskannya di media sosial. Bahkan saat Kampanye PKS di GBK itu, kata "PKS" dan "GBK" berhasil menjadi Trending Topic jagad twitter Indonesia.


PKS memang tidak mampu menguasi opini di media mainstream seperti Jokowi, tapi cukup efektif memanfaatkan media sosial dalam "berkampanye". Hasilnya, seperti yang dirilis oleh politicawawe dalam bentuk grafik yang penulis sajikan diatas.

Hasil diatas semakin menguatkan hasil kajian analis media sosial yang dirilis oleh media nasional.  Menurut analisa Mesin Awesometrics. PKS mampu memenangkan "pertarungan di media sosial. (baca : PKS 'Putihkan' Media Sosial http://www.republika.co.id/berita/pemilu/berita-pemilu/14/03/19/n2o5z7-pks-putihkan-media-sosial)  Lebih lanjut Republika merilis kemenangan PKS di media sosial dengan mengutip peneliti Awesometrics :

"Peneliti Awesometrics Ridho Rahman mengatakan di Facebook dan Twitter penyebutan 'Partai Keadilan Sejahtera' dengan jargon utama "PKSM3NANG" mendominasi media sosial pada Ahad (16/3). Mesin Awesometrics menghitung perolehan PKS sebanyak 63.542 kali penyebutan di dua ranah media sosial ini. Pesaing terdekatnya, PDI Perjuangan hanya meraih 10.315 dan Partai Golkar mengantongi 8.202 percakapan," kata Ridho dalam siaran persnya kepada Republika, Rabu (19/3).

Siapa pihak yang mendapat sorotan dari fenomena PKS Putihkan Medsos? Siapa lagi kalau bukan Sang Nd3so M!LITAN @pkspiyungan. Menurut Ridho, peneliti  Awesometrics yang menilik interaksi di akun Twitter, akun @pkspiyungan dianggap sebagai akun "Influencer" PKS. Influencer artinya akun yang sangat berpengaruh, memotivasi, bikin 'flu' semua orang PKS, mereka terkena virus ikut 'memperbincangkan' PKS di twitter. Data Awesometrics menunjuk ada 13.652 percakapan, dan aktivitas tertinggi diperoleh dari retweet atas 222 kali kicauan @pkspiyungan.

Akun @pkspiyungan yang sampai ditulisnya artikel ini memiliki 48 ribu followers ini memang sangat aktif berkicau. Sudah sekitar 105.200 kicauan (tweet) dari akun yang rilis semenjak 10 November 2010 ini.

Data lain tentang unggulnya gelar The Influencer bagi @pkspiyungan bisa kita lihat di situs politicawawe (http://politicawave.com/parpol). Pada bagian Most Active User's, @pkspiyungan (akun twitter) menjadi jawara diantara akun influencer partai lain (711 kicauan). Posisi PKS yang melonjak di share of awareness juga terekam oleh politicawave di gambar berikutnya. (Trend awareness, total Buzz kandidat)


Serangan udara lewat socmed dari efek GBK sudah membuahkan hasil yang mengobarkan semangat kader dan simpatisan PKS di semua penjuru tanah air dan dunia. @pkspiyungan sudah dinobatkan sebagai The Influencer oleh analis medsos. Siapa mau ambil bagian menjadi The Influencer berikutnya? Kita semua lah...

Salam 3 Jari yang Cak333p dari Bogor

Abu Haniyya


Cerita Di Balik Lensa Gelora Bung Karno

Posted: 21 Mar 2014 04:00 PM PDT


by @HikariAzzahirah
part of relawanPKSfoto.net

Bismillah...

Gelora Bung Karno, 16 Maret 2014

Pukul 06.30 saya sudah berada di ruang VVIP, briefing bersama orang-orang yang diamanahi menjadi fotografer Kampanye PKS. Briefing terakhir pagi itu memastikan semua orang memahami di mana mereka ditempatkan dan apa saja yang harus difoto. Selain itu kami juga diberi name tag panitia bidang Humas agar mempermudah pengambilan foto di masing-masing venue. Kami tidak hanya terdiri dari Fotografer, tapi juga diback up oleh tim di media centre yang berfungsi menerima hasil foto yang telah kami dapatkan di lapangan. Lalu mereka lah yang meng-upload-nya ke media sosial atau web yang sudah disediakan.

Saya waktu itu terbilang cukup culun jika dibandingkan dengan fotografer lain yang sudah bertahun-tahun belajar fotografi, bahkan banyak yang jadi kontributor di beberapa media cetak atau online. Tapi saya tetap semangat menggenggam erat D5200 di tangan kanan karena hari itu adalah momentum bagi saya untuk menikmati salah satu dari begitu banyak episode dakwah di Indonesia melalui lensa dan kamera yang saya bawa.

Pukul 07.30 WIB saya melangkahkan kaki ke Lapangan Merah GBK. Sejenak saya memandangi seluruh tribun atas dan bawah, stadion itu masih terbilang lengang. Jujur, waktu itu saya sempat merasa deg-degan.
Bagaimana jika sabotase yang dilakukan oleh lawan politik berhasil dan membuat stadion ini masih berwarna warni (warna warni bangku kosong, bukan putih atribut massa. Sabotase jelang hari H di beberapa tempat marak, bis yang dipesan tiba-tiba dipesan pihak lain dengan harga berlipat, tiba-tiba kampung ngadain acara ini itu, dll -red). Tapi saya cepat-cepat menyingkirkan prasangka itu. Saya yakin, kemenangan itu dekat, insyaAllah. Lalu saya kembali ke media centre dan berbincang-bincang dengan tim yang lain.

Tak sampai satu jam kemudian, saya kembali lagi ke lapangan.

Allahu Akbaarr!!!

Hampir seluruh tribun diwarnai putih.. putih.. dan putih.


Sontak saya merasakan haru yang paling biru. Beberapa kali saya berkaca-kaca melihat makar-makar musuh luluh lantak di hadapan Kuasa Allah swt. Takbir, tasbih, tahmid tak henti mengalir dari bibir dan hati saya.

Saya mulai mengelilingi spot lapangan yang menjadi bagian saya dan beberapa orang lainnya untuk mencari momen-momen indah di acara ini. Saya menangkap atmosfer penuh cinta di Stadion ini. Sebagian ada yang terperangkap abadi dalam lensa, tapi sebagian besarnya lagi tak terekam karena saya begitu terpesona melihat tatapan cinta, tatapan rindu para peserta kampanye untuk mendengarkan orasi dan taujih dari para qiyadah partai.

Saya melihat cinta di pundak-pundak tegap para kepanduan. Ada cinta di balik genggaman tangan mereka saat membuat barikade untuk menjaga lapangan hijau. Ada cinta yang terayun penuh gelora di balik kuatnya lengan para pengibar panji di berbagai sudut stadion. Ada cinta yang terserak di seluruh sudut tribun, di balik senyum, tawa, juga pada tawadhu'nya para pecinta al qur'an.

Puncak Kampanye adalah saat Sang Presiden datang dari arah pintu biru menuju panggung. Kami sempat diberi arahan bahwa lokasi lapangan merah akan steril dari berbagai aktivitas fotografer maupun media. Oleh karena itu saya bersiap-siap di daerah antara lapangan merah dan lapangan hijau yang dijaga ketat oleh kepanduan. Mata saya menari-nari dari pintu ke pintu. Khawatir momen itu hilang di depan hidung saya.

Tapi saat itu saya tersadar bahwa antusias para peserta kampanye seperti tak terbendung. Pintu-pintu yang ada di bagian yang tadinya dikunci seperti tak kuasa menahan laju para kader dan simpatisan untuk melihat qiyadah mereka. saya melihat dengan jelas bagaimana para kepanduan bersusah payah menahan para peserta agar tak menerobos pembatas. Tapi sepertinya percuma.

"Kami ingin lihat Ustadz dari PKS..." teriak salah satu peserta.

Dan seperti yang saya prediksikan sebelumnya, barikade itu pun akhirnya bubar karena tak kuasa menahan arus massa dari luar. Momen itu pun berbarengan dengan datangnya Ustadz Anis Matta menuju panggung. Saya saat itu terlalu takjub melihat massa yang seperti air bah, datang dari segala penjuru. Bahkan saya melihat sendiri seorang kakek dengan kaos PKSnya melompat masuk dengan girang dan menari-nari. Saya kaget, bengong, dan lagi-lagi haru melihat atmosfer yang sarat dengan cinta ini.

Di tengah tsunami massa itu saya mencari-cari Presiden Partai. dengan keterbatasan tubuh saya yang tidak cukup tinggi ini, saya melompat-lompat untuk mencari sosok luar biasa itu berjalan. Tapi sia-sia... Lalu tiba-tiba saya mendengar MC berkata "Kita sambut.. Presiden PKS.. Anis Matta...."

Saya menepuk dahi lalu berlari menuju panggung dengan usaha maksimal menerobos dinding massa yang rapat berbaris dan berlapis-lapis.


Saat saya berdiri di panggung yang disediakan untuk fotografer, saya melihat sosok Presiden berdiri dan berorasi dengan aura yang menggelora. Lelah, panas, dan haus seperti hilang entah kemana. Bahkan saat hujan mulai turun membasahi Stadion, saya dan ribuan orang lain bertahan di depan panggung. Menenggak banyak-banyak energi yang ditumpahkan Presiden melalui orasinya.

Setelah puas, saya kembali berkeliling di lapangan. Kembali mencari momen yang terserak di GBK itu hingga MC menutup acara dengan salam.

Seluruh tim Humas berkumpul kembali di Media Centre, menyetor ratusan hingga ribuan frame yang terekam abadi di memory card masing-masing. Lelah kembali menyelimuti tubuh kami masing-masing tapi "reuni" dengan seluruh tim seperti morfin yang memompa energi berlebih kepada kami.

Dan percayalah, energi dari Gelora Bung Karno masih bersemayam di hati-hati kami hingga sekarang, hingga nanti.

Salam dari kami, Relawan PKS Foto,


Sekumpulan orang yang ingin berkontribusi dalam dakwah Islam yang tinggi. Kami bukan dokter, yang bisa membantu mengobati dalam pelayanan kesehatan di setiap RW di pelosok Indonesia. Kami juga bukan orang yang paham ilmu politik dan terjun ke senayan untuk memperjuangkan hak-hak rakyat di hadapan penguasa. Kami hanya memiliki kamera, dan kami memilih berkontribusi dengan yang kami punya.

Katamso, 21 Maret 2014

*http://mengejacinta.blogspot.com/2014/03/cerita-di-balik-lensa-gelora-bung-karno.html


Ketika Impian Da'wah Menjadi Nyata

Posted: 21 Mar 2014 03:30 PM PDT


by @nastarabdullah

Semalam saya buka-buka laptop dan menemukan foto ini (foto Ahmad Heryawan Gubernur Jawa Barat melantik walikota Bandung Ridwan Kamil dan Mang Oded -red). Mungkin akhir-akhir ini saya terlalu melankolis tapi foto ini membuat saya tertegun sejenak sebelum kemudian penglihatan mulai kabur karena dibanjiri air mata haru.

Kira-kira, 30 tahun yang lalu saat generasi awwalun memulai segalanya di negeri ini tanpa apa-apa selain kerpercayaan pada janji Allah, pernahkah terfikir bahwa suatu hari apa yang ada di foto tersebut benar-benar akan terjadi?

Apakah setidaknya gambaran itu yang ada dalam visi Ustadz Rahmat Abdullah yang dulunya mengawali pekerjaan ini di ruangan ruangan sempit berukuran 3x4, boro-boro digedung-gedung pemerintahan, alih alih di GBK Senayan. Apakah pernah terbayang oleh beliau bahwa suatu hari para pendukung da'wah akan meluap-luap memenuhi stadion sebesar Gelora Bung Karno.

Saya mengenal dunia tarbiyah saat da'wah ini sudah memasuki ranah parlemen, tak lagi mendapati pengajian yang diadakan sembunyi-sembunyi. Namun satu hal yang saya tau, untuk sampai pada titik ini para pendahulu kami telah mengorbankan banyak hal.

Teringat pesan Presiden PKS Anis Matta di Jakarta beberapa waktu yang lalu, "Keyakinan adalah modal utama yang bisa membuat seseorang bekerja total walau dibawah tekanan sekeras apapun."

Pasti KEYAKINAN itulah yang membuat generasi awwalun berhasil melewati tantangan setiap marhalah (tahapan), terus berputar bersama roda da'wah, merasakan seluruh getaran dan goncangannya.

Saat ini kita boleh diprediksikan akan kalah, hasil survey manapun boleh bilang posisi kita jungkir balik, saudara-saudara yang tak sepaham boleh mencaci maki bahkan mengkafirkan kita, silahkan seluruh media massa memarginalkan kerja-kerja kita. Asal kita tidak kehilangan keyakinan pada janji Allah.

30 tahun yang lalu, Para Asatidz memulai dengan jumlah mereka yang sedikit, dana yang sangat terbatas. Namun atas izin Allah, da'wah akhirnya sampai juga di titik ini, saat kita sudah memiliki puluhan kepala daerah, memimpin setidaknya seperempat jumlah penduduk Indonesia.

Maka kelak akan ada masanya, akan ada masanya kita bisa memimpin negeri ini secara utuh, mengubahnya menjadi Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghafur. Akan ada masanya.

Jaga Keyakinan Kita

*19 hari jelang pemilu. Hanya ada satu kata : ALL OUT!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar