Sabtu, 01 Maret 2014

PKS PIYUNGAN

PKS PIYUNGAN


Hari Ini, Anis Matta dan Ridwan Kamil Akan Hadiri Apel Siaga PKS Kota Bandung

Posted: 01 Mar 2014 03:05 PM PST


Presiden PKS Anis Matta dan Walikota Bandung Ridwan Kamil dijadwalkan akan menghadiri apel siaga kader PKS Kota Bandung. Acara akan digelar di Aula Bikasoga Jalan Suryalaya Buah Batu Kota Bandung, Ahad 2 Maret 2014 mulai pukul 8 pagi.

Ketua Bidang Humas DPD PKS Kota Bandung Budi Haryana  menyatakan acara apel siaga kader ini merupakan ajang konsolidasi internal PKS menjelang pemilu yang akan digelar pada tanggal 9 April. "Pada acara apel siaga kader ini juga akan ada pelantikan relawan PKS," imbuhnya.

Lebih lanjut anggota FPKS DPRD Kota Bandung ini menambahkan peserta yang diundang meliputi para pengurus partai mulai dari  tingkat kelurahan DPRa , tingkat kecamatan DPC, tingkat kota DPD, serta para caleg.

Para peserta apel siaga akan mendapatkan arahan dari Presiden PKS Anis Matta dan dari Ketua Umum DPW PKS Jawa Barat Tate Qomaruddin.

"Apel siaga ini menegaskan sikap PKS Kota Bandung untuk memenangkan pemilu legislatif 9 April sekaligus kesiapan mengawal program Bandung Juara," pungkasnya. (pksbandungkota.com)


Kunci PKS Memenangkan Simpati Rakyat

Posted: 01 Mar 2014 02:57 PM PST


By: Ustadz Nandang Burhanudin, Lc

Ada yang menginbox, ustadz mengapa kok hizbiyyah dengan mendukung parpol PKS? Saya menjawab ringan, "Jika suara saya dan keluarga bisa mengantarkan pada kebajikan bagi masyarakat yang tidak saya mampu lakukan, maka suara saya dan keluarga saya akan diberikan kepada PKS. Kami berterimaksih kepada Gubernur Jabar, yang sudah menggratiskan sekolah SD (MI), SMP (Tsanawiyah), SMA-SMK-MA. Hal yang tidak mampu saya lakukan, walau saya punya 100 yayasan! Jika itu termasuk hizbiyyah, maka biarlah!".

Sahabat, terkadang kita terus menerus dibenturkan pada istilah-istilah yang kita sendiri tidak memahaminya secara proporsional. Kita haramkan demokrasi, hanya karena ada pengertian (definisi) bahwa demokrasi adalah suara rakyat yang mutlak mengalahkan suara Tuhan. Lalu kita pun anti demokrasi. Namun di lapangan faktual, kita dihadapkan pada upaya sistematis untuk memarjinalkan umat Islam dari kekuasaan riil.

Saya hanya ingin berpesan. Ada empat sikap yang harus ditempuh para kader PKS, jika ingin menjadi pemenang, bukan hanya di Pemilu 2014 tapi memenangkan simpati rakyat dan masyarakat.

1. Terus menebar kebajikan, akan mengantarkan pada kemuliaan

Kebajikan tak mengenal waktu dan dalih. Komitmen ini sudah dibuktikan di lapangan. Kebajikan menghapus hembusan kedengkian. Para HaTers PKS berusaha maksimal agar PKS kempes. Tapi justru PKS dibela masyarakat yang merasakan kebajikannya hingga tetes terakhir. Inilah komitmen terbesar, hingga kader-kader PKS meraih kemuliaan di hadapan manusia dan di hadapan Allah. Terus berbakti walau sepi publikasi.

2. Memilih diam saat diserang, akan mengantarkan pada keselamatan

Terlalu defensif saat diserang, adalah pertahanan yang rapuh. Saat diserang dengan isu Syiah, salah kaprah jika kader PKS terlalu defensif. Lalu mengatakan, "Tidaaak! Bukaaan! Tak mungkiiin!" Lantas melontarkan statemen yang justru merugikan PKS, baik secara organisasi maupun jamaah. Era keterbukaan informasi, membuat siapapun dapat mengakses informasi dengan bebas dan free. Maka sebaiknya isu-isu demikian dijawab dengan garansi dari pengurus resmi.

Nah jika kaitan dengan fitnah atau rumor. Maka diam menjadi bahaya. Contoh rumor pemukulan CAD PKS kepada seorang ustazah. Sebaiknya si penebar isu hingga si pembuat berita bohong dilaporkan ke pihak berwajib. Sebab hal-hal yang berbau rumor adalah upaya sistematis merusak citra tanpa fakta.

3. Kedermawanan jalan menuju kepemimpinan

Kunci PKS menjadi pemimpin di negeri ini adalah kedermawanan. Jiwa-jiwa dermawan yang nanti menjadi Aleg atau bupati/walkot atau wakil adalah komitmen besar untuk menjadikan kader PKS sebagai calon-calon pemimpin masa depan. Dermawan tanpa pilih kasih dan tanpa menunggu terimakasih. Rakyat menunggu sosok Khairat Syatir, petinggi Ikhwanul Muslimin, yang sukses menyantuni 750.000 keluarga miskin di Mesir dari hasil bisnis yang ia rintis.

4. Selalu mengedepankan syukur dan berterimakasih, niscaya akan mengantarkan pada pertambahan dan pertumbuhan

Berterimakasihlah kepada rakyat Indonesia. Rakyat yang sejak lama menaruh simpati dan antusiasme dengan menyambut kehadiran PKS. Jangan lupakan kader-kader di bawah yang berjibaku tak kenal waktu. Tak peduli panas tak kenal hujan. Mereka adalah sukarelawan hakiki yang tulus ikhlas menjadi batu bata perjuangan. Kader-kader bawah PKS inilah yang telah sukses menjadi ujung tombak perjuangan. Beterimakasihlah kepada para mentor baik para murobbi ataupun para penggagas dakwah.

Insya Allah jika keempat jurus ini dilakukan, PKS akan mulus dan meraih hati yang tulus tanpa fulus apalagi akal bulus.


Kecerdasan 'Ulama

Posted: 01 Mar 2014 02:31 PM PST


by Zulfi Akmal

Ketika Raja Romawi meminta kepada Khalifah Islam di zaman itu untuk mengutus salah seorang ulamanya guna ditanyai, maka dipilihlah Qadhi Abu Bakar al Baqilany sebagai utusan perwakilan. Beliau adalah ulama tercerdas di zamannya.

Tatkala raja Romawi mendengar kedatangan Abu Bakar al Baqilany, ia memerintahkan para bawahannya untuk membuat pintu yang rendah, hingga ketika al Baqilany masuk ia terpaksa untuk menundukkan kepalanya dan merendahkan badannya seperti orang rukuk. Dalam kondisi seperti itu ia akan terhina di depan raja Romawi dan para pengikutnya.

Ketika Abu Bakar datang, ia tahu permainan yang mereka rencanakan. Segera saja beliau memutar tubuhnya 180 derjat dan ia masuk dengan membelakangi raja dengan para pengikutnya. Alih-alih mendapatkan penghormatan yang dipaksakan dari al Baqilany malah mendapatkan penghinaan.

Saat itu raja baru sadar kalau ia adalah seorang yang cerdas.

Setelah beliau berhadapan dengan raja dan para pengikutnya yang terdiri dari para pendeta dan pastor, ia segera saja menyapa mereka:

"Bagimana kabar kalian semua? Bagaimana kabar anak-istri kalian?"

Mendengar itu, mereka semua bagai disambar halilintar dan petir. Raja Romawipun langsung naik pitam:

"Mereka ini adalah orang-orang suci dari mempunyai istri dan anak. Mereka lebih mulia dari sekedar punya anak dan istri!!!"

Abu Bakar al Baqilany pun menjawab:

"Allahu akbar!! Kalian mensucikan mereka ini dari istri dan punya anak, kemudian kalian menuduh Tuhanmu berselingkuh dengan Maryam. Dan kalian tidak mensucikan-Nya dari punya anak".

Jawaban itu menambah kemarahan raja.

Lalu Raja itu bertanya penuh ejekan: "Apa tanggapanmu tentang Aisyah si penzina?"

Abu Bakar menjawab: "Demi Allah, Aisyah menikah dengan sah namun tidak melahirkan anak, sedangkan Maryam tidak menikah tapi melahirkan anak. Mana yang lebih utama di antara keduanya? Kenapa kalian menuduh perempuan yang tidak punya anak melakukan perzinaan, dan mensucikan perempuan yang melahirkan anak tanpa suami. Sementara kami membebaskan keduanya (Maryam dan 'Aisyah) dari tuduhan keji itu?

Mendengar jawaban itu sang raja menjadi marah bagaikan orang kesetanan.

Lanjut ia bertanya: "Apakah Nabi kalian melakukan perperangan?"

Abu Bakar: "Iya, benar".

Raja Romawi: "Apakah ia berperang di barisan terdepan?"

Abu Bakar: "Iya".

Raja Romawi: "Apakah iya menang?"

Abu Bakar: "Iya".

Raja Romawi: "Apakah ia pernah kalah?"

Abu Bakar: "Iya".

Raja Romawi: "Aneh, dia Nabi tapi kok kalah?"

Abu Bakar: "Apakah 'Isa disalib?"

Raja Romawi: "Iya".

Abu Bakara: "Apakah tuhan disalib?"

Saat itu terdiamlah mereka.

___
*Sebagian kisah ini ada di Siar A'lam an Nubala' jilid 13 hal 114 cet. dar al Fikr
*Qadhi Abu Bakar al Baqilany adalah guru besar dlm teologi Asy'ari dan Mujaddid abad ke empat


Bimbo, Sang Preman Bertato dari NTT: PKS Mengubah Saya Jadi Lebih Baik!

Posted: 28 Feb 2014 06:09 PM PST

Bimbo bersama Anis Matta di NTT (15/2/2014)

Selain bersungguh-sungguh memperjuangkan hak rakyat di parlemen, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) juga serius memperbaiki kondisi masyarakat di daerah. Salah satu warga yang merasakan sentuhan tangan dingin PKS adalah Ahmad Sukastian atau biasa dipanggil Bimbo. Pria yang tinggal di Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT) itu mengaku berubah menjadi lebih baik setelah bersentuhan dengan PKS.

"PKS bisa merubah saya dari jalan yang tidak benar menjadi jalan yang benar. PKS merubah saya jadi lebih baik. Saya tertarik dengan PKS, karena sedikit-sedikit saya belajar agama darinya," kata pria yang tangannya dipenuhi tato itu.

Perubahan Bimbo, yang semula dikenal sebagai seorang preman, ternyata tidak terjadi secara tiba-tiba. Menurut Khaerul Anwar, guru mengaji Bimbo, pertemuan Bimbo dengan PKS terjadi saat pilkada. Dari situ, rupanya Bimbo semakin jatuh hati dengan PKS.

"Bimbo itu teman kecil saya. Ketika di Kupang, saya dengar beliau cukup nakal. Ketika beliau balik ke sini, saya dekati pelan-pelan," tutur Khaerul.

Lalu Khaerul melanjutkan, "Beliau bekerja sebagai driver. Ketika ada pilkada, saya minta beliau bantu sebagai driver. Dari situ interaksinya semakin intens dengan PKS."

Sejak bergabung dengan PKS, jelas Khaerul, Bimbo terlihat semangat memperbaiki diri. Mulai dari menghadiri pengajian pekanan sampai belajar membaca al-qur'an, semua dilakukan Bimbo.

"Beliau sekarang sudah mau belajar baca Al-Qur'an. Alhamdulillah sudah Iqro 4. Beliau juga rajin datang liqo (pengajian pekanan yang biasa diselenggarakan oleh PKS –red)," cerita Khaerul.

Melihat teman masa kecilnya menjadi lebih baik, Khaerul bersyukur kepada Allah. Ia juga berharap Bimbo bisa terus menjadi lebih baik bersama PKS. "Mudah-mudahan beliau bisa menjadi kader kita yang militan ke depannya. Saya sangat yakin akan hal itu, karena ketika beliau diberi amanah, beliau bisa melebihi kader PKS yang lain, yang bahkan sudah lama bergabung. Beliau luar biasa," pungkasnya.

Ucapan Khaerul itu benar adanya. Bimbo memang terlihat militan. Selama Anis Matta di Ende, Bimbo selalu terlihat di sekitar Anis. Ia seperti ingin memastikan keamanan pria yang digadang-gadang sebagai capres dari PKS itu. (DLS/MFS)


"Mengapa Capres PKS" | Oleh Anis Matta

Posted: 28 Feb 2014 05:58 PM PST


"Mengapa Capres PKS"

Kultwit @anismatta

1. Ada yang tanya kenapa PKS umumkan capres sekarang?? Situasi tdk mnguntungkan.. Hsl survey, posisi PKS rendah, krn msalah hukum..

2. Saya optimis.. Sy jwb : mengapa tidak?? Kader-kader brkrja terus, di bbrp pilkada PKS dpt kpercayaan mnjd gub/walkot/bupati..

3. Saya ibaratkan pesta. Kalau hidangannya bervariasi, pesta jadi makin asyik.. Hadirin jadi semangat berpartisipasi..

4. Nggak mungkin kan pesta hidangannya nasi goreng aja?? Nasi goreng aja apa nasi goreng banget..?? :)

5. Pemilu adlh pesta demokrasi.. Pestanya rakyat.. Perlu hidangan bervariasi, biar makin nikmat & hadirin makin semangat..

6. Ibarat yg lain, toko yg etalasenya beranekaragam lebih menarik ketimbang toko yg polos-polos saja..

7. Politik bukan butik, tapi karnaval.. Rakyat harus bergembira..

8. Ibarat langit, walau bulan sdh terang, tp bintang-bintang yg bikin indah.. Bintang itu bisa jd pedoman pelaut yg butuh arah..

9. Apalagi di PKS, penetapan capres tidak elitis tapi melibatkan semua kader..

10. Suara kader diperhitungkan,..suara publik diperhatikan..

11. Dengan tawaran yang beragam, siapa tahu yang belum punya pilihan jadi punya alternatif..

12. Dari yang tadinya golput, bisa jadi golpil (golongan punya pilihan).. hehe..

13. Tugas partai menyajikan tawaran kpd publik.. Namanya tawaran, tentu hrs lbh dari satu, shg bisa dinilai & dipertimbangkn..

14. Bagi kami kader PKS, penetapan utk jabatan publik itu penugasan, amanah.. Bukan utk diperebutkan, semua harus siap..

15. Nah, silahkan hadirin pesta demokrasi sekalian, melihat-lihat.. memilih hidangan yang disukai..

16. Ada Pak Hidayat (@hnurwahid ).. ada Kang Aher (@aheryawan ).. ada saya @gen_AMPM..

17. Siapa pun yang terpilih, adalah yang terbaik.. dari PKS utk Indonesia tercinta..

18. Ayo Kobarkan Semangat Indonesia!! Kita Bangsa Besar dan Kuat..


KPK Undang 3 Gubernur Bahas Pencegahan Korupsi APBD, Aher dan Rano Hadir, Jokowi Absen

Posted: 28 Feb 2014 05:36 PM PST


Jakarta - KPK dan BPKP mengundang tiga gubernur dalam rapat Koordinasi Supervisi dan Pencegahan (Korsupgah) Potensi Korupsi APBD 2014, Jumat malam (28/2/2014). Gubernur Jabar Ahmad Heryawan (Aher) dan Wagub Banten Rano Karno (yang mewakili Atut) hadir, sedangkan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo absen.

Saat Juru Bicara KPK Johan Budi yang bertindak sebagai moderator menanyakan apakah ada pihak yang mewakili Jokowi, tak ada satu pun yang menunjukkan diri. Demikian Kompas memberitakan.

Pertemuan yang dilakukan di Auditorium KPK itu dibuka langsung oleh pimpinan KPK bidang pencegahan, Busyro Muqoddas. 

Kepala BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan), Mardiasmo mengatakan para kepala daerah sengaja diundang untuk membicarakan upaya pencegahan korupsi yang lebih efektif. Kata dia, upaya pencegahan itu dimulai dari pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).


Menjadi Bintang di Langit Zaman

Posted: 28 Feb 2014 04:00 PM PST


Anis Matta menggunakan metafora bintang untuk menjelaskan pencalonan dirinya sebagai presiden di pemilu 2014 saat mengisi acara Temu Kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Se-Sulawesi Selatan, Sabtu pekan kemarin, di Hotel Sahid, Makassar.

"Capres yang ada sekarang, ibarat bintang di langit. Lalu kita tambahkan lagi bintang-bintang baru di langit, biar bumi kita makin terang," ungkap Anis.

Ketika langit dihiasi bintang, menurut presiden PKS itu, akan mendatangkan manfaat bagi manusia. Salah satu yang mengambil manfaat dari keberadaan bintang itu adalah para nelayan. Karena bintang bisa dijadikan petunjuk arah saat berlayar.

"Para pelaut, termasuk nenek moyang kita dulu, menggunakan bintang sebagai petunjuk jalan ketika berlayar. Siapa tahu, ada pelaut yang membutuhkan petunjuk arah, yang membutuhkan peta jalan. Dan kita adalah bintang yang mereka tunggu. Kita adalah bintang di langit zaman," jelas Anis, yang langsung disambut riuh yang hadir.

Penjelasan Anis itu rupanya berdasarkan hasil survey terhadap nama-nama calon presiden yang beredar saat ini. "Ada keganjilan dari hasil survey itu. Sekitar 60 persen dari orang yang sudah menetapkan pilahan untuk calon presidennya, ternyata siap berubah apabila ada pilihan baru. Berarti, orang Indonesia saat ini bukan tidak punya pilihan, justru mereka kekurang pilihan," pungkas Anis.

Cara Anis menggunakan metafora bintang untuk menjelaskan tentang pencapresan dirinya, ditambah dengan gagasan Gelombang Ketiga yang diwacanakannya, mengingatkan masyarakat pada sajak 'Nyanyian Pahlawan' yang pernah ditulisnya pada awal masa reformasi:

Aku datang mengantar senja
Katakan padaku wahai malam
Berapa bintang yang kau perlukan
Untuk menerangi langitmu

Inilah lagu cinta dan kehormatan
Yang kunyanyikan dengan tekad 
Wahai ummat wahai bangsa 
Aku selalu ada di sini
Saat darah saat air mata
Aku datang mengantar ummat
Pada gerbang sejarah baru


Tidak ada komentar:

Posting Komentar