Selasa, 25 Maret 2014

PKS PIYUNGAN

PKS PIYUNGAN


Kampanye PKS Jogja Sangat Istimewa, Diawali Shalat Jamaah Ribuan Massa

Posted: 25 Mar 2014 06:17 AM PDT


JOGJA (25/3/2014) - Kampanye Akbar Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Jogja hari ini sungguh luar biasa. Mungkin ini kejadian yang hanya ada di Kampanye PKS dimana acara kampanye diawali dengan sholat berjama'ah. Inilah istimewanya PKS Jogja.

Kampanye PKS Jogja yang bertempat di stadion Maguwoharjo Sleman ini diawali dengan sholat ashar berjama'ah. Beberapa hari sebelum kampanye panitia sudah memberi pengumuman agar peserta kampanye sudah berwudhu dari rumah karena kampanye akan diawali dengan sholat ashar di lokasi acara.

Dan masya Allah, shaf yang rapi dari massa kampanye kader dan simpatisan PKS menjadi pemandangan yang indah sekaligus langka. Suasana ini sampai ada yang menyamakan dengan suasana saat dulu Deklarasi Partai Keadilan (PK) di halaman masjid Al-Azhar Jakarta.

Yang juga istimewa lagi, kampanye PKS ini dihadiri ribuan massa berseragam putih-puith. Tumpah ruah massa memutihkan Jogja.

DR Sukamta, Ketua DPW PKS DIY yang menjadi salah satu orator menyatakan keyakinan dan optimisme dengan kemenangan PKS di Pemilu 2014.

"Kita yakin, bukan saja karena kerja-kerja dan ikhtiar kita, tapi kita yakin akan datangnya kemenangan itu karena Allah takkan menyia-nyiakan hamba-hambaNya yang bertaqwa dan senantiasa menebar kebajikan," ujar doktor lulusan Inggris ini.

Kampanye PKS ini berlangsung sampai sekitar pukul lima sore. Sepanjang acara, awan menaungi dengan semilir angin yang membuat suasana Jogja yang biasanya panas menyengat menjadi sejuk. Sungguh ini juga keistimewaan dan pertolongan dariNya.







Senyum Santika... menambah istimewa :)

*by Admin @pkspiyungan 


Wow! #JabarPilihPKS Jadi Trending Topic

Posted: 25 Mar 2014 02:06 AM PDT


Hari ini (Selasa, 25/3/2014) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menggelar kampanye di berbagai daerah.

Wilayah Sumatera Barat berlokasi di Lapangan Imam Bonjol kota Padang, tak tanggung-tanggung Presiden PKS Anis Matta yang jadi jurkam.

Propinsi Aceh juga hari ini PKS menggelar  kampanye akbar, begitu juga di DI Yogyakarta PKS menggelar kampanye di stadion Maguwo.

Namun, ternyata yang paling heboh adalah kampanye PKS di Jawa Barat (Jabar). Kampanye PKS yang berlangsung di lapangan Tegalega Bandung ini dibanjiri puluhan ribu massa kader dan simpatisan PKS.

Namun yang bikin lebih heboh, kampanye PKS Jabar tidak hanya berlangsung di dunia nyata lapangan Tegalega tapi juga kampanye di dunia social media yang berlangsung masif. Dari semenjak pagi pengguna twitter sudah mulai meramaikan lini masa dengan hashtag #JabarPilihPKS. Dan sekitar pukul 14.00 hashtag #JabarPilihPKS pun berhasil menjadi Trending Topic twitter Indonesia.



Kampanye PKS Jabar bergemuruh dengan lagu-lagu dari grup nasyid legendaris Shoutul Harakah yang membakar semangat dengan hits andalan 'Kobarkan Semangat Indonesia'.

Shoutul Harakah
Gubernur Jabar Ahmad Heryawan juga hadi di kampanye PKS ini.



Hari ini Anis Matta Akan "Putihkan" Kota Padang

Posted: 24 Mar 2014 08:57 PM PDT

Anis Matta (kanan) disambut hangat Irwan Prayitno (25/3/2014)

PADANG (25/3/2014) - Hari ini warga Sumatera Barat sudah bersiap siap hadir ke lapangan Imam Bonjol Padang. Di tempat ini, siang nanti selepas Zuhur Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akan menggelar Kampanye Nasional.

Kampanye Nasional PKS di wilayah Sumatera Barat ini dihadiri langsung Presiden PKS Anis Matta yang akan berorasi bersama tokoh-tokoh Sumatera Barat, seperti Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno, Mahyeldi Ansharullah (Wakikota Padang), Riza Pahlevi (Walikota Payakumbuh).

Sekitar pukul 9.30 rombongan Presiden Anis Matta tiba di kota Padang yang disambut hangat oleh Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno di RM Datuh Palindih. Irwan Prayitno yang juga merupakan anggota Majlis Syuro PKS menyatakan kegembiraanya dengan kedatangan Presiden PKS Anis Matta di dalam Kampanye Akbar PKS di Sumbar.


"Abi, kirim SMS dukung PKS ya!"

Posted: 24 Mar 2014 04:59 PM PDT


Hampir saya menyesal malam ini (25/3/2014) sudah membuat anak saya tertunda mengirim polling SMS mendukung Nasir Djamil dalam Debat Kandidat TVone yang baru saja usai. Alhamdulillah, jagoan PKS ini unggul tipis dari keempat calon lain. Nasir Djamil mendapat 44.09 % unggul tipis dari jago PDIP, Sukur Nababan yang memperoleh 43.55%.

Menjelang usai, prosentase dua kontestan saling berkejaran. Terkadang kandidat PDIP unggul, lalu disalip lagi oleh Nasir Djamil. Saya memperhatikan Time Line sang Influencer kita, @pkspiyungan sampai beberapa kali mengulang kicauannya agar memberi dukungan pada calon PKS.

@pkspiyungan : DEBAT KANDIDAT. Dukung @nasirdjamil44 Ketik SUARA NASIR kirim 9981

@pkspiyungan: TERTINGGAL NIH, PERLU SMS SEBANYAK2NYA >> DEBAT KANDIDAT. Dukung @nasirdjamil44 Ketik SUARA NASIR kirim 9981

Itulah kalimat yang saya ingat beberapa kali diulang oleh admin @pkspiyungan mengingat kandidat dari partai benteng sempat unggul. Saya segera mengambil HP dan memngirim SMS. Hasilnya, sedikir demi sedikit angka prosentase calon PKS asal Aceh ini naik. Dukungan nampaknya mulai berdatangan karena angka calon PDIP mulai merosot. Pendukung Sukur nampaknya mengirim SMS nya karena hanya dua calon ini angkanya bergerak.

Wah, seru...saya sampai memperhatikan pergerakan angka demikian tegang seperti menonton Barca vs Madrid. Tak disangka, anak pertama saya Nuha,12 tahun,  juga ikut antusias memperhatikan saya agak ribut menonton acara Duel Kandidat ini. Sampai-sampai Nuha mengatakan;

"Abi kirim dong SMS biar PKS menang!" Kata Nuha

"Sudah dong, Kak!" jawab saya.

"Abi, Kakak kirim juga ya?"

Saya berpikir acaranya akan usai, jadi percuma. Lagian anak saya memang jarang punya pulsa dan pulsanya biasanya tidak banyak. Saya berpikir kembali agar Nuha segera saja mengirim SMS agar kandidat PKS menang. Sayang acara sudah usai dengan kemenangan kandidat PKS.

Ah, saya sungguh menyesal menahan anak saya mendukung PKS secara riil malam ini secara , meski hanya via SMS. Saya sudah melewatkan partisipasi anak saya untuk "memenangkan" partai dakwah, harapan Indonesia ini. Namun ada hal yang membuat saya tersenyum bangga pada Nuha. Mulai terlihat bahwa Nuha sudah sangat peduli pada PKS.

Inilah mungkin hasil "pendidikan politik" yang diperkenalkan sejak dalam kandungan oleh kami. Nuha, anak pertama saya, paling lama menikmati masa-masa duduk dalam halaqah, aksi, kampanye dan perjuangan bersama partai dakwah ini dibanding tiga adiknya yang lain. Nuha sejak bayi digendong kesana-kemari menghadiri agenda dakwah bersama kami, khususnya umminya.

Saya sampai tersenyum membayangkan saat kami harus naik motor berenam mengantar jemput ummi dan 4 anak kami ke tempat halaqah. Nuha, Ummi dan aisyah (anak bungsu) di belakang saya, sementara Faruq (anak ketiga) dan Muthi (anak kedua) nyaman duduk di depan. Masya Allah, enam nyawa dalam satu motor Legenda 2 masih muat. Perjalanan pun demikian ceria di jalanan Kota Medan kala itu yang semrawut dan penuh kendaraan yang ngebut.

Masa-masa itu ternyata melekat di benak Nuha dan anak-anak saya. Ketika melihat simbol PKS, meski sangat keci,  kepekaannya muncul.

"Abi, PKS...itu bendera PKS!" Aisyah, 5 tahun sudah sangat hafal dengan simbol PKS.

"Abi mau tugas kemana? Pulang jam berapa?" Faruq Haniyya, 7 tahun selalu  bertanya ketika saya mengenakan baju kepanduan untuk tugas. Nama  belakang saya diambil dari nama anak lelaki satu-satunya untuk mengabadikan pejuang Palestina yang menjadi Perdana Menteri saat ini yaitu Ismail Haniiyya.

"Abi mau ke Jaakrta. tugas pengamanan dakwah. Abi nginep, besok baru pulang. Salam dulu sayang."

Ciuman kening buat istri pun juga saya layangkan sebelum kaki melangkah keluar pintu dalam rangka tugas di garis terdepan.

Duh indahnya mengenang masa-masa itu. Semoga sekeluarga kami istiqomah menjadi pendukung dan penggerak dakwah ini. Meski kami bukan kader yang sempurna dan terbaik, tapi saksikanlah bahwa cinta kami pada Islam dan dakwah akan terus kami rawat. Bersama istri dan anak-anak saya, kami rindu surga dan ingin meninggal seperti syuhada. Bersama dakwah ini, kami ingin merasa layak bersanding bersama Rasulullah SAW, junjungan dan idola kami.


Salam 3 Jari. Dari Bogor untuk Indonesia.

Abu Haniyya
@abu_haniyya3 on twitter


Kampanye di Kampung Halaman, Anis Matta Disambut Ribuan Massa

Posted: 24 Mar 2014 04:37 PM PDT


MAKASSAR - Presiden PKS, Anis Matta, membakar semangat ribuan para kader dan simpatisan PKS dalam kampanye akbar Partai Keadilan Sejahtera di Lapangan Hertasning Makassar, Senin sore (24/3).

Putra Sulsel ini menuturkan bahwa PKS sudah keluar dari masa terpuruknya. Kini saatnya PKS tampil percaya diri untuk memimpin Indonesia.

"Istana sudah pernah rasa merah, biru, kuning, tapi istana belum pernah rasa putih. Sekaranglah waktunya Indonesia dipimpin oleh si putih, dipimpin oleh PKS," ungkap Anis dalam orasinya.

Anis juga menambahkan bahwa survei PKS dari hari ke hari semakin meningkat. "Pada tahun 2004 di Sulsel kita dapat 2 kursi dan 3 kursi di tahun 2009. Tahun 2014 kita menargetkan 4-5 kursi di DPR RI," lanjut Anis disambut masyarakat dengan teriakan siap memutihkan istana.



Eskalasi Tampilnya Kader PKS sebagai Pemimpin Daerah

Posted: 24 Mar 2014 07:25 PM PDT


Oleh: Abi Mumtaz
PIP PKS Malaysia

Sepanjang tahun 2013, Indonesia menggelar 153 pilkada di seluruh tanah air, yang terdiri dari 15 pilkada provinsi dan 138 pilkada kabupaten/kota. Dari 15 pilkada tingkat provinsi, calon yang didukung PKS berhasil menang di 9 provinsi yaitu, Jawa Barat, Sumatera Utara, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Timur, dan Papua. Di dua provinsi lain, yaitu Maluku dan Maluku Utara, keputusan akhirnya baru diperoleh di awal tahun 2014 sehubungan dengan digelarnya pilkada putaran kedua dan ketiga.

Dalam sistem multipartai saat ini, pada dasarnya tidak ada kekuatan yang terlalu dominan dalam perpolitikan kita. Jumlah suara pemilih di setiap pemilu/pilkada umumnya terdistribusi sedemikian rupa ke sejumlah parpol. Oleh karena itu, dalam mengusung calon kepala daerah, parpol-parpol cenderung melakukan koalisi untuk memuluskan kandidatnya masing-masing, tidak terkecuali PKS.

Namun yang sangat membanggakan adalah fakta bahwa 3 orang gubernur dari 9 provinsi yang dimenangkan oleh PKS bersama parpol-parpol koalisinya pada 2013 merupakan kader-kader terbaik PKS sendiri. Mereka adalah Sebelumnya pada 2010, Irwan Prayitno yang juga kader inti PKS terpilih menjadi Gubernur Sumatera Barat. Dengan demikian, PKS kini telah memiliki 4 orang kader inti yang menduduki posisi gubernur dan memimpin lebih dari seperempat total populasi Indonesia (60 juta jiwa).


Sementara itu, PKS juga berhasil menaikkan kadernya sebagai bupati/walikota ataupun wakilnya selama tahun 2013 dan 2014. Mereka terdiri dari 1 bupati, 1 walikota, 4 wakil bupati, dan 2 wakil walikota.


Terpilihnya mereka ini menambah panjang daftar pimpinan daerah yang berasal dari kader PKS sebelum ini, di antaranya Nur Mahmudi Ismail (Walikota Depok, Jabar), Riza Falepi (Walikota Payakumbuh, Sumbar), dan lain-lain.

Naiknya kader-kader PKS sebagai pimpinan eksekutif di sejumlah daerah di tanah air setidak-tidaknya memberikan dua sinyal penting. Pertama, adanya peningkatan kualitas kader-kader dan kualitas proses berpolitik PKS seiring dengan semakin matangnya partai ini di pentas perpolitikan sejak berdiri pada tahun 1998. Para kepada daerah terpilih itu adalah kader-kader hasil proses pembinaan (tarbiyah) yang dilakukan internal PKS. Mereka sama sekali bukanlah kader kutu loncat yang tiba-tiba dicalonkan lantaran punya banyak uang atau popularitas. Sebelum bergabung PKS, mereka mungkin bukan siapa-siapa, namun proses tarbiyah-lah yang meng-upgrade dan kemudian mempromosikan mereka hingga menjadi pemimpin-pemimpin tangguh masa depan.

Selama ini, karena keterbatasan kader untuk diproyeksikan sebagai pemimpin daerah, PKS cenderung mencalonkan dan memperjuangkan tokoh-tokoh lain di luar kadernya seperti birokrat, mantan tentara/polisi dan lain-lain. Namun dengan semakin banyaknya jumlah kader dan meningkatnya kualitas mereka, maka untuk ke depannya, PKS tentu akan mengurangi penunjukan tokoh-tokoh dari luar partai dan lebih memilih mencalonkan kadernya sendiri.

Kedua, adanya peningkatan kepercayaan masyarakat terhadap PKS dan kader-kadernya. Hal ini sebenarnya merupakan buah dari perjuangan panjang PKS yang tanpa henti dalam melayani masyarakat. Kader-kader PKS di lembaga eksekutif maupun legislatif terkenal berprestasi, penuh dedikasi, sederhana, dan jujur. Sebagai contoh, Ahmad Heryawan kini telah dianugerahi 138 buah penghargaan tingkat nasional maupun internasional atas berbagai prestasinya memerintah Jawa Barat sejak 2008 (www.pkspiyungan.org, 23 Maret 2014). Sementara itu, Irwan Prayitno hingga Agustus tahun 2013 telah meraih lebih dari 75 buah penghargaan (www.id.wikipedia.org) atas kepemimpinannya di Sumatera Barat.

Citra PKS sebagai partai bersih pun telah terbukti dan diakui secara luas. Di samping itu, PKS juga rutin menggelar pengajian, bakti sosial, pengobatan gratis maupun pasar murah. PKS adalah parpol yang paling tanggap terhadap berbagai bencana yang terjadi di tengah masyarakat. Hebatnya lagi, semua bentuk pelayanan tersebut terus-menerus dilakukan PKS di sepanjang waktu, baik ada maupun tidak ada pemilu/pilkada. Kepercayaan dan apresiasi masyarakat itu pada hakikatnya merupakan buah dari kapitalisasi amal atau kerja-kerja yang telah dipersembahkan PKS untuk negeri ini. Oleh karena itu, slogan Cinta, Kerja dan Harmoni sangat tepat melukiskan kiprah PKS.

Tampilnya para kader PKS sebagai pemimpin-pemimpin daerah yang semakin banyak di berbagai wilayah di tanah air merupakan kepercayaan masyarakat kepada partai ini. Mereka menumpukan harapan besar pada partai dakwah ini. Hal ini juga menunjukkan bahwa proses kaderisasi internal PKS terbukti telah berhasil menciptakan stok pemimpin masa depan Indonesia yang berkualitas. Tentu saja, para pemimpin yang umumnya masih muda tersebut dituntut untuk terus bekerja keras demi menghadirkan kesejahteraan, kemakmuran dan keadilan bagi seluruh rakyatnya.
Tahun 2013 menjadi momentum lahirnya para kader PKS sebagai pemimpin daerah. Akankah 2014 menjadi sejarah tampilnya kader PKS sebagai pemimpin nasional? Jika yang dimaksudkan sebagai pemimpin nasional itu setingkat menteri, maka PKS sudah sejak lama memilikinya.

Pada Kabinet Indonesia Bersatu I periode 2004-2009, PKS memiliki 3 orang menteri, yaitu Menteri Pertanian, Menteri Perumahan Rakyat, dan Menteri Negara Pemuda dan Olahraga. Sedangkan pada Kabinet Indonesia Bersatu II periode 2009-2014, PKS awalnya memiliki 4 menteri, yaitu Menteri Pertanian, Menteri Sosial, Menteri Komunikasi dan Informasi, dan Menteri Negara Riset dan Teknologi. Namun akibat penolakan kerasnya terhadap kebijakan penghapusan subsidi BBM, jatah menteri PKS berkurang satu, yaitu jabatan Menristek. Bahkan sebelumnya, PKS juga berhasil menempatkan Hidayat Nur Wahid sebagai Ketua MPR RI periode 2004-2009.


Namun jika yang dimaksud pemimpin nasional disini adalah jabatan Presiden atau Wakil Presiden, maka itu akan menjadi catatan sejarah baru bagi PKS dan bangsa Indonesia.

Mari, kobarkan semangat Indonesia!

Kuala Lumpur, 24 Maret 2014


"Partai ini yang membuat saya tertarik dunia politik" by @Fathia_TS

Posted: 24 Mar 2014 04:41 PM PDT


Fathia Asyafiqah

(16/03/14) – Hari ini, panggilan hati tertuju pada Gelora Bung Karno. Ada apa disana? Ada kampanye terbuka dari Partai Keadilan Sejahtera. Ah ya, kenapa saya begitu tertarik ingin kesana? Karena partai ini yang membuat saya begitu tertarik dengan dunia politik.

"Jangan-jangan, Fathia kader ya?" – Bukan. Saya bukan kader, saya masih pelajar dan belum memilih. Bisa dibilang, simpatisan saja :)

"Terus, kenapa bisa jadi simpatisan PKS?" – Mending, baca terus aje ye..

Seragam hari ini, Putih. Temanya pun, "Putihkan GBK" dan saya siap dengan kaos putih, rok jeans dan jilbab putih. Dengan cuaca Jakarta yang lumayan, putih menjadi busana yang cocok dalam cuaca panas Jakarta. Dan pagi itu, saya berangkat menggunakan motor menuju tempat berkumpulnya rombongan. Hari ini, dari keluarga yang berangkat ber-3. Saya, Bunda dan Ayahanda. Jadi anak tunggal seharian dengan peristiwa yang tak akan dilupakan, seumur hidup saya.

Saya mendapat jatah di Mobil bus 11. Duduk ber-3 dengan Ayah dan Bunda. Penuh rasa dan cerita. Ada 3 mobil bus disana dan kami siap menuju GeBeKa.

Perjalanan pagi ini penuh semangat membara, hati yang tak sabaran, pikiran yang membayang dan tangan yang gatal, mulai mencari inspirasi untuk bahan tulisan. Dan dari pagi ini pun, PKS sudah memberi sebuah inspirasi besar untuk bahan tulisan.

PKS mempunyai sebuah kemasan yang berbeda. Yang membuat saya.... entahlah, selalu tertarik dengan apa yang diciptakan partai tersebut. Apa lagi soal kesolidan kader dan soal pendidikan politik untuk anak mudanya. Partai ini beda. Ya, beda.

Pemandangan Jakarta pagi itu berbeda juga, penuh bis dan putih. Dan saya pikir, PKS kali ini bukan hanya akan memutihkan GBK, tapi juga Jakarta. Selain kekaguman saya bertambah hari ini, saya juga berharap banyak pada Kader PKS yang hadir.

Ketika mereka siap memenuhi GBK dengan semangat mereka, mereka juga harus memenuhi tong sampah dengan sampah-sampah mereka, tanpa ada yang buang sampah sembarangan dan masjid, ikut penuh sepenuh GBK hari itu. Itu harapan saya.

Setelah melewati kemacetan yang lumayan, kami se-rombongan berhasil masuk dan mendapat tempat duduk. Saya siap dengan mata yang akan terus menatap, telinga yang siap mendengar dan lisan yang siap berteriak. Karna hari ini, saya ingin hasil. Bukan hanya cerita biasa-biasa saja. Tapi saya menginginkan suatu hasil dari acara ini. Dan saya, mendapatkannya.

Putihkan GBK hari ini = Militansi + Kesantunan + Kecerdasan + Seni dan Manajemen yang canggih. Menurut saya, 5 aspek tersebut sudah lebih dari cukup untuk meyakinkan masyarakat tentang betapa kuatnya partai ini dan betapa seriusnya partai ini ingin membangun Indonesia.

Militansi kadernya, kesantunan bahasa mereka, kecerdasan pemikiran mereka, seni PKS dalam menciptakan acara ini dan sistem manajemen pengaturan mereka itu benar-benar membuat saya kagum. Ya bayangkan saja, gimana nggak canggih coba? Bisa mengelola ratusan ribu massa tanpa meninggalkan sedikitpun kekacauan, keributan dan hal-hal yang tidak diinginkan lainnya.

Kurang Bukti Apa Lagi coba?

Hari ini saya merasakan tak seperti menghadiri kampanye terbuka, tetapi sedang menyaksikan PKS memberi pendidikan dan ilmu politik untuk saya dan anak-anak muda yang lain. Dan sekali lagi, saya bahagia bisa datang ke GBK hari ini.


Andai saja GBK bisa menampung seluruh rakyat Indonesia dan seluruhnya hadir. Mereka akan merasakan bagaimana bergetarnya hati saya saat Presiden Anis Matta menyampaikan suara hatinya dihiasi oleh hujan. Bagaimana pikiran saya dan hati saya terkagum-kagum atas semangat kadernya, atas prestasi anak kadernya yang "horror" (di kampanye itu, ada acara tampilnya anak-anak muda kader PKS dengan segudang prestasi akademik dll -red), semangat saya jadi terpacu karena mereka.

Dan PKS, hari ini meyakinkan saya, bahwa saya tidak akan pernah menyesal menjadi simpatisannya. Mulai berangkat hingga pulang, saya hanya bisa berucap "Terimakasih, cerita hari ini, PKS"

Karawang, 16 Maret 2014
Fathia Asyafiqah, @Fathia_TS on twitter


___
NB: agak telat admin menemukan tulisan ini, tapi tak ada kata terlambat untuk kebaikan :)
(sumber: http://www.fathiasyafiqah.com/2014/03/kurang-bukti-apa-lagi.html)


Bukan Kampanye, Tapi Hari Persaksian

Posted: 24 Mar 2014 04:00 PM PDT


Bandar Lampung – Anis Matta mengajukan sebuah istilah untuk menyebut kegiatan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang menghimpun massa di masa kampanye. Menurut presiden PKS itu, kegiatan-kegiatan mengumpulkan massa seperti yang terlihat di Gelora Bung Karno (16/3) dan Sabtu (22/3) di Lapangan Saburai, Bandar Lampung, merupakan sebuah hari persaksian.

"Ini adalah yaumusyahadah. Ini adalah hari persaksian. Agar masyarakat menyaksikan langkah kita dari 'sumur' menuju 'istana'. Agar masyarakat menyaksikan bahwa kita siap memimpin negeri ini," katanya.

Anis, yang saat ini berumur 45 tahun, lalu membuat perumpamaan untuk menyebut kader dan relawan PKS. Di mata Anis, PKS memiliki sifat seperti air putih. Inilah yang membuat PKS memiliki keunggulan bila dibandingkan dengan yang lain.

"Air putih ini anti kepalsuan. Air putih ini sifatnya jujur. Yang tampak di dalam gelas memang sesuai dengan takarannya. Bandingkan dengan air bersoda yang lebih tampak busanya," ungkapnya, menggunakan analogi.

Selanjutnya, menurut Anis, air putih memberi efek kesehatan bila dikonsumsi dalam waktu yang panjang. Bila diminum, air putih rasanya hambar, tapi bila terus dikonsumsi, maka akan bermanfaat untuk kesehatan.

"Kita bekerja tanpa bumbu yang terlalu banyak. Tapi yakinlah, bahwa tanpa bumbu yang banyak itu, kita bermanfaat untuk banyak orang," ujarnya.

Terakhir, yang membedakan PKS dan partai yang lain adalah cita-citanya. PKS berusaha menggabungkan tiga aspek yang selama ini dianggap bertentangan, yaitu agama, modernitas, dan keindonesiaan.

"Ketika PKS memimpin Indonesia, masyarakatnya akan memiliki tiga ciri utama, yaitu lebih soleh, lebih pintar, dan lebih kaya!" tegasnya.

Selain menghadirkan Anis Matta sebagai orator, acara yang digawangi oleh DPW PKS Lampung ini juga menghadirkan grup nasyid Shoutul Harokah. Acara yang dihadiri oleh sekitar 3000 kader dan relawan PKS ini tidak mengizinkan anak-anak masuk ke area kampanye. Tampak hadir Ketua PKS Lampung Gufron Azis Fuadi, anggota DPR RI Al-Muzammil Yusuf,, dan caleg-caleg PKS yang akan memperjuangkan kursi DPR RI, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota. (DLS/MFS/anismatta.net)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar