Kamis, 27 Maret 2014

PKS PIYUNGAN

PKS PIYUNGAN


Kampanye di Medan, Anis Matta Sindir Para Jomblo

Posted: 27 Mar 2014 01:57 AM PDT


Cantik selendang putri melayu
Menata bunga diatas meja
Kalau ingin Indonesia maju
Pilih saja nomor Tiga

Pantun pembuka orasi politik Presiden PKS Anis Matta pada kampanye akbar kemarin (26/03/2014) di Medan, Sumatera Utara disambut riuh para peserta kampanye. Kampanye PKS yang dihadiri 15 ribuan massa hari itu berlangsung di lapangan Gajah Mada Krakatau dengan kondisi ramai, aman dan tertib. Panitia juga bekerja sama dengan dinas kebersihan dan kepolisian dalam mensukseskan kampanye yang dihadiri jurkam nasional tersebut.

Kampanye damai hari itu juga dihadiri artis-artis muda seperti Dwi Andika, Ebiet Beat A dan pasangan penyanyi alamat PKS Suby-Ina. Selain artis hadir juga gubernur SUMUT, Bapak H. Gatot Pujo Nugroho, M.Si.

Hal  Unik yang terlihat pada kampanye kali ini adalah tidak adanya terlihat anak-anak yang ikut turun ke lapangan karena di belakang panggung sudah ada arena bermain yang disediakan khusus untuk anak-anak kader dan simpatisan PKS yang orangtuanya mengikuti kampanye. Arena bermain tersebut banyak diminati anak-anak dari para peserta kampanye, mereka dengan senang hati menitipkan anak-anaknya di arena permainan tersebut karena panitia juga menyediakan relawan untuk menjaga anak-anak yang bermain di arena permainan itu.

"Kita membayar khusus untuk arena bermain ini. Ini semua dilakukan PKS karena PKS peduli terhadap anak-anak peserta yang mengikuti kampanye kali ini," ujar Laila Fathi Nasution, ketua bidang perempuan DPD PKS kota medan yang juga calon anggota legeslatif (caleg) DPRD kota medan asal PKS.

Dalam penutupan orasi politiknya anis matta berkelakar dengan para peserta kampanye dengan mengatakan:

"Buat para peserta kampanye yang masih gadis dan jomblo, jika mau memilih laki-laki sebagai suami pilihlah yang Pinter Kaya dan Sholeh (PKS)."

Kontan para peserta kampanye kembali riuh.


*by @nazrinazahra, responden Garuda Keadilan Sumut



"Gaya Anis Matta" menurut Pimred Koran Singgalang

Posted: 27 Mar 2014 01:26 AM PDT


"Gaya Anis Matta"

Oleh Khairul Jasmi
Pimred Koran Singgalang

Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Anis Matta tampil gaul dalam kampanye akbar di Imam Bonjol, Padang, dua hari lalu. Enjoy, ringan dan penuh riang, mungkin juga penuh cinta. Presiden partai termuda itu, memberi ciri, PKS mulai membuka diri, bukan eksklusif lagi.

Gaya Anis Matta saat di Imam Bonjol yang memakai jeans, baju kaos dan sepatu runcing, seperti sedang meliuk ke dunia kelas menengah perkotaan. Di Indonesia kelas menengah saat ini berjumlah 150 juta orang. PKS rupa-rupanya hendak meneguk minuman segar dari "samudera biru" di mana pasar bukan direbut, tapi diciptakan. Karena itu Anis yakin, partai ini akan meraih 4 kursi untuk DPR dari Sumatera Barat. Soal tercapai atau tidak, itu urusan lain.

Di daerah ini, kader PKS, Gubernur Irwan Prayitno, juga lebih renyah. Main drum, menyanyi dan piawai maracak motor balap. Satu sisi seperti aneh, tapi dilihat dari sudut lain justru membuat galinggaman anak-anak muda untuk memacu prestasinya di bidang tersebut. Tentu ada juga yang tak suka.

Waktu kampanye di Imam Bonjol, gubernur memakai kacamata hitam, pake celana jins. Saya suka gaya seperti itu, sebab tidak lagi mengurung diri. Ada niat dari PKS untuk berubah dan lebih menjangkau massa yang lebih luas. Apa memang mau berubah atau tidak, hanya PKS yang tahu dan kelak rakyat akan menyaksikan janji perubahan itu terlaksana atau tidak.

Seperti kata Anis Matta, PKS terbuka bagi siapa saja. Bagi saya ini menarik, jauh lebih menarik ketika partai ini memutihkan Gelora Bung Karno dan di sana mars PKS dibawakan paduan suara dari Gereja Ende, NTT. Disebutkan juga, PKS ingin menguasai Indonesia dan sekarang berusaha menjadi tiga besar. Perspektif PKS ini, seharusnya menjadi bahan kajian bagi partai lain, sebab sudah diumumkannya. Jika partai lain "tidur" maka impian PKS akan terwujud. Satu hal kelebihan PKS yang suka atau tidak langkahnya terukur, karena memang diukur. Partai ini, percaya pada hasil survei, sebuah instrumen di dunia modern.

Ketika kampanye akbar di Imam Bonjol, menurut laporan reporter hadir 50 ribu massa. Materi kampanye pun mengarah pada era baru. Ini merupakan kampanye akbar pertama dan terbesar di musim pemilu 2014 ini, entah kalau ada pada hari-hari menjelang 9 April, mari sama-sama kita lihat. Sejauh itu, baru PKS yang berani masuk ke Imam Bonjol. Partai yang satu ini memang aneh, sebab terjilapak oleh Luthi Hasan Ishaaq, ternyata tidak berkelukuran, malah bangkit. Ini yang oleh Anis disebut gerakan PKS terilhami oleh kisah Kapal Nabi Nuh.

Anis Matta yang 46 tahun, Irwan yang 50 tahun, Mahyeldi yang 47 tahun, merupakan anak muda yang kini menjadi ikon PKS. Di Sumbar, Irwan pun menjadi ikon, karena dia gubernur, sama dengan Ahmad Heryawan di Jawa Barat. Persoalannya adalah apakah PKS bisa membuktikan dirinya tidak ekseklusif?

Saya masih ingat ketika partai ini baru lahir, semua media Jakarta memuji dan kemudian PKS hanyut dalam pujian itu. Lalu muncullah berbagai persoalan yang kemudian merusak citra PKS. Hal serupa juga menimpa semua partai. Bedanya, PKS mencoba cepat bangkit dan mengibarkan kembali benderanya.

Dengan gaya Anis Matta dan Irwan, saya melihat PKS mulai berubah, sesuatu yang mengejutkan sebenarnya. Tapi itu pilihan, karena itu harus dijalani. Hasilnya akan jelas setelah 9 April.

Kita lihat saja. (*)


Singgalang 27 Maret 2013


___
sumber: http://tentanggubernursumbar.wordpress.com/2014/03/27/gaya-anis-matta/


“Sayang banget partai sebagus ini terus-terusan bekerja dalam diam”

Posted: 27 Mar 2014 12:46 AM PDT


"Jarang-jarang lho parpol bikin acara ginian. Ini namanya kampanye sehat. Sayang banget partai sebagus ini terus-terusan bekerja dalam diam," komentar peserta yang hadir di kegiatan Aksi Pelayanan Kesehatan yang dilakukan oleh PKS Majalengka.

***

Selasa (25/3/2014) PKS Majalengka dengan beberapa caleg PKS mengadakan Aksi Pelayanan Kesehatan yang bertempat di kediaman Ani Susniati, SE salah satu caleg PKS DPRD Kabupaten Majalengka dapil 2 (Talaga, Banjaran, Maja, Argapura, Sindang, Sukahaji dan Cigasong). Kegiatan yang dimulai pukul 06.30 ini memfasilitasi pengobatan, USG, akuputur, tes gula darah, tes asam urat juga obat-obatan secara gratis.

Pagi itu, tidak seperti biasanya. Rumah Bu Ani tampak ramai. Orang-orang mulai berdatangan dan mendaftarkan diri sebagai peserta yankes. Kebanyakan ibu-ibu hamil yang akan memeriksakan kandungannya dan berkeinginan mengetahui jenis kelamin si jabang bayi.

Pelayanan kesehatan yang dilakukan beberapa caleg PKS ini terbukti menjadi perhatian banyak orang. Berdasarkan data yang dihimpun di lokasi pelayanan kesehatan, peserta yang hadir meliputi 55 orang yang memeriksa pengecekkan gula darah, 62 orang cek asam urat, 65 orang untuk akupuntur, 86 untuk pemeriksaan kesehatan dan terbanyak adalah 118 ibu hamil untuk pelayanan USG.

"Seluruh pelayanan kesehatan ini gratis. Dan antusiasme dari masyarakat sangat tinggi. Terutama ibu-ibu hamil yang ingin memeriksakan kandungannya, serta mengetahui jenis kelamin si jabang bayi. Di daerah ini masih jarang, dan dengan pelayanan ini menjadi kesempatan emas bagi bumil yang kurang mampu memeriksakan diri ke dokter kandungan," ungkap Nanang, salah satu caleg PKS.

Selain pelayanan kesehatan, juga diadakan doorprise dengan game-game menarik seputar pengenalan Partai Keadilan Sejahtera. Tak hanya ibu-ibu muda, tetapi orangtua pun ikut berebut hadiah dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan dari MC. Peserta yang menunggu antre-an pun menjadi terhibur dan tak merasa bosan.

Nonok (34) Peserta terjauh yang datag, mengakui bahwa pelayanan kesehatan yang dilakukan PKS ini tak hanya sekali dua kali. Ia mengaku, sering mengikuti kegiatan yang diadakan PKS. Tak hanya yankes, tapi sembako murah, atau agenda lainnya. "Kegiatan seperti ini jelas lebih bermanfaat, daripada ugal-ugalan di jalan yang gak jelas mau ngapain. PKS pokoknya keren. Acaranya juga seru. Saya sengaja datang jauh-jauh bareng suami, sementara saya periksa kandungan, suami saya akupuntur." ujar Nonok

Peserta lain yang mengaku senang dengan kegiatan ini juga datang dari anak-anak sekolah SMA yang kebetulan pulang dan melewati lokasi kegiatan. Walau hanya sekedar memeriksakan tensi darah dan berat badan, mereka mengaku kagum dengan kegiatan ini. "Jarang-jarang lho parpol bikin acara ginian. Ini namanya kampanye sehat. Apalagi yang ngadain tuh beberapa caleg yang satu dapil. Di partai lain pasti jadi musuh alias saingan. Kok disini malah akur, Pak Nanang promosiin Bu Ani, Bu Ani juga gak segan promosiin Pak Nang. Partai aneh ya." Ungkap Nadia (17).

Nadia menambahkan, dirinya sebagai pemilih pemula, tidak akan menyia-nyiakan suaranya begitu saja. Walau hanya satu suara, pasti berpengaruh, lanjutnya. Dia juga bertekad akan mempromosikan PKS ke keluarga dan orang-orang terdekat. "Sayang banget partai sebagus ini terus-terusan bekerja dalam diam," tambah Irna, temannya.

Kegiatan ini tak hanya dihadiri caleg DPRD, tetapi juga caleg PKS tingkat provinsi dan caleg RI. Nampak beberapa caleg ini hadir dan memperkenalkan diri dengan cara-cara yang unik. Hal ini untuk mengambil perhatian peserta dan bisa diingat dengan jelas.

Hingga waktu ashar tiba, kegiatan ini masih berlangsung dan nampak masih banyak peserta yang mengantri.  Begitu acara selesai, panitia sigap membersihkan lokasi kegiatan dari sampah. (by @farmillah)








Trailer "Kampanye PKS Aceh"

Posted: 26 Mar 2014 04:09 PM PDT


Kampanye PKS Aceh 25 Maret 2014 yang bertempat di pelataran stadion Dimurthala Lampineung Banda Aceh dihadiri ribuan massa yang antusias mengikuti semua sesi acara.

Meriah dan menggelora. Dari atraksi kesenian Aceh, flashmob, dan orasi menggelora Abu Tausi mantan panglima perang GAM wilayah Meuruhom Daya Aceh.

Ini video Trailer Gejolak Kampanye PKS Aceh.


LINK video:  https://www.youtube.com/watch?v=SuNtl0XKbnk&feature=youtu.be


Kedengkian Menyebabkan Memilih Jalan Kesesatan

Posted: 26 Mar 2014 03:50 PM PDT


Sebagian orang yang sesat dan memilih jalan kesesatan bukanlah karena ia tidak tahu mana yang hak dan mana yang batil.

Akan tetapi dia tersesat karena kebencian dan kedengkiannya kepada orang lain atau kelompok lain.

Awalnya sepele, akan tetapi karena kebenciannya itu dibiarkan tumbuh dan berkembang, bahkan dipupuk dengan perangai jahat dan kata-kata berbisa, akhirnya ia tidak merasa lagi bahwa dia sesat, bahkan merasa dirinya benar dan berada pada pihak yang benar.

Awalnya mungkin ada perperangan batin yang dahsyat seperti yang pernah dirasakan oleh Umayyah bin Abi Shalt dan Abu Jahal. Akan tetapi ketika bertemu dengan teman seide atau komunitas seperangai, kedengkian itu mengkristal hingga menutup batinnya untuk melihat kebenaran. Akhirnya sampai pandangannya terbalikpun tidak dia sadari lagi.

Sifat-sifatnya yang dulu mulia akhirnya terkikis menjadi biadab. Semua hanya berubah karena benci dan dengki.

Sejarah mencatat banyak sekali orang bertipe seperti ini. Di antaranya para pembesar kafir Quraisy yang menjadi penentang dakwah Rasulullah, seperti: Walid bin Mughirah, Al 'Ash bin Wail, Umayyah bin Khalaf, 'Uqbah bin Abi Mu'aith, 'Utbah bin Rabi'ah, Nadhar bin Harits, juga gembong munafik Ibnu Ubay bin Salul dan seluruh Yahudi Madinah yang tidak mau beriman kepada Rasulullah.

Baik itu kedengkiannya kepada pribadi Rasulullah maupun kebenciannya kepada keluarga atau suku Rasulullah. Seperti, bagaimana dahsyatnya kedengkian Bani Makhzum (suku Abu Jahal) kepada Bani Hasyim (suku Rasulullah).

Atau yang lebih dahsyat dari itu bagaimana kedengkian Bani Hanifah (suku besar Musailimah al Kadzdzab) kepada Bani Mudhar (suku besar Rasulullah).

Seluruh orang yang kita sebutkan di atas awalnya adalah orang-orang mulia yang bersifat dengan sifat baik. Para pemilik akal cerdas yang menjadi rujukan. Hingga mereka dijadikan panutan dan pemuka masyarakat. Tapi sayang sekali, mereka jadi jahat justru ketika kebenaran dan hidayah datang menyapa.

Allah berfirmah dalam surat al Baqarah 109:

حسدا من عند أنفسهم من بعد ما تبين لهم الحق

"...karena rasa dengki dalam diri mereka, setelah kebenaran jelas bagi mereka..."

Ya Allah, sucikan hati kami dari kedengkian yang menghitamkan hati nurani. Pertemukan kami dengan teman-teman yang saling mengingatkan untuk menjauhi sifat keji. Dan jauhkan kami dari orang-orang yang meracuni batin kami dengan perangai yang Engkau murkai.


*by Zulfi Akmal
(Al Azhar, Cairo)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar