Kamis, 06 Maret 2014

PKS PIYUNGAN

PKS PIYUNGAN


Walikota Depok Apresiasi Gerakan ODOJ

Posted: 06 Mar 2014 03:07 PM PST

Nur Mahmudi Ismail saat menerima kunjungan pengurus ODOJ Nasional di kediaman Walikota

Walikota Depok Nur Mahmudi Ismail memberikan aprsiasi terhadapa keberadaan  Komunitas One Day One Juz (ODOJ).  Ia juga berharap Komunitas ODOJ bisa ikut berperan dalam pemberantasan buta huruf Alquran di Kota Depok.

Hal tersebut disampaikan Nur Mahmudi Ismail, saat menerima kunjungan pengurus ODOJ Nasional di kediaman Walikota, Komplek Griya Tugu Asri Depok, Minggu (1/3/14).

 "Saya memberikan apresiasi dengan terbentuknya Komunitas ODOJ ini, sehingga mendorong para anggotanya untuk bisa meluangkan waktu membaca Alquran satu juz setiap hari. Namun saya berharap ODOJ juga membuat kegiatan sosial kemasyarakatan yang manfaatnya lebih bisa dirasakan masyarakat luas," ungkap Walikota.

 Walikota juga berharap ODOJ bisa ikut berperan untuk memberantas buta huruf alquran di Kota Depok.

 "Pemerintah Kota Depok mempunyai program pemberantasan buta huruf latin dan alquran. Harapan saya ODOJ juga bisa berperan untuk turut serta dalam program pemberantasan buta huruf alquran tersebut," imbuhnya.

 Sementara itu, Ketua ODOJ Nasional yang memimpin rombongan kunjungan  tersebut, Ricky Adrinaldi mengatakan, ODOJ baru berumur lebih kurang empat bulan dan dalam tahap perapian organisasi.

 "ODOJ masih sangat baru, meskipun anggotanya sudah mencapai lebih kurang 80.000. Sebelum kita bisa memberikan peran yang lebih luas di masyarakat, kita ingin merapikan organisasi terlebih dahulu, termasuk legalitas komunitas," katanya.

 Acara silaturahim pengurus ODOJ dengan Walikota Depok berlangsung hangat. Tampak keceriaan Walikota dan  para staf  yang ikut mendampingi  serta segenap rombongan pengurus ODOJ. (muj/muj/depoknews.com)

Langkah-langkah Praktis Menyihir Hati Manusia

Posted: 06 Mar 2014 03:06 PM PST


Untuk menjadi "penyihir" yang handal lakukan hal berikut ini:

1. Senyumlah di hadapan orang lain.

2. Mulailah dengan mengucapkan salam.

3. Pilihlah kata-kata indah yang menyejukkan ketika memberikan sapaan ketika bertemu dan beramah tamah.

4. Sampaikan do'a kebaikan untuknya, keluarga dan untuk kedua orang tuanya ketika berpisah.

5. Hormati yang besar.

6. Sayangi yang kecil.

7. Terima kritikan dengan jiwa bersih.

8. Jangan tinggikan suara ketika bicara dan diskusi.

9. Akui kesalahan ketika melakukannya.

10. Akui kelebihan orang yang memang mempunyai kelebihan.

11. Cuekkan kekurangan dan kesalahan teman.

12. Nasehati orang yang salah dengan lemah lembut, penuh hikmah dan bijaksana.

13. Beri sedekah kepada orang fakir dan miskin.

14. Maafkan orang yang telah menzalimimu.

15. Muliakan tamu dan tetanggamu.

16. Hubungkan silaturrahim dengan karib kerabatmu.

17. Berikan hak kepada setiap pemiliknya.

18. Beri bantuan kepada yang membutuhkan.

19. Lindungi yang butuh perlindungan.

20. Bantulah orang menyelesaikan keperluan dan kesulitannya.

Hasilnya:

Bila mampu melakukan ini bisa dijamin akan mampu menyihir hati-hati manusia. Apabila bicara akan didengar. Apabila berpendapat akan diikuti. Apabila bertamu dihormati. Dan ia akan dicintai oleh orang sekelilingnya.

*by Zulfi Akmal


Wasiat dan Khutbah Legendaris Umar Saat Penaklukan Syam

Posted: 06 Mar 2014 02:42 PM PST


Khalifah Umar mengangkat Sa'ad bin Malik az-Zuhri sebagai pemimpin pasukan menaklukan Syam.

Khalifah Umar berwasiat kepada Sa'ad dan berkata,

"Janganlah engkau merasa bangga dengan kedudukanmu sebagai keponakan Rasulullah dan sekaligus sebagai sahabatnya. Sesungguhnya Allah tidak akan menghapus kejelekan dengan kejelekan, tetapi Dia akan menghapus kejelekan dengan kebaikan. Sesungguhnya tidak ada manfaatnya berbangga dengan keturunan di sisi Allah kecuali dengan kepatuhan yang tulus kepadaNya."

"Seluruh manusia baik yang berasal dari keturunan mulia maupun dari keturunan yang hina hakikatnya adalah sama dalam pandangan Allah. Mereka semua adalah Hamba Allah dan Allah Rabb (Pencipta dan Pengatur) mereka. Tingkat mereka akan berbeda-beda sesuai dengan kemaafan yang diberikan Allah padanya dan sedikit banyaknya ketaatan mereka kepada Allah."

"Lihatlah seluruh perkara yang telah diperbuat (sunnah) Rasulullah sejak dia diutus hingga berpisah dengan kita, kemudian ikuti jejaknya karena sesungguhnya itulah kebaikan yang hakiki. Inilah nasihatku padamu dan jika engkau menolaknya dan membencinya maka amalanmu akan gugur sia-sia dan engkau akan menjadi orang yang merugi."

Ketika melepas kepergiannya Umar berkata,

"Engkau akan menghadapi suatu perkara yang sangat berat. Maka bersabarlah terhadap apapun yang menimpamu maka akan terkumpul dalam dirimu rasa takut kepada Allah, dan ketahuilah sesungguhnya takut (khasyah) kepada Allah akan dapat melekat dengan dua perkara; yaitu dengan mentaatiNya dan menjauhi segala yang dilarangNya. Sesungguhnya barangsiapa yang dapat selalu patuh dan tunduk kepadaNya adalah orang-orang yang membenci dunia dan mencintai akhirat. Sebaliknya orang-orang yang bermaksiat melanggar perintahnya adalah orang-orang yang mencintai dunia dan membenci akhirat."

"Sesungguhnya hati itu diciptakan Allah memiliki hakikat, ada yang bersifat rahasia dan ada yang bersifat terang-terangan. Adapun hakikat hati yang terang-terangan yaitu jika dia merasa bahwa orang yang memujinya dan menghinanya sama saja tidak dapat mempengaruhi dirinya dalam berbuat kebaikan …"

Khalifah Umar berpesan, "Janganlah kamu merasa gentar melihat banyaknya jumlah musuh dengan perlengkapannya yang sempurna. Sesungguhnya mereka itu adalah kaum yang banyak tipu muslihatnya. Jika kalian bersabar dan berbuat yang benar dengan niat yang tulus untuk menjalankan amanah ini, aku berharap besar kalianlah yang akan keluar sebagai pemenang. Setelah itu tidak akan mungkin lagi kembali kekuatan mereka selama-lamanya, kecuali kembali bersatu walaupun sebenarnya hati mereka bercerai berai. Jika ternyata kondisi berbalik maka mundurlah ke arah bebatuan sebab kalian lebih berani dan terbiasa dengan medan seperti itu. Sementara mereka lebih penakut dan tidak mengenal medan, hingga Allah akan memberikan kemenangan kepada kalian dan akan mengembalikan kemenangan setelah kalian mundur terdesak."

Khutbah khalifah Umar

Kemudian Umar berdiri berpidato di hadapan khalayak dan berkata,

"Sesungguhnya Allah telah memberikan kepada kalian contoh permisalan dan memberikan kepada kalian firmanNya agar hati menjadi hidup. Sesungguhnya asal hati itu adalah mati hingga Allah menghidupkannya. Maka barangsiapa yang mengetahui sesuatu hendaklah mengambil manfaat darinya. Sesungguhnya al-'adalah (keadilan) itu memiliki tanda-tanda dan sikap. Adapun tanda-tandanya yaitu sifat malu, dermawan, mudah dalam bergaul dan lemah-lembut, adapun dalam bentuk sikap yaitu selalu bersikap rahmat terhadap makhluk."

"Allah telah menjadikan segala sesuatu itu memiliki pintu, dan Allah mudahkan pintu-pintu itu dibuka dengan kunci-kunci. Pintu keadilan adalah banyak mengambil i'tibar, dan kuncinya adalah zuhud. Adapun i'tibar akan didapat dengan mengingat kematian dan mempersiapkan diri menyambutnya dengan amal. Sedangkan zuhud yaitu mengambil kebenaran dari semua orang yang membawanya, dan menyampaikan hak kepada pemiliknya dan mencukupkan diri dengan apa-apa yang ada pada dirinya. Jika tetap merasa tidak cukup dengan apa yang ada pada dirinya maka dia tidak akan pernah merasa kaya selamanya."

"Sesunggunya antara kalian dan Allah ada diriku, sementara tidak seorangpun antara aku dan Allah. Sesungguhnya Allah telah mewajibkan atas diriku menahan orang untuk meminta haknya. Oleh karena itu laporkan segala kezhaliman kepadaku pasti akan aku selesaikan dan aku rebut hak darinya untuk keberikan kepada pemiliknya."


Maka Sa'ad berangkat dengan membawa 4000 pasukan, menghadapi 120.000 pasukan Persia yang dipimpin panglima Rustum. Khalifah Umar mengiringi pasukan Sa'ad dari Shirar hingga al-A'wash (suatu tempat di arah menuju jalan ke Irak, tempat ini adalah sebuah lembah yang merupakan tempat mengalirnya air ketika hujan dari arah Utara, di sinilah berkumpulnya air Madinah sekarang jika hujan).


Mahyeldi-Emzalmi: Mari Kita Bergandeng Tangan Membangun Kota Padang

Posted: 06 Mar 2014 05:51 AM PST


Setelah masyarakat/warga kota Padang menggunakan hak pilihnya dan penyelenggara Pilkada ditingkat TPS juga sudah bekerja secara maksimal, Tim Mahyeldi-Emzalmi telah melakukan penghitungan secara quick count dan real count berbasis C1. Berdasarkan hasil penghitungan tersebut didapatkan data kandidat nomor 3 (Deje) mendapatkan suara  sebanayak 147.270 suara /49,71%  dan Mahem mendapatkan suara  sebanyak 148.997 suara /50,29%

Dengan telah selesainya penghitungan tersebut, maka izinkanlah kami menyampaikan ucapan terimakasih dan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada semua warga kota Padang dan semua penyeleggara pilkada putaran kedua ini.

Hasil ini adalah bukti nyata keinginan masyarakat yang sesuai/cocok dengan harapan dan program yang kami tawarkan. Maka sejatinya kemenangan ini adalah kemenangan masyarakat warga kota. Adapun kami tidak lebih dari orang-orang yang diberikan amanah tapi pada akhirnya menjadi pelayan bagi semua masyarakat dan warga kota.

Oleh karenanya kami menghimbau kepada  pihak kepolisian, panitia penyelengggara di tingkat kelurahan, kecamatan dan kota, rekan-rekan wartawan media masa dan elektonik serta masyarakat luas, agar kiranya sama-sama menjaga kondisi keamanan,  mengawal penghintungan suara sampai akhir, sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan.

Kami Mahyeldi-Emzalmi juga menyadari bahwa amanah ini sangatlah berat, tetapi kami meyakini bahwa dengan  semangat kebersamaan, kita bisa bangkit dan memperbaiki Kota Padang sesuai dengan Visi dan Misi serta program yang kami usung. Mohon kami dikawal, berikan masukan dan jangan sungkan untuk menegur kami, jika ada kekeliruan dan pelanggaran  yang kami lakukan.

Kepada saudara kami Desri Ayunda dan Jammes Hellyward kami juga mengucapkan apresiasi dan penghargaan  yang setinggi-tingginya. Kamipun juga menghaturkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada semua warga kota, jika dalam proses kampanye sebelumnya terdapat kekhilafan dan kelalaian kami dalam menjaring aspirasi dan masukan masyarakat.

Kepada Tim Mahem, relawan, simpul simpul masa di semua kini, kami juga juga menghimbau untuk tidak lengah, tuntaskan kerja-kerja kita yang masih terbengkalai dan jangan sampai lupa diri, apalagi merasa sudah menang, sehingga yang muncul euforia dan pelanggaran. Kita semua adalah badunsanak, kemenangan kita adalah kemenangan warga kota Padang, maka yang perlu kita lakukan adalah bersyukur kepada Allah, karena sudah terpilih pemimpin kota Padang untuk 5 tahun kedepan dengan proses yang damai dan lancar.

Selamat untuk warga kota Padang, tim Mahem, Deje, Penyelenggara Pemilu dan  kita semua. Dari sini mari kita bergandeng tangan mewujudkan kota Padang yang lebih baik, untuk kesejahteraan kita semua, kita kejar ketertinggalan dengan  semangat kebersamaan.

Ttd

Mahyeldi - Emzalmi


Di IBF Anis Matta Bicara Titik Temu Antara Islam, Modernitas, dan Keindonesiaan

Posted: 06 Mar 2014 02:14 AM PST


Jakarta – Ketegangan antara Islam, modernitas, dan keindonesiaan telah berkembang selama bertahun-tahun di tengah-tengah masyarakat Indonesia. Hal tersebut disampaikan Anis Matta saat peluncuran bukunya yang berjudul Gelombang Ketiga Indonesia, Rabu (5/3), di panggung utama Islamic Book Fair (IBF), Istora Senayan, Jakarta.

"Secara perlahan-lahan, saya menyadari ada ketegangan segitiga. Islam di satu sisi, kemodernan di sisi yang lain, dan keindonesiaan pada sisi yang lain," katanya.

Namun, menurut presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu, ketegangan segitiga tersebut akan segera berakhir. Ini karena Indonesia akan segera memasuki era sejarah baru yang disebut dengan Gelombang Ketiga Indonesia.

"Setelah saya bergaul dengan lebih banyak orang dan para ahli sejarah, saya mulai melihat bahwa ketegangan ini akan segera berakhir. Akan ada titik temu antara Islam, kemodernan, dan keindonesiaan. Akan ada titik temu antara agama, pengetahuan, dan kesejahteraan. Titik temunya inilah yang saya rasakan sedang akan kita masuki. Proses menemukan titik temu ini yang saya sebut dengan 'Gelombang Ketiga Indonesia'," ungkapnya.

Anis, yang saat ini berusia 45 tahun, kemudian menjelaskan lima ciri masyarakat Indonesia pada gelombang ketiga. Lima ciri itu adalah penduduk Indonesia didominasi oleh orang-orang muda, khusunya yang berumur 45 tahun ke bawah, berpendidikan tinggi, berpenghasilan baik, terkoneksi secara luas ke seluruh dunia, dan native democracy (warga negara asli demokrasi).

Dengan lima ciri tersebut, maka Indonesia ke depan akan memiliki identitas baru. "Lebih religius, lebih berpengetahuan, dan lebih sejahtera. Itulah ciri Indonesia masa depan. Agama menjadi orientasi dan sumber moralnya. Pengetahuan menjadi sumber kompetensi dan produktivitasnya. Kesejahteraan itu output-nya," jelasnya.

Syarat mewujudkan masyarakat idaman seperti itu, simpul Anis, adalah dengan menanamkan optimisme di hati masyarakat. Sedangkan di tingkat negara, harus ada perubahan lingkup kerja, dari skala politik menuju skala peradaban.

"Sekarang, mari kita akhiri ketegangan antara agama, modernitas, dan keindonesiaan. Kita ubah menjadi sebuah model, bahwa orang Indonesia ke depan itu lebih soleh, lebih pintar, dan lebih kaya. Untuk itu, kita harus mengubah cara kerja negara agar masuk ke skala peradaban, tidak hanya dalam skala politik. Kira-kira, pemimpin seperti apa yang diperlukan untuk itu?" tutup sosok yang memiliki kans besar didukung oleh PKS untuk menjadi presiden itu.

Uniknya, ratusan penonton yang memadati area panggung utama IBF secara spontan menjawab, "Anis Matta!" (DLS/MFS/anismatta.net)


Logika Kampungan PKS

Posted: 06 Mar 2014 02:11 AM PST


Sudah beberapa malam ini, aku pulang cukup larut malam. Setelah pulang kerja, langsung nongkrong dengan warga. Mendatangi pusat-pusat tongkrongan warga di perkampungan hanya untuk sekedar ngobrol atau ketemu saja.

Dari nongkrong-nongkrong inilah, aku menemukan bagaimana mereka tetap dan terus bersama PKS. Logika-logika yang bisa saya simpulkan adalah sebagi berikut :

1. Siapapun calegnya yang penting PKS
Mereka memandang PKS secara institusi dan sistem. Bagi mereka siapapun calegnya, mereka tidak pernah peduli, karena dengan sistem kaderisasi yang kuat di PKS maka kapabelitas dan kompetensi caleg akan sama kualitasnya.

2. Melihat caleg bukan PKSnya
Mereka tertarik pada PKS bukan karena PKSnya, tetapi karena melihat calegnya. Bisa jadi karena caleg tersebut memberikan kontribusi positif personal kepada mereka. Bisa jadi karena adanya hubungan darah, pertemanan, emosi dan kesama-kesamaan lainnya.

3. Melihat kontribusi PKS
Mereka tertarik dengan PKS karena kiprah para kadernya dilingkungan mereka. Keaktifan kader PKS dalam berkontribusi dimasyarakat, seperti baksos, pendidikan anak usia dini, dan pengajian.

4. Dilibatkan dalam kegiatan PKS
Mereka tetap bersama PKS karena sering dilibatkan dalam acara dan kegiatan PKS. Juga, dilibatkan menjadi saksi, pengurus tingkat RT, RW dan Desa. Jadi seksi repot seperti pemasangan bendera, pamlet juga direct selling. Semakin banyak melibatkan mereka dalam PKS makan akan semakin banyak yang bergabung dan bersama PKS

5. Memperhatikan Media
Walau bombarding pemberitaan negatif ke PKS cukup gencar sejak kasus LHI, ternyata beberapa warga justru menjadi semakin terbuka. Kepenasaran mereka terhadap kasus LHI di TV, termasuk acara Lawyer Club di TV One juga kasus-kasus korupsi yang melanda partai-partai lain, mereka berkesimpulan bahwa PKS secara trak record masih memiliki rekam jejak yang lebih baik dari partai-partai lain.

6. Kinerja Kepala Daerah
Beruntung berada di wilayah yang Gubernurnya dari PKS. Saat ngobrol dengan mereka, banyak obrolan capaian-capaian positif yang dilakukan Ahmad Heriyawan sebagai Gubernur Jawa Barat.
Bagi kader Posyandu, saat ini Aher berhasil membangun Posyandu hampir di setiap RW, support honor dan fasilitas cukup baik. Bagi warga miskin, progaram listrik gratis, beda rumah cukup populer.

Bagi warga umumnya, pertambahan jumlah kelas sekolah, program infrastrukur Desa menjadi bahan obrolan warga tentang kesuksesan Aher.

7. Banyaknya atribut PKS
Rajinnya kader-kader PKS melakukan pemasangan atribut PKS cukup berpengaruh kepada opini warga kampung. Beberapa warga biasanya memilih berdasarkan arah angin yang sedang ramai. Bila atributnya banyak, banyak warga yang berfikir bahwa pendukungnya pun akan banyak.

Dengan logika takut kalah dan takut sendirian, biasanya beberapa warga yang berkarater seperti ini akan memilih PKS.

8. Kepribadian kader PKS
Walau tinggal dikampung, umumnya kader PKS memiliki ciri khas yang unik. Lebih berpendidikan, bisa mengelola keluarga dengan baik, bisa mendidik anak-anaknya. Dengan fenomena ini, biasanya menjadi acuan mereka bagaimana gambaran besar PKS dengan melihat bagaimana cara kader PKS mengelola keluarganya.

Sebenarnya masih banyak yang terekam dari obrolan bersama warga di desa saya. Semoga ini bisa menjadi bekal kemenangan PKS.


*by Nasrulloh Mu
(Kompasiana)


Sidang MK Hari Ini Putuskan AGK-Manthab Pemenang Pilgub Malut

Posted: 06 Mar 2014 01:58 AM PST


Jakarta – Setelah melalui beberapa tahapan sidang di Mahkamah Konstitusi (MK), perselisihan hasil Pemilu Kepala Daerah Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku Utara diputuskan hari ini, Kamis (6/3/2014).

Sidang dengan Nomor Perkara : 186/PHPU.D-XI/2013, MK Putuskan Pemenang Pilgub Maluku Utara pasangan Abdul Ghani Kasuba-M Natsir Thaib (AGK-Manthab) yang akan memimpin Maluku Utara periode 2014-2019.

Untuk diketahui,  Pemilukada Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku Utara hampir memakan waktu hampir 8 bulan  dan berlangsung 2 putaran ditambah dengan Pemungutan Suara Ulang (PSU) di Kabupaten Kepulauan Sula.

Pemilukada Malut yang dihelat pada Juli 2013 lalu diikuti oleh 6 pasangan kandidat. Pemilukada harus berlangsung dua putaran karena tidak ada yang mendapat suara 30%+1. Pemilukada putaran dua diikuti pasangan Achmad Hidayat Mus – Hasan Doa (Ahm-Doa) dan pasangan Abdul Ghani Kasuba-M Natsir Thaib (AGK-Manthab) yang memiliki suara terbanyak. Hasil Pemilukada putaran dua terjadi sengketa di MK yang diajukan pasangan AGK-Manthab karena terjadi kecurangan. MK akhirnya memutuskan Pemungutan Suara Ulang (PSU) di Kabupaten Kepulauan Sula yang terjadi kecurangan.

Sidang MK hari ini memutuskan dari hasil Pemungutan Suara Ulang (PSU) di Kabupaten Kepulauan Sula pemenang Pemenang Pilgub Maluku Utara pasangan Abdul Ghani Kasuba-M Natsir Thaib (AGK-Manthab) yang diusung PKS dan beberapa partai.

-Amar Putusan MK secara lengkap bisa dilihat di link http://www.mahkamahkonstitusi.go.id/putusan/putusan_sidang_1654_186%20PHPU%202013_telahucap-6MAret2014.pdf



Mahyeldi yang Saya Kenal

Posted: 05 Mar 2014 03:30 PM PST


Oleh: Afrianto Daud
PhD Candidate, Monash University

Saya akan sedikit bercerita tentang beberapa penggal catatan pengalaman saya berinteraksi dengan sosok bernama Mahyeldi Ansharullah yang saat ini menjabat sebagai sebagai wakil walikota Padang dan kembali mencalonkan diri menjadi calon walikota Padang periode 2013-2018. Nama ini cukup populer di kalangan aktivis dakwah kampus era 90-an di kota Padang, karena Mahyeldi muda pada waktu itu adalah salah seorang Ustadz muda yang aktif mengisi berbagai pelatihan dan atau daurah dakwah kampus yang bersemi di beberapa kampus besar di kota Padang pada periode itu.

Pertemuan saya pertama kali dengan Mahyeldi adalah ketika saya ikut sebagai peserta Orientasi Anggota Baru Unit Kegiatan Dakwah Kampus (UKK) IKIP Padang pada tahun 1995. Mahyeldi Ansharullah adalah nama yang tercatat sebagai salah seorang pembicara pada kegiatan ini. Walaupun bukan sebagai seorang yang memiliki latar belakang pendidikan agama formal, namun semangat Mahyeldi dalam mendakwahkan Islam terlihat sangat menggelora.

Aura semangatnya bisa jelas terlihat dalam setiap hentakan katanya yang menggelegar ketika membahas kondisi ummat Islam yang terpuruk, dan kepeduliannya pada setiap usaha perbaikan generasi muda Islam. Karena semangatnya inilah kemudian belakangan saya dengar dia digelari sebagai 'Umar'nya dakwah kampus kota Padang pada waktu itu. Semanagat dan pengorbanannya untuk dakwah Islam, misalnya, terlihat dengan keberaniannya naik sepeda motor tua menerobos angin, hujan dan kegelapan malam dari Padang ke Kab. Kericinci 'hanya' untuk mengisi sebuah taklim dan pembinaan masyarakat di sana.

Setelah menjadi anggota baru pada kegiatan dakwah kampus IKIP Padang, saya semakin sering bertemu dan berinteraksi dengan beliau. Interaksi itu tidak hanya di ruang-ruang pelatihan di kampus, atau di masjid, namun juga di lapangan terbuka ketika saya beberapa kali bersama beliau dalam kegiatan outound berupa perkemahan. Interaksi saya semakin intens ketika saya pernah tinggal di markas PKS Sumbar dimana waktu itu Mahyeldi adalah ketua umumnya. Saya ikut menjadi 'seksi sibuk' (baca: bersih-bersih ^_^) sebelum dan setelah pengurus DPW rapat di markas. Kami pernah berkeliling Sumbar bersama tim aksi peduli PKS Sumbar atas musibah banjir dan longsor yang pernah melanda Sumatera Barat pada sekitar tahun 2000.

Selama saya berinteraksi dengan Mahyeldi, salah satu karakter yang menonjol dari beliau - selain semangat berdakwah yang bergelora seperti yang saya sebut di atas - adalah sifat kesederhanaannya dalam bergaul sesama. Dia tidak akan risih berbaur dengan kami para junior yang jauh berada di bawahnya. Kesederhanaan itu sudah terlihat sejak dia menjadi pimpinan Yayasan Pendidikan Al Madani dulu, ketika dia dan keluarga hidup sederhana dan berbaur sangat baik dengan kami mahasiswa. Seorang teman yang pernah berkunjung ke rumah dinas Mahyeldi saat menjabat wakil walikota pernah mengaku 'risih' dan 'sungkan' sekali saat bertemu Mahyeldi, karena dimatanya Mahyeldi 'terlalu baik' untuk ukuran seorang pejabat publik. "Dia sangat rendah hati," kata teman saya itu.

Kepeduliannya terhadap orang lain adalah diantara karakternya. Cukup banyak teman-teman saya yang bercerita bagaimana Mahyeldi dan keluarga pernah membantu kesulitan mereka saat dulu menjadi mahasiswa. Saya dan keluarga juga pernah mengalami ini. Sebuah kepedulian yang mungkin akan tetap saya ingat, meskipun mungkin beliau sendiri sudah lupa.

Ceritanya adalah ketika kami dianugerahkan anak pertama, Raudhatul Jannah. Sebagai keluarga muda yang baru mulai menata kehidupan berumah tangga, kami berusaha hidup mandiri di kota Padang, jauh dari keluarga besar saya dan atau keluarga istri saya. Kemandirian itu berlanjut saat istri saya akan melahirkan anak pertama. Sedikit panik dan gugup, karena itu adalah pengalaman pertama kami mengurus kelahiran bayi, akhirnya bayi itu lahir dengan selamat. Adalah sebuah kebahagiaan sendiri bagi kami bisa melalaui proses kelahiran anak pertama tanpa 'menyusahkan' anggota keluarga kami yang lain. Walau tentu, segera setelah kelahiran itu, kami mengabarkan berita gembira itu kepada seluruh keluarga dekat dan beberapa teman.

Dan pagi itu orang tua saya dalam perjalanan dari Pesisir Selatan menuju Padang untuk menjenguk cucunya yang baru lahir. Dan yang bikin surprise adalah selang satu jam setelah kelahiran anak kami, terdengar pintu ruang persalinan dimana istri saya melahirkan diketuk dan terdengar salam. Dan, ternyata yang datang adalah sepasang suami istri, sosok lelaki bersahaja, berjenggot lebat dengan rambut mulai memutih, Mahyeldi Ansharullah bersama istrinya. Waktu itu Mahyeldi adalah ketua DPW PKS Sumbar. Setelah dipersilahkan masuk, Mahyeldi menyalami dan memeluk saya, seraya mengucapkan selamat telah jadi ayah. Saya tentu surprise tak menduga bisa mendapat kunjungan secepat itu. Entah darimana Mahyeldi mendengar berita kelahiran anak kami (mungkin dari SMS yang saya kirim ke beberapa teman). Terus terang, kedatangan Mahyeldi dan keluarga sebagai pihak pertama yang mengunjungi anak kami menjadi catatan tersendiri bagi saya dan keluarga.

Kisah-kisah positif tentang Mahyeldi cukup banyak saya dengar dari teman-teman saya yang lain. Jauh sebelum Jokowi mempopulerkan istilah blusukan, Mahyeldi telah lama mempraktikkannya, bahkan sebelum dia menjadi pejabat publik. Terakhir saya bertemu dengannya ketika mengunjungi dan memberi bantuan untuk warga kota Padang yang menjadi korban gempa sekitar tahun 2007. Setelah itu saya hampir tak pernah bertemu fisik dengannya. Termasuk ketika dia menjadi wakil walikota Padang sekarang.

Entah mengapa, saya punya kecenderungan 'menghindar' bertemu dengan orang-orang yang saya kenal ketika mereka menjadi pejabat publik. Termasuk ketika Mahyeldi dan rombongan walikota Padang mengunjungi korban langsor di Tanah Datar beberapa tahun yang lalu. Saya sengaja menutup kepala saya dengan helm gelap, dan berbaur bersama masyarakat yang menyambut kedatangan bapak wakil walikota Padang itu. Dari balik kaca gelap helm, saya perhatikan lelaki asal Bukittinggi itu masih seperti dulu, terlihat bersahaja, berjenggot putih, dan tetap bersemangat seperti saat di kampus dulu.

Saya doakan semoga lelaki ini tetap Istiqomah dengan kebersahajaan ini, tetap sehat dan panjang umur, sehingga bisa semakin berkhidmat kepada Masyarakat. Salam dari saya dan keluarga.

Melbourne,Australia

(Kompasiana)


Suasana Kemenangan di Posko PKS dalam Pilkada Kota Padang

Posted: 05 Mar 2014 03:20 PM PST

Konferensi Pers Pasangan Mahyeldi-Emzalmi

RANAHBERITA.COM - Pemungutan suara putaran kedua Pemilihan Walikota Padang putaran kedua telah usai Rabu (5/3/2014) siang. Pada malam hari, kedua posko tim sukses pasangan calon terlihat berbeda. Posko Mahyeldi-Emzalmi terlihat suasana meriah. Sedangkan Posko rivalnya yang dipisahkan oleh dua bangunan itu, terlihat wajah-wajah serius.

Pukul 20.30 WIB wartawan ranahberita.com mengunjungi Posko Mahyeldi di Simpang A. Yani, Jalan Sudirman. Di sini, terlihat orang-orang saling bergurau. Ada yang sambil makan dan minum saling cerita, sesekali mereka tertawa. Posko ini terlihat didominasi oleh laki-laki dengan bekas hitam di keningnya. Tidak satupun perempuan saat itu.

"Ini hasil perjuangan kita, kita menang hingga saat ini," kata salah seorang laki-laki kepada temannya yang baru turun dari motor.

Tepat pukul 21.00 WIB, Mahyeldi datang dengan mobil. Hampir semua orang yang ada di sana berdiri menyambutnya. Dari pengamatan ranahberita.com, hanya 3 orang yang tetap duduk dari sekitar 40 orang yang ada di sana. Mahyeldi menyalami semua orang yang ada di posko. Berselang 10 menit, pasangannya Emzalmi datang. Hal sama juga dilakukan, menyalami semua orang.

Kemudian Mahyeldi dan Emzalmi duduk di kursi yang telah disediakan. Di depannya, tim mereka duduk di kursi yang tersusun rapi. Saat itu baru terlihat satu orang perempuan berjilbab. Dia menjadi orang tercantik malam itu di posko tersebut.

Usai menonton chanel Padang TV sekitar 10 menit, seorang pemandu mulai membuka acara. Acara itu ternyata dialog antara tim relawan, saksi dan "jagoannya".

Dalam sambutannya, Mahyeldi mengatakan, dia yakin bisa memenangkan Pilkada putaran ke dua ini. Dia menyatakan, kalau hasil penghitungan cepat tim sama dengan penghitungan cepat di Padang TV, tapi dia tidak menyebutkan angka pastinya.

"Kita menang tipis. Ini rawan. Mari kita jaga kemenangan ini sampai finis," kata Mahyeldi dalam sambutannya.

Mahyeldi tidak banyak bicara. Usai mengatakan hal itu, dia menyampaikan ucapan terimakasih dan motivasi kepada timnya. Begitu juga Emzalmi, sambutannya tidak jauh berbeda dengan Mahyeldi. Kedua orang ini seringkali dihadiahi tepuk tangan dari orang-orang yang hadir dalam ruangan itu.

Setelah sambutan Mahyeldi, sambutan dilanjutkan oleh wakil ketua tim sukses. Kemudian tanya jawab. Usai acara, orang-orang bubar, tapi tidak meninggalkan posko. Acara formal selesai.

Pukul 21.50, ranahberita.com berpindah ke sebelah, posko Pasangan Desri Ayunda-James Hellyward. Di sini, terlihat suasana yang berbeda. Di salah satu kursi di halaman posko, terlihat seorang laki-laki tertidur. Di kursi lain ada orang-orang bercerita dengan suara pelan sambil melipat tangannya di dada. Tak ada senyum, tak ada tawa. Semua orang di luar terlihat serius. Bisa jadi karena pengaruh cuaca dingin usai diguyur hujan.

Di meja tamu yang pada siang hari terlihat tumpukan air mineral dan makanan, malam ini hanya tinggal sampah berserakan. Terlihat satu orang memunguti sampah tersebut.

Masuk ke dalam ruangan utama posko, terlihat belasan perempuan paruh baya duduk dan saling bercerita. Ada yang bersuara keras, ada juga yang berbicara dengan nada cepat. Di belakangnya, ada satu ruangan. Dalam ruangan itulah tim Desri bekerja menghitung hasil yang dikumpulkan dari para saksi.

Di luar ruangan terdapat meja yang di atasnya bertumpuk berkas-berkas. Di ruangan, terdapat monitor computer beserta CPU nya dan beberapa komputer lipat atau laptop. Isi ruangan itu bisa di lihat dari luar bangunan melalui jendela kacanya. Di dalamnya, orang-orang muda sibuk mengetik dan membolak-balik kertas. Mereka ditemani oleh Ketua PDIP Sumbar Alex Indra Lukman.

Alex sesekali berjalan keluar masuk ruangan. Kadang dia tersenyum dan menunjuk sesuatu. Ruangan yang sibuk. Di sini tidak terlihat sosok Desri dan James. Ketika ditanya, tidak ada orang yang mau menjawab. Begitu juga ketika ditanya soal hasil penghitungan timnya, mereka mengatakan kalimat yang hampir sama, "Maaf, belum bisa dikasih tahu, masih dalam proses."

Hingga pukul 22.40 WIB, ke dua posko terlihat masih ramai. Meski ada beberapa orang yang pergi meninggalkan posko masing-masing. Malam terus berlalu. Warga Padang masih menunggu, siapa pemenang yang akan diumumkan KPU. [Arjuna/Ed1/ranahberita]


Dikeroyok Semua Partai, Pasangan PKS-PPP Menangkan Pilkada Kota Padang

Posted: 05 Mar 2014 03:13 PM PST


Padang – Hitungan riil (real count) dan hitungan cepat (quick count) sejumlah lembaga memperlihatkan pasangan yang diusung Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yaitu Mahyeldi dan Emzalmi memenangkan putaran kedua Pemilihan Walikota-Wakil Walikota Padang yang diselenggarakan Rabu (5/3).

Menurut hitungan riil sementara Kesbangpol Kota Padang, Mahyeldi-Emzalmi memperoleh  148.777 suara atau 50,23%. Sementara Pasangan Desri Ayunda dan James Helliward, pasangan independen yang pada Pilkada putaran 2 didukung oleh hampir semua partai lainnya memperoleh 147.399 suara atau 49,77%.

Hitungan cepat  yang dilakukan Padang TV  bekerja sama dengan lembaga survei MIKA Consultant, juga menunjukkan keunggulan pasangan Mahyeldi-Emzalmi. Dalam hitungan televisi yang masuk Jawa Pos Grup ini, Mahyeldi-Emzalmi memperoleh 50,77%. Sedangkan pasangan Desri-James mendapat 49,23%.

Sementara itu hitungan riil yang dilakukan Tim Sukses Mahyeldi-Emzalmi atau PKS Kota Padang juga tidak jauh berbeda. Dalam hitungan riil PKS Kota Padang, Mahyeldi-Emzalmi memperoleh 148.997 suara atau 50,29 persen. Sedangkan lawannya memperoleh 147.270 suara atau 49,71 persen.

Menurut Ketua Timses Mahyeldi-Emzami, Murhalion,  perhitungan riil yang dilakukan pihaknya berbasis Formulir C1, yakni perolehan suara di masing-masing Tempat Pemungutan Suara (TPS).

"Berdasar hitungan riil kami, pasangan Mahyeldi-Emzalmi unggul 1.727 suara," kata Murhalion dalam jumpa pers yang dilakukan Rabu (5/3) pukul. 21.00 wib malam usai merekap data dari Formulir C1.

Dalam kesempatan itu, Murhalion menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh warga Kota Padang dan penyelenggara Pilkada yang telah mensukseskan Pilkada dengan suasana yang kondusif.  Muharlion juga menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada pasangan Desri-James.

"Kemenangan Mahyeldi-Emzami adalah kemenangan seluruh masyarakat Kota Padang. Karenanya kami mengimbau kepada  pihak kepolisian, panitia penyelengggara ditingkat kelurahan, kecamatan dan kota , rekan-rekan wartawan  media masa, serta masyarakat luas agar sama-sama menjaga kondisi keamanan,  mengawal penghitungan suara sampai akhir, sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan," ujar Murhalion.

Kemenangan Mahyeldi-Emzami merupakan kemenangan yang kedua kalinya dalam Pilkada Kota Padang. Pada putaran pertama pasangan ini memperoleh 92.218 suara atau 29,46%. Sementara Desri Ayunda-James Hellyward memperoleh 59.845 suara atau 19,11%.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar