Jumat, 13 Juni 2014

PKS PIYUNGAN

PKS PIYUNGAN


Benarkah Jokowi Akan Angkat Menteri Agama dari Non-Muslim?

Posted: 13 Jun 2014 07:29 AM PDT


Lini masa di sosial media hari ini (Jumat, 13/6/2014) heboh dengan 'kabar angin' yang dihembuskan oleh akun @ragilnugroho1. Akun yang sekarang lagi ngetrend di jagad twitter dengan 'kabar angin' seputar Pilpres ini mengabarkan 'jatah menteri agama' seandainya Jokowi jadi presiden.

Dalam twitnya, @ragilnugroho1 mengabarkan terjadinya perebutan jatah Menteri Agama, dan bahkan ada kabar Menteri Agama bisa saja dari kalangan non-Muslim atau kejawen.
 
Tentu ini membuat kaget, apakah itu kabar benar atau tidak. Tapi selama ini, beberapa 'kabar angin' yang ditwitkan @ragilnugroho1 terbukti di kemudian hari. Contoh terhangat adalah kasus 'Sumbangan Masyarakat untuk Jokowi' yang ternyata dananya berasal dari Timses sendiri. (baca liputan Republika: Rekening Sumbangan Jokowi-JK Diisi Timses Sendiri?) Sebelum kasus ini terkuak ke publik, @ragilnugroho1 beberapa hari sebelumnya sudah kabarkan.

Nah, bagaimana dengan kabar Menteri Agama dari non-Muslim? berikut twit lengkap dari @ragilnugroho1:

1. Jatah menteri agama menjadi perebutan yang seru dikubu Jokowi. #kabarangin

2. Mula mula PKB mengincar posisi ini. Imin Kardus bilang kalau jatah menteri agama untuk PKB/NU. #kabarangin

3. Tapi pernyataan Imin Kardus langsung dibantah oleh Jokowi. katanya tak ada bagi-bagi kursi. #kabarangin

4. Rieke sendiri juga mulai menyerang PKB sehingga sempat memanaskan hubungan PDIP dan PKB. #kabarangin

5. Kubu Muhamadiyah juga mulai melobi jatah menteri agama di kabinet Jokowi. #kabarangin

6. Selama Orde baru berkuasa, jatah menteri gama sebagian besar ke Muhamadiyah. Pasca reformasi bergeser ke NU. #kabarangin

7. Sementara Jokowi punya penderian sendiri. Menteri agama bukan menteri agama tertentu. #kabarangin

8. maka bagi Jokowi, menteri agama tidak harus dari kalangan Islam. bisa juga dari kalngan noin muslim. #kabarangin

9. Jokowi ingin melakukan terobosan bahwa menteri agama tidak harus muslim. dia sudah punya beberapa nama sebagia kandidat. #kabarangin

10. bahkan, bagi Jokowi, menteri agama bisa juga dari kalangan kejawen. tentu saja pandangan Jokowi menimbulkan debat panas di internal

11. Pemikiran Jokowi bahwa menteri agama tak harus muslim, didukung oleh faksi faksi Parkindo dan Partai katolik di PDIP. #kabarangin

12. Sementara kalangan nasionalis dalam tubuh PDIP juga tak mempermasalahkan ide Jokowi tersebut. #kabarangin

13. Para jendral petualang di kubu Jokowi seperti Edo dan Luhut juga menganggap baik ide Jokowi. #kabarangin

14. Tentangan hanya dari kubu Imin Kardus yang tak begitu dominan di dalam koalisi Kandang Banteng. #kabarangin

15. Tentu akan sangat menarik kalau Jokowi benar benar mewujudkan gagasannya kalau menteri agama tak harus muslim, bisa non muslim/kejawen.



Ini Salah Satu Momen Kampanye Spektakuler Prabowo

Posted: 13 Jun 2014 06:54 AM PDT


CILILIN - Calon presiden (capres) nomor urut 1, Prabowo Subianto, melakukan kampanye di Lapangan Rancapanggung, Desa Rancapanggung, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jumat (13/6) siang ini.

Agenda kampanye Prabowo diikuti oleh ribuan pendukungnya dari berbagai wilayah di KBB dan wilayah Bandung Raya seperti Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Cimahi hingga Sumedang. Belum lagi, para kader dan simpatisan partai koalisi merah putih.

Para simpatisan dan masyarakat dengan antusias menyambut kedatangan Prabowo. Mereka langsung berebut bersalaman dengan mantan Danjen Kopassus tersebut. Sambil tersenyum Prabowo menyalami para pendukungnya satu per satu. Selain itu, tanpa henti mereka terus meneriakkan nama Prabowo.

"Hidup Prabowo. Hidup Prabowo. Hidup nomor 1," teriak warga saat menyambut Prabowo. (zam)

*sumber: tribunnews


Survei Ungguli Jokowi, Kubu Prabowo Tak Mau Jumawa

Posted: 12 Jun 2014 11:02 PM PDT


JAKARTA - Sekretaris Tim Pemenangan capres-cawapres, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Fadli Zon menilai hasil survei yang  dirilis oleh Lembaga Survei Nasional (LSN) tidak beda jauh dengan survei internal.

Menurut dia, dalam survei yang dilakukan oleh internal Tim Pemenangan, Prabowo-Hatta memang telah unggul dari Joko Widodo- Jusuf Kalla (Jokowi-JK).

"Kami sangat yakin dengan Pak Prabowo-Hatta bisa melampaui Jokowi-JK. Kita sangat yakin, jadi apa yang di survei oleh LSN, dalam survei kami juga hampir ada kesamaan," katanya di Rumah Polonia, Jalan Cipinang-Cempedak, Jakarta Timur, Kamis (12/6/2014).

Kendati demikian, sambung Fadli, pihaknya tidak ingin terlalu jumawa dengan hasil survei yang ada. Tetapi, hasil survei ini hanya akan dijadikan sebagai salah satu indikator menuju kemenangan Prabowo-Hatta di Pilpres 9 Juli 2014.

"Saya kira kan tiap survei itu tergantung pendekatannya, nah kami selalu melihat survei itu satu indikator dan satu potret kita tidak mau tergantung pada survei," tukasnya.

Sebelumnya, LSN merilis hasil surveinya, dimana dari pertanyaan yang diajukan ke responden mengenai pasangan mana yang akan dipilih jika Pilpres dilaksanakan hari ini sebanyak 46,3 persen mengaku akan memilih Prabowo-Hatta dan 38,8 persen mengaku akan memilih pasangan Jokowi-JK, sementara  14,9 persen menyatakan belum punya pilihan.

Survei ini dilakukan pada 1-8 Juni 2014 di 34 Provinsi di seluruh Indonesia. Populasi survei ini seluruh penduduk Indonesia yang sudah memiliki hak pilih dan tercantum dalam DPT di KPU. Jumlah responden 1.070 diperoleh melalu teknik pengambilan sampel secara rambang berjenjang. Margin of error survei ini 3,0 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara dimana responden berpedoman pada kuesioner. Survei ini dilengkapi dengan analisis media dan in-depth interview dengan sejumlah narasumber.
(hol)

*http://pemilu.okezone.com/read/2014/06/12/567/998030/survei-ungguli-jokowi-kubu-prabowo-tak-mau-jumawa


Solo dan DKI Bukti Kegagalan Kepemimpinan Jokowi

Posted: 12 Jun 2014 10:56 PM PDT


Oleh @Fahrihamzah
(13/6/2014)

Dusta takkan bertahan...

Rakyat kita terlalu kuat,
Untuk mau menerima dusta..
Tapi buka dulu topengmu...

Anda tahu?
4 Adhipura yg selalu diterima zaman Foke..
Kini lenyap sama sekali...
DKI tanpa Adhipura....
lalu apa?

Ada banyak dusta setelah ESEMKA...
INI adalah permainan tipu daya...
Dan..Anda tahu kita sedang bicara siapa?

Dulu, orang-orang dimobilisir
Membayar uang muka mobil ESEMKA
Ternyata hanya citra...

Lalu, Dimanakah uang muka itu?
Jika tak ada produksi..
Maka uang muka itu untuk apa?

Aku hanya menaruh simpati pada sukiyat..
Pendiri bengkel ESEMKA...
Yang punggungnya dijadikan tangga...

Dan punggung kita semua..
Punggung rakyat Indonesia...
Kita tak dapat apa-apa..

Solo..
Sesuatu yang tragis..
Kegagalan berlabel sukses..
Kemiskinan yg dinafikan....

Saya ingin menjelaskan data apa adanya...
Ini adalah audit BPK...
Data negara...


Dalam data itu ditunjukkan adanya penurunan pendapatan Asli Daerah terhadap APBD. Apa maknanya?

(PAD) adalah penerimaan dalam bentuk uang masuk ke Kas Daerah yang berasal dari PENERIMAAN MURNI yaitu Pajak Daerah, Dll.

Pendapatan Daerah adalah PAD + Dana Perimbangan dari pemerintah pusat dan/atau provinsi dalam bentuk (DAU), (DAK), dll.

Dari tabel nanti tampak bahwa sejak 2005 hingga 2010, rasio PAD dibanding Pendapatan Total Daerah selalu turun.

Perlu dicatat bahwa Yang turun adalah rasionya, bukan nominalnya.

Perlu dicatat hati2 adanya Kenaikan Rasio PAD pada tahun fiskal 2011 dan 2012 disebabkan oleh Pengalihan…

Pengalihan BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN serta PAJAK BUMI dan BANGUNAN (PBB) yang mulai 2011 dialihkan menjadi PAJAK DAERAH.

Penurunan rasio PAD terhadap APBD ini artinya apa?

Pertama, Kepala Daerah tidak mampu mengoptimalkan kerja DINAS PENDAPATAN.

Dalam ranka apa?untuk melakukan ekstensifikasi dan intensifikasi pajak dan retribusi daerah.

Kepala Daerah tidak melakukan pengawasan yang memadai terhadap KEBOCORAN dari Pajak dan Retribusi Daerah

Kepala Daerah mengandalkan uluran tangan dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah provinsi untuk menutup "defisit" APBD yang semakin besar.

Kepala Daerah dengan TIPE seperti ini jika kelak menjadi Presiden, maka hanya akan mengandalkan UTANG NEGARA

Ini untuk menutup ketidakmampuannya dalam menggali potensi penerimaan negara dari pajak dan penerimaan negara bukan pajak

Ini ironis dengan SLOGAN atau TAGLINE kampanye mereka yang akan menjadikan EKONOMI BERDIKARI.

Ini asli....bukan karangan..

Hanya Data keuangan dari LAPORAN KEUANGAN Kota Surakarta yang telah DIAUDIT yang harus dijadikan pegangan.

Data dari institusi lain, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, hanya menjadi pembanding.

Tapi tidak bisa diyakini kebenarannya karena belum diaudit oleh auditor negara (BPK).

Karena data tersebut kemungkinan adalah TARGET PAD bukan REALISASI PAD..

Saya bantu, membuka data ini. Agar menyiapkan tangkisan. Tapi dusta tidak bisa terus ditutup.

Sementara...demikian...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar