Rabu, 04 Juni 2014

PKS PIYUNGAN

PKS PIYUNGAN


Warga Jakarta: Jokowi Terlalu Prematur

Posted: 04 Jun 2014 08:08 AM PDT


Menarik saat tadi pagi (4/6/2014) menggunakan transjakarta ada 2 orang berbincang-bincang tentang Jokowi.

Inti pembicaraan bahwa pada dasarnya mereka suka Jokowi tapi terlalu dini untuk diajukan jadi presiden (prematur). Andai diberi kesempatan Jokowi mengurus Jakarta pastilah mereka akan memilih Jokowi di pemilu 2019. Jika dipaksakan sekarang justru mereka jadi skeptis.

Kedua mereka melihat Jokowi tersandera oleh Megawati dan selalu didikte hingga tampak tidak berbahagia menjadi capres.

Ketiga, Jokowi tampak belum siap jadi Presiden dilhat dari pidatonya di KPU penuh kekakuan dan ketegangan.

3 hal yang juga saya rasakan. Apakah ini juga dirasakan mayoritas rakyat Indonesia? Hanya waktulah yang akan menjawab.

*by Risman Alzuhudi 


Mahfud MD: Selisih Prabowo dan Jokowi tinggal 3 persen, Dua Pekan Lagi Menang

Posted: 04 Jun 2014 06:56 AM PDT


Ketua Tim Pemenangan Prabowo - Hatta, Mahfud MD mengatakan, pihaknya kian optimis Prabowo - Hatta mampu melampaui pesaingnya Jokowi - JK di Pilpres 9 Juli nanti. Dia mengklaim, sampai saat ini pasangan nomor urut satu itu dalam survei terus beranjak naik.

Hal itu diungkapkan Mahfud saat acara silaturahmi antara Prabowo dengan sejumlah kepala daerah dari partai koalisi di Four Seasons Hotel, Jakarta Selatan, Selasa (3/6).

"Waktu Pileg jaraknya 17 persen (dengan Jokowi - JK), memasuki bulan Mei jaraknya tinggal 7 persen, sekarang sudah 3 sampai 4 persen," kata Mahfud.

Tidak hanya itu, bahkan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi makin percaya diri dan menyatakan hanya butuh waktu 2 minggu Prabowo - Hatta sudah mengungguli Jokowi - JK.

"2 Minggu ke depan pasti kita sudah melampaui," tegasnya.

Menurut Mahfud, keyakinannya tersebut merupakan bagian positif yang sudah dikerjakan tim pemenangan. Maka dari itu, dia meminta hal ini jangan sampai ternodai.

"Hasil itu kan kepercayaan. Jangan sampai kita menodai kepercayaan masyarakat. Kita tidak usah lagi melayani kampanye dengan kekerasan politik dan tidak ikutan kampanye hitam," terangnya.

*http://www.merdeka.com/pemilu-2014/mahfud-md-klaim-selisih-prabowo-dan-jokowi-tinggal-3-persen.html

Mahfud MD: IQ Prabowo 152, Hampir Samai Habibie

Posted: 04 Jun 2014 06:50 AM PDT


JAKARTA -- Ketua Nasional Tim Pemenangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Mohammad Mahfud MD menyatakan, kedua capres yang maju, baik Prabowo maupun Jokowi, dalam status tidak ideal. Meski begitu, masyarakat wajib memilih satu di antara kedua pasangan itu.

"Kedua capres memang tidak ideal, tapi harus tetap dipilih. Misalnya, kalau Prabowo dianggap melanggar HAM, di kubu Jokowi juga ada Wiranto yang seriang dianggap terlibat pelanggaran HAM," kata Mahfud saat memberikan kata sambutan dalam 'Rapat Konsolidasi Nasional Sahabat Mahfud untuk Pemenangan Capres-Cawapres Prabowo-Hatta' di Gedung NAM Centre, Jakarta, Rabu (4/6) pagi.

Kalau di koalisi Prabowo banyak koruptornya, ujar Mahfud, di koalisi Jokowi juga banyak koruptornya. "Termasuk menteri yang diduga melakukan tindak pidana korupsi," kata mantan menteri pertahanan itu.

Ibaratnya, ungkap Mahfud, kalau ada dua buah mangga busuk, tentu orang akan memakan mangga yang masih bisa dimakan meskipun sedikit busuk. "Orang tidak akan makan mangga yang busuk dan sudah tidak bisa dimakan lagi," jelas Mahfud.

Meskipun kedua capres dalam kondisi tidak ideal, menurut Mahfud, tapi kapasitas intelektual (IQ) Prabowo itu skornya 152. Nilai itu menunjukkan Prabowo sebagai orang cerdas sekali. "Hampir menyamai Pak BJ Habibie. Ini berdasarkan tes kesehatan oleh KPU dan IDI," kata mantan ketua MK itu.

Apalagi, papar Mahfud, berdasarkan tes yang sama, tingkat potensi untuk melakukan kebohongan publik, tidak ada sama sekali bagi Prabowo. Jadi, pilih kekurangan yang paling sedikit. (ROL)

*http://www.republika.co.id/berita/pemilu/menuju-ri-1/14/06/04/n6mul5-mahfud-md-iq-prabowo-152-hampir-samai-habibie

Suswono: Saya Serahkan Gratifikasi Tidak Heboh seperti Penyerahan Gitar

Posted: 04 Jun 2014 06:36 AM PDT


JAKARTA — Menteri Pertanian Suswono mengaku sering melaporkan dugaan gratifikasi ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Salah satunya adalah uang Rp 50 juta dan 2.000 dollar AS yang diterimanya terkait dugaan suap proyek revitalisasi sistem komunikasi radio terpadu (SKRT). Namun, menurut Suswono, cara penyerahan uang ke KPK tersebut tidak heboh sehingga tidak diketahui oleh awak media.

"Saya sudah cukup banyak menyerahkan gratifikasi. Cuma, cara penyerahan tidak kayak penyerahan gitar, artinya tidak heboh," kata Suswono seusai menjadi saksi sidang kasus dugaan suap proyek SKRT dengan terdakwa pemilik PT Masaro Radiokom, Anggoro Widjojo, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Rabu (4/6/2014).

Menurut Suswono, sudah menjadi kewajiban bagi seorang pejabat negara untuk melaporkan pemberian dari seseorang. Namun, Suswono tak menyebut pihak yang pernah melaporkan pemberian gitar ke KPK. Ia hanya tertawa ketika wartawan menanyakan maksud Suswono adalah Gubernur DKI Jakarta nonaktif Joko Widodo (Jokowi). Jokowi pernah melaporkan gratifikasi bas dari personel Metallica, Robert Trujillo.

Suswono mengaku selalu menolak pemberian seseorang kepadanya. Namun, ia khawatir jika penyerahan uang ataupun barang dilakukan oleh perantara, termasuk terkait proyek SKRT. Menurut Suswono, ia tak menerimanya langsung dari Anggoro, tetapi melalui Ketua Komisi IV saat itu, Yusuf Erwin Faishal.

"Ada kekhawatiran, pertama kalau kita tolak, apakah si perantara yang memberikan dana itu mengembalikan betul enggak kepada si pemberi," katanya.

Ia juga khawatir namanya akan tetap tercatat menerima uang meskipun telah mengembalikan melalui perantara. Oleh karena itu, ia beserta Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera berkonsultasi dengan pimpinan KPK. (KOMPAS)

*http://nasional.kompas.com/read/2014/06/04/1954145/Suswono.Saya.Serahkan.Gratifikasi.Tidak.Heboh.seperti.Penyerahan.Gitar



Kemensos Anggarkan Rp 8 Miliar Untuk Eks Dolly

Posted: 04 Jun 2014 06:24 AM PDT


JAKARTA -- Kementerian Sosial menganggarkan Rp8 miliar untuk merehabilitasi sekitar 1.400 eks Pekerja Seks Komersial (PSK) di lokalisasi Dolly Kota Surabaya, Jawa Timur.

"Dari Kemensos kita beri jatah hidup untuk tiga bulan, uang transportasi dan modal usaha," kata Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri seperti dikutip Antara di Jakarta, Senin (2/6).

Mensos merincikan, untuk jatah hidup (jadup) sebesar Rp20.000 per hari, uang transportasi untuk mereka pulang ke kampung asalnya Rp250.000 ribu dan modal usaha sebesar Rp3 juta untuk satu orang.

Lebih lanjut Mensos mengatakan, jika mereka ingin pulang ke kampung dan tidak memiliki rumah akan dibantu untuk mendapatkan tempat tinggal dan pemerintah daerah menyediakan tanah.

Mensos yakin bantuan modal usaha yang diberikan bisa mengubah hidup mereka lebih mandiri.

"Di Merapi saja mereka diberi modal usaha Rp400 ribu dan dari situ sudah bisa mandiri," kata Mensos.

Sementara Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, yang akrab disapa Risma, bertemu dengan Mensos di kantor Kementerian Sosial untuk membicarakan mengenai penyandang masalah sosial di Surabaya.

Dalam pertemuan tertutup itu dihadiri Dirjen Rehabilitasi Sosial Samsudi, Direktur Perlindungan Sosial Tuna Sosial Sonny Manalu.

Sebelumnya Risma mengatakan, lokalisasi Dolly akan ditutup pada 18 Juni 2014 sementara rencana semula pada 19 Juni 2014.

Karena eks PSK itu 99 persen bukan warga Surabaya, maka Risma meminta bantuan Kementerian Sosial untuk merehabilitasi mereka terutama yang akan kembali ke kampung asalnya.

"Kami minta bantuan dari Kemensos untuk uang saku eks PSK, untuk mucikari dari Gubernur Jawa Timur. Pemkot Surabaya merekondisikan alih profesi dan siapkan infrastrukturnya," kata Risma.

*http://www.republika.co.id/berita/nasional/jawa-timur/14/06/02/n6jwhj-kemensos-anggarkan-rp-8-miliar-untuk-eks-dolly


Kampanye Prabowo-Hatta di Banten, PKS Bakal Kerahkan Ribuan Massa

Posted: 04 Jun 2014 06:22 AM PDT


Serang - Ribuan kader Partai Keadilan dan Sejahtera (PKS) Banten dan massa partai koalisi Gerindra, PPP, PAN, Golkar  dan Demokrat akan mengawali kampanye terbuka di  stadion Maulana Yusuf Ciceri-Serang Banten, Kamis, 5 Juni 2014 Mulai pukul 09.00 WIB –Selesai.

Menurut Sekretaris Pemenangan Prabowo-Hatta, Irfan Maulidi yang juga Ketua Umum DPW Partai Keadilan Sejahtera, kampanye kali ini akan dihadiri oleh artis Nasional seperti H. Rhoma Irama bersama rombongan "Soneta Group", Ahmad Dhani, Anang, Hermansyah dan Jaja Miharja. Rapat akbar yang diprediksi akan diramaikan 30 ribu dari seluruh wilayah Banten dan sekitarnya ini juga akan dihadiri oleh cawapres Hatta Rajasa.

Meski bakal dipadati ribuan  massa, namun pihaknya menjamin kampanye terbuka di tengah kota ini tidak akan menggangu ketertiban umum apalagi menyisakan sampah di stadion Maulana Yusuf.

Rencananya panitia kampanye akan  membagikan 100 kantong plastik besar yang akan dibagikan kepada seluruh peserta kampanye. "Kami mengajak warga Serang untuk kampanye damai, santun, dan cinta lingkungan," ujar Irfan.

Sementara itu, calon Presiden Prabowo tidak bisa menghadiri acara Kampanye di Serang Banten karena harus  mengadiri kampanye terbuka di Bandung-Jawa Barat  dan harus membagi tugas dengan Cawapres Hatta Rajasa. (Humas Pks Banten)


LSI: Prabowo-Hatta Unggul di Jakarta

Posted: 04 Jun 2014 04:34 AM PDT


Jakarta - Pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa bakal menguasai Jakarta dalam pertarungan di arena pilpres 9 Juli mendatang.

Berdasarkan hasil survei yang dirilis Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Prabowo-Hatta ungguli Jokowi-Jusuf Kalla (JK) di Ibu Kota.

Peneliti LSI Rully Akbar mengatakan, meski Jokowi sudah dua tahun memimpin DKI, Prabowo-Hatta berhasil menguasai wilayah DKI.

"Untuk DKI Jakarta, Prabowo-Hatta unggul sementara dengan 35 persen dan Jokowi-JK 30,60 persen. Pertarungan di Ibu Kota masih jadi persaingan sengit antara sang empunya wilayah tapi masih sebagian diambil Prabowo," kata Rully di Gedung LSI, Jakarta, Rabu (4/6/2014).

Rully menjelaskan salah satu faktor yang membuat Prabowo-Hatta bisa mengalahkan Jokowi di Jakarta karena pengelolaan isu yang lebih baik.

"Prabowo-Hatta berhasil memenangkan hati pemilih di perkotaan daripada di pedesaan," jelasnya.

Selain DKI, kata Rully, Prabowo-Hatta juga berhasil menguasai daerah yang berdekatan dengan Jakarta, yakni Banten. Salah satunya disebabkan karena ada pengaruh dukungan Golkar ke pasangan Koalisi Merah Putih itu.

"Di konteks Banten, Prabowo-Hattta unggul sementara karena ada lumbungnya Golkar dengan 33,5 persen dan Jokowi-JK 26,25 persen. Kota yang masih melingkari Jakarta masih dikuasai Prabowo," jelasnya.

Pengumpulan data survei dilakukan pada 1-9 Mei 2014 dengan menggunakan metode multistage random sampling. Jumlah responden sebanyak 2.400 dan dilakukan wawancara tatap muka menggunakan kuesioner dengan margin of error 2 persen. [rok]

*sumber: http://nasional.inilah.com/read/detail/2106554/lsi-prabowo-hatta-kuasai-dki-jakarta?utm_source=twitterfeed&utm_medium=twitter#.U48DkrEZOsh



Jokowi Mau Hapus Subsidi BBM, Prabowo Kurangi Subsidi Orang Kaya | Pilih Mana?

Posted: 04 Jun 2014 02:40 AM PDT


Jakarta - Dua Calon Presiden, baik Joko Widodo (Jokowi) maupun Prabowo Subianto gencar melakukan sosialisasi visi dan misi program kerja mereka kepada masyarakat. Salah satu program kerja yang akan dilakukan adalah pengelolaan sektor energi.

Tim Sukses Pasangan Jokowi dan Jusuf Kalla, Darmawan Prasojo mengatakan, Jokowi sudah mempunyai konsep yang matang mengelola sektor energi nasional bila terpilih menjadi presiden dan wakil presiden.

"Masalah energi sebenarnya sangat sederhana tetapi implementasinya memang yang cukup sulit," kata Darmawan di acara Polemik Masalah Energi Nasional di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (31/05/2014).

Menurut Darmawan, ada beberapa program utama di sektor energi yang akan dilakukan Jokowi bila terpilih menjadi presiden seperti :

1. Menghapus subsidi BBM dalam 4 tahun mendatang,
2. Melakukan program konversi minyak ke gas di sektor transportasi,
3. Membangun banyak infrastruktur pendukung produksi minyak dan gas di Indonesia.

"Gas ini energi murah tetapi sayangnya kita tidak mempunya infrastruktur yang masif di dalam negeri sehingga banyak gas kita diekspor dengan harga murah. Kemudian bagaimana cara menurunkan energi di sektor minyak, kita akan lakukan konversi dari minyak ke gas di sektor transportasi," katanya.

Tidak mau kalah dengan Jokowi-JK, Tim Sukses Prabowo-Hatta, Dradjad Wibowo juga memberikan penjelasan program kerjanya di sektor energi. Berbeda dengan Jokowi yang ingin menghapus subsidi BBM, Prabowo hanya akan mengurangi subsidi BBM khususnya untuk orang kaya dengan sistem pajak dan cukai.

"Di dalam visi misi Prabowo-Hatta, kita akan kurangi subsidi BBM khususnya untuk orang kaya melalui mekanisme pajak dan cukai. Kalau subsidi dihapus dalam waktu 4 tahun maka harga BBM premium akan menjadi Rp 10.750 atau hampir sama dengan Pertamax," kata Dradjad yang juga menanggapi program penghapusan subsidi BBM Jokowi.

Selain membatasi subsidi BBM, Prabowo juga akan menggunakan energi terbarukan seperti biomassa dan biodiesel. Penggunaan biomassa dilakukan untuk mengurangi impor elpiji yang cukup memberatkan. "Jadi 60% elpiji kita dari impor dan ini justru membebankan subsidi. Gas rumah tangga harus menggunakan biomassa dengan bahan bakar pelet dan bebas asap," kata Dradjad. (wij/dnl/detik)


Pemerintahan Jokowi-JK Akan Larang Perda Syariat Islam Baru

Posted: 04 Jun 2014 02:09 AM PDT


JAKARTA -- Ketua tim hukum pemenangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK), Trimedya Panjaitan, mengatakan pemerintahan Jokowi-JK tidak akan membiarkan munculnya peraturan daerah (perda) baru yang berlandaskan syariat Islam.

"Yang jelas kami tidak mendukung perda yang bersifat syariat," kata Trimedya kepada wartawan di kantor DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (4/6).

Trimedya menyatakan perda syariat Islam tidak sejalan dengan ideologi yang dianut PDI Perjuangan. Selain itu, syariat Islam juga bertentangan dengan UUD 1945. "Ideologi PDIP Pancasila 1 Juni 1945. Pancasila sebagai sumber hukum sudah final," ujar Ketua DPP Bidang Hukum PDIP ini.

Perda syariat Islam dinilai bakal menciptakan pengkotak-kotakan tatanan sosial di masyarakat. Ujung-ujungnya, Perda syariat Islam dianggap bakal menganggu kemajemukan NKRI yang berlandaskan Bhineka Tunggal Ika. "Ke depan kami berharap perda syariat Islam tidak ada. Ini bisa mengganggu kemajemukan karena menciptakan pengotak-ngotakan masyarakat," kata anggota Komisi III DPR ini.

Selama ini, kata Trimedya, PDIP gencar menyosialisasikan program empat pilar kebangsaan yang digagas mantan ketua MPR, almarhum Taufik Kiemas. Isi dari program empat pilar kebangsaan itu sendiri adalah: Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika. "Bagi PDIP Pancasila sudah final," ujarnya.

*sumber: http://www.republika.co.id/berita/pemilu/hot-politic/14/06/04/n6mzlx-pemerintahan-jokowijk-larang-perda-syariat-islam-baru


Mantan Perwira Polri: Apakah Hendropriyono Sedang Galau?

Posted: 04 Jun 2014 01:04 AM PDT


Pernyataan Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), AM Hendropriyono, soal kondisi kejiwaan calon presiden Prabowo Subianto, mendapatkan tanggapan keras dari sejumlah pihak.

Peneliti dari Flobamora Institute, Alfons Loemau, misalnya, mengatakan bahwa dengan pernyataan itu AM Hendropriyono sedang mempertontonkan kondisi kejiwaannya sendiri.

Mantan perwira Polri ini melihat AM Hendropriyono sedang berada pada posisi kegalauan yang serius. Kegalauannya muncul karena melihat elektabilitas Prabowo Subianto yang semakin meroket dan itu artinya pertaruhannya di PDIP akan hancur.

Lebih lanjut Alfons melihat pengamatan Hendropriyono sebagai cermin dari sikap paranoid yang berlebihan.

"Saya menyarankan kepada beliau agar menarik ucapannya, karena penilaian yang berbasis asumsi tersebut telah melecehkan keahlian profesi dari para dokter yang ditunjuk KPU yang telah meloloskan semua capres dari segi kesehatan," jelasnya dalam keterangan yang diterima redaksi.

Sikap gentleman perlu ditunjukan, lanjutnya, mengingat pernyataan Hendropriyono telah melecahkan sistem pembinaan karier dan kepangkatan di lingkungan TNI dan Polri.

"Namun saya juga membuka peluang bahwa pernyataan beliau bukanlah sebuah kesengajaan, namun karena yang bersangkutan sedang memasuki masa kepikunan," kata dia lagi. [dem/rmol]

*sumber: http://m.rmol.co/news.php?id=158031

BACA JUGA: (Menolak Lupa) Jokowi dan Penjahat HAM


Ketua DPR Mau Dipilih Lewat Voting

Posted: 03 Jun 2014 08:00 PM PDT


Jakarta - Panitia Khusus (Pansus) Undang-undang (UU) No.29 tahun 2008 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD (MD3) tengah membahas beberapa poin soal mekanisme penentuan pimpinan alat kelengkapan DPR.

Salah satunya yang dibahas, adalah soal mekanisme pemilihan pimpinan DPR. Semula ditentukan atas dasar perolehan suara terbanyak di pemilu. Namun saat ini diwacanakan pimpinan DPR dipilih lewat mekanisme voting.

"Dari filsafatnya itu, kalau bisa partai presiden dan DPR tidak sama, jadi biar ada cek and balance," ujar Wakil Ketua Pansus UU MD3 DPR, Fahri Hamzah di Gedung DPR, Senayan, Selasa (3/6/2014).

Menurutnya, mekanisme ini masih dibahas dan belum mendapatkan kesepakatan. Namun hal itu sudah dibahas dalam Pansus.

"Kalau bisa pimpinan dewan meski direkomendasi partai jangan kita terima saja. Cari yang gagah dikit jadi di voting," terangnya.

Fahri membantah wacana pemilihan pimpinan DPR secara voting bukan untuk menjegal PDI Perjuangan duduk sebagai pimpinan DPR.

Sebab nantinya PDI Perjuangan masih tetap bisa mengajukan kadernya di DPR untuk duduk sebagai pimpinan DPR.

"PDIP tetap bisa memimpin kok. Misalnya PDIP menaruh pak Sidarto kan tidak ada yang berkomentar, karena memang beliau punya karismanya. Jangan ketuanya klemar-klemer," kata politisi PKS ini.

Sebelumnya, Ketua DPR otomatis dijabat oleh partai pemenang pemilu. DPR periode 2009-2014, ketuanya Marzuki Alie dari Demokrat yang juga pemenang pemilu legislatif.

Sementara, para wakilnya adalah partai-partai yang dapat urutan kedua, ketiga, keempat dan kelima. [gus/inilah]


Kaku dan Tegang, Semakin Jelas Jokowi Tak Siap Memimpin Indonesia

Posted: 03 Jun 2014 07:29 PM PDT


Calon Presiden yang diusung PDIP, Nasdem, PKB, dan Hanura, Joko Widodo terlihat sangat kaku dan tegang pada saat mengikuti acara deklarasi kampanye damai di Hotel Bidakara, Jakarta Selasa malam (3/6).

Menurut pengamat politik Jajat Nurjaman, sangat aneh melihat ketika semua peserta deklarasi bertepuk tangan, namun Jokowi malah diam kaku. Jajat tidak mengetahui dan tidak bisa menebak kenapa hal itu terjadi.

"Belum lagi kita bicara jomplangnya pidato Jokowi dengan Prabowo. Prabowo dengan santai menyebut nama Jokowi, sementara itu Jokowi sama sekali tidak menyebut nama Prabowo. Jokowi juga terlihat aktif menghindari kontak mata dengan Prabowo," jelas Jajat (Rabu, 4/6).

Lebih jauh dalam amatannya, Jokowi juga terlihat tidak mengikuti panduan MC saat prosesi penandatanganan prasasti. "Ini baru acara bersifat nasional, bagaimana nanti kalau harus mewakili bangsa ini di kancah internasional?" ujar Jajat mempertanyakan.

Karena itu bagi Jajat, ketegangan Jokowi itu bukti bahwa ia belum siap untuk memimpin Indonesia. "Namun itu adalah bukti nyata bahwa Jokowi tidak pantas memimpin Indonesia," tegas Direktur Eksekutif Nurjaman Center for Indonesian Democracy (NCID) ini.

Selain itu, Jajat menambahkan cara berpakaian Jokowi juga kurang layak untuk dipakai dalam acara yang bersifat resmi. Kemeja kotak-kotak yang dipilih Jokowi terkesan tidak sopan, apalagi dengan lengan setengah tergulung.

"Tidak layak rasanya melihat seorang Capres berdiri di atas panggung dengan seragam seperti itu, sementara semua peserta yang hadir memakai pakaian resmi, Jokowi malah memakai kemeja kotak-kotak lusuh, lengan yang tergulung juga menyimbolkan bahwa beliau tidak bisa membedakan sifat sebuah acara. Apapun alasannya, seorang Capres harus bisa merepresentasikan diri dengan baik, tidak bisa hanya mengedepankan pembangunan citra", tegas Jajat.

Jajat menjelaskan bahwa hal-hal kecil seperti ini bisa menjadi bahan penilaian untuk rakyat Indonesia.

"Kegagalan Jokowi dalam merepresentasikan diri harus kita lihat sebagai tonggak kelayakan beliau untuk memimpin Indonesia, jangan sampai negara ini dicitrakan sebagai negara komedi, karena seorang Jokowi yang tidak berwibawa," tutup Jajat. [zul]

*sumber: http://m.rmol.co/news.php?id=158040


Soe Hok Gie pun bicara Prabowo

Posted: 03 Jun 2014 07:22 PM PDT


Cerita sukses Prabowo Subianto di bidang kemiliteran, sudah banyak yang tahu. Sepak terjang Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto sebagai seorang prajurit sudah banyak diketahui orang.

Putra begawan ekonomi Sumitro Djojohadikusumo ini masuk Akademi Angkatan Bersenjata (Akabri) pada 1970 dan lulus empat tahun kemudian dengan pangkat letnan dua. Dia meniti karier militer sampai meraih pangkat letnan jenderal dan menjabat sebagai Panglima Korps Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad).

Namun banyak yang tidak mengetahui kehidupan masa remaja Prabowo sebelum dia masuk tentara. Ternyata Prabowo yang lahir pada 1951 ini pernah ikut mendirikan sebuah lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang bergerak dalam bidang pemberdayaan ekonomi rakyat. Prabowo aktif dalam kegiatan tersebut walaupun tidak lama.

Cerita soal Prabowo remaja itu diungkapkan aktivis yang kini lebih banyak berkecimpung di dunia bisnis Jusuf Abraham Rawis atau dikenal dengan Jusuf AR. Dia mengaku pertama kali bertemu Prabowo suatu malam, sekitar April 1968. "Ada teman saya, Mahir Algadry, yang mengenalkan seorang anak muda bernama Prabowo," katanya.

Dari pertemuan itu, kata Jusuf, mereka sepakat menjalankan sebuah LSM yang dinamakan Lembaga Pembangunan. "Itu mungkin LSM pertama di Indonesia," kata Jusuf yang pernah dipenjara karena dianggap terlibat dalam peristiwa Malapetaka Lima Belas Januari (Malari) 1974.

Jusuf bercerita LSM yang dijalankan bersama sejumah aktivis itu bergerak dalam bidang pemberdayaan masyarakat desa. Mereka beberapa kali mengadakan kegiatan di sekitar Jawa Tengah dan Yogyakarta.

Mereka langsung bergerak ketika mendengar warga Gunung Kidul, Yogyakarta, terkena wabah busung lapar. Lembaga Pembangunan kemudian mengadakan kegiatan pengobatan gratis. Demikian juga ketika mereka membantu memperbaiki irigasi sungai yang buruk di sebuah desa. "Kami mengumpulkan pendanaan dari banyak donatur," tuturnya.

Dari pergaulan itu, Jusuf AR mengenang Prabowo sebagai anak muda yang kreatif. "Mengagumkan sekali, biar masih muda tetapi ide-idenya banyak, padahal umurnya masih 17 atau 18 tahun," tuturnya.

Lembaga Pembangunan tidak diikuti Prabowo terlalu lama, dia kemudian mendaftarkan diri kuliah di sejumlah universitas di luar negeri. Sempat diterima di tiga universitas terkemuka di Amerika Serikat, namun akhirnya Prabowo memilih masuk Akabri pada 1970.

Cerita soal Prabowo remaja juga sekilas ada di dalam buku Catatan Seorang Demonstran yang merupakan kumpulan tulisan aktivis mahasiswa Soe Hok Gie. Dalam catatan Soe Hok Gie, nama Prabowo muncul pada 1969. Soe menyebut nama panggilannya "Bowo".

Soe Hok Gie dan Prabowo tampak cukup dekat. Mereka beberapa kali kerap keluyuran bareng. "Dari pagi keluyuran dengan Prabowo ke rumah Atika, ngobrol dengan Rachma, dan membuat persiapan-persiapan untuk pendakian Gunung Ciremai," tulis Gie pada Kamis 29 Mei 1969.

Mereka juga mengurus organisasi yang bernama Pioneer Korps. Soe sering menyebutnya sebagai pionir korpsnya Prabowo. Hal ini seperti mengindikasikan bahwa organisasi itu diprakarsai oleh Prabowo. Soe juga tampak cukup akrab dengan ayahnya Prabowo, Sumitro Djojohadikusumo.

Dalam tulisannya, Soe Hok Gie menggambarkan Prabowo masih kanak-kanak cerdas dan cepat tanggap, namun juga masih naif. "Ia cepat menangkap persoalan-persoalan dengan cerdas tapi naïf. Kalau ia berdiam 2-3 tahun dalam dunia nyata, ia akan berubah." (catatan Soe Hoek Gie 25 Mei 1969).

Cerita soal Lembaga Pembangunan juga sempat disebut dalam catatan Soe Hok Gie. Dia misalnya berpendapat secara ekonomis organisasi ini tidak akan dapat berbuat banyak. "Jumlah desa-desa di Indonesia beribu-ribu dan jumlah mahasiswa yang bisa dikerahkan paling hanya beberapa ribu," katanya.

Wartawan senior Aristides Katoppo membenarkan bahwa Prabowo yang dimaksud Soe Hok Gie adalah Prabowo Subianto. "Mereka memang berteman," kata Aristides. Saking sibuknya berorganisasi, Prabowo tampak seperti tidak terlalu memikirkan urusan asmara seperti remaja pada umumnya.

Wartawan Senior Sinar Harapan Daud Sinjal bahkan mengatakan sepatu yang digunakan almarhum Soe Hok Gie saat wafat di Gunung Semeru adalah sepatu pinjaman dari Prabowo. "Karena mereka dekat, jadi ada cerita sepatu So Hok Gie naik gunung yang dipinjamnya dari Prabowo," kata Daud.

Sumber : Sinar Harapan


Wawancara Prabowo: "Kita Harus Selalu Menghormati Orang Lain"

Posted: 03 Jun 2014 05:01 PM PDT


Wawancara Calon Presiden Prabowo Subianto

Sejak kecil calon presiden (capres) Prabowo Subianto sudah diajarkan untuk gemar membaca. Itulah yang menjadi modal bagi Prabowo memperkaya wawasan dan pengetahuan dan ikut menunjang kariernya. Penggemar buku sejarah ini juga mengakui dibesarkan dengan pendidikan dengan filosofi Jawa sehingga dia menjunjung tinggi adat istiadat dan tata krama.

Karena itu, filosofi hidup yang menjadi pegangannya adalah selalu menghormati orang lain. Sikap itu juga ditunjukkan dalam berpolitik. Lebih jauh mengenai kesibukan dan program kerja Prabowo dipaparkan dalam sesi wawancara dengan wartawan KORAN SINDO, Kiswondari, di kediamannya, Desa Bojongkoneng, Hambalang, Bogor, Jawa Barat, kemarin (2/6/2014).

Menjelang Pilpres 2014 Anda pasti sangat sibuk dengan agenda politik. Bisa diceritakan kegiatan sehari-hari Anda?

Kegiatan saya sangat padat. Dari tim saya, penasihat, dan staf-staf, ikut makan pagi sama saya. Kami bahas apa yang telah terjadi hari kemarin dan apa yang harus kami laksanakan hari ini dan akan datang. Dari situlah, baru biasanya saya terima tamu. Setelah itu, saya sering keliling ke daerah, ke Jakarta, terus-menerus. Politik saat ini intinya banyak tatap muka, politik saat ini banyak meyakinkan orang, banyak sekali negosiasi, banyak sekali kompromi. Jadi, tidak bisa hanya dengan tulisan atau hanya dengan bicara per telepon. Sering sekali harus tatap muka, ini yang saya alami. Kami juga diundang, dan setiap organisasi, setiap badan, setiap jaringan, itu minta disapa, didatangi, dan diperhatikan. Jadi memang proses politik banyak menyita waktu. Kadang-kadang (waktu) untuk tidur saja sangat sedikit.

Anda hobi baca buku?

Ya, saya hobi dari kecil karena memang orang tua saya mendidik sepeti itu. Jadi setiap dikasih hadiah, kado, dan sebagainya, lebih sering dikasih buku. Juga waktu saya sekolah, membaca itu termasuk salah satu kegiatan yang murah, iya kan? Jadi akhirnya saya sangat senang membaca sekaligus memperkaya saya dalam pekerjaan saya, dalam karier saya.

Lalu, apa saja buku favorit Anda?

Saya sangat suka buku sejarah, tapi akhir-akhir ini saya berusaha untuk mendalami masalah ekonomi dan masalah pertanian. Tapi memang hobi saya sejarah.

Baru-baru ini, Anda tampak berbesar hati saat menyapa Joko Widodo dalam pengundian nomor urut di KPU.

Saya rasa itu hal yang wajar. Kita punya adat istiadat dan tata karma. Kita harus selalu menghormati orang lain, kita harus selalu mencari yang baik, jangan mencari yang tidak baik, jangan mencari yang negatif. Dari setiap keadaan, kita harus mencari yang terbaik. Jadi saya setengah Jawa setengah Sulawesi. Ibu saya Sulawesi, bapak saya Jawa, tapi saya banyak sekali dibesarkan dengan pendidikan filosofi Jawa. Di situ kita harus selalu ambil yang baik. Kadang ini disalahartikan.

Kalau di Jawa itu ada salah satu joke, tangannya patah satu masih merasa untung enggak duaduanya patah. Kalau kakinya satu patah, masih merasa untung tidak dua-duanya patah. Tapi itu arti yang baiknya adalah, kita harus selalu mencari hal yang positif dari setiap keadaan. Kedua, selalu harus bersyukur apa pun yang diberikan oleh Yang Mahakuasa, oleh Allah SWT, Tuhan Mahabesar, apa pun yang diberikan kita harus bersyukur. Karena itu bisa jadi kekuatan untuk kita.

Mengenai program sebagai capres, apa saja yang menjadi prioritas Anda?

Stabilitas itu datangnya dari kesejahteraan. Kalau orang sejahtera, orang punya pekerjaan yang baik, orang punya penghasilan yang baik, tidak akan mikir macem-macem. Dia ingin lihat anaknya sekolah dengan baik, besar dengan baik, nanti dapat pekerjaan yang baik. Jadi itu akan mengurangi ketegangan. Tapi kalau ekonomi tidak baik, kalau ekonomi tidak adil, yang kaya tambah kaya, yang miskin tambah miskin, jurangnya lebar. Ini akan menimbulkan ketegangan. Kalau kita menjamin keadilan, menjamin kesejahteraan, masa dia mau (jadi) separatis. Iya kan?

Lalu di bidang penegakan hukum?

Saya kira korupsi harus kita tuntaskan, kita harus tekan, bila perlu kita habisi. Itu juga dengan sistem, dengan manajemen, dengan suatu program komprehensif untuk menutup sumber-sumber kebocoran. Yang harus kita bangun adalah suasana antikorupsi dan antikebocoran, terutama untuk menutup kebocoran-kebocoran itu. Begini ya. Kalau kita ngomongin bombastis, hukuman mati dan lain sebagainya. Kalau memang sistemnya brengsek ya tetap ada korupsi. Jadi yang penting kita perbaiki sistem.


*sumber: Koran Sindo


Prabowo Sebut Jokowi 4 Kali, Jokowi Sama Sekali Tak Sebut Prabowo

Posted: 03 Jun 2014 04:30 PM PDT


Jakarta - Prabowo dan Jokowi telah menyampaikan pidato politiknya dalam acara Deklarasi Pilpres Damai. Prabowo empat kali menyebut nama Jokowi dalam pidatonya, sementara tak ada nama Prabowo dalam pidato Jokowi.

Prabowo lebih dulu berpidato dalam acara Deklarasi Pilpres Damai di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Selasa (3/6/2014). Eks Danjen Kopassus ini membuka pidatonya dengan menyapa tokoh-tokoh yang hadir dalam acara itu, termasuk Jokowi dan Jusuf Kalla. Itulah pertama kali Prabowo menyebut Jokowi dalam pidatonya malam itu.

"Tidak lupa capres nomor dua saudara Joko Widodo dan Cawapres nomor dua saudara Muhammad Jusuf Kalla yang saya hormati dengan Ketua Tim Tjahjo, kawan-kawan saya semua," kata Prabowo saat menyampaikan pidato dalam acara deklarasi pilpres damai di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Selasa (3/6/2014).

Prabowo berjanji, dia dan timnya, akan menjaga Pilpres tetap kondusif. Dia menyebut Jokowi sebagai saudaranya dan Jusuf Kalla sebagai seniornya.

"Jokowi adalah saudara saya, Pak Jusuf Kalla adalah senior saya. Saya yakin mereka adalah putra-putra terbaik bangsa," ujarnya.

Prabowo mengatakan akan legowo menerima hasil pilpres. Mantan Pangkostrad ini kembali menyebut nama Jokowi.

"Apabila mandat itu diberikan kepada Jokowi dan Muhammad Jusuf Kalla, kami akan menghormati keputusan rakyat tersebut," ujarnya.

Lalu yang keempat kali, Prabowo menyebut Jokowi sebagai patriot. Prabowo mengaku menaruh hormat kepada rivalnya di Pilpres 2014 ini.

"Apapun kami yakin saudara Jokowi dan Muhammad Jusuf Kalla adalah patriot-patriot yang cinta tanah air. Apapun terjadi kami akan menjadi WNI yang setia kepada merah putih dan setia kepada bangsa yang kita cintai," ujar Prabowo di ujung pidato berdurasi sekitar 8 menit itu.

Sedangkan Jokowi, yang membuka pidatonya dengan shalawat dalam pidatonya, menekankan pentingnya pesta demokrasi dilaksanakan dengan baik. Jokowi ingin Pilpres 2014 jauh dari kampanye hitam dan intimidasi. Namun dia sama sekali tak menyebut nama Prabowo dalam pidatonya yang berdurasi sekitar 4 menit itu.

"Pada 9 Juli nanti kita akan melakukan pencoblosan dengan dua calon presiden. Calon presiden, dua calon presiden dan dua calon wakil presiden," kata Jokowi.

*http://news.detik.com/pemilu2014/read/2014/06/03/223754/2598969/1562/prabowo-sebut-jokowi-4-kali-jokowi-sama-sekali-tak-sebut-prabowo?992204topnews


"Pidato Yang Menelanjangi Kepalsuan Capres" by @Fahrihamzah

Posted: 03 Jun 2014 04:20 PM PDT



Apapun jokowi telah berpidato....dan pidato adalah manifestasi keyakinan...#PidatoCapres

Demokrasi kita indah karena kita difasilitasi untuk mengetahui siapakah pemimpin kita sebenarnya. #PidatoCapres

Demokrasi tidak akan mengijinkan mereka menyimpan kepalsuan. #PidatoCapres

Besok #PidatoCapres bisa mereka ubah pakai teks tetapi lusa demokrasi akan menyeretnya dalam debat.

Demokrasi, berkali-kali ku katakan adalah metode bagi keterbukaan dimana pemimpin diuji. #PidatoCapres

Demokrasi menelanjangi kepalsuan dan membongkar topeng di wajah bopeng. #PidatoCapres

Aku senang, karena demokrasi pukul rata. Siapapun yang palsu akan kena terka. #PidatoCapres

Yang palsu akan terbakar musnah. Jadi debu. Yang asli akan bertahan dan tertempa menjadi murni. #PidatoCapres

Sehebat-hebat kalian meniup kepalsuan maka akhirnya akan meletus berserakan. #PidatoCapres

Aji mumpung, atau mumpung nyohor, sebagai landasan pemilihan pemimpin adalah kepalsuan. #PidatoCapres

Mungkin karena demokrasi kita baru. Lalu kita salah paham seolah popularitas semu adalah segalanya. #PidatoCapres

Sekarang kalian mulai belajar. Sisi lain dari demokrasi. Selain popularitas. Demokrasi mengandung ujian. #PidatoCapres

Sejak awal demokrasi adalah kompetisi. Mewadahi watak manusia. Kita ini makhluk bersaing. #PidatoCapres

Prabowo malam ini menyajikan rumusan dan penghayatan yang pas tentang demokrasi sebagai kompetisi. #PidatoCapres

"Mari kita bersaing secara sehat, kami akan terima keputusan rakyat". Dua kalimat padat. #PidatoCapres

Kalimat itu mustahil keluar dari orang yg demokrasi tidak hidup dalam dirinya. #PidatoCapres

Pesan-pesan demokrasi Prabowo tegas. Lantang dan kita tidak melihat agenda apapun. #PidatoCapres

Pesan hanya satu. Bahwa kita dalam perjalanan. Demokrasi kita mahal dan tak ada banding nya. #PidatoCapres

Orang-orang yang meragukan demokrasi dalam diri Prabowo adalah curang dan menyimpan dendam. #PidatoCapres

Mata orang2 waras akan terbuka. Akal sehat akhirnya akan bertahta. #PrabowoituAsli #PidatoCapres

Mari kita cerna...mari nikmati...mari rayakan masa kampanye..dan perlombaan pidato.... #PidatoCapres


*sumber: Twit @Fahrihamzah (3/6/2014)


Pakar Komunikasi Puji Pidato Prabowo, Kritik Jokowi

Posted: 03 Jun 2014 04:00 PM PDT


JAKARTA–Deklarasi Pemilu Damai, Selasa (3/6/2014) malam telah selesai. Dalam deklarasi tersebut masing-masing calon presiden (Capres) diberi kesempatan memberikan pidato selama lima menit.

Sejumlah pengamat menilai, pidato yang disampaikan Prabowo lebih unggul dibanding Jokowi. Dalam siaran langsung yang ditayangkan televisi, Effendi Gazali mengatakan panggung Deklarasi Pemilu Damai milik Prabowo.

"Meskipun Prabowo terlihat tegang tapi panggung tadi milik Prabowo. Ada beberapa poin penting yang disampaikan Prabowo yakni tidak menggunakan kekerasan, demokrasi yang harus dihormati, menerima apapun keputusan rakyat. Menyebut Jokowi adalah saudara saya, Jusuk Kalla adalah senior saya. Serta meminta kepada para tim suksesnya, kepada staf-stafnya untuk menghormati keputusan rakyat," ujarnya.

Pidato yang disampaikan Prabowo ujar Effendi, lebih sistematis, mengena dan rileks, meskipun waktu yang dibutuhkan Pravowo sekitar 8 menit. "Saya memberi nilai kepada Prabowo 90, sementara untuk Jokowi saya beri nilai 70.  2-1 Untuk Prabowo. Saya melihat Jokowi terlihat tegang, bahkan di bagian ending sangat mengejutkan, tiba-tiba terima kasih. Ini tidak terlihat seperti Pak Jokowi yang biasanya," katanya.

Efenndi menilai dalam pidatonya, Jokowi sempat bermaksud menyelipkan "jokes' tapi malah hambar. "Tadi kan sempat diulang-diulang menyelipkan kata dua berkali-kali, seperti ada dua tahapan, dua capres, dua cawapres, tapi ternyata respons audience biasa saja."

Senada diungkapkan pengamat lainnya, Taufik dalam tayangan yang sama. Dia mengatakan pidato Prabowo lebih sistematis, struktur jelas dan strategis. Menurutnya, apa yang disampaikan dalam pidato seseorang mencerminkan apa yang ada di pikiran orang tersebut.

Burhanuddin Muhtadi menilai tidak ada salahnya saat pidato Jokowi menyebutkan nama Prabowo.

Sebagaimana diketahui Prabowo menyebutkan nama Jokowi sebanyak empat kali. Sementara Jokowi dalam pidatonya tak satupun menyebutkan nama Prabowo.

Jokowi Tegang

Baik Effendi maupun Taufiq sepakat menilai Jokowi tak tampil rileks bahkan terlihat kaku. Sebagaimana pantauan  Detik, Jokowi terlihat tegang. Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Jokowi-Jusuf Kalla (JK) mendeklarasikan kampanye damai di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan.

Jokowi tampak kikuk berada di antara calon-calon pemimpin lainnya. Seusai pembacaan deklarasi damai, kedua pasangan diminta untuk menandatangani prasasti deklarasi damai di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Selasa (3/6/2014).

Sambil menunggu disiapkannya prasasti, Prabowo-Hatta dan Jusuf Kalla mengobrol santai. Jokowi yang ada di antara Prabowo dan JK tak ikut dalam perbincangan. Dia terlihat kaku, berdiri dalam posisi siap, tak ada senyum di wajahnya.

Saat penandatanganan prasasti, Jokowi masih tampak tak rileks. Prabowo tampak lebih banyak mengambil inisiatif mengajak tanda tangan berbarengan dan berkomunikasi dengan panitia. Setelah Prabowo-Jokowi, giliaran Hatta-JK yang tanda tangan. Keduanya tampak rileks.

Usai tanda tangan, Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK kembali berdiri membentuk shaf. Jokowi yang mengenakan kemeja motif kotak-kotak, berbeda dengan tiga tokoh lainnya yang mengenakan kemeja putih masih tampak tak santai. Pose berdirinya kaku.

Saat giliran mengangkat tangan sebagai simbol deklarasi telah selesai, Prabowo mengambil inisiatif duluan menggandeng tangan Jokowi untuk mengangkat tangannya. Tangan Jokowi tampak kaku bergerak mengikuti tangan Prabowo. Pose Jokowi masih kaku.

Turun dari panggung, Jokowi yang duduk di sebelah Prabowo tampak melepas kekakuannya. Dia minum dari segelas air yang tersedia, menunggu kesempatan untuk menyampaikan pidato politik. Jokowi akan berpidato setelah Prabowo.

*sumber: SOLOPOS

Video Pidato Prabowo-Jokowi Dalam Deklarasi Pilpres Damai


Tidak ada komentar:

Posting Komentar