Jumat, 06 Juni 2014

PKS PIYUNGAN

PKS PIYUNGAN


Prabowo Punya 8000 Anak Asuh Papua

Posted: 06 Jun 2014 02:46 AM PDT

Diana Widyastuti, yang ditugasi Prabowo Subianto untuk mengurus anak-anak asuh mereka di Papua.

(KATAKAMI.COM)  —  Betul bahwa separuh dari diri Prabowo Subianto berdarah Indonesia Timur. Sebab ibunya, Almarhum Dora Sigar, berasal dari Minahasa, Sulawesi Utara.

Tapi jika bicara soal Indonesia Timur, Papua, selalu mendapat perhatian khusus dan cinta yang tak berkesudahan dari Prabowo selaku pribadi.

Sebab pada tahun 1996 silam, Prabowo pernah ditugaskan untuk sebuah operasi khusus di Papua yaitu pembebasan sandera di daerah Mapenduma, 160 km di arah Barat daerah Wamena, Papua.

Operasi Pembebasan Sandera Mapenduma adalah operasi militer untuk membebaskan peneliti dari Ekspedisi Lorentz 95 yang disandera Organisasi Papua Merdeka dalam peristiwa Krisis sandera Mapenduma.

Operasi selama 130 hari ini (dikenal dengan operasi "Mission Impossible" -ed), sebagian besar anggotanya berasal dari Pasukan Elite Kopassus dan berhasil dilaksanakan dengan baik.

Operasi ini dimulai tanggal 8 Januari 1996 sejak dilaporkannya peristiwa penyanderaan tersebut, dipimpin oleh Komandan Kopassus Prabowo Subianto.

Operasi ini berakhir tanggal 9 Mei 1996 setelah penyerbuan Kopassus ke markas OPM di Desa Geselama, Mimika.

Dalam penyerbuan ini, 2 dari 11 sandera ditemukan tewas, Matheis Yosias Lasembu, seorang peneliti ornitologidan Navy W. Th. Panekenan, seorang peneliti biologi.

Kecintaan dan perhatian Prabowo pada Papua pasca Operasi Mapenduma, masih terus diwujudkannya sampai dengan saat ini. Yang paling nyata dari misi mulia mereka selama 6 tahun terakhir ini adalah menyekolahkan dan menjadi orangtua asuh bagi 8000 anak-anak Papua. Dan itu masih terus berlangsung sampai dengan saat ini (foto atas).

Brigjen TNI Prabowo Subianto saat memimpin operasi pembebasan sandera ekspedisi Lorentz di Mapenduma, Papua.


(sumber: http://indonesiakatakami.wordpress.com/2014/06/05/prabowo-dan-gerindra-punya-8000-anak-asuh-papua/)




Ahok Ingin Jokowi Kembali jadi Gubernur DKI Jakarta

Posted: 06 Jun 2014 01:29 AM PDT


JAKARTA - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berharap agar Gubernur DKI Non-Aktif Joko Widodo tidak terpilih dalam pemilihan presiden mendatang.

Ia mengaku masih ingin melihat Jokowi menjabat sebagai gubernur, dan kembali melakukan blusukan. Hal itu dikatakannya saat menanggapi pertanyaan para wartawan yang menanyakannya seputar kapan ia akan melakukan blusukan, mengingat sejak ia mulai menjabat sebagai Plt Gubernur per 1 Juni, belum sekalipun ia melakukan blusukan seperti yang sering Jokowi lakukan.

"Mudah-mudahan Pak Jokowi tidak terpilih, supaya dia kembali lagi. Mudah-mudahan Pak Jokowi gagal, jadi balik lagi jadi gubernur. Supaya ada yang blusukan. Jadi kalian tidak mendesak saya untuk blusukan," katanya di Balaikota Jakarta, Jumat (6/6/2014).

Pria yang akrab disapa Ahok ini mengaku, ia cukup sering membaca berita. Ia pun mengibaratkan hal tersebut dengan blusukan, karena dengan membaca berita ia akan dapat tahu berbagai permasalahan yang ada.

"Aku baca berita kalian lho. Jadi enggak perlu blusukan karena baca berita sudah kaya blusukan kan. Kalau aku blusukan malah enggak kerja nanti, malah makan melulu, haha," ujar pria asal Belitung itu. (KOMPAS)

*sumber: http://nasional.kompas.com/read/2014/06/06/1511177/Ahok.Ingin.Jokowi.Kembali.jadi.Gubernur.DKI.Jakarta


Forum Ulama: PDIP Larang Perda Syariah, Umat Haram Pilih Jokowi-JK

Posted: 05 Jun 2014 11:29 PM PDT


SIKAP Ketua Hukum Tim Pemenangan Jokowi-JK, Trimedya Panjaitan, yang menolak Perda Syariah ditanggapi serius oleh  Ketua Forum Ulama Umat Indonesia(FUUI), KH Athian Ali Lc, MA.

Dia menegaskan haram memilih Jokowi-JK sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia 2014-1019.

"Secara tegas dan bertanggung jawab di hadapan Allah, saya menyatakan haram memilih calon presiden dan wakil presiden yang didukung oleh kekuatan anti Islam," kata Athian Ali kepada Islampos lewat sambungan telepon, Jum'at, (6/6).

Kyai Athian mengatakan sikap anti Islam dari pihak Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sudah cukup bagi para ulama untuk mengingatkan umat Islam menjelang Pemilihan presiden nanti.

Baginya keadaan dua pasang calon presiden dan wakil presiden saat ini sudah hitam putih.

"Sampai saat ini, saya tidak pernah mendengar tim pemenangan Prabowo-Hatta menolak Perda Syariah.  Justru manifesto agama Prabowo-Hatta mendukung syariah. Dalam manifesto itu jelas menolak penistaan dan penodaan agama. Oleh karena itu keadaan dua pasang calon presiden dan wakil presiden saat ini sudah hitam putih," terangnya.

"Jadi jika ada ulama yang mendukung calon yang hitam, mungkin mata hatinya sudah gelap dan hubbuddunya (cinta dunia)," tutupnya.

Sebelumnya, Trimedya Panjaitan di Kantor DPP PDIP menegaskan bahwa jika terpilih, pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) akan melarang munculnya peraturan daerah baru yang berlandaskan syariat Islam. Namun, Trimedya memberikan pengecualian khusus untuk Aceh.

Trimedya menegaskan bahwa syariat Islam bertentangan dengan UUD 1945. "Ideologi PDIP Pancasila 1 Juni 1945. Pancasila sebagai sumber hukum sudah final. Bagi PDIP Pancasila sudah final, " jelasnya seperti dikutip dari okezone. [Andi/Islampos]

*sumber: www.islampos.com/fuui-pdip-larang-perda-syariah-umat-haram-pilih-jokowi-jk-114107/


Disinyalir Dana PU Digunakan Jadi Kampanye Jokowi

Posted: 05 Jun 2014 07:00 PM PDT


JAKARTA - Desakan agar dilakukan audit atas penggelontoran dana di Dinas Pekerjaan Umum Pemerintah Provinsi DKI Jakarta disampaikan banyak kalangan.

Forum Indonesia Untuk Transparansi Anggaran (Fitra) misalnya mendorong dilakukan audit sehingga membuat terang apakah dana Rp 180 miliar yang dialirkan Kepala Dinas PU DKI, Manggas Rudi Siahaan ke puluhan rekening terkait pencapresan Jokowi atau tidak.

"Harus diaudit. Kita justru khawatir dana itu digunakan untuk dana Pilpres Jokowi," ujar Ketua Fitra Ucok Sky Khadafi kepada Rakyat Merdeka Online (Grup JPNN.com),  Kamis (5/6).

Uchok sangat menyayangkan sikap Jokowi yang lamban menangani surat perintah pembukaan rekening oleh Rudi kepada 44 kepala seksi sudin PU di seluruh wilayah DKI. Padahal, sebelum resmi terpilih sebagai capres, Jokowi masih memiliki waktu untuk menyelidiki apakah pembukaan rekening tersebut sebagai modus korupsi atau bukan.

Uchok menduga Jokowi enggan mendalami kasus tersebut karena Rudi sebagai anak emasnya. Sebelum timbul permasalahan lebih lanjut, Uchok berharap Rudi segera diadili.

"Tampaknya seperti itu sih. Sampai sekarang masalah itu belum dibereskan. Mestinya orang seperti itu (Rudi) dipecat. Harus tegas," katanya.

Dia meminta inspektorat dan BPKP tidak diam. Inspektoral mesti melakukan penyelidikan dan BPKP melakukan audit.

"Kami juga akan mendalami kasusnya," pungkas Uchok. (rmo/jpnn)

*sumber: http://www.jpnn.com/index.php?mib=berita.detail&id=238678


IRC Prediksi Prabowo-Hatta Pemenang di Pilpres 2014

Posted: 05 Jun 2014 06:00 PM PDT


JAKARTA - Dukungan Partai Demokrat kepada pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, dinilai menambah energi bagi pasangan nomor urut satu itu. Hal demikian menurut Kepala Riset Indonesia Research Centre (IRC), Yunita Mandolang.

Maka dari itu, dia meyakini bahwa pasangan Prabowo-Hatta mampu mengungguli pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) di Pilpres 2014 nanti.

Hal itu terkait dengan bergabungnya para tokoh-tokoh penting Partai Demokrat terhadap Prabowo-Hatta.

"Karena sudah mengantongi suara parpol sebesar 59,12 persen, dari sebelumnya sebesar 48,93 persen. Poros Jokowi-JK tetap sebesar 40,88 persen," ujar Yunita dalam keterangan resminya, di Jakarta, Kamis (5/6/2014).

Lebih lanjut Yunita menjelaskan, dengan menghitung elektabilitas para capres pada masing-masing partai koalisi yang masuk kedalam kubu Prabowo-Hatta, maka didapatkan hasil bahwa Prabowo-Hatta unggul dengan 47,9 persen dan Jokowi-JK sebesar 42,7 persen.

Prediksi perhitungan tersebut, sambung dia, diperoleh dengan menggabungkan elektabilitas para capres yang diusung oleh masing-masing partai dalam koalisi, bukan terhadap perolehan suara parpol.

"Misalnya, elektabilitas dalam kategori Koalisi Gerindra menggabungkan elektabilitas Mahfud MD, Gita Wirjawan, dan capres-capres lainnya yang pernah diusung oleh parpol. Demikian juga dengan kategori Koalisi PDIP yang menggabungkan elektablitas Surya Paloh dan capres-capres dari anggota partai koalisi," terangnya.

Dirinya menuturkan, Perolehan suara Prabowo-Hatta sendiri sebelum koalisi terbentuk terpaut lebih dari 10 persen dibanding Jokowi. Karena, dukungan pada Jokowi sudah jauh-jauh hari mencapai angka maksimal berkat popularitasnya yang merambah ke lintas partai dan akan sulit meningkat lagi.

"Hal ini hampir menjadikan sumbangan dukungan dari partai-partai koalisi PDIP tak begitu berarti. Sebaliknya bagi Prabowo-Hatta, tren dukungan meningkat apalagi setelah Demokrat bergabung," ucapnya.

Yunita menambahkan, perolehan dua digit, Partai Demokrat itu menunjukan kuatnya kepemimpinan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Dan figur SBY bisa memperkuat keterpilihan Prabowo-Hatta.

"Kharisma SBY menjadi modal mengikat separuh konstituen untuk tetap loyal," katanya.

Sekadar informasi, Metode Survey IRC tersebut dilakukan dengan mewawancara 4108 pemilih di 2100 Tempat Pemungutan Suara (TPS) di seluruh Indonesia, dengan distribusi 50 persen laki-laki, 50 persen perempuan.

Kemudian 50 persen berumur dibawah 35 tahun dan 50 persen di atas 36 tahun, pada 9 April 2014. Responden dalam survei ini dipilih secara acak sistematis.

*sumber: http://pemilu.sindonews.com/read/2014/06/05/113/870663/irc-prediksi-prabowo-hatta-pemenang-di-pilpres-2014


"Strategi Ken Arok, Babinsa Sebagai Umpannya" by @ragilnugroho1

Posted: 05 Jun 2014 04:57 PM PDT


Oleh Ragil Nugroho

***

Operasi senyap dengan umpan Babinsa. Ini strategi Ken Arok yang jitu n halus.
  
Operasi Ken Arok garis keras biasanya lewat bakar bakaran, adu domba antar suku n agama. Yang relatif halus lewat umpan Babinsa ini.
   
Setelah operasi garis keras Ken Arok di jogja n jakarta, gak begitu berhasil, operasi model Babinsa dipakai.
   
Tentu yang tertuduh kubu Prabowo krn Babinsa mengarahkan u memilih Prabowo. Tp apakah pelakunya kubu Bowo?
   
Disinilah perang intelejen dimulai. Setelah Pak Beye marah2 krn ada perwira aktif mendukung satu kubu, maka operasi Babinsa dilakukan
   
Tujuannya u mementahkan tuduhan Pak Beye yg mengarah ke kubu Jokowi. Maka Babinsa digerakkan u seolah2 mendukung Prabowo.
   
KASAD yg #kabarburung nya mau dijadikan panglima kena hantam krn Babinsa berada dlm koordinasinya. Sehingga "tertangkap" KASAD yg tak netral
   
Sekarang yg berhadap2an bukan intelejen kubu Bowo n Joko saja, Pak Beye juga dipancing karena dialah Pangti. Para Jendral aktifpun diadu
   
Tapi gak usah serius2, walaupun operasi Ken Arok dg bidak Babinsa ini sedang digoreng Kompas, tp masih bisa diatasi
   
Semua ini seperti kita main di papan catur, mana yang diumpankan untuk mejebak lawan, mana yg disimpan dulu.
   
Tentu tujuannya untuk memenangkan pertarungan. Agar raja lawan skak mat. Tak berkutik
   
Kebetulan intelejen di kubu Bowo rata2 kelas 2, kelas 1 di kubu Joko. Sehingga dlm permainan di papan catur agak keteteran.
   
Nanti endingnya kalau kalah: Pemilu gak adil, tentara gak netral, babinsa bermain, dsb. Klu menang ya diem saja
   
Ini kan tandanya sederhana: orang bawa HT, ngaku babinsa, kemudian suruh milih capres A. Siapa saja bisa dipacak I seperti itu
   
Operasinya paling baru tak lebih dari 20 rumah, bisa langsung jadi isu nasional: Babinsa mengarahkan memilih capres A
   
Operasi darat dan udara (media -ed) berjalan bersamaan sehingga diharapkan menimbulkan gelombang yg besar
   
Tradisi Jawa juga mengenal kisah tentang Joko #Tinggkir, anak Kebo Kenongo.
   
Joko #Tinggkir masih trah Majapahit, ia ingin masuk ke Kerajaan Demak. Sebagai orang yang tak dikenal, maka dia harus menyusun siasat
   
Dia bersama pengikutnya membuat siasat: seekor Banteng disumpal dengan tanah merah yg telah diberi mantra. #Tinggkir
   
Banteng itu kemudian mengamuk n dilepas di alun alun Kota Demak. Seisi alun2 diporak porandakan oleh si Banteng #Tinggkir
   
Prajurit sampai Perwira sudah dikerahkan u menangkap Banteng yang ngamuk hidup atau mati. Tak ada yang berhasil #Tinggkir
   
Seisi kota Demak pun heboh. Para perempuan lari tunggang langgang sampai membuang anak di gendonganx, laki2 lari sampai lupa memakai sarung
   
Akhirnya diadakan sayembara: barang siapa mampu menjinakkan si Banteng, klu laki2 akan diangkat menantu, klu perempuan jd saudara Sultan
   
Gegedug, para jawara, pendekaraa, dr seluruh Demak mengikuti sayembara itu. Tak ada yg bisa mengalahkan si Banteng #Tinggkir
   
Sampai akhirnya Joko #Tinggkir, sebagaimana polisi India, muncul paling akhir. Ia yg tau kelemahan si Banteng beraksi
   
Terlebih dahulu Joko #Tinggkir melepas tanah merah yg ada di telinga Banteng gila itu. Setelah di lepas, Banteng jd loyo
   
Dengan sekali pukul, Joko #Tinggkir bisa memecahkan kepala si Banteng.Joko memenangkan sayembara n menikah dg putri Sultan
   
Singkat kisah, dengan jasa Banteng, Joko #Tinggkir akhirnya menjadi Sultan Pajang
   
Taktik Joko #Tinggkir yang menciptkan kekacaun lewat Banteng tadi, sering dipakai dlm dunia intelejen
   
Setelah kekacaun meluas, maka dipadamkan sendiri n si pemadam akan mendapatkan nama baik #Tinggkir
   
Taktik ala Joko #Tinggkir akan banyak kita dapatkan dalam Pilpres nantinya. Operasi senyap ala Jawa u menggapai kekuasaan
   
Umpan Joko #Tinggkir tak harus Banteng, bisa jg posko yg terbakar, adu domba, operasi Babinsa, dsb. Tujuannya menciptakan kegaduhan
   
Tinggal umpan mana yang bisa heboh kemudian digoreng untuk mencapai tujuan. #Tinggkir
   
Operasi senyap ala Joko #Tinggkir masih efektif digunakan hingga saat ini, apalagi dalam suasana Pilpres satu putaran.


*sumber: https://twitter.com/ragilnugroho1
(http://chirpstory.com/li/211158)


Kubu Prabowo-Hatta Ingin Hanya Debat Capres Tanpa Cawapres

Posted: 05 Jun 2014 04:41 PM PDT


Jakarta - Debat kandidat Pilpres 2014 dilakukan sebanyak 5 kali. Terdiri dari 3 kali untuk capres dan 2 kali untuk cawapres.

Namun, Ketua Koalisi Merah Putih pendukung capres dan cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Bara Hasibuan meminta debat kandidat yang dijadwalkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dilakukan untuk capres saja.

"Kami mendorong format debat pada pemilihan presiden ini menjadi bagi hanya calon presiden tanpa melibatkan calon wakil presiden," kata Bara kepada Liputan6.com di Serang, Banten, Kamis (5/6/2014).

Bara beralasan, dengan debat diperuntukkan bagi para capres saja, maka rakyat dapat menilai lebih objektif kualitas calon pemimimpinnya yang akan di pilih 9 Juli mendatang. Menurutnya, posisi cawapres hanya sebagai pembantu capres jika terpilih kelak.

"Dengan begitu, rakyat dapat menilai secara langsung pemahaman masing-masing capres atas visi atau program yang mereka tawarkan. Hal itu juga memberikan kesempatan bagi rakyat untuk menilai kualitas dan kemampuan dari masing-masih capres," ujarnya.

Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) itu menuturkan, penting bagi rakyat menilai capresnya karena presiden adalah pemegang penuh dalam pengambil keputusan bernegara dalam kebijakan tertentu.

"Penting bagi rakyat untuk memberi penilaian langsung bagi calon presiden, karena ini adalah pemilihan presiden dan dalam sistim politik kita sekarang ini presiden adlah pemimpin utama pemerintahan dan negara," tuturnya.

Bara menilai, debat untuk cawapres juga sama pentingnya untuk masyarakat bisa menilai kemampuan calon pendamping pucuk pimpinan di negeri ini. Namun menurutnya, hal itu dilakukan tak lebih dari sekali karena sudah akan bisa dinilai.

"Untuk menilai kualitas calon wapres, debat antar calon wakil presiden dilakukan sekali saja," tandas Bara.

*http://indonesia-baru.liputan6.com/read/2059163/kubu-prabowo-hatta-ingin-hanya-debat-capres-tanpa-cawapres#sthash.rowfEhX4.dpuf


Prabowo-Hatta Akan Beri Hak Berjilbab Polwan

Posted: 05 Jun 2014 04:30 PM PDT


JAKARTA -- Negara tidak boleh menghalangi hak polisi wanita (polwan) untuk berjilbab. Setiap muslimah punya hak untuk menjalankan ibadah sesuai keyakinannya tak terkecuali bagi seorang polisi.

Hal itu dikemukakan Anggota Dewan Pakar Timses Prabowo-Hatta Hidayat Nur Wahid. Ia mengatakan jika capres-cawapres yang diusung Koalisi Merah Putih itu terpilih, dia yakin hak itu akan diberikan kepada polwan.

Sebab, negara harus menjamin kebebasan warganya dalam menjalankan keyakinan masing-masing sesuai agama yang dipeluk.

"(Berjilbab) Itu hak asasi. Polwan harus diberikan haknya untuk menjalankan keyakinan mereka," kata dia kepada Republika, Kamis (5/6).

Menurutnya, hak berjilbab juga harus diterapkan di semua instansi pemerintahan. Baik TNI, Polri, PNS atau yang lain. Sebab, kata dia, berjilbab tidak akan pernah mengganggu profesionalitas perempuan dalam bekerja.

Justru mereka akan merasa semakin nyaman dan tenang saat menjalani pekerjaan karena telah memenuhi kewajibannya.

"Jadi tidak hanya untuk polisi. Kita akan terus mendorongnya karena itu bagian dari hak asasi," ujarnya. (ROL)


Khaled Misyaal: “Yang Paling Penting adalah Rakyat Palestina”

Posted: 05 Jun 2014 04:22 PM PDT


Hanya ada sedikit tokoh di Timgur Tengah yang tegas dan punya pendirian. Salah satunya adalah Khaled Misyaal. Lelaki berusia 58 tahun ini—bagi rakyat Palestina adalah arsitek perjuangan Palestina terhadap Israel.

Sebaliknya, Israel menganggapnya sebagai orang di belakang layar para pelaku bom bunuh diri yang menakutkan kaum Zionis Israel. Sudah tak terhitung berapa kali Israel melakukan percobaan pembunuhan terhadap Misyaal, di antaranya yang paling terkenal adalah tahun 1997. Berikut adalah petikan wawancaranya dengan Newsweek beberapa waktu yang lalu.

Jadi bagaimana, apakah Anda akan menerima konsep dua negara?

Saya tak bisa menjawab pertanyaan retorik Anda; tak ada posisi dan program bahwa rakyat Palestina akan menerima konsep itu. Kami hanya menginginkan satu negara Palestina dengan Yerusalem sebagai ibukota.

Apa peran Hamas dalam proses perdamaian?

Pelajaran negosiasi seharusnya tanpa ada tekanan dari Israel. Betul, kami menjalani pilihan diplomasi dan politik, tapi perlawanan juga menjadi perjuangan kami.

Dalam kondisi apa Hamas akan menghentikan kekerasan?

Saya ini seorang fisikawan, dan saya percaya pada teori fisika dan matematika. Ini bukan sebuah lingkaran yang tak ada akhir. Semua ini dimulai dengan penjajahan dan akan diakhiri dengan akhir penjajahan.

Perjuangan bersenjata meminta begitu banyak derita, dan menyedihkan tapi mengapa perjuangan di Palestina berbeda? Ketika Prancis memerangi Nazi, mereka menyebutnya perjuangan. Ketika Amerika memerangi Inggris, disebut sebagai perang kemerdekaan. Hamas tak punya aktivitas militer di luar Palestina.

Seberapa personal konflik ini?

Ini bukan urusan personal dengan Benyamin Netanyahu. Ini adalah persoalan negara.

Apakah Anda mau duduk satu meja dengan Netanyahu untuk membicarakan perdamaian?

[Tertawa] Saya tertarik pada hasil-hasil ini; rakyat Palestina meraih kemerdekaan, mendapatkan kembali hak-haknya, mengenyahkan Israel dari pendudukan, dan hidup dengan bebas di tanah sendiri.

Bagaimana hubungan Fatah dan Hamas di masa depan?

Mengapa persoalan internal ini muncul? Ini karena Amerika, komunitas internasional, dan sayangnya, negara-negara tetangga tak mau mengakui hasil pemilu 2006. Itu mengabaikan prinsip Amerika dan Barat. Ini melukai kami. Tapi bukan kami yang membuatnya, kami dipaksa untuk seperti ini.

Jika konsep dua negara terwujud, posisi apa yang Anda inginkan?

[Tertawa] Saya tidak menginginkan jabatan. Saya tidak bisa menjamin saya akan terus hidup. Yang paling penting adalah rakyat Palestina merdeka. [sa/newsweek]

*sumber: http://www.knrp.org/wp/khaled-misyaal-yang-paling-penting-adalah-rakyat-palestina/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar