Senin, 23 Juni 2014

PKS PIYUNGAN

PKS PIYUNGAN


Ternyata Berita Palestina Dukung Jokowi HOAX, Ini Penjelasan LKBN Antara

Posted: 23 Jun 2014 05:54 AM PDT

Dubes Palestina untuk Indonesia, Fariz N Mehdawi (kiri) bersama Wartawan Senior/Pendiri Dompet Dhuafa, Parni Hadi saat bertemu di Jakarta, Kamis (19/12).

Jakarta (ANTARA News) - Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara tidak pernah menyiarkan berita berjudul "Rakyat Palestina Doakan Jokowi" meskipun sempat tayang melalui portal daerah Antaranews Biro Sulawesi Selatan "www.antara-sulawesiselatan.com".

Pemimpin Redaksi LKBN Antara Akhmad Kusaeni di Jakarta, Senin, mengatakan portal www.antara-sulawesiselatan.com diretas (spoofing) orang yang mengunggah sebuah berita seolah-olah mengutip siaran pers dari Duta Besar Palestina untuk Indonesia Fariz N. Mehdawi.

"Spoofing" adalah penggunaan akses tidak sah kepada sistem portal Antaranews Biro Sulawesi Selatan.

Dalam siaran pers itu Dubes Fariz seolah-olah menyatakan bahwa rakyat Palestina sangat menyayangi calon presiden Joko Widodo (Jokowi) dan mendoakan keberhasilannya memenangkan Pemilu Presiden 9 Juli 2014. Hal tersebut disampaikan Fariz bertepatan dengan ulang tahun Jokowi pada 21 Juni 2014.

"Wartawan LKBN Antara tidak pernah membuat berita berjudul itu, tidak pernah menyiarkannya, dan tidak pernah mewawancarai Dubes Palestina," katanya.

Menurut Kusaeni, pihaknya sudah melacak jejak berita tersebut dan memastikan ada pihak-pihak tertentu di luar LKBN Antara yang membuat dan menyiarkannya secara ilegal.

"Sekali lagi, kami menyatakan tidak pernah membuat dan menyiarkan berita tersebut. Kepada pihak-pihak yang dirugikan terkait berita ilegal tersebut kami menyampaikan maaf sebesar-besarnya," katanya.

Ia mengaku sudah memberikan klarifikasi atas berita tersebut dan meminta maaf langsung kepada Dubes Palestina Fariz N Mehdawi.

"Kami juga mengimbau mitra media massa dan pengguna media sosial untuk tidak menyebarkan berita ilegal tersebut untuk kebaikan negara sahabat Indonesia, Palestina dan pihak-pihak terkait lainnya," kata Akhmad Kusaeni. (sumber: Antara)

***

Sebelumnya berita tentang 'Dukungan Dubes Palestina kepada Jokowi' marak di social media bertepatan dengan Debat Capres dimana Jokowi 'jualan' isu Palestina. Berita ilegal dari Antara itu yang kemudian dipublis juga oleh KOMPAS online yang akhirnya menyebar massif di social media dan digunakan sebagai alat kampanye kubu Jokowi.

Sudah sedemikian panik kah capres sehingga menghalalkan segala cara untuk meraih kuasa? Menjadikan penderitaan rakyat Palestina sebagai jualan?


Timses: Sebar Foto Prabowo dan Teroris Itu Cara PKI

Posted: 22 Jun 2014 07:00 PM PDT


Jakarta - Direktur Hukum dan Advokasi tim pemenangan Prabowo-Hatta, Ahmad Yani menilai sikap Wimar Witoelar yang memposting foto di akun Facebook yang memerlihatkan Prabowo Subianto dan elite koalisi Merah Putih serta dipadukan dengan teroris merupakan cara-cara PKI.

"Pola-pola yang dilakukan Wimar Witoelar itu pola-pola cara PKI. Cara-cara orang yang sangat tidak menghargai proses politik yang sedang berjalan. Orang yang mau menang tanpa melalui proses yang disepakati bersama," kata Ahmad Yani di rumah Polonia, Cipinang, Jakarta, Sabtu (21/6/2014).

Dia menekankan, ironisnya gambar itu menunjukan seolah-olah Prabowo itu sosok yang sangat dekat dan sangat familiar dengan terorisme.

"Itu kan cara-cara kotor yang tidak beradab. Menurut saya, sosok Wimar ini kan sosok yang jangan-jangan tidak senang denga suasana kehidupan yang berjalan cukup baik di Indonesia," ujar dia.

Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini menilai sikap Wimar tidak hanya menyudutkan posisinya Prabowo saja. Tapi sikap Wimar menyudutkan sedemikian rupa ormas-ormas Islam.

"Memang, Pak Prabowo nngak ambil pusing. Saya lihat, tapi Wimar ini sangt anti-Islam, kelihatan juga anti TNI dan anti negara kesatuan," sentil dia.

Anggota DPR Komisi III itu menekankan, perbuatan Wimar sudah sedemikian merusak tatanan demokrasi perpolitikan. Tak ayal banyak masyarakat melaporkan kepada mereka. Karena itu dia mendesak kepada kepolisian untuk segera memeriksa, dan memanggil Wimar yang notabene mantan Juru bicara eks Presiden Gus Dur.

"Apalagi ini dimasukkan di sosial media, dan gunakan pasal-pasal Informatika Teknologi dan Elekrtonik (ITE). Pasal ITE ini kan bisa dilakukan penahanan. Karena ini bisa merusak pemilu ini, dia bisa mengadu domba orang, ini bisa membuat masyarakat kita terpecah belah," papar dia.

Yani mengaku belum pernah melihat kontribusi Wimar untuk memajukan bangsa ini, bahkan keringatnya pun belum pernah menetes untuk negeri ini. "Wimar ini kan tidak pernah berkeringat, kita enggak pernah tahu apa yang telah dia berikan untuk republik kita ini," tuturnya.

"Dia diangkat jadi jubir Gus Dur, kita nggak tahu jelas track recordnya. Jangan-jangan orang ini kan sengaja membuat keadaan kita tida stabil," sambung dia.

Bahkan ucapan Wimar seolah-olah paling bersih. Kalau kepolsian tidak melakukan tindakan itu segera, maka ditakutkan ada kelompok-kelompok masyarakat yang tidak terima akan melakukan langkah-langkah sendiri.

Seperti diketahui, belum lama ini Kolumnis media massa Wimar Witoelar memposting sebuah foto di akun Facebooknya. Foto itu memerlihatkan Prabowo Subianto beserta para elite koalisi merah putih. Namun dipadukan dengan orang-orang yang tengah menjalani proses Hukum. Bahkan, terpampang logo partai dan beberapa ormas Islam. Di antaranya adalah Muhammadiyah dan Hizbut Tahrir Indonesia (HIT).

Dalam foto editan itu, memperlihatkan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut satu, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa serta elite partai pendukungnya. Seperti Anis Matta, Aburizal Bakrie (Ical), Suryadharma Ali (SDA) hingga Tiffatul Sembiring. Ada pula tokoh kelompok Islam seperti Ketua FPI Habib Rizieq Shihab dan Abubakar Ba'asyir.

Ironisnya di bagian atasnya, nampak beberapa pelaku terorisme, seperti terpidana mati kasus bom Bali Imam Samudera dan Amrozi serta pimpinan Alqaidah Osama bin Laden. Sejumlah tokoh terorisme itu mengapit mantan Presiden Soeharto.

Wimar juga memberikan komentar atas foto itu, "Gallery of Rogues.. Kebangkitan Bad Guys", atau Galeri Bajingan. Kebangkitan Orang Jahat. (liputan6)


Kasus Wimar, PKS Akan Tempuh Jalur Hukum

Posted: 22 Jun 2014 06:00 PM PDT


JAKARTA -- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) segera melaporkan Wimar Witoelar ke kepolisian. Kuasa hukum PKS Zainudin Paru mengatakan, pihaknya segera menempuh jalur hukum sebagai tindak lanjut atas penghinaan dan pelecehan yang dilakukan Wimar melalui foto yang di-posting di akun Facebook-nya.

"Sudah ada kesepakatan akan diproses, karena tanpa ada bukti apapun, Wimar telah mencitranegatifkan capres," ujar Zainudin pada RoL, Jum'at (20/6). Dia menyatakan, terdapat tiga pasal yang akan dilaporkan kepada Wimar, yaitu terkait dengan tindak pidana penghinaan, pencemaran nama baik dan penghasutan.

"Ini kan bentuk penghasutan terhadap masyarakat awam yang kalau dibiarkan akan menimbulkan efek yang luar biasa," katanya. Zainudin menyayangkan tindakan tersebut.

Menurut dia, pemilihan presiden adalah upaya bersama untuk memperoleh pemimpin yang baik yang akan membawa masa depan bangsa menjadi lebih baik. Oleh karena itu, ujarnya, tidak boleh ada cerita yang mencemarkan nama baik salah satu calon presiden.

"Tidak boleh menjadikan pemilu sama dengan perang. Wimar sudah memposisikan itu." kata Zainudin.

Sebelumnya diberitakan pada Ahad (15/6) kemarin Wimar Witoelar memposting sebuah foto di akun Facebook-nya. Isinya, berupa foto yang memerlihatkan Prabowo Subianto dan elite koalisi Merah Putih yang dipadukan dengan tokoh terorisme. 

Foto yang diduga rekaan tersebut memperlihatkan Prabowo bersama Hatta Rajasa bersama serta elite partai pendukungnya. Seperti Anis Matta, Aburizal Bakrie, Suryadharma Ali hingga Tiffatul Sembiring.

Terdapat juga tokoh Islam garis keras seperti Ketua FPI Habib Rizieq Shihab dan Abubakar Ba'asyir dan tokoh-tokoh teroris seperti Imam Samudera, Mukhlas, dan Osama bin Laden. Selain itu, Wimar juga memberikan komentar terkait foto itu dengan sebutan 'Gallery of Rogues. Kebangkitan Bad Guys' (Galeri Bajingan.. Kebangkitan Orang Jahat).

Sontak, tindakan Wimar itu memunculkan banyak komentar. Mulai dari yang menyatakan dukungan hingga permintaan untuk menghapus foto tersebut. Gerah mendapati berbagai kritik dan serangan dari pengguna Facebook dan Twitter, Wimar pun menutup akunnya. (ROL)


Dari Gerbang Istana Buckingham, WNI di Inggris Dukung Prabowo-Hatta

Posted: 22 Jun 2014 04:38 PM PDT


London – Beberapa paguyuban pendukung calon presiden-calon wakil presiden Prabowo-Hatta di Inggris Raya dan kader-kader serta simpatisan Partai Keadilan Sejahtera mendeklarasikan dukungan untuk pasangan nomor 1 tersebut. Deklarasi mengambil tempat di gerbang kediaman resmi Ratu Inggris, Ratu Elizabeth, Istana Buckingham, London, hari Minggu, 22 Juni.

Sebelum dukungan dicanangkan, para peserta yang mengenakan kaus dan kemeja putih berjalan dari Trafalgar Square, menyusuri Pall Mall dan kemudian menggelar aksi dan berfoto bersama di depan Istana Buckingham.

"Deklarasi mendukung Prabowo-Hatta oleh warga Indonesia di Inggris ini adalah wujud dari rasa cinta yang sangat besar kepada Indonesia," kata Hendri Lucky, ketua Pusat Informasi dan Pelayanan Partai Keadilan Sejahtera (PIP PKS) di Inggris, di sela-sela deklarasi.

"Ada beberapa elemen atau komunitas warga Indonesia yang ikut deklarasi dukungan ke Prabowo-Hatta, yang bisa dianggap sebagai simbol kebersamaan, simbol perjuangan untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik," papar Hendri.

Beberapa komunitas yang bergabung di deklarasi dukungan untuk Prabowo-Hatta di Inggris Raya di antaranya adalah Gema Indonesia dan Sayap Aktivis Gerakan 98 Bangkit.

Cynthia Hapsari, salah satu pegiat di komunitas pendukung Prabowo-Hatta mengatakan sebagai warga negara Indonesia ia dan kawan-kawannya ingin melihat Indonesia dihormati oleh negara-negara lain.

"Kalau misalnya Pak Prabowo diberi amanat atau kepercayaan untuk memimpin Indonesia, kami yakin dan percaya Indonesia akan dihormati dan disegani oleh bangsa atau negara-negara lain," kata Cynthia.

Hendri Lucky, ketua PIP PKS Inggris menambahkan Prabowo-Hatta layak dipilih karena berkomitmen untuk mengedepankan kepentingan rakyat dan mensejahterakan rakyat dengan antara lain menjaga sumber daya alam untuk sebesar-besarnya kepentingan rakyat.

Deklarasi di Trafalgar Square dan di depan Istana Buckingham ini juga menarik perhatian turis yang memadati pusat kota London. Sebagian dari mereka bertanya-tanya tentang ramainya deklarasi ini.

Beberapa di antaranya ikut mengabadikan aksi peserta saat berdiri dan memegang tiga spanduk dukungan tepat di depan salah satu pintu gerbang Istana Buckingham.

Mereka maklum setelah dijelaskan bahwa acara ini untuk mendukung Prabowo-Hatta salah satu peserta pemilihan presiden Indonesia pada 9 Juli.

London sendiri bukan kota yang asing bagi Prabowo.

Ia menghabiskan masa remajanya di ibukota Inggris ini pada akhir 1960-an saat bersekolah di  SMA American School.

Hendri menjelaskan London menjadi kota terbaru yang menjadi arena deklarasi. Aksi dukungan untuk Prabowo-Hatta sebelumnya sudah digelar di Leicester dan Manchester, dengan mengambil tempat di depan stadion Manchester United dan Manchester City. (*)


Prabowo: Negara Tak Terhormat Jika Rakyat Miskin

Posted: 22 Jun 2014 04:26 PM PDT


Jakarta - Capres Prabowo Subianto menjelaskan visi dan misinya mengenai ketahanan nasional, dalam debat Capres putaran ke-3. Prabowo menegaskan, jika masyarakat sejahtera maka ketahanan nasional bisa lebih kuat.

Prabowo membuka penjelasan pandangannya tentang ketahanan nasional dengan berbicara mengenai tujuan bernegara. Menurutnya tujuan bernegara adalah mencari keamanan bersama dan mencari kemakmuran bersama.

"Oleh karena itu politik luar negari adalah cerminan kondisi dalam negeri. Politik dalam negeri tidak berarti jika kondisi dalam negeri lemah. Ini fundamental," ujarnya.

Prabowo juga mengatakan, strategisnya letak negara Indonesia serta kekayaan alam yang dimilikinya, menjadi incaran bagi bangsa lain. Untuk itu sangat penting menjaga kekayaan alam Indonesia agar tidak mengalir keluar negeri.

"Kalau kita amankan kekayaan indonesia, ekonomi kuat, rakyat sejahtera ketahanan kita akan kuat. ketahanan ,keamanan dan keselamatan nasional terletak pada kesejahteraan dan kemakmuran rakyat," tegasnya.

"Tidak mungkin Indonesia menjadi negara merdeka dan terhormat jika rakyat miskin," tegasnya.

Ia pun menambahkan, pandangannya dalam ketahanan nasional bukan berarti bermusuhan dengan negara asing. Namun Prabowo-Hatta hanya ingin kekayaan alam Indonesia dimanfaatkan untuk kesejahteraan rakyat.

"Seribu kawan terlalu sedikit satu musuh terlalu banyak. kita tidak mau cari musuh. Tapi kami tidak mau sejengkal tanah pun akan lepas," tandasnya.[bay/inilah]


Musdah Mulia: Demi HAM, Jokowi-JK Siap "Legalkan" Paham Komunis

Posted: 22 Jun 2014 04:40 PM PDT


Jakarta - Capres dan Cawapres nomer urut dua, Jokowi-JK, siap cabut TAP MRPS No XXV/1966, tentang larangan paham komunisme, demi membangun Indonesia tanpa diskriminasi. Hal tersebut di ungkapkan langsung oleh Tim Sukses kemenangan Jokowi-JK, Musdah Mulia, yang menjabat sebagai Direktur Eksekutif Megawati Insitute, di Menteng, Jakarta, Rabu (18/6/2014).

"Ya pastilah (mencabut TAP MPRS No XXV/1966 tentang larangan komunisme) akan kita lakukan, demi ngejamin perlindungan Hak Azasi Manusia (HAM) kepada semua warga negara," ucap Musdah kepada kabar7 di Menteng, Jakarta Pusat.

Musdah yang juga sebagai guru besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menegaskan, ini bukanlah persoalan paham yang dilarang oleh negara, tetapi ini soal melindungi warga negara secara merata. "Jadi kita tidak akan tebang pilih dan mendiskriminisasi kepada seluruh warga negara dalam hal perlindungan HAM," lanjutnya kembali.

Namun Musdah juga meyakini kalau nantinya keputusan ini akan banyak pertentangan dan juga perdebatan yang terjadi. "Tapi ini memang harus dilakukan demi menghapus diskriminasi di negara ini, jadi tidak boleh ada diskriminasi nantinya, dan disini juga akan terlihat seorang pemimpin dimana berani mengambil keputusan yang berani," tutupnya. (hdi/dno)

*sumber: http://kabar7.com/kabar7-musdah-mulia-demi-ham-jokowi--jk-siap-legalkan-paham-komunis-.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar