Minggu, 15 Juni 2014

PKS PIYUNGAN

PKS PIYUNGAN


LIHATLAH BARISAN PENDUKUNG CAPRES

Posted: 15 Jun 2014 02:18 AM PDT


Aa Gym, ustadz Muhammad Arifin Ilham, K.H. Maimun Zubair tokoh ulama kharismatik, mereka diantara yang dengan tegas mendukung Prabowo. Mereka melihat, bangsa Indonesia sekarang ini berada di persimpangan perjalanan sejarahnya. Mereka percaya Prabowo bisa membawa Indonesia Bangkit!

Sebaliknya, tokoh-tokoh seperti Musdah Mulia, tokoh feminisme pendukung LGBT (lesbian, gay, bisexual, dan transgender); Jalaludin Rahmat, tokoh utama Syi'ah di Indonesia; Zuhairi Misrawi, tokoh JIL (Jaringan Islam Liberal); mereka diantara penyokong dan pendukung utama Jokowi.

Selain melihat rekam jejak Capres, kita juga bisa menilai dan menetukan pilihan siapa yang layak kita pilih dengan melihat juga siapa-siapa barisan pendukung masing-masing capres.

Kalau anda masih punya kegamangan dan keraguan dengan figur Capres, maka mantapkan dengan melihat siapa yang mendukung mereka.

PILIHAN ADA PADA ANDA.

Dukung Prabowo-Hatta, Kader PDIP Mundur

Posted: 14 Jun 2014 11:24 PM PDT


CILACAP -- Mantan ketua DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Cilacap Fran Lukman mendeklarasikan dukungannya untuk pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Fran pun mengaku telah mengajukan surat pengunduran diri dari jabatan Ketua DPRD Cilacap pada  Kamis (12/6).

Menurut dia, surat pengunduran diri yang ditujukan untuk pimpinan DPRD Cilacap itu diberikan sebelum rapat paripurna."Saya mau konsentrasi untuk pemenangan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa," katanya.

Ia mengatakan bahwa pengunduran diri tersebut sudah dengan masukkan dan nasihat dari berbagai pihak, bukan karena akan adanya rapat internal yang membahas dirinya."Biar orang-orang PDIP yang punya kepentingan puas semua. Kalau saya mundur kan, sudah tidak ada lagi penghalang," katanya.

Ia mengharapkan Gubernur Jawa Tengah mengabulkan permohonan pengunduran diri tersebut dan segera menerbitkan surat keputusan."Jangan dibuat susah. Prosedur jangan mempengaruhi, 'sing' (yang, red.) penting saya mundur," katanya.

Fran yang juga Ketua DPRD Cilacap Fran Lukman menghadiri deklarasi "Koalisi Merah Putih Bercahaya" yang digelar di Gedung DPD Partai Golkar Kabupaten Cilacap, Ahad (7/6) lalu.

Sebelumnya, Fran Lukman diberhentikan sebagai Ketua DPC PDIP Kabupaten Cilacap berdasarkan Surat Keputusan DPP PDIP Nomor 352/KPTS/DPP/X/2013 yang berisi pembebastugasan H. Fran Lukman, S.Sos., M.M. dari jabatannya sebagai Ketua DPC PDIP Kabupaten Cilacap serta penunjukan dan pengangkatan pelaksana harian Ketua DPC PDIP Kabupaten Cilacap.

Kendati demikian, Fran Lukman masih berkesempatan untuk mengikuti Pemilu Calon Anggota Legislatif yang digelar pada tanggal 9 April 2014. Hanya, dia gagal menjadi legislator untuk keempat kalinya itu setelah tiga periode menjadi anggota DPRD Cilacap.

*http://www.republika.co.id/berita/pemilu/hot-politic/14/06/13/n73nrf-dukung-prabowohatta-kader-pdip-mundur

Aktivis 98 Jawa Timur Dukung Prabowo-Hatta

Posted: 14 Jun 2014 11:19 PM PDT


SURABAYA - Sejumlah aktivis 98 di Jawa Timur menyatakan siap mendukung pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014. Alasannya, hanya pasangan ini yang memiliki visi untuk indonesia salah satunya adalah kemandirian ekonomi.

Dukungan itu disampaikan sejumlah mantan aktivis 98 di posko pemenangan Prabowo-Hatta di Jalan Imam Bonjol, Surabaya.

Aktivis 98 yang tergabung dalam Pandu Garuda Merah ini siap memenangkan Prabowo-Hatta. Sutrisno, salah satu aktivis 98 ini mengatakan, dukungan diberikan karena hanya Prabowo-Hatta yang memiliki visi sesuai dengan gerakan 98.

Artinya, menjadi bangsa yang berdaulat dan kemandirian ekonomi. "Kami para Aktivis 98 yang tergabung dalam Pandu Garuda Merah siap memenangkan Prabowo-Hatta. Prabowo memiliki visi dan misi yang kuat. Bisa menjadi bangsa yang mampu berdiri diatas kaki sendiri," ujar Alumni Universitas Airlangga (Unair) Surabaya ini, Jumat (13/6/2014).

Sebagai aktivis, ia menepis bahwa Prabowo yang memiliki background militer akan mengebiri hak-hak masyarakat, sehingga menyempitkan asas demokrasi yang telah dibangun di Indonesia.

Menurut dokter hewan ini, justru Prabowo yang akan menjaga nilai demokrasi di Indoensia. Ia mencontohkan, dalam debat capres-cawapres beberapa waktu lalu, sudah terlihat bagaimana Prabowo-Hatta mengedepankan partisipasi masyarakat sipil.

Mantan Danjen Koppassus ini mengedepankan peran serta masyarakat ketika pemerintah pusat dan daerah tidak singkron. Di tempat yang sama, Indra yang juga Aktivis 98 dari Universitas 17 Agustus (Untag) menyatakan, selama ini banyak dihembuskan isu-isu terkait pelanggaran HAM yang dilakukan oleh Prabowo.

Padahal, fakta sejarah mengungkap ada sejumlah kasus HAM yang tidak terbukti. Seperti kasus Talang Sari, Priok hingga kasus penembakkan Tri Sakti. "Kita semuai tahu siapa pucuk pimpinan TNI waktu itu," jelasnya.

Selain itu, fakta juga mengungkapkan lolosnya Prabowo sebagai Capres berdasarkan keputusan KPU membuktikan bahwa Prabowo tidak tersangkut persoalan hukum.

"Dengan lolosnya Prabowo sebagai capres membuktikan tidak bersalah pelanggran HAM. Prabowo sah menajdi capres RI. Karena saya ndak pengin kawan berada bicara di luar hukum. banyak yang berbicara Prabowo terlibat tapi tidak ada bukti," jelasnya.

Dukungan aktivis 98 ini ditandai dengan penyematan pin Prabowo-Hatta oleh Tim Pemenangan Prabowo-Hatta, Jawa Timur Hendro Tri Subiantoro.

*http://pemilu.sindonews.com/read/873294/113/ini-yang-bikin-aktivis-98-dukung-prabowo-hatta


Ketua Slanker Bekasi Dukung Prabowo-Hatta

Posted: 14 Jun 2014 11:13 PM PDT


BEKASI -- Ketua Slanker Bekasi Syaiful mengklaim bahwa Slanker di Bekasi mendukung pencalonan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa sebagai calon presiden-calon presiden pada Pemilu 2014. Syaiful meminta kelompok musik Slank tidak menyebut bahwa seluruh Slanker di Indonesia mendukung pasangan capres-cawapres Joko Widodo-Jusuf Kalla.

"Slankers Bekasi sepakat mendukung Prabowo-Hatta sebagai presiden dan wakil presiden," ujar Syaiful di Bekasi, Minggu (15/6/2014).

Syaiful  mengaku telah menghubungi beberapa komunitas Slankers di seluruh Indonesia. Keputusan ini, menurut Syaiful sudah tidak bisa ditawar. Dirinya bersama dengan Slankers Bekasi akan membantu memenangkan Prabowo-Hatta di Kota Bekasi dengan target 70% suara. Menurut Syaiful, Prabowo dan Hatta paling mampu untuk memimpin Indonesia.

"Bagi kami Slankers Bekasi tidak bisa ditawar lagi. Kami dukung Prabowo-Hatta. Prabowo bisa angkat harkat dan martabat Indonesia," ujarnya. (KOMPAS)


Aliansi Aktivis Rakyat Solo Bersatu Deklarasikan Dukung Prabowo-Hatta

Posted: 14 Jun 2014 10:54 PM PDT


Aliansi Aktivis Rakyat Solo Bersatu (ARSB) mengadakan deklarasi atas dukungannya terhadap capres dan cawapres Prabowo-Hatta, Jumat (13/6) di Hotel Sunan Solo.

Aliansi yg diprakarsai aktivis eksponen 1998 Kota Surakarta seperti Muhammad Taufiq, Didik Hermawan dan Muhammad Al Amin ini menggalang organisasi yang berasal dari lintas agama, lintas golongan dan lintas ideologi ini menyatakan dukungannya terhadap pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut satu, Prabowo Subianto - Hatta Rajasa.

Dalam rilis tertulis yang diterima redaksi pkspiyungan, Deklarasi ARSB dipimpin secara resmi oleh Taufik yang merupakan eksponen aktivis 98. Dalam deklarasi yang dibacakan Taufik menyampaikan, "Deklarasi ini mengungkapkan keyakinan kami yang mayoritas eksponen aktivis 98 bahwa dengan sosok Prabowo yang berwibawa dan tegas mampu menghantarkan cita-cita bangsa Indonesia seperti dalan pembukaan Undang-Undang Dasar 1945"

Deklarasi ini juga dihadari oleh bebrapa tokoh masyarakat seperti ketua Mega Bintang, Mudrick Sangidoe, ketua DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Kota Solo, Umar Hasyim dan ketua fraksi Partai Keadilan Sejahtera DPRD KOta Surakarta, Quatly Al Katiri dan beberapa tokoh lainnya.

Prabowo yang Tak Pendendam & Para Perwira Tinggi Pendengki

Posted: 14 Jun 2014 05:43 PM PDT


Jika yang sedang digulung fitnah dahsyat pada Mei 1998 itu bukan Prabowo Subianto, jika ia bukan seorang anak patuh dari Soemitro Djojohadikusumo niscaya Ibukota sudah melebur menjadi abu.

Banyak jurnalis Barat mengungkap, sesungguhnya Prabowo merupakan seorang menantu Panglima Tinggi Jenderal Soeharto yang pada 1998 ia sedang berada di tempat yang salah dan pada waktu yang salah. Karirnya yang demikian cemerlang di militer dan posisinya sebagai menantu Presiden Soeharto serta kepribadiannya yang lurus mengundang banyak pendengki di kanan kiri. Sementara keluarga Cendana mendadak berubah sikap padanya hanya karena telah terprovokasi para pedengki ambisius jabatan dan posisi.

Air mataTitiek Soeharto menjadi saksi, bagaimana putri Soeharto ini tak berhenti menangis. Suami yang sangat dicinta saat itu tengah berada dalam kondisi terfitnah. Dan ironisnya, keluarga besarnya tidak berpihak pada suaminya. Posisi Prabowo sangat tidak menguntungkan. Prabowo bersama sejumlah petinggi militer lain yang telah mati-matian mempertahankan stabilitas keamanan justru difitnah akan menggulingkan kekuasaan Soeharto. Alasannya, karena Prabowo dekat dengan sejumlah tokoh reformis macam Amin Rais.

Titiek tak dapat berbuat banyak. Ia berada dalam kungkungan sebuah keluarga militerisme yang notabene hanya tunduk pada satu perintah. Dan Si pemilik perintah adalah ayahnya. Tak pernah terbayang seumur hidupnya, perjalanan rumah tangganya akan berakhir tragis sedemikian rupa. Putranya, Didiet jelas akan sangat terpukul dengan apa yang terjadi pada ayahnya.

Dan apa yang ditakuti Titiek menjadi kenyataan. Pada tanggal 20 Mei 1998, Prabowo diusir dari Cendana....

Sandiwara tragis sedang berlaku di negeri ini. Prabowo, di mata rekan militer, ia banyak didengki perwira tinggi karena miliki segudang keajaiban prestasi dan beraliran putih. Di mata Soeharto yang tak lain adalah mertuanya ia dituduh pengkhianat karena pro rakyat. Sementara di mata rakyat Prabowo diklaim sebagai kaki tangan Soeharto. Prabowo kala itu benar-benar berada dalam kondisi terjepit. Setelah apa yang ia lakukan selama ini untuk negeri, bangsa dan tanah air. Setelah apa yang ia perbuat selama hidupnya untuk militer, dan setelah apa yang ia korbankan untuk rakyat, kini ia malah dikeroyok beramai-ramai.

Yang tak dapat dipercaya adalah bagaimana sejumlah perwira tinggi dengan tega hati menyebarkan isu kepada masyarakat bahwa dirinya adalah penanggung jawab dari seluruh rangkaian peristiwa yang terjadi sepanjang Mei 1998. Sungguh, itu adalah pembunuhan karakter yang sangat keji! Tak hanya sampai disitu, dan ini menjadi bukti kejahatan fitnah. Prabowo pun ditamatkan karirnya pada 25 Mei 1998.

Prabowo tak pernah menyangkal kedekatannya dengan para tokoh reformasi, tapi bukan niatnya untuk menjatuhkan kekuasaan Cendana. Prabowo yang saat itu menjabat sebagai Pangkostrad (Panglima Komando Strategis Angkatan Darat) adalah seorang Jenderal yang murni berlatar belakang prajurit tempur. Perang baginya bukan hal baru dan bukan barang tabu. Menaklukkan ibukota baginya saat itu bukanlah perkara sulit. Di belakangnya ada puluhan ribu prajurit dan perwira tinggi yang siap mengadu nyawa demi Prabowo. Untuk mengkudeta pemerintahan, saat itu sesungguhnya Prabowo benar-benar sedang berada di atas angin. Namun di otak Sang Jenderal putih ini tak pernah terlintas mengkhianati bangsa dan negerinya sendiri.

"Saya tahu kebanyakan pasukan saya akan mematuhi perintah saya. Tapi saya tidak ingin mereka mati karena berperang membela jabatan saya. Saya ingin menunjukkan bahwa saya menempatkan kepentingan negara dan rakyat di atas diri saya. Saya membuktikan bahwa saya adalah prajurit yang setia. Setia pada negara, setia pada republik," renung Prabowo kala itu.

Prabowo hanya tidak menginginkan terjadinya pertumpahan darah antara sipil dan militer. Ia datangi Amin Rais dengan sebuah permohonan pribadi, ia katakan pada Amin, jangan kerahkan massa untuk aksi turun ke jalan. Keinginannya hanya negeri yang tetap kondusif. Itu atas insiatifnya pribadi. Putra Sumitro ini cinta negaranya lebih dari dirinya dan nyawanya sendiri. Sayangnya, ia gunakan metode lilin dalam berprinsip. Menerangi yang lain tapi membakar diri sendiri.

Setelah didengki oleh banyak rekan Pati (Perwira Tinggi) militer, setelah dinonaktifkan dari dinas militer, setelah dituduh pengkhianat oleh mertua, setelah dipisahkan dari istri dan anak, setelah rumah tangganya hancur berantakan, setelah publik menuduhnya sebagai dalang penculikan terhadap aktivis, ia mengalami shock. Rasa kecewa yang sangat luar biasa. Sakit hati dan perih hanya Tuhan yang lebih Maha Mengetahui. Hebatnya Jenderal satu ini, ia tidak mendendam. Ia lebih memilih bungkam. Lalu Sang Jenderal putih ini hanya bisa pasrah kepada Tuhannya yang ia jadikan sebagai pembela abadinya....

Sesungguhnya jika yang sedang digulung fitnah dahsyat pada Mei 1998 itu bukan Prabowo Subianto, jika ia bukan seorang anak patuh dari Soemitro Djojohadikusumo niscaya ibukota sudah melebur menjadi abu.....

Author : Ibnu Umar Junior

(sumber: http://www.spektanews.com/2014/06/jika-yang-difitnah-itu-bukan-prabowo.html?m=1#sthash.7xmYNx4A.dpuf)


'Adu Sprint' Elektabilitas Prabowo Salip Jokowi di Bulan Juni

Posted: 14 Jun 2014 05:00 PM PDT


Jakarta - Survei yang dilakukan Pusat Data Bersatu (PDB) menunjukkan selisih elektabilitas antara Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto yang makin menipis. Dalam 9 bulan terakhir hingga Mei 2014, selisih elektabilitas kedua capres menipis hingga 11,9%.

"Adu sprint (lari cepat) antara Prabowo-Hatta dengan Jokowi-JK sudah terjadi. Untuk sementara Prabowo-Hatta sedikit lebih unggul dari Jokowi-JK," ujar peneliti senior PDB Agus Herta dalam jumpa pers hasil survei PDB 'Adu Sprint Elektabilitas Capres' di Puri Denpasar, Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (14/6/2014).

Agus mengatakan, pertumbuhan elektabilitas Prabowo sangat tinggi karena saat ini masing-masing kubu saling melemparkan kritik yang keras. Bahkan di bulan Juni, lanjut Agus, bukan lagi selisih elektabilitas keduanya menipis, melainkan Prabowo berhasil melewati Jokowi.

Agus memaparkan, pada September 2013, selisih elektabilitas Jokowi dan Prabowo sekitar 29,4%. Berturut-turut pada bulan Oktober 2013 (31,2%), November (25,8%), Januari 2014 (17,3%), Februari (12,1%), Maret (9,8%), April-Mei (10,7%), dan Mei (11,9%). Namun pada Juni 2014, elektabilitas Prabowo sudah melampaui Jokowi dengan selisih 1,9%.

Dalam telesurvei terbaru yang dirilis PDB hari ini, Agus melanjutkan paparannya, elektabilitas pasangan Prabowo-Hatta memimpin dengan 31,8 %, menyalip elektabilitas Jokowi-JK 29,9%.

Sedangkan 1,7% responden memilih tidak memilih. Responden yang belum mempunyai pilihan 17,2%, dan yang masih merahasiakan pilihannya 19,4%.

Survei dilakukan melalui wawancara via telepon pada 6-11 Juni 2014. Responden dipilih secara acak sistematis berdasarkan kan buku petunjuk PT Telkom. Jumlah sampel responden sebanyak 1.200 orang mewakili masyarakat pengguna telepon di 33 provinsi, 170 kota di Indonesia. Margin error +/- 2,8% pada tingkat kepercayaan 95%. Survei ini dilakukan di hampir separuh kota di Indonesia sehingga survei ini menggambarkan masyarakat Indonesia daerah perkotaan yang memiliki telepon residensial.

Dalam telesurvei itu juga disebutkan, pemilih Prabowo-Hatta yang konsisten dengan pilihannya sebesar 67,2%. Sementara yang masih berpeluang berubah 14,9%, dan yang tidak menjawab 17,9%.

Pada pemilih Jokowi-JK, pemilih yang konsisten dengan pilihannya sebesar 67,4%. Sementara yang masih berpeluang berubah 18,2%, dan yang menjawab tidak tahu 14,4%.

"Perbedaan elektabilitas Prabowo-Hatta dengan Jokowi-JK sangat tipis, sehingga persaingan akan semakin sengit dan ketat. Pemenang akan ditentukan sampai laga terakhir yang dapat merebut pemilih mengambang (swing voters). Dalam pengalaman riset tren sulit berubah dalam waktu sempit. Yang turun konsisten akan turun, yang naik akan terus naik," tuturnya. (detik)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar