PKS PIYUNGAN |
- Psst... Ternyata Jokowi JK Bohong Soal Kasus Century
- Janji Bangun Dunia Pertanian, Jokowi Diharapkan Berpihak Pada Petani
- Rachmawati : Kalau Penegak Hukum Tidak Tegas, Bubarkan Saja!
- Jokowi Pilih Bertemu KPK Ketimbang Rakyat
- Sambangi KPK, Ini 2 Agenda Jokowi
- Pesta Rakyat Cuma Unjuk Kekuatan Relawan Jokowi
- PKS: Rakyat Tunggu Gebrakan Pertama Pemerintahan Jokowi
- Hati-Hati, Jokowi!
- Putra Sulung Jokowi Dibully di Twitter
- Aa Gym : Pesta Sebelum Kerja
- Selamat Datang, Presiden Jokowi, Jangan Lupakan Janjimu!
- Pengamat: Sikap Prabowo Bikin Merinding
- Serius Ingin Merakyat, Jokowi Rogoh Kocek Rp61,94 M
- Baru Dilantik, Jokowi Didemo Massa BEM Solo Raya
- As-Sisi & Si Ibu Hamil Yang Malang
- PDI P Klaim, PPP Bergabung ke KIH Demi Kepentingan Umat Islam
- Berdukalah!
- Presiden Separo Pisang Goreng dan Penjual Sholawat
- Revolusi Mental, Sekadar Imajinasi Pencitraan Jokowi
- Hura-hura di Monas Bukan Syukuran Rakyat, tapi Pesta Pendukung Jokowi
- Pelantikan Jokowi-JK Diwarnai 38 Kali Gempa Guguran
- Prabowo Dapat Sambutan Standing Applause Luar Biasa!
- 12 Ekor Anjing Labrador Ikut Serta di Pelantikan Jokowi-JK
- Dianggap "Anak Haram", Ini Bantahan Putra Tertua Jokowi
- “Sandiwara” KPK dan Jokowi Terkait Menteri Semakin Seru Aja Nih
Psst... Ternyata Jokowi JK Bohong Soal Kasus Century Posted: 20 Oct 2014 05:30 AM PDT Jusuf Kalla (JK) menyatakan, tidak perlu lagi mengomentari kasus korupsi dana bailout Bank Century. Karena, katanya, kasus yang telah merugikan negara triliunan rupiah itu sudah berada di jalur hukum yang sesuai. "Kasus Century sudah masuk KPK, sudah sampai pengadilan, tidak perlu lagi berteriak keras soal (penuntasan) Century," katanya saat ditemui wartawan di kediaman pribadinya, Jakarta, Sabtu, 18 Oktober 2014. Dirinya memahami jika KPK membutuhkan waktu lama dalam menuntaskan kasus yang melibatkan petinggi Bank Indonesia itu. "Sebab ini kasus besar yang melibatkan orang penting dan memberi kerugian signifikan untuk keuangan negara," jelas JK. Sebelumnya kubu pasangan calon presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla berjanji akan menuntaskan skandal Bank Century jika menang pada Pemilu Presiden 2014. Komitmen itu tegas menjadi salah satu komitmen pasangan nomor urut dua tersebut. "Kalau Jokowi-JK menang, maka kasus Century akan diselesaikan sampai tuntas," kata Sekretaris I Tim Kampanye Nasional Jokowi-JK, Akbar Faizal, dalam sebuah diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Kamis, 3 Juli 2014. (fs) | ||
Janji Bangun Dunia Pertanian, Jokowi Diharapkan Berpihak Pada Petani Posted: 20 Oct 2014 04:45 AM PDT Pelantikan Joko Widodo dan Jusuf Kalla sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI ke-7 hari ini, 20 Oktober 2014 setidaknya memberikan harapan bagi dunia pertanian. Apalagi, komitmen dan janji Jokowi-JK bahwa dunia pertanian adalah salah satu bidang pembangunan yang paling sesuai dengan kondisi geografis, sosial budaya, dan potensi yang dimiliki Indonesia. "Pak Joko Widodo secara pribadi sudah sangat memahami bahwa dunia pertanian juga memiliki pangsa pasar produk yang tidak akan ada akhirnya bahkan semakin meningkat baik kuantitas maupun kualitas," jelas Guru Besar Pertanian Universitas Padjadjaran, Bandung Prof. Dr. Tarkus Suganda, Jakarta, Minggu, 19 Oktober 2014. Membangun dunia pertanian, lanjut Tarkus, memiliki mata rantai ekonomi yang sangat luas. Dari sebagai pelaku usaha tani, sampai ke industri pengolahan dan pendistribusian atau pemasaran. "Pak Joko Widodo sudah menyatakan bahwa bidang pertanian akan digarap serius dengan menempatkan profesional yang memahami pembangunan pertanian secara keseluruhan," katanya. Tarkus mengatakan, dunia pertanian sangat menyambut positif pelantikan Jokowi-JK. "Kepeduliaannya kepada petani akan menumbuhkan optimisme dan semangat para petani, peneliti pertanian, dan penyedia sarana produksi, serta industri pengolah hasil pertanian dan pemasaran hasil pertanian," katanya. Revolusi mental yang bangga dengan produk impor, jelasnya akan berubah menjadi bangga dengan produk pertanian lokal. Bahkan dia yakin, produksi petani jamu dan tanaman obat tradisional dapat menjadi industri kreatif yang makin berkembang. "Karena beliau selalu mempromosikan diri sebagai peminum jamu tradisional," ungkap Tarkus. Tarkus melanjutkan, komitmen Jokowi-JK terhadap dunia petani dan pertanian, akan menggerakkan pula dunia usaha pendukung pertanian termasuk perbankan yang biasanya sulit memberikan kredit bagi usaha pertanian. "Membangun pertanian berarti meningkatkan taraf hidup 40 persen rakyat Indonesia berpenghasilan rendah, menumbuhkan industri pengolah hasil pertanian, meningkatkan juga industri lainnya termasuk transportasi dan alat-alat pertanian," katanya. Selain itu, juga bisa menggerakkan sektor perdagangan. Bahkan perdagangan internasional, dan menumbuhkan kebanggaan nasional sebagai bangsa yang berkedaulatan dan berdikari di bidang pangan. Tarkus mengatakan, bangsa yang menguasai pangan adalah bangsa yang paling kuat, karena selama manusia hidup, ia akan membutuhkan pangan. "Sejarah membuktikan, pangan dan bukan nuklir yang merupakan senjata terampuh suatu bangsa," katanya. (fs) | ||
Rachmawati : Kalau Penegak Hukum Tidak Tegas, Bubarkan Saja! Posted: 20 Oct 2014 04:00 AM PDT Front Pelopor Perjuangan (FPP) akan menagih janji DPR dalam meminta keterangan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kejaksaan Agung, terkait dihentikannya dugaan korupsi yang melibatkan presiden terpilih Jokowi. "Saya akan menagih ke DPR dan KPK," kata Ketum FPP Rachmawati Soekarnoputri dalam jumpa pers di kediamannya, Jalan Jati Padang Raya, Jakarta, Minggu, 19 Oktober 2014. Meski Jokowi telah dilantik hari ini, Senin, 20 Oktober 2014, FPP bersama organisasi pergerakan lain tetap mendorong penuntasan kasus hukum yang melibatkan Jokowi. Rachma menyayangkan ketidakseriusan penegak hukum dalam hal ini KPK dan Kejaksaan Agung mengungkap dugaan korupsi yang melibatkan Jokowi. "Kami tetap mendorong penegak hukum. Buat apa itu, kalau tidak ya bubarkan saja," tegasnya. Sebelumnya, Rachmawati telah mendatangi pimpinan DPR soal ketidakseriusan KPK dan Kejagung dalam menanggapi laporannya. DPR kemudian merekomendasikan pemanggilan pihak KPK dan Kejagung untuk menggali keterangan. Namun, akhirnya DPR hanya melayangkan surat dan data-data yang dibawa Rachmawati kepada KPK dengan alasan belum terbentuknya komisi kerja. (fs) | ||
Jokowi Pilih Bertemu KPK Ketimbang Rakyat Posted: 20 Oct 2014 03:15 AM PDT Presiden terpilih Jokowi batal menghadiri acara zikir di Masjid Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat. Acara zikir yang diisi dengan khotmil qur'an dan tasyakuran itu digelar dalam rangka pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Jokowi-Jusuf Kalla. Salah satu peserta zikir, Siti mengaku kecewa atas ketidakhadiran pria yang bernama lengkap Joko Widodo itu. Jemaah dari Majelis Taklim Istiqamah Bekasi ini mengaku kehadirannya di masjid tersebut ingin bertemu Jokowi. "Udah jauh-jauh datang, saya kecewa Pak Jokowi-nya batal hadir. Padahal kan ingin lihat. Pengen ketemu," ujar Siti, Minggu, 19 Oktober 2014 malam. Senada dengannya disampaikan Endah. Wanita berusia 37 tahun yang datang dari Salemba, Jakarta Pusat ini pun mengukapkan rasa kecewanya. "Saya itu ke sini selain ingin salat istigosah juga ingin lihat langsung Pak Jokowi. Janji panitia ada, tahunya tidak," ucap dia kesal. Panitia acara zikir Masjid Sunda Kelapa, Zanuari Jabini menyatakan dalam acara ini ada total 6.000 anggota jemaah yang berasal dari Jabodetabek. Jemaah tersebut seluruhnya merupakan keluarga besar dari Nadhatul Ulama. "Jumlahnya enam ribu dari berbagai jemaah dan semuanya adalah keluarga besar NU," ujar Zanuari Jabini. Sementara itu dalam tausiahnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla menyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadiran presiden yang akan dilantik besok di MPR itu. "Saya meminta maaf Pak Jokowi tidak hadir karena ada acara yang sama pentingnya," tukas pria yang akrab disapa JK. (fs) | ||
Sambangi KPK, Ini 2 Agenda Jokowi Posted: 20 Oct 2014 02:30 AM PDT Presiden Jokowi melakukan pertemuan dengan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), di kantor KPK, Kuningan, Jakarta Minggu malam, 19 Oktober 2014. Jurubicara KPK Johan Budi SP mengatakan, ada dua agenda yang dibahas dalam pertemuan itu. Pertama, membahas nama-nama calon menteri yang disampaikan Jokowi kepada KPK. Kedua, membahas soal delapan agenda pemberantasan korupsi. Johan menjelaskan, ada empat pimpinan KPK yang hadir dalam pertemuan itu. Yaitu; Abraham Samad, Bambang Widjojanto, Zulkarnain dan Adnan Pandu Praja. "Pertemuan di KPK jam 20.30 sampai sekitar 21.15 WIB," ujar Johan Budi, Minggu, 19 Oktober 2014 Namun Johan mengaku tidak mengetahui mengenai hasil pertemuan itu. "Kalau hasilnya aku nggak tahu," ujar Johan Budi. Seperti diketahui, Jokowi sudah menerima laporan dari KPK dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) terkait nama-nama calon menteri yang diserahkan Tim Transisi beberapa hari lalu. (fs) | ||
Pesta Rakyat Cuma Unjuk Kekuatan Relawan Jokowi Posted: 20 Oct 2014 01:45 AM PDT Pelantikan Jokowi sebagai presiden akan disambut pesta besar-besaran di Monas. Ratusan ribu orang akan tumplek dalam pesta yang disebut syukuran rakyat ini. Gurubesar Universitas Parahyangan Bandung Prof. Asep Warlan Yusuf menilai pesta yang dibuat para relawan itu seolah ingin menunjukkan pada Koalisi Merah Putih bahwa Jokowi didukung penuh rakyat. "Hal ini sangat disayangkan. Padahal, baru dua hari lalu Jokowi baru bertemu Pak Prabowo. Bisa-bisa pesta ini dianggap sebagai unjuk kekuatan, yang membuat KMP tidak nyaman,"jelasnya, Minggu 19 Oktober 2014. Meski begitu Asep mengingatkan banyak masalah besar yang harus diselesaikan Jokowi setelah dilantik. Asep menyebut diantara persoalan besar tersebut adalah kenaikan BBM. Jika jadi naik, Jokowi harus membuat program riil yang benar-benar dirasakan rakyat. "Menurut Pak JK, subsidi BBM akan dialihkan ke infrastruktur. Ini membutuhkan kerja ekstra dan harus dikeroyok oleh banyak sektor, bukan ESDM saja," tandasnya. (fs) | ||
PKS: Rakyat Tunggu Gebrakan Pertama Pemerintahan Jokowi Posted: 20 Oct 2014 01:31 AM PDT JAKARTA - Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Tifatul Sembiring mengapresiasi pidato yang disampaikan Presiden Joko Widodo. Pidato perdana yang disampaikan Jokowi cukup baik. "Apa yang beliau katakan bagus untuk awal pidato," kata Tifatul kepada wartawan usai pelantikan Jokowi-JK di gedung MPR/DPR, Jakarta, Senin (20/10/2014), dilansir tribunnews. Mantan Menteri Komunikasi dan Informasi itu menambahkan, masyarakat kini justru menunggu gebrakan awal dari presiden ketujuh Indonesia tersebut. "Kita mengharapkan gebrakan pertama Pemerintahan Jokowi seperti apa. Orang sangat menunggu gebrakan Pemerintahan Jokowi," tuturnya. Masih kata Tifatul, permasalahan yang kini akan dihadapi Jokowi adalah menentukan kabinet. "Masalah besar adalah Jokowi menyusun kabinet. Masyarakat berharap pada kabinet pemerintahan," tandasnya. [tribunnews] | ||
Posted: 20 Oct 2014 01:00 AM PDT Pelantikan presiden dan wakil presiden ke-7 Republik Indonesia kali ini terasa berbeda dibandingkan dengan acara formal kenegaraan lainnya. Setelah Komisi Pemilihan Umum resmi menetapkan Joko Widodo dan Jusuf Kalla pada 22 Juli 2014 lalu, rakyat seakan-akan sudah berada di puncak pestanya. Pesta milik rakyat yang penuh perubahan bagi setiap sendi kehidupan mereka. Pemikiran awam tadi tidak sepenuhnya salah. Kehadiran Jokowi selama ini selalu erat dengan kondisi-kondisi yang butuh sebuah gerakan perubahan. Kegesitan putra sulung Sudjatmi Notomiharjo ini sudah terdeteksi saat menjadi Wali Kota Surakarta selama dua setengah periode. Mendadak, rakyat punya seorang pahlawan yang siap merangkul, mengajak berdialog santai, lalu esoknya masalah yang diperbincangkan sudah ada jalan keluarnya. Rakyat ternyata kangen tokoh yang mengayomi, seperti layaknya presiden pertama RI, Ir Sukarno yang berjalan-jalan ke tepian sawah dan bertemu para petani. Di balik sikap merakyatnya, Soekarno banyak terilhami sentuhan kata pengasuhnya saat kecil, Sarinah. Perempuan Desa itu selalu berada di samping Soekarno kecil. Sarinah berceloteh, "Karno, pertama engkau harus mencintai ibumu. Kemudian, kamu harus mencintai rakyat jelata. Engkau harus mencintai manusia umumnya." Pidato itu yang dicekokkan Sarinah setiap pagi. Pidato Sarinah itulah yang mengisi otak dan hati Soekarno. Soekarno tidak hanya tampil sebagai seorang pemimpin pembawa perubahan bagi rakyatnya, tapi juga bagi dunia yang tengah terlibat Perang Dingin. Dengan gagahnya, ia menyebutkan dalam pidato di Sidang PBB, dunia tidak hanya terdiri dari blok Barat dan Timur, tapi juga ada negara- negara di dunia ketiga yang bersikap mandiri, tak mau menjadi antek-antek kedua kubu. Begitulah rekam jejak Soekarno, presiden yang menapakkan sebuah perubahan besar bagi bangsa ini. Dunia telah mencatatnya dengan tinta emas. Kini setelah hampir tujuh dekade, siklus sejarah mungkin kembali terulang. Melihat isyarat yang sama dari alam, ketokohan Jokowi yang erat dengan wong cilik hampir menyamai Soekarno. Bahkan anak biologis Soekarno, Megawati Soekarnoputri sendiri yang menunjuknya sebagai calon presiden karena kepopulerannya membenahi birokrasi, memenuhi kebutuhan rakyat dengan kartu- kartu pintarnya dan segenap energinya untuk turun langsung mengecek kekurangan infrastruktur rakyatnya. Jangan tanya pula kedekatan Jokowi dengan ibundanya, Bu Noto. Setiap ingin melaju mencalonkan diri menjadi pemimpin daerah maupun pemimpin negara, ritual sungkeman selalu dilakukannya. Bisikan dan nasihat sang ibu agar selalu memperhatikan kepentingan rakyat dilaksanakan. Sungguh seorang sosok ideal bagi rakyat yang mengimpikan kembali sosok negawaran kembali seperti era Soekarno. Saking tersohornya kepemimpinan wong cilik Jokowi, sejumlah tokoh dunia dan para pemimpin negara hadir di pelantikannya hari ini, Senin, 20 Oktober 2014. Kalau Soekarno sudah berhasil membuktikan sentuhan diplomasinya di kancah politik internasional, tugas Jokowi malah lebih berat di pundaknya. Bayangkan, majalah Times sudah merilis soft cover yang bakal terbit 27 Oktober mendatang dengan wajah close-up Jokowi. Sungguh, harapan itu bukan hanya milik rakyat Indonesia. Tapi, juga para pemimpin yang ingin segera melobi kepentingannya, pengusaha-pengusaha global yang ingin menggolkan proposalnya, pengacara-pengacara kelas internasional dengan sejumlah kontrak jutaan dolar AS yang menggiurkan. Benar-benar harapan yang butuh perjuangan besar. Harapan rakyat kecil untuk diperhatikan, harapan para pengusaha pribumi yang ingin segera melajukan produk lokalnya mendunia, harapan guru dan murid yang ingin lepas dari kurikulum pendidikan yang tak membentuk moral dan karakter, serta harapan nelayan yang ingin sejahtera di negeri maritim. Bila tak benar-benar menjaga keseimbangan kebijakannya, Jokowi bisa tertelan oleh gelombang harapan yang sudah melebihi tsunami itu. Tentunya, tak ada yang ideal antara keinginan serta kebijakan yang bakal diambil. Ingat, Jokowi juga pernah terpeleset. Alih-alih ingin memperkenalkan mobil produk nasional Esemka buatan SMK di Solo dan menimbulkan tren produk lokal, faktanya mobil itu hanya rakitan anak-anak sekolah dan hingga kini tak jelas kelanjutannya. Kartu Jakarta Pintar dan Kartu Jakarta Sehat pun berjalan mulus di bulan-bulan awal. Kini, setelah ditinggal sang penggagas, banyak ditemui masalah administratif di dalamnya. Mudah-mudahan saja, Jokowi belajar dari tahap-tahap yang mengantarnya di puncak kekuasaan. Di jalan penuh harapan itu masih banyak semak berduri. Kehati-hatian menyikapi setiap harapan serta berpikir kembali pada trah-nya sebagai wong cilik yang menjadi raja harus menjadi penguat kekuasaannya. Blusukan yang dulu setiap hari masih bisa dilakukannya, telah di-instankan menjadi e-blusukan karena pasti kesibukannya tak memungkinkan menemui rakyat seluruhnya. Yang pasti, blusukan Jokowi kelak bukan sekadar mengetahui keadaan rakyatnya, tapi haruslah menengok pegawai kementerian-kementerian yang masih belum beranjak kinerjanya sebagai penghuni kantoran saja. Di tingkat global, blusukan bukan saja untuk memenuhi harapan- harapan pengusaha dan petinggi negara. Tapi, semoga Jokowi menancapkan kembali kuku kekuatan Indonesia seperti di era Soekarno. Sebagai pendobrak kebijakan internasional, bukan pemberi harapan palsu. (ok/fs) | ||
Putra Sulung Jokowi Dibully di Twitter Posted: 20 Oct 2014 12:25 AM PDT Kegusaran Gibran Rakabumi, putra pertama Presiden Joko Widodo saat pertama kali dikenalkan di media, menuai kesan buruk bagi masyarakat. Pengusaha muda itu pun mendapatkan bully dari para pengguna sosial media Twitter. Gibran dianggap tak bersikap sopan saat menghadiri pelantikan sang ayah. Mulai dari gaya rambut yang ditata mowhawk dan terkesan tidak formal, hingga ucapannya yang protes menanggapi pertanyaan awak media. "#Attitude anak Jokowi, gak berwibawa, gaya rambut anak presiden kok gitu ya..." tulis pemilik akun @Treswahyudi. "Waduh.. Ini perkenalan pertama Kertabumi anak Jokowi ke wartawan kok dia malah marah-marah dan pasang muka songong siih ...*kesan pertama mengesalkan!!" ungkap akun Twitter @TukangIngetin. Sementara ada pula yang menyebut raut wajah Gibran menunjukan sikap sombong. "Songong banget ini kok mukanye anak laki Jokowi," tulis @levisrokes. Tapi inilah attitude asli Keluarga Jokowi. Rakabumi justru menampakkan wajah yang nyata, yang tak terbalut pencitraan. (Okz/fs) | ||
Posted: 20 Oct 2014 12:15 AM PDT KH Abdullah Gymnastiar, rupanya sangat prihatin menyaksikan riuhrendahnya pesta perayaan pelantikan Jokowi. Amanah rakyat yang kini disandang di bahu Jokowi, bukanlah sesuatu yang ringan, karena menyangkut seluruh rakyat, bukan sebatas relawan, simpatisan dan pendukung Jokowi, melainkan seluruh rakyat Indonesia. Jelas kiranya, amanah rakyat itu sesuatu yang sifatnya sakral, sehingga tak layak disandingkan dengan pesta pora yang amat sangat duniawi dan materialistis. Secara tegas, KH Abdullah Gymnastiar, yang bisa dipanggil Aa Gym menegaskan, bahwa amanah yang diterima, tak perlu disikap dengan kegembiraan yang berlebihan, terutama karena Jokowi belum membuktikan kesuksesan kerja sebagai Presiden RI. "Bila diberi amanah jabatan, tak perlu terlalu gembira, apalagi dengan hura2 karena kerja juga belum dan akhirnya tak tau akhirnya seperti apa," demikian tulis Aa Gym di akun twitter pribadi miliknya, Senin, 20 Oktober 2014. Aa Gym benar, pestapora relawan Jokowi yang diklaim sebagai "Pesta Rakyat" memang tak sepatutnya digelar. Bukan saja karena amanah bukanlah sesuatu yang perlu disambut dengan hura-hura, melainkan juga karena ada klaim sepihak bahwa itu adalah pesta milik rakyat. Ini adalah penggalan agenda Pesta Rakyat itu. Senin, 20 Oktober 2014 Pukul 10.00 WIB: Jokowi dan Jusuf Kalla dilantik di Gedung DPR-MPR, Senayan. Panitia Syukuran Rakyat #Salam3Jari menggelar acara nonton bareng siaran pelantikan menggunakan layar lebar di Monas berbarengan dengan konser. Pukul 12.45 WIB: Jokowi selesai menghadiri upacara pelantikan. Jokowi tiba di Bundaran Hotel Indonesia, dan diarak menuju Monas menggunakan andong. Pukul 14.00 WIB: Jokowi tiba di Istana Merdeka menghadiri acara pisah-sambut dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Seusai acara, Jokowi berjanji mengadakan acara open house di Istana untuk 700 warga. Pukul 16.00 WIB: Jokowi dijadwalkan menghadiri konser rakyat di Monas. Dia akan bernyanyi bersama Slank dan musikus lainnya sampai menjelang magrib. Pukul 19.00 WIB: Jokowi kembali ke Monas untuk menghadiri acara pelepasan 300 lampion hingga sekitar pukul 22.00 WIB. Menurut Zuhairi sebagai panitia acara ini, pelepasan lampion ini menjadi puncak acara Pesta Rakyat #Salam3Jari. "Pelepasan lampion dilakukan berbarengan di seluruh provinsi di Indonesia," katanya. Total ada 17.480 lampion yang akan diterbangkan. Di Jakarta sendiri 7.000 lampion akan dilepaskan dari Monas, Ancol, dan Taman Mini Indonesia Indah. Begitu banyak uang dihamburkan atas nama rakyat, sementara kerja pun belum dimulai.. (fs) | ||
Selamat Datang, Presiden Jokowi, Jangan Lupakan Janjimu! Posted: 20 Oct 2014 12:15 AM PDT Pelantikan Presiden Jokowi usai sudah. Keriaan dan pesta pora telah dimulai. Itu pertanda, masa kerja keras telah menanti. Terkait dengan itulah ada beberapa janji Jokowi baik yang diutarakan secara lisan maupun sudah tertuang dalam visi dan misinya, yang harus dicermati oleh rakyat. Berikut beberapa janji Jokowi di saat kampanye lalu: 1. Untuk Kasus Lapindo. Jokowi berjanji akan menyelesaikan kasus Lapindo secara lebih adil. Dalam konteks ini masyarakat harus melihat apakah Jokowi masih menggunakan cara pandang lama, yang memandang semburan lumpur Lapindo sebagai bencana alam bukan karena kesalahan pengeboran? Jika masih menggunakan cara pandang lama hampir dipastikan Jokowi akan kembali menangani kasus Lapindo seperti komedi putar. Bergerak tapi tidak kemana-mana. 2. Untuk konflik agraria dan Pemulihan Hak-Hak Masayarakat Adat, Jokowi dalam visi dan misinya telah mengagendakan pembentukan badan independen untuk mengurus konflik agraria di wilayah adat, sinkronisasi perundang-undangan yang mengabaikan masyarkaat adat dan melanjutkan legislasi RUU Perlindaungan dan Pengakuan Hak Masyarakat Adat serta memasukan jaminan hak-hak masyarakat adat dalam RUU lainnya. 3. Memperjuangkan kemerdekaan Palestina karena menurut konstitusi penjajahan di muka bumi harus dihapuskan. Dan tentu masih banyak janji dan komitmen Jokowi lainnya. Kenapa kita harus mengawal janji-janji Jokowi? Apakah memang ada rekam jejak Jokowi mengingkari janjinya? Saat kampanye pemilihan Gubernur DKI Jakarta, Jokowi pernah mengkritik keras proyek pembangunan 6 jalan tol dalam kota Jakarta warisan Gubernur Fauzi Bowo. Jokowi mengatkan bahwa proyek pembangunan jalan tol dalam kota itu adalah keliru. Kemudian ia menawarkan konsep memindahkan orang bukan mobil dengan membangun transportasi massal. Namun, apa yang terjadi setelah Jokowi dilantik menjadi Gubernur DKI Jakarta? Setelah dilantik menjadi Gubernur DKI Jakara Jokowi justru merestui proyek 6 jalan tol dalam kota Jakarta. Publik pun mengkritik Jokowi. Dan menanggapi kritik itu Jokowi menggelar dengar pendapat umum terkait dengan proyek 6 jalan tol dalam kota. Namun setelah berkali-kali dengar pendapat umum digelar, tidak jelas juga sikap Jokowi apakah menolak atau menerima proyek pembangunan 6 tol itu. Bahkan saat wakil Gubernur DKI Jakarta Ahok bersikeras agar proyek 6 tol dalam kota dipercepat pembangunannya, Jokowi yang masih berstatus sebagai Gubernur DKI Jakarta pun diam saja. Jokowi adalah manusia biasa. Ia bisa khilaf dan lupa terhadap komitmen dan apa yang sudah dikatakannya. Untuk itulah kita harus mengawal janji-janji Jokowi. Jangan biarkan Jokowi ingkar janji! (fs) | ||
Pengamat: Sikap Prabowo Bikin Merinding Posted: 19 Oct 2014 11:32 PM PDT Hari ini Presiden Terpilih Joko Widodo resmi dilantik sebagai Presiden Republik Indonesia periode 2014-2019. Pada pekantikan itu Joko Widodo membacakan pidato kenegaraan untuk pertama kalinya dalam Sidang Paripurna MPR/DPR, Senin 20 Oktoner 2014. Dalam sambutannya, Joko Widodo mengucapkan terima kasih kepada para presiden dan wakil presiden yang hadir, dan tamu undangan dari luar negeri. Secara khusus, Presiden yang akrab disapa Jokowi itu mengucapkan terima kasih kepada Prabowo Subianto, mantan rivalnya dalam pemilihan presiden beberapa waktu lalu. Prabowo yang duduk di bangku khusus undangan itu langsung berdiri dan memberi hormat kepada Jokowi. "Saya bisa merasakan para pendukung Prabowo merinding semua. Mereka bangga kepada pemimpin yang dipilih pada pilpres," ujar Pakar Hukum Tata Negara Irman Putra Sidin dalam perbincangan dengan tvOne. Irman mengatakan, setelah presiden dan wakil presiden resmi dilantik, menjadi tugas Koalisi Merah Putih benar-benar mengimplementasikan diri sebagai penyeimbang. Program yang baik didukung. Sebaliknya, yang merugikan bangsa dan negara wajib dikritik. "Harapan pendukung Prabowo, bukan lari dari kekuatan penyeimbang. Ini harus membuktikan komitmen sebagai penyeimbang," kata Irman. Sebaliknya, Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, kata Irman, tidak perlu khawatir dan resah dengan kekuatan penyeimbang ini. Koalisi penyeimbang, kata Irman, justru menjadi sangat baik untuk roda pemerintahan Jokowi. "Justru yang berbahaya itu adalah teman tidur kita, tiap malam dinina bobokan. Yang melemahkan SBY bukan oposisi PDIP, tapi justru koalisi SBY yang selama ini mengkitik-kitikkan. Harapan itu tidak terjadi di pemerintahan Jokowi," kata dia. Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyambut baik kehadiran Prabowo Subianto dalam pelantikan Presiden dan Wakil Presiden di gedung MPR/DPR. "Itu menunjukkan kerendahan hati kedua tokoh. Maka hari ini keduanya menunjukkan kenegarawanannya dan ditunjukkan kepada publik, bersalaman. Pak Jokowi menyampaikan terima kasih. Pak Prabowo memberi hormat. Saling menghormati," kata Ganjar. Hubungan seperti ini, kata politikus PDI Perjuangan itu, yang harus dijaga dan contoh bagi semua pihak. "Ini kita turunkan kepada mereka yang ada di elite partai sampai ke grass root," kata Ganjar. (adi/vivanews) | ||
Serius Ingin Merakyat, Jokowi Rogoh Kocek Rp61,94 M Posted: 19 Oct 2014 11:30 PM PDT "Jokowi adalah Kita", begitulah jargon yang ketika muncul dalam iklan capres (calon presiden) Joko Widodo alias Jokowi dalam kampanye pemilihan presiden (pilpres) lalu. Iklan-iklan yang mengidentikan Jokowi adalah kita, rakyat kebanyakan, bertebaran di media massa, baik cetak maupun elektronik. Untuk iklan seperti itu saja kubu Jokowi menghabiskan belanja iklan sebesar Rp.61,94 miliar. Itu pun hanya di lima kota untuk jenis medianya hanya cetak, radio dan televisi. (data lihat di http://www.iklancapres.org/iklan). Besarnya dana untuk belanja iklan itu menunjukan bahwa Jokowi serius dalam mengidentikan dirinya sebagai bagian dari rakyat. Karena mengidentikan dirinya sebagai bagian tak terpisahkan, tak berjarak dengan rakyat maka sudah sewajarnya bila Jokowi memahami persoalan yang ada di masyarakat. Persoalan dan kebutuhan rakyat saat ini bukanlah pesta pora dan makan gratis sampai habis. Melainkan kepastian akan tercapainya tingkat kesejahteraan dan kestabilan harga bahan pokok, terkendalinya harga BBM, kepedulian pemerintah pada penderitaan rakyat akibat bencana alam dan kekeringan, dsb. Jika Jokowi adalah kita, maka selayaknya lah Jokowi bersama rakyat dalam penderitaan, bukan dalam keriaan. (fs) | ||
Baru Dilantik, Jokowi Didemo Massa BEM Solo Raya Posted: 19 Oct 2014 11:10 PM PDT SOLO - Bisa jadi puluhan mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Solo Raya merupakan massa pertama yang berunjuk rasa di era pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Jokowi dan JK resmi menjadi presiden dan wakil presiden setelah dilantik di Gedung DPR-MPR pada pagi hingga siang tadi. Diberitakan Okezone, unjuk rasa berlangsung di Bundaran Gladak, Jalan Slamet Riyadi, Solo, usai pesta syukuran tujuh tumpeng yang digelar Pemkot Solo atas pelantikan Jokowi sebagai orang nomor satu di Indonesia. Jokowi sendiri pernah menjabat sebagai Wali Kota Solo selama dua periode. Dari poster yang diusung, massa meminta Jokowi dan pasangannya menuntaskan janji politik semasa kampanye, seperti reformasi agraria dan membongkar sejumlah kasus korupsi yang penangannya belum tuntas sampai saat ini. Massa juga membawa sebuah amplop ukuran besar berisi tujuh tuntutan aspirasi rakyat atau yang mereka singkat menjadi Tunas Rakyat. Dalam amplop yang di salah satu sudutnya bertuliskan 'Solo Tantang Jokowi' itu akan dikirim ke Jokowi. Tuntutan pertama, mendesak penyelesaian kasus Bank Century dan menyelenggarakan pemerintahaan yang bebas korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Kedua, menegakkan keadilan atas kepemilikan tanah rakyat dengan menjalankan amanat reformasi agraria. Kemudian, renegosiasi semua blok tambang dan migas yang dikuasai pihak asing demi kemandirian bangsa. Selanjutnya, menyelamatkan perekonomian bangsa dalam persaingan pasar bebas AEC. Memperbaiki sistem BPJS pada tataran birokrasi pelaksanaannya. Menjamin pendidikan gratis SD sampai sarjana yang berkualitas dan berkarakter. Kemudian di poin terakhir meningkatkan pengawasan kualifikasi, pemberangkatan, dan jaminan perlindungan TKI di luar negeri. "Ketujuh poin Tunas Rakyat itu harus ditandatangani Jokowi dan Jusuf Kalla kalau mereka bertekad membawa perubahaan di Indonesia. Tak sekadar ditandatangani, namun keduanya harus menjalankan ketujuh poin Tunas Rakyat yang kami ajukan," papar peserta aksi, Gilang, Senin (20/10/2014). Menurutnya, unjuk rasa kali ini merupakan aksi pemanasan bagi Jokowi dan JK yang baru saja dilantik. Nantinya, mahasiswa tetap akan menggelar aksi sebagai bentuk pengawasan terhadap jalannya pemerintahan. Gilang menegaskan, tuntutan mereka bukan untuk menolak pemerintahan Jokowi, namun menuntut adanya perubahan sistem demokrasi di Indonesia sesuai semangat reformasi. "Karena ini kami menuntut agar pemerintahan saat ini bisa mengubah sistem itu, agar rakyat tidak selalu menjadi korban," pungkasnya. (ris/okezone) | ||
As-Sisi & Si Ibu Hamil Yang Malang Posted: 19 Oct 2014 11:00 PM PDT
Media di nusantara dihebohkan dengan berita "syukuran" (baca: pesta pora) Jokowi karena berhasil menjadi Presiden Republik Indonesia ke-7. Walaupun ekonomi negara sedang morat marit, sang Presiden tetap bersikeras untuk menghibur dan membahagiakan tifosinya. Di benua lain, Jendral As-Sisi (aktor kudeta berdarah 3 Juli yang memaksa diri untuk menjadi Presiden Mesir) semakin asyik berpesta pora di bawah derita dan nestapa rakyat Mesir. Kemarin (19/10/2014) seorang wanita Mesir terpaksa melahirkan buah hatinya di jalanan kota (trotoar), karena rumah sakit Kafr Dawar menolak menangani si ibu. Pihak rumah sakit beralasan karena wanita tersebut tidak mampu membayar biaya proses persalinan. (link video: http://t.co/b7hLYYbaix) Sungguh malang nasib wanita tersebut, merasakan 2 (dua) penderitaan dalam satu waktu: derita sakitnya melahirkan dan derita hidup di era kegelapan dan kezaliman pemerintahan kudeta. Padahal dulu, Presiden Mursi (Presiden legitimasi Mesir) telah mengundang-undangkan bahwa Rumah Sakit Umum atau Khusus (swasta) wajib menangani pasien gawat darurat. Walla Youm Min Ayyaamak Ya Mursi... Kami tidak meyaksikan kisah sedih ini di masa-mu wahai Mursi... (Abu Hudzaifah, Cairo) | ||
PDI P Klaim, PPP Bergabung ke KIH Demi Kepentingan Umat Islam Posted: 19 Oct 2014 10:45 PM PDT Wasekjen PDI P Ahmad Basarah menyatakan bergabungnya Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ke Koalisi Indonesia Hebat demi kepentingan umat Islam. "Syukur alhamdulilah menyatakan bergabung dengan Jokowi-JK. Menurut saya keputusan PPP mendukung pemerintah demi kepentingan umat Islam," kata Basarah. Basarah menyebut PPP adalah rumah besar umat Islam yang sebaiknya turut mengelola pemerintahan. Tetapi Basarah enggan membahas posisi menteri untuk PPP karena menurutnya itu adalah urusan Presiden dan Wakil Presiden terpilih. "Itu urusan presiden, punya pertimbangan strategis untuk merawat kehadiran PPP di Jokowi-JK, jabatan publik di Jokowi-JK, setelah menteri juga ada jabatan strategis lainnya yang ada kader PPP," kata Basarah. Sekedar mengingatkan, PPP yang dimaksud di sini adalah PPP versi Romahurmuzy cs yang mengadakan Muktamar "mendadak" di Surabaya, 15 Oktober 2014 lalu. (fs) | ||
Posted: 19 Oct 2014 10:21 PM PDT Perubahan makna dari kosa kata yang terjadi di era Jokowi: 1. Kerja = pesta pora, arak-arakan. 2. Syukuran = begadang, musik rock metal, dangdutan. 3. Indonesia Hebat = Indonesia yang sukarela mengobral asset negara ke Asing dan Aseng. 4. Tipikor = Penindakan atas korupsi yang dilakukan lawan politik. 5. Berwibawa = Sosok presiden yang dikontrol oleh Emak-emak jumawa. 6. Anarkisme = Demonstrasi yang dilakukan FPI karena menolak keangkuhan pejabat. 7. Santun = Demo-demo anarkis dengan vandalisme, ancaman kekerasan, dan pengusiran WNI dari rumah dan tanah miliknya sendiri. 8. Negarawan = Sosok tokoh politik yang tunduk dan patuh pada kepentingan Emak-emak Jumawa. 9. A-Nasionalis = Perilaku tokoh politik yang enggan mendukung praktik kecurangan Pilpres dan demokrasi uang. 10. Ibu Negara = Perilaku EMak-emak jumawa yang enggan menghadiri acara-acara resmi kenegaraan karena dendam kesumat atas kekalahan di 2 x Pilpres. 11. Industri Kreatif = Pengadaan mobil ESEMKA yang tidak jadi, bus rongsokan untuk Tranjakarta. 12. Swasembada = Penyerahterimaan bandara-bandara, pelabuhan-pelabuhan, dan kebutuhan pokok kepada Asing dan Aseng. 13. Hari Santri = Individu muslim yang tak ragu mengatakan, "Ayat konstitusi di atas ayat Ilahi" 14. Stabilitas Politik = Ketika parpol bergambar Ka'bah diobok-obok, karena ambisi politik untuk meraih jabatan. 15. Norma = Dusta-dusta yang diganti kebohongan demi meninabobokan rakyat yang terus dihipnotis obat pelupa. (Nandang Burhanudin) | ||
Presiden Separo Pisang Goreng dan Penjual Sholawat Posted: 19 Oct 2014 10:37 PM PDT Adalah Joko Widodo, mantan partner in crime Ahok ini mengaku hanya mengkonsumsi pisang goreng separo menjelang pelantikannya sebagai Presiden bersama Jusuf Kalla selaku Wakil Presiden. "Saya ngomong apa adanya kamu ketawa," katanya seperti dilansir Rakyat Merdeka. Sedangkan minumannya, Jokowi yang tiap hari minum temu lawak jahe, kini ada tambahan baru. "Sekarang pakai kunir," tandasnya. Lupakan tentang sarapan pisang goreng sejenak. Ada satu hal yang terlewat dari sekadar Presiden-dengan-separoh-pisang-goreng dan lupakan pula gegap gempita selebrasi pernikahan dua pasangan selebritas yang nyaris non-stop ditayangkan oleh stasiun televisi nasional. Tentu ingatan kita jelas, terang benderang, betapa ayah dari Gibran ini menambah dengan apik ucapan salam dengan ucapan sholawat khas Nahdliyyin ketika acara Pengambilan nomor urut Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden dengan cara di undi di KPU. Bagi kalangan 'wong cilik' apa yang dilakukan oleh Jokowi ketika itu adalah satu kemajuan yang mungkin menggedor-gedor nurani. Seakan Joko Widodo dengan baik sekali menjawab bahwa ia sosok yang agamais dan dari kalangan Nahdlyyin. Namun bagi kalangan Islam, yang biasa berucap sholawat dan membaca alquran, bisa melihat dengan jelas apa yang ditunjukkan dari lidah dan bibir Joko Widodo saat mengucapkan Shalawat yang cukup panjang, tampak sangat dipaksakan. Menghafal memang bisa dilakukan oleh setiap orang yang belajar dengan sungguh-sungguh secara kilat sekalipun. Namun 'tempat keluarnya huruf' bisa jadi indikasi. Alah bisa karena biasa, adalah kuncinya. Ketika itu--dan di setiap kampanye yang lainnya Jokowi kerap memakai 'baju sholawat'--tentu kita patut berbangga bahwa Joko Widodo telah berupaya dengan keras dan banting tulang untuk dapat menjadi seorang Nahdliyyin yang baik dan benar atau mungkin agak mendingan. Ekspetasi berlebihan pun keluar: semoga dimasa selanjutnya Joko Widodo bisa manjadi seorang Nahdliyyin yang 'ori'. Namun apa yang kita lihat kini terbaca. Semua serasa kecewa. Pada hari ini pada pidato pelantikan Jokowi-JK, para penghuni mayantara pun bertanya-tanya: Adakah sholawat pas pembukaan pidato Jokowi? Jadi sholawat nabi cuma jadi jualan pas kampanye? Nampaknya masa kampanye dan pelantikan, tak ubahnya pisang goreng yang dimakan separo--hai..bukankah belum tuntas adalah ciri khasnya, belum tuntas Solo, belum tuntas DKI Jakarta? Awal dikunyah, setelah mendapatkan pisang goreng yang lebih hangat, sisanya dibiarkan begitu saja. Entah siapa yang akan makan. Muhammad Sholich Mubarok Mahasiswa STIU Al-Hikmah Jakarta @paramuda | ||
Revolusi Mental, Sekadar Imajinasi Pencitraan Jokowi Posted: 19 Oct 2014 10:00 PM PDT Indonesian Police Watch (IPW) menghimbau Jokowi konsep 'revolusi mental' yang telah digembar-gemborkan saat Pilpres 2014 lalu, jangan sampai dipecundangi oleh para mafia saat Jokowi resmi menjabat presiden. Ketua Presidium IPW, Neta S Pane menilai Jokowi perlu untuk segera menata sistem hukum dan membenahi institusi hukum, seperti Polri, Kejaksaan Agung, dan juga Kementerian Hukum dan HAM. Tujuannya yakni agar revolusi mental Jokowi mampu segera memberantas mafia hukum. "Juga mafia proyek, mafia pajak, dan lalu mafia migas yang selama ini melakukan penghancuran di Negara Indonesia. Maka begitu dilantik jadi presiden, Jokowi perlu menata sistem hukum dan membenahi institusi hukum," kata Neta dalam siaran persnya di Jakarta, Minggu, 19 Oktober 2014. Apabila Jokowi tidak segera bekerja cepat membenahi tiga institusi tersebut, Neta mengkhawatirkan Jokowi nantinya malah dipecundangi para mafia, yang selama ini menguasai segala lini. Konsep 'revolusi mental' milik Jokowi pun katanya hanya sekadar wacana dan angan-angan. "Publik pada saat ini sedang menunggu, apakah konsep revolusi mental Jokowi itu akan menjadi fakta perubahan negeri ini, atau sekadar imajinasi untuk pencitraan. Nanti, revolusi mental harus mendorong pemeriksaan pajak para pejabat partai dan legislatif," tutup Neta. (fs) | ||
Hura-hura di Monas Bukan Syukuran Rakyat, tapi Pesta Pendukung Jokowi Posted: 19 Oct 2014 09:19 PM PDT Pesta rakyat dan arak-arakan yang akan digelar pendukung dan relawan Joko Widodo-Jusuf Kalla besok tidak bermanfaat. Malah menyusahkan warga Jakarta. Karena akan menimbulkan kemacetan dan mengganggu aktivitas masyarakat yang sedang bekerja mengingat Jokowi-JK akan diarak menuju Istana. Demikian disampaikan Sekretaris Jendral Pemuda Pertahanan Nasional (Papernas), Ahmad Fauzi Syahputra, dalam siaran persnya, Sabtu (18/10). "Saya menilai itu hanya kegiatan sia-sia dan tidak ada manfaatnya sama sekali. Apalagi sampai menutup jalan umum yang seharusnya sebagai jalur penting untuk aktivitas warga di Jakarta," tegasnnya. Menurutnya, pesta rakyat ini bukan untuk pertama kali dilakukan Jokowi. Saat dilantik menjadi Gubernur DKI dua tahun lalu, Jokowi juga melakukannya. "Ini bukan pesta rakyat, melainkan pesta tim sukses yang dibuat seolah-olah pesta rakyat karena melibatkan banyak orang," ungkapnya. Dia mengingatkan, mestinya Jokowi menyadari situasi yang dibutuhkan negara saat ini bukanlah sebuah pesta. "Tapi yang terpenting adalah memulainya dengan membangun kepercayaan seluruh rakyat Indonesia bahwa dia adalah presiden seluruh rakyat Indonesia, bukan presiden segelinir orang saja," demikian Fauzi. Klaim pesta pendukung Jokowi-JK sebagai syukuran rakyat sebenarnya juga klaim semata. Pasalnya, selisih kemenangan Jokowi-JK atas Prabowo-Hatta sebenarnya juga sangat kecil, 7,3 persen. Dalam Pilpres 2014 lalu, pasangan Jokowi-JK memperoleh 70.997.833 suara atau 53,15 persen sementara pasangan Prabowo-Hatta memperoleh 62.576.444 suara atau 45,85 persen. Selisih suara hanya 7,3 persen atau 8.421.389 suara. (rmol) | ||
Pelantikan Jokowi-JK Diwarnai 38 Kali Gempa Guguran Posted: 19 Oct 2014 08:47 PM PDT Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Pemilu 2014 Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK) diwarnai dengan letusan Gunung Api Sinabung, di Kabupaten Karo. Berdasarkan informasi yang terhimpun, Gunung Api Sinabung meletus mulai pagi tadi. Luncuran awan panas terjadi pukul 07.46 WIB, dan 07.59 WIB, mengarah ke selatan. Hingga kini, sudah terjadi 38 kali gempa guguran, 15 kali gempa low frekwensi, 11 kali gempa hybrid dan tremor yang masih terjadi terus menerus, seperti dilansir Sindo. Sementara itu, Paripurna MPR akan melantik Jokowi-JK sebagai pasangan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2014-2019. (pm) | ||
Prabowo Dapat Sambutan Standing Applause Luar Biasa! Posted: 19 Oct 2014 07:59 PM PDT Kehadirannya mendapat sambutan hangat dari anggota MPR yang sudah terlebih dahulu datang. Dia tampak bersama Ketua Umum PAN Hatta Rajasa dan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie, dan politikus senior Golkar Akbar Tandjung. Bahkan, calon presiden rival Joko Widodo itu mendapat standing applause membahana dari anggota MPR. Prabowo yang mengenakan setelah jas hitam dan berpeci ini tampak menyalami para undangan lainnya. Seperti mantan Wakil Presiden, Try Sutrisno; mantan Presiden Megawati, Soekarnoputri, dan mantan Presiden, BJ Habibie, seperti dilansir RMOL. Sebelumnya, Prabowo memang mengakui bahwa satu hari menjelang pelantikan ia harus meninggalkan Tanah Air untuk urusan pribadi. Namun, ia berharap urusannya tersebut bisa selesai sebelum pelantikan dimulai. (pm) | ||
12 Ekor Anjing Labrador Ikut Serta di Pelantikan Jokowi-JK Posted: 19 Oct 2014 07:41 PM PDT Polisi unit K-9, Bripka Nyoman Hari mengatakan dua belas ekor anjing itu dikerahkan untuk menyisir dan mendeteksi bahan peledak di Gedung DPR, tampat Jokowi-JK dilantik. "Di dalam saja buat Gedung Kura-Kura dan sekitarnya ada lima ekor. Kan ada yang buat narkoba, ini khusus buat deteksi bahan peledak," kata Bripka Nyoman Hari di Gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Senin (20/10/2014) seperti dilansir Sindo. Nyoman menjelaskan, anjing juga disiagakan di depan pintu masuk dan pintuk belakang Gedung DPR. Hewan tersebut didatangkan dari Brimob Kelapa Dua, Depok, dan Polda Metro Jaya. Pantauan dilokasi, mobil Gegana sudah disiagakan sementara pemeriksaan ditempat keluar/masuk menuju parkiran motor gedung DPR diperketat, pihak keamanan DPR benar-benar menyeleksi orang yang hendak masuk Gedung DPR. (pm) | ||
Dianggap "Anak Haram", Ini Bantahan Putra Tertua Jokowi Posted: 19 Oct 2014 08:06 PM PDT Saat mendampingi orang tuanya yang merupakan Presiden terpilih tersebut, dia kesal karena sewaktu masa kampanye pemilihan presiden kemarin dia dijelek-jelekkan oleh sejumlah media karena tidak pernah tampak mendampingi Jokowi. "Saya disebut anak haram karena tidak ikut kampanye," ungkapnya seperti dilansir RMOL. "Kalau saya pengangguran, saya akan ikut Bapak terus. Tapi saya kan kerja," tegas Gibran, yang disebut-sebut pengusaha catering ini. Namun, di saat memperkenalkan tersebut, dia sempat bercanda. Dia menarik adik bungsunya, Kaesang Pangarep lalu meminta juru foto untuk mengambil gambar. "Close-up jerawatnya," ungkapnya. Dalam kesempatan tersebut, Jokowi menimpali. "Anak saya lucu-lucu. Cuman kadang-kadang seperti itu," ungkapnya. Jokowi juga menjelaskan, di Istana Negara nanti, dia akan tinggal berdua bersama istri, Iriana Jokowi. Karena ketiga anaknya, sekolah dan bekerja. (pm) | ||
“Sandiwara” KPK dan Jokowi Terkait Menteri Semakin Seru Aja Nih Posted: 19 Oct 2014 07:00 PM PDT KPK yang sudah membohongi rakyat terkait janji palsu Abraham Samad – yang katanya mau periksa Megawati usai Lebaran– mendapat amanah untuk menyeleksi nama-nama calon menterinya Jokowi. Kedekatan KPK dan Jokowi memang tidak bisa mereka sembunyikan. Ingat, Ketua Komite Etik KPK yang bernama Anies Baswedan menjadi Tim Transisi Jokowi-JK, jadi bukan hal mustahil terjadi transaksi antara KPK dan Jokowi. Inilah sandiwara yang membuat publik kembali jadi penonton, kira-kira sampai episode keberapa ya sandiwara KPK dan Jokowi berlangsung? Entahlah! Yang pasti semakin seru aja nih sandiwaranya. Apatah lagi jika rakyat selalu disuguhkan sandiwara tentang kasus BLBI dari KPK, wah semakin "maknyus" terasa. Berikut ini sepenggal "sandiwara" KPK dan Jokowi terkait para menteri. Simak ya. Dikutip dari laman Inilah, Minggu (19/10/2014) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan memberikan data-data calon menteri yang dinilai bermasalah ke presiden terpilih Joko Widodo. Hal itu disampaikan oleh Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto dalam diskusi "Deviden Goverment Tantangan Pemerintahan Jokowi-JK" di Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (19/10/2014). "Kalau KPK punya data signifikan, kami beri ke Pak Jokowi, pasti kami berikan. Kami tidak sungkan-sungkan memberikan," kata Bambang. Menurutnya, data-data calon menteri yang terindikasi bermasalah atau korupsi, penting dikemukakan karena menyangkut pusat kekuasaan. Namun Bambang mengaku belum mengetahui, nama-nama menteri yang dilaporkan oleh Jokowi beberapa waktu lalu melalui tim transisi. "Saya tidak tau, Jumat kemarin saya tidak masuk, apakah sudah ada orang-orangnya (menteri) saya tidak tau, saya belum cek," tukasnya. Sementara itu, Jokowi yang sebagai presiden terpilih mengaku tidak hafal siapa saja nama-nama menterinya. Hmm... wajar, Jokowi kan hanya petugas partai. Walau belum diungkap ke publik nama-nama calon Menteri yang disetor ke KPK tapi dari bocoran wartawan yang meliput di KPK ada nama-nama yang dulu masuk daftar pemilik rekening gendut jenderal polisi. Ada juga nama-nama yang sering disebut dalam kasus korupsi. Menteri yang dulu sempat dicopot SBY juga sekarang masuk lagi jadi calon menteri Jokowi. Bener kan makin seru aja sandiwara KPK dan Menteri Jokowi. |
You are subscribed to email updates from PIYUNGAN ONLINE To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar