Rabu, 29 Oktober 2014

PKS PIYUNGAN

PKS PIYUNGAN


MINDSET EKSPANSI

Posted: 29 Oct 2014 03:40 PM PDT



MINDSET EKSPANSI

Oleh : Sukamta, PhD*

Di tengah berkecamuknya permasalahan bangsa, Sumpah Pemuda menjadi momentum yang tepat bagi kita untuk merefleksikan maknanya. Bangsa Indonesia telah berkali-kali memperingatinya, namun permasalahan bangsa belum juga terurai. Memang ini semua membutuhkan waktu. Dan ketidakjelasan mindset bangsa cukup signifikan menyebabkan kemajuan berjalan lambat meskipun Sumpah Pemuda telah terlewati 86 tahun lamanya, juga kemerdekaan yang 69 tahun sudah berlalu. Refleksi kita terhadap Sumpah Pemuda hendaknya menembus sekat-sekat yang ada hingga menyelami sanubari terdalam sejarah dan kekayaan bangsa. Mindset, yang merupakan derivasi dari visi bangsa kita, perlu terus diasah agar dapat memberikan arah perjalanan bangsa secara jelas.

Benar, selama ini bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang ramah, bangsa yang majemuk namun mampu hidup berdampingan dan bangsa yang secara geostrategis diapit oleh 2 samudera dan 2 benua. Namun hal ini bukanlah identitas yang menjadi visi, melainkan hanyalah sebuah identitas berupa fakta alamiah.

Bangsa Amerika menjadikan kebebasan (freedom) sebagai identitas yang sekaligus menjadi visi. Hal tersebut mengalir dan mendarah daging dalam jiwa setiap masyarakat Amerika. Jargon "novus ordo seclorum" menunjukkan visi Amerika untuk membawa masyarakat dunia pada satu tata dunia baru yang menjunjung tinggi kebebasan. Hasilnya, Amerika telah menjadi negara besar dan maju serta mampu "berekspansi" ke seluruh penjuru dunia. Jepang juga terkenal dengan sifat ksatria-nya. Jiwa Bushido demikian melekat pada jiwa-jiwa masyarakatnya. Jargon "hakko ichiu" juga merupakan visi besar bangsa Jepang yang menginginkan semua bangsa di dunia dari 8 penjuru mata angin berada di bawah satu atapnya. Demikian juga dengan bangsa Tiongkok yang memiliki visi "zhong guo" yang terkandung maknanya dalam nama negerinya : tiong / zhong (tengah) dan guo / kok (negeri). Bangsa Tiongkok menginginkan negerinya menjadi pusat peradaban dunia.

Visi-visi tadilah yang melahirkan mindset ekspansi. Amerika dengan visi besarnya itu kini mampu berekspansi dan "menguasai" dunia dengan ajaran demokrasi liberal dan kapitalismenya. Jepang juga mampu berekspansi dan merajai dunia dengan produk-produk teknologinya bahkan sempat "head to head", meminjam istilah Lester Thurow, dengan Amerika. Tiongkok juga mampu berekspansi dan "menguasai" dunia dengan jumlah rasnya yang berjumlah sekitar 1.5 milyar dan produk-produknya yang membanjiri pasaran dengan harga bersaing. Kini Tiongkok pun menjadi "ancaman" yang digadang-gadang akan menggantikan Amerika sebagai penguasa dunia. Jargon Lebensraum Hitler juga menjadi inspirator bagi Jerman untuk berekspansi mencari ruang hidup (leben = hidup, sraum = ruang) ke bangsa-bangsa lain. Lalu, bagaimana dengan Indonesia?

Bangsa Arisan

Bangsa Indonesia telah dijajah oleh bangsa-bangsa lain seperti Spanyol, Belanda, Portugis dan Jepang selama berabad-abad. Konon, bangsa Eropa terinspirasi mencari rempah-rempah ke nusantara dari sebuah buku Ittinerario yang menyebutkan adanya sebuah wilayah kepulauan di wilayah Timur yang kaya akan rempah-rempah, bertanah subur dan beriklim tropis. Terlepas dari benar atau tidaknya berita ini, penjajahan bangsa-bangsa tadi memang fakta.

Alih-alih untuk berekspansi, bangsa kita sibuk dengan keterkungkungan dalam negeri akibat penjajahan tadi. Penjajahan yang terjadi sebagai akibat dari segala hal ada di sini. Mulai dari minyak bumi, batu bara, gas alam, karet, kelapa sawit, bauksit, rempah-rempah, perikanan, hingga kekayaan flora dan fauna. Kekayaan alam inilah yang menjadikan bangsa kita kurang memiliki jiwa ekspansi karena justeru bangsa-bangsa lainlah yang berekspansi ke nusantara untuk mengeruk kekayaan alamnya.

Kecenderungan "mangan ora mangan asal kumpul" menandakan bangsa kita suka dengan kebersamaan. Jargon ini tetap hidup hingga sekarang. Maka tidak mengherankan jika masyarakat kita dikenal suka dengan aktivitas kumpul-kumpul dalam berbagai bentuknya seperti perkumpulan, paguyuban dan arisan. Pada level politik, hal ini menjadi social capital yang membentuk corak pengambilan keputusan dengan mengedepankan prinsip musyawarah untuk mufakat.

Tapi hampir dapat dipastikan, bangsa Indonesia tidak pernah melakukan ekspansi ke bangsa-bangsa lain. Memang nenek moyang kita dahulu para pelaut yang menjelajahi samudera. Tapi hal ini tidak lantas menjadi indikator bahwa bangsa kita melakukan ekspansi. Masyarakat kita lebih cenderung untuk berkumpul di negerinya sendiri. Maka muncul pameo "hujan emas di negeri orang, masih lebih baik hujan batu di negeri sendiri." Di sini, "orang bilang tanah kita tanah surga, rumput dan batu tumbuh jadi tanaman," kata Koes Plus.

Kimia Perubahan

Minimnya jiwa ekspansi yang diakibatkan secara tidak langsung oleh keterlenaan jiwa karena kenyamanan di negeri sendiri, menyebabkan pula bangsa kita menjadi bangsa yang rapuh. Hampir tidak ada kemandirian yang kita miliki. Banyak sekali sektor kita yang tergantung dengan kepentingan asing. Tidak ada keadaan yang mampu memaksa kita untuk menciptakan sesuatu yang dapat menjadi komoditas bangsa yang layak ekspor, selain bahan mentah.

Melihat realita seperti ini, hendaknya kita tanamkan dalam jiwa kita masing-masing tekad kuat untuk berubah. Untuk melakukan perubahan, alangkah baiknya kita menengok kimia perubahan yang tercipta saat Sumpah Pemuda dahulu.

Pada masa sebelum tahun 1928, para pemuda terpecah-pecah ke dalam kelompok-kelompok suku. Kemudian pada tahun 1928, mereka yang berasal dari beragam organisasi seperti Jong Java, Jong Batak, Jong Ambon, Jong Islamiten Bond, Jong Celebes, Jong Sumatera, Jong Borneo, merasa terpanggil untuk berkumpul, berinteraksi dan berdiskusi demi kemajuan bangsa. Interaksi ini menghasilkan kesenyawaan dan keterikatan dalam hal pandangan dan perasaan. Ibarat reaksi kimia yang terjadi akibat dua unsur yang berinteraksi yang menyebabkan elektron-elektron bertemu lalu menghasilkan senyawa baru. Yang kemudian melahirkan kimia perubahan dalam pikiran dan jiwa mereka. Berubahlah mindset dan perasaan mereka yang sebelumnya terpecah ke dalam suku-suku bangsa. Mereka yang datang dari berbagai daerah dengan unsur-unsur kimia suku yang berbeda seperti fisik, bahasa, adat dan budaya, melebur menjadi satu bangsa, satu tanah air dan satu bahasa; Indonesia. Tercetuslah Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 sebagai tonggak berdirinya sebuah bangsa.

17 tahun kemudian, tepatnya 17 Agustus 1945 adalah puncak perlawanan rakyat Indonesia dengan diproklamasikan berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ini menjadi tonggak berdirinya sebuah negara. Lalu 53 tahun lamanya Indonesia menyibukkan dirinya dengan pembangunan. Hingga kemudian lahirlah senyawa baru tahun 1998 bernama reformasi. Sejak itulah bangsa Indonesia melakukan perbaikan dalam semua sektor kehidupan berbangsa dan bernegaranya.

Syarat Perubahan

Kimia perubahan yang terjadi pada Sumpah Pemuda tadi memberi contoh sebuah perubahan yang nyata dalam generasi kita. Maka, hal penting yang menjadi syarat perubahan di sini adalah adanya interaksi. Jika kita ingin berubah, banyak-banyaklah berinteraksi dengan segala hal. Berinteraksilah dengan peradaban lain, dengan orang lain. Lakukanlah diskusi dan curah gagasan, bukan sekadar kumpul-kumpul atau arisan. Diharapkan dengan interaksi-interaksi ini terbentuklah kimia perubahan yang melahirkan senyawa baru berupa mindset dan jiwa ekspansi.

Jika kita ingin menumbuhkan mindset dan jiwa ekspansi pada generasi muda, dorong dan bukalah peluang mereka untuk berinteraksi dengan peradaban luar. Sekitar 1 dekade belakangan ini ada gelombang berbondong-bondongnya generasi muda kita untuk mengenyam pendidikan di luar negeri. Ini sinyal yang bagus dan harus terus ditingkatkan. Anggaran pendidikan nasional 20% turut andil penting dalam menciptakan gelombang ini. Dengan menimba ilmu dari bangsa Amerika, Eropa, Tiongkok, Jepang, dst, diharapkan lahir jiwa ekspansi, bukan malah lahir perasaan inferiority complex terhadap bangsa-bangsa yang sudah maju.

Karenanya, tidak hanya sekadar interaksi, generasi muda harus mampu meneguhkan jati diri, identitas dan visinya sebagai bangsa Indonesia yang memiliki kepribadian tangguh serta berbudi luhur. Jika tidak, maka alih-alih jiwa ekspansi yang lahir, tapi justeru perasaan minder. Alih-alih mampu memberi pengaruh positif kepada bangsa-bangsa lain, tapi justeru terlarut oleh arus global yang akhirnya "menjajah" bangsanya sendiri.

Modal Ekspansi

Seiring dengan kemajuan zaman, ekspansi tidak melulu dilakukan dengan persenjataan militer. Budaya, ekonomi, ilmu pengetahuan dan teknologi serta tata nilai dapat menjadi modal ekspansi.

Bangsa Amerika, Eropa, Tiongkok, Jepang dan India, tidak serta merta melakukan ekspansi yang bebas tata nilai. Amerika berekspansi dengan tata nilai kebebasan dan demokrasi. Tiongkok juga berekspansi dengan nilai-nilai keluhuran filosofi Konfusianisme. Demikian juga dengan Jepang dan India yang masing-masing memiliki tata nilai dan budayanya.

Maka, tata nilai adalah modal ekspansi yang paling utama. Tata nilai yang dimiliki oleh bangsa Indonesia adalah nilai-nilai luhur yang ada pada Pancasila. Seharusnya, Pancasila inilah yang kita jadikan sebagai nilai jual ketika berhadapan dengan bangsa-bangsa yang lain. Hampir semua ideologi di dunia terakomodasi dalam payung bernama Pancasila. Hal ini unik, karena sepertinya belum ada negara di dunia ini yang mampu mengakomodasi keragaman ideologi yang ada ke dalam dasar negaranya seperti Indonesia. Indonesia bukan negara agama sekaligus bukan negara sekular, tapi agama menjadi dasar yang menjiwai kehidupan berbangsa. Karenanya, Pancasila inilah nilai jual bangsa Indonesia di kancah global. Pancasila bisa menjadi contoh tata nilai bagi bangsa-bangsa lain. Dan inilah modal ekspansi kita.

Tidak Asal Ekspansi

Selama ini bangsa kita juga dianggap telah melakukan "ekspansi" dengan mengirim tenaga-tenaga kerja (TKI) pembantu rumah tangga ke berbagai negara di dunia yang pada praktiknya banyak mengalami intimidasi dan kekerasan dari para majikannya. Kita harus berusaha untuk menciptakan generasi muda yang tangguh sehingga dapat berekspansi ke seluruh penjuru dunia untuk menjadi tenaga kerja yang dihargai dan disegani karena keahlian, kepribadian dan intelektualitasnya.

Selama ini juga bangsa kita telah melakukan "ekspansi" secara ekonomi dengan mengekspor bahan-bahan mentah ke berbagai penjuru dunia. Sebetulnya hal ini tidaklah terlalu menguntungkan karena bahan mentah itu berharga cukup murah yang memiliki selisih harga yang besar dengan harga jual ketika bahan tersebut telah siap pakai. Selisih yang besar inilah yang menjadi keuntungan bagi negara-negara importir bahan mentah tadi. Ke depannya kita harus mampu mengelola sendiri bahan mentah menjadi barang siap pakai agar kemakmuran itu dapat kita rasakan.

Demikian harapan-harapan yang menjadi pekerjaan rumah kita semua. Bangsa ini memerlukan tekad perubahan dan ini dapat kita refleksikan dari semangat Sumpah Pemuda. Dengan modal nilai Pancasila, keahlian, intelektualitas, kekayaan alam dan kepribadian bangsa, kita dapat menciptakan mindset ekspansi ke segala penjuru dunia pada jiwa generasi muda. Menjadikan Indonesia sebagai soko guru peradaban dunia. Semoga.


*Sukamta, PhD Anggota DPR RI 2014-2019, Fraksi PKS, Alumni S3 Teknik Kimia University of Salford, Manchester, Inggris.


http://www.lesprivatkasiva.com/

Otak Perusak Masjid Al-Aqsha Ditembak!

Posted: 29 Oct 2014 03:33 PM PDT


(30/10/2014) Di tengah duka yang mendera umat Islam di Mesir, Syiria, Irak, Yaman, Saudi Arabia, Emirates, Kuwait. Kota Al-Quds memancarkan kebahagiaan. Terutama setelah media Israel ramai-ramai memberitakan bahwa seorang rabi Israel, Yehuda Gleick (Glick Hooda) mengalami luka parah ditembus 3 peluru yang ditembakkan seorang pemuda Palestina yang menembaknya dari atas motor tak lama setelah ia keluar dari gedung Begin Centre.

Menurut Channel Two, bahwa Glick Hooda, merupakan Wakil Rabi Yahudi Israel dan pegiat organisasi "Temple Mount Faithful" yang menjadi otak penyerbuan dan pengepungan di komplek Al-Aqsha. Dialah yang menjadi penangungjawab propaganda pendirian Haikal Sulaiman dengan merobohkan Masjid Al-Aqsha. Ia ditembak oleh pengendara sepeda motor ketika ia keluar dari kuliahnya di "Mulai" di pusat Yerusalem,

Menteri Israel Perumahan, Uri Ariel, dalam pernyataan resmi Israel setelah serangan itu, mengatakan bahwa "Israel akan mengerahkan tindakan tangan besi terhadap mereka yang melakukan serangan itu pada seorang rabi."

Sementara itu, Mahmoud Abbas, presiden boneka Israel di Palestina, terus menjilat penjajah Israel dengan mengatakan:

1. "Saya jamin. Selama saya berkuasa, tidak akan ada Intifadhah Al-Aqsha jilid III. Terbukti 52 hari Gaza digempur Israel, Tepi Barat tak menembakkan 1 pun peluru ke Israel. Kami cinta damai!"

2. "Roket-roket HAMAS-Jihad Islam adalah kesia-siaan. Tak ada yang namanya kemenangan di Jalur Gaza."

Ya. Kini penguasa Arab benar-benar menjadi pelayan Israel. Namun sekali lagi, bangsa Arab tak semuanya mampu ditaklukkan. Tokoh-tokoh di dunia Arab yang mengkritisi kebijakan proIsrael kini seluruhnya mendekam di penjara atau dibunuh.

(Nandang Burhanudin)

http://www.lesprivatkasiva.com/

Hamas: Uni Emirat Arab Danai Israel Beli Tanah Warga Palestina di Al-Quds

Posted: 29 Oct 2014 03:20 PM PDT



Syaikh Kamal Al-Khatib, salah seorang petinggi di Jajaran Hamas yang berada di Palestina 48 menyampaikan keterkejutannya perihal tersiarnya kabar adanya peranan dari negara Uni Emirat Arab dalam pembelian rumah-rumah warga Palestina di Silwan, Al-Quds oleh Asosiasi Israel di Silwan.

Dalam sebuah acara yang ditayangkan channel Al-Quds pada hari Senin sore (27/10/2014), Khatib mengatakan, "Khususnya dana yang dibayarkan untuk membeli rumah-rumah warga Palestina di Silwan melalui tangan pemukim Yahudi. Uang-uang ini datang dari Uni Emirat Arab secara langsung tanpa lebih dulu melewati pihak otoritas Palestina."

Petinggi Hamas ini kemudian meminta kepada pihak-pihak keamanan dan politik di Otoritas Palestina untuk mengungkap kasus ini secara langsung dan menelusuri hal tersebut di tingkatan lebih tinggi.

Beberapa waktu lalu pemukim Yahudi menguasai beberapa rumah milik warga Palestina, tepatnya di wilayah desa Silwan, yang terletak di selatan masjid suci Al-Aqsha. Hal ini mereka lakukan dengan mendapatkan pengawalan ketat dari pihak keamanan Yahudi. Rumah-rumah tersebut banyak dibeli oleh Asosiasi Yahudi, sedikitnya ada 26 rumah di distrik Wadi Helwah di desa Silwan. (msy/fps/dakwatuna)

http://www.lesprivatkasiva.com/

Berita Duka Dari Mesir

Posted: 29 Oct 2014 03:33 PM PDT



BERITA DUKA

(29/10/2014) Demi memuaskan Israel, junta kudeta di Mesir memberlakukan darurat Milter selama 3 bulan di wilayah Sinai Mesir. Ratusan rumah perbatasan dengan Gaza dihancurkan. Penduduk dipaksa suruh pindah dengan konpensasi 300 LE (kurang dari 700 ribu rupiah). Siapapun yang melawan, disiksa, dibunuh. Targetnya jelas, memutus hubungan warga Sinai Mesir yang selama ini membantu perjuangan Gaza. Tentu untuk melakukan hal itu, junta kudeta telah membuat skenario: bom di provinsi Arisy plus pembunuhan tentara.

Mohon maaf tidak berani menampilkan foto-fotonya. Sebab kita akan tercengang, lebih biadab dari tentara Yahudi.

(Nandang Burhanudin)

http://www.lesprivatkasiva.com/

Ahli Tata Negara: DPR Tandingan Memalukan!

Posted: 29 Oct 2014 05:49 AM PDT


Tindakan Koalisi Indonesia Hebat atau KIH (PDIP, PKB, Hanura, Nasdem dan PPP versi Romahurmuziy) di DPR RI membentuk "DPR tandingan" adalah tindakan yang tidak sesuai konstitusi. DPR tandingan tidak sah dan memalukan. Demikian kata ahli tata negara Dr. Margarito Kamis.

"Kalau Anda bicara pembentukan organisasi DPR, maka harus bicara Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang MD3. Itu yang harus dijadikan dasar, itulah perintah konstitusi. DPR tandingan tidak sah. Ini baru pertama kali dalam sejarah dan memalukan," kata ahli tata negara, Dr. Margarito Kamis, kepada RMOL, Rabu malam (29/10).

Menurut Margarito, tindakan KIH itu menunjukkan mereka berpikir untuk kepentingan kelompok sendiri, bukan kepentingan negara. Mereka terlibat dalam pembentukan UU, tetapi UU itu mereka langgar sendiri.

"Tidak ada alasan membentuk itu. Kalau mereka (KIH) selalu kalah di parlemen, itulah konsekuensi politik," ujar doktor hukum dari Universitas Indonesia itu.

Margarito ingatkan, pembentukan alat kelengkapan Dewan semestinya harus segera dilakukan, tidak lagi ditunda-tunda. Karena, pemerintahan sudah terbentuk dan juga mesti segera bekerja melakukan fungsinya melayani rakyat.

"Tidak ada alasan pemerintah menunda-nunda pekerjaan mereka. Harus bekerja, pelayanan harus dilakukan. Harus bertemu DPR yang sesuai undang-undang. Ada banyak hal harus dibicarakan dengan DPR," tegas pria asal Ternate ini.

Pemerintah tidak ada alasan mengalami kebingungan dengan siapa mereka harus bicara. Mereka harus bertindak berdasarkan hukum.

"Yang pasti, DPR tandingan tidak punya dasar hukum, dan karena mereka tidak ada dasar hukumnya maka itu di luar undang-undang dan melanggar undang-undang MD3," tegas dia lagi. [ald]

*sumber: RMOL

http://www.lesprivatkasiva.com/

KMP Tanggapi Santai DPR Tandingan

Posted: 29 Oct 2014 05:34 AM PDT



JAKARTA - Juru Bicara Koalisi Merah Putih (KMP) Tantowi Yahya menanggapi santai pimpinan DPR tandingan yang dibentuk oleh Koalisi Indonesia Hebat. Dia menganggap pimpinan yang dibentuk KIH tersebut tidak sah sehingga KMP tidak perlu mengambil tindakan apapun untuk menanggapinya.

"Namanya pimpinan DPR harus disahkan dan dilantik oleh Mahkamah Agung. Kalau tidak dilantik, yang sah yang sekarang," kata Tantowi di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (29/10/2014).

Tantowi menganggap pimpinan DPR versi KIH yang diketuai oleh Pramono Anung itu hanya sebuah bayangan. Mereka tidak akan mempunyai kekuatan apapun untuk memimpin di DPR.

"Kalau tidak dilantik oleh MA berarti ini namanya shadow parlemen," ujarnya.

Terkait rencana KIH yang ingin meminta Presiden Joko Widodo menerbitkan peraturan pemerintahan pengganti undang-undang (Perppu) untuk menggantikan Undang-Undang MPR, DPR, DPD dan DPRD (UU MD3), Tantowi tidak mempermasalahkannya.

"Perppu itu keluar karena aspek mendesak dan kritis, ini memenuhi apa enggak? Kalau memenuhi DPR akan membahas. Nanti DPR akan memutuskan menerima atau menolak," ujarnya.

Seperti diberitakan, KIH membentuk pimpinan DPR sendiri karena mereka tidak puas dengan kepemimpinan pimpinan DPR saat ini yang dikuasai oleh Koalisi Merah Putih. Pimpinan DPR ini akan diketuai oleh Pramono Anung (PDI-P), dan terdiri dari empat wakil ketua yakni Abdul Kadir Karding, Saifullah Tamliha (PPP), Patrice Rio Capella (Nasdem) dan Dossy Iskandar (Hanura).

Mereka juga meminta Presiden Jokowi menerbitkan Perppu UU MD3 dengan harapan pemilihan DPR dipilih ulang. (sumber: KOMPAS)

http://www.lesprivatkasiva.com/

"DPR Tandingan Bisa Berujung Impeachment Jokowi" by @RBicara

Posted: 29 Oct 2014 04:51 AM PDT



1. Akibat pimpinan komisi DPR disapu bersih oleh KMP, kmudian prtai pndukung Jokowi-JK di prlemen yaitu KIH...

2. ...mengeluarkan mosi tidak percaya pada pimpinan DPR 2014-2019.

3. Ini dimulainya genderang perang antara Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dengan Koalisi Merah Putih (KMP).

4. 'The real battle' antara Koalisi Indonesia Hebat dengan Koalisi Merah Putih

5. sesudah Koalisi Indonesia Hebat gagal mendapatkan kursi pimpinan DPR, MPR,

6. dan sekarang komisi-komisi diambil seluruhnya oleh Koalisi Merah Putih.

7. Dengan dikuasai pimpinan DPR, MPR, dan sekarang Komisi-Komisi

8. para pendukung Jokowi sudah menilai benar-benar bahwa Koalisi Merah Putih, bermaksud ingin menjegal Jokowi.

9. Meskipun, belum jelas dasar hukum yang digunakan KIH dalam mengeluarkan mosi ini.

10. Namun, konflik di parlemen makin akan semakin panjang, dan menghambat kerja pemerintah.

11. "Guna mengisi kekosongan pimpinan, kami ajukan pimpinan sementara yaitu Pramono Anung sbg ketua," kata politisi PDIP Arief Wibowo.

12. Arif Wibowo yang sangat vokal, saat pemilihan ketua DPR, menambahkan...

13. "KIH juga mengusulkan Abdul Kadir Kading dari PKB, Syaifullah Tamliha dari PPP,

14. Dosi Iskandar dari Hanura dan Rio Patrice Capella dari NasDem sebagai wakil ketua."

15. Selain itu, mereka juga mendesak Presiden (Jokowi) untuk mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu)...

16. ..untuk mengganti Undang-Undang Pemilihan MPR, DPR, DPD dan DPRD (UU MD3).

17. Mosi tidak percaya ini keluar, buntut pemilihan pimpinan komisi yang digelar hari ini (29/10).

18. Kubu KIH sendiri, hingga saat ini tidak menyerahkan nama-nama anggotanya...

19. ..ke pimpinan DPR untuk ditempatkan di komisi, karena tidak mendapat jatah 16 pimpinan alat kelengkapan dewan (AKD).

20. Tak mendapat jatah pimpinan di AKD dan komisi, membuat KIH mengeluarkan mosi.

21. Saat ditanya dasar hukum mosi ini, belum dijelaskan Undang-Undang dan tata tertib apa yang digunakan.

22. "Landasan hukumnya rapat paripurna amburadul itu...

23. ...Bahwa anggota dewan tidak diwakili kepentingannya," kata politisi PDI Perjuangan Hendrawan Supratikno.

24. Jika Jokowi mengeluarkan Perpu, maka nasibnya persis Abdurrahman Wahid

25. yang pernah mengeluarkan dekrit yang ingin membubarkan DPR.

26. DPR dianggap sudah mengancamnya.

27. Namun, justru Abdurrahman Wahid, yang tersungkur, dan diturunkan dari jabatannya sebagai presiden.

*dari twit @RBicara (29/10/2014)

http://www.lesprivatkasiva.com/

KIH Bentuk DPR Tandingan, Pramono Anung Ketuanya

Posted: 29 Oct 2014 03:29 AM PDT


Koalisi Indonesia Hebat (KIH) tak pernah bisa legowo. Kalah dalam pemilihan Pimpinan DPR dan Pimpinan Komisi mereka pun membentuk Pimpinan DPR tandingan.

Usai pemilihan Pimpinan Komisi DPR yang digelar hari ini dan dimenangkan oleh Koalisi Merah Putih (KMP), KIH berang dan langsung membuat DPR Tandingan!

"‎Adapun demi menjaga berjalannya fungsi Pimpinan DPR RI, maka kami menunjuk beberapa nama untuk menjadi Pimpinan Sementara DPR," kata anggota DPR PDIP Arief Wibowo dalam konferensi pers di Gedung DPR, Senayan‎, Jakarta, Rabu (29/10/2014), dilansir detikcom.

Mereka yang menggelar konferensi pers adalah Arief dari PDIP, Victor Laiskodat dari NasDem, Syaifullah dari PPP, dan sejumlah perwakilan lainnya dari Koalisi Indonesia Hebat.

Berikut adalah susunan Pimpinan DPR Sementara dari KIH.‎


Ketua: Pramono Anung ‎
Wakil Ketua: Abdul Kadir Karding‎
Wakil Ketua: Syaifullah Tamliha‎
Wakil Ketua: Patrice Rio Capella
Wakil Ketua: Dossy Iskandar

Atas dasar apa mereka membuat DPR tandingan? Apa UU dan Tatib yang dipakai? Apa ini bukan melanggar konstitusi? Siapa yang tidak bisa legowo? Untung Prabowo legowo gak bikin negara tandingan.


http://www.lesprivatkasiva.com/

Inilah Video Hasrul Azwar Gulingkan Meja Paripurna

Posted: 29 Oct 2014 02:30 AM PDT

Rapat paripurna DPR penentuan pimpinan komisi dan alat kelengkapan dewan (AKD), berlangsung ricuh. Hingga akhirnya, terjadi aksi penggulingan meja paripurna oleh politisi PPP Hasrul Azwar.

Dikonfirmasi, Hasrul mengelak dikatakan sebagai pelaku yang menggulingkan meja dalam rapat paripurna. Mengaku emosi, Hasrul meminta agar peristiwa emosional tersebut tidak dibesar-besarkan.

"Itu bukan saya.‎ Itu Pak Iskandar (Iskandar Syaichu) melangkah buru-buru kemudian terguling meja di depannya, mejanya Mas Romi (Romahurmuziy). Nggak sengaja itu, jangan dibesar-besarkan," kata dia digedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (28/10/2014).

Hazrul menjelaskan, sata hujan interupsi pada sidang pengesahan komisi-komisi dan alat kelengkapan dewan, dirinya maju ke meja pimpinan sidang, untuk memperlihatkan anggota fraksi PPP yang sah.

"Sudah diajukan ke meja pimpinan. Ketua fraksi tetap saya (Hasrul Azwar), sekretaris fraksi Arwani Thomafi," ujarnya. [inilah/fs]

Berikut video Hazrul yang diduga menggulingkan meja:

http://www.lesprivatkasiva.com/

KMP Sapu Bersih! Ini Susunan Pimpinan Komisi DPR Periode 2014-2019

Posted: 29 Oct 2014 01:59 AM PDT



Rapat pemilihan ketua dan wakil ketua komisi di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) telah dilaksanakan secara tertutup mulai pukul 10.30 WIB. Usai rapat digelar, susunan pimpinan komisi di DPR akhirnya resmi terbentuk, Rabu 29 Oktober 2014.

Berikut susunan pimpinan Komisi I hingga Komisi XI DPR. Dua di antaranya ditunda:

Komisi I
Ketua: Mahfudz Siddiq (PKS)
Wakil Ketua: Hasril Hamzah Tandjung (Gerindra), Tantowi Yahya (Golkar), Hanafi Rais (PAN)

Komisi II
Ketua: Rambe Kamaruzaman (Golkar)
Wakil Ketua: Ahmad Riza Patria (Gerindra), Wahidin Halim (Demokrat), Mustafa Kamal (PKS)

Komisi III
Ketua: Azis Syamsuddin (Golkar)
Wakil Ketua: Desmon Junaedi Mahesa (Gerindra), Benny K Harman (Demokrat), Nur Fahri Harahap (PAN)

Komisi IV
Ketua: Edhy Prabowo (Gerindra)
Wakil Ketua: Titiek Soeharto (Golkar), Herman Khaeron (Demokrat), Viva Yoga Mauladi (PAN)

Komisi V: Ditunda

Komisi VI
Ketua: Achmad Hafisz Tohir (PAN)
Wakil Ketua: Dodi Reza Alex Noerdin (Golkar), Heri Gunawan (Gerindra), Azam Azman Natawijana (Demokrat)

Komisi VII
Ketua: Kardaya Warnika (Gerindra)
Wakil Ketua: Satya W Yudha (Golkar), Mulyadi (Demokrat), Tamsil Linrung (PKS)

Komisi VIII
Ketua: Saleh Partaonan Daulay (PAN)
Wakil Ketua: Deding Ishak (Golkar), Sodik Nudjahid (Gerindra), Ledia H Amaliah (PKS)

Komisi IX
Ketua: Dede Yusuf Macan Effendi (Demokrat)
Wakil Ketua: Syamsul Bachri (Golkar), Pius Lustrilanang (Gerindra), Asman Abnur (PAN)

Komisi X
Ketua: Teuku Riefky Harsya (Demokrat)
Wakil Ketua : Ridwan Hisyam (Golkar), Nuroji (Gerindta), Sohibul Iman (PKS)

Komisi XI: Ditunda (Kamis 30 Oktober 2014 pukul 14.00 WIB)

Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan mengatakan, dalam rapat internal tadi masih ada beberapa fraksi yang belum siap dan ada juga yang ingin mengubah daftar anggota.

"Ini lebih ke masalah teknis, tidak ada yang politis," katanya. (art)

*sumber: VIVAnews

http://www.lesprivatkasiva.com/

Sindiran "Kerja, Kerja, Kerja" di Pemilihan Pimpinan Komisi III DPR

Posted: 29 Oct 2014 01:34 AM PDT



JAKARTA - Hari ini (Rabu, 29/10/2014) berlangsung proses pemilihan pimpinan Komisi-komisi DPR. Walau diboikot oleh parta-partai kubu Jokowi yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat (KIH), proses pemilihan pimpinan komisi tetap berjalan. Bahkan tambah lancar dan segar, seperti di Komisi III.

Dilansir KOMPAS.com, pemilihan pimpinan Komisi III DPR RI, Rabu (29/10/2014) siang, diwarnai sindiran terhadap koalisi pendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Suasana sidang komisi itu yang biasanya berlangsung formal menjadi santai.

Hal itu terjadi di sela-sela pembacaan usulan pimpinan komisi oleh sejumlah fraksi pada rapat yang dipimpin Wakil Ketua DPR, Fadli Zon. Salah seorang anggota DPR Fraksi PKS, Aboe Bakar Al Habsy, menyeletuk, "Kayaknya damai nih, enggak ada perdebatan."

Suasana pembacaan usulan pimpinan komisi itu berlangsung tanpa interupsi. Hal itu karena anggota DPR RI dari Koalisi Indonesia Hebat (KIH) tidak ada yang hadir. Oleh sebab itu, pembacaan usulan pimpinan komisi pun tidak diperdebatkan.

Politisi PKS Nasir Jamil, yang duduk persis di sebelah Aboe Bakar, pun ikut menyeletuk. "Iya nih, anteng-anteng saja. Berarti bisa langsung mulai kerja, kerja, kerja, kerja," ujar dia dengan penekanan pada kata "kerja".

Celetukan itu memancing tawa seisi ruang sidang, tidak terkecuali Fadli Zon. Sindiran tidak berhenti sampai di situ. Ketika Aboe Bakar membacakan usulan pimpinan Komisi III, dia mengibaratkan pemilihan itu bagaikan mengutak-utik nama calon menteri.

"Setelah kami mengutak-utik nama, akhirnya kami memutuskan empat nama itu. Nama-nama itu diputuskannya last minute, ya," ujar dia seraya tertawa. Seisi ruangan ikut tertawa.

Setelah Fraksi PAN, Demokrat, Golkar, PKS, dan Gerindra membacakan hasil usulan pimpinan komisi, Fadli Zon mengesahkan hasilnya dengan mengetokkan palu.

Hasil putusan sidang itu menetapkan M Aziz Syamsudin (Golkar) sebagai Ketua Komisi III dengan tiga wakil ketua, yakni Desmon Junaedi Mahesa (Gerindra), Fahri Harahap (PAN), dan Benny Kabur Harman (Demokrat). Saat Fadli mempersilakan keempatnya maju untuk diberi palu sebagai simbolisasi, ada anggota DPR yang menyeletuk, "Langsung pakai baju putih-putih, ya." Seisi ruangan itu kembali tertawa.

http://www.lesprivatkasiva.com/

Tak Kebagian Kursi Komisi, KIH Siap Gelar Pemilihan AKD Tandingan

Posted: 29 Oct 2014 01:30 AM PDT

Fraksi yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat (KIH), PDIP, NasDem, Hanura dan PKB, ingin menggelar pemilihan komisi dan alat kelengkapan dewan (AKD) tandingan.

Pemilihan itu sebagai tandingan dari pemilihan komisi dan AKD yang saat ini tengah dilakukan pimpinan DPR.

"Kita lihat, sangat mungkin (digelar pemilihan AKD tandingan), politik itu kan sangat dinamis. Kita cari solusi yang cerdas dan solutif," kata politikus PDIP Hendrawan Supratikno di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu, 29 Oktober 2014.

Namun saat ditanya landasan hukum penyelenggaraan pemilihan AKD tandingan itu, Hendrawan belum bisa menjawabnya. Saat ini pihaknya masih terus melakukan kajian-kajian. "Sedang koordinasi. Nanti pada saatnya, akan disampaikan kepada pers," tandas Hendrawan.

Dia menilai pemilihan komisi dan AKD yang tengah dilakukan pimpinan DPR tidak sah karena hanya diikuti lima fraksi tanpa fraksi PPP versi Romahurmuziy. Yakni Golkar, Gerindra, PAN, PKS dan Demokrat. Jumlah itu hanya setengah dari jumlah fraksi di DPR.

Hendrawan juga menilai ikut sertanya PPP dalam pemilihan tersebut tidak sah karena nama anggota yang diserahkan adalah versi Suryadharma Ali. Padahal PPP kubu Romahurmuziy telah mendapat surat pengesahan dari Kementerian Hukum dan HAM.

Sementara itu, pimpinan DPR telah mengesahkan empat komisi. Yaitu komisi II diketuai politikus Golkar Rambe Kamaruzzaman, komisi IV diketuai Edhy Prabowo (Gerindra), komisi VIII diketuai Saleh Partaunan Daulay (PAN), dan komisi I diketuai Mahfud Siddiq dari Fraksi PKS. (fs)

http://www.lesprivatkasiva.com/

Bantahan Penangkapan Admin @TM2000Back

Posted: 29 Oct 2014 01:26 AM PDT

Akun anonim fenomenal, @TM2000Back, mengomentari isu penangkapan salahsatu adminnya oleh CyberCrime Mabes Polri dengan laporan dugaan pemerasan pejabat telkom.

Perlu diketahui, akun @TrioMacan2000 sudah lama diblokir oleh twitter, dan sebagai gantinya, berganti menjadi @TM2000Back. Namun, akun @TrioMacan2000 yang sudah dinonaktifkan oleh twitter ini sekarang digunakan pihak lain. Tak diketahui siapa yang 'memungut' akun @TrioMacan2000 yang sudah diblokir ini.

Menanggaipi isu yang berkembang, akun pengganti yaitu @TM2000Back mengomentari melalui akun mereka.

Sebelumnya santer diberitakan, salah satu admin dari akun twitter @Triomacan2000, Edi Saputra diringkus petugas Polda Metro Jaya atas dugaan memeras pejabat PT. Telekomunikasi Indonesia (Telkom).

"Yang bersangkutan diamankan karena dugaan pemerasan," kata Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Aries Budiman saat dikonfirmasi, Rabu (27/10) seperti dilansir Antaranews. (fs)

http://www.lesprivatkasiva.com/

#BreakingNews - Admin TrioMacan 2000 Ditangkap Polda Metro Jaya

Posted: 29 Oct 2014 12:59 AM PDT

Penangkapan salah seorang admin akun TrioMacan2000, Edi Saputra, oleh penyidik Subdit Cyber Crime Mabes Polri membuktikan bahwa fungsi media sosial mulai mengalami pergeseran. Selain sarana perang opini, jejaring sosial juga kini menjadi alat propaganda yang berujung tindak pidana pemerasan.

Pengamat Komunikasi dari Universitas Indonesia (UI), Ari Junaedi, mengatakan penangkapan Edi Saputra di Kawasan Tebet, Jakarta Selatan, kemarin harus menjadi pelajaran berharga bagi masyarakat.

"Edi Saputra tertangkap tangan saat menerima uang Rp50 juta dari utusan petinggi PT Telkom yang diperasnya lewat sejumlah kicauan di media sosial. Ini mungkin modus baru pemerasan via Twitter," katanya di Jakarta, Rabu, 29 Oktober 2014.

Seperti diketahui, kicauan @TrioMacan yang saat ini berganti nama menjadi @Trio2000Back, kerap mengundang kontroversi. Sebut saja, saat Pilpres kemarin @TrioMacan2000 berkicau tentang latar belakang orangtua Presiden Jokowi. @TrioMacan2000 juga menuding mantan Menteri BUMN, Dahlan Iskan terlibat kasus korupsi.

Menurut Ari, dibekuknya Edi karena tudingan yang diarahkan oleh akun @TrioMacan2000 ke beberapa orang tokoh publik, membuktikan lebih banyak nya fitnah ketimbang paparan investigasi dari akun ini.

"Saya mengapresiasi langkah polisi yang berhasil menangkap salah satu admin TrioMacan2000 karena dugaan pemerasan," kata Ari.

Ari menambahkan, selama ini banyak kalangan yang kaget dengan ulah @TrioMacan2000 yang kerap menyebarkan kabar-kabar menghentak dan menjadi perhatian publik. Bahkan, sebagian publik percaya mentah-mentah dengan isu yang dikicaukan @TrioMacan2000.

"Bagi institusi atau orang yang merasa tidak melakukan seperti yang dituduhkan @TrioMacan2000 tentu saja dirugikan bahkan dicemarkan nama baiknya. Saya sendiri mengklasifikasikan isi tweet @TrioMacan2000 memiliki keakuratan informasi yang rendah sehingga perlu diklarifikasi dan dicroscek kembali," ujarnya.

Ari juga meminta polisi untuk melakukan terobosan untuk mengungkap modus lain di balik isi-isi kicauan akun @TrioMacan2000 selama ini.

"Penerapan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) dan pidana layak ditimpakan ke tersangka admin akun @TrioMacan2000 sepanjang dari bukti-bukti yang ada menguatkan tuduhan tersebut," ujar Ari. [okezone/fs]

http://www.lesprivatkasiva.com/

10 Tahun Dibully, SBY tak Pernah Tangkap Rakyat

Posted: 29 Oct 2014 01:07 AM PDT


Jakarta - Seorang tukang sate di Ciracas Jakarta Timur, ditangkap oleh Mabes Polri. Dugaannya, mem-bully Presiden Joko Widodo.

Namun hal itu disayangkan oleh Ketua Harian DPP Partai Demokrat Syarief Hasan. Harusnya, kata Syarief, Presiden Jokowi menempuh cara yang baik yakni melaporkan, tidak langsung menangkap.

Syarief membandingkan, masa pemerintahan SBY dan Presiden Jokowi.

Selama menjabat 10 tahun, SBY sering dikritik dan dihujat, namun SBY tetap sabar. Termasuk di bully dengan gambar yang tidak senonoh.

"Kalau Pak SBY selama 10 tahun sudah, pribadi di-bully, gambarnya kadang dibakar, keluarga dihujat, apa yang dilakukan dihujat, presiden bisa menerima lapang dada," kata Syarief di gedung DPR, Jakarta Pusat, Rabu (29/10/2014).

Menurut Syarief, apa yang dilakukan publik terhadap pemimpinnya adalah sebuah masukan. Dia meminta Presiden Jokowi untuk sabar menerima hujatan dan tidak serta merta menegakkan hukum seperti zaman Orde Baru.

"Itu bagian masukan dari masyarakat, kalau Pak SBY itu dilakukan secara prosedural, itu melapor ke Polda, enggak ada penangkapan. Enak jaman ku toh," ujarnya.

Sebelumnya, Mabes Polri membekuk tukang sate atas nama Muhammad Arsad (23 tahun). Dia dituding menghina Presiden Joko Widodo (Jokowi), dengan mem-bully Jokowi melalui akun media sosial Facebook pada masa Pilpres 2014 lalu.

Kuasa hukum Arsad, Irfan Fahmi, mengatakan, petugas Polri menangkap Arsad pada 23 Oktober lalu di rumahnya Kramatjati, Ciracas, Jakarta Timur. [gus]

*sumber: inilah.com

http://www.lesprivatkasiva.com/

Sah! Mahfudz Siddiq PKS Kembali Pimpin Komisi I DPR

Posted: 29 Oct 2014 12:32 AM PDT



Pimpinan Komisi I DPR sudah terbentuk. Mahfudz Siddiq dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akan bertindak sebagai Ketua Komisi bidang pertahanan, luar negeri, intelijen, dan kominfo.

Bertindak sebagai wakil, terpilih Tantowi Yahya dari Fraksi Golkar, Asril Hamzah Tanjung dari Fraksi Gerindra dan Hanafi Rais dari Fraksi PAN.

"Bisa disetujui?" tanya Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon yang bertindak sebagai pimpinan rapat sementara di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (29/10/2014), dilansir Okezone.

Pertanyaan itu kemudian disetujui oleh seluruh anggota Komisi I yang hadir dalam rapat. "Sah!"

Hasil ini semakin menegaskan dominasi Koalisi Merah Putih (KMP) di DPR. Rapat pemilihan Pimpinan Komisi DPR ini diboikot oleh kubu Koalisi Indonesia Hebat (KIH) yang tak mau hadir. Aleg-aleg dari KIH ini seperti tak menghiraukan amanat rakyat yang diembannya. Boikot sidang ini sama saja mereka tak mau bekerja malah menghambat kerja DPR.

http://www.lesprivatkasiva.com/

Gebrakan Menteri: Susi Pulangkan PNS Lebih Awal, Jonan PNS Kemenhub Sabtu Minggu Masuk

Posted: 28 Oct 2014 09:30 PM PDT



Di hari pertama masuk kantor hari Selasa (28/10),  menteri kebinet Kerja Jokowi-JK, sudah banyak yang langsung melakukan aksi dengan membuat kebijakan, antara lain dalam hal masuk kantor.

Menteri Kelautan, dan Perikanan  Susi Pudjiastuti misalnya, dia akan mengubah jam kerja masuk dan pulang di lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan. Susi mencanangkan masuk kantor maju yaitu pukul 07.00  pagi, dan pulangnya pukul 15.00  WIB.

Alasan Susi dengan mengubah jam kerja tersebut, agar karyawan masuk kantor lebih fresh dan pulang tidak terkena macet, sehingga karyawan masih bisa berkumpul dengan  keluarganya. "Kalau pulang pukul  tiga kan tidak kena macet," kata Susi yang saat akan pelantikan tinggal di Hotel Grand Hyatt , Jakarta.

Lain Susi , lain lagi Menteri Perhubungan yang baru, Ignatius Jonan . Jonan akan membuat kebijakan baru terkait jam kerja Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kemenhub. Berbeda dengan jadwal kerja PNS umum, Jonan akan membuat jadwal piket Sabtu dan Minggu.

"Kalau saya lihat rekan-rekan di Unit Pelaksana Teknis (Pelabuhan dan Bandara) di lapangan kerja 24 jam. Nanti saya bikin yang efektif, termasuk untuk saya. Dibikin bergilir piket Sabtu-Minggu. Nanti dibikin siapa yang tanggung jawab," ungkap Jonan kepada  wartawan di kantor Kemenhub, Jakarta, Selasa (28/10/2014).

Untuk teknis masuk di hari kerja akan diatur dalam beberapa hari ke depan. Jonan juga meminta command center hingga IT center aktif 24 jam.

Ia menyebut laporan dan keluhan harus ditindaklanjuti meskipun itu hari libur sehingga perlu orang yang bertugas menangani laporan tersebut. (FN-01)

sumber: fastnews.today

http://www.lesprivatkasiva.com/

Kabinet Kerja Dinilai 11-12 dengan Nyawa Golkar

Posted: 28 Oct 2014 09:17 PM PDT


Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie mengapresiasi nama Kabinet Kerja yang diambil oleh Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK).

Menurut Aburizal atau biasa disapa Ical, makna Kabinet Kerja tidak jauh dengan makna peran Partai Golongan Karya (Golkar). "Kerja yang baik dia akan menjadi sebuah karya, karya yang positif," ujar Ical saat menyampaikan pidato politiknya di acara Harlah ke-50 Tahun Partai Golkar di Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa 28 Oktober 2014 malam seperti dilansir Sindo.

Dia menegaskanm, Partai Golkar pasti mendukung sepenuhnya Kabinet Kerja Jokowi-JK tersebut. "Walaupun kader Golkar tidak ada yang berada di kabinet, tapi jadi Wakil Presiden (Jusuf Kalla)," ungkapnya.

Sekadar diketahui, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) merupakan mantan Ketua Umum Partai Golkar.

Ical mengatakan partainya siap membantu Kabinet Kerja dengan memberikan solusi bila menghadapi permasalahan.  "Tekadnya sama dengan Golkar, yakni membangun Indonesia, maka Golkar akan selalu mengulurkan tangan manakala diminta memberikan solusi atas berbagai permasalahan yang ada," tuturnya. (pm)


http://www.lesprivatkasiva.com/

Pemilu 2014, PKS Memenangkan Gagasannya

Posted: 28 Oct 2014 09:00 PM PDT


Oleh : Ahmad Muhammad Haddad Assyarkhan

Jika Penulis amati, Sejak Pemilihan Presiden selesai seperti ada perubahan awal yang terjadi dalam perpolitikan Indonesia, jika diamati lebih lanjut maka terlihat begitu nyata perubahan itu terbentuk "Tranfer Pemikiran Politik" yang sejak lama digagas oleh Partai Keadilan Sejahtera. Saya akan lihat satu persatu konsep dan gagasan PKS yang pernah diolok-olok dulunya tetapi kini menjadi trend perubahan awal Indonesia.

Konsep Pejabat Sederhana & Melayani

Jika Anda membaca Buku "Bukan Dari Negeri Dongeng" dimana didalamnya kumpulan kisah kader-kader PKS yang menjadi pejabat tetapi sederhana dalam kehidupannya, ada anggota DPR yang tetap menggunakan Trans Jakarta, ada DPR yang tetap ngontrak rumah hingga akhir masa jabatannya, dan ini begitu menjadi "citra" PKS sejak lama, bahkan menjadi salah satu sumber kemenangan PKS pada Pemiu 2004, Konsep "Sederhana" dan "Kesederhanaan" inilah yang kemudian "dicuri" Jokowi sebagai pencitraan dirinya, hal ini sama halnya ketika Konsep Partai sebagai Pelayan Masyarakat, PKS lah yang memulai untuk melayani masyarakat dengan Pengobatan gratis, Ambulance Gratis, Bersalin Gratis, dll. Hampir semua Partai terutama PDI-P mempraktekan hal ini hingga ketingkat RT/RW. Maka Tagline "Bersih, Peduli dan Profesional" sangat melekat pada PKS dan kemudian dihapus setelah "makar" yang dilakukan lawan politik dengan terpenjaranya LHI tanpa status hukum yang jelas.

Konsep Tak Rangkap Jabatan

Sudah menjadi Tradisi PKS untuk melepaskan Jabatan Politik ketika menjadi Pejabat Publik, sebagaimana dicontohkan Prof. Dr. Nurmahmudi Ismail ketika menjabat Menteri Kehutanan maka Nurmahmudi melepaskan jabatanya sebagai Presiden PKS, Diikuti juga oleh DR. Hidayat Nurwahid ketika menjadi Ketua MPR, HNW pun melepaskan jabatannya di PKS, Ir. Tifatul Sembiring juga sama, saat menjadi Menteri Kominfo melepas jabatanya sebagai Presiden PKS, walaupun akhirnya PKS sedikit teledor ketika tidak mencopot LHI (Lutfi Hasan Ishaq) sebagai Presiden PKS ketika menjabat di DPR RI, Hal ini dievaluasi oleh Pengurus PKS Pusat dengan Anis Matta konsentrasi menjabat Presiden PKS dengan melepas Jabatannya sebagai Ketua DPR RI.

Nah, Kondisi ini diikuti juga oleh Kabinet JOKOWI yang kini tidak menginginkan satupun Menterinya sebagai Ketua atau Pengurus Partai saat menjadi Menteri Kabinet Kerja, Kondisi ini adalah budaya PKS yang diterapkan oleh JOKOWI - JK.

Konsep Koalisi Permanen

Menyatukan anak bangsa dalam satu ikatan kesamaan visi adalah ciri khas PKS sejak lama, dengan membawa visi Indonesia satu dengan keragaman dan kokoh dalam jama'ah ditawarkan PKS kepada Anggota Koalisi Merah Putih (KMP) untuk menjadi Koalisi Permanen dan ini membuahkan hasil dengan berhasilnya menguasi semua lini di DPR/MPR RI. Semua Partai yang tidak tergabung dalam Indonesia Hebat mendapatkan tempat untuk ikut mengkritisi Pemerintah.

Konsep Sahabat yang Kritis

Anda masih ingat bukan dengan status PKS dalam Setgab era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dimana PKS dicap media dengan sebutan "ANAK NAKAL" karena selalu memiliki pandangan berbeda dengan Setgab terkait kebijakan pemerintah padahal PKS ada dalam Koalisi, PKS menegaskan bahwa "Kami Dalam Koalisi tetapi Koalisi yang Mengkritisi" , Pemerintah sesuai dengan kepentingan rakyat akan didukung penuh tetapi jika tidak maka berada didepan rakyat untuk membela kepentingan rakyat. Anda tahu apa yang terjadi kini, GOLKAR bersama Koalisi Merah Putih dan PKS ada didalamnya menerapkan hal ini dalam Periode 2014 - 2019 dimana KMP akan menjadi Penyeimbang, Sahabat yang Kritis bagi pemerintahan Jokowi - JK, Dukung jika menguntungkan rakyat dan lawan apabila merugikan rakyat. Tidak seperti PDI-P diera Pemerintahan SBY, dimana PDI-P berlaku sebagai Oposisi yang main seruduk, bagi PDI-P tidak satupun program SBY yang sesuai dengan hatinya, apapun itu PDI-P selalu menentang program SBY walaupun Program SBY itu sangat menguntungkan rakyat.

Jadi, Kesimpulan Saya, Pemilu 2014 ini PKS memang tidak menang secara Riil tetapi menang secara konsep dan sesungguhnya ini adalah mimpi PKS selama ini, apabila semua Partai sudah menerapkan apa yang memang menjadi tujuan adanya partai yaitu melayani masyarakat dengan sukarela,Pejabat yang sederhana dan melepaskan kepentingan pribadi dan partainya serta menjadi Pendukung yang Kritis. Konsep-Konsep ini sudah menjadi hal utama dalam pendirian PKS, dan kini mulai menyerap diberbagai kalangan. Langkah awal kemenangan itu  adalah memenangkan Konsep. (@assyarkhan)

http://www.lesprivatkasiva.com/

Jokowi Harus Berguru Kepada SBY yang Dulu Mukanya Pernah Diganti Kerbau

Posted: 28 Oct 2014 08:29 PM PDT


Pengamat Politik dari Universitas Indonesia (UI) Arbi Sanit mengeluhkan aksi penangkapan Bareskrim Mabes Polri yang menangkap MA (23), karena mem-bully Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Menurut dia, tindakan yang dilakukan oleh Mabes Polri sangat melanggar kebebasan berpendapat yang selama ini digaungkan oleh Indonesia. Karenanya, dirinya melihat kepemimpinan Joko Widodo (Jokowi) sudah menunjukan kediktatorannya.

"Ini (MA) harus dibebaskan, kalau tidak Jokowi sebagai pemimpin bisa dicap diktator," ujarnya seperti dilansir  Okezone di Jakarta, Rabu (29/10/2014).

Arbi Sanit melanjutkan, penangkapan tersebut sangat tidak dibenarkan. Dia pun meminta Jokowi belajar kepada mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang sering di-bully dengan lontaran kata-kata yang parah oleh warga dunia maya (netizen).

Namun, SBY hanya diam saja. Karena dia tahu, kebebasan menyampiakan pendapat tidak bisa dilarang. "Iya waktu dahulu SBY mukanya diganti jadi kerbau, dan SBY dibilang kerbau juga tidak melapor," tegasnya.

Dengan demikian, alangkah baiknya pihak Mabes Polri mengkaji kembali penangkapan tersebut, dan melihat apakah yang dilontarkan MA lewat akun Facebooknya memang tidak pantas dilakukan.

"Kalau bahasanya masih sopan itu berati tidak melanggar apa-apa, dan itu juga tidak jadi soal karena subtansi Indonesia adalah demokratis," pungkasnya. (pm)


http://www.lesprivatkasiva.com/

Dianggap Otoriter, Masyarakat Minta Pem-Bully Jokowi Dibebaskan

Posted: 28 Oct 2014 08:15 PM PDT



Pembantu tukang sate berinisial MA ditangkap penyidik Bareskrim Polri, karena diduga menghina presiden Jokowi melalui akun facebook.

"Sudah dari kamis pekan kemarin ditangkap," ujar pengacara MA, Irfan Fahmi, saat dihubungi, Selasa (28/10). "Dia diduga menghina presiden Jokowi," papar Fahmi. (Baca: Bully Jokowi di Facebook, Warga Ciracas Ditangkap Polisi)

Hanya saja penangkapan pembantu tukang sate ini memicu gerakan pembebasannya. Dengan tagar #SaveTukangSate.

Seperti akun @prijantorabbani, "demi solidaritas n kebebasan berpendapat ayo dukung pembebasan Tukang Sate #SaveTukangSate. Begitu juga dengan @manawa_manawa, #SaveTukangSate lawan rezim otoriter.

"Loh, kok, belum apa-apa sudah mau ikut-ikutan gaya orba?" cuit akun @kang_aden.

@DesiMezia malah menyatakan "pendukung pd kecele..Siapa sebenarnya yang ORBA" #SaveTukangSate. Begitu juga dengan @monethamrin, "pak @jokowi_do2 sdh banyak hastag #ShameOnYouJokowi di twitter tuh, tolong jangan ditangkap ya. #SaveTukangSate.

Politikus Ikhsan Modjo, melalui akun @IkhsanModjo mengatakan "Orang yang berpakaian sipil tangkap tukang sate. Jokowi punya "front pembela Jokowi".

@monethamrin menulis "Pak @jokowi_do2 mau mengingatkan pak, pasal penghinaan kepala negara sdh dicabut MK. #SaveTukangSate #ShameOnYouJokowi".

Akun @Bemz_Q ikut mencuit, "Cuma lulusan SMP, dan tukang sate (kalau infonya benar) yang mem-bully Jokowi, kenapa tidak dilakukan pendekatan baik-baik saja dulu?" ujar akun itu.

(ROL/twitter)

http://www.lesprivatkasiva.com/

Buruh Tusuk Sate Ditangkap, Era Paranoid Dimulai!

Posted: 28 Oct 2014 08:15 PM PDT


Mabes Polri menangkap seorang buruh tusuk sate, MA lantaran mem-bully Presiden Joko Widodo di Facebook. Bagi politikus Partai Demokrat, Ramadhan Pohan, penangkapan itu salah satu bukti Jokowi bekerja cepat.

"Buruh tusuk sate dibui, pemerintah kerja cepat. Era paranoid, antikritik di mulai," kata dia seperti dilansir Okezone, Rabu (29/10/2014).

Namun, dia berharap Presiden Joko Widodo mampu menjelaskan masalah itu ke publik. Dia menuding Jokowi mulai menunjukan kediktatorannya, dengan merasa jumawa tidak membolehkan Presiden dikritik.

Politikus asal Sumatera Utara itu mengingatkan, jika buruh tusuk sate tersebut tidak dibebaskan, tentu akan menjadi preseden buruk bagi pemerintahan Jokowi.

"Saya harus ingatkan Presiden. Ini masalah serius. Luar negeri dan publik bisa merasa demokrasi terancam," tukasnya.

Kuasa hukum MA, Irfan Fahmi mengatakan, MA ditangkap di kediamannya pada Kamis 23 Oktober 2014 oleh empat penyidik Mabes Polri, dan langsung dilakukan penahanan di Bareskrim Mabes Polri dalam waktu 1x24 jam.

MA dikatakan Irfan, ditetapakan tersangka dengan Pasal berlapis yaitu Pasal 310 dan 311 KUHP, Pasal 156 dan 157 KUHP, Pasal 27, 45, 32, 35, 36, 52 UU ITE. (pm)


http://www.lesprivatkasiva.com/

F-PKS Soroti Serapan Anggaran Provinsi Banten yang Rendah

Posted: 28 Oct 2014 08:00 PM PDT


Serang – Menjelang  pergantian  tahun 2014 ini, serapan anggaran  oleh beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Provinsi Banten masih sangat rendah. Untuk itu, Anggota DPRD Banten akan melakukan evaluasi kegiatan di masing-masing SKPD.

Seperti kata Anggota Komisi IV DPRD Banten yang juga ketua Fraksi PKS Banten Miftahuddin mengatakan, akan segera melakukan evaluasi kegiatan yang ada disetiap dinas -dinas. "Kenapa dinas penyerapanya anggaranya rendah, kami harus mengetahui alasanya, jadi langkah kami yaitu melakukan evaluasi terlebih dahulu terhadap dinas," terang Miftah, disela-sela acara rapat Banmus  DPRD Banten, di DPRD Banten, Kamis (27/10/2014).

Diketahui, serapan anggaran di masing-masing SKPD sampai September 2014 rata-rata sebesar 48,39 persen atau Rp2,725 triliun dari total APBD Rp7,349 triliun. Ada 10 SKPD serapan anggarannya masih rendah, dua diantaranya, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banten, dan Dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman (DSDAP).

Sedangkan delapan SKPD lainnya yang serapannya rendah yakni, DBMTR 8,73 persen atau Rp96, 058 miliar dari total APBD Rp1,169 triliun; Biro Perlengkapan dan Aset 17,67 persen atau Rp24,471 miliar, dari total anggaran Rp141,3 miliar; Dinas Kesehatan serapanya 18,26 persen atau Rp23,352 miliar dari total Rp160,36 juta; BKD 22,18 persen atau Rp7,859 miliar dari Rp42,856 miliar.

Terkait rendahnya penyerapan anggaran oleh  Dinas Bina Marga dan Tata Ruang (DBMTR,  Miftah mendesak   Plt Gubernur Banten "Rano Karno" harus berani membuat terobosan supaya Pembangunan di Banten bisa mengalami pertumbuhan yang pesat.  dan semoga di tahun 2015 nanti anggaran Daerah bisa terserap di masing –masing SKPD. Tutupnya (YM/pksbanten)

http://www.lesprivatkasiva.com/

Gerindra Menanti Kiprah Kabinet Bertagline "Kerja, Kerja dan Kerja"

Posted: 28 Oct 2014 07:38 PM PDT


Banyaknya kaum profesioanal di kabinet Jokowi-JK belum menjamin kerjanya juga profesional.

"Semua itu nanti bisa terlihat dari kinerjanya. Baik profesional atau politisi sama-sama sedang ditunggu kiprahnya," kata Anggota Fraksi Gerindra DPR RI Fary Djemi Francis kemarin (Selasa (28/10).

Mantan Anggota Komisi V DPR ini, mempersilakan semua pihak untuk menilai dan memberi kesempatan kepada para menteri untuk berkerja sesuai kompetensi dan keahliannya masing-masing.

"Kita beri kesempatan mereka kerja. Apalagi sudah ada tagline-nya 'kerja, kerja dan kerja'. Kita memberikan dukungan, tetapi kita juga akan mengoreksi kalau ada hal-hal yang keluar dari jalur perjuangan untuk kepentingan rakyat. Jadi, saya kira Gerindra begitu saja bersikap," ujar Fary seperti dilansir RMOL.

Menurut Fary dilansir dari laman DPR RI, bisa jadi para politisi malah bekerja lebih profesional daripada kaum profesional sendiri.

"Kita bisa melihat nanti hasil kerja dari yang namanya profesional itu. Kita bisa ukur dari kerjanya, baik politisi maupun profesional. Bisa saja dari politisi yang hasil kerjanya sesuai harapan" tandasnya.  (pm)


http://www.lesprivatkasiva.com/

PKS: Aksi Banting Meja Mencoreng Citra DPR

Posted: 28 Oct 2014 07:23 PM PDT


Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyayangkan insiden banting meja dalam sidang paripurna pembahasan susunan anggota komisi dan alat kelengkapan dewan (AKD) kemarin (Selasa, 29/10).

"Saya sangat menyayangkan adanya insiden di paripurna kemarin sore. Aksi banting meja itu benar-benar mencoreng nama baik DPR di awal periode ini," kata Anggota DPR Fraksi PKS, Aboe Bakar Al-Habsy seperti dilansir RMOL, Rabu (29/10).

Ia berharap rekan-rekan di Senayan bisa menahan diri dan mengindahkan etika ketimuran, sehingga marwah DPR akan terjaga dengan baik.

"Meskipun MKD (Majelis Dewan Kehormatan) DPR sebagai pengganti BK belum terbentuk, tidak berarti bebas dari aturan etika kedewanan," ujar Aboe Bakar.

Ketua DPP PKS ini menambahkan, harus disadari, bahwa rapat paripurna DPR saat ini kerap disiarkan langsung oleh berbagai media, sehingga seluruh tingkah laku anggota akan dapat dipantau secara langsung oleh masyarakat.

"Insiden kemarin sudah seharusnya menjadi bahan evaluasi dan refleksi untuk para anggota agar semakin menjaaga nama baik institusi," demikian Aboe Bakar.

Keamrin ada insiden banting meja dalam sidang paripurna pembahasan susunan anggota komisi dan alat kelengkapan dewan (AKD). Kericuhan terjadi terkait masalah dualisme kepengurusan PPP.

Insiden banting meja di ruang rapat paripurna dilakukan oleh Ketua Fraksi PPP, Hasrul Azwar. Ia menilai susunan anggota fraksi PPP versi Suryadharma Ali yang diserahkan dan disahkan pimpinan DPR dalam paripurna dianggap tidak sah. (pm)


http://www.lesprivatkasiva.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar