PKS PIYUNGAN |
- MUI Luncurkan Televisi
- Jadi Menteri, Sudirman Said Tegaskan Bukan Kader PKS
- Usai Diumumkan, Menteri Kelautan Susi Pudjiastuti Asik Merokok
- Ini Daftar Nama Menteri-Menteri "Kabinet Kerja" Jokowi-JK
- [Catatan Kabinet] Sofyan Djalil, Sosok "The Real President's Man"
- Suraqah bin Malik dan Sepenggal Episode Hijrah yang Menakjubkan
- Bambang Soesetyo : Di samping Bu Mega Selalu Ada Rini
- Setelah Memuji "KERJA KERJA KERJA", Kini TEMPO Mengkritik "MIMPI KABINET IMPIAN"
- The Real President Vs Mr President
- [Catatan Pembentukan Kabinet] Inilah Upah Memilih Jokowi
- PDI P Tak Jamin Kabinet Jokowi Bersih
- Pelaku Pelanggaran HAM Berat Masuk Kabinet, Jokowi Akan Segera Tamat
- Kabinet Sudah 100%
- Inilah Susunan Kabinet Jokowi
- Mahasiswa: "Naikkan BBM, Turunkan Presiden"
- Belum Apa-apa Jokowi Sudah Didemo Depan Istana Oleh Pendukungnya Sendiri
- Politisi PDIP Minta Jatah Pimpinan Komisi di Toilet
- Saatnya Teater Indonesia Bangkit
- Anda Akan Terkejut Baca Buku Ini, "SISTEM DAJJAL" Karya A. Thomson (Mualaf Inggris)
Posted: 26 Oct 2014 03:15 PM PDT Bertepatan dengan Tahun Baru Islam, 1 Muharam tahun 1436 H atau Sabtu, 25 Oktober 2014, Majelis Ulama Indonesia (MUI) meluncurkan TV-MUI di Gedung MUI Pusat, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat. Dilansir Hidayatullah, Ketua Umum MUI, Prof. Dr. H. Din Syamsuddin menyatakan, kehadiran TV-MUI merupakan buah perjuangan panjang dengan penuh kesabaran, karena MUI sudah lama menginginkan punya media tv agar dapat melakukan dakwah dan syiar Islam secara lebih luas. Untuk mewujudkan keinginan tersebut, MUI menggandeng sejumlah pihak, antara lain dengan pendiri Trans Corp., Chairul Tanjung, Direktur Utama SCTV dan Indosiar, Tanto Hartono, serta dengan PT Telkom yang menyediakan frekuensi untuk TV-MUI. Ditambahkan, TV-MUI dimaksudkan untuk turut mencerdaskan kehidupan bangsa melalui media dengan memberikan pencerahan kepada masyarakat. TV MUI bisa disaksikan melalui parabola pada frekuensi 3793 MHz dan melaui internet. Adapun tagline yang diusung adalah berkhidmat bagi bangsa. Program-program yang ditayangkan antara lain tentang kuliah subuh, pengkajian Islam, fatwa-fatwa MUI serta ulasan produk halal. | ||
Jadi Menteri, Sudirman Said Tegaskan Bukan Kader PKS Posted: 26 Oct 2014 06:26 AM PDT JAKARTA - Sudirman Said ditunjuk menjadi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Menteri ESDM) oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Namun ditegaskan, dirinya bukan berasal dari kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) seperti yang isu yang beredar belakangan ini. "Enggak, enggak. Saya menghabiskan waktu saya untuk dua hal, bekerja dan di aktivitas antikorupsi dan clean governance. Jadi kemana pun saya pergi, saya selalu membawa semangat tersebut," tegas Sudirman, di Istana Negara, Jakarta, Minggu (26/10/2014). Bahkan, Sudirman juga membantah dibilang memiliki hubungan kedekatan dengan partai yang dipimpin Anis Matta itu. "Saya tidak pernah aktif berpolitik. Pernah saya membantu sebagai (anggota) think tank pada waktu itu. Tapi sudah lama sekali," tukasnya. Namun diakuinya, saat ini masih menjabat sebagai Direktur Utama PT. Pindad, perusahaan yang menggeluti bidang alat utama persenjataan (alutsista). Dia menambahkan, mendapat pesan dari Jokowi atas tugas yang diembannya. "Beliau (Jokowi) menekankan bahwa sektor ini butuh kerja keras," tandasnya. (sindonews) | ||
Usai Diumumkan, Menteri Kelautan Susi Pudjiastuti Asik Merokok Posted: 26 Oct 2014 05:33 AM PDT Setelah Presiden Joko Widodo mengumumkan nama-nama dan menteri di taman Istana Merdeka dan Istana Negara, sejumlah menteri pun tak luput dari kejaran awak media terkait program kerja lima tahun ke depan. Dilansir suara.com, ada yang menarik dengan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, dia terlihat lelah usai mengikuti prosesi pengumuman kabinet. Tak tahan dengan prosesi perkenalan menteri, Susi langsung melepas sepatunya dan duduk sambil merokok di sekitar Istana Merdeka sambil diwawancarai media. "Ya rencana, Indonesia harus jaya di kelautan. (Indonesia) 70 persen adalah laut, dengan good will semua pihak bisa," kata Susi usai Jokowi-Jk mengumumkan nama kabinet, Minggu (26/10/2014). Dia sendiri belum menjelaskan detail soal rencana program kerjanya dan prioritasnya, lantaran belum mendapat arahan dari Presiden Jokowi untuk berbicara. "Besok nunggu arahan, belum kebayang. (Dulunya saya) bekerja sebagai bakul ikan secara keseluruhan," terang dia. Dia juga meminta jurnalis untuk berhenti bertanya, lantaran ingin menghabiskan rokok dan masuk ke dalam Istana Merdeka. "Setop dong biar aku bisa selesaikan rokok ini sampai habis," jelas dia. [Bowo Raharjo/suara.com] | ||
Ini Daftar Nama Menteri-Menteri "Kabinet Kerja" Jokowi-JK Posted: 26 Oct 2014 04:07 AM PDT Hari ini, Minggu 26 Oktober 2014 sekitar pukul 17.17 WIB Presiden Joko Widodo didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla mengumumkan nama-nama menteri kabinet yang dinamakan Kabinet Kerja. Berikut nama-nama Menteri Kabinet Kerja yang diumumkan di Istana Negara (gak jadi di Tanjung Priok): 1. Menteri Sekretaris Negara Pratikno 2. Menteri PPN/Kepala Bappenas Andrinof Chaniago 3. Menko bidang Kemaritiman Indroyono Susilo 4. Menteri Kelautan Perikanan Susi Pudjiastuti 5. Menteri Perhubungan Ignatius Jonan 6. Menteri Pariwisata Arief Yahya 7. Menteri ESDM Sudirman Said 8. Menko Politik Hukum dan Keamanan Laksamana (Purn) Tedjo Edhy Purdijatno 9. Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo 10. Menteri Luar Negeri Retno Priansari Marsudi 11. Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu 12. Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly 13. Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara 14. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi 15. Menko Perekonomian Sofyan Djalil 16. Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro 17. Menteri BUMN Rini Soemarno 18. Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gusti Ngurah Puspayoga 19. Menteri Perindustrian Saleh Husin 20. Menteri Perdagangan Rahmat Gobel 21. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman 22. Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri 23. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono 24. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya 25. Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Ferry Mursyidan Baldan 26. Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani 27. Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin 28. Menteri Kesehatan Nila F Moeloek 29. Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa 30. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Susana Yembise 31. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Baswedan 32. Menteri Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi Muhammad Nasir 33. Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi 34. Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar | ||
[Catatan Kabinet] Sofyan Djalil, Sosok "The Real President's Man" Posted: 26 Oct 2014 03:00 AM PDT
Tapi, memang dia orang yang baik. Paling tidak, selama bergaul pada periode awal 1990an dan dua kali menjadi menteri, saya tidak melihat dan mendengar dia neko-neko. Makanya, ketika terbetik kabar lelaki kelahiran Aceh, 23 September 1953itu bakal didapuk jadi Menko Perekonomian, saya kok jadi merasa gimanaaa, gitu. Mau dibilang gembira, ya tidak salah juga. Tapi, di sisi lain, ada perasaan yang sangat sulit dijelaskan. Gimanaaa, gitu! Pasalnya, untuk duduk di kabinet Jokowi-JK, menjadi orang baik saja tidak cukup. Persoalan yang dihadapi negeri ini teramat kompleks. Sedikitnya ada tiga hal besar persoalan yang menghadang pemerintah saat ini. Pertama, dari sisi politik, bisa dipastikan pemerintah tidak bisa melenggang mulus dalam menjalankan berbagai program dan kebijakan. Sandungan dari Koalisi Merah Putih (KMP) yang menguasai parlemen akan selalu ada. Kedua, perekonomian global masih dijerat kelesuan. Negara-negara maju yang selama ini menjadi pasar utama produk Indonesia masih berjuang keluar dari krisis. Hal itu ditambah dengan harga komoditas pertanian dan pertambangan dalam tiga tahun terakhir terus terjun. Padahal, dari dua komoditas inilah perekonomian Indonesia sempat terbang dalam rentang waktu hampir 10 tahun belakangan ini. Problem besar ketiga, Indonesia terjerat pada quarto deficit; empat defisit sekaligus. Yaitu, defisit neraca perdagangan, defisit neraca pembayaran, defisit transaksi berjalan, dan defiit anggaran. Gawatnya perekonomian itu masih ditambah dengan superbengkaknya utang luar negeri. Menurut Bank Indonesia (BI) sampai Juni 2014 saja, posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia tercatat US$284,9 miliar. Dengan kurs tengah BI Jumat, 24 Oktober 2014 yang Rp12.065, maka jumlah utang itu setara dengan Rp3.437 triliun lebih. Jelas bukan angka yang bisa dianggap enteng, kalau tidak mau disebut supergawat. Perlu orang yang luar biasa Inilah 'bom waktu' warisan presiden SBY yang bisa meledak kapan saja. Dengan kondisi segawat itu, terlalu gegabah memasang 'orang biasa-biasa saja' sebagai komandan Tim Ekonomi Indonesia. Tidak bisa tidak, Jokowi dan 240 juta lebih rakyat Indonesia membutuhkan seorang Menko Perekonomian yang kelasnya jauh di atas 'biasa-biasa' saja. Indonesia membutuhkan Menko Perekonomian yang luar biasa! Dengan segala hormat dan mohon maaf, rasanya Sofyan Djalil belum sampai di titik itu. Kinerjanya sebagai Menteri Komunikasi dan Informasi (Kominfo) masuk kategori biasa-biasa saja. Baru saat menjadi Menteri BUMN, Sofyan 'sedikit' memiliki nilai tambah. Dia mampu membuat sejumlah BUMN jadi lebih bersinar. Laba yang berhasil ditangguk terus menggembung. Salah satu rahasia suksesnya dalam memoles BUMN adalah, karena dia menerapkan apa yang disebutnya sebagai creating value BUMN. Kunci utama sukses itu antara lain terletak pada keberaniannya menempatkan para profesional di jajaran direksi. Dalam bukunya yang berjudul Transformasi BUMN Menuju Pentas Global, Sofyan menulis, salah satu kunci sukses BUMN adalah dalam proses perekrutan direksi. Rekrutmen harus menghindari intervensi politik, sehingga para direksi akan fokus untuk bekerja ketimbang bermain politik. Namun gagasan cemerlang tadi, seperti diakuinya, bukan asli miliknya. Paling tidak, itulah pengakuan yang disampaikannya kepada saya ketika mengobrol santai di kantornya, saat masih menjadi Deputi Menteri BUMN, Tanri Abeng. Waktu itu dia mengakui, bahwa konsep itu sebenarnya datang dari sang bos. 'Biasa saja' dengan sejumlah catatan Pencalonan Sofyan sebagai calon Menko Perekonomian berasal dari JK. Ini tidak aneh. Dia orang dekat JK. Sofyan diketahui sudah membantu JK ketika bertarung di konvensi Capres Partai Golkar dan terlibat dalam Tim Lembang 9. "Pak JK minta saya menjadi manajer kampanye saat Konvensi Capres Partai Golkar. Awalnya saya memang direkrut sebagai profesional. Namun seiring waktu, ternyata beliau merasa cocok dengan saya. Itulah sebabnya saya kemudian bergabung sebagai relawan saat pak JK menjadi Cawapres SBY," ujar Sorfyan kepada saya suatu ketika. Kedekatan mantan Menteri BUMN itu juga tergambar ketika JK mengajaknya menjadi salah satu anggota tim penyelesaian konflik Aceh pada perundingan di Helsinki. Singkat kata, tidak keliru jika dikatakan Sofyan adalah orangnya JK. Latar belakang akademik Sofyan adalah pasar modal. Dia adalah pemegang gelar Master of Arts in Law and Diplomacy (MALD) dari The Fletcher School of Law and Diplomacy, Tufts University, Medford, Massachusetts, AS, dengan bidang studi International Economic Relation. Kemudian, dia juga menyabet gelar Doctor of Philosophy (Ph.D), dari kampus yang sama dengan bidang studi International Financial and Capital Market Law and Policy. Jadi, dengan semua latar belakang dan fakta seperti itu, bagaimana mungkin JK memaksakan Sofyan untuk posisi Menko Perekonomian? Pak JK, sekali lagi saya ingin mengingatkan Anda, bahwa menjadi orang baik saja tidak cukup untuk membenahi gawatnya persoalan ekonomi negeri ini. Ada persyaratan lain yang harus dipenuhi. Mengutip ekonom senior, untuk menjadi pejabat publik ada tiga hal yang dibutuhkan. Pertama, harus punya pemahaman dan kemampuan memecahkan masalah. Kedua, harus berani mengambil tindakan terobosan yang memang dibutuhkan. Ketiga, ini sangat penting, harus tidak punya konflik kepentingan. Dari tiga kriteria tersebut, sekali lagi dengan segala hormat dan mohon maaf, Sofyanbelum mengantongi barang sebiji pun. Keilmuan kemampuannya 'masih terbatas' pada bidang pasar modal. Padahal, persoalan ekonomi Indonesia hari ini dan ke depan jauh lebih besar dan lebih kompleks.Janganlah kita menyerahkan pesawat besar dan canggih kepada pilot yang belum berpengalaman. Kalau sampai dia salah pencet tombol-tombol di kokpit, maka akan sangat gawat akibatnya. Lalu, dari sisi berani mengambil tindakan terobosan yang diperlukan, juga belum teruji benar. Kinerjanya yang lumayan cemerlang ketika menjadi BUMN, ternyata, seperti diakuinya, adalah penerapan gagasan creating value Tanri Abeng. Tentu saja, dalam praktiknya, Sofyan sudah melakukan perbaikan di sana-sini sesuai dengan keadaan yang ada. Tapi, ada sedikit catatan buat Sofyan saat jadi pengendali perusahaan pelat merah. Antara lain, dia tidak mampu menahan laju. tender offer yang dilakukan Ooredoo (dulu Qatar Telecom) di Indosat. akibatnya investor asing itu menguasai 65% saham Indosat. Selain itu, keputusan Sofyan yang menempatkan Sarwoto Atmosutarno sebagai Dirut Telkomsel juga layak disoal. Pasalnya, sesaat duduk sebagai Dirut, Sarwoto membeli perangkat dari Israel. Begitu juga dengan keptusuannya menujuk Rinaldi Firmansyah sebagai Dirut Telkom. Kinerja operator pelat merah tadi juga tidak terlalu memuaskan. Bahkan keputusan Rinaldi memilih mitra peluncuran satelit dari Rusia, membuat Telkom gagal meluncurkan satelit Telkom III. Bagaimana dengan tidak punya konflik kepentingan? Sepertinya pada sisi ini dia punya nilai plus. Paling tidak, seperti saya sampaikan di awal tulisan ini, Sofyan adalah orang baik. Sepanjang menjadi birokrat saya belum mendengar dia bertindak yang 'aneh-aneh'. Saya memilih berhusnudzhon alias berprasangka baik kepadanya dalam soal-soal seperti ini. Who is the real president? Sekarang kita kembali ke soal usulan JK ke Jokowi agar menunjuk suami Ratna Megawangi sebagai Menko Perekonomian. Jokowi harus berani menepis desakan JK itu. Jokowi tidak boleh berjudi dengan nasib lebih dari 240 juta jiwa penduduk Indonesia hanya dengan maksud menyenangkan JK yang jadi Wapresnya. Jokowi juga harus ingat betul, bahwa sesuai konstitusi, pemegang hak prerogatif adalah Presiden. Bukan Wapres! Jokowi harus menggunakan hak itu sebaik-baiknya. Jokowi harus mengoptimalkan semua sumber daya yang ada bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat Indonesia. Jokowi harus membuktikan, bahwa dialah Presiden Republik Indonesia yang sebenarnya. Dengan begitu, publik bisa menepis anggapan dan mitos, bahwa JK is The Real President! (Edy Mulyadi, Direktur Program Centre for Economic and Democracy Studies (CEDeS)/in/fs) | ||
Suraqah bin Malik dan Sepenggal Episode Hijrah yang Menakjubkan Posted: 26 Oct 2014 02:22 AM PDT Di antara episode perjalanan hijrah Rasulullah dari Makkah ke Madinah yang ditemani oleh Abu Bakar Ash Shiddiq adalah pengejaran Suraqah bin Malik terhadap beliau. Ketika Suraqah mendengar sayembara yang diadakan oleh para pemuka Quraisy; siapa saja yang mampu membawa Muhammad dalam keadaan hidup atau mati, akan diberi hadiah sebanyak 100 ekor unta, dia langsung menyiapkan diri untuk memenangkannya. Dengan penuh kehati-hatian ia keluar kota Makkah sambil mencari jejak ke mana arah perjalanan Rasulullah. Singkat cerita, ia pun berhasil menemukan beliau dan Abu Bakar yang sedang berjalan menunggang unta dipandu oleh Abdullah bin Uraiqit yang waktu itu masih kafir. Dengan nafsu menggebu Suraqah menghunus pedang dan menggebrak kudanya supaya lari kencang ke arah Rasulullah. Berkat perlindungan dari Allah, tiba-tiba kaki depan kuda Suraqah terperosok masuk pasir. Dia pun jatuh bergulingan di atas pasir. Dengan sigap dia berusah bangun dan menarik kudanya supaya cepat bangkit untuk meneruskan pengejaran terharap Rasulullah. Sampai tiga kali ia melakukan itu, tapi kudanya selalu terperosok dan dia jatuh. Setelah lelah baru dia menyerah. Dia pun berteriak memanggil Rasulullah dan berjanji tidak akan berusaha mencelakai beliau lagi. Saat itu Suraqah belum juga mau menyatakan keislamannya. Dia diberi jaminan keamanan oleh Rasululah dan diizinkan untuk kembali ke Makkah. Sebelum pergi, Rasulullah sempat mengatakan suatu hal kepadanya; "Bagimana kalau suatu saat nanti kamu memakai pakaian kebesaran Kisra wahai Suraqah?" Kisra raja Persi, penguasa dunia waktu itu. Perkataan itu terus terngiang-ngiang di telinganya. Dia yakin bahwa Muhammad tidak pernah bohong. Apa yang dikatakannya pasti jadi kenyataan. Tapi kapan hal itu akan terjadi? Bertahun-tahun ia menunggu terwujudnya mu'jizat yang dikatakan Rasulullah. Di hari penaklukan kota Makkah barulah hidayah masuk ke dalam hatinya. Dia pun akhirnya mengucapkan dua kaliamat syahadat. Hanya beberapa bulan ia melihat Rasulullah dalam kondisi sebagai seorang muslim, Rasul pun kembali keharibaan Tuhannya. Hatinya dipenuhi kesedihan yang menyesak. Kenangan lamanya akan membunuh Rasulullah dan janji Rasulullah yang sampai saat itu belum terwujud selalu menyertai pikirannya. Zaman pemerintahan Abu Bakar pun berlalu dengan cepatnya. Apa yang dia tunggu belum juga terbukti. Pada suatu kali, ketika Umar bin Khattab sudah menjadi Khalifah menggantikan Abu Bakar, dia duduk di mesjid Nabawy mendampingi Umar dengan beberapa orang shahabat yang lain. Tiba-tiba datang pembawa berita dari Parsi bahwa pasukan yang dipimpin Sa'ad bin Abi Waqqash sudah berhasil menaklukkan kerajaan besar itu. Sebagai bukti kemenangan tersebut, utusan yang dikirim oleh Sa'ad membawa bersamanya pakaian kebesaran Kisra, yang terdiri dari baju, celana, jubah, perhiasan dan mahkota untuk diserahkan kepada Khalifah Umar bin Khattab. Melihat itu Umar bin Khattab langsung saja memerintahkan Suraqah yang duduk di sampingnya untuk berdiri dan memakaikan kepadanya pakaian raja itu. Melihat itu suara takbir bergemuruh di dalam masjid; Allahu Akbar…..Allahu Akbar…..Allahu Akbar!!! Hanya sesaat Suraqah mampu berdiri memakai baju kebesaran raja itu. Kakinya tiba-tiba bergetar, lututnya tidak berdaya, air matanya pun tidak bisa lagi tertahankan. Akhirnya dia tersungkur sujud, mensyukuri nikmat Allah yang tidak terkira itu. Semenjak itu dia puas, apa yang dijanjikan Rasulullah kepadanya sudah terbukti. Mu'jizat Rasulullah berlaku pada dirinya. Dia tenang meninggalkan dunia, untuk menyusul kekasih hatinya dan kekasih umat Islam sampai akhir hayat dunia. Itulah salah satu pelajaran yang ditinggalkan Rasulullah kepada kita melalui shahabatnya yang bernama Suraqah. Selalu optimis dan memberikan harapan, sekalipun kondisi beliau sendiri ketika itu sangat lemah. Dikejar mau dibunuh, diusir dari tanah kelahiran dan didustakan. Namun Rasulullah tetap menjanjikan sesuatu yang besar, meskipun beliau sendiri tidak mencicipinya. Yakinlah, harapan itu selalu ada. Dan jadikanlah diri supaya pantas menjadi harapan itu! Allahu akbar wa lillahil hamd! Selamat tahun baru 1436 H. (Zulfi Akmal) | ||
Bambang Soesetyo : Di samping Bu Mega Selalu Ada Rini Posted: 26 Oct 2014 02:15 AM PDT Kendati Presiden Joko Widodo hingga kini belum mengumumkan susunan kabinet, namun sejumlah nama yang digadang akan menjabat menteri terus bermunculan ke publik. Sayangnya, nama-nama yang bermunculan di media massa dan jejaring sosial belakangan ini diragukan mampu akan menjalankan tugas sebagai menteri, seperti diutarakan politisi Golkar, Bambang Soesatyo (Bamsoet). "Melihat jajaran menteri kabinet saya ragu akan berjalan sesuai harapan. Apa yang disebut-sebut Kabinet Trisakti tampaknya hanya menjadi merek dagang atau papan nama saja," kata Bambang, Minggu, 26 Oktober 2014. Politisi yang kerap vokal soal kasus Bank Century ini menyayangkan Jokowi tidak memilih kader atau figur PDI Perjuangan yang berkualitas dan terbilang bersih. "Pramono Anung dan Eva Sundari yang dapat mengimbangi KMP di parlemen, justru tidak masuk," sesalnya. Dalam kesempatan ini, Bambang juga mengklarifikasi soal hubungan Ketua Tim Transisi Rini Soemarno dengan Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie. Menurut dia, tidak ada benang merah sama sekali antara Rini dan Ical. "Justru semua orang tahu kalau Rini sangat dekat dengan Ibu Mega. Coba cek dalam setiap acara Ibu Mega, pasti di sebelahnya ada Rini," pungkasnya. (fs) | ||
Setelah Memuji "KERJA KERJA KERJA", Kini TEMPO Mengkritik "MIMPI KABINET IMPIAN" Posted: 26 Oct 2014 02:24 AM PDT Masih hangat gegap gempita TEMPO edisi pekan kemarin yang rilis bertepatan dengan hari pelantikan Jokowi (Senin, 20/10/2014). Dengan headline dan tagline "KERJA KERJA KERJA" dan dengan gambar cover Jokowi yang sedang 'action' bekerja, TEMPO menggambarkan sosok Presiden Jokowi yang cekatan dan langsung tancap gas berkerja begitu dilantik. Namun, sudah seminggu, boro-boro Jokowi cekatan KERJA... KERJA... KERJA... ternyata sampai saat ini, kabinet yang sebelumnya Jokowi koar-koar akan diumumkan sehari setelah dilantik... sampai saat ini Kabinet itu masih belum juga diumumkan. Maka TEMPO edisi berikutnya mulai 'kembali' ke jalur pres independen yang berani mengkritik pemerintahan. Edisi dengan headline "MIMPI KABINET IMPIAN" menyorot lambannya Jokowi sebagai presiden yang tidak mandiri. Sebagai presiden yang harusnya memiliki HAK PREROGATIF (plus HAK VETO hehe..) harusnya Jokowi tak dikendalikan oleh pihak lain. "Pengumuman susunan kabinet Presiden Joko Widodo dipenuhi drama yang melibatkan Jokowi, Jusuf Kalla, dan Megawati Soekarnoputri". Kata TEMPO dengan gambar cover Jokowi yang dikerumuni para "pengendalinya". Garis bawahi "Drama", "Mega", "JK". Boleh dikata Jokowi memang benar-benar hanya "boneka" dalam sebuah "drama". Bahkan Burhanudin Muhtadi sudah berani menyentil "Jokowi harus buktikan dirinya Presiden Merdeka atau Presiden Boneka" :) | ||
The Real President Vs Mr President Posted: 26 Oct 2014 01:30 AM PDT Sofyan Djalil santer kabarnya akan diplot sebagai Menteri Koordinator Perekenomian di kabinet Jokowi-JK. Hal ini dinilai sejumlah kalangan justru semakin menguatkan kabar bahwa JK sangat ingin menjadi The Real President pada pemerintahan saat ini. Sofyan Djalil, yang sempat dipanggil beberapa kali terkait Skandal Century, dikenal cukup luas oleh publik sebagai praktisi pasar modal dan pemikir BUMN. Demikian pendapat peneliti LSP Gede Sandra, Minggu, 26 Oktober 2014. "Namun akan terlalu beresiko bagi Pak Jokowi untuk menunjuk Sofyan Djalil sebagai Menko Perekonomian yang membutuhkan pengetahuan yang baik tentang makro ekonomi," katanya. Makro ekonomi adalah ilmu yang dapat diibaratkan seperti memegang kendali sebuat pesawat jet. Lajunya sangat kencang dan sekali salah pencet tombol sangat beresiko terjadi kecelakaan. "Saya yakin dalam hal ini yang bersangkutan (Sofyan Djalil) bukanlah pilot yang baik," imbuhnya. Menurut Gede, patut dicurigai ini strategi JK untuk menguasai perekonomian Indonesia. Kecurigaan ini bukan tanpa dasar, mengingat berbagai portofolio JK sewaktu menjadi wapres SBY periode 2004-2009 yang berhasil mendapatkan proyek-proyek besar di tanah air. Hal ini, menurut Gede Sandra, tentu tidak akan sulit berulang kembali karena Sofyan Djalil sangat mudah diatur oleh JK, karena Sofyan sangat dekat dan loyal terhadap JK. Gede Sandra pun memprediksi, jika menteri komunikasi dan informasi era Presiden Megawati Soekarnoputri tersebut menjadi menko perekonomian maka harga bahan bakar minyak (BBM) dipastikan naik sebesar Rp3 ribu sesuai keinginan JK. Padahal saat ini harga minyak mentah tengah jatuh sampai 80 dolar AS per barel, sangat jauh dari asumsi APBN sebesar 110 dolar AS. "Jangan sampai karena ketidaktahuannya, Jokowi langgar konstitusi dengan menaikkan harga BBM melampui harga pasar," tutup Gede. (fs) | ||
[Catatan Pembentukan Kabinet] Inilah Upah Memilih Jokowi Posted: 26 Oct 2014 12:45 AM PDT
Proses menuju pengumuman -jika benar hari ini- sangatlah rumit, memusingkan dan menguji kesabaran banyak pihak. Meminjam istilah Zulfiani 'Uni' Lubis, ada banyak alasan tak terucap, yang menyebabkan Jokowi terlambat memunculkan nama-nama anggota kabinetnya. Alasan Jokowi kepada publik adalah karena ia meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk memeriksa rekam jejak calon menteri dan kaitannya dengan potensi korupsi dan komitmen si calon menteri terhadap pemberantasan korupsi. Alasan berikutnya, Jokowi menanti hasil konsultasi Dewan Perwakilan Rakyat atas perubahan nomenklatur kementerian. Hasil rekomendasi KPK yang disampaikan kepada Jokowi, menghasilkan nama-nama menteri yang diberi tanda merah dan kuning terkait dengan keterlibatan si calon dalam kasus korupsi. Soal tanda merah dan kuning, konon Jokowi dan JK memiliki perbedaan cara pandang, terutama pada kode kuning. Jokowi ingin membentuk kabinet sempurna yang berisi menteri yang punya kapabilitas tinggi, berpengalaman dalam birokrasi dan harus bersih. Oleh karena itu, Jokowi mencoret delapan orang yang oleh KPK dinilai tidak layak dan diberi tanda merah. Adapun soal kode kuning, JK punya pendapat, kalau seseorang baru terindikasi atau berpotensi jadi tersangka, sebetulnya dia masih boleh diangkat jadi menteri. Karena negeri ini menganut azas hukum praduga tak bersalah. Kalau setiap laporan masyarakat langsung diterima kebenarannya 100%, memang repot. Isu potensi korupsi nampaknya masih lebih menguasai pemberitaan ketimbang isu lain, dan isu pelanggaran HAM, nampaknya kurang menarik minat masyarakat. Hal ini pun turut diamati oleh Uni Lubis, seorang jurnalis senior. "Isu potensi korupsi yang mungkin dilakukan seseorang, atau telah dilakukan seseorang, tampak lebih mendominasi di pemberitaan, ketimbang isu lainnya seperti tingkat keahliannya, kemampuannya bekerja dalam tim, serta apakah seseorang itu mampu berpikir di luar cara yang rutin –dalam bahasa sana disebut " out of the box," tulis Uni kemarin, Sabtu 25 Oktober di laman pribadinya. "Apalagi isu dugaan terkait pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM). Isu ini terpinggirkan dalam lima hari pertama kerja Presiden Jokowi. Harian The Washington Post, edisi 16 Januari 2004, pernah menulis bahwa Wiranto dan lima jendral dari Indonesia dilarang masuk ke Amerika Serikat. Berita itu dikutip oleh Tempo Interaktif," ulas Uni. Terkait isu HAM, nama Wiranto, ketua umum Partai Hanura, partai politik pendukung Jokowi- JK, menjadi kandidat kuat Menteri Koordinator Politik dan Keamanan. "Memang, tak ada salahnya kita memperhatikan kejujuran seseorang dalam bekerja. Ini menunjukkan betapa rakyat Indonesia sudah muak terhadap perilaku menyimpang yang dilakukan para aparat. "Pentingnya birokrasi –dan juga politik serta hukum— Indonesia bersih dari korupsi bukan hal yang baru. Di zaman Presiden Soeharto pernah dibentuk Tim Walisongo. Ini semacam tim siluman untuk memberantas para pelaku pungutan liar dan korupsi," tulis Uni. "Di zaman Menko Ekuin Radius Prawiro, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai pernah dinonaktifkan gara-gara perilakunya yang banyak menyimpang. Sebagai gantinya, pemerintah menunjuk lembaga surveyor SGS dari Swiss. Setiap barang yang akan diekspor dilakukan pemeriksaan dengan cara yang disebut preshipment inspection," terang Uni. Isu kebersihan kabinet dari korupsi, kolusi dan nepotisme memang penting. Namun jangan pula itu menutup mata dari isu lain yang juga penting. "Kita tahu, kejujuran di awal menjabat bukan satu-satunya kunci sukses seseorang. Era reformasi sudah diwarnai adanya sejumlah pejabat yang jujur terpaksa masuk penjara, karena yang bersangkutan tidak paham terhadap prosedur,"kata Uni. "Ada beberapa bekas menteri yang saya kenal baik sebagai pribadi lumayan jujur dan hidup sederhana, dalam persidangan terbukti bersalah. Ia harus masuk penjara selama beberapa tahun,"tulis Uni. "Kesalahannya, ia menandatangani penunjukan langsung sebuah proyek yang belakangan mangkrak. Si menteri itu tidak menerima duit apapun dari proyek tadi. Dari persidangan terbukti, yang menerima adalah anak buahnya. Si pelaksana proyek juga yang menerima untung. Si menteri itu menandatangani surat penunjukan langsung karena anak buahnya berhasil meyakinkan bahwa 'dalam situasi darurat, penunjukan langsung bisa dilakukan'. Dalam kasus korupsi, yang bersangkutan terjerat pasal memperkaya orang lain. Kena, deh!", tambah Uni lagi. "Salah satu jalan paling aman adalah dengan tidak berbuat apa-apa. Tanpa berbuat, dengan hanya diam, paling banter yang diterima adalah cacian dari masyarakat, dan anak buah. Tapi ia pasti aman dari sisi hukum,"demikian tulis Uni. Memang tak mudah menyusun kabinet yang berisi kumpulan anggota kabinet yang sempurna. Yang mungkin diumumkan nanti sore, sepertinya akan menjadi kabinet kompromistis, yang mencoba memuaskan beberapa pihak dan beragam kepentingan. "Bukan the right person on the right place,"tulis Uni. Uni juga menulis, Jokowi mungkin akan mengatakan hal yang sama persis seperti yang pernah dikatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke seorang wartawan senior sesudah mengumumkan kabinet 2004-2009 : "Saya tidak mungkin memuaskan semua pihak." Jadi rakyat memang harus sekali lagi menurunkan tingkat ekspektasi pada Jokowi. Pasar memang pasti bereaksi keras atas apapun pilihan Jokowi. Ini adalah upah yang harus dibayar sebagai akibat memilih figur Presiden secara langsung. Siapapun dia. (fs) | ||
PDI P Tak Jamin Kabinet Jokowi Bersih Posted: 26 Oct 2014 12:00 AM PDT Ungkapan mengejutkan ini datang dari politisi PDI P, Sukur Nababan. Sukur mengungkapkan, tidak ada yang berani jamin kabinet Presiden Joko Widodo akan bersih dari korupsi. "Jaminan itu tidak ada, apa ada orang bersih sekarang, bersih selamanya," kata Sukur di Jakarta, Sabtu, 25 Oktober 2014. Menurut Sukur, yang terpenting bukanlah korup atau tidak korup, namun. Presiden dan Wakil Presiden Jokowi-JK sudah bekerja keras, mencari Menteri-menteri yang bersih dari korupsi. "Tidak ada yang menjamin itu, kita harapkan kedepan, pak Jokowi-JK melakukan kehati-hatian, bersih, kompeten. Menteri melaksanakan visi misi pak Jokowi-JK," ujarnya. Seperti diketahui, dalam menyeleksi Menterinya, Jokowi meminta saran dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Sangat disayangkan, Jokowi hanya terfokus pada isu korupsi, dan tak memasukkan isu HAM pada pemilihan kabinetnya. (fs) | ||
Pelaku Pelanggaran HAM Berat Masuk Kabinet, Jokowi Akan Segera Tamat Posted: 25 Oct 2014 11:15 PM PDT Keterlambatan Jokowi mengumumkan susunan kabinetnya membuat banyak pihak yang merasa berkepentingan, unjuk suara. Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, Nur Kholis, menjadi salah satu pihak yang akhirnya unjuk suara. Mewakili kawan-kawan dan korban pelanggaran berat HAM, wajar bila Nur Kholis merasa khawatir bila Presiden Joko Widodo mengangkat orang yang terlibat kasus pelanggaran HAM dalam jajaran kabinet yang rencananya akan diumumkan sore hari ini, Minggu 26 Oktober 2014. Bila sampai Jokowi mengangkat salah satu pelaku pelanggaran berat HAM menjadi menteri, artinya Jokowi telah melanggar komitmennya untuk membentuk pemerintahan yang bersih. "Kalau Jokowi tetap mengangkat orang yang terlibat kasus pelanggaran HAM masuk jajaran Kabinet, itu berarti dia melanggar komitmen," kata Nur Kholis, Sabtu malam, 25 Oktober 2014. Namun Nur Kholis menampik untuk berkomentar mengenai isu masuknya Ketua Umum Partai Hanura, Wiranto ke dalam jajaran kabinet Jokowi. Menurut Nur Kholis, Komnas HAM sudah jauh-jauh hari peringatkan Jokowi dan memberi nama-nama tokoh yang diduga kuat terlibat kasus pelanggaran HAM agar tidak diberi jabatan sebagai Menteri dan pejabat di lembaga negara. "Saya tidak bisa mengomentari person (Wiranto). Yang jelas kami sudah beri masukan terkait orang- orang yang diduga kuat atau patut dimintai pertanggungjawaban kasus pelanggaran HAM berat. Saya kira Presiden sudah tahu itu," tegasnya. Sementara itu, jika Jokowi tetap menunjuk orang yang terlibat kasus pelanggaran HAM berat seperti Wiranto menjadi Menteri, pihaknya akan bersikap. Menurutnya, perjuangan Komnas HAM menyelesaikan kasus pelanggaran HAM belumlah usai hingga kasus itu diusut secara tuntas dan pelaku diseret ke pengadilan HAM adhoc. "Kalau itu terjadi, kami pasti akan keluarkan analisis dan respons atas kabinet yang dibentuk Jokowi (Bila Ada Menteri Terlibat Pelanggar HAM). Karena kami berkepentingan dengan korban agar kasus itu supaya diusut tuntas. Tapi tunggu dulu pengumuman resminya besok," ujar Nur Kholis. ----- Mengomentari hal tersebut, Yen Nie, seorang korban penjarahan dan perkosaan di era 1998, mengungkapkan, jika Jokowi nekad menempatkan pelanggar HAM di kabinetnya, maka Jokowi akan kehilangan kepercayaan rakyat dan pemerintahannya akan segera tamat. "Jokowi punya janji untuk usut pelanggaran HAM dan janjikan kabinet yang bersih. Maka saya, orangtua saya, tante saya, semua pilih dia. Kalau sampai dia bohong, kami gak segan-segan kumpulin kerabat untuk gugat Jokowi. Gak percaya lagi. Habis sudah. Tamat!", ujar Yen Nie berapi-api. Perempuan yang sempat bermukim di Sydney, Australia pasca kerusuhan '98 ini menegaskan, keluarganya masih trauma atas peristiwa yang pernah menimpa mereka. "Sampai sekarang masih trauma berat. Jokowi harus ingat, yang pantas jadi menteri itu bukan yang anti korupsi saja, tapi harus yang anti pelanggaran HAM," tutup dosen ilmu komunikasi ini.(fs) | ||
Posted: 25 Oct 2014 10:30 PM PDT Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menegaskan susunan kabinet dipastikan akan diumumkan hari ini, Minggu, 26 Oktober 2014. Menurutnya, nama-nama yang rencananya akan diumumkan pada sore ini sudah tidak akan diubah lagi lantaran sudah mendapat pertimbangan dan mendapat persetujuan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan (PPATK). "Insya Allah (sudah fix 100 persen). Ini kan nanti (pengumuman kabinet) di Istana, ya tunggu aja," ujar JK di Stadion Utama GBK, Jakarta, Minggu, 26 Oktober 2014. Mantan Ketua Umum Partai Golkar itu menampik adanya menteri yang tak profesional lantaran hanya dipilih karena berjasa dalam memenangkan Jokowi-JK. "Enggak juga. Semua sama," tegasnya. (fs) | ||
Posted: 26 Oct 2014 03:41 AM PDT Setelah nama-nama menteri batal diumumkan pada Rabu lalu di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta Utara, rencananya Presiden Joko Widodo akan mengumumkan pada Minggu, 26 Oktober 2014 sore ini. Sebanyak 34 nama akan diumumkan, sehingga pada Senin, 27 Oktober 2014 besok langsung dilantik. Belakangan, banyak nama-nama yang beredar. Walau seiring muncul reaksi publik, diyakini sejumlah nama mengalami perubahan. Beberapa jam jelang diumumkan, muncul nama-nama yang diyakini sudah fix untuk diumumkan. Di dalam nama-nama yang diperkirakan muncul nanti sore, masih ada nama Rini Mariani Soemarno yang nampak kukuh diperjuangkan Megawati, dan nama Ryamizard Ryacudu yang merupakan "titipan" dari pihak para jenderal yang selama ini mendukung Jokowi. Selain itu, ada calon menteri yang diduga pernah terlibat tindak penggelapan bantuan dana untuk gempa Liwa, namun tetap diloloskan Jokowi. Inilah nama-nama yang mungkin diumumkan Jokowi nanti sore. Kabinet Indonedia Hebat 1. Menteri Sekretaris Negara: Prof. Dr. Pratikno a. Sekretaris Kabinet: Andi Widjajanto. 2. Kepala Bappenas: Andrinof Chaniago 3. Menteri Kemaritiman: Indroyono Soesilo. 4. Menko Politik Hukum dan Keamanan: Tedjo Edy Purdjianto. 5. Menko Perekonomian: Sofyan Djalil. 6. Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan: Puan Maharani. 7. Menteri Perhubungan: Ignatius Jonan. 8. Menteri Kelautan dan Perikanan: Susi Pudjiastuti 9. Menteri Pariwisata: Arief Yahya 10. Menteri ESDM: Sudirman Said 11. Menteri Dalam Negeri: Tjahjo Kumolo 12. Menteri Luar Negeri: Retno Lestari Priansari Marsudi a. Wamen Luar Negeri: A.M Fachir 13. Menteri Pertahanan: Ryamizard Ryacudu 14. Menteri Hukum dan Ham: Yasonna H.Laoly 15. Menkominfo: Maruarar Sirait 16. Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi: Yuddy Chrisnandi 17. Menteri Keuangan: Bambang Brodjonegoro a. Wamen Keuangan: Bardiasmo 18. Menteri BUMN Rini M.Soemarno 19. Menteri Koperasi dan UMKM: AAGN Puspayoga 20. Menteri Perindustrian: Saleh Husin 21. Menteri Perdagangan: Rahmat Gobel 22. Menteri Pertanian: Amran Sulaiman 23. Menteri Ketenagakerjaan: Hanif Dhakiri 24. Menteri PU dan Perumahan Rakyat: Basuki Hadimuljono 25. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan: Siti Nurbaya 26. Menteri Agraria dan Tata Ruang: Ferry Musyidan Baldan 27. Menteri Agama: Lukman Hakim Saifudin 28. Menterni Kesehatan: Nila F Moeloek 29. Menteri Sosial: Khofifah Indra Parawansa 30. Menteri Pemberdayaan Wanita: Yohanan Yambise 31. Menteri Budaya Dikdasmen: Anies Baswedan 32. Menristek dan Dikti: M.Nasir 33. Menpora: Imam Nahrawi 34. Menteri PDT dan Transmigrasi: Marwan Jafar. (in/fs) | ||
Mahasiswa: "Naikkan BBM, Turunkan Presiden" Posted: 25 Oct 2014 05:30 PM PDT Ketua Umum DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Beni Pramula meminta presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) berhati-hati mengambil langkah, khususnya tak perlu memaksa menaikkan Bahan Bakar Minyak (BBM). Apalagi menurutnya Jokowi selalu diidentikkan pendukuknya sebagai perwakilan wong cilik (rakyat kecil). Bahkan dalam kampanyenya, Slogan-slogan pro rakyat, menghiasi jalanan Ibu Kota, sampai di daerah. Beni menegaskan, jika Jokowi tetap menaikkan harga BBM, bulan November nanti, DPP IMM akan menginstruksikan seluruh kader IMM hingga komisariat di kampus-kampus seluruh indonesia, untuk mendesak Jokowi Turun. "BBM naik, Jokowi harus turun. Kenaikan BBM bukti bahwa Joko Widodo bukan presiden pro rakyat. IMM se-Indonesia akan turun menggalang kekuatan rakyat untuk mendesak Presiden Mundur," tegas Beni dalam rilisnya yang dikirim ke redaksi hidayatullah.com. Karenanya, Jokowi diminta berhati-hati dalam mengeluarkan kebijakan. Apapun kebijakan yang diambil Jokowi harus pro-rakyat. Bukan sebaliknya. Menurut Beni, Jokowi harus tetap mengidentikkan diri sebagai presiden Pro-rakyat. Jangan sekali-kali Jokowi mengidentikkan diri sebagai perwakilan wong cilik, namun dalam perjalanan pemerintahan malah pro-pemilik modal dan elit politik. "Jika Presiden RI menaikkan BBM, maka Joko Widodo bukanlah presiden yang pro rakyat. Karena dengan menaikkan BBM, 'wong cilik' makin terhimpit. Jutaan penduduk Indonesia berpotensi jatuh dalam kubangan kemiskinan," kata Beni. (sumber: Hidayatullah) | ||
Belum Apa-apa Jokowi Sudah Didemo Depan Istana Oleh Pendukungnya Sendiri Posted: 25 Oct 2014 05:00 PM PDT Puluhan massa dari Front Nasional Marhaenis melakukan unjuk rasa di depan Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Sabtu (25/10/2014). Dilansir Kompas, aksi ini berkaitan dengan protes mereka atas susunan kabinet Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Mereka menilai dinamika penyusunan kabinet Jokowi-JK bersifat transaksional. "Dinamika penyusunan kabinet Jokowi-JK terkesan sangat transaksional. Ini mencerminkan adanya tarik menarik kepentingan," kata Presidium Front Nasional Marhaenis Angga Yusuf. Mereka juga menyatakan penolakan terhadap calon menteri yang masuk dalam daftar merah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Mereka juga menolak susunan kabinet yang koruptif dan neolib. Menurut Angga, ada pihak tertentu yang seperti menghalang-halangi terbentuknya kabinet yang bersih pada pemerintahan Jokowi-JK. Menurut dia, Jokowi-JK tengah dikepung oleh kelompok yang ingin menggagalkan pemerintahan yang bersih. "Jokowi dikepung oleh berbagai kelompok kepentingan yang ingin mengagalkan kabinet Trisakti," ujar Angga. | ||
Politisi PDIP Minta Jatah Pimpinan Komisi di Toilet Posted: 25 Oct 2014 04:34 PM PDT Proses pemilihan pimpinan komisi dan alat kelengkapan dewan (AKD) masih menemui jalan buntu. Hal ini disebabkan partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat (KIH) sampai saat ini belum mau menyerahkan nama-nama anggota dewan yang akan duduk di komisi-komisi DPR (ada 11 komisi). Rapat Paripurna DPR RI pada Kamis kemarin (23/10) kembali berjalan alot dan diwarnai berbagai interupsi anggota dewan. Alhasil, Rapat Paripurna lanjutan dengan agenda penyerahan daftar nama-nama yang ditempatkan di masing-masing Komisi dan Alat Kelengkapan Dewan (AKD), tidak menghasilkan keputusan. Hal itu lantaran lima fraksi yang pada Rapat Paripurna sebelumnya belum menyerahkannya daftar nama, yaitu Fraksi PDI Perjuangan, Hanura, PKB, Nasdem yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat (KIH) ditambah Fraksi PPP, tetap belum mau menyerahkan. Anggota Fraksi PDI Perjuangan Aria Bima dalam interupsinya mengatakan, sebenarnya sangat mudah bagi pihaknya jika hanya sekadar menyerahkan nama-nama anggota yang akan ditempatkan di AKD. Hanya saja, menurutnya ada masalah lain yang juga perlu dipecahkan. "Kalau sekadar penyerahan nama-nama untuk ditempatkan di AKD, sangat gampang. Sudah ada di kantong ini. Tetapi bukan sekadar itu yang jadi soal," ucapnya, Kamis (23/10), di Ruang Rapat Paripurna, Senayan, Jakarta. Masalah lain yang harus diselesaikan, sambung Aria Bima, adalah menyangkut kejelasan mekanisme pemilihan pimpinan AKD, apakah berdasarkan musyawarah untuk mufakat, atau bakal menggunakan voting. "Saya sempat sampaikan ke Pak Fahri saat di toilet soal inisiasi bagaimana musyawarah mufakatnya seperti apa untuk pemilihan pimpinan komisi. Kita perlu bicarakan berapa komposisinya (pimpinan komisi) supaya kita bisa jalan. Jadi sekarang masalahnya di mana? Kemarin kan juga ada dari KMP yang minta jatah menteri. Ini saya buka sekalian saja," beber Aria Bima seperti ditulis Jurnalparlemen.com. Merespon hal itu, Fahri Hamzah yang memimpin rapat menegaskan, bahwa Pimpinan DPR tidak bisa mengatur-ngatur dan menentukan soal penjatahan kursi Pimpinan Komisi. Sebab, yang menentukan dalam pemilihan Pimpinan Komisi adalah anggota dewan yang duduk di tiap komisi. "Pimpinan DPR itu tidak bisa mengatur-atur siapa yang mesti duduk di kursi Pimpinan Komisi. Itu yang menentukan adalah rapat di komisi-komisi dan AKD itu sendiri. Jadi kalau minta jatah kursi Pimpinan Komisi ke Pimpinan Dewan, salah alamat karena Pimpinan tidak memiliki kewenangan seperti itu," tegasnya. Legislator dari Fraksi PKS itu menambahkan, bahwa di KMP tidak ada yang minat jadi menteri, sehingga tidak ada yang minta jatah menteri untuk pemerintahan periode sekarang. "Saya yakin, sekalipun ditawar-tawari gratis pun di KMP tidak ada yang minat jadi menteri. Apalagi KMP dikatakan minta jatah menteri. Tidak ada itu," tandasnya. Menurut Hidayat Nur Wahid, langkah KIH yang menghambat pembentukan dan pemilihan Pimpinan Komisi ini akan jadi bumerang bagi Presiden Joko Widodo karena akan menghambat jalannya roda pemerintahan. "Pak Jokowi harus segera kerja. Sekarang kan pimpinan dewan repot untuk berikan pertimbangan tentang nomenklatur kementerian yang harus dibahas di komisi 2. Sementara itu komisi 2 (dan komisi-komisi lian) belum ada. Belum terbentuk. Karena itu masalah ini tidak boleh bertele-tele," ujar Hidayat. (beritakmp/jppn) | ||
Saatnya Teater Indonesia Bangkit Posted: 25 Oct 2014 04:30 PM PDT Berkempatan kembali menonton teater adalah sesuatu banget. Karena dunia teater sekarang mulai tergerus oleh budaya instan. Sudah jarang pementasan teater di negeri ini. Pertunjukan teater koma, populer juga tidak sering lagi, banyak hal yang membuat duni teater seakan mati suri. Teater Kanvas pun sudah hampir 10 tahun tidak ada produksi, hal ini seakan menjadi kebangkitan kanvas ke pentas. "Penghuni Kapal Selam" (pertunjukan Teater Kanvas -ed) ini bercerita mengenai kondisi sebuah negeri tiran yang menindas rakyat dengan semena-mena (dengan dipenjara -ed). Konflik antar penghuni sel ini sangat menarik dengan dialog yang kuat. Pentas yang berdurasi 2 jam ini terdiri dari 2 babak, secara umum sangat enak untuk dinikmati dari dialog, tempo permainan bahkan sampai tata cahaya panggung. Para aktor menghidupkan suasana panggung. Tokoh Pi'i seorang tukang es yang tidak pernah bisa mengingat sudah berapa lama berada di penjara ini. Tokoh utama dalam cerita ini adalah ustadz Abdul Gofar yang memegang teguh prinsip kebenaran yang menjadi keyakinannya, bahkan sipir dan juru runding pun dibuat kecewa tidak dapat meluluhkan hatinya. Mereka adalah orang-orang tidak bersalah yang dijebloskan ke dalam penjara tanpa kejelasan. Kita diajak merenung, bahwa penjara tidak selalu menjadi tempat orang-orang yang bersalah. Bahkan orang sebaik Abdul Ghofar pun masuk penjara. Sampailah kepada titik keputusasaan sipir. "Sebenarnya siapa yang dipenjara? Dia atau aku? Aku lelah karena tidak mampu mengalahkannya", ungkap sipir sembari menyatakan pengunduran dirinya dari tugas penjaga penjara. Kita diajak mengenal ketegaran ustadz Abdul Ghofar yang sangat menjaga ibadah selama di dalam penjara. Kita diajak mengenal kerapuhan politisi Jerio yang berusaha tampak tegar namun ternyata memiliki kepribadian sangat rapuh. Namun akhirnya ketegaran ustadz Abdul Ghofar layak dijadikan pilihan sikap bagi kita semua. Semua orang harus memiliki pilihan sikap dalam menjalani kehidupan. Piihan apapun, itulah yang akan menentukan dan menunjukkan hati diri kita sesungguhnya. Pesan yang disampaikan dalam pentas ini diolah sangat baik oleh Zak Sorga sebagai sutradara dan penulis naskah. Serta dukungan aktor yang tidak kalah menariknya sehingga pertunjukan menjadi hidup. "Babak 2 adalah cerita yang baik, dialog dan ceritanya cair," ujar Fahri Hamzah wakil ketua DPR RI usai menyaksikan pentas di GKJ pada Kamis malam (23/10). Dan berharap dengan ada pentas ini dunia teater Indonesia kembali bangkit tidak tergerus budaya instan. (Abu Syamil) *sumber: http://abusyamil2004.wordpress.com/2014/10/23/saatnya-teater-indonesia-bangkit/ | ||
Anda Akan Terkejut Baca Buku Ini, "SISTEM DAJJAL" Karya A. Thomson (Mualaf Inggris) Posted: 25 Oct 2014 04:05 PM PDT Buku "Dajjal The Anti Christ" (SISTEM DAJJAL, Menguak Akar Krisis yang Menjelma Secara Global di Berbagai Bidang Kehidupan) ini menguak akar krisis yang telah menjelma secara global di berbagai bidang kehidupan masyarakat modern – sistem produsen – konsumen, pendidikan, hukum, media, media massa, ekonomi, keuangan, social, politik, dan banyak lagi. Selain mengusut siapa dalang dan apa siasat perekayasa global ini -sembari memaparkan jalan keluarnya-penulis juga menyusuri tapak jejak Sistem Dajjal di perang dunia pertama dan perang dunia kedua, dibalik pendirian Liga Bangsa Bangsa (yang kini menjadi PBB) dan hubungannya dengan pendirian Negara Israel, menguak kekejaman Hitler, kebangkitan dan keruntuhan komunisme, kecanduan pada bantuan IMF dan World Bank, terpuruknya nilai uang, inflasi dan terbang tingginya harga harga kebutuhan pokok, pecahnya perang teluk, pembersihan entinis Bosnia, hingga keruntuhan nilai keluarga, pemilahan masyarakat, dan aneka peristiwa resmi lain yang dikibarkan atas nama perdamaian dunia dan tata Dunia Baru. Anda akan tercengang dengan buku ini, dan anda akan dibekali dengan wacana luas dan pandangan kritis sehingga dapat menguak dan melihat sendiri ada apa di belakang setiap berita utama yang telah, sedang dan akan terjadi. Selamat Memiliki… Judul Buku : Sistem Dajjal Karya : Mualaf Inggris, Ahmad Thomson Penerbit : Zahira Harga : Rp 70,000,- (Untuk pemesanan SMS dengan dituliskan nama, alamat dan jumlah pemesanan ke: 085811922988) *sumber: eramuslim |
You are subscribed to email updates from PIYUNGAN ONLINE To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar