PKS PIYUNGAN |
- Tentara: "Waah PKS sudah duluan yaa, hebat" | Untold Story Banjir Jakarta
- Anis Matta: Ini Zaman Ketidakpercayaan, Bicara Saja dengan Kerja
- Kisah Cinta 30 Tahun Ustadz Luthfi Dari Balik Jeruji
- Anis Matta: Mahasiswa Wajah Gelombang Ketiga
Tentara: "Waah PKS sudah duluan yaa, hebat" | Untold Story Banjir Jakarta Posted: 13 Jan 2014 10:26 PM PST Hujan dua hari berturut-turut, Sabtu (11/1/2014) dan Minggu (12/1/2014), genangan dan banjir sudah menyebar di Jakarta. Banjir mulai melanda hari Ahad malam (12/1). Banyak rumah dan warga terjebak banjir hingga menenggelamkan rumah. Kader dan relawan PKS pun langsung sigap malam itu juga mereka terjun ke lokasi banjir dengan perlengkapan seadanya untuk lakukan evakuasi dan memberi pertolongan lain. Bagaimana cerita aksi kader dan relawan PKS membantu korban banjir? ini salahsatu kisah nyata mereka yang dituturkan oleh Ridhwan Ar Rifa'i via akun twitternya @Ridhwanku. 1. JUDULNYA : AYO BANTU JOKOWI *Biar gak mainstream 2. Notification whatsapp berkali kali berbunyi di gadgetku, ketika kubuka ada 15 percakapan di salah satu grup PKS Kalisari (Jakarta Timur). 3. Terkaget, ternyata ada pemberitahuan 3 titik wilayah kelurahan Kalisari kebanjiran. Segera kami pun menuju lokasi. Wkt mnunjukkan pukul 20.00WIB (Ahad, 12/1) 4. Diantara 3 titik, yang terparah ada di Jl. Manunggal Bhakti yang mencapai tinggi 1,7 meter atau sedada orang dewasa. 5. Sampai disana kader-kader PKS sudah menyiapkan perahu dan jaket pelampung, untuk mengevakuasi korban kebanjiran. 6. Dari sini saya ingin bercerita sedikit, pada saat kami memberikan nasi bungkus berkeliling dengan perahu kecil ke rumah rumah warga yang terjebak banjir. 7. Yaa karena pd saat itu belum ada bantuan dari pihak manapun. Sampai ada 2 orang perempuan yg menumpang perahu kami.. 8. ..meminta agar diantarkan kerumahnya. Yang pada saat itu keluarganya terjebak di dalam rumah. 9. Sepanjang jalan tak henti2nya 2 perempuan itu menyebut nyebut nama Allah, hingga sampai di rumahnya, dengan spontan berkata, "HIDUP PKS !"
10. Cerita berikutnya datang dari titik banjir yg lain. Ada beberapa kader PKS yang membersihkan rumah seorang warga yang terkena banjir.. 11. Lalu kemudian dengan ketus ibu pemilik rumah tersebut berkata, "Sekalian saja ya (semuanya dibersihin), kamu kan sudah dibayar !" Si Kader mesem mesem... (gimana gituh -ed) :D 12. Namun lagi lagi teringat nasihat Sang Murobbi, "Semoga jerih payah antum dibayar dengan tegaknya islam di negeri ini." *tersenyum deh :) 13. Cerita lainnya, ada seorang bapak yang selama banjir memperhatikan para kader PKS, dari malam hingga siang.. 14. Bahkan hingga detik ini masih berada di lokasi banjir. Bapak itu menyapa para kader, "Kalian gak tidur dari malam ya, luar biasa PKS ini." 15. Setelah itu lewat seorang tentara berkata, "Waah PKS sudah duluan yaa, hebat" disambut lagi oleh seorang tokoh stempat, "Bagus memang PKS". 16. Kami tak gila pujian qo, hanya membantu @Jokowi_ID saja, cukup :) adapun yg kami sampaikan ini, murni begitulah apresiasi masyarakat. 17. Pada akhirnya kader PKS & Kelurahan bekerjasama membuat dapur darurat & posko ksehatan. Ya begitulah, harmoni kerja mnyatukan cinta. #AYTKTM -https://twitter.com/ridhwanku | ||
Anis Matta: Ini Zaman Ketidakpercayaan, Bicara Saja dengan Kerja Posted: 13 Jan 2014 10:37 PM PST JAKARTA - Hujan dua hari berturut-turut, Sabtu (11/1/2014) dan Minggu (12/1/2014), genangan dan banjir sudah menyebar di Jakarta. Bahkan sudah ada korban jiwa. Dalam rangka membantu dan meringankan penderitaan korban banjir, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sejak hari pertama sudah mengerahkan kader dan para relawan untuk terjun ke lokasi banjir. PKS juga sudah membuka sedikitnya 40 Posko Banjir yang tersebar di berbagai wilayah membantu korban banjir, mengevakuasi, memberi makanan, minuman, nasi bungkus, dan keperluan lain. Dan di hari libur peringatan Maulid Nabi, Selasa (14/1) ini, dimanfaatkan kader-kader dan para relawan PKS untuk lebih massif membantu korban banjir. Hal ini sesuai dengan arahan dari Presiden PKS yang menyatakan menjadikan peringatan Maulid Nabi untuk membantu korban banjir. "Kita peringati Maulid Nabi dengan membantu sesama yang terkena musibah Jakarta banjir," ungkap Anis Matta via akun twitternya. Anis Matta juga meminta kader dan relawan PKS untuk membantu korban banjir tanpa pandang agama, etnis, maupun partai. "Layani semua korban Jakarta banjir tanpa melihat agama, etnis, maupun partai..," sambungnya. Anis Matta mengingatkan agar para kader terus menjaga niat ikhlas. "Nilai kita di mata Allah dan manusia adalah kerja-kerja kita.. yang diniatkan untuk Allah dan berguna bagi manusia..." Dalam bekerja kader PKS juga jangan memperdulikan sentilan, kritik, atau bully. "Kerja yang bagus, tidak akan berkurang nilainya karena kritik.. kerja yang kurang bagus tidak akan bertambah nilainya karena sanjungan..," ujar Anis Matta. "Kritik manusia tidak akan menjerumuskan kita ke neraka.. Sanjungan manusia juga tidak akan mengantar kita ke surga.." lanjut Anis. Terakhir, Anis Matta menegaskan agar kader-kader PKS lebih banyak bekerja dan berbuat untuk masyarakat. "Ini zaman ketidakpercayaan, bicara saja dengan kerja..," pungkasnya. Ini zaman ketidakpercayaan, bicara saja dengan kerja.. #JakartaBanjir .. :: PKS PIYUNGANKlik Download App BB | Klik Download App Android | ||
Kisah Cinta 30 Tahun Ustadz Luthfi Dari Balik Jeruji Posted: 13 Jan 2014 05:29 PM PST
(True Story) Pagi ini (11/1), telpon saya berdering.. Dari kejauhan, Pak Azhar menyapa "Assalaimualaikum.. Bagaimana kabarnya akhi? Sekarang dimana? Hari ini sibuk ndak?" Ujarnya bertubi-tubi. "Walaikumussalam.. Alhamdulillah baik pak. Baru balik dari medan tadi malam. Insya Allah hari ini agenda seperti biasa, ada yg bisa disupport?" timpal saya. "Begini akhi.. Ana dihubungi pengacara ust.Lutfi. Melalui pengacaranya, beliau minta tolong agar ana menghubungi ikhwah di Jakarta untuk bisa menyiapkan dan mengantarkan hadiah/kado ulang tahun pernikahannya yg ke-30 tahun dengan Astika. Tepat 11 Januari 1984 adalah hari pernikahannya. Antum bisa bantu tidak?" Deg.. Subhanallah.. Keterbatasan beliau yang masih di penjara, masalah hukum yang dihadapinya dan adanya dua istri lainnya, tidak melupakan kenangan indah dan hari bersejarah dalam hidupnya dengan istri pertama. Gumam saya dalam hati. "Insya Allah bisa ustadz, saya harus siapkan apa?" Jawab saya selepas lamunan. "Menurut antum apa ya enaknya? Mungkin jilbab atau yang lain. Nanti uangnya ana ganti." Kata pak azhar. "Bagaimana kalau kue tart juga ustadz? Nanti sisanya ana cari lagi" saya menimpali. "Jadi gini, ini untuk menghibur ummi hudzaifah, jadi banyak kado tidak apa-apa. Nanti ustadz ada kado, ana ada dan antum juga ada. Biar ana yg bayar semua." Lanjut pak azhar. "Oke siap. Minimal sekarang kue tart dan jilbab dulu ya. Nanti sisanya saya cari di mall." Jawab saya dan mengakhiri percakapan. Beberapa waktu berselang, telpon saya berdering lagi. "Oya akhi, ustadz imam juga nitip kado ya.. Jadi nanti ada 4 kado termasuk dari ustadz" sambung pak azhar. Saya tahu ini pasti "kerjaan" pak azhar untuk mengajak ustadz imam juga, niatnya tentu agar hadiah lebih banyak sehingga lebih menghibur . "Oke, insya allah". Jawab saya. Kue tart sudah tersedia, jilbab gak ada yg bagus dan saya sudah meluncur ke arah jakarta. Di jalan dan di mall saya kordinasi dengan pak azhar untuk pilihan kadonya. Akhirnya sudah siap kue tart besar, tas wanita dan 2 buah buku tentang rasul dan sahabat. "Jangan lupa dibungkus yang bagus ya" pak azhar mengingatkan. "Siap!" jawab saya singkat. Setelah mencari alamatnya, akhirnya sampai juga saya di rumah yang di tempati Bu Astika atau ummi Hudzaifah. Namun sayang sekali beliau sedang tidak ditempat sehingga saya serahkan amanah itu kepada petugas yang sedang berjaga di rumah beliau. Dalam perjalanan pulang, saya sedikit merenung.. Yaa Rabb.. hari ini saya belajar dua hal penting yang tersirat dari kejadian ini.. Subhanallah.. Maha Suci Allah.. Kokoh sekali ikatan pernikahan itu.. Meskipun beliau sedang berada di balik jeruji penjara, tidak punya apa-apa dan banyak keterbatasan, tapi cinta dan rindunya terus mengalir untuk istrinya. Hasratnya untuk memperingati moment bersejarah dalam hidupnya tidak pernah menemui jalan buntu. KPK boleh memenjarakan dirinya tapi tidak dengan Cintanya.. Yang kedua, sungguh kuat ikatan ukhuwah kedua manusia ini. Allah, islam dan jamaah telah mempersaudarakan keduanya. Pak Azhar tidak berpaling sedikitpun dengan ujian yang dihadapi oleh ustadz lutfi, apapun kondisinya sekarang. Rasa cintanya sebagai saudara tidak berkurrang, bahkan justru semakin dekat dibandingkan dengan saat beliau menjadi presiden PKS. Saya bisa merasakan ikatan dan hubungan itu sangat dekat bahkan tidak berjarak. Teringat persaudaraan sahabat muhajirin dan ansor ribuan tahun yang lalu. Seandainya semua orang dipersaudarakan seperti itu, tentu bumi ini akan semakin indah dan bermakna. Terima Kasih Ustadz Lutfi.. Terima Kasih Pak Azhar.. Telah mengajarkan saya cinta.. Wassalam, *by David Makmuryanto (david.makmuryanto@gmail.com) | ||
Anis Matta: Mahasiswa Wajah Gelombang Ketiga Posted: 13 Jan 2014 04:36 PM PST SEMARANG - Kelompok mahasiswa merupakan generasi intelektual yang akan mewarisi kepemimpinan nasional di masa yang akan datang. Mahasiswa yang merupakan generasi terdidik adalah para penerus bangsa yang membawa misi peradaban jangka panjang. Hal tersebut disampaikan oleh Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta saat menyampaikan ceramah dialog kebangsaan, dari kampus untuk negeri yang diselenggarakan oleh Badan Ekesekutif Mahasiswa (BEM) Keluarga Mahasiswa (KM) Universitas Negeri Semarang (Unnes), Senin (13/1) di Auditorium kampus Unnes Sekaran, Semarang. Anis mengatakan, saat ini Indonesia sedang menuju gelombang sejarah baru, yakni gelombang ketiga, dimana ciri khas gelombang ini adalah mayoritas penduduknya generasi terpelajar. "Saat saya menyebut Indonesia, maka yang terbayang adalah wajah saudara (mahasiswa, red). Saya begitu optimis akan masa depan Indonesia di wajah saudara, saudara adalah generasi yang tumbuh dari rahim demokrasi yang kemudian saya sebut dengan netiv demokrasi," papar Anis Matta dihadapan 5000 mahasiswa Unnes, sebagaimana rilis yang diterima suaramerdeka.com. Menurut Anis, yang dibutuhkan Indonesia saat ini bukan hanya sekedar peralihan kepemimpinan yang akan dilaksanakan pada bulan Juli mendatang, akan tetapi yang lebih utama adalah peralihan generasi baru, yang kemudian disebut dengan generasi gelombang ketiga. "Suatu saat saya yakin bahwa Indonesia akan menjadi Negara besar dan akan bersanding dengan Negara–negara lain seperti Amerika Serikat, China dan Rusia. Indonesia juga akan ikut menata kehidupan ummat manusia di planet ini, dan salah satu faktornya adalah generasi ketiga yang disebut dengan netiv demokrasi," jelasnya. Anis Matta sendiri menghadiri dialog kebangsaan ini dalam rangka program yang dilaksanakan oleh BEM KM Unnes dan Lembaga Pol Tracking pimpinan Hanta Yudha untuk menakar sejauh mana kapasitas yang dimiliki oleh para calon pemimpin nasional tersebut. Selain Anis Matta, turut hadir pula Ketua Umum Hanura Wiranto, Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo, Bupati Kutai Timur Ishran Noor, Ketua Umum PKPI Sutiyoso dan dimoderatori oleh pimpinan Lembaga Pol Tracking Hanta Yudha.
*sumber: suaramerdeka |
You are subscribed to email updates from PKS PIYUNGAN To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar