Selasa, 07 Januari 2014

PKS PIYUNGAN

PKS PIYUNGAN


Paparan Anis Matta "Diskusi Kebijakan Publik dan Bedah Platform Partai" di UI | video

Posted: 07 Jan 2014 02:30 PM PST


PENGANTAR:

Kutipan twit @anismatta:

Alhamdulillah, hari ini (Selasa 7/1) saya berdiskusi dng civitas akademika UI, membedah Platform Kebijakan Pembangunan PKS..

Acara ini digagas oleh CEPP (Center for Election & Political Party) dipimpin Mbak Chusnul Mariyah..

Kami memaparkan platform : Mewujudkan Masyarakat Madani Yg Adil, Sejahtera dan Bermartabat.. Lalu dibahas dr berbagai sudut pandang..

Ini diskusi yg positif.. kampus tidak alergi dng parpol.. parpol tidak curiga dng kampus.. Sinergi..

Ini diskusi yg positif.. kampus tidak alergi dng parpol.. parpol tidak curiga dng kampus.. Sinergi..

Di kampuslah parpol mendapatkan pengujian secara objektif atas gagasan, strategi, hingga implementasi visi partai..

Sementara kampus mendapatkan 'studi kasus' riil dr pengalaman kami berkiprah di politik rill.. saling memperkaya wawasan..

Pertanyaan paling banyak adalah ttg ideologi PKS.. apa landasan berpikirnya?? Apa yg dimaksud sbg partai dakwah, sekaligus partai terbuka??

Pertanyaan tajam ttg penyikapan PKS thdp isu2 strategis: pangan, energi, pertahanan, kependudukan sampa ekonomi.. ada jg yg tanya poligami..

Para akademisi mengharapkan platform PKS yg lebih jelas, to the point, memiliki parameter pencapaian dan waktu..

Pelajaran yg sangat berharga bagi kami.. Terima kasih utk CEPP dan segenap civitas akademika UI yg hadir..

VIDEO:

Berikut video Paparan Presiden PKS Anis Matta dalam "Diskusi Kebijakan Publik dan Bedah Platform Partai" di UI (Selasa 7/1)



LINK: http://www.youtube.com/watch?v=T5MlLLQumao&feature=youtu.be

Menikmati Kebaikan PKS

Posted: 07 Jan 2014 02:54 PM PST


"Pak....pak.!", tiba-tiba suara laki-laki memanggil dari belakang, padahal belum jauh saya melangkahkan kaki meninggalkan rumahnya.

Jujur saya penuh keheranan, pak Mukhlis namanya saat saya berkenalan dengannya pada program DS (Direct Selling PKS) tadi pagi. Kendati saya mengobrol dengannya sebentar saja, mulai dari saya memperkenalkan diri, saya dari PKS dst. Kami hanya berdiskusi di halaman rumahnya saja, tapi yang penting clossing (sesuai target).

"Ada apa pak?", saya bertanya kepadanya. "Mohon kiranya bapak bisa masuk ke dalam rumah kami", ungkapnya dengan wajah penuh harapan. Akhirnya saya masuk ke dalam rumah beliau, setelah dipersilahkan duduk, beliau ke dalam kamarnya dan itu semakin saya penasaran, ada apa yah, apa mau disuruh lihat orang sakit, mau kasih hadiah kali he..he.

Beberapa saat beliau keluar dgn isterinya dan duduk di sofa. "Ini pak, isteri saya mau bicara ", ungkap pak Muhlis, tambah bingung saya jadinya, ada masalah apa yah.

"Alhamdulillah saya bisa ketemu orang PKS hari ini pak dan didatangi lagi rumah kami", isterinya membuka pembicaraan dan saya sudah siap-siap mendengar keluhan atau aspirasi.

"Dua minggu lalu anak saya yang kuliah di Unmul Samarinda mengalami kecelakaan", sambil bercerita matanya seperti berkaca-kaca.

"Anak saya diserempet mobil dan jatuh, banyak luka-luka dan berdarah. Saat itu kami belum tahu anak kami kecelakaan, apalagi disana anak saya hanya kost dan tak ada keluarga", jelasnya dan saya hanya khusu' mendengar.

"Seseorang menelpon saya dengan menggunakan HP anak saya. Saya terkejut ketika dijelaskan tentang apa yang terjadi pada anak saya, antara panik bercampur sedih, karena kami tidak punya keluarga dan kami masih di Balikpapan." Saya hanya terus menyimak dan pak Mukhlis hanya diam.

Istri pak Mukhlis melanjutkan cerita. Kemudian lelaki di ujung telpon itu mengatakan, "Ibu jangan kuatir saya sudah menolongnya dengan beberapa warga dengan mobilnya ke rumah sakit." Saya sedikit tenang dengan informasinya dan saya bersalah lupa menanyakan nama bapak tersebut, cerita si ibu. Nah ini membuat saya jadi bingung lantas apa hubungannya dengan saya.

"Saat saya ke rumah sakit, semua urusan jadi mudah dan beberapa biaya dan obat sudah dibayar, di lain pihak saya sangat berterima kasih karena anak saya sudah di tolong, tapi saya tidak tahu siapa orangnya dan saya ingin ucapkan terima kasih kepadanya," penjelasan istri pak Mukhlis ini semakin membuat saya bingung.

Anak saya menceritakan ke saya orang yang menolong saya adalah anggota atau kader PKS karena mobilnya saat itu dia lihat ada stiker PKS, dan sebelum dia meninggalkan anak saya ketika sudah membaik, sempat ditanya siapa beliau, dia hanya menjawab "Saya hanya kader PKS".

"Dan sekarang saya ingin mengucapkan rasa terimakasih saya kepada PKS melalui bapak dan ini hutang budi saya kepada beliau," imbuhnya. Saya bertanya kepadanya ,"bu Insya Allah saya kenal beberapa kader PKS di Samarinda, siapa namanya mungkin terlupa atau terlewatkan?". "Yah itu dia, dia tidak nenyebutkan namanya, hanya bilang saya hanya seorang perwakilan kader PKS".

Sambil meninggalkan rumah beliau, hati saya berkecamuk dan mengucapkan Subhanallah buah dari kebaikan saudaraku disana dan aku hanya tinggal memetiknya saja. Semoga Allah merahmatimu wahai saudaraku yang tak kutahu juga namanya.


*by Syukri Wahid DPD PKS Balikpapan
(kisah yg tercatat dari DS daerah Gunung Steling)


Jangan Meninggalkan Amal

Posted: 07 Jan 2014 02:42 PM PST


Jangan meninggalkan amal karena takut tidak ikhlas. Beramal sambil meluruskan niat lebih baik dari tidak beramal sama sekali.

Jangan meninggalkan zikir karena ketidak hadiran hati. Kelalaian kita dari zikir lebih buruk daripada kelalaian kita saat berzikir.

Jangan meninggalkan tilawah karna tak tau maknanya. Ketidaktauan makna dalam tilawahmasih lebih baik daripada ketidak mauan membaca firman-Nya.

Jangan meninggalkan dakwah karna kecewa. Kesabaran kita bersama orang-orang shalih lebih baik daripada kesenangan kita bersama orang-orang yang tidak shalih.

Jangan meninggalkan amanah karna berat. Beratnya amanah yang kita emban insyaAllah sebanding dengan beratnya timbangan amal yang akan kita dapatkan.

Jangan meninggalkan kesantunan karna lingkungan kasar. Santun kita saat dikasari hanya akan menambah kemuliaan dan mengundang simpati-Nya.

Allahumma mushorrifal quluub shorif quluubana 'ala tho'atik..
Yaa muqollibal quluub tsabbit quluubanaa 'alaa diinik..

Ya Allah yang memalingkan hati manusia, palingkanlah hati kami di atas ketaatan pada-Mu
Wahai yang membolak balikkan hati, teguhkanlah hati kami di atas agama-Mu


*sumber: fb




Akademisi UI: PKS Punya Positioning Berbeda dari Partai Lain

Posted: 07 Jan 2014 02:41 AM PST

Anis Matta saat menjadi pembicara dalam Diskusi Kebijakan Publik dan Bedah Platform Partai, UI (7/1)

DEPOK- Doktor Universitas Indonesia, Reni Suwarso, memuji Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang punya positioning berbeda dibandingkan partai lainnya.

Hal ini ia ungkapkan dalam diskusi kebijakan publik dan bedah platform yang diselenggarakan oleh Center for Election and Political Party (CEPP) FISIP UI hari ini (7/1).

"Kehadiran PKS di  perpolitikan Indonesia ini bagus karena  memberikan alternatif yang berbeda dalam spektrum partai politik di Indonesia," ungkap panelis Reni Suwarso yang membandingkan PKS dengan parpol lainnya. Reni menyebut beberapa partai besar di Indonesia umumnya punya spektrum dan positioning hampir serupa.

PKS juga dipuji karena memiliki pengarsipan yang rapi terkait kinerja-kinerja parpol.

"Dibandingkan partai lain, PKS memiliki pengarsipan yang sangat rapi terkait kinerja-kinerja partai," ungkap Direktur CEPP ini.

Dekan FKM yang juga doktor di UI, Bambang Wispriyono, ikut mengapresiasi PKS yang selama ini dikenal sebagai partai yang rajin menggelar bakti sosial dan pemeriksaan kesehataan. Ia menilai aksi-aksi kader PKS sebagai hal yang harus dipertahankan.

Diskusi yang  dihadiri puluhan peneliti dan sivitas akademika UI ini mengundang Presiden PKS Anis Matta dan para petinggi PKS untuk membedah platform partai. Dalam diskusi yang berlangsung di Auditorium Terapung UI ini, para akademisi memberikan saran dan masukan kepada PKS.

"Kami di sini bukan untuk pemilu 2014, tapi kami di sini untuk menyiapkan satu generasi, Kami memikirkan bagaimana kepemimpinan Indonesia ini dibawa hingga 2045," ungkap Chusnul Mar'iyah, Presiden CEPP.

Untung Wahono, Ketua Majelis Pertimbangan Partai (MPP) PKS menyambut baik saran dan masukan dari para akademisi UI. "Kami berterima kasih dengan undangan ini juga saran dan masukan dari para akademisi UI. Tentunya akan menjadi bahan evaluasi bagi PKS ke depannya," ungkap pria yang pernah menjadi anggota dewan ini. (sbb/dakwatuna/kabarpks)



Jawaban Elegan Anis Matta Ketika Ditanya Soal Poligami

Posted: 07 Jan 2014 01:47 AM PST


Presiden PKS Anis Matta sempat disindir soal poligami di kalangan elite PKS oleh 3 doktor UI, dalam diskusi tentang platform kebijakan pembangunan PKS. Menanggapi hal itu, Anis menjawab hal itu sebagai pilihan pribadi.

Sindirian yang juga kritikan itu diutarakan mulai dari aspek keadilan bagi pria yang berpoligami, dampak poligami pada ledakan populasi, hingga soal bagaimana jadinya kalau presiden berpoligami. Apa kata Anis Matta?

"Dalam Islam populasi sebagai potensi bukan sebagai beban, tapi kemampuan mengelola dunia memang tidak sama," kata Anis Matta dalam diskusi Center for Election and Political Party (CEPP) di kampus UI, Depok, Selasa (7/1/2014).

"Sama seperti anda diberi sumber daya alam, itu karunia tapi belum tentu bisa mengelola. Begitu juga dengan anak," imbuhnya menjawab soal poligami dan ledakan penduduk.

Kemudian menjawab sindiran seandainya ada presiden yang berpoligami, menurut Anis berpoligami adalah pilihan pribadi.

"Saya kira begini, itu kan pilihan pribadi. Terserah kepada publik apakah bisa menerima atau tidak. Kalau publik bisa menerima why not?," ujarnya.

Anis juga mengganggap kritik dan sindiran soal poligami yang dilontarkan beberapa pihak kepada dirinya maupun elite PKS bukan sebagai serangan.

"Saya kira ini bukan serangan," lanjut mantan wakil ketua DPR itu tersenyum.


*sumber: detikcom


Peringatan Buat Hater PKS, Nasib Anda Bisa Seperti Ini

Posted: 06 Jan 2014 05:37 PM PST


Saat hiruk pikuk pemilu 2009, ketidaksukaan Teguh Al Holidi kepada partai politik yang mengusung nilai-nilai agama begitu besar, khususnya pada Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Dia bisa sangat marah jika bendera atau simbol-simbol partai tampak atau terpasang di areal sekeliling rumah atau 'daerah kekuasaan'nya.  Bendera yang terpasang akan ia cabut sendiri hingga tiang-tiangnya. Teman dan kerabat yang aktif di PKS dilarangnya menyosialisasikan partai di sekitar kampung.

"Agama kok dibawa-bawa ke politik? Munafik!" begitu cetusnya saat itu.

Teguh sendiri dikenal sebagai tokoh yang disegani. Tangan dinginnya berulangkali membawa proyek pemerintah yang sering terhambat mengucur mulus ke sejumlah kampung di kecamatan Gunung Sugih – Lampung Tengah.

Namun, Allah Yang Maha Membolak-balikkan Hati merubah persepsinya. Tak dinyana, hater yang begitu gigih menentang partai dakwah ini justru menyatakan ketertarikan dan akhirnya bergabung dengan PKS. Bukan itu saja. Ketua Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) tingkat kecamatan ini bahkan all out memenangkan PKS di Pemilu 2014 dengan bersedia jadi caleg.

Mengetahui Teguh sudah berubah haluan ke PKS, rival-rival politik pun tak tinggal diam. Teguh yang membawahi tak kurang dari 293 kelompok petani di 15 kampung atau sekitar 9000 petani ini terus diiming-imingi duit berlimpah untuk keluar dari PKS.

"Mulai dari Rp 150 juta hingga Rp 300 juta di atas meja supaya saya keluar dari pencalegan PKS dan pindah partai, saya menolak," ujar Teguh. Menurut caleg PKS daerah pemilihan I Kabupaten Lampung Tengah ini, ia sudah telanjur nyaman berinteraksi dengan para kader PKS.

Apakah Teguh hanya ingin mengejar jabatan di PKS? Tidak. Dia berharap siapapun yang dicalonkan dari PKS dan kelak terpilih sebagai anggota legislatif bisa bekerja melayani masyarakat dengan maksimal.

"Meskipun saya nggak jadi (anggota dewan), nggak apa-apa. Yang penting saya ikut berusaha semaksimal mungkin memenangkan PKS," pungkasnya.

Masya Allah.  Ternyata namanya betul-betul seteguh sikapnya. Semoga Allah SWT memudahkan segala urusan beliau. Aamiin.


[Reporter: Moh. Hatta, DPD PKS Lampung Tengah]


"PKS itu lawan politik utama"

Posted: 06 Jan 2014 05:08 PM PST


Masih ingat dengan kisah masuk Islamnya Umar bin Khaththab? Semula berniat membunuh Rasulullah saw, akhirnya Umar memutuskan memeluk Islam usai mendengar indahnya lantunan surat Thaahaa dari bibir Fathimah. Hidayah menyelinap ke dalam jiwanya, bak palu godam yang menghantam benteng-benteng keangkuihan dan kebenciannya kepada Islam.

Kisah yang mirip terjadi di suatu malam di Kampung Siluman, Desa Mangunjaya, Tambun Selatan, tahun lalu. Bermula ingin merekam  pertemuan warga kampung tersebut dengan anggota DPRD F-PKS Kabupaten Bekasi Ust. Zainudhin, seorang mandor akhirnya mengubah haluan politiknya. Dari pembenci PKS menjadi pendukungnya.

"PKS itu lawan politik utama saya selama di Golkar," katanya.

Mandor Zaenal Mantap Bergabung bersama PKS
Siapakah dia? Zaenal namanya. Tubuhnya kekar dan cukup gempal. Sorot matanya tajam penuh wibawa. Warga Mangunjaya memberinya gelar Mandor. Julukan mandor penuh prestise. Tak sembarang orang mendapatkannya. Mandor identik dengan jawara, preman, orang yang sangat ditakuti sekaligus dihormati kawan dan lawan. Hidupnya banyak dihabiskan di jalanan.

"Sejak SMK saya sudah sering berantem dan mabok," ungkap lelaki kelahiran 15 Desember 1982 itu.

Peristiwa malam itu tak pernah dilupakan Zaenal. Ia sama sekali tak menduga jalan hidupnya akan berubah 180 derajat.

"Kalimat yang disampaikan Pak Zainudhin lembut dan santun. Berbeda dengan partai yang saya dukung selama ini," ujar ayah dua anak itu.

Keputusannya mendukung PKS kian mantap setelah melihat sendiri bagaimana cara anggota dewan, caleg dan kader PKS memperlakukan warganya.

"Mereka terus bersilaturahmi dengan kami. Beda dengan yang lain. Ngasih uang Rp 50.000 setelah itu susah dihubungi," ungkap Zaenal berapi-api.

Dukungan Mandor Zaenal memang bukan basa-basi. Malam Ahad, (4/1) lalu di rumahnya, kebetulan saya menghadiri pertemuan antara tokoh dan warga Kampung Siluman dengan caleg PKS: DR Mardani Ali Sera (DPR), Ust. Sa'dan (Provinsi) dan Ust. Zainudhin (Kabupaten Bekasi). Meski malam telah larut, Bang Zaenal, begitu kami menyapanya, sangat antusias. Sekitar 100 orang hadir. Termasuk para mandor yang sekarang mengikuti jejak Bang zaenal: mendukung PKS.

"Niat saya ibadah kepada Allah," katanya singkat saat ditanya motivasinya mendukung PKS.

Bang Zaenal memang bukan Umar bin Khaththab. Tapi dari kisah ini kita bisa belajar betapa Allah akan selalu memberikan pertolongan kepada partai dakwah ini dari jalan yang tak pernah kita duga. Allah akan selalu memberikan kita sosok yang tepat sesuai dengan zamannya selama kita terus istiqomah memperjuangan kebenaran dan kebaikan. Wallahu'alam.


*by Erwyn Kurniawan
@Erwyn 2002



OJK: Aher Dongkrak Kemajuan Ekonomi Jabar

Posted: 06 Jan 2014 04:46 PM PST


BANDUNG -- Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Ilya Avianti menilai, kebijakan dan pandangan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) sangat membantu dalam mendongkrak kemajuan perekonomian di Jabar dan berkontribusi dalam perekonomian nasional.

Pertumbuhan ekonomi di Jabar, menjadi motivasi bagi OJK dan Bank Indonesia untuk berbuat lebih baik lagi. Khususnya, membangun dan membina jasa industri keuangan di wilayah Jabar agar mampu berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Kebanggaan lain yang ada di Provinsi Jawa Barat, kata Ilya adalah, perkembangan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang akan menjadi PT BPR Jawa Barat serta telah terbentuknya PT Jaminan Kredit Daerah atau Jamkrida Jawa Barat. Selain itu, semakin tumbuh besarnya Bank Jabar Banten sebagai bank daerah dengan asset terbesar di Indonesia, yakni mencapai Rp 64,29 triliun.

Begitu pula, kata dia, dengan pertumbuhan bank syariah yang kini memiliki pangsa asset 6,6 persen dari total asset  perbankan di Jawa Barat. Pertumbuhan ini, jauh melampaui prosentasi pangsa asset nasional yang hanya 3,4 persen. "Semoga dengan berkat dukungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, OJK akan mampu berkiprah aktif dalam memberikan pelayanan, perlindungan dan edukasi kepada masyarakat dalam bidang jasa industri keuangan," katanya.

Sementara itu dalam laporannya, Kepala Regional 2 Jawa Barat OJK, Anggar B Nuraini mengatakan mulai tahun ini, OJK melaksanakan tugas pengaturan dan pengawasan terhadap individual perbankan atau mikro prudensial. Dalam pelaksanannya, OJK akan melakukan pengawasan bank yang selama ini sudah dijalankan Bank Indonesia (BI). Kedepan, OJK akan melakukan upaya perlindungan kepada masyarakat terhadap praktek jasa industri keuangan yang selama ini merugikan dan meresahkan.

"OJK sudah membentuk bidang edukasi dan perlindungan konsumen yang berperan meningkatkan kemampuan pemahaman konsumen dan masyarakat terhadap jasa keuangan sekaligus pembelaan hukum," katanya.

Saat ini menurut Anggar, OJK Regional 2 Jawa Barat melakukan pengawasan terhadap 7 Bank Umum dengan 109 kantor cabang serta 170 Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dengan 256 kantor cabang. Saat melakukan pengawasannya, OJK menghadapi sejumlah tantangan berupa meningkatkan kasus tindak pidana perbankan, baik dari sisi nominal, kepengurusan bank,dan kualitas sumberdaya manusianya.

Selain itu, kata dia, yang juga menjadi perhatian OJK adalah menurunnya daya saing perbankan terkait penyaluran kredit yang berbunga tinggi dan tingkat efisiensi yang belum optimal. Apalagi, pangsa bank-bank tersebut mendominasi perbankan di Jawa Barat dengan total asset mencapai Rp 278 triliun atau 71,7 persen dari total asset perbankan Jawa Barat. (ROL)

Wilayah Lain Bisa Contoh Depok Tangani Pengemis

Posted: 07 Jan 2014 05:27 AM PST


Pemerintah Kota Depok dinilai punya cara bagus dalam menghapus kultur negatif kebiasaan mengemis dan gelandangan. Jika ada pelaku yang berhasil disisir saat beroperasi, mereka akan dibina dan selanjutnya dimandirikan.

Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Dinsosnaker) Kota Depok, Diah Sadiah, mengatakan program pengentasan pengemis di Kota Depok didasari oleh Peraturan Daerah (Perda) Kota Depok Nomor 16 Tahun 2012 tentang Pembinaan dan Pengawasan Ketertiban Umum.

Pengentasan pengemis dan gelandangan itu dilakukan terpadu bekerjasama dengan Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) dan Dinas Kesatuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Depok. Mereka mengadakan Jadwal piket setiap hari di berbagai titik.

"Makanya kita bilang bukan razia, tapi jangkauan. Bagaimana menjangkau mereka," kata Kepala Dinsosnaker Kota Depok, Diah Sadiah, ditemui hidayatullah.com di kantornya baru baru ini.

Diah menjelaskan, pihak Dinsosnaker bertugas untuk merehabilitasi dan melakukan pembinaan untuk pengembangan kompetensi kepada orangtua pengemis yang berhasil dijaring oleh Satpol PP dan DKP di lapangan.

"Orangtua anak jalanan itu kita magangkan di perusahaan konveksi. Karena saya Dinsosnaker, maka saya juga maksimalkan ke perusahaan untuk bidang ketenagakerjaan. Jadi satu sisi persoalan sosial diselesaikan, di waktu yang sama problem pengangguran dapat teratasi," katanya.

Diah mengatakan, setelah sejumlah pengemis usia anak berhasil tertibkan, mereka kemudian dilokalisir untuk mendapatkan pembinaan. Orangtua mereka harus datang menjemput mereka. Sebab orangtualah yang seharusnya bertanggungjawab memenuhi hak-hak anak.

"Biasanya setelah kita berikan pengarahan tentang hak anak dan kewajiban orangtua dalam melindungi anak-anak, mereka menangis dan berjanji tak akan melepas anak-anak mereka mengemis," katanya.

Tak hanya diberi pengarahan, mereka juga diberikan tawaran kemandirian. Setelah melalui seleksi dan menandatangani pakta integritas, para orangtua pengemis usia anak tersebut dimagangkan sebagai helper di PT Indomatra Busana yang beralamat di Jln Tole Iskandar. Sebuah perusahaan konveksi yang cukup tenar di kota ini.

"Jika dianggap berprestasi dan berkpribadian baik, mereka bisa diangkat menjadi tenaga karyawan bagian operator," kata Diah.

Selain dimagangkan di perusahaan konveksi, ada juga yang ditraining mengembangkan kemampuan instalasi dan reparasi smartphone.

Mereka yang dibina harus warga Depok dan ber-KTP Depok. Jika bukan warga Depok, Dinsosnaker akan langsung berkoordinasi dengan dinas asal pengemis bersangkutan. Mereka harus bikin komitmen tidak akan balik lagi ke Depok.

"Yang kita magangkan yang siap saja. Kita buat pakta integritas ke orangtua. Kalau kebetulan yang terjaring warga non-Depok, kita kembalikan ke daerah asalnya," terangnya.*

*sumber: Hidayatullah

Dalam Kepahitan Tersimpan Kemanisan

Posted: 06 Jan 2014 03:41 PM PST


Seorang anak kecil duduk di samping sebuah meja di dapur. Ibunya lagi mempersiapkan bahan-bahan untuk membikin kue yang ia sukai.

Karena sifat suka makannya, ia mulai mencicipi bahan-bahan yang dijejerkan di atas meja. Dia awali dengan mencicipi tepung. Segera ia meludah karena rasanya yang aneh. Kemudian ia ambil vanille dengan telunjuknya. Matanya terpejam-pejam karena rasanya yang aneh. Lanjut ia coba pengembang. Baru saja bahan itu menyentuh lidahnya ia berteriak minta minum sambil meludah berulang kali ke lantai.

Anak kecil itu berkata kepada ibunya: "Kelihatannya ibu tidak akan membuat kue yang enak kali ini, karena bahan-bahan yang ibu gunakan tidak ada yang enak sama sekali."

Akan tetapi ibunya menjawab: "Aku tidak akan menjawab perkataanmu sekarang, tapi tunggulah beberapa saat sampai kuenya masak. Kamu sendiri yang akan menjawab pertanyaanmu."

Setelah ibunya selesai memasak kue di dalam oven, ia memberikannya kepada anaknya yang masih kecil itu. Sang anak mulai memakan dengan hati-hati dan kelihatan tidak berselera. Akan tetapi setelah ia makan dua gigitan ternyata kuenya lezat sekali. Seperti biasanya, ia minta kue berikutnya.

Saat itulah ibunya bertanya: "Apa pendapatmu dengan kue yang ada sekarang?"

Anak kecil itu menjawab: "Suatu hal yang mustahil bila bahan-bahan yang aku cicipi itu memberikan rasa yang enak jika dimakan satu persatu."

Ibunya menimpali: "Sebenarnya segala sesuatu yang bergabung bersamaan dengan ukuran yang pas dan tepat, itulah yang akan memberikan rasa yang enak di akhirnya."

***

Inilah kehidupan kita di dunia ini. Dia adalah campuran dari perkara-perkara pahid dan manis, asam dan getir, asin dan hambar, bahagia dan sedih, sakit dan sehat, jauh dan dekat, berhasil dan gagal. Akan tetapi segala sesuatu yang ada akan besinergi bersama-sama untuk menciptakan kebaikan di ujungnya.

Maka permasalahan-permasalahan yang kita rasakan susah, pahit, menyedihkan, dialah sebenarnya yang membangun kepribadian kita.

Dia lah yang membantu kita untuk bisa empati terhadap orang lain bila terjadi permasalahan yang sama pada diri mereka. Baik perkaranya menyedihkan maupun menggembirakan.

Orang yang pintar adalah orang yang mampu mengolah apa yang terjadi dalam hidupnya supaya menjadi manis dan lezat. Semakin bervariasi apa yang ia alami semakin indah dan lezat akhirnya.

Alangkah malangnya orang yang hanya mencicipi alur kehidupannya satu persatu apa adanya tanpa berusaha mengolahnya menjadi sesuatu yang lebih indah dan berharga.


*by Zulfi Akmal


Menjawab Dusta Media dengan Amal Nyata

Posted: 06 Jan 2014 03:39 PM PST


By: Nandang Burhanudin

****

Di Mesir, 99 % pembunuhan dilakukan aparat terhadap anggota Ikhwanul Muslimin dan pro Konstitusional. => Media memutarbalikkan fakta, bahwa Ikhwanul Muslimin dan pendukung Konstitusional adalah TERORIS.

Di Palestina, 98 % pelanggaran terhadap perjanjian damai dan pembunuhan sistemis dilakukan oleh agen-agen Mossad. => Media memutarbalikkan fakta bahwa yang melakukan teror adalah HAMAS, maka HAMAS adalah TERORIS.

Di Indonesia, 98 % korupsi dan pencucian uang dilakukan anggota, tokoh, dan simpatisan partai-partai Nasionalis Liberal Sekuler. => Media memutarbalikkan fakta, bahwa partai Islam -terutama PKS-adalah KORUP.

Ikhwanul Muslimin menjawb kebohongan media, dengan untaian kebajikan. Kendati 24 jam media di Mesir menebar propaganda dan kebohongan. Tapi tak lama berselang, rakyat melihat Ikhwanul Muslimin dan anggotanya adalah orang-orang yang teramat baik bagi dirinya. Bahkan para preman yang sekarang menyerang dan membakar kantor-kantor IM, adalah orang-orang yang di era Mubarak mendapatkan advokasi dan bantuan sosial dari IM.

HAMAS pun menjawab dengan jawaban yang sama. Rakyat Gaza menemukan, kader-kader HAMAS adalah mereka yang sigap saat tragedi ada. Hadir di kala masyarakat berduka. Kader HAMAS rela meregang nyawa, asal rakyat aman sentosa.

Kader-kader partai Islam -terutama- PKS bisa melakukan hal yang sama. Siap tandang ke gelanggang, di kala hujatan datang atau cibiran menendang. Toch pada akhirnya, rakyat pula yang menilai; siapa di antara kita yang paling baik amalnya. Menjelang 2014, wajar PKS membuat gagap para mafia. Karena senjata cinta-kerja-harmoni, senjata yang lebih kuat daripada tank baja. []

#AYTKTM


Tidak ada komentar:

Posting Komentar