Jumat, 03 Januari 2014

PKS PIYUNGAN

PKS PIYUNGAN


Eksotis! Mukhoyam PKS di Raja Ampat

Posted: 03 Jan 2014 03:30 PM PST


Mukhayam PKS se-Sorong Raya, Papua Barat, berlangsung istimewa baik dari peserta maupun tempat. Mukhayam kali ini yang berperan serta tidak saja dari Kota Sorong, namun juga dari Kabupaten Sorong, Kabupaten Sorong Selatan dan Kabupaten Raja Ampat sebagai tuan rumah. Alhamdulillah bisa dilaksanakan Jum'at-Ahad, 27-29 Desember 2013 di Raja Ampat.

Menjelang sholat jum'at peserta dari beberapa daerah di Sorong Raya datang dengan berbagai perlengkapannya dan berkumpul di Masjid Al Fitrah tak jauh dari Pelabuhan Rakyat Sorong.

Setelah melaksanakan sholat para peserta berjalan kaki menuju pelabuhan rakyat dan menaiki kapal Ave Maria dengan rute Sorong-Waisay Raja Ampat.

Sekitar pukul 14.30 WIT kapal berangkat dan semua peserta mulai dari remaja sekolah, mahasiswa dan dewasa sangat bersemangat meski harus bersahabat dengan aroma berbagai bahan pokok yang turut di angkut dalam kapal dan panas menyengat karena tak ber AC.

Laju kapal terasa tak begitu cepat dan teromban-ambing gelombang di lautan, dan sempat tiba-tiba mesin kapal mati, Alhamdulillah pada akhirnya dapat melanjutkan perjalanan meski terlambat sampai di pelabuhan Waisay.

Rombongan peserta tiba di pelabuhan Waisay Raja Ampat sekitar waktu maghrib, dan sudah dijemput dengan armada truck oleh ketua panitia Mas Sularjo dan tim pendahulu yang sudah tiba sehari sebelumnya.

Peserta sekitar 65 orang diangkut dengan 2 truck menuju Pantai Saleo yang berjarak sekitar 10 km dari Pelabuhan Waisay.

Subhanalloh dalam kondisi gelap gulita diterangi sinar rembulan peserta banyak mengucap decak kagum sepanjang perjalanan yang hampir seluruhnya hutan di kiri kanan jalan dan medan jalan yang turun naik dan berkelok-kelok, bahkan  harus melewati tanjakan "adu mama" yang sangat curam dan berkelok.

Alhamdulillah akhirnya bisa sampai di pantai Saleo menjelang waktu isya. Beberapa panitia langsung menyambut dengan beberapa arahan. Area mukhayam yang langsung berada di pesisir pantai dengan pasir putihnya membuat suasana menjadi lebih menarik.

***


Kegiatan mukhayam yang dikemas dalam acara kemah dan outbound terpadu merupakan agenda tahunan DPD PKS se-Sorong Raya untuk mentarbiyah kader baik fisik dan ruhiyah di lapangan sekaligus tadabbur alam.

Kegiatan di awali dengan upacara pembukaan, kemudian sambutan dan arahan dari Haryono, S.Pdi (ketua DPD PKS Kab. Sorong) dan Mualim, S.Pd. (sekretaris DPD PKS Kota Sorong).

Kegiatan dikemas secara lengkap mulai dari pembinaan ruhiyah dengan sholat berjama'ah, qiyamullail, tilawah serta hapalan beberapa ayat Al Qur'an, kemudian materi interaktif, games, outbound dan  yang cukup menarik yaitu lomba masak, dimana setiap kelompok ditugaskan memasak dengan bahan dasar keladi.

Setiap peserta ditugaskan menghapal QS.Ar Rahman ayat 1-20 yang memandu peserta untuk lebih mentadabburi kandungan isinya sekaligus mensyukuri alam sekitar dengan suasana pantai diiringi sayup-sayup suara desiran ombak. Lewat tengah malam peserta dibangunkan untuk melaksanakan qiyamullail. Lantunan ayat Al qur'an dalam rakaat demi rakaat, terasa nikmat meskipun diliputi dingin dan  kondisi fisik yang masih lelah.   
  
Hari terakhir kegiatan, Ahad 29 Desember 2013 peserta dan panitia melakukan long march dari pantai Saleo menuju pelabuhan Waisay.

Sungguh luar biasa perjalanan yang ditempuh, meskipun cukup menguras tenaga dan melelahkan namun peserta tetap semangat dan menikmati perjalanan.

Medan yang menanjak dan menurun serta berliku, dengan pemandangan indah pepohonan tinggi nan menghijau di kiri jalan dan panorama pantai dan laut di sebelah kanan jalan yang terlihat dibalik perbukitan.

Alhamdulillah akhirnya semua peserta sampai di pelabuhan Waisay. Acara di lanjutkan dengan apel penutupan dan penyampaian kesan pesan, setelah sempat beristirahat dan makan.

Menjelang waktu dzuhur semua bersiap melanjutkan perjalanan kembali ke Sorong menaiki kapal cepat yang sudah siap menunggu. Semoga semakin bersemangat menghadapi tahun 2014.



Bahas Koalisi? Pagi Ini Tiga Petinggi Partai Islam Bertemu

Posted: 03 Jan 2014 03:30 PM PST


JAKARTA - Tiga petinggi partai Islam akan bertemu, Sabtu (4/1/2014) pagi ini di Komplek Ponpes Attahiriyah, Jakarta Selatan. Rintisan koalisi partai Islam?

Ketiga petinggi partai Islam yang akan bertemu, Sabtu pagi ini, adalah Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suryadharma Ali, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar dan Ketua DPP Bidang Kebijakan Publik Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang juga Ketua Fraksi PKS Hidayat Nur Wahid.

Belum jelas apakah ketiga petinggi partai Islam ini akan membicarakan perihal koalisi partai-partai Islam dalam menghadapi Pemilu 2014. Yang jelas, ketiganya akan bertemu dalam sebuah majelis pengajian Maulud Nabi Muhammad SAW. Ketiganya hadir atas undangan pimpinan Ponpes Attahiriyah, Ustadzah Hj Suryani Thaher.

Maulud Nabi akan digelar, Sabtu (4/1/2014) mulai pukul 06.30 pagi di Masjid Attaqwa Komplek Pondok Pesantren Attahiriyah, Jl KH Abdullah Syafii no 68, Tebet, Jakarta Selatan.


Perintahkanlah yang ma’ruf meskipun kamu belum mengamalkannya...

Posted: 03 Jan 2014 02:58 PM PST


"Seandainya seseorang tidak boleh memerintahkan kebaikan dan mencegah kemungkaran sehingga ia menjadi orang yang bersih dari semua dosa, maka tidak ada seorang pun yang memerintahkan kebaikan dan mencegah kemungkaran."
(Sa'id bin Zubair)
***

Anak kecil itu membaca surat An-Nashr. Begitu merdu ia membaca. Apalagi logat kekanak-kanakannya semakin membuat semua orang yang melihatnya menjadi gemas. Idha jaa'a nashrullahi wal fath, begitu ia membaca. Al-Hajjaj bin Yusuf dan orang-orang yang melihatnya pun semakin kagum.

Tapi mereka mendadak ricuh ketika anak kecil itu membaca ayat berikutnya, wa ra'aita an-naasa yakhrujuuna fii diinillahi afwaaja. Ia mengganti kata yadkhuluuna (mereka semua masuk) menjadi yakhrujuuna (mereka semua keluar). Sehingga ayat kedua dari surat Al-Ashr itu pun artinya berubah menjadi: Dan kamu melihat manusia berbondong-bondong keluar dari agama Allah.

"Hai anak kecil, bacaanmu keliru. Yang benar adalah, wa ra'aita an-naasa yadkhuluuna fii diinillahi afwaaja," Begitu Al-Hajjaj bin Yusuf, seorang panglima yang kejam dan dzolim pada masanya itu, mencoba membenarkan bacaan anak kecil itu.

Tapi anak kecil itu dengan tegas dan keras mengatakan, "Tidak! Bacaanku benar, dan engkau lah yang salah. Memang, dahulu mereka berbondong-bondong masuk islam, tapi kini mereka semua berbondong-bondong keluar dari agama islam, sebab kedzolimanmu."

***

Ketika membaca kisah tersebut di cover belakang buku Da'i-da'i Cilik yang ditulis Syekh Nashir Asy-Syafi'i (judul asli Al-Athfaal lakin du'at), saya pun tidak bisa menahan diri untuk tidak membeli buku tersebut. Ternyata, yang kita lakukan selama ini belum lah seberapa. Terlalu naif jika membandingkan apa yang kita lakukan dengan yang dilakukan anak itu. Di usia kita yang entah berapa, dakwah yang kita lakukan ternyata masih jauh jika dibanding dengan anak kecil itu. Paling tidak ada beberapa hal yang menjadikan anak kecil itu lebih unggul dari kita.

Pertama, usia. Di usia yang begitu belia, anak itu telah mulai berdakwah. Coba bandingkan dengan kita, umur berapakah kita mulai berdakwah?? Umumnya kita mengenal aktivitas dakwah itu saat mulai beranjak dewasa, bahkan ada yang lebih tua lagi. Memang, dalam buku tersebut penulisnya tidak menyebut usia anak kecil itu. Tapi dalam Psikologi perkembangan, seseorang itu masih disebut anak-anak jika usia belum lebih dari 12 tahun.

Kedua, objek atau sasaran dawah. Kepada siapa biasanya kita berdakwah? Umumnya kita masyarakat biasa atau rekan sesame. Ke pemimpin? Mungkin pernah, tapi itu pun kebanyakan melalui demontrasi. Coba kita bandingkan dengan anak kecil itu. Di usia yang begitu belia, ia berani melakukan dakwah ke pemimpin yang dzolim lagi kejam.

Ketiga, bekal dakwah. Di usia yang begitu belia, anak itu telah hafal al-Qur'an. Coba bandingkan dengan kita, berapa ayat yang telah kita hafalakan. Bahkan hafalan penulis sendiri juga masih sangat sedikit. Mungkin diantara kita ada yang hafal, tapi ketika hafal usia kita mungkin tidak sebelia anak tersebut. Sekali lagi kita kalah dengan anak kecil tersebut.

Kisah di atas hanyalah cermin bagi kita. Agar kita tergugah untuk mulai berdakwah. Atau kalau sudah mulai meniti jalan dakwah agar lebih semangat dalam berdakwah. Jangan sampai karena kisah tersebut kita justru membuat kita lemah dalam berdakwah. Lemah karena merasa tidak pantas untuk berdakwah. Percayalah bahwa kita pun harus berdakwah, karena:

Pertama, maa laa yudroku kulluhu fa laa yutroku kulluhu, begitu kata koidah ushul fiqih yang ke-33 dalam buku Mabaadi Awwaliyah yang ditulis Abdul Hamid Hakim. Artinya: "Sesuatu yang tidak bisa kita lakukan semuanya maka jangan ditinggal semuanya." Misal, ada seseorang yang jumlah tanggungannya itu lima orang. Ketika waktu pembayaran zakat fithr ia pun harus membayar untuk lima orang. Tapi ternyata ia hanya sanggup membayar untuk tiga orang saja. Maka yang tiga itu harus ia bayarkan. Tidak bisa ia meninggalkan semuanya atau tidak membayar zakat sama sekali hanya gara-gara kurang dua orang saja.

Begitu pun kita dalam berdakwah. Ketika kita baru sadar untuk berdakwah di usia senja, maka itu pun tidak jadi soal. Jangan sampai karena berdalih "sudah terlalu tua" atau "sudah terlanjur tidak berdakwah," kemudian kita tidak berdakwah sepanjang hidup kita. Tidak ada kata terlambat dalam berdakwah. Justru kita harus super semangat untuk mengejar ketertinggalan kita dalam menapaki jalan dakwah.

Kedua, Laa yukallifullahu nafsan illa wus'ahaa, begitu kata Allah sebagaimana yang termaktub dalam surat al-Baqarah. Allah tidak membebani seseorang melebihi kesanggupannya. Kalau kita hanya sanggup berdakwah kepada teman-teman kita sendiri, maka mari kita lakukan hal itu dengan sungguh-sungguh. Tapi jangan sampai kita tidak meningkatkan kualitas diri dan dakwah kita karena berdalih dengan ayat tersebut. Sesuai kesanggupan kita adalah batas maksimum dari kemampuan kita; sesuai dengan usaha maksimum yang kita lakukan. Jika kita belum berusaha maksimal, maka jangan sekali-kali berdalih dengan ayat tersebut.

Ketiga, ballighuu 'anni wa lau aayatan. Sampaikanlah dariku walaupun satu ayat, begitu pesan Rasulullah. So, biar pun ilmu kita tidak seberapa, sampaikanlah!! Kalau kita menunggu pintar baru berdakwah, emang kapan kita pintar? Imam Ghozali bahkan mengatakan, "Siapa yang mengatakan dirinya telah mengetahui, sebenarnya dia termasuk orang yang bodoh." Segera berdakwah, InsyaAllah ilmu yang kita miliki pun akan ditambah oleh Allah.

Ada satu hal yang cukup sering digunakan orang untuk tidak melakukan dakwah. Yaitu merasa masih banyak kekurangan, banyak melakukan kesalahan dan dosa, serta sering melalaikan kewajiban agama. Padahal, sebagai manusia yang tidak ma'shum, kita semua pasti pernah melakukan kesalahan dan banyak berkurang. Keengganan itu sering kali diperkuat dengan firman Allah yang belum dipahaminya secara benar:

"Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebaktian, sedang kamu melupakan diri (kewajiban) mu sendiri, padahal kamu membaca Al Kitab (Taurat)? Maka tidaklah kamu berpikir?" (Al-Baqarah [2]: 44)

"Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan". (Ash-Shaff [61]: 2-3)

Suatu ketika seorang berkata kepada Al-Hasan, "Sesungguhnya Fulan tidak mau memberi nasihat seraya berdalih, 'Aku takut mengatakan sesuatu yang tidak aku laksanakan.'"

Al-Hasan menjawab, "Siapakah di antara kita yang mampu melaksanakan semua apa-apa yang ia katakan? Setan ingin menguasai orang ini, sehingga tidak ada seorang pun yang akan memerintahkan kebaikan dan mencegah kemungkaran."

Al-Hasan benar. Jika kita menunggu baik untuk memulai berdakwah, mungkin di dunia ini tidak ada orang yang berdakwah.

Dalam sebuah riwayat Rasulullah bersabda,

"Perintahkanlah yang ma'ruf meskipun kamu belum mengamalkannya, dan cegahlah kemungkaran meskipun kamu belum meninggalkan seluruhnya." 

(Dihasankan Imam As-Suyuthi dalam Al-Jami'ush Shaghir [8177] diriwayatkan dari banyak jalur diantaranya riwayat Ibnu Abi Dunya dari Abu Hurairah dan riwayat Thabrani dari Anas. Masing-masing memiliki kelemahan, namun riwayat itu naik ke peringkat hasan lighoirihi sebab saling menguatkan. Arba'in Da'awiyah no: 13)

Memerintah pada kebaikan dan mencegah kemungkaran adalah suatu kewajiban seorang Muslim. Begitu pun dengan mengerjakannya. Sebagaimana koidah ushul fiqih di atas, maka kita tidak bisa meninggalkan salah satunya, dengan beralasan belum bisa melakukan keduanya. Lebih baik kita melakukan salah satunya dari pada tidak melakukan kedua-duanya.

Akhirnya, bagaimanapun kondisi kita, jika kita senantiasa memerintah pada kebaikan dan mencegah kemungkaran, serta memberikan nasihat pada orang lain, maka kita akan lebih berpeluang untuk menjadi lebih baik. Sebab, sebagaimana Kulwit @salimafillah, "Menjadi da'i adalah memperbaiki diri; agar lebih mudah dinasihati; sebab telinga sendiri lebih dekat dari pada milik sesama."

"Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani (orang-orang yang sempurna ilmu dan ketakwaannya kepada Allah), karena kamu selalu mengajarkan Al Kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya" (Ali 'Imraan [3]: 79)

*Penulis: @sirotfajar 
(Penulis buku Psikologi Pemuda)



Adara-KNRP Berikan Bantuan ke Pengungsi di Perbatasan

Posted: 03 Jan 2014 01:32 AM PST


Amman (3/1) – Di hari terakhir misi kemanusiaan, Adara, KNRP dan PII melakukan kunjungan ke beberapa tempat pengungsian di wilayah perbatasan utara Jordania dan Israel, yaitu Irbid dan Jarash, Kamis (2/1). Kondisi kedua tempat hampir sama dengan wilayah lainnya, namun Irbid dan Jarash lebih banyak pengungsi dari Palestina.

Perwakilan Adara Latifah Hariri mengatakan, di beberapa pengungsian ini Adara juga memberikan hal yang sama kepada anak-anak dan perempuan, selain berupa dana, Adara juga memberikan cinderamata khas Indonesia, "Bantuan ini, kami serahkan melalui Ummu Muslim yang ditunjuk Bulan Sabit Hijau yang memiliki akses untuk memberikan kepada anak-anak, janda dan dhu'afa di dua kamp pengungsian Palestina tersebut," jelas Latifah.

Tim Relawan Kemanusiaan sedikitnya telah menyalurkan senilai 3000 USD dengan berbagai macam cinderamata khas Indonesia di berbagai titik pengungsian, antara lain wilayah Zarqo, Juwaydah Thoyibah, Buqo'ah, Irbid dan Jerash yang didalamnya ada pengungsi dari Gaza, kemudian Hitthin dan Husn.

Adara berharap, lanjut Latifah, dari data yang ada nantinya akan memudahkan penyaluran bantuan berikutnya, dan Adara juga membuka kesempatan para donatur untuk langsung memberikan donasi ke tempat-tempat pengungsian ini, "Kondisi pengungsian baik yang di bangunan-bangunan yang sangat sederhana dan tenda pengungsian sama-sama memprihatinkan, karena jumlah mereka cukup banyak, terlebih pengungsi dari Suriah yang baru saja datang beberapa waktu lalu," tambah ibu 3 anak ini.

Penyerahan bantuan di pengungsian tidak mudah, terlebih dengan jarak pengungsian yang satu dengan yang lainnya cukup jauh, dengan menggandeng Bulan Sabit Hijau, Lembaga Markaz Islamy al Khairiyah dan berkoordinasi dengan UNRWA juga KBRI, langkah-langkah tim relawan menjadi mudah, "Kami menjaga hal-hal yang tidak diinginkan dalam proses penyaluran bantuan, karena semua pengungsi baik Palestina, Suriah dan negara konflik lainnya, sangat amat membutuhkan bantuan, terlebih dengan musim dingin saat ini," pungkas Latifah.

Sementara itu, Koordinator Tim Relawan Kemanusiaan Azhar Suhaimi menyampaikan di hari terakhir misi kemanusiaan ini, adalah rasa terimakasih kepada para donatur masyarakat Indonesia, lembaga kemanusiaan lokal, mahasiswa Indonesia di Jordania, UNRWA dan KBRI. Azhar juga terkesan dengan para pengungsi yang tidak mengeluh dengan kehidupan yang saat ini dijalani, "Para pengungsi sangat menjaga kehormatannya untuk tidak meminta-minta, padahal bisa saja mereka lakukan itu semua, hidup serba kekurangan namun tetap bersyukur dengan apa yang ada," demikian Azhar.




AGK: Jangan Lagi Ada Tipex | Jelang Pungutan Ulang Pilgub Malut

Posted: 02 Jan 2014 09:46 PM PST


Calon Gubernur Maluku Utara, Abdul Gani Kasuba
TERNATE - Pasangan AGK-MANTHAB beserta tim sukses dan relawan siap mengawal Pemungutan Suara Ulang (PSU) di Pulau Taliabu, pada 27 Januari mendatang sehingga proses PSU berjalan secara jujur dan demokratis. Penegasan tersebut disampaikan cagub Abdul Gani Kasuba, kepada Posko Malut Minggu (29/12).

AGK, berharap PSU yang dilaksanakan di 8 PPK Pulau Taliabu, berjalan dengan aman dan tertib sehingga semua warga Taliabu bisa menyalurkan hak pilihnya secara aman dan nyaman, tidak  terjadi intimidasi, maupun pemaksaan kehendak yang bisa memicu pertentangan. Masyarakat di 8 kecamatan, menurut AGK, harus tahu memiliki hak untuk menentukan dan memilih pemimpin dengan bebas tanpa tekanan dan paksaan. Diharapkan PSU di Taliabu berjalan secara jurdil dan hasilnya bisa diterima oleh masyarakat.

AGK, mengungkapkan jika PSU dimenangkan oleh pasangan AHM-Doa secara jujur tanpa kecurangan pihaknya menerimannya.  Namun, jika PSU dimenangkan oleh pasangan AGK-Manthab, dirinya mengimbau pasangan AHM-Doa dan tim suksesnya menerima kemenangan itu dengan lapang dada. Sebab, kemenangan pasangan AHM-DOA pada putaran pertama sampai putaran kedua penuh dengan kecurangan yang berakhir di Mahkamah Konstitusi (MK), kemudian oleh majelis hakim MK membatalkan hasil perolehan suara di 8 PPK.

Taliabu sebagai daerah pemekaran baru harus menunjukkan bahwa masyarakatnya lebih baik, bukan dijadikan sebagai tempat kecurangan pada momentum pilgub Malut. "Kita berharap agar pada PSU di Taliabu tidak terjadi hal-hal seperti itu lagi, tinggal 8 PPK saja kita akan kawal ketat pelaksanaan PSU dan jangan lagi ada tipex dokumen dan penggelembungan suara di sana," katanya.

Menurut AGK, PSU di 8 PPK harus mengajarkan masyarakat untuk berbuat jujur dan tidak melakukan tindakan kecurangan. "Apalagi saya mau ke Taliabu mau paksakan masyarakat untuk memilih saya itu tidak mungkin, karena saya dari awal keliling Taliabu, saya sudah katakan bahwa saya bukan orang yang punya tipe dan akhlak memaksakan orang untuk memilih pemimpin," ujarnya.

AGK, mengaku tidak pernah berpikir untuk mencurangi pasangan AHM-Doa. "Saya tidak boleh curangi AHM karena saya harus menghargai AHM sebagai bupati di sana. Tapi, kalau kami menang di Sula, saya kira saya harus terima kemenangan itu dan jangan terjadi seperti putaran pertama dan kedua yang memalukan kita semua," ungkapnya.

AGK, mengimbau aparat keamanan untuk melindungi warga saat menyalurkan hak pilihnya di 8 PPK sehingga masyarakat tidak merasa takut dan ditekan. "Kepada penyelenggara pilgub terutama KPU harus istiqomah dan tidak memutar balik kebenaran," harapnya. (ros/dar)

*sumber: poskomalut


Jelang Pungutan Ulang, Tim AGK-Manthab Diintimidasi

Posted: 02 Jan 2014 09:41 PM PST

Pasangan cagub-cawagub Maluku Utara AGK-Manthab

TERNATE - Juru bicara pasangan cagub-cawagub AGK-Manthab, Dino Umahuk, mendesak Polda Malut dan jajaranya segera menerjunkan pasukan ke Kabupaten Pulau Taliabu dan Kepsul untuk melakukan pengamanan.

Menjelang Pemungutan Suara Ulang (PSU) di 7 kecamatan dan 4 TPS di Taliabu dan Sula pada 27 Januari mendatang, para pendukung pasangan AHM-Doa, terdiri dari sejumlah pejabat daerah, Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan para kepala desa diduga mulai melancarkan intimidasi dan teror terhadap tim sukses pasangan AGK-Manthab, yang mulai berdatangan ke Taliabu. Demikian dikemukakan Dino Umahuk, kepada Posko Malut Rabu (1/1).

Pada Rabu 1 Januari misalnya, tim AGK-Manthab dipimpin oleh Laputu, mendatangi Desa Pancadu pada pukul 11.15 wit langsung disambut dan dihadang oleh tim pasangan AHM-Doa bersama sejumlah aparat desa dan sejumlah aparat Kecamatan Taliabu Selatan di bibir pantai desa tersebut.

Berselang 15 menit kemudian tim AGK-Manthab, meninggalkan Desa Pancadu. Seorang tim AGK-Manthab, bernama Risin La Anisi, dikeroyok oleh sejumlah pendukung AHM-Doa. Pengeroyokan terhadap Risin La Anisi, dipimpin langsung Kepala Desa Pancadu Yakob Rete. Untuk itu Dino, mendesak aparat kepolisian segera turun ke desa-desa di 7 Kecataman dan 4 TPS untuk melakukan pengamanan sehingga peristiwa semacam itu tidak lagi terjadi.

Selain itu, Dino, juga mendesak Polda Malut segera menangkap oknum Pengurus Kerukunan Keluarga Sulawesi Tenggara (PKKST) di Kota Ternate karena menyebarkan pamflet berisi hasutan dan diskriminasi rasial. "Laporannya sudah disampaikan oleh panwascam ke Polres Sula, dan kita minta segera ditindaklanjuti termasuk kasus intimidasi dan penabrakan terhadap relawan AGK-Manthab di Desa Buya, Kecamatan Mangole Selatan," katanya.

Jika aparat kemananan tidak segera bertindak pihaknya tidak bertanggung jawab jika terjadi konflik terbuka di tengah-tengah masyarakat. "Ribuan relawan kami sudah ada di lapangan dan kami siap untuk kondisi apapun. Tapi tentu kami menginginkan agar pemungutan suara ulang berlangsung tertib, aman dan lancar," ujarnya. (put/dar)

*http://poskomalut.com/2014/01/02/tim-agk-manthab-diintimidasi/


Iklan Pepsi "REVOLUSIONER" ini Hebohkan Mesir

Posted: 02 Jan 2014 07:06 PM PST


Iklan produk minuman ringan Pepsi yang terpampang di billboard-billboard Mesir membuat heboh warga Mesir, terutama pengguna media sosial. Pasalnya, mereka menemukan pesan "revolusioner" dalam iklan yang bertema masa depan sepak bola Mesir itu.

Secara kasat mata, iklan berjudul "Saat Ini Waktunya… Ayo Kembali Dukung" itu berusaha mengembalikan semangat dan dukungan kepada tim nasional Mesir yang gagal lolos ke Piala Dunia di Brazil. Namun, banyak warga yang melihat angka-angka yang diperlihatkan dalam kaos timnas membentuk "kode tertentu".

Walid Sulaiman yang berada di ujung kanan memakai kaos bernomor 4. Seperti di ketahui, nomor 4 sangat sensitif di Mesir karena menunjukkan kode R4bia, simbol perlawanan terhadap kudeta militer.

Di sebelah kiri Walid, secara berurutan ada Muhammad Ibrahim, Syarif Ikrami, Umar Jabir, dan Husam Ghali. Namun yang terlihat nomor kaosnya hanya 25, 1, dan 14. Yang membentuk tanggal rencana demonstrasi besar-besaran pada 25 Januari 2014 mendatang, menentang kudeta militer.

Di pihak lain, seperti dilansir Dakwatuna, Jum'at (3/12), para pendukung kudeta menuduh iklan ini mengandung kampanye terselubung untuk mengikuti demonstrasi besar-besaran pada tanggal 25 Januari yang akan datang.

Namun beberapa pengamat mengatakan bahwa iklan itu tidak membawa agenda politik. Munculnya nomor-nomor tersebut dinilai kebetulan saja. Tujuan iklan hanya membangkitkan timnas Mesir agar bisa lolos dalam penyisihan Piala Dunia berikutnya. [AM/Dakwatuna/Bersamadakwah]


Pemakzulan Atut? PKS Mendukung Proses Hukum KPK

Posted: 02 Jan 2014 05:16 PM PST


Ketua Fraksi PKS Irfan Maulidi
SERANG - Terkait hak angket untuk memakzulkan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah yang digagal sejumlah anggota DPRD Banten, Fraksi PKS DPRD Banten menganggapnya sebagai aksi politis. Fraksi PKS menganggap penggunaan hak angket tidak akan menyentuh pokok persoalan yang sedang dihadapi Pemprov Banten.

"Kita melihat penggunaan hak angket ini politis. PKS tidak masuk dalam partai yang berkoalisi (mengusung Gubernur-red). Jadi tidak ada kepentingan apapun untuk PKS," jelas Ketua Fraksi PKS Irfan Maulidi kepada radarbanten.com, Kamis (2/1/2014).

Irfan mengakui proses hukum yang sedang dijalani Gubernur Banten berdampak pada pelayanan Pemprov Banten. "Harusnya fokus agar pelayanan Pemprov Banten terus berjalan baik. Kita kan tidak ingin proses hukum ini mengganggu pelayanan maka fokus saja pada pekerjaan yang seharusnya dilakukan Pemprov Banten," terangnya.

Mengenai pemakzulan Atut, Irfan melanjutkan bahwa PKS mendukung proses hukum yang sedang barjalan (di KPK). "Soal suksesi sudah ada aturan undang-undangnya. Secara prosedur sudah jelas," tambahnya.

Mengenai hak angket yang sedang didorong oleh sebagian anggota dewan, PKS menilai tidak menyentuh substansi persoalan.

"(Angket-red) sangat politis sementara dampaknya belum jelas," imbuhnya.

*http://www.radarbanten.com/read/berita/10/16042/Fraksi-PKS-Hak-Angket-Atut-Sebagai-Aksi-Politis.html


Alasan Fahri Hamzah 'Takut' Poligami

Posted: 02 Jan 2014 03:15 PM PST


Jakarta - Meskipun mengungkap kisah poligami Presiden PKS Anis Matta sampai 500 tweet, Fahri Hamzah sendiri ternyata tak punya keberanian menduakan istrinya yang merupakan seorang dokter. Apa alasannya?

"Kami menikah tahun 1996, waktu itu dia masih koas di FKUI, jadi sejak menikah dia sudah ke mana-mana bawa jarum suntik. Jadi saya sadar bahwa sejak awal dia punya satu senjata mematikan hehehe," canda Fahri saat ditanya kenapa dirinya tak berpoligami, saat berbincang dengan detikcom, Kamis (2/1/2014).

Sekarang ini istri Fahri yakni Farida Briani sudah jadi dokter bedah. Fahri kembali berseloroh, dia makin takut melihat 'senjata' istrinya.

"Sekarang setelah 17 tahun menikah dia sudah jadi ahli bedah onkologi. Pisau bedahnya bermacam-macam, nah senjatanya tambah banyak..hahaha," canda Fahri lagi.

Menurut Fahri, istrinya sangat rasional. "Dia termasuk perempuan yang kuat. Kalau ada apa-apa dengan hidupku yang berbahaya ini Insya Allah anak-anakku aman. Gaji dia lebih tinggi dari gaji anggota DPR," pamernya. (detik)


Program PKS Tepat Sasaran, Masyarakat Senang

Posted: 02 Jan 2014 03:15 PM PST


LABUHAN - (1/1/2014) Sejumlah kader dan Caleg PKS melaksanakan kegiatan pemeriksaan mata dan kacamata murah bagi warga Puworejo, kecamatan Aek kuo, Labuhan, Sumatera Utara.

Menempuh jalan bebatuan yang berkelok dan melewati kebun kelapa sawit yang rindang para kader dan CALEG akhirnya dapat bertatap muka langsung dengan warga Puworejo yang banyak didominasi oleh suku jawa.

Iskan Qolba Lubis, aleg PKS DPR RI dari dapil Sumatera Utara selaku ketua pelaksana dalam sambutannya memaparkan bahwa program ini dilakukan untuk menjawab keluhan masyarakat mengenai mata tua yang selama ini banyak mereka derita.

"Mengawali awal tahun ini kami ingin masyarakat mengawalinya dengan hal yang bukan hanya baik namun juga mendidik, dengan membaca misalnya. Karena yang kami khususkan untuk hari ini adalah kacamata Plus atau yang bisa di identikan dengan kacamata baca. Sehingga setelah ini mereka semakin mudah untuk membaca karena sudah mempunyai kacamata baca," ucapnya.

Warga yang didominasi kaum Bapak mengangguk paham sambil mencoba-coba kacamata yang mereka terima.      

"Nah, Insya Allah Bapak dan Ibu nanti membaca Al-quran juga lebih nyaman ya", lanjut Iskan.

Masyarakat sangat antusias dan mengaku senang dengan kegiatan ini. Seorang nenek mengaku sangat senang dengan kegiatan ini karena selama ini ia mengaku kesulitan untuk memasukkan benang ke jarum karena penyakit mata Plus yang selama ini dideritanya.

"Sekarang memasukkan benang ke jarum sudah gampanglah itu", ucap sang nenek sambil terkekeh.

#AYTKTM


Tidak ada komentar:

Posting Komentar