Kamis, 23 Januari 2014

PKS PIYUNGAN

PKS PIYUNGAN


Qurrata A'yun

Posted: 23 Jan 2014 02:32 PM PST


Orang tua kadang-kadang merasa sedih karena salah seorang dari anaknya tidak tergolong pintar di sekolah.

Enam orang anaknya selalu jadi juara kelas. Masing-masing punya kelebihan yang bisa dibanggakan. Sementara yang satu orang lagi tidak bisa ngapa-ngapain dan selalu rangking terakhir.

Hal itu membuat kasih sayangnya agak berkurang kepada anaknya yang satu itu. Setiap bercerita dengan teman-temannya seolah-olah anak yang satu itu dianggap tidak ada. Bila ditanya ia selalu berusah mengelak.

Setelah semua dewasa, ia berbangga dengan enam orang anaknya yang sudah menjadi orang hebat semua. Ada yang di Amerika, di Eropa, di Australia, jadi ini dan itu. Semua sibuk.

Dari segi finansial ia sudah menerima pensiunan dan kemewahan dari anak-anaknya yang berenam. Seberapapun uang yang ia inginkan bisa didapat waktu itu juga.

Hanya anaknya yang satu orang lagi yang tidak bisa memberikan apa yang ia inginkan. Tetap tinggal di kampung tanpa mempunyai penghasilan banyak.

Tapi Allah menakdirkan lain. Di hari tuanya sang orang tua sakit-sakitan. Butuh ada orang yang merawat. Enam orang anaknya sibuk semua. Mereka hanya bisa menyarankan untuk memasukkan orang tuanya ke panti jompo.

Hanya anaknya satu orang itulah yang merawat orang tuanya. Yang tidak sudi bila orang tuanya dimasukkan ke panti jompo.

Saat itulah sang orang tua baru sadar kalau selama ini ia telah menyia-nyiakan nikmat Allah yang sebenarnya. Hanya berbangga dengan yang mempunyai kelebihan dan meyepelekan yang kelihatannya berkekurangan. Dia tidak tahu di mana Allah akan menampakkan manfaat dari anaknya yang satu itu. Semuanya bermanfaat pada waktunya.

Sampai meninggalpun hanya yang satu ini yang menghadapi jenazahnya, yang mengantarnya ke kuburan dan yang selalu mengirimkan do'a untuknya. Yang lain sudah tenggelam dalam dunia dan kesibukannya.

Kita tidak tahu kelebihan masing-masing anak. Jangan lebihkan sayang kepada yang satu dan menyepelekan yang lain. Semua punya kelebihan dan kekurangan. Kita tidak tahu siapa sebenarnya yang paling membahagiakan kita di dunia, apalagi di akhirat.

*by Zulfi Akmal


Warga Kaget, Relawan PKS Tembus Banjir Hanya untuk Mengantar Bantuan

Posted: 22 Jan 2014 11:27 PM PST


"Terima kasih kepada Relawan PKS yang telah berani menembus banjir membawa bantuan sampai kesini," kata Sulikin, salah satu warga Desa Kirig, Kudus.

KUDUS - Menghadapi situasi darurat bencana banjir dan longsor di kawasan pantura Jawa Tengah, tim Quick Response Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jateng berkoordinasi dengan warga dan aparat setempat untuk melakukan langkah evakuasi.

"Kita mendirikan posko di masing- masing kota, seperti di Welahan Jepara, Mejobo Kudus, Juwana Pati dan hari ini kita membuka posko banjir di Genuk dan Mangkang Semarang," terang Amir Darmanto, Ketua Bidang Kepanduan dan Olahraga (BKO) DPW PKS Jateng, Kamis (23/1/2014).

Salah satu wilayah banjir terparah adalah di Desa Kirig, Mejobo Kudus. Di kawasan tersebut, PKS bersama masyarakat setempat segera mengirimkan bantuan ke daerah yang terisolasi banjir jarak dengan jarak tempuh 1,5 Km.

"Di kawasan ini, paling tidak ada 5 desa yang hampir seluruh wilayahnya tenggelam. Sementara Desa Jepang, Gulang dan Mejobo adalah desa yang paling dekat. Posko PKS kita pusatkan di Desa Jepang dan balai desa di ketiga kelurahan ini menjadi tempat penampungan warga yang tempat tinggalnya terendam," terangnya.

Salah satu hal mendesak yang dibutuhkan korban banjir di kawasan pantura ini, menurut Amir adalah makanan, mie instan dan pakaian. Untuk itu tim QR PKS Jateng segera mengirimkan bantuan tersebut, meski harus menempuh jarak yang lumayan jauh dengan menggunakan alat transportasi perahu karet.

"Salah satu yang kami berikan adalah 1000 nasi bungkus dan pakaian, terutama popok bayi yang memang sangat dibutuhkan untuk saat ini," imbuh pria yang juga Anggota DPRD Kabupaten Demak ini.

Bantuan yang diberikan PKS Jateng melalui tim QR tersebut, tak pelak membuat warga setempat merasa senang. "Terima kasih kepada Relawan PKS yang telah berani menembus banjir membawa bantuan sampai kesini," kata Sulikin, salah satu warga Desa Kirig, Kudus.

Terpisah, di Semarang, akibat hujan terus menerus yang terjadi sejak kamis dini hari membuat jalanan di semarang bagian timur tergenang banjir dengan tinggi rata – rata 70-90 cm. untuk itu tim QR PKS Jateng yang berada di kawasan tersebut segera membuat dapur umum darurat yang dipusatkan di posko banjir PKS, di kawasan Jalan Wolter Monginsidi, Genuk.

Rencananya, nasi bungkus yang dibuat di dapur umum PKS tersebut akan dibagikan siang dan sore hari ini untuk warga korban banjir di Genuk dan kawasan Mangkang Semarang.

___
*sumber: PKS Jateng online
Foto: Relawan PKS Jateng bersama warga keliling bagikan bantuan banjir di Kudus



Ayo, Ngopi Dulu Pak Jokowi!

Posted: 22 Jan 2014 11:02 PM PST


Curah hujan masih mengguyur Jakarta diselingi angin yang cukup kencang. Dalam hati saya berdoa semoga para pengendara motor bisa berhati hati, hujan disertai angin cukup membahayakan. Di sela sela hujan dan banjir di Jakarta, saya mendapat kiriman foto dari kawan kawan relawan di banjir Rawajati, Jakarta.

Sebuah foto yang cukup menyentuh dan memberikan sentuhan kemanusiaan di saat banjir sedang menerpa dan kita menjadi mudah berprasangka. Padahal pengalaman saya menjadi relawan di beberapa tempat, bencana seringkali menjadikan kita mudah menyatu sebagai bangsa dan manusia.

Saya sendiri senang dengan foto ini, pertama karena saya pecinta kopi, kedua karena saya melihat masih banyak yang mau peduli kepada masyarakatnya. Menyediakan kopi seperti menyediakan tangan yang siap melayani.


Dan ini foto kedua yang dikirimkan ke saya. Asyik ya melihat setiap relawan bekerja sama. Kalau anda jeli melihat simbol di baju dan pakaian yang dikenakan si pemberi kopi, anda pasti sudah tahu darimana relawan ini.

Jadi di tahun politik ini, mari kita rehat sejenak, seduh kopi dan kembali bekerja.

__
*by Irfan Aulia
sumber: Kompasiana


Media Sosial, Panggung dan Peran Tak Terduga

Posted: 22 Jan 2014 10:54 PM PST


APA yang terjadi di sekitar kita akhir-akhir ini adalah peringatan akan hukum alam yang tetap, yaitu perubahan. Perubahan yang sebetulnya sudah diperkirakan terjadi. Namun, ketika perubahan itu benar-benar terjadi, kegagapan masih mewarnai kita hari-hari ini. Wajar. Perubahan kerap tidak mengenakkan. Dalam kegagapan itu, kita belajar.

Pintu perubahan itu dibuka BJ Habibie, presiden ke-3 Republik Indonesia. Alasannya rasional, lantaran mendapati tidak bisa dipercayanya aparat pemberi informasi (intelijen) kepadanya sebagai Presiden. Dari 10 laporan intelijen, setiap laporan berbeda. Habibie lalu membuka kekangan yang membelenggu pers. Pers dibebaskan sebagaimana seharusnya untuk sumber informasi baginya.

Dari kebebasan pers itu, Habibie menjadi lebih tahu yang sesungguhnya terjadi di negeri ini. Laporan intelijen tetap diterima dengan catatan kritis laporan pers di media. Media lantas menjadi penjaga jalannya negara demokrasi.

Bersyukur kita, setelah era Habibie berakhir, kebebasan pers ini tetap dijaga oleh presiden berikutnya yaitu KH Abdurrahman Wahid, Megawati Soekarnoputri, dan Susilo Bambang Yudhoyono. Meskipun kerap dikritik atau bahkan jadi bulan-bulanan media, tidak satu pun dari mereka memberangus pers. Meskipun dibesarkan rezim otoriter, mereka berubah menjadi demokratis dan memberi ruang untuk kebebasan berkembang. Hasil nyata reformasi yang pantas disyukuri.

Namun, persoalan tidak berhenti di situ. Bersamaan dengan perkembangan media dan meluasnya aktor-aktor yang berperan di sana dengan peran-peran tidak terduga, sebuah perubahan kini tengah terjadi. Media berbasis internet dan turunannya, misalnya. Untuk perubahan yang terjadi setidaknya dalam 10 tahun terakhir ini, tidak terlihat niat apalagi upaya dari penguasa negeri ini untuk memberangus kebebasan. Semua diberi ruang, juga untuk mereka yang dirasa tidak "menyenangkan" oleh mereka yang sedang berkuasa.

Kalau kita tidak menemukan warisan dari dua periode pemerintahan Yudhoyono, dijaganya kebebasan sebagai roh demokrasi ini layak dikemukakan. Alih-alih memberangus kebebasan di media dan media sosial, Yudhoyono justru nyemplung di dalamnya.

Hak jawab pertama

Untuk menjaga kebebasan pers yang dibuka pintunya oleh Habibie, Yudhoyono memberi contoh. Ketika merasa nama baiknya dirugikan pers, Yudhoyono menggunakan hak jawab seperti diatur UU No 40/1999 tentang Pers yang diteken Habibie sebulan sebelum pidato pertanggungjawabannya ditolak Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Oleh Dewan Pers, Presiden Yudhoyono (2005) dicatat sebagai pejabat pertama pengguna hak jawab ketika pers dinilai merugikan dirinya.

Ketika Indonesia (Jakarta) tercatat paling berisik di media sosial (Twitter), Yudhoyono nyemplung di kegaduhan itu untuk berbagi sapa, pandangan, dan inspirasi. Kita masih ingat bagaimana peluncuran akun @SBYudhoyono dilakukan di Istana Cipanas, Jawa Barat. Ribuan tanggapan lantas menyapanya. Ada tim yang mengelola akun ini. Namun, Yudhoyono tetap berusaha berinteraksi. Tiap "kicauan" darinya diberi tanda *SBY*.

Bukan hanya Yudhoyono, Ani Yudhoyono (istrinya), anak-anak, dan menantu-menantunya ada di media sosial. Ani, misalnya, sangat populer di Instagram, media sosial berbasis foto dan komentar. Semangat mereka sama seperti semangat zaman yang meminta, yaitu berinteraksi dan berbagi.

Meskipun respons yang diterima ribuan dan beragam serta respons atas respons mereka kerap ditertawakan, mereka tampak tidak jera. Jeda kerap diambil seperti dilakukan Ani Yudhoyono di Instagram pada tiga hari terakhir setelah menjadi bahan berita di sejumlah media. Mereka terus berbagi sambil menyelami semangat zaman.

Bergegas dan pedas

Kita melihat zaman yang cepat berubah dan enggan menunggu atau memaklumi siapa pun yang dirasa lambat. Bisa dipahami karena mayoritas yang masuk media sosial adalah kelompok yang tumbuh dalam semangat zaman yang bergegas, lekas, dan pedas. Smart phone yang membuat informasi dekat di genggaman dan membuat mudah "tidak peduli" berkontribusi melahirkan semangat ini.

Menurut survei Yahoo! dan Mindshare (2013), 39 persen dari 41,3 juta pengguna smart phone di Indonesia berusia 16-21 tahun. Mayoritas penggunanya berusia di bawah 30 tahun. Semangat bergegas, lekas, dan pedas yang lahir bisa jadi karena alasan ber-smart phone, yaitu bersantai, membunuh waktu, dan sekadar mencari hiburan.

Karena sekadar selingan, menganggap terlalu serius perilaku pengguna smart phone di media sosial kerap dirasa berlebihan. Tidak heran, mereka yang mampu membuat santai, menemani saat waktu luang, dan menghibur di tengah kepenatan mendapat respons menggembirakan di media sosial. Hal sebaliknya lantas seperti mendapat perlawanan.

Tidak berhenti di situ, pers bebas yang sejatinya terikat sejumlah aturan ikut serta meluaskan dan menari dalam gendang bergegas, lekas, dan pedas ini. Jarang didudukkan persoalan atas fenomena. Ke mana semua ini bermuara?

Sambil berharap banjir nyata di sekitar kita reda, kita melihat banjir informasi. Siapa pun tanpa bisa diduga bisa jadi aktornya. Panggung politik kita hari-hari ini bisa jadi cerminan situasi macam ini. Bergegas, lekas, dan pedas.

Dalam keasyikan tanpa akhir ini, kita sering bingung dan kerap bertanya, apa maknanya?

___
*Penulis: Wisnu Nugroho A (@beginu on twitter)
sumber: KOMPAS


Rawan Penyakit Pasca Banjir, PKS Adakan Pengobatan Gratis

Posted: 22 Jan 2014 10:41 PM PST


Tim Community Service (CS) PKS Kota Cimahi mengadakan pengobatan gratis kepada para korban banjir di Rt 1 Rw 3 Kampung Gombong Marga Mulya Kelurahan Cimahi Kecamatan Cimahi Tengah Kota Cimahi.

Banjir yang sudah berlangsung selama hampir satu minggu tersebut selain menggenangi tempat tinggal puluhan warga juga mulai menimbulkan sejumlah penyakit.

"Kebanyakan warga disini mengalami batuk, gatal-gatal dan sakit dibagian perut, tadi sudah diberikan beberapa obat dan salep, semoga bisa segera sembuh," kata dokter Helga yang memeriksa para warga tersebut.

Isah (49) salah satu korban banjir yang rumahnya tergenang air sebatas pinggang dewasa mengaku sangat senang dengan adanya pengobatan gratis dari PKS ini. "Udah mau seminggu belum ada bantuan darimanapun, Alhamdulillah sekarang ada pengobatan gratis dari PKS, terimakasih banyak atas bantuannya," ucap Isah.

Selain pengobatan gratis, Tim CS PKS Cimahi juga membagikan sejumlah pakaian layak pakai dan kerudung kepada para korban banjir.

Ketua Tim CS PKS Kota Cimahi Deni Mauliya mengatakan kegiatan ini merupakan salahsatu bentuk komitmen PKS untuk melayani masyarakat. "Belum banyak yang bisa kami berikan, namun mudah-mudahan kegiatan hari ini bisa meringankan musibah yang sedang menimpa para korban," ungkap Deni.

Seperti diberitakan sebelumnya puluhan warga terpaksa mengungsi ke rumah-rumah tetangganya yang lebih tinggi akibat meluapnya kali Cimahi ke pemukiman mereka.

Menurut Dedi Suryana (54) salahsatu warga yang rumahnya kebanjiran penyebab wilayahnya sering diterjang banjir adalah karena meluapnya air di kali Cimahi yang berasal dari Pemkot dan bermuara di balai perikanan milik Pemkot Cimahi. Diperparah lagi dengan pendangkalan yang terjadi didasar kali sehingga air dengan mudah meluap dan mengarah ke rumah-rumah warga. Pihaknya berharap Pekot Cimahi segera bertindak menyelesaikan masalah ini agar rumah-rumah warga tidak selalu kebanjiran**


Andai Pak Walikota ini Kader PKS

Posted: 22 Jan 2014 09:46 PM PST


Oleh: Umi Laila Sari
Kota Palembang

Sebenarnya liqo kelompok kami nyaris bubar. Dari belasan orang, tersisa 4 orang saja. Mereka bukan gugur di jalan dakwah. Tapi insyaallah ditempatkan di lahan dakwah yang baru. Bulan kemarin kami mengadakan perpisahan dengan seorang teman yang telah lulus kedokteran gigi dan kembali ke daerah asal. Atau teman yang lain harus dipindahtugaskan ke  pulau seberang. Dengan jumlah personil yang bahkan tak mencukupi jumlah jari di satu tangan, kami berusaha tetap solid. Apapun yang terjadi, kami tetap mengaji (AYTKTM).  

Menghadapi Pemilu April nanti, kamipun mengagendakan rangakaian silaturahim untuk memastikan dukungan masyarakat pada PKS. Sabtu (18/01) ba'da ashar, kami berkunjung ke rumah warga yang telah mengisi form KTA. Selain mengajak ikut dalam program-program DPC, juga kami bagikan sekedar oleh-oleh.  Nah, oleh-oleh ini bisa apa saja. Amunisi partai seperti kalender, stiker, kartu nama juga ditambah sejenis makanan yang berjumlah 3 buah/macam.

"Bu, sengaja kita kasi 3 macam. Roti, susu dan margarin, biar Ibu ingat PKS nomor 3,"  begitu kami berseloroh saat menyerahkan oleh-oleh.

Di pamflet yang dibagikan juga kami buat 3 program unggulan DPC, yakni Pos Eka untuk bidang ekonomi. Belajar baca qur'an (BBQ) untuk bidang agama serta penyuluhan dan pembuatan lubang biofori untuk bidang lingkungan.

Alhamdulillah, sore itu sesuai target kami mengunjungi 7 rumah. Dan tiap rumah, semua mata pilih sudah menjadi anggota. Dari silaturahim tersebut, disepakati akan dibentuk kelompok BBQ yang baru.

Agar meluaskan jangkauan, maka kami  buat penggiliran. Pekan ini silaturahim yang telah menjadi anggota, pekan depan lanjut RTD untuk menawarkan menjadi anggota. Begitu seterusnya. Terkadang ada rasa malu dan takut untuk menawarkan PKS, tapi dengan RTD bersama, semua rasa jadi satu, seru!

Selalu ada cerita unik setiap menemui warga. Seperti Sabtu kemarin (18/1) kami dapat curhat dari seorang ibu tentang belum masuknya PDAM  di lingkungan mereka. "Kalau urusan air bersih bisa selesai, aku jamin bukan hanya aku tapi seluruh warga di sini akan memilih PKS," ujar sang ibu.

Kami saling lirik untuk mengomentarinya. "Aduh Bu…, kalau  saja walikotanya kader PKS, sekarang juga saya telpon Pak Walikota," iseng saya menjawab dalam hati.

Karena memang  tidak ada kebijakan untuk mengatasi masalah ibu itu, maka kami jawab dengan seadanya.  Setelah diamati dengan teliti, ternyata memang menyedihkan daerah di sekitar kami RTD. Meski terletak di tengah kota, hanya terhalang deretan mall dan hotel dari jalan raya namun tidak tersentuh air bersih. Padahal tiap tahun langganan banjir. Ironi yang juga terjadi di banyak daerah di negeri ini.

Usai keliling-keliling, kembali ke rumah salah seorang diantara kami. Menghilangkan lelah sesaat sambil saling melempar guyon.

"Tadi kayaknnya ada  yang takut lewat jalan 'layang'. Tapi pas mau pulang, eh dia sombong pake nanya, hayo rumah mana lagi?" Kami saling lirik dan senyum-senyum.

Kondisi rumah yang berada diatas rawa serta bersebelahan dengan parit, maka semua rumah yang kami kunjungi harus melalui jalan kecil yang hanya bisa  dilalui satu orang  di atas DAM.

Hari beranjak senja, tapi tekad kami tak beranjak untuk tetap di jalan dakwah.***

__
*Humas DPC PKS Kemuning kota Palembang



Ini dia! Iklan PKS yang keren abiizzz di TV

Posted: 22 Jan 2014 08:05 PM PST

Temui Ical di Bakrie Tower, Anis Matta: Bertemu Supaya Tidak Tegang

Posted: 22 Jan 2014 03:45 PM PST


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Anis Matta kemarin bertandang ke kantor Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie di Bakrie Tower Epicentrum, Jakarta.

Anis yang datang ditemani anggota DPR RI Fahri Hamzah dan rombongan diterima langsung oleh Aburizal dan sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham.

"Ini silaturahim biasa. Saya dulu suka ceramah di kantor beliau, di rumah beliau jadi lama enggak ketemu ngobrol-ngobrol kita. Sambil bicara masalah politik secara umum, karena mau Pemilu supaya kita jangan terlalu tegang mau Pemilu," ujar Anis saat memberikan keterangan pers bersama Aburizal usai pertemuan, Rabu (22/1/2014).

Anis melanjutkan silaturahmi yang mereka lakukan bermanfaat untuk meredakan ketegangan dalam Pemilu.

"Jadi lebih bagus kita ini mencoba membangun kompetisi yang santai, tidak terlalu tegang, sehingga kita perlu banyak silaturahim. Itu saja intinya," kata Anis.

Senada dengan Anis, Aburizal juga mengatakan bahwa silaturahmi tersebut untuk menghindari permusuhan akibat ketatnya persaingan.

Ketika ditanya mengenai koalisi pada Pemilu 2014, pria yang akrab disapa Ical tersebut menegaskan peluang itu selalu ada.

"Koalisi selalu bisa, tapi belum bicara kesitu. (Pertemuan tadi) Membicarakan masalah bangsa politik, ya sambil makan-makan. Jangan sampai bersaing terus musuh-musuhan," ucap Ical santai.

Pertemuan tersebut sendiri berlangsung hampir dua jam dan dilaksanakan secara tertutup. Rencananya, pertemuan serupa juga akan dilaksanakan di masa yang akan datang.


Kader PKS Patungan untuk Bantu Korban Banjir

Posted: 22 Jan 2014 03:48 PM PST


PKS menggelar konsolidasi kader se-Kota Depok dan penggalangan dana untuk korban banjir di Bumi Wiyata, Senin (20/1). Pada acara ini berhasil mengumpulkan sumbangan spontan sebesar 21,7 juta rupiah.

Sumbangan ini nantinya akan digunakan untuk membeli kebutuhan logistik berupa makanan, obat-obatan, kebutuhan bayi, dan lain sebagainya yang akan disalurkan kepada para korban melalui posko-posko PKS. Saat ini PKS telah mendirikan 40 posko banjir di beberapa titik misalnya di Lubang Buaya, Penjaringan, Petamburan, dan lain-lain.

Selama sepekan terkakhir, kader-kader PKS dikerahkan untuk membantu korban banjir mulai dari evakuasi, pendirian dapur umum, penyebaran logistik, juga penggalangan dana. El Shanti Yuliana, Humas DPD PKS Depok pun mengaku telah mengumpulkan sumbangan pakaian untuk dibagikan kepada para korban.

"Kami bersyukur dalam semalam bisa mengumpulkan dana sebesar 21,7 juta. Ini membuktikan kepedulian para kader kepada para korban bencana. Semoga sumbangan ini bisa bemanfaat untuk para korban banjir," ungkap perempuan cantik paruh baya ini.

Selain melakukan konsolidasi kader, Presiden PKS Anis Matta juga melakukan rapat koordinasi dengan kader-kader PKS yang menjadi pejabat publik di wilayah terdampak. Rapat koordinasi itu dihadiri oleh Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Walikota Depok Nur Mahmudi Ismail, Wakil Walikota Bekasi Ahmad Syaikhu, dan pimpinan PKS di beberapa daerah.

"Selain konsolidasi kader untuk pemenangan 2014, kami juga mengevaluasi pelayanan publik yang diberikan kepada masyarakat selama ini termasuk dalam penanganan bencana banjir," ujar Anis dalam konferensi pers.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar