Sabtu, 18 Januari 2014

PKS PIYUNGAN

PKS PIYUNGAN


Aher: Bantuan Logistik Banjir di Jabar Aman

Posted: 18 Jan 2014 04:16 AM PST

Gubernur Jawa barat, Ahmad Heryawan mendatangi lokasi Banjir di Bekasi
( foto: eko )

Banjir melanda sejumlah daerah di Jawa Barat dan sekitarnya. Lokasi banjir di antaranya ada di Bekasi, Karawang, Depok, Sukabumi, dan Cirebon.

Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan (Aher), mengatakan hingga kini bantuan logistik untuk para korban banjir terus diberikan. Jumlahnya pun diklaim aman baik dari pemerintah daerah setempat maupun Pemprov Jawa Barat.

"Dari ketersediaan, stoknya cukup," kata Aher di Bandung, Jawa Barat, Jumat (17/1/2014).

Untuk memastikan ketersediaan logistik dan penanganan di lapangan, Aher mengaku sudah mengunjungi dua lokasi banjir belum lama ini.  "Saya sudah meninjau dua lokasi di Bekasi dan Karawang," ungkapnya.

Aher mengatakan, di sejumlah titik saat ini banjir relatif lebih baik. Di Depok saat ini sudah surut. Di Kabupaten Bandung juga banjirnya tidak berlangsung lama setelah Sungai Citarum dikeruk.

"(Kabupaten) Bandung saya kira ringan banjirnya karena sehari saja, biasa tujuh hari tergenang. Itu dampak dari perbaikan, sudah mulai kelihatan," ucapnya.

Hal itu mematahkan pandangan sejumlah pihak yang mengatakan pengerukan Sungai Citarum tidak ada dampaknya.

"Bagaimanapun orang enggak bisa bilang ngapain hambur-hamburin uang toh enggak ada bekasnya atau dampaknya dari pengerukan. Ada kok (manfaatnya)," cetus Aher.

Sementara untuk jangka panjang, antisipasi banjir di Jawa Barat menurutnya terus dilakukan secara bertahap. "Penanganannya tentu hulu, hilir, dan tengah ya. Saya sering mengatakan hulunya dikonservasi lagi, dihijaukan lagi," tuturnya.

Langkah lainnya, badan sungai dipelihara agar sedimentasinya terus berlanjut, serta mencegah penyempitan sungai dan badan sungai.

"Kemudian di kawasan tengah sampai hilir tentu jangan sampai ada limpahan limbah baik limbah rumah tangga atau industri," tandas Aher. (sindo)


Presiden PKS Anis Matta Turun Langsung Bantu Korban Banjir

Posted: 18 Jan 2014 02:45 AM PST


JAKARTA - Musibah banjir yang melanda Jakarta masih belum surut. PKS yang sejak awal menerjunkan para relawan dan kadernya untuk membantu penanganan korban banjir, hari ini (Sabtu, 18/1) mendapat suntikan modal semangat dengan hadirnya Presiden PKS Anis Matta ke posko-posko bantuan korban banjir yang didirikan PKS.

Sebetulnya, hari ini ada jadwal kegiatan temu kader PKS dengan Anis Matta, tapi oleh Anis Matta acara itu dibatalkan agar kader fokus membantu korban banjir yang sangat membutuhkan pertolongan dan bantuan dari berbagai pihak.

"Hari ini acara temu kader batal.. Semua turun bantu korban..," tulis Anis Matta di twitter.

Anis Matta berpesan pada para relawan PKS untuk fokus bekerja membantu korban banjir.

"Mari bekerja saja.. jangan salahkan siapa-siapa," ujar Anis Matta.

Anis juga mengingatkan agar para relawan PKS tak usah menghiraukan suara-suara miring.

"Bicara dengan kerja selalu lebih baik..," tegas mantan wakil ketua DPR ini.

Berikut foto-foto kunjungan Anis Matta ke Posko PKS di Kampung Melayu:

Mengenakan kaos putih lengan pendek, Anis Matta mengunjungi Posko PKS di Kampung Melayu.

Presiden PKS Anis Matta menemui anak anak korban banjir Kampung Melayu

Presiden PKS Anis Matta sedang memberikan paket makan sore kepada warga korban banjir kp melayu

Presiden PKS Anis Matta menggendong balita korban banjir

*sumber foto: akun twitter  DPC PKS Cipayung @PKS_DPCCipayung


Lho? Kader PKS Malah Bantu Caleg Demokrat

Posted: 17 Jan 2014 06:07 PM PST


Kebaikan akan selalu menjadi kebaikan. Kebaikan berbanding lurus dengan rasa bahagia. Bahagia telah memberi, bahagia telah meringankan beban orang lain, bahagia karena keikhlasan membantu orang lain. Dan bahagia versi kader PKS adalah ketika tangannya mampu meringankan beban orang lain, ketika kakinya melangkah untuk membantu orang lain dan ketika fikiran, hati serta jiwanya mendo'akan kebaikan untuk orang lain.

Siang kemarin (15/1) Herman Saragih kader PKS Serdang Bedagai berkesempatan membantu Ibu Irmayanti untuk mengurus kartu BPJS-Kesehatan. Irmayanti datang ke kantor DPD PKS Sergai menggunakan becak. Dan BPJS itu ternyata untuk ayahnya yang sedang sakit (opname di RS). Alhamdulillah kartunya beres.

Irma mengungkapkan bahwa dirinya sudah meminta bantuan ke beberapa pihak di kelurahan dalam hal kepengurusan kartu BPJS Kesehatan tersebut tapi hasil-nya nihil. Karena tidak ada dari mereka yang bisa membantu dikarenakan mereka juga kurang memahami prosedur kepengurusan-nya, bahkan ke sesama rekan caleg Demokrat pun sudah tapi hasilnya sama.

Dari awal Herman sudah tau, Irmayanti ini adalah calon anggota legislatif dari Partai Demokrat Dapil 5 Kabupaten Serdang Bedagai.

"Semuanya bersaudara, semuanya berkawan, semuanya berhak kita bantu," ungkap Herman.


*sumber: PKS Deliserdang


Relawan ACT Evakuasi Korban Banjir Manado

Posted: 17 Jan 2014 05:45 PM PST


ACTNews, MANADO - Hingga berita ini diturunkan, relawan Aksi Cepat Tanggap (ACT) terdiri dari personel Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Pusat dan dibantu 10 personel relawan dari MRI Manado sedang melakukan evakuasi korban banjir yang berlokasi di Kelurahan Ternate Tanjung, Kec. Singkil, Kota Manado.

Tim relawan berusaha untuk mengevakuasi korban yang tertimbun dari tumpukan lumpur akibat genangan banjir di Perumahan dan Fasilitas Umum di Kelurahan Ternante Tanjung, Kec. Singkil, Kota Manado.

Banjir Bandang yang menimpa sejumlah wilayah di Sulawesi Utara sejak Rabu (15/1) menelan 16 korban jiwa. Korban terbanyak dikota Manado 6 orang, disusul Kota Tomohon 4 orang, Kabupaten Minahasa  4 orang dan Kabupaten Minahasa Utara  1 orang.

Di Manado, korban tewas atas nama Otnil Tumoka warga Sindulang 1, Sance Malumbot  warga Tuminting 1, Fantje Tatilu warga Ranotana Weru 9, Soni Lowing warga Ranotana Weru 1, Muh Nur Hasan warga Banjer 3,Mat warga Banjer 2. Sementara korban yang hilang atas nama Daud Daleno warga Mahakeret Timur.

Dari kota Tomohon korban meninggal yakni Alex vecky Karinda (66) warga Tinoor dua, Jeremia Pantouw (9) dari Tinoor dua, Ronny Moguni (55) Kakaskasen Tiga, Edoardo Hermawan (14) dari Talete dua.Selain 4 korban tewas di Tomohon juga ada 2 korban hilang,yakni Linda Tan warga Tinoor dua,Dr.Olwin Oroh warga Talete 2.

Dari kabupaten Minahasa ada 4 Korban meninggal yakni Sherly warga Tateli Jaga 4, Jd Adrintje Makanoneng (63) warga Tateli Jaga 1, Jd Lin Rompas Masinggo (62) warga Tateli Jaga 1,Yenni Welan warga Kembes. Sementara korban hilang di Kabupaten Minahasa atas nama Niko Runtuwen dan di Kabupaten Minahasa Utara korban Meninggal atas nama Julian Mingkit (51) warga Desa Sawangan Jaga.

Selain menelan korban jiwa Banjir yang mulai naik pada pukul 10:00 wita ini juga menghanyutkankan 116 Rumah di Kota Manado. Di Malayang-layang 3 rumah, Mapanget 3, Paal dua 7, Sario 18,Wanea 70 dan Singkil 15 rumah. Jumlah ini masih akan terus bertambah seiring pendataan yang dilakukan oleh pemerintah setempat yang belum selesai hingga kini.

"Banjir kali ini menurut warga setempat merupakan yang terbesar dalam 14 tahun terakhir. Banjir diakibatkan meluapnya sungai Tondano, Sungai Sawangan, Sungai Sario, Sungai malayang-layang dan Sungai Bailang, kata Diding Fachrudin, Koordinator Lapangan Team DERM-ACT, Jumat (17/1) di Manado.

Menurut pengamatan Tim DERM-ACT, kondisi jalanan pasca banjir di Kota Manado sudah mulai bisa dilalui kendaran roda dua maupun empat, namun aktivitas warga masih lumpuh total dan jaringan listrik hingga kini  masih padam.

"Pada malam hari Kota Manado serasa kota mati, " tambah Diding Fachruddin yang akrab disapa Ading, dari Posko ACT di Jalan Pogidon Raya Kelurahan Tumumpa Dua, Kec.Tuminting, Kota Manado.



Ini Jawaban Nur Mahmudi Terkait Tuduhan Ahok Depok Penyebab Banjir Jakarta

Posted: 17 Jan 2014 05:37 PM PST


MERDEKA.COM - Wakil Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama akrab disapa Ahok membuat penyataan pedas terkait banjir kerap melanda ibu kota. Dia menuding sebabnya adalah ketidakbecusan pemerintah daerah di wilayah penyangga, termasuk Depok, lantaran mengeluarkan izin bangunan di kawasan resapan air.

Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail membantah sangkaan itu. Dia mengatakan pihaknya telah menjalankan yang seharusnya untuk mengatur pola air terbuang melalui Kali Ciliwung.

Menurut dia, permukiman di sepanjang aliran sungai tidak melangkahi aturan. Dia menegaskan perumahan itu masih sesuai garis sepadan sungai. "Saya sering ingatkan evaluasi daerah kita masing masing sudah sesuai kah? Jika ada tumpahan Katulampa, ada tumpahan Depok, Jakarta sudah menyiapkan kanal berapa lebar? Seberapa dalam? Lewat mana?" katanya saat ditemui merdeka.com dua pekan lalu di Hotel Sofyan Betawi, Cikini, Jakarta Pusat. "Itu jadi salah satu kewajiban di daerah itu."

Berikut petikan wawancara Nur Mahmudi dengan Arbi Sumandoyo, Pramirvan Datu Aprillatu dan juru foto Muhammad Lutfhi Rahman.

Apakah Anda akan mengizinkan tanah di Depok buat dibeli Jokowi untuk mengantisipasi banjir di Jakarta?

Kembali lagi semuanya ada peraturan dan sesuai peruntukan. Saya tidak bisa mengandai-andai karena urusannya tidak ada.

Apakah Anda siap berkomunikasi dengan siapa saja?

Sangat siap, tapi jelasnya komunikasi antar wilayah tetap ada di Kementerian Pekerjaan Umum.

Apakah selama ini ada koordinasi antar pemerintah daerah soal penanganan banjir di Jakarta?

Ada. Contohnya begini, ada komunikasi penyebaran informasi tentang tingkatan air di sepanjang Sungai Ciliwung. Misalnya di Jembatan Pamus. Di situ ada pusat kontrol memberitahukan level air sedang mengalir di Sungai Ciliwung ke daerah hulu dan hilir.

Di hulu, Katulampa, akan memberitahukan tinggi air ke daerah Depok. Kemudian Depok memberitahukan ke Jakarta. Semuanya untuk berjaga-jaga.

Kerja sama hanya sebatas itu saja?

Maunya ingin apa? Kesepakatannya sudah diatur oleh Kementerian Pekerjaan Umum. Kita tidak boleh membangun dengan ketentuan garis sepadan sungai. Diluar itu semua, saya sering ingatkan evaluasi daerah kita masing masing sudah sesuai kah?

Jika ada tumpahan Katulampa, ada tumpahan Depok, Jakarta sudah menyiapkan kanal berapa lebar? Seberapa dalam? Lewat mana? Itu jadi salah satu kewajiban di daerah itu.

Sama dengan kami, dapat kiriman dari Bogor melewati setu kami. Jadi setu kami siap tidak, kalau setu jebol? Seperti kali di Pesanggrahan, kami membetulkan di enam titik. Jadi itu kepunyaan siapa? Dari Bogor ke Depok sampai ke Tangerang. Nah itu tugas kami, turut mengendalikan juga. Jadi kurang apa lagi. Kurang koordinasi apa lagi.

Jadi bisa dibilang Depok bukan penyebab banjir di Jakarta?

Tidak sama sekali. Jika Bogor hujan deras sampai ke Penjaringan terus siapa mau disalahkan. Toh hujan yang bikin juga bukan orang Bogor. Kita maunya sih Jakarta juga melakukan hal sama.

Yakinkan tebing di kanal-kanal itu tidak ada bangunan. Pastikan bangunan-bangunan di pinggir sungai tak melebihi garis sepadan sungai. Yakinkan sampah-sampah tidak dibuang di Sungai Ciliwung.

Jakarta yakinkan daerah-daerah resapan tidak dibuat bangunan. Depok sekarang sudah dijadikan daerah konservasi. Jadi ada beberapa wilayah memang sudah ditentukan tidak boleh dibuat bangunan.

Berapa persen lahan hijau sekarang ini masih tersedia?

Sekarang ini masih tersedia sekitar 40 persen.

*Sumber: Merdeka.com



Tidak ada komentar:

Posting Komentar