Minggu, 19 Januari 2014

PKS PIYUNGAN

PKS PIYUNGAN


"Perahu Karet Penuh Cinta" | Romansa Relawan PKS Banjir Jakarta

Posted: 19 Jan 2014 03:10 PM PST



by Ummu Nashifa

12 Januari 2014, seminggu yg lalu merupakan hari milad suamiku yg 32 tahun. Hari itu sebenarnya harus lebih berbeda dari biasanya. Biasanya sebagai istri sudah menyiapkan ucapan berupa doa dan sebungkus kejutan walau berupa kado kecil.

Namun ada yang berbeda di hari itu. 12 Januari itu merupakan hari Ahad, dan sejak bada subuh, saya sudah sibuk menemani suami untuk menyiapkan perlengkapan untuk mengadakan pelayanan kesehatan secara rutin di pasar Green Garden, Rorotan, Jakarta Utara.

Walau kami sekarang berdomisili di kelurahan lain, dikarenakan letak sekolah anak yang cukup jauh jika ditempuh dari Rorotan, namun suami tetap mengemban amanah sebagai ketua DPRa Rorotan dengan penuh semangat.

Maklum saja, perhelatan akbar bagi negeri ini sebentar lagi akan tiba. Bukan karena sekedar dipilih, kami mengadakan pelkes (pelayanan kesehatan) itu secara rutin. Namun agenda pelkes merupakan agenda wajib untuk terus terjun ditengah masyarakat sebagai bukti kami sebuah organisasi politik yang harus memiliki andil nyata ditengah masyarakat.

Iklan di televisi bagi partai kami yang minim biaya tentu bukan hal yang mudah. Kami pikir daripada hanya beriklan memberikan janji indah semata, terjun ke tengah masyarakat secara rutin lebih efektif untuk mengenalkan program dan lebih dekat secara psikologis masyarakat dengan PKS beserta kadernya. Biarlah kerja kerja kami ini, menjadi usaha dan bukti kami untuk mensyiarkan bahwa masih ada sekumpulan anak muda yang memiliki sebegitu banyak harapan untuk masa depan yang lebih baik untuk Indonesia yang dicintainya.

Kembali soal ultah suamiku ini. Sungguh hari itu menjadi hari yang sedikit membuatku malu, karena sejak membantu suami menyiapkan perlengkapan pelayanan kesehatan, hingga tiba di lokasi dan lantas segera sibuk menerima pendaftaran dari masyarakat yang ingin menerima pelayanan dari kami, saya masih saja tidak teringat bahwa hari itu suamiku sedang menunggu ucapan doa special dari istri yang dicintainya, cie..cie..geer sendirian.

Hingga waktu terus berlalu hingga pelayanan kesehatan akan segera selesai, kemudian tanpa malu-malu atau mungkin sudah sangat geregetan menunggu ucapan dari istrinya tidak datang jua tiba-tiba suamiku itu bertanya hari dengan wajah polos diantara kader PKS lain yang sedang sibuk bekerja.

Ummi, inget nggak ini hari apa?? Kata suamiku senyum-senyum..

Dengan entengnya langsung kujawab, ini hari ahad.

Hari ini, tanggal berapa yaa? Kata suamiku lagi.

Dengan mengingat-ingat tanggal sambil berfikir..tanggal berapa ya ini? Oh iya tanggal 12 kataku ringan.

(Maklum sejak menyandang gelar ibu rumah tangga full alias tidak bekerja, sepertinya tanggalan menjadi tidak akrab ditelingaku..he..he..maklum deh emak-emak sibuk, dengan urusanrumah tangga)

Trus ini bulan berapa yaa? Katanya lagi coba mengingatkan.

Ya jelas bulan januari, kata ku lagi.

Emang kenapa sih, abi?? Kok nanya2 tanggal dan bulan. Tapi sekilas kemudian segera saya berfikir..masya Allah, astaghfirullah langsung saja muka ku merah malu karena segera saya ingat kalau hari ini merupakan hari ultah suami tercintaku tersebut.

Ya Allah, barakallahu fii ummurik yaa suamiku..semoga Allah memberkahi sisa usiamu, dan semoga kebaikan yang terus hadir dalam dirimu dan sebuncah cinta karena Allah terus hadir menyelusup untukku seperti selama ini.

Kontan saja, riuhan tawa dari kader PKS yang hadir karena tahu ketua dpra mereka hari itu tepat berulangtahun, dan mungkin tertawa geli karena istrinya kok bisa lupa yaa.

Memang sih bagi kami, hari lahir bukan sesuatu yang dirayakan khusus. Namun hari itu biasanya menjadi lebih penting untuk memberikan sedikit perhatian yang berbeda dari biasanya kepada pasangan dan mengucap doa tulus di hari lahir tersebut agar kami bisa banyak-banyak bersyukur atas waktu yang dilewati atau capaian dunia yang telah diraih. Selain wujud syukur, tentu sebagai pengingat juga akan amalan apa yang sudah kami perbuat, dan hal2 apa saja yang harus kami perbaiki sebagai manusia kedepannya.

Seminggu telah berlalu, hari ini 19 Januari, hari ahad tepat 1minggu dari hari milad suamiku, sebuah perahu karet penuh cinta kupersembahkan untuk beliau.


Bukan tanpa alasan, saya memberikan hadiah tersebut. Hadiah itu kuberikan untuk membuatnya semakin semangat untuk terus mengemban amanah di DPRa kami, di Rorotan. Apalagi kondisi akhir-akhir ini akan cuaca yang tidak menentu dan banjir yang kerap hadir di wilayah kami.

Semoga perahu karet penuh cinta itu akan bermanfaat untuk suamiku, dan orang-orang yang akan kelak merasakan manfaatnya. Diantara para kader PKS relawan banjir, walau sedikit terlambat, saya coba sedikit memberikan kebahagiaan bagi suami tercinta.

Selain sebuah perahu karet, kebersamaanku di hari ini menemaninya bersama kader PKS lain untuk terjun membantu warga "kami" di kampung Sepat, Rorotan, Jakarta Utara semoga bisa menjadi tanda maaf atas khilaf istrinya ini. Maafkan umi yaa abi.... Semoga milad dan kadonya tetap berkesan walau diantara korban banjir dan terlambat seminggu.

Selamat milad suamiku, teruslah bersemangat dalam amanah, semoga hadiah kecilku ini bisa menjadi sedikit bukti bahwa diriku insya Allah akan setia menemani dalam kondisi suka maupun duka. Bersama kita tunaikan janji di awal pernikahan kita untuk senantiasa setia dalam bingkai dakwah.

With love, Ummu Nashifa



Iwan Fals: "Kalo soal bawa bendera ya gak apa-apa, timbang nggak nolong"

Posted: 19 Jan 2014 03:06 PM PST


Banjir yang melanda ibukota Jakarta dan daerah-daerah lain meningkatkan solidaritas para relawan untuk membantu dan meringankan penderitaan para korban.

Para relawan ini dari berbagai pihak, ada yang dari ormas maupun dari partai politik. Dibalik jerih payah dan kerja yang dilakukan para relawan ternyata masih ada yang bersuara miring bahkan ada yang tega menuduh para relawan tidak ikhlas, memanfaatkan musibah untuk kampanye, dan lain sebagianya. Suara-suara negatif ini terutama di social media.

Hal ini yang membuat Iwan Fals ikut angkat bicara. Melalui akun twitternya, @iwanfals justru memberi apresiasi dan menyemangati para relawan.

"Luar biasa, salut utk para relawan kita yg dgn sepenuh hati menolong tanpa pamrih, bahagia & sehat selalu." tulis Iwan Fals di twitternya, Minggu malam (19/1).




Terkait para relawan yang bawa-bawa 'bendera' dan identitas, Iwan Fals berkomentar:

"Klo soal bawa2 bendera ya gak apa2 juga, timbang nggak nolong."



Bagi Iwan Flas membantu sesama sebenarnya membantu diri sendiri juga, sehingga seharusnya masing-masing diri kita menyibukkan dengan turut membantu, turut bekerja bukan malah mencela.


Bahkan Iwan Fals berencana untuk membuat lagu tentang #Relawan. Ide membuat lagu Relawan ini sepertinya merespon masukan dari salah seorang follower Iwan Fals di twitter, @imannugraha, yang juga caleg DPRD Kota Bogor dari PKS.

@imannugraha me-mention Iwan Fals: Kayaknya bakal jadi bait lagu nih :) "@iwanfals: membantu sesama sebenarnya membantu diri sendiri juga"



Iwan Fals lalu menulis di twitter: "Iya nih, jadi pengen bikin lagu ttg relawan, moga2 jadi."



Istri Melahirkan, Kader PKS Ini Tetap Membantu Korban Banjir

Posted: 19 Jan 2014 02:31 PM PST

Ustadz Eko Sutrisno, Ketua PKS Cukarang Timur, saat menyalurkan bantuan untuk korban banjir

(Ahad, 18/1) Kelahiran putra ke-5 sekitar kurang lebih pukul ‏‎17.00 WIB, dari istri Ustadz Eko Sutrisno seorang kader PKS yang juga ketua DPC PKS Cikarang Timur, tidak menyurutkan semangat beliau dalam membantu para korban banjir di wilayah Cikarang Timur. Sejak hari Jumat yang lalu memang kondisi Cikarang Timur mulai ditimpa musibah banjir, mulai hari itu juga Ustadz Eko terus memantau keadaan banjir di wilayahnya.

Siapa sangka kesibukannya dalam menangani banjir, ternyata beliau juga sedang disibukan oleh kelahiran putranya yang ke-5. Sampai dengan detik ini pun, para kader dari wilayah yang terisolasi selalu telpon kepada beliau untuk segera dikirimkan bantuan logistik.

"Assalamu'alaikum ustadz Eko, kapan dikirim bantuan air mineral dan makanan untuk tempat kami?" ucap Anom, salah satu warga kampung Lilingir, desa Cipayung ketika menelpon beliau pada pukul 20.00 wib.

Lalu ustadz Eko pun menjawab dengan tenang dan penuh tanggungjawab, "Insya Alloh akan saya kirim pak".

Begitulah kesibukan kader PKS ini dalam mengemban amanah.

"Bagi saya, membantu orang kesusahan itu sudah kewajiban," ujar ustadz Eko.

(hs/pksciktim.org)


Pasca Banjir, Relawan PKS Bersihkan Gereja di Manado

Posted: 19 Jan 2014 06:56 AM PST

Relawan PKS banjir Manado Sulut lagi bersih bersih. (foto: twitter @TaufikRidlo)

Manado (ANTARA News) - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) membantu para korban bencana banjir dan tanah longsor, pada sejumlah wilayah di Sulawesi Utara.

"Kami membersihkan wilayah-wilayah yang terkena banjir dan sudah mulai di Kecamatan Singkil," kata Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS Sulawesi Utara Sarifudin Saafa, di Manado, Minggu (19/1).

Sarif mengatakan, untuk membantu korban banjir DPW PKS menurunkan 200 kadernya, dibantu lima tenaga terlatih dari Makassar dan delapan dari Gorontalo.

Ia mengatakan, mereka membersihkan kompleks masjid Darul Arqam Ternate Tanjung, sementara lainnya ikut membersihkan gereja di dekat posko bencana PKS.

Sarifudin menjelaskan, PKS tidak hanya membersihkan sisa lumpur karena bencana tetapi juga ikut memberikan dukungan secara moral kepada warga yang terkena bencana dengan membantu makanan dan lainnya, serta bantuan kesehatan gratis.

Menurut Sarifudin bantuan yang diberikan oleh PKS tersebut adalah amanat dari Presiden PKS Anas Matta, sebagai bentuk kepedulian partai tersebut kepada warga yang terkena bencana di seluruh Indonesia termasuk Manado, Sulawesi Utara.

Ia menjelaskan, bantuan tersebut akan diberikan hingga dua bulan kedepan dalam bentuk pemulihan paska bencana kepada warga yang membutuhkan.

"Kami akan memberikan dukungan, selain itu membantu membersihkan dimana pun membutuhkan, sebagai bentuk kepedulian kepada sesama yang membutuhkan bantuan," katanya.

Selain melakukan kerja bakti, PKS Sulawesi Utara juga sudah membantu warga dengan makanan siap saji lebih dari 200 bungkus lalu air minum mineral 1.000 karton serta keperluan lainnya.

Ia mengatakan, bantuan yang diberikan tersebut diharapkan dapat memberikan dukungan moral dan meringankan sedikit beban warga yang terkena musibah tersebut, sehingga tidak merasa sendirian.(*)

Ketua DPW PKS Sulawesi Utara Sarifudin Saafa (foto BeritaManado)
*sumber berita: ANTARA


PKS Ajak Saling Berbagi untuk Korban Banjir Jakarta

Posted: 19 Jan 2014 06:34 AM PST


JAKARTA - Politkus Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Achmad Rilyadi, mengajak semua pihak untuk saling peduli dan berbagi dengan para korban banjir yang melanda Ibu Kota Jakarta dan sekitarnya.

Rilyadi menuturkan bahwa kader PKS di setiap titik telah disiapkan untuk membantu penanggulangan dampak banjir di DKI Jakarta kali ini.

"Sejumlah relawan di setiap titik bencana banjir, khususnya di Jakarta Barat dan Utara telah disiapkan karena di wilayah ini termasuk yang paling parah," kata dia saat meninjau langsung posko penanggulangan banjir PKS di Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, Minggu (19/1/2014).

Kata dia, kesiapan para kader dan relawan dari PKS dalam membantu para korban banjir ini bukan karena saat ini mendekati masa pemilu yang digelar awal April 2014 nanti, namun didasarkan oleh solidaritas kemanusiaan.

"Ada ataupun tidak ada masa pemilu, kami akan tetap siap untuk membantu masyarakat setiap ada bencana. Itulah yang membedakan PKS dengan partai lain," ujar Riyaldi yang kembali maju sebagai caleg DPR RI itu.

Bantuan yang telah disediakan oleh relawan dan kadere PKS menurut Rilyadi bermacam-macam, mulai dari bantuan pengobatan, evakuasi para korban, dan pemberian makanan.

"Semua bantuan tersebut kami kumpulkan dari berbagai sumber seperti iuran kader dan donatur," jelas dia.

Dalam kesempatan itu juga, Rilyadi berharap untuk jangka panjang dan berdasarkan pengalaman awal tahun lalu, Pemprov DKI seharusnya sudah bisa merumuskan langkah-langkah antisipasi agar banjir tidak melumpuhkan Jakarta seperti saat ini.

"Seharusnya masalah tatakota juga harus diperhatikan lebih serius agar banjir tahun depan tidak semakin parah," pungkasnya. (put/okezone)

Aher Paparkan Tiga Solusi Atasi Banjir

Posted: 19 Jan 2014 04:14 AM PST


suaramerdeka.com - Akibat curah hujan yang tinggi, sejumlah wilayah di Jawa Barat kembali terendam banjir. Salah satunya di Kota Bekasi, daerah yang lokasinya berbatasan dengan Jakarta.

Banjir di Bekasi, bahkan kini menjadi hal biasa, terutama bagi warga yang tinggal di bantaran Kali Bekasi. Kali Bekasi merupakan aliran dari Kali Cikeas dan Cileungsi di Kabupaten Bogor.

Untuk mengatasi banjir, Pemerintah Provinsi Jawa Barat punya tiga solusi yang ditawarkan. Pertama, dilakukannya konservasi di wilayah hulu.

"Konservasi seluruh hutan di hulu yang ada di daerah Puncak," ujar Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, saat meninjau lokasi banjir di Perumahan Bumi Nasio Indah, Pondok Gede, Kota Bekasi, Senin (13/1).

Kedua, menghidupkan kembali danau-danau alam, yang ada di sepanjang bantaran kali dari wilayah hulu hingga hilir. "Kan sejak hulu sampai hilir ada ratusan danau. Sebagian sudah terjadi sedimentasi, sudah jadi daratan," kata Aher --sapaan Ahmad Heryawan.

Dan solusi ketiga, adalah untuk wilayah tengah hilir. Pemerintah Daerah (Pemda) setempat diminta bisa mempertahankan lebar dan kedalaman sungai atau kali. "Harus ada komitmen, kalaupun akan bangun dinding, minimal harus 20 meter dari bibir sungai," katanya.

"Sekarang ini aneh, lebar Kali Ciliwung di wilayah Bogor lebih besar, ketimbang di Kampung Melayu. Banjir di sana kan akibat luapan air, karena lebar dan dalamnya terus berkurang," ucap dia.

Tiga solusi yang ditawarkan tadi, lanjut Aher, coba diwujudkan dalam Badan Kerjasama Pembangunan (BKSP) Jabodetabekjur. Kerjasama itu dilakukan sejumlah pemerintah daerah, termasuk tiga provinsi yakni, DKI, Jawa Barat dan Banten. "Kami ingin BKSP itu dipimpin pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian PU. Supaya mudah dalam hal anggaran," ujarnya.

Aher juga berharap dengan di bawah payung BKSP itu, bisa dibuat tim agar ada komitmen bersama untuk menyelesaikan banjir sejak hulu hingga hilir. "Serta dibuat pula schedule untuk mengatasi banjir 10 tahun ke depan," ucap dia. (suaramerdeka)



PKS Turunkan Ratusan Relawan ”Bersihkan” Manado

Posted: 19 Jan 2014 03:07 AM PST

Syarifudin Saafa, Ketua DPW PKS Sulut (foto Beritamanado)

MANADO – Turunkan 200 relawan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sulawesi Utara dengan gerakan PKS PEDULI, Minggu (19/1/2014) kembali melakukan aksi penanganan bencana banjir di Kota Manado. Kali ini Syarifudin Saafa, selaku Ketua DPW PKS Sulut memimpin langsung aksi sosial tersebut yang didampingi Amir Liputo, selaku Wakil Koordinator PKS PEDULI Sulut bersama Abid Takalamingan mantan Ketua DPW PKS Sulut.

Dari beberapa tempat kader PKS Sulut ini menyisir bagian lingkungan masyarakat yang terkena bencana banjir untuk dibersihkan sekaligus diberikan bantuan. Saafa saat diwawancarai wartawan mengatakan tindakan yang dilakukan PKS Sulut semata-mata untuk kepedulian antar sesama.

"Kita harus bertindak saling membantu, satu aksi nyata lebih bermanfaat daripada segudang ucapan yang tidak ada implementasinya. Kami PKS Sulut termasuk menjalankan apa yang diperintahkan Presiden PKS, Ustad Muhammad Anis Matta yang menegaskan pada kader PKS untuk mengabdi pada rakyat." – Syarifudin Saafa, Ketua DPW PKS Sulut.

Saafa yang juga anggota DPRD Manado ini menyebutkan aksi yang dilakukan PKS bukan sekedar sebagai reaksi atas munculnya insiden bencana di Manado. Namun, lebih dari itu kata alumnus Unsrat Manado tersebut adalah keterpanggilan nurani sebagai insan sosial yang dianjurkan untuk saling tolong-menolong.

"Iya, sudah pasti ini merupakan langkah konkrit dari apa yang kita yakini benar bahwa saling membantu antara sesama manusia termasuk dianjurkan dan diperintahkan dalam ajaran agama. PKS PEDULI, bukan terbentuk karena reaksi dari bencana yang diderita rakyat, tapi karena implementasi dari kepedulian kita atas bangsa ini, dan atas kecintaan kita terhadap rakyat Indonesia," ucap Saafa.

Legislator yang dikenal vokal ini tidak mau jika ada yang mempersepsikan apa yang dilakukan dirinya di Kecamatan Mapanget hanya karena Daerah Singkil-Mapanget merupakan Dapilnya sebagai Calon DPRD Manado. "Kita memilih daerah Singkil ini juga karena situasinya kami anggap parah, dan butuh penanganan serius. Bencana disini cukup menyedot perhatian kita semua, sebab masyarakat banyak yang korban di Singkil ini. Nah, inilah yang keliru, janganlah ada tafsiran seperti itu, bukan karena Dapil saya Singkil-Mapanget lantas PKS memilih bekerja dan membantu disini saja. Kami akan menyebar ke daerah lain juga," tutur Saafa.

Begitupun Amir Liputo menilai apa yang dilakukan PKS Sulut sebagai tanggung jawab kader PKS terhadap kondisi bangsa Indonesia, terutama untuk Kota Manado. "Kita kader PKS diajarkan untuk merasa bertanggung jawab, bukan hanya pada diri sendiri, namun juga pada lingkungan sekitar. Menjadi hal yang logis, jika PKS hari ini membantu masyarakat yang lagi ditimpah musibah banjir. Kami hanya berharap semoga ini menjadi sesuatu yang dapat membantu masyarakat, dan amal ibadah kita semua. Hari ini untuk Kelurahan Ternate Tanjung, berikut kita berpindah membersihan tempat lain lagi yang tertimpa banjir di Manado ini," terang Liputo, yang juga Sekretaris PKS Sulut ini.

Relawan PKS PEDULI ketika mengangkut sampah ke truk (foto Beritamanado)

Relawan PKS saat melakukan kerja bakti (foto Beritamanado)

*sumber: beritamanado online


Relawan PKS Selamatkan Ibu dan Anak Terseret Arus Banjir

Posted: 18 Jan 2014 11:18 PM PST


Kejadian yang cukup dramatis yang dialami Relawan PKS adalah saat seorang ibu dan anaknya terseret arus di dalam saluran air (yang tertutup beton  tapi ada bagian terbuka di ujung tempat terperosok ) hingga sejauh 100 meter. Anak tersebut terseret arus kali saat bermain air di depan Kompleks Dosen IKIP, Jati Bening, Bekasi, Sabtu (18/1). Sebelum terseret lebih jauh masuk aliran sungai (yang lebarnya 4 meter ) berhasil diselamatkan Drajat relawan PKS Bekasi bersama warga.

Tampak gambar di atas Kader PKS membawa anak tersebut ke Rumah Sakit MAS Mitra Pondok Gede Bekasi. Kejadian tersebut juga diliput detikcom berikut ini.

Evakuasi Nenek


Gambar diatas adalah kejadian hari Sabtu tanggal 18  Januari 2014. Air menggenangi Komplek Dosen IKIP hingga setinggi 1,5 meter. Kader PKS yang berasal dari DPRa Jatikramat, DPRa Jatibening serta bantuan DPRa Jati Rasa, bersama aparat Kelurahan pihak Kepolisian serta warga sejak jam 07.00 sampai jam 18.00 bahu membahu memberikan bantuan serta evakuasi. (gambar: seorang nenek yang berhasil dievakuasi.)

Relawan PKS di Banjir Komplek Perumahan Dosen IKIP

Komplek Perumahan Dosen IKIP

Komplek Perumahan Dosen IKIP semula memang diperuntukan bagi para dosen IKIP Jakarta. Namun saat ini mungkin karena letaknya di daerah rendah dipinggirnya terdapat  sungai dengan lebar 3  apabila  musim hujan terjadi hujan lebat terjadi  banjir. Hingga akhirnya sebagian besar warganya pindah dan diganti penghuni baru. Komplek Dosen IKIP sendiri terletak di ujung Kelurahan Jatikramat  Kota Bekasi yang berbatasan dengan Kelurahan Jatibening

Seluruh kawasan Komplek Dosen IKIP masuk RW 2 Kelurahan Jatikramat dan terdiri dari 7 RT. Dengan kondisi saat ini komplek Dosen IKIP yang mayoritas dihuni para pendatang,  aspirasi politik warganya sering kali  berbeda dengan PKS. Ini dapat dibuktikan dengan hasil Pilkada kota Bekasi akhir tahun 2012 disaat sebagian besar TPS di Kelurahan Jatikramat mendukung calon dari PKS, komplek IKIP yang terdiri dari 3 TPS, pada dua TPS calon yang diusung PKS kalah dan 1 TPS menang Tipis.  Lebih parah lagi saat pemilihan Gubernur Jawa Barat, dari 3 TPS di Komplek Dosen IKIP kesemunya calon yang diusung PKS kalah telak.

Apakah kondisi demikian menyurutkan kader-kader PKS untuk terjun membantu warga disana yang langganan banjir ? Tentu saja tidak. Kader PKS tidak peduli siapa, siapa saja yang  mendukung atau tidak mendukung, apabila  tertimpa musibah akan dibantu.

Relawan PKS evakuasi warga Komplek Perumahan Dosen IKIP Bekasi


Relawan PKS Terjun Melayani Siapa Saja

*kiriman dari Relawan PKS Bekasi


Walhi: Banjir, Pemerintah Salahkan Curah Hujan Itu Musyrik

Posted: 18 Jan 2014 08:42 PM PST


Liputan6.com, Jakarta : Banjir bukan saja menjadi agenda tahunan Jakarta pada masa musim hujan seperti sekarang ini. Beberapa wilayah di Indonesia pun telah ikut menjadi bagian dari bencana alam tersebut. Lihat saja banjir bandang di Manado, Sulawesi Utara. Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), ada sekitar 13 orang yang tewas, 2 orang hilang, dan 40 ribu orang terpaksa mengungsi.

Manajer Penanganan Bencana Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Nasional Mukri Friatna mengingatkan, bencana banjir yang terjadi bukan akibat sistem alam atau itensitas curah hujan cukup tinggi. Melainkan karena lingkungan alam yang sudah rusak.

"Kalau lingkungan sudah rusak, itu risiko yang diterima," ujar Mukri dalam diskusi di Cikini, Jakarta, Sabtu (18/1/2014).

"Kalau pemerintah salahkan curah hujan, itu murtad, musyrik. Banjir bukan karena Tuhan. Hujan air itu berkah. Air diciptakan Tuhan itu benar. Yang tidak benar, masalah tempat penampungan air berkurang, termasuk di Jakarta," lanjutnya.

Banjir bandang yang terjadi di Manado, diakui Mukri, memang sudah ada 2 sungai besar yang bisa menampung curah hujan. Namun, lantaran dataran yang lebih tinggi sudah rusak dan tak dapat menyerap air, maka hujan pun tak tertampung lagi.

"Di Manado, ada 2 aliran sungai besar, tapi di paling atas sudah terdeportasi semua," ungkap Mukri.

Hal senada disampaikan pakar lingkungan hidup Universitas Sam Ratulangi, Veronica Kumurur. Ia berpendapat bencana banjir di Manado atas kesalahan pengelolaan alam di wilayah tersebut.

"Desember lalu saya analisis, Kota Manado ini banyak aliran sungai, resapan, dan dataran tinggi. Namun, saya temui banyak bentang alam yang ditebang. Padahal topografi demikian baik, sistem drainase alami. Kondisi tidak baik, karena gunung ditebang, diganti pemukiman, industri dan lain-lain," ujar Veronica.

Menurut Veronica, sebaiknya pemerintah harus cepat mengantisipasi dan melakukan pembenahan di setiap lini agar bencana serupa tidak terjadi lagi.

"Kalau dibiarkan, setiap tahunnya bencana ini akan semakin besar. Semua bangunan yang harusnya menjadi resapan harus dibongkar," tukas Veronica. (Mer/Sss)

*sumber: Liputan6


PKS Berbagi Sarapan untuk Pahlawan Kebersihan

Posted: 18 Jan 2014 08:20 PM PST


Menghargai jasa Pahlwan ialah kewajiban, terlebih lagi pahlawan itu ada di sekitar kita. Banyak diantara kita yang mungkin lupa atau cuek terhadap mereka,padahal berkat jasa mereka kota tercinta ini menjadi bersih dan bebas banjir.Bahkan penghargaan berturut-turut adipura kita dapat berkat jasa mereka.

Adalah kumpulan generasi muda dan profesi,atau yng sering di singkat  GMPRO DPD PKS Balikpapan melali kader-kader mudanya mengadakan acara "Bagi-Bagi Sarapan" buat para Pahlwan Kebersihan ini, Sabtu (18/1/14) kader muda PKS ini membagikan 30 bingkisan Sembako kepada para penyapu jalan.

"Kami ingin berbagi dengan para penyapu jalan yang berjuang untuk keberihan kota,mereka berjuang bangun dipagi hari dan terkadang belum sarapan. Kegiatan seperti ini akan dilakukan rutin dan serentak di semua titik kota Balikpapan," terang Ketua GMPRO Balikpapan Mulhadi Ismail didampingi sang istri Nina Maulinawati yang tak lain merupakan caleg DPRD Kaltim nomor urut 7 dari partai Keadilan Sejahtera.

Pembagian sarapan ini dimulai sehabis Shalat Subuh dan disambut gembira para penyapu jalan. Menurut Karomah, salah seorang penyapu jalan Ahmad Yani, Kecamatan Balikpapan Tengah,"kami sanagat berterima kasih kepada adek-adek kader muda PKS ini,saat yang lain tidak peduli kalian pagi-pagi begini malah repot-repot mengantarkan sarapan kepada kami,terima kasih ya,semoga PKS menang".

Hal lain disampaikan oleh Pak Salim "Senang, karena ternyata masih ada yang peduli dengan kami para penyapu jalan," tutur bapak penyapu jalanan yang sudah bekerja selama 8 tahun itu.

Lanjut ketua pelaksana Bagi-Bagi Sarapan, Kasman Akka mengatakan "Kegiatan Bagi-Bagi Sarapan ini juga merupakan wujud kepedulian PKS terhadap Kebersihan kota,pasalnya sekarang lagi musim Hujan,dan salah satu faktor penyebab banjir ialah Kebersihan kota yang tak terurus.Jika para penyapu jalanannya makmur mereka akan bekerja dengan penuh semangat dan totalitas.Dan terbukti Balikpapan ialah salah satu kota terbersih di Indonesia dan nomor dua di asia tenggara" (SF)

Nora, Simbol Semangat Kader Wanita PKS di Banjir Jakarta

Posted: 19 Jan 2014 06:04 AM PST


Sepak terjangnya di layanan sosial membantu pengungsi korban banjir untuk wilayah Rawajati sangat ajib.  Ketika ada bencana banjir, dia selalu terdepan bersama teman–teman PKS ranting Rawajati, Pancoran, Jakarta.

Melayani warga korban banjir seolah sudah melekat dalam jiwanya, mungkin karena rumahnya juga yang  tidak jauh dari bibir sungai Ciliwung. Oleh karenanya, kadang rumahnya juga tenggelam namun itu tak menenggelamkan semangatnya untuk membantu korban banjir walaupun dia sendiri juga termasuk korban banjir.

Kalau separo rumahnya tenggelam, separonya lagi diikhlaskan untuk Posko Banjir PKS. Tahun 2007, pernah seluruh rumahnya tenggelam habis sehingga Posko Banjir PKS  di geser ke depan ruko yang lebih tinggi. Selebihnya posko Banjir PKS Rawajati selalu menempati separo rumahnya.

Seolah tiada capainya ini orang, malam saat pertama kali banjir datang dan dapur umum belum buka, dia dan teman – teman sudah memasakan makanan untuk sarapan pagi para pengungsi.  Demikian juga siangnya selain mencarikan makanan untuk para pengungsi, dia juga harus menjaga posko melayani para donatur yang akan member sumbangan.  Ketika malam tiba, Nora juga membagikan lilin kepada para warga yang  masing kegelapan di tempat tinggalnya.

Kadang hujan pagi turun, namun karena sayangnya kepada warga pengungsi lebih besar, dia rela menerobos hujan hanya untuk menyalurkan nasi – nasi bungkus kepada warga pengungsi korban banjir. Kalu ditanya kenapa repot – repot  mengurus korban banjir sementara dia sendiri termasuk korban banjir juga, beliau hanya mengatakan, "Apapun yang terjadi, Ku tetap melayani."

Sepak terjangnya untuk membantu korban banjir di Rawajati tidak diragukan lagi, kita boleh tanya ke warga RW07 yang terkena banjir, insyaAllah semuanya kenal dengan Mba Nora PKS ini. Sesibuk apapun perempuan PKS kita yang satu ini menangani korban banjir, walau sebagian rumahnya tenggelam terkena banjir, dia tidak membolos mengajinya. Sebenarnya masih banyak Nora lain di PKS, ini hanya salah satu saja.





*sumber: PKS Pancoran


Pemuda Gereja dan Lintas Agama Titipkan Bantuan ke Posko Banjir PKS

Posted: 18 Jan 2014 03:08 PM PST


JAKARTA - (Sabtu, 18/1) Posko Banjir PKS Rawajati kedatangan rombongan remaja gereja dari Jakarta Central Church of Seventh Day Adventist yang berkolaborasi dengan kelompok muda lain dari berbagai macam agama, infhluend.

Koordinator  mereka adalah Mba Cheche, menyerahkan bantuan kepada koordinator posko Banjir PKS, Mba Nora. Diserahkan 150 paket perlengkapan mandi, seperti odol, sabun, sikat gigi, handuk, serta pampers. Masih ada lagi pakaian layak pakai,  30 paket makanan ringan untuk anak – anak serta juga aqua besar.

Mereka mendapatkan info tentang Posko Banjir PKS Rawajati dari internet yang kemudian mereka follow up dengan datang langsung ke lokasi posko. Sebenarnya bukan kali ini saja umat dari agama lain menyumbang bantuan lewat posko banjir PKS Rawajati, pada banjir tahun – tahun sebelumnya beberapa kelompok umat agama lain juga menyumbang langsung ke posko banjir PKS Rawajati. Pada intinya mereka masih percaya dengan posko - posko bencana dari PKS.

Kami Partai Keadilan Sejahtera, memang partai Islam tetapi posko banjir kami bukan hanya untuk umat Islam. Kami menerima dan mendistribusikan bantuan dari dan ke warga tanpa melihat latar belakang agamanya. "Meskipun ini posko partai Islam, kami tidak membatasi penyumbang dan penerima. Apa pun agama mereka, suku mereka, dan ras mereka, semuanya kami layani," jelas ketua bidang sosial DPC PKS Pancoran, Nukman.

Dari posko PKS ini, semoga harmoni mampu terbangun antar sesama anak bangsa khususnya dalam rangka membantu para korban bencana banjir Jakarta. Apapun yang terjadi kami tetap melayani.

*sumber: PKS Pancoran

Tidak ada komentar:

Posting Komentar