Selasa, 28 Januari 2014

PKS PIYUNGAN

PKS PIYUNGAN


Aneh! Banjir Datang Lagi, Warga Malah Lapor PKS

Posted: 28 Jan 2014 03:00 PM PST


JAKARTA - Selasa dini hari (29/1) hujan cukup deras mengguyur wilayah Lubang Buaya menyisakan gerimis hingga pagi hari. Sembari menunggu gerimis reda, Saya panaskan sepeda motor bersiap berangkat kerja. Khawatir jalanan banjir Saya sempatkan bertanya ke grup whatsapp DPRa PKS Lubang Buaya;

"Semalam hujan deras, ada yang tahu kondisi molek pagi ini?".

Kebetulan rumah Saya berada jauh dari molek, padahal setiap berangkat kerja Saya harus melalui jembatan yang sering meluap tersebut. Alhamdulillah, beberapa saat kemudian Pak Ari menanggapi;

"Molek aman"

Saya tahu setiap pagi beliau  juga melalui jembatan molek untuk mengantar anak-anaknya sekolah.

Molek sebenarnya adalah nama jembatan diatas kali sunter, dinamakan molek karena didekatnya ada perumahan bernama Molek Raya Housing.  Jembatan molek selama ini menjadi patokan warga Lubang Buaya, jika molek meluap maka wilayah Rw.3 dan Rw.12 pasti banjir.

Setelah hujan reda, Saya pun berangkat kerja. Syukurlah molek tidak banjir pagi itu hanya arus kalinya saja yang lumayan deras. Baru saja sampai tempat kerja, tetiba grup whatsapp DPRa PKS kembali ramai. Rupanya penyebabnya dimulai dari pesan masuk dari Pak Lutfi;

"Pak ari sy dapat sms dari ibu RT 1 RW 12, mereka kebanjiran lagi.."

Kemudian tak lama berselang Abu Ali menimpali;

"info buyung : rt02 dan rt 03 juga banjir lagi seperti hari senin yang lalu".

Rupanya beberapa kader mendapat SMS dari warga yang melaporkan rumah mereka mendadak kebanjiran. Mulai dari simpatisan sampai Bu RT ramai-ramai melaporkan kondisi wilayahnya ke kader PKS. Beberapa kader yang berdekatan dengan lokasi yang dimaksud pun kemudian langsung memberikan update kondisi di lapangan. Ternyata benar, wilayah yang 2 pekan lalu terendam kembali kebanjiran lagi. Dari informasi warga diketahui, banjir datang tiba-tiba sekitar jam 7 s.d jam 9 pagi tadi.

Beberapa rumah yang terendam kosong, karena penghuninya sudah pergi beraktifitas. Warga yang mengungsi pun tidak sempat mengamankan barang-barang mereka ke tempat yang lebih tinggi termasuk kompor untuk memasak.

Menanggapi laporan dari warga, Ketua DPRa pun dengan sigap langsung memberi instruksi untuk mengumpulkan nasi bungkus masing-masing 5 tiap kader dan segera menghidupkan posko banjir kembali.

Cepatnya laporan yang Kami terima dari warga menginsyaratkan bahwa warga percaya pada kesigapan PKS yang selama ini selalu turun membantu mereka dalam setiap musibah. (ss/pks-lubangbuaya)


Diantara Bukti Ikhlas adalah Kontinyu Dalam Beramal

Posted: 28 Jan 2014 02:35 PM PST


*by Zulfi Akmal
 Al-Azhar Cairo

Di antara hal yang tidak perlu digubris menurut saya adalah: penilaian orang terhadap niat kita. Tapi bila cara kerja kita yang dikritik cepat-cepatlah evaluasi untuk perbaikan.

Tetapi jangan keterlaluan juga dalam evaluasi, karena sebagian orang hanya ingin mematahkan semangatmu dalam bekerja karena ketidak mampuannya berbuat seperti dirimu.

Kalau kita dituduh tidak ikhlas ketika bekerja, apakah mereka ikhlas karena Allah ketika mencela atau berkomentar?

Kalau kita dituduh riya ketika menampakkan amal, apakah mereka bekerja dengan ikhlas dalam kesenyapan?

Amalan punya bekas. Ikhlas pun punya jejak. Di antara bukti ikhlas adalah kontinyu dalam beramal.

Maka apakah bisa dikatakan ikhlas orang yang tidak beramal?

Lebih dari itu, apakah bisa dikatakan ikhlas orang yang mencela?

Adakah surga khusus untuk orang yang ikhlas karena Allah dalam mencela, menghina dan meremehkan?

Mulut bisa mengaku memberi nasehat, tapi langgam kata yang keluar tidak bisa dipungkiri.

Orang Arab mengatakan: "Lidah itu dijadikan hanya untuk pembuktian apa yang ada di dalam hati"

Allah berfirman:

"Dan katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu..." (at Taubah: 105)

Selagi karya orang yang mengomentarimu belum kelihatan kepermukaan, anggap saja komentar itu angin lalu. Tapi bila karya mereka yang besar mulut lebih unggul dari pada kerjamu, maka berhentilah bekerja, lalu ikuti mereka!!!

Akan tetapi mustahil hal itu akan terjadi, sekalipun kuda sudah bertanduk.

Bangunlah di penghujung malam, kadukan kelemahanmu kepada Tuhanmu!!!



"Pokoknya saya hidup mati pilih PKS" | Obrolan Akhwat dengan Perokok Berat

Posted: 28 Jan 2014 01:48 AM PST


"Pokoknya saya hidup mati pilih PKS"

*by @nastarabdullah

Ini BUKAN Nastar si penulis, TAPI Pak Rusli :)
Cerita ini bukan narasi, bukan juga fiksi tapi reaksi. Reaksi seorang warga Samarinda Seberang, yang 100 persen bukan kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS), bukan juga partisan. Dia hanya seorang warga yang tinggal di kawasan Simpang Pasir, Kecamatan Palaran, dan kebetulan bertamu di rumah yang saya datangi.

Saya sendiri saat itu sedang bersilaturahmi dengan pemilik rumah, di jalan Hasan Basri (eks jalan Merak), Kelurahan Temindung Permai, Kecamatan Sungai Pinang, Minggu (26/1) siang lalu.

Awalnya agak cangung. Bukan karena tamu tadi seorang pria dan saya perempuan. Namun rokok di tangannya benar-benar membuat saya kurang nyaman berada di sekitarnya. Apa mau dikata, pintu sudah dibuka dan saya tidak mungkin buru-buru pergi tanpa dapat kepastian, apakah keluarga yang saya datangi ini menerima PKS di tengah-tengah keluarganya atau tidak.

Dengan perasaan campur aduk, saya membuka percakapan dengan sang empunya rumah. Di tengah obrolan kami, tiba-tiba dia ikut nimbrung. Akhirnya dari sana saya tahu tamu tersebut bernama Rusli. Dari logat bicaranya saya bisa menebak kalau suku Rusli bugis.

"Saya tinggal di Simpang Pasir Palaran," katanya memperkenalkan diri.

Lama kelamaan saya merasa nyaman berbincang dengan Rusli dan keluarga, yang baru saya kenal beberapa menit yang lalu. Bahkan kami terlibat obrolan panjang, sampai akhirnya dia membanding-bandingkan PKS dan partai lain.

"Ada caleg dari Partai D******* (sensor), masuk ke daerah saya dan mau bagi-bagi uang Rp 250 ribu/orang. Dia minta agar dipilih," kata Rusli dengan sesekali ngisap sebatang rokok di tangannya.

Bukannya menerima tawaran tersebut, Rusli justru melarang warga menerima uang itu. Sebab suara yang akan diberikan warga pada pemilihan anggota legislatif (Pileg) April tahun ini, dinilai terlalu murah jika dibandingkan nasib mereka lima tahun mendatang. Sebaliknya, Rusli menilai pemberian itu sebagai bentuk sogok dan merendahkan harga diri warga.

"Jangan mau pilih caleg yang ngasih uang dimana-mana. Setelah terpilih mereka bakal setengah mati balikin modal yang sudah dibagiin, termasuk menghalalkan segala cara," ujarnya.

Selanjutnya, Rusli berpesan kepada saya dan kader-kader PKS yang lain, agar rajin turun ke masyarakat dan mendengarkan keluh kesah mereka. Tidak perlu jualan wajah di baliho. Asalkan sering menemui warga dan bersilaturahmi, Rusli yakin PKS akan mendapat banyak dukungan suara.

"Masyarakat itu maunya didengar keluhannya to. Kalau masyarakat puas, mereka pasti nyoblos PKS. Seperti saya, pokoknya saya hidup mati pilih PKS lah biar bisa nyapres (mencalonkan presiden, Red) sendiri," lanjutnya.

Agak eskstrem sebenarnya mendengar penuturan Rusli. Namun rupanya ada yang lebih ekstrem, yakni seluruh warga yang menyewa rumah kontrakannya harus memilih PKS. Kalau tidak pilih PKS, Rusli akan minta warga mencari tempat kontrakan yang lain. "Gak usah nyewa kalau gak pilih PKS," ucapnya bernada canda.

Semakin jauh dia bercerita, semakin penasaran saya dibuatnya. Karena itu, saya tanya siapa orang di PKS yang dia sukai. Tanpa ragu Rusli mengatakan dia suka Ustaz Hadi Mulyadi (Aleg PKS Kaltim, Ketua Wilda). Katanya Ustaz Hadi, panggilan akrab Hadi Mulyadi, mirip Menteri Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Tifatul Sembiring. Ramah dan humoris. "Tipe pemimpin idaman deh. Masyarakat itu maunya pemimpin yang Islami, paham agama dan malu berbuat dosa. Ini sepertinya yang punya cuma PKS," ungkapnya serius.

Yang membuat Rusli benar-benar salut dengan PKS dan politisi-politisinya, ketika Bahan Bakar Minyak (BBM) akan dinaikkan. PKS dinilai benar-benar pro pada rakyat dengan tegas menolak kenaikan harga BBM bersubsidi, dan tidak takut dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Padahal SBY bisa kapan saja mencopot mentri yang sekarang menjabat di kabinetnya. "Salut, PKS tidak takut jabatannya dicopot," tambahnya.

Pertemuan dengan Rusli benar-benar membuatku bangga, berada dalam barisan dakwah bersama PKS. Apalagi keluarga yang saya datangi, termasuk Rusli, menyatakan menyambut PKS dan siap memilih PKS. Karena itu, saya sangat yakin masih banyak Rusli-Rusli yang lain.


*(Pengalaman pribadi saat direct selling)


Warga Hindu di Tungkal Ilir Siap Dukung PKS

Posted: 27 Jan 2014 07:01 PM PST


Banyuasin, Sumatera Selatan – Setelah menempuh perjalanan sekitar enam jam, melewati jalan tanah yang kondisinya cukup parah, akhirnya anggota DPRD Provinsi Sumsel dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Erza Saladin bersama Caleg PKS Kabupaten Banyuasin, Abdillah Rifqee sampai juga di Desa Teluk Tenggulang Kecamatan Tungkal Ilir Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan (26/1).

Kedatangan Erza Saladin ke Desa tersebut bukanlah yang pertama kali, bahkan bisa dibilang dalam satu bulan paling tidak satu kali beliau datang ke daerah yang masuk kategori terisolasi tersebut. Selain tugasnya sebagai anggota dewan yang memang harus menyerap aspirasi warga, Erza juga menyempatkan diri untuk terus bersilaturrahim dengan warga.

Ada hal menarik di dusun kecil dan terpencil tersebut. Walaupun didiami oleh warga yang berbeda latar belakang agama, namun masyarakatnya tetap hidup berdampingan dengan harmonis. Enam puluh persen warganya menganut agama Islam dan sisanya adalah penganut agama Hindu. Bertempat di Balai Desa Adat Bumi Asri, masyarakat berkumpul untuk ikut berdialog secara kekeluargaan.

Dalam kesempatan tersebut, pengurus musholla mengucapkan terima kasih atas bantuan yang telah diberikan para kader PKS selama ini. Termasuk untuk pemberian tanah wakaf seluas seperempat hektare yang pernah dilakukan kader PKS dan akan dijadikan sebagai tanah kuburan. Karena sebelumnya warga kesulitan untuk memakamkan jenazah, karena letak kuburan yang sangat jauh.


Rodia, perwakilan dari warga Hindu juga mengucapkan terima kasih atas perjuangan yang telah dilakukan oleh para kader PKS, terutama bapak Abdillah Rifqee yang telah memperjuangkan tanah yang ada, agar resmi menjadi hak milik warga. "Meski kami warga negara Indonesia, tapi kami merasa seperti hanya menumpang karena tidak memilik surat kepemilikan tanah yang sah. Karena itu, kami meminta bantuan agar bapak dapat memperjuangkan keinginan kami ini dan kami juga mendukung perjuangan PKS kedepannya," ujarnya.

Terakhir, Erza Saladin yang juga sebagai Wakil Ketua DPW PKS Sumatera Selatan mengatakan akan memperjuangkan aspirasi dari warga ini, melalui usulan di Pansus IV DPRD Provinsi terkait Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Sumatera Selatan.

[Ayat/HUMAS DPW PKS SUMSEL]


Hasil Pemungutan Suara Ulang Pilgub Malut, AGK-Manthab Menang

Posted: 27 Jan 2014 07:42 PM PST


Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilgub Maluku Utara telah berlangsung kemarin, Senin 27 Januari 2014.

Berdasar Keputusan Mahkamah Konstitusi (MK), pilgub Maluku Utara putaran dua antara pasangan Abdul Gani Kasuba - M. Nashir Thaib (AGK-Manthab) dan pasangan Ahmad Hidayat Mus-Hasan Doa (AHM-Doa) harus dilakukan Pemungutan Suara Ulang di 8 kecamatan karena adanya kecurangan. Atas kecurangan itu, Tim AGK-Manthab mengajukan gugatan ke MK.

Berikut ini hasil Pemungutan Suara Ulang di 8 kecamatan tersebut yang berlangsung Senin kemarin (27/1):

AGK-Manthab memperoleh 4.165 suara
AHM-Doa memperoleh 21.954 suara

Hasil Pilgub putaran dua (tanpa 8 kecamatan yang dilakukan PSU):

AGK-Manthab memperoleh 256.840 suara
AHM-Doa memperoleh 235.839 suara

Jadi HASIL AKHIR Pilgub Malut putaran dua:

AGK-Manthab memperoleh 261.005 suara (256.840 + 4.165)
AHM-Doa memperoleh 257.793 suara (235.839 + 21.954)

Alhamdulillah... dengan hasil akhir itu, pasangan AGK-Manthab yang diusung PKS dan beberapa partai lain telah menjadi pemenang Pilgub Maluku Utara dengan selisih suara 3212.

Data-data diatas kami peroleh dari Ketua DPW PKS Maluku Utara.

Walaupun masih belum merupakan hasil resmi, tetapi dari informasi disebutkan bahwa Ketua KPU Propinsi Maluku Utara telah memberikan ucapan selamat atas kemenangan AGK-Manthab.

Allahuakbar...serasa akan menetes air mata ini membayangkan perjuangan dan segala perasaan yg dilalui oleh struktur kader dan simpatisan setelah perjalanan perjuangan yang panjang disertai segala macam makar musuh musuh mereka. Akhirnya perjuangan itu dijawab dgn kemenangan insyaallah... (Samsul Rizal)

Alhamdulillah perjuangan yg luar biasa pilgub malut, sampai2 nyawa kami jadi taruhan. Setiap lokasi PSU kader2 dan relawan dikejar2 dgn parang dan tombak tapi tekad kami tdk pernah berubah dan Allah balas2 kerja2 kami dgn kemenangan ini. (Mirwan Husen)

___
foto: Anis Matta dan Pasangan AGK-Manthab saat deklarasi


Tidak ada komentar:

Posting Komentar