PKS PIYUNGAN |
- Keajaiban Hidayah
- Urus SIM di Kantor Polisi, Gubernur Sumbar Ikut Antre
- Anis Matta Lebih Suka Hidayat yang Jadi Capres PKS
- Lima Kandidiat Capres PKS Mulai 'Pemanasan'
- Din Syamsuddin: Anis Matta Itu Anak Didik Muhammadiyah
- Presiden PKS Paparkan "Visi Indonesia Masa Depan" di PP Muhammadiyah
- Jalin Silaturahmi WNI, PKS Jepang Adakan Turnamen Futsal
Posted: 04 Jan 2014 02:43 PM PST Oleh Zulfi Akmal Al-Azhar Cairo *** Di musim panas tahun 2011 saya bertemu dengan seorang doktor dari Iraq. Namanya DR. Munir. Di antara pelajaran yang saya dapatkan dari beliau adalah cerita tentang pengalaman salah seorang temannya di Amerika. Ketika terjadi perang teluk pada tahun 90-an seorang temannya berangkat ke Amerika untuk menyelamatkan diri, sekaligus untuk mengadu nasib di rantau orang. Berkat kecerdasannya ia berhasil menyelesaikan kuliahnya sampai jenjang S 3 di sebuah universitas di California. Untuk selanjutnya ia mendapat kehormatan untuk mengajar sebagai dosen tetap di almamaternya. Pada suatu kali di akhir tahun ajaran akademik, sebelum memasuki liburan musim panas, fakultas tempatnya mengajar mengadakan suatu acara festival yang biasa diadakan setiap tahun. Di antara acara yang diadakan ialah penampilan kebolehan dari mahasiswa dan dosen. Sebenarnya acara itu hanya berbentuk hiburan. Atau acara tambahan dari acara utama. Karena merasa tidak memiliki kemampuan yang bisa ditampilkan teman DR. Munir tadi berusaha untuk menghilang dari pandangan mahasiswanya dan dosen yang lain. Dia duduk di tempat yang kurang diperhatikan. Tapi sayang, karena ia seorang dosen favorit yang digandrungi mahasiswa akhirnya justru ia dicari-cari, untuk kemudian didesak naik ke panggung. Mereka ingin sekali melihat apa bakat terpendam yang ada pada diri dosennya. Dengan terpaksa ia naik ke atas panggung sambil memikirkan apa yang akan ia lakukan. Dia betul-betul grogi, karena melihat kelebihan orang yang tampil sebelumnya. Ada yang menyanyi dengan suara merdu, menari, joget, puisi, main alat musik, bela diri, pantomim, bahkan sulap. Untunglah tiba-tiba muncul ilham dari hatinya. Iya...., membaca al Qur'an. Itulah yang muncul dalam pikirannya. Dan hanya itu yang bisa ia lakukan. Terserah apa tanggapan penonton nantinya. Dengan gemetaran ia mengambil mic. Untuk menghilangkan rasa grogi, ia pejamkan mata sekencang-kencangnya. Kemudian ia mulai membaca ta'awudz dan dilanjutkan membaca surat ath Thariq. Surat pendek saja. Di saat ia mulai membaca, tiba-tiba pikirannya melayang ke kampung halamannya di Iraq. File masa kecilnya ketika menghafal al Qur'an dengan gurunya muncul seketika. Membuat ia terharu dan tenggelam dalam bacaan yang mendayu. Akibatnya ia lupa dengan kondisi yang ada. Dia tidak sadar apa yang terjadi dengan orang-orang di sekitarnya. Suasana yang awalnya heboh dengan tepukan, ketawa dan teriakan menjadi hening bagai tidak ada orang satupun di ruang itu kecuali yang tampil di panggung. Mahasiswa dan dosen yang hadir jadi terpana, bagaikan kena sihir. Ikut tenggelam dengan keindahan apa yang dilantunkannya. Tanpa mereka sadari, bulir-bulir bening yang hangat tak terbendungkan mendesak untuk keluar dari mata mereka. Iya....akhirnya banyak yang menangis. Padahal mereka tidak paham apa yang dibaca dosen itu. Untunglah dosen dari Iraq itu tampil di ujung acara. Setelah itu acara hiburan diakhiri. Semua hadirin berhamburan ke depan menyalami, mengucapkan selamat dan menanyakan apa yang telah ia baca? Mereka sangat tertarik dan terpukau. Acara ditutup dengan penampilan yang susah untuk dinilai keindahannya dan amat mengesankan. Seolah-olah kenangan penampilan-penampilan sebelumnya hilang tenggelam begitu saja. Setiap orang keluar dari acara dengan berbagaimacam pertanyaan dan perasaan dalam dirinya. Semenjak itu ia semakin terkenal dan digandrungi mahasiswanya, juga dihormati oleh dosen-dosen yang lain. Dia menjadi sering tampil untuk membacakan al Qur'an di acara-acara berikutnya, sekaligus memperkenalkan Islam. Dan yang lebih menarik, banyak di antar mahasiswa dan dosen yang masuk Islam setelah itu. Sampai hari ini beliau menjadi da'i di Amerika yang sudah banyak mengislamkan orang. Ternyata banyak di antara manusia yang tidak beragama Islam bukan karena tidak suka kepada Islam. Tapi karena mereka belum mengenal apa itu Islam. NB: Sebenarnya DR. Munir menyebutkan nama orangnya. Cuma karena isi ceritanya lebih menarik, hingga saya tidak fokus kepada namanya. *sumber: fb | ||
Urus SIM di Kantor Polisi, Gubernur Sumbar Ikut Antre Posted: 03 Jan 2014 05:30 PM PST PADANG -- Sudah menjadi ketentuan hukum setiap pengguna kendaraan bermotor memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM). Begitu juga dengan Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Irwan Prayitno yang harus datang langsung ke Polresta Padang untuk mengurus SIM A dan C. Kedatangan gubernur di kantor polisi, Jumat (3/1) sempat membuat kaget sejumlah petugas di jajaran Satuan Lalu Lintas Polresta Padang. Betapa tidak, kunjungan tersebut memang dilakukan secara mendadak usai gubernur menghadiri acara Peringatan Hari Amal Bakti Kemenag yang ke-68. Kontan saja, sang gubernur berbaur dengan masyarakat lainnya yang memang sedang mengurus SIM. Termasuk menunggu antrean panggilan dari petugas untuk pendataan sidik jadi dan pemotrean. Menurut Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno, mengurus SIM A dan C, karena dalam keseharian, dirinya sering mengenderai mobil maupun sepeda motor. Kedatangannya ke Polresta Padang juga sekaligus memantau kondisi masyarakat secara lebih dekat. Hal ini dilakukan agar lebih leluasa berdialog dan melihat kondisi yang riil apa-apa yang terjadi ditengah-tengah masyarakat. " Tanpa mesti memakai atribut dan fasilitas seorang gubernu," ujarnya. Menurutnya, tak hanya masyarakat, semua aparat termasuk seorang Gubernur mesti taat aturan lalu lintas. Santun mengendarai kendaraan di jalan raya dan mematuhi rambu-rambu lalu lintas. " Kita semua bertanggung jawab terhadap risiko kecelakaan dan kemacetan.Sesungguhnya telah berikhtiar menjaga keselamatan diri sendiri dan orang lain di jalan raya," tegasnya. (ROL) | ||
Anis Matta Lebih Suka Hidayat yang Jadi Capres PKS Posted: 03 Jan 2014 05:00 PM PST JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta tidak terlalu memikirkan menjadi bakal calon presiden di periode 2014-2019. Dengan lugas ia mengaku lebih suka Majelis Syuro PKS menunjuk Hidayat Nur Wahid sebagai bakal calon presiden yang diusung oleh partainya. Anis menjelaskan, karier Hidayat di dunia politik lebih mengkilap. Terlebih, sebelum menjadi Ketua Fraksi PKS di DPR, Hidayat juga dianggapnya sukses saat menjabat sebagai Ketua MPR di periode 2004-2009. "Sebenarnya lebih berpeluang dia (Hidayat) karena sukses pimpin MPR dan dari suku Jawa. Saya kan dari suku minoritas," kata Anis di Gedung Dakwah PP Muhammadiyah, Jakarta, Jumat (3/1/2014) malam. Anis melanjutkan, berdasarkan hasil Pemilu Raya yang digelar PKS, sejumlah nama internal mencuat. Di antaranya adalah dirinya sendiri dan Hidayat Nur Wahid. Selain itu, nama lain yang diunggulkan adalah Ahmad Heryawan, Tifatul Sembiring, dan Nurmahmudi Ismail. Dari kelima nama tersebut, Majelis Syuro akan menyeleksi dan memutuskan dalam waktu dekat. Anis mengaku belum dapat memastikan apakah Majelis Syuro PKS akan memutuskan satu atau tiga nama untuk diuji publik sebelum akhirnya diusung sebagai bakal calon presiden yang akan bertarung dalam pemilihan presiden. "Kita belum pikirkan cawapres, baru capres. Soal koalisi, wacananya terus berkembang tapi belum ada keputusan," pungkasnya. *sumber: KOMPAS | ||
Lima Kandidiat Capres PKS Mulai 'Pemanasan' Posted: 03 Jan 2014 04:30 PM PST JAKARTA -- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) telah mengumumkan hasil pemilu raya (Pemira) PKS pada Ahad 29 Desember 2013. Hasilnya, lima besar tokoh partai disiapkan untuk menjadi bakal calon presiden dari partai bernomor urut tiga ini. Kelima tokoh tersebut adalah Hidayat Nur Wahid (18,34 persen suara), Anis Matta dengan (17,46 persen suara), Ahmad Heryawan (16,69 persen suara), Tifatul Sembiring (11,50 persen suara), dan Nur Mahmudi Ismail (7,41 persen suara). Dalam siaran persnya, DPP PKS menyebutkan, saat ini, hasil Pemira PKS akan dibahas oleh Majelis Syuro untuk penentuan calon presiden yang akan diusung partai ini dalam Pemilu 2014. Para tokoh balon capres PKS ini mengungkapkan pandangan mereka soal pencapresan PKS. Ini Komentar mereka menanggapi hasil Pemira PKS : Hidayat Nur Wahid (HNW) Sebagai peraih suara terbanyak dalam Pemira yang melibatkan seluruh kader PKS di berbagai daerah, Hidayat mengaku terkejut. Ia tak menduga dukungan kader PKS masih besar kepadanya. Hidayat mengaku hanya mengikuti mekanisme partai, dan tak ingin mengajukan diri sendiri sebagai capres untuk PKS. "Saya surprise karena kader-kader tahu saya kalah di Pilkada DKI, tapi mereka masih percaya pada saya," ungkap mantan Presiden PKS ini. Hidayat menyatakan memilih untuk menyerahkan semua keputusan soal capres PKS pada mekanisme yang berlaku di Majelis Syuro. Anis Matta (AM) Presiden PKS Anis Matta yang meraup suara terbesar kedua menyatakan, bahwa siapapun yang menjadi calon presiden dari hasil Pemilihan Raya (Pemira) PKS akan didukung penuh oleh seluruh kader. "Siapapun yang nantinya terpilih, mesin PKS akan berjalan untuk mendukungnya," ungkap Anis. Namun Anis sendiri sempat mendorong HNW dan Aher karena peluang mereka yang lebih besar di mata publik. Seperti diketahui HNW dan Aher berasal dari dua suku terbesar di Indonesia yakni Jawa dan Sunda, sedangkan ia sendiri mengaku sebagai suku minoritas yakni Bugis. "Peluang beliau berdua lebih besar, sebagai presiden partai saya cukup siapkan pondasi sistem yang kokoh," ungkap Anis. Ahmad Heryawan (Aher) Gubernur Jawa Barat yang dikenal dengan panggilan Aher ini memilih untuk mendorong semua nama yang akan dijadikan calon presiden PKS. "Saya mendorong semuanya. Posisi 1,2,3,4,5 itu tidak berlaku urutan. Kalau bagi partai dan kemaslahatan Indonesia, mana saja bisa didorong ke depan di antara lima itu,'' ujar Aher. Tifatul Sembiring "Saya belum siap," ungkap Tifatul Sembiring singkat saat ditemui wartawan usai acara di Universitas Al Azhar, Jakarta Selatan. Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) ini mengaku belum siap untuk menjadi calon presiden dari PKS. Alasannya, menurut Tifatul, dirinya tengah berkonsentrasi dengan pekerjaannya, sebagai Menkominfo. "Lagipula saya kan mantan presiden," ungkap mantan Presiden PKS ini setengah berseloroh. Nur Mahmudi Nur Mahmudi Ismail, mantan presiden PKS yang kini menjabat sebagai Walikota Depok ini mengaku tersanjung dengan apresiasi yang diberikan para kader yang menempatkannya di posisi lima besar. "Kalau soal perasaan tak boleh diekspresikan, ini sebagai satu apresiasi dari kader PKS untuk memercayai saya masuk salah satu kandidat, untuk berikutnya tentu masih banyak hal yang harus kita lakukan," ungkapnya. Nur Mahmudi menyatakan bahwa hasil Pemira adalah masukan bagi Majelis Syuro, nantinya ada banyak faktor lain yang dipertimbangkan termasuk dukungan dari pihak eksternal. Maka ia pun menyerahkan segala keputusan pada Majelis Syuro PKS. *sumber: ROL | ||
Din Syamsuddin: Anis Matta Itu Anak Didik Muhammadiyah Posted: 03 Jan 2014 04:10 PM PST JAKARTA - Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Din Syamsuddin, dalam pengajian bulanan bertema "Menuju Indonesia Yang Berkemajuan", menyinggung Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta yang memiliki hubungan erat dengan Muhammadiyah. Anis pernah mengenyam pendidikan di pesantren sejak 1980 sampai 1987 di pesantren Daarul Arqom, Muhammadiyah di Ujung Pandang. "Sebenarnya (Anis Matta) merupakan anak didik Muhammadiyah, karena lulusan Pesantren Muhammadiyah," jelas Din dalam sambutannya, dalam pengajian yang digelar di PP Muhammadiyah, Jakarta, Jumat (3/1/2014). Menanggapi candaan tersebut, Anis pun hanya melempar senyum sambil mengangguk-anggukan kepalanya. Din juga menyebutnya Anis sebagai satu-satunya orang yang belum jadi calon presiden tapi sudah menjadi presiden lebih dulu. "Ini satu-satunya belum jadi Capres tapi sudah jadi presiden," ucap Din disambut gelak tawa hadirin. Selain Anis Matta, hadir pula Ketua Umum Partai Hanura Wiranto, Ketua MPR Sidharto Danusubroto, Wakil Ketua MPR Hadjriyanto Thohari, Anggota DPD AM Fatwa, dan beberapa tokoh nasional lainnya. (hol/okezone) | ||
Presiden PKS Paparkan "Visi Indonesia Masa Depan" di PP Muhammadiyah Posted: 03 Jan 2014 04:00 PM PST
Din Syamsudin : "Pak Anis Matta adalah satu2nya Presiden yg hadir mlm ini di Pengajian Bulanan Muhammadiyah" *** Berikut ringkasan paparan Anis Matta yang di-livekultwit-kan oleh @MustofaNahra: 01. Saya dibesarkan di Muhammadiyah Makassar. Pernah mengenyam pesantren Muhammadiyah. 02. Saat di pesantren, saya dipercaya baca puisi karena saya menguasai 3 bahasa. 03. Saya menguasai Bahasa Arab karena Bahasa Arab adalah simbol Akherat. Bahasa Inggris adalah simbol dunia. 04. Ketika saya masuk pesantren Muhammadiyah, saya mulai menemukan kesan: Islam dan modernitas telah dipersatukan. 05. Sebelumnya, mmg ada pengetahuan dibawah alam sadar bahwa ada ketegangan antara Islam, Modernitas dan keindonesiaan. 06. Sebagai bangsa, kita mudah menemui ketegangan, termasuk di bidang ideologi politik. 07. Dan banyak usaha untuk keluar dari ketegangan, namun kadang banyak yg tidak cocok. 08. Maka Kita harus mulai bergerak dari ideologi ke identity. Agar keluar dari ketegangan yang berlarut2. 09. Kita harus menciptakan entity peradaban untuk keluar dari ketegangan2. 10. Kembali soal Bahasa. Kenapa kita bangga bisa Bahasa Inggris? Karena kita yakin akan mempermudah dalam komunikasi. 11. Bangsa Inggris dan juga Arab, sebenarnya bekerja dalam rangka menuju peradaban umat manusia yg baik. 12. Bahwa, jika kita bisa mengubah dari individu/pribadi, maka akan menciptakan kebudayaan yg baik. 13. Dan, bila semua warga mau memulai dari masing2 dengan perubahan yg baik, maka Indonesia menjadi yg terbaik. 14. Dan tentu Ini adalah modal terbaik kita semua untuk membangun ketahanan budaya Masyarakat Indonesia. 15. (Diantara 5 narasumber, ternyata presiden @anismatta yg paling banyak mendapatkan applaus dari para hadirin pengajian). 16. Sekian kultwit dari Pengajian Bulanan Pimpinan Pusat Muhammadiyah 3 Januari 2014 dari Menteng Raya 62 Jakpus. | ||
Jalin Silaturahmi WNI, PKS Jepang Adakan Turnamen Futsal Posted: 03 Jan 2014 03:45 PM PST Tokyo - Akhir tahun 2013 kemarin, PIP PKS Jepang menutup kegiatannya dengan mengadakan turnamen futsal yang dilaksanakan pada tanggal 15 Desember 2013. Kegiatan ini dilakukan bertepatan dengan musim libur akhir tahun bagi para pelajar, mahasiswa dan kalangan kensushei (trainee di perusahaan Jepang). Tidak urung turnamen ini diikuti sebanyak 200 orang peserta yang terbagi menjadi 20 tim futsal yang berasal dari Tokyo dan wilayah sekitarnya. Hal ini sesuai dengan tujuan kegiatan ini yaitu menjalin silahturahmi sesama WNI yang berdomisili di Tokyo dan sekitarnya seperti yang diutarakan Jonny Herwan selaku ketua Futsal Tournament 2013. Walaupun tidak berasal dari tim futsal profesional, tetapi dapat dilihat dengan kostum yang dipakai para pemain menyerupai pemain futsal professional. Dan tiap tim yang bertanding sangat bersemangat dan penuh semangat persaudaraan. Tidak hanya pemain saja yang datang ke lapangan, tetapi juga supporter hadir ke lapangan untuk menyemangati tim kebanggaannya. Turnamen yang berlangsung seharian di Futsal Point Kawaguchi-Saitama, dimenangkan oleh Tim Goro FC dan mendapatkan trophy dan uang. Dan bagi semua pemain mendapatkan sertifikat keikutsertaan turnamen futsal. "Semoga untuk turnamen futsal di tahun akan datang dapat dihadiri peserta tidak hanya dari wilayah Tokyo dan sekitarnya, tetapi juga berasal dari seluruh Jepang.", begitu harapan dari Ketua Pelaksana yang saat ini sedang menyelesaikan Program S3-nya. |
You are subscribed to email updates from PKS PIYUNGAN To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar